• Tidak ada hasil yang ditemukan

DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA BANDUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA BANDUNG"

Copied!
139
0
0

Teks penuh

(1)DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA BANDUNG Jl. Arjuna No. 45 Telp. (022) 6015102 Fax. 6015975.

(2) DAFTAR ISI DAFTAR ISI. .....................................……………………………………. i. DAFTAR TABEL BAB I. ...................................………………………………………….iii. PENDAHULUAN 1.1. 1.2. 1.3. 1.4.. .....................................................................1. Latar Belakang ...............................................................1 Landasan Hukum ...........................................................2 Maksud dan Tujuan .......................................................4 Sistematika Penulisan ....................................................4. BAB II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA BANDUNG.....................................7 2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi ..........................7 2.2. Sumber Daya Manusia ..................................................10 2.3. Anggaran .......................................................................13 2.4. Pendapatan…………………………………………………………… 14 2.5. Aset, Sarana dan Prasarana ...........................................14 2.6. Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung ....................................................16 2.7. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung......................................................................... 21. BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI .......25 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung …………………………………………....25 3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah ..........................................................25 3.3. Telaahan Renstra Kementrian Pertanian Republik Indonesia dan Renstra OPD Lingkup Pertanian Kabupaten/Kota…………………………………….….........…… 30 3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ...............................................33 3.5. Penentuan Isu-isu Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung.......................................36. BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN............................................38 4.1. Visi dan Misi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung.....................................................................38 4.2. Tujuan ............................................................................. 39 4.3. Sasaran ............................................................................ 40 4.4. Strategi ............................................................................. 40 4.5. Kebijakan ......................................................................... 41 4.6. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD .................. 41 4.7. Strategi dan Kebijakan SKPD ............................................ 49. i.

(3) BAB V. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF............. 55. BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD.............................................. 68. BAB VII. PENUTUP................................................................................ 77. LAMPIRAN. ii.

(4) DAFTAR TABEL. Tabel 2.1. Kondisi Kepegawaian Berdasarkan Eselon Jabatan.................. 11 Tabel 2.2. Kondisi Kepegawaian Berdasarkan Pendidikan yang Ditamatkan…………………………………………………………..…… 12 Tabel 2.3. Alokasi Anggaran Dispertapa 2009-2013................................ 13 Tabel 2.4. Pendapatan Retribusi Rumah Potong Hewan (RPH) Dispertapa 2009 - 2013 …………………………………………..…… 14 Tabel 2.5. Rekapitulasi Sarana dan Prasarana Dispertapa Kota Bandung sampai dengan Tahun 2013.......................................15 Tabel 2.6. Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2009-2013................17 Tabel 3.1. Permasalahan Pelayanan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat berdasarkan Sasaran Renstra Kementrian Pertanian Republik Indonesia beserta faktor penghambat dan pendorong keberhasilan penanganannya ………………………………………………………........................... 30. Tabel 3.2. Permasalahan Pelayanan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat berdasarkan Sasaran Renstra OPD Lingkup Pertanian Kabupaten/Kota beserta faktor penghambat dan pendorong keberhasilan penanganannya ………………………………………………………........................... 32. Tabel 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2014-2018……………………………………………………............ 43. Tabel 4.2. Target Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2014-2018 ……………………………………………………………………........... 46. Tabel 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung........................................... 67 Tabel 6.1. Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD………………………………………………………... 73. Tabel 6.2. Program/Kegiatan SKPD untuk Merealisasikan Janji Kampanye dan Substansi Bandung Juara.............................. 74. iii.

(5) iv.

(6)

(7) BAB I PENDAHULUAN 1.1.. Latar Belakang Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat. Daerah (Renstra – SKPD) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2013-2018 pada dasarnya dilatarbelakangi oleh tekad dan kesungguhan untuk melaksanakan tugas yang ditetapkan dalam ketentuan perundang-undangan yang ada maupun dokumen perencanaan pembangunan daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) serta ikut memenuhi tuntutan Visi, Misi dan Agenda pembangunan Walikota Bandung sebagai acuan dalam penyelenggaraan pembangunan di Kota Bandung. Sehubungan melaksanakan. tugas. dangan pokok. dan. hal. tersebut. fungsi. dalam. Dinas. rangka. Pertanian. dan. Ketahanan Pangan Kota Bandung, maka disusunlah Renstra–SKPD Dinas Pertaniandan. Ketahanan. Pangan. Kota. Bandung Tahun. 2013 - 2018 yang merupakan satu bagian yang utuh dari kinerja di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Undang – Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan bahwa setiap Daerah harus menyusun Rencana Pembangunan Daerah secara. sistematis,. terarah. terpadu. dan. tanggap. terhadap. perubahan, dengan jenjang perencanaan jangka panjang (25 tahun), jangka menengah (5 tahun), maupun jangka pendek (1 tahun). Berdasarkan hal itu setiap daerah harus menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Dokumen tersebut akan menjadi acuan untuk penyusunan rencana SKPD . Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung tahun 2013 - 2018 ini merupakan dokumen Renstra yang. Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2013-2018. 1.

(8) mengacu pada RPJMD 2013 - 2018 yang telah disusun. Hal ini didasarkan pada beberapa faktor dan pertimbangan, antara lain:. (i). Perda No. 3 Tahun 2014 tentang RPJMD tahun 2013-2018 ;. (ii) Indikator kinerja yang perlu penyelarasan target ; (iii) Keperluan penyelarasan dengan substansi yang telah termuat dalam RPJMD Kota Bandung Tahun 2013 - 2018. Renstra SKPD Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung tahun 2013 - 2018 ini merupakan penjabaran visi, misi dan Program Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung yang akan dilaksanakan dalam periode 5 tahun yaitu untuk tahun 2014 sampai dengan 2018 menyesuaikan dengan RPJMD Kota Bandung, penyusunan Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung tahun 2013 - 2018 berpedoman pada RPJP Daerah Kota Bandung tahun 2005 - 2025 dan RPJMD Kota Bandung tahun 2013 - 2018, memperhatikan sumberdaya dan. potensi. yang. dimiliki,. faktor. keberhasilan,. evaluasi. pembangunan serta isu strategis yang berkembang. Mengingat. peran. dan. fungsi. Renstra. SKPD. Kota. Bandung sangat penting bagi pemerintah dan masyarakat maka penyusunan Renstra SKPD Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung dilakukan secara transparan dan partisipatif untuk menghasilkan dokumen perencanaan yang berkesinambungan yang nantinya akan dijabarkan kembali secara lebih teknis di Rencana Kerja (RENJA) Dinas. 1.2.. Landasan Hukum Landasan hukum penyusunan Rencana Strategis Dinas. Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung tahun 2013 – 2018 adalah : 1. Undang - Undang Nomor 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup ;. Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2013-2018. 2.

(9) 2. Undang. –. Undang. No.. 28. Tahun. 1999. tentang. Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi , Kolusi dan Nepotisme ; 3. Undang – Undang No. 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang – Undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Restribusi Daerah ; 4. Undang – undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Daerah ; 5. Undang – Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional ; 6. Undang – Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah ; 7. Undang – Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah ; 8. Undang – Undang No. 17 Tahun 2007 tentang RPJPN 2005 – 2025; 9. Undang – Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; 10.Peraturan. Pemerintah. Nomor. 6. Tahun. 1995. tentang. Perlindungan Tanaman 11.Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah 12.Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah 13.Peraturan Daerah Kota Bandung No.02 Tahun 2001 tentang Kewenangan Daerah Kota Bandung sebagai Daerah Otonom; 14.Peraturan Daerah No. 08 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintah Daerah Kota Bandung ; 15.Peraturan Daerah Kota Bandung No. 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung;. Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2013-2018. 3.

(10) 16.Peraturan Daerah Kota Bandung No. 07 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksana. rencana. Pembangunan. serta. Musyawarah. Perencanaan Pembangunan Daerah ; 17.Peraturan Daerah Kota Bandung No. 08 Tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Bandung 2005 – 2025; 18.Peraturan Daerah Kota Bandung No. 3 Tahun 2014 Tentang Rencana. Pembangunan. Jangka. Menengah. Daerah. Kota. Bandung 2013 – 2018;. 1.3.. Maksud dan Tujuan. 1. Maksud Renstra SKPD Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung tahun 2013 - 2018 dimaksudkan untuk memberikan arah Kebijakan Pembangunan Pertanian dan Ketahanan Pangan dalam kerangka pencapaian Visi, Misi dan Program. 2. Tujuan Penyusunan Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung tahun 2013 - 2018 adalah untuk menetapkan strategi dan arah pembangunan pertanian dan ketahanan pangan Kota Bandung, serta merumuskan Program Pembangunan Pertanian dan Ketahanan Pangan selama lima tahun sehingga dapat digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja SKPD tahunan.. 1.4.. Sistematika Penulisan Sistematika. penulisan Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan. Pangan Kota Bandung 2013 - 2018 disusun sebagai berikut :. Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2013-2018. 4.

(11)  Bab 1 Pendahuluan terdiri atas latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan penyusunan Renstra Dinas Pertanian. dan. Ketahanan. Pangan. Kota. Bandung. dan. sistematika penulisan;  Bab 2 Gambaran Pelayanan SKPD memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) SKPD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki SKPD dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra SKPD periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas SKPD yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra SKPD;  Bab 3 Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi memuat. permasalahan-permasalahan. pelayanan. SKPD,. telaahan visi, misi dan program KDH terpilih, telaahan Renstra K/L, telaahan terhadap RTRW dan penentuan isu-isu strategis;  Bab 4 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran terdiri atas : Uraian Visi dan Misi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan. Kota. Bandung. Tujuan merupakan penjabaran visi SKPD yang lebih spesifik dan terukur sebagai upaya mewujudkan Visi dan Misi pembangunan. jangka. menengah. dan. dilengkapi. dengan. rencana sasaran yang hendak dicapai, dan Strategi yaitu cara untuk mewujudkan tujuan, dirancang secara konseptual, analisis,. realistis,. rasional. dan. komprehensif.. Strategi. diwujudkan dalam kebijakan dan program, yang terakhir pada BAB IV adalah mengenai Kebijakan yaitu Arah yang diambil oleh SKPD dalam menentukan bentuk konfigurasi program dan kejadian untuk mencapai tujuan.  Bab 5 Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif memuat rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran,. Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2013-2018. 5.

(12) dan pendanaan indikatif;  Bab 6 Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD memuat indikator kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam. lima. tahun. mendatang. sebagai. komitmen. untuk. mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.  Bab 7 Penutup. Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2013-2018. 6.

(13) BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA BANDUNG. 2.1.. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor : 13 tahun. 2009. tentang perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan Pemerintah Bidang Pertanian dan. Ketahanan. Pangan. berdasarkan. asas. otonomi. dan. pembantuan yang diserahkan oleh Walikota. Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung terdiri dari : 1. Kepala Dinas 2. Sekretaris a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian b. Sub Bagian Keuangan dan Program 3. Bidang Produksi a. Seksi Produksi Peternakan dan Perikanan b. Seksi Produksi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Konservasi 4. Bidang Bina Usaha a. Seksi Pemasaran dan Pelayanan Usaha b. Seksi Pasca Panen dan Pengolahan 5. Bidang Pengawasan Mutu Hasil Pertanian a. Seksi Pengawasan Mutu Hasil Peternakan dan Perikanan b. Seksi Pengawasan Mutu Hasil Tanaman Pangan dan Hortikultura 6. Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2013-2018. 7.

(14) a. Seksi Pencegahan Penyakit dan Pengawasan Lalulintas Hewan b. Seksi Pemberantasan Penyakit Hewan 7. Bidang Ketahanan Pangan a. Seksi Keamanan dan Mutu Pangan; b. Seksi Ketersediaan dan Penganekaragaman Pangan; 8. Unit Pelaksana Teknis Dinas a. UPT Pembibitan dan Pembenihan b. UPT Rumah Potong Hewan (RPH) c. UPT Klinik Hewan. A. Tugas dan Fungsi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian. urusan. Pemerintah Daerah di bidang pertanian dan ketahanan pangan berdasarkan asas otonomi dan pembantuan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung mempunyai fungsi : 1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian dan ketahanan pangan 2. Penyelenggaraan sebagian urusan Pemerintah Daerah dan Pelayanan umum di bidang pertanian dan ketahanan pangan. 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pertanian yang meliputi Produksi, Bina Usaha, Pengawasan Mutu Hasil Pertanian, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan, serta Ketahanan Pangan. 4. Pelaksanaan pelayanan teknis ketatausahaan Dinas. 5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.. Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2013-2018. 8.

(15) STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA BANDUNG PERDA NO 13 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI PADA DINAS DAERAH KOTA BANDUNG. KEPALA DINAS Ir. Hj. Elly Wasliah. SEKRETARIS Ikhsani Sadikin, SE. SUB BAGIAN UMUM & KEPEG. SUB BAG KEUANGAN & PROG. Bambang. Ir. Usep Awaludin, M.Si.. BIDANG PRODUKSI. BIDANG BINA USAHA. BIDANG PENGAWASAN MUTU. BIDANG P3H. BIDANG KETAHANAN PANGAN. Ir. Endang Sulistiowati. Drs. Tono Rusdiantono, M.Si.. Ir. Umy Sjafitrie. Drh. Sudarmadji. Ir. TAMSIL TAHIR, MSP. SIE. PROD PET & PERIKANAN. SIE. PMASARAN & PELAYANAN USAHA. SIE. WAS MUT HSIL PET & IKAN. SIE. PENC & PENGWSN LL HWN. SIE. KETERSEDIAAN, PNGANEKARGMN PNGN & CAD PNGN. Ir. Galih Praasih. Ir. Deni Asmara MM.. Drh. Ermariah. Ir. Deden R.. Dra. Lilis Rosidah. SIE. PROD. TP HORT & KVASI. SIE. PSCA PNEN & PNGOLAHN. SIE. WAS MUT HSIL TP & HORT. SIE. PMBERNTSAN PENY. HWN. SIE. KEAMANAN & MUTU PANGAN. Ir. Puti Vera Lora. Ir. Asep Ruspian. Nanang Rusman, S.P.. Ir, Usep Supriatna. Ir. H. Elly Wilaya. JABATAN FUNGSIONAL. UPT KLINIK HEWAN. UPT RPH. UPT Pembibitan. Drh. Liesmiarsih. Ir. Sri Rezeki. Ir. Siti Fardah R,. Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2013-2018. 9.

(16) 2.2. Sumber Daya Manusia Pemerintahan yang baik (good governance) adalah prasyarat bagi terbentuknya pemerintahan yang efektif dan demokratis. Good governance digerakkan oleh prinsip-prinsip partisipatif, penegakan hukum yang efektif, transparansi, responsif, kesetaraan, visi strategis, efektif dan efisien, profesional, akuntabel dan pengawasan yang efektif. Dengan kaitan tersebut, peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan khususnya sumberdaya aparatur harus menjadi salah satu prioritas penting dan strategis dalam program saat ini dan di masa yang akan datang.. Sumberdaya aparatur pemerintah menempati posisi. strategis yang bukan saja mewarnai melainkan juga menentukan arah kemana suatu daerah akan dibawa. Pemerintah. Daerah. adalah. implementator. kebijakan. publik. yang. mengemban tugas dan fungsi-fungsi pelayanan, perlindungan dan pemberdayaan masyarakat.. Oleh karena itu, pemerintahan di masa mendatang adalah. pemerintahan yang cerdas, yang mampu menerjemahkan kebijakan publik ke dalam langkah-langkah operasional yang kreatif dan inovatif dengan orientasi pada kepentingan masyarakat. Pemerintahan yang cerdas hanya bisa diwujudkan jika aparaturnya cerdas. Terkait dengan hal tersebut di atas, jumlah aparatur Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung berdasarkan data dari Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sampai Bulan Desember Tahun 2013 berjumlah 113 orang. Komposisi jabatan dalam struktur organisasi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung dapat dilihat pada tabel 2.1. Berdasarkan data yang ditampilkan pada Tabel 2.1. dengan jenjang eselonering II, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung melaksanakan fungsi Pelayanan di Bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan.. Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 2013-2018. 10.

(17) Tabel 2.1. Kondisi Kepegawaian Berdasarkan Eselon Jabatan No. Uraian. 1 2 3 4. Kepala Dinas Sekretariat Bidang Produksi Bidang Bina Usaha Bidang Pengawasan Mutu Bidang P3H Bidang Ketahanan Pangan UPT Klinik Hewan UPT RPH UPT Pembibitan Fungsional (Penyuluh) JUMLAH. 5 6 7 8 9 10 11. Eselon Eselon Eselon I II III 1 1 1 1. -. Eselon IV. Staf. Jumlah. 2 2 2. 21 12 8. 1 24 15 11. 1. 2. 10. 13. 1. 2. 6. 9. 1. 2. 7. 10. 2 2 2. 3 10 6. 5 12 8. -. 5. 5. 18. 88. 113. 6. Sumber : Subbagian Umum dan Kepegawaian Dispertapa. Sekretariat memiliki jumlah pejabat pada eselon IV dan jumlah karyawan yang lebih banyak daripada bidang yang lain, mengingat beban kerja di sekretariat yang cukup tinggi. Yang menjadi catatan dalam struktur Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung adalah adanya jabatan fungsional Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang bertanggungjawab secara langsung kepada Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung dan tidak terikat secara struktur dengan bidang-bidang. Kondisi kepegawaian Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 2.2. dibawah ini :. Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 2013-2018. 11.

(18) Tabel 2.2. Kondisi Kepegawaian Berdasarkan Pendidikan yang Ditamatkan No. Uraian. 1. Kepala Dinas. 2. Sekretariat. 3. Bidang Produksi. 4. 8. Bidang Bina Usaha Bidang Pengawasan Mutu Bidang P3H Bidang Ketahanan Pangan UPT Klinik Hewan. 9. UPT RPH. 5 6 7. S3. S2. S1. D3. SLTA. 1 1. 1. pendidikan. dan. Jumlah 1. 6. 3. 13. 1. 23. 10. 1. 3. 1. 15. 5. 4. 11 13. 6. 1. 6. 1. 5. 1. 1. 2. 3. 1. 4. 10. 3. 2. 5. 1. 11. 12. UPT Pembibitan 3 Fungsional 11 1 (Penyuluh) JUMLAH 1 5 43 7 Sumber : Subbagian Umum dan Kepegawaian Dispertapa. pendidikannya.. SD. 1. 10. Kapasitas. SLTP. kapabilitas. karyawan. 1. 3. 2. 4. 8 5. 51 2 Kota Bandung. berkaitan. 9. erat. 3. dengan. 113. tingkat. Berdasarkan data yang ditampilkan pada Tabel 2.2, tingkat. karyawan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung. yang paling banyak adalah pendidikan SLTA sebanyak 51 orang (42,31 %). Tingkat pendidikan bagian terbesar dari karyawan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung ini merupakan modal dasar yang penting dalam peningkatan kinerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung secara umum. Jumlah karyawan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung yang menamatkan pendidikan S3 tercatat ada 1 orang, S2 tercatat sebanyak 5 orang dan paling banyak kedua yaitu S1 sebanyak 43 orang yang secara prosentase, jumlah tersebut mencapai 34,61%. dari seluruh karyawan Dinas. Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung, hal ini tentu menjadi modal dasar yang besar dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung. Namun demikian, kendala dalam ketersediaan SDM yang menjadi issu strategis di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung adalah mengenai kualitas dan kuantitas pejabat fungsional. Sekalipun kebijakan internal Pemerintah Kota telah memperlihatkan keberpihakan terhadap pejabat fungsional,. Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 2013-2018. 12.

(19) tetapi belum menarik minat pegawai lainnya untuk mengambil jalur karir sebagai pejabat fungsional.. 2.3. Anggaran Dari sisi anggaran, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung mendapatkan alokasi anggaran yang meningkat dari tahun ke tahun, tabel dibawah. ini. memperlihatkan. jumlah. alokasi. anggaran. 2009-2013. beserta. serapannya sebagai berikut :. Tabel 2.3. Alokasi Anggaran Dispertapa 2009-2013 Tahun. Jumlah Anggaran. Anggaran. (Rp). 1. 2009. 2. No. Realisasi (Rp). Persentase (%). 10.918.709.984,-. 10.313.949.358,-. 94,46 %. 2010. 16.194.723.037,-. 15.926.760.870,-. 98,35 %. 3. 2011. 18.476.064.029,-. 18.090.889.039,-. 97,92 %. 4. 2012. 19.107.189.550,58,- 18.803.714.277,00-. 98,41 %. 5. 2013. 21.407.292.085,58,- 20.291.958.481,00-. 94,79 %. Peningkatan alokasi anggaran berbanding lurus dengan. serapan anggarannya,. penyerapan anggaran rata-rata diatas 90 % dalam penyerapannya. Adapun permasalahan. yang. ada. seringkali. disebabkan. karena. beberapa. kegiatan. dilaksanakan pada APBD perubahan di Bulan Oktober sehingga ada keterbatasan waktu dalam melaksanakan kegiatan dan penyerapan anggarannnya. Kecermatan dalam menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) yang menjadi pedoman pelaksanaan program/kegiatan baik dari sisi anggaran maupun dari indikator kinerja turut menentukan serapan dan alokasi anggaran yang dibutuhkan.. Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 2013-2018. 13.

(20) 2.4. Pendapatan Dari sisi pendapatan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung mendapatkan pendapatan dari Retribusi Jasa Usaha Rumah Potong Hewan (RPH), tabel dibawah ini memperlihatkan jumlah pendapatan retribusi dari tahun 2009-2013 sebagai berikut :. Tabel 2.4. Pendapatan Retribusi Rumah Potong Hewan (RPH) Dispertapa 2009-2013 No. Tahun Anggaran. Target (Rp). Realisasi (Rp). Persentase (%). 1. 2009. 1.520.100.000,-. 1.025.787.250,-. 67,48. 2. 2010. 1.520.100.000,-. 1.050.370.750,-. 69,09. 3. 2011. 1.343.604.000,-. 971.711.750,-. 72,32. 4. 2012. 2.104.571.200,-. 866.142.250,-. 41,16. 5. 2013. 1.640.622.00,-. 1.293.910.000,-. 78,87. Pada Tahun 2012 retribusi yang dipungut oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung hanya dari retribusi jasa usaha saja yaitu pada Retribusi Rumah Potong Hewan (RPH) hal ini berdasarkan pada Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, sehingga pada tahun 2012 terjadi penurunan dalam realisasi pendapatan retribusi karena ada beberapa retribusi yang tadinya bisa dipungut menjadi tidak bisa dipungut setelah keluarnya Undang-Undang No. 28 Tahun 2009. 2.5. Aset, Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung menempati kantor yang berdiri diatas lahan seluas 75.450 meter persegi milik Pemerintah. Kota. Bandung. yang. beralamat. di. Jl.. Arjuna. No.. 45. Bandung.Secara umum kondisi sarana dan prasarana yang dimiliki dan. Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 2013-2018. 14.

(21) dipergunakan dalam mendukung pelaksanaan kinerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung dapat dilihat pada Tabel 2.4 berikut : Tabel 2.5. Rekapitulasi Sarana Dan Prasarana Dispertapa Kota Bandung Sampai Dengan Tahun 2013 Rekapitulasi Sarana dan Prasarana Dispertapa Kota Bandung Sampai Dengan Tahun 2013 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31. Nama Barang. Banyaknya. Kendaraan roda 4 Kendaraan roda 2 AC Lemari/Rak/Buffet/Filling Cabinet Brankas Meja Kursi Pesawat telepon/faks Mesin Tik Komputer Note Book/Laptop Printer Scanner Projector Camera Handycam Mesin Potong Rumput Timbangan Obat Miscroscope Ph Meter White board Pompa Air Oven Takel Power Spayer Lemari Es Sound System Televisi Timbangan Karkas Stabilisator Mesin Absensi. Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 2013-2018. 24 48 17 92 3 182 189 15 23 43 31 32 4 6 30 17 10 1 2 2 15 12 3 18 4 18 4 14 7 6 1. Kondisi Barang B 14 25 8 54 2 57 111 12 6 20 21 16 4 4 16 14 2 1 2 2 4 6. KB 9 17 7 33 1 111 45 2 12 19 10 11. 8 4 8 1 9 3 6 1. 2. 2 12 3 6. 2 4. 7 1 3 2. RB 1 6 2 5 14 33 1 5 4 5. 2 2. 9 2 3 5 3 2 2 2 1. 15.

(22) Catatan : B KB RB. = Baik = Kurang Baik = Rusak Berat. Lokasi Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung yang cukup strategis memudahkan. aksesibilitas dari dan menuju kantor. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung, lokasi yang terpisah dari kompleks perkantoran Pemerintah Kota Bandung di Jl. Wastukencana maupun kompleks kantor Pemerintah Kota di Jalan Cianjur memberi peluang untuk menyelenggarakan kegiatan secara lebih mandiri dan terfokus. Demikian juga sarana pendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan yang tersedia dalam jumlah dan kualitas memadai seperti kendaraan dinas maupun peralatan penunjang pekerjaan (komputer, scanner dll) dengan anggaran untuk pemeliharaan yang juga cukup memadai. Permasalahan pada asset, sarana dan prasarana di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung berkaitan dengan kapasitas gedung yang masih bersatu dengan Rumah Potong Hewan (RPH) sehingga dari sanitasi lingkungan masih kurang memadai. Permasalahan. dalam. pengelolaan. barang. berkaitan. dengan. inventarisasi asset adalah banyaknya barang yang sudah rusak tetapi belum dilakukan penghapusan, serta tidak tersedianya tempat. penyimpanan yang. memadai untuk barang dan dokumen produk Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung.. 2.6. Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Kinerja pelayanan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung yang utama berkaitan dengan urusan yang menjadi kewenangannya adalah : (1) Urusan Wajib terdiri dari. Urusan Ketahanan Pangan dan (2) Urusan Pilihan. terdiri dari Urusan Pertanian, dan. Urusan Kelautan dan Perikanan. Pencapaian. Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2009 - 2013 dapat dilihat pada Tabel 2.6.. Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 2013-2018. 16.

(23) Tabel 2.6. Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2009-2013 Indikator Indikator Kinerja Kinerja Target Target Target NO sesuai Tugas sesuai Tugas Indikator SPM IKK dan Fungsi dan Fungsi Lainnya SKPD SKPD (1). (2). 1. Tercukupinya Kebutuhan pangan (beras) bagi rumah tangga miskin. Tercukupinya Kebutuhan pangan (beras) bagi rumah tangga miskin. 2. Penguatan cadangan pangan daerah. Penguatan cadangan pangan daerah. 3. Jumlah regulasi ketahanan pangan. Jumlah regulasi ketahanan pangan. 4. Pengadaan lahan sawah untuk cadangan pangan daerah. Pengadaan lahan sawah untuk cadangan pangan daerah. (3). (4). (5) 100 %. 26 %. Target Renstra SKPD Tahun ke-. Realisasi Capaian Tahun ke-. Rasio Capaian pada Tahun ke-. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. (6). (7). (8). (9). (10). (11). (12). (13). (14). (15). (16). (17). (18). (19). (20). 100 %. 100 %. 100 %. 100 %. 100 %. 100 %. 100%. 100 %. 100 %. 24 %. 24 %. 100 %. 100 %. 100 %. -. -. -. -. -. -. -. -. -. 2 2 regulasi regulasi. 10 Ha. Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 2013-2018. 12 Ha. 100 %. 100 % 100 %. -. -. -. 24 %. 24 %. -. -. -. 100 %. 100 %. -. -. -. 3. 4 regulasi. -. -. -. 150 %. 200 %. -. -. -. -. 150 %. -. regulasi. -. -. -. 32,8 Ha. 17.

(24) Indikator Indikator Kinerja Kinerja Target Target Target NO sesuai Tugas sesuai Tugas Indikator SPM IKK dan Fungsi dan Fungsi Lainnya SKPD SKPD (1). (2). 5. Jumlah kasus penyakit zoonosa Tidak akan melebihi 10 kasus. Jumlah kasus penyakit zoonosa Tidak akan melebihi 10 kasus. 6. Peningkatan volume pemasaran produk hasil tanaman pangan. Peningkatan volume pemasaran produk hasil tanaman pangan. 7. Peningkatan volume pemasaran produk hasil peternakan. Peningkatan volume pemasaran produk hasil peternakan. 8. Produktivitas Produktivitas tanaman tanaman padi padi 9. Produktivitas Produktivitas tanaman tanaman palawija palawija. (3). (4). Target Renstra SKPD Tahun ke-. Realisasi Capaian Tahun ke-. Rasio Capaian pada Tahun ke-. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. (5). (6). (7). (8). (9). (10). (11). (12). (13). (14). (15). (16). (17). (18). (19). (20). 10 kasus. -. -. -. 10 kasus. 10 kasus. -. -. -. 1 kasus. 1 kasus. -. -. -. 10 %. 10 %. 1.955 kg. 2.066 kg. 2.184 kg. 2.308 kg. 2.439 kg. 2.056 kg. 2.184 kg. 2.402 kg. 105,2. 105,7. 109,9. %. %. %. 16.458 17.363 18.318 19.325 20.388 17.280 18.318 20,145 kg kg kg kg kg kg kg kg. 61 61 61 61 Kw/Ha Kw/Ha Kw/Ha kw/ha. 60,7 60,7 kw/ha kw/ha. 60,7 kw/ha. 60,7 kw/ha. Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 2013-2018. 61 kw/ha. 61 kw/ha. 61,05 kw/ha. 61,07 kw/ha. 60,7 kw/ha. 60,9 kw/ha. 61,15 kw/ha. 70,94 kw/ha. 2,538 kg 2.683 kg. 21.257. 22.428 kg. 104,1 105,1 %. kg. 62,83. 62,95 kw/ha. 100 %. %. 110 %. 100,08 100,11 %. 71,00. 72,20. 100,33 100,74. kw/ha-. kw/ha. %. %. %. 117 %. 109,9 % 110 %. 109,9 % 110 %. 100,3 %. 116,9 %. 103,2 %. 118,9 %. 18.

(25) Indikator Indikator Kinerja Kinerja Target Target Target NO sesuai Tugas sesuai Tugas Indikator SPM IKK dan Fungsi dan Fungsi Lainnya SKPD SKPD (1). (2). 10. Produktivitas Produktivitas tanaman tanaman hortikultura hortikultura 11. Produktivitas Produktivitas tanaman hias tanaman hias 12.. 13.. Populasi ternak sapi. Populasi ternak sapi. Populasi ternak domba. Populasi ternak domba. 14. Peningkatan volume pemasaran produk hasil perikanan. Peningkatan volume pemasaran produk hasil perikanan. 15. Produksi ikan konsumsi. Produksi ikan konsumsi. 16. Produksi ikan hias. Produksi ikan hias. (3). (4). (5). Target Renstra SKPD Tahun ke-. Realisasi Capaian Tahun ke-. Rasio Capaian pada Tahun ke-. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. (6). (7). (8). (9). (10). (11). (12). (13). (14). (15). (16). (17). (18). (19). (20). 94,18 kw/ha. 98,88 kw/ha. 103,82 109,01 114,46 96,2 kw/ha kw/ha kw/ha kw/ha. 106,7 kw/ha. 114,46. 116,40. 107,9. 107,9. kw/ha. kw/ha. %. %. 112,07 kw/ha. 102 %. 184.500 185.000 100 % 131.000 137.000 143.000 149.000 155.000 131.100 139.000 145.000 pot/thn pot/thn pot/thn pot/thn pot/thn pot/thn pot/thn pot/thn pot/thn pot/tahun. 371 ekor. 386 ekor. 401 ekor. 416 ekor. 431 ekor. 395 ekor. 407 ekor. 422 ekor. 20.419 20.519 20.619 22.726 23.507 21.102 21.102 23.493 ekor ekor ekor ekor ekor ekor ekor ekor. 110.032 116.414 123.166 130.310 137.868 113.743 128.060 135.480 kg kg kg kg kg kg kg kg. 2.095 ton. 2.200 ton. 2.310 ton. 2.425 ton. 2.217,5 2.310 2.500 ton ton ton. 2.518 ton. 447 ekor. ekor. 26.901. ekor. ekor. 143.341 kg. 157.655. 103,4. kg. %. 2.520ton 2.575 ton. 101,5% 101,4% 123,82%. 106,5% 105,4% 105,2% 107,4%. 26.635. 321.700 421.700 521.700 621.700 721.100 406.551 463.500 531.229 633.882 ekor ekor ekor ekor ekor ekor ekor ekor ekor. Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 2013-2018. 1.307. 104,9 %. 103,3% 102,8% 114%. 105,8 %. 117,2%. 110% 109,9% 109,16%. 105% 100,7% 103,9%. 101,7 % 119,35 % 303,2 %. 114,4 %. 114,4 %. 103 %. 734.838 126,4% 109,9% 101,8% 101,96% 101,9 ekor. %. 19.

(26) Indikator Indikator Kinerja Kinerja Target Target Target NO sesuai Tugas sesuai Tugas Indikator SPM IKK dan Fungsi dan Fungsi Lainnya SKPD SKPD (1) 17. Jumlah penanaman pohon produktif. (2) Jumlah penanaman pohon produktif. (3). (4). (5). Target Renstra SKPD Tahun ke-. Realisasi Capaian Tahun ke-. Rasio Capaian pada Tahun ke-. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. (6). (7). (8). (9). (10). (11). (12). (13). (14). (15). (16). (17). (18). (19). (20). 6000 Pohon. 12000 Pohon. 236.840. 234.572. pohon. pohon. 18000 100.000 100.000 81.132 195.740 74.637 Pohon pohon pohon pohon pohon pohon. Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung 2013-2018. 135,20 163,10 414,65 % % %. 236,84 234,57 %. %. 20.

(27) 2.7.. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Sektor. pertanian. memegang. peranan. cukup. penting. dalam. perekonomian nasional. Hal ini disebabkan karena sektor pertanian merupakan Resource Based yang mampu menyerap dan memperluas kesempatan usaha/lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Adapun arah kebijakan pembangunan pertanian di Kota Bandung lebih dititik beratkan pada: 1. Mengembangkan usaha pertanian perkotaan (Urban Farming) melalui :  Pemilihan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomi tinggi, produktivitas tinggi, dan mempunyai peluang pasar;  Penerapan teknologi tepat guna;  Pengelolaan manajemen usaha;  Peningkatan kemitraan usaha pelaku agribisnis. 2. Meningkatkan pemeriksaan mutu komoditi hasil pertanian yang beredar di Kota Bandung. 3. Meningkatkan pemeriksaan kesehatan hewan dan ternak. 4. Memberikan kemudahan rekomendasi dan ijin usaha pertanian. 5. Mengintensifkan penyelenggaraan penyuluhan pertanian. 6. Memfasilitasi promosi pemasaran komoditas pertanian dan hasil olahannya. 7. Memfasilitasi ketersediaan dan kemudahan pangan bagi masyarakat. Kota Bandung mempunyai potensi yang sangat besar di bidang agribisnis terutama pada sektor hilir (off farm). Walaupun demikian pembangunan pertanian di sektor hulu-pun harus dipertahankan sesuai dengan potensi wilayah Kota Bandung, guna menunjang pembangunan pertanian secara keseluruhan.. Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2013-2018. 21.

(28) Dalam pelaksanaan kegiatan ditemui beberapa permasalahan yang harus diselesaikan, yaitu : Urusan Ketahanan Pangan a). Permasalahan 1. Implementasi. percepatan. penganekaragaman. konsumsi. pangan. (P2KP) melalui pangan lokal yang diharapkan dapat mengurangi konsumsi beras, belum dapat dilaksanakan secara optimal; 2. Sosialisasi keamanan jajanan anak sekolah khususnya di Sekolah Dasar belum dilaksanakan secara optimal; b). Solusi 1. Implementasi percepatan penganeka ragaman konsumsi pangan dilaksanakan. melalui. penandatanganan. MOU. antara. Dewan. Ketahanan Pangan Kota Bandung dengan Tim Penggerak PKK Kota Bandung. Nomor. 520/007-V/DKP/2011. dan. Nomor. 38/SKR/PKK.Kota.BDG/V/2011 tanggal 2 Mei 2011, perihal Program Percepatan. Penganekaragaman. Konsumsi. Pemanfaatan. Lahan. Program. Pekarangan,. Pangan Kemitraan,. melalui Promosi. Olahan Hasil dan Keamanan Pangan, Penyakit, Penghijauan; 2. Meningkatkan frekuensi sosialisasi keamanan jajanan anak sekolah di Sekolah Dasar bekerjasama dengan Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan BPOM.. Urusan Kelautan dan Perikanan a. Permasalahan 1. Semakin sempitnya lahan untuk budidaya perikanan sebagai akibat alih fungsi lahan di Kota Bandung. 2. Masih ditemukannya penggunaan bahan kimia yang membahayakan kesehatan antara lain formalin dan borax dalam ikan segar maupun ikan olahan yang beredar di Kota Bandung, meskipun secara kuantitas menurun dari tahun sebelumnya. b. Solusi Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2013-2018. 22.

(29) 1. Untuk. mengatasi. alih. fungsi. lahan. maka. arah. kebijakan. pembangunan perikanan di Kota Bandung melalui peningkatan pemanfaatan lahan pekarangan dan pemilihan komoditas yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan bisa dikembangkan dilahan yang sempit. 2. Untuk meningkatkan nilai tambah, usaha perikanan lainnya yang dikembangkan di Kota Bandung adalah pengolahan ikan. 3. Meningkatkan frekuensi pemeriksaan dan pengawasan mutu ikan dan hasil olahannya yang beredar di Kota Bandung serta meningkatkan pembinaan kepada pedagang ikan yang ada di Kota Bandung. 4. Upaya lainnya yang sudah dilakukan adalah meningkatkan koordinasi dengan Dinas Perikanan tempat asal ikan, agar ikan yang masuk ke Kota Bandung tidak menggunakan bahan kimia berbahaya. 5. Salah satu upaya untuk menyediakan hasil perikanan yang berkualitas dan aman dikonsumsi, meningkatkan konsumsi ikan per kapita masyarakat Kota Bandung, maka Pemerintah Kota Bandung membangun Pasar Ikan Higienis (PIH) yang terletak di Pasar Induk Gedebage.. Urusan Pertanian a.. Permasalahan Dalam pelaksanaan urusan pertanian, Permasalahan yang dihadapi adalah: 1). Semakin sempitnya lahan pertanian sebagai akibat alih fungsi lahan di Kota Bandung;. 2). Dikarenakan Kota Bandung merupakan pusat pemasaran ternak terbesar di Jawa Barat, sehingga resiko masuknya penyakit zoonosa (penyakit yang menular dari ternak ke manusia) dari daerah asal ternak ke Kota Bandung relatif tinggi;. Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2013-2018. 23.

(30) 3). Masih. ditemukannya. penggunaan. bahan. kimia. yang. membahayakan kesehatan antara lain, chlorine, formalin, residu pestisida pada sayuran, beras, buah-buahan, daging, susu, dan telur. b. Solusi Upaya. konkrit. yang. dilakukan. dalam. menyelesaikan. permasalahan tersebut adalah: 1). Kebijakan yang diambil dalam rangka mengantisipasi alih fungsi lahan pertanian, Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Kota Bandung mengembangkan model pertanian perkotaan yaitu melalui. pemilihan. produktivitas mempunyai. komoditas. pertanian. tinggi,. memiliki. peluang. pasar. yang. lahan. sempit,. dikembangkan keterbatasan. pada lahan. bukan. nilai. menjadi. yang. ekonomi. tinggi,. terbuka. serta. sehingga kendala. memiliki dan dapat. diharapkan. untuk. usaha. dibidang pertanian; 2). Untuk meningkatkan nilai tambah, usaha pertanian lainnya yang dikembangkan. di. Kota. Bandung. adalah. pengolahan. hasil. pertanian; 3). Lebih mengintensifkan pemeriksaan lalulintas ternak yang masuk ke Kota Bandung;. 4). Meningkatkan frekuensi pemeriksaan dan pengawasan mutu hasil pertanian dan hasil olahannya yang beredar di Kota Bandung serta meningkatkan pembinaan kepada pelaku usaha hasil pertanian yang ada di Kota Bandung.. Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2013-2018. 24.

(31) BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung yang berkaitan dengan pelayanan di bidang pertanian dan ketahanan pangan dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut :. 1. Berkurangnya luas lahan pertanian akibat adanya alih fungsi lahan menjadi perumahan, perkantoran, dan kawasan perdagangan.. 2. Kebutuhan pangan masyarakat Kota Bandung, 96 % mengandalkan pasokan dari luar wilayah Kota Bandung.. 3. Menurunnya. kualitas. lingkungan. hidup. akibat. masih. kurangnya. pemanfaatan lahan kosong untuk penghijauan.. 4. Masih ditemukannya penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya pada komoditas hasil pertanian yang beredar di Kota Bandung.. 5. Resiko masuknya Penyakit Zoonosa (penyakit yang menular dari ternak ke manusia) dari daerah asal ke Kota Bandung relatif tinggi disebabkan Kota Bandung merupakan pusat pemasaran komoditas pertanian terbesar di Jawa Barat.. 3.2.. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Sesuai dengan Visi dan Misi Kota Bandung yang tercantum dalam. RPJMD Kota Bandung Tahun 2013 – 2018, Visi Kota Bandung Tahun 20132018, adalah : “TERWUJUDNYA KOTA BANDUNG YANG UNGGUL, NYAMAN, DAN SEJAHTERA”. Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2013-2018. 25.

(32) Penjabaran Visi di atas adalah sebagai berikut: Bandung. : adalah meliputi wilayah dan seluruh isinya. Artinya Kota Bandung dan semua warganya yang berada dalam suatu kawasan dengan batas-batas tertentu yang berkembang sejak tahun 1811 hingga sekarang.. Unggul. : adalah menjadi yang terbaik dan terdepan serta contoh bagi daerah lain dalam upaya terobosan perubahan bagi kenyaman dan kesejahteraan warga Kota Bandung.. Nyaman. : adalah terciptanya suatu kondisi dimana kualitas lingkungan terpelihara dengan baik, serta dapat memberikan kesegaran dan kesejukan bagi penghuninya. Kota yang nyaman adalah suatu kondisi dimana berbagai kebutuhan dasar manusia seperti tanah, air, dan udara terpenuhi dengan baik sehingga nyaman untuk ditinggali serta ruang-ruang kota dan infrastruktur pendukungnya responsif terhadap berbagai aktifitas dan perilaku penghuninya.. Sejahtera. : yaitu mengarahkan semua pembangunan kota pada pemenuhan kebutuhan lahir dan batin warganya, agar manusia dapat memfungsikan diri sebagai hamba dan wakil Tuhan di bumi. Kesejahteraan yang ingin dilahirkan di Kota Bandung merupakan kesejahteraan yang berbasis pada ketahanan keluarga dan Iingkungan sebagai dasar pengokohan sosial masyarakat. Masyarakat sejahtera tentunya tidak hanya dalam konteks lahiriah dan materi saja, melainkan juga sejahtera jiwa dan batiniah. Kesejahteraan dalam artinya yang sejati adalah keseimbangan hidup yang merupakan buah dari kemampuan seseorang untuk memenuhi tuntutan-tuntutan dasar seluruh dimensi dirinya, meliputi ruhani, akal, dan jasad. Kesatuan elemen ini diharapkan mampu saling berinteraksi dalam melahirkan masa depan yang cerah, adil dan makmur. Keterpaduan antara sejahtera lahiriah dan batiniah adalah sebuah manifestasi akan sebuah sejahtera yang paripurna. Kesejahteraan yang seperti inilah yang akan membentuk. Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2013-2018. 26.

(33) kepecayaan diri yang tinggi pada masyarakat Kota Bandung untuk mencapai kualitas kehidupan yang semakin baik, hingga menjadi teladan bagi kota lainnya. MISI Misi ini disusun dalam rangka mengimplementasikan Iangkah-langkah yang akan dilakukan dalam mewujudkan visi yang telah dipaparkan di atas, adapun misi nya terdiri dari : 1. Menata Kota Bandung melalui penataan ruang, pembangunan infrastruktur, dan fasilitas pubilk yang berkelanjutan (sustainable) dan nyaman. 2. Menghadirkan tata kelola pemerintahan yang efektif, bersih dan melayani. 3. Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing. 4. Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan. Misi Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 merupakan penjabaran dari Misi Tahap III dalam RPJPD Kota Bandung 2005 - 2025, pada tahap ketiga RPJPD Kota Bandung fokus pembangunan masing-masing misi di arahkan pada : 1. Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang handal dan Religius . Terkendalinya jumlah penduduk sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan. . Terwujudnya sumber daya manusia yang cerdas, kreatif dan kompetitif. . Terwujudnya masyarakat yang sehat jasmani dan rohani. . Terwujudnya masyarakat yang berakhlak mulia. . Terwujudnya Kesetaraan dan keadilan Gender. 2. Mengembangkan perekonomian kota yang berdaya saing . Terwujudnya perekonomian kota yang tangguh, berdaya saing serta sehat dan berkeadilan. . Terwujudnya Pariwisata yang berdaya saing. . Terwujudnya Kerjasama dan koordinasi yang menguntungkan dengan wilayah pemerintah Daerah lainnya. Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2013-2018. 27.

(34) 3. Mengembangkan. kehidupan. sosial. budaya. kota. yang. kreatif,. Terwujudnya peningkatan mutu kerjasama di antara. semua. berkesadaran tinggi serta berhati nurani . pemangku kepentingan dalam pembangunan Kota Bandung . Terwujudnya multikulturalisme dalam lingkungan Sunda yang inklusif. 4. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup kota . Terwujudnya kualitas udara dan air memenuhi baku mutu;. . Terjamin dan tersedianya kuantitas dan kualitas air (air permukaan, air tanah dangkal dan air tanah dalam);. . Terwujudnya pengelolaan limbah yang efektif dan bernilai ekonomi;. . Tersedianya Ruang kota yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan;. . Tersedianya Sistem transportasi yang selamat, efisien, nyaman, terjangkau dan ramah lingkungan;. . Terwujudnya sarana dan prasarana yang memenuhi standar teknis/ standar pelayanan minimal;. . Terwujudnya mitigasi Bencana yang handal.. 5. Meningkatkan. tata. kelola. pemerintahan. yang. efektif,. efisien,. akuntabel, transparan . Terwujudnya. Peningkatan. kualitas. produk. perencanaan. pembangunan yang aspiratif, antisipatif, aplikatif, akuntabel dan berdasarkan data base; . Terwujudnya masyarakat dan aparat yang sadar hukum dan HAM;. . Tersedianya Prasarana dan sarana aparatur pemerintah kota yang berkualitas;. . Tersedianya Aparatur yang profesional;. . Terwujudnya. Organisasi. pemerintah. daerah. yang. dapat. meningkatkan kinerja aparatur; . Terwujudnya. Kemampuan. teknis. dan. administratif. aparatur. pengawasan yang profesional; . Terwujudnya Pelayanan publik yang prima;. Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2013-2018. 28.

(35) . Terwujudnya Kehidupan masyarakat yang demokratis;. . Terwujudnya. ketentraman. dan. ketertiban. serta. terciptanya. kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan dan stabilitas keamanan daerah. 6. Mengembangkan sistem pembiayaan kota terpadu . Terwujudnya anggaran pemerintah yang optimal;. . Terwujudnya masyarakat dan sektor swasta berperan besar dalam pembiayaan pembangunan kota;. Mengingat eratnya kaitan antara Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung dengan Dokumen RPJMD 2013 - 2018, maka dalam penyusunannya harus menjadikan Dokumen Perencanaan Jangka menengah tersebut sebagai acuan, artinya indikator kinerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung harus diarahkan untuk mencapai target kinerja yang telah dicantumkan dalam RPJMD. Berdasarkan. urusan. dan. kewenangan. yang. dimiliki,. dalam. rangka. pencapaian Misi Pemerintah Kota Bandung, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung berkontribusi untuk mewujudkan. sebagian. Misi dalam. RPJMD sesuai dengan kewenangan yang dimiliki yaitu sebagai berikut: Misi 2: Menghadirkan tata kelola pemerintahan yang efektif, bersih, dan melayani, dengan Indikator kinerja : –. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). –. Nilai evaluasi AKIP. –. Prosentase. Temuan Pengelolaan. Anggaran. BPK/ Inspektorat yang. ditindaklajuti –. Prosentase Tertib Administrasi Barang / asset daerah. Misi Ke 3, Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing, dengan Indikator kinerja : –. Tingkat pemaparan zoonosis, tujuannya adalah untuk mewujudkan masyarakat Kota Bandung terbebas dari penyakit hewan zoonosis.. Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2013-2018. 29.

(36) Misi Ke 4, Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan, dengan Indikator kinerja : Tercapainya penguatan cadangan pangan sesuai Standar Pelayanan. –. Minimal (SPM) Tercapainya score Pola Pangan Harapan sesuai Standar Pelayanan. –. Minimal (SPM). 3.3.. –. Meningkatkan jumlah pelaku usaha di bidang pertanian. –. Meningkatkan Produktivitas tanaman padi. –. Meningkatnya produksi hasil perikanan. –. Produktivitas tanaman hias. –. Produktivitas sayuran. –. Meningkatnya jumlah pohon produktif. –. Meningkatnya populasi ternak sapi. –. Meningkatnya populasi ternak domba Telaahan Renstra Kementerian Pertanian Republik Indonesia dan Renstra OPD Lingkup Pertanian Kabupaten/Kota. Berdasarkan telaahan terhadap Rencana Strategis Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2010 – 2014, permasalahan pelayanan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat beserta faktor penghambat dan faktor pendorong keberhasilan pembangunan pertanian dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Permasalahan Pelayanan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat berdasarkan Sasaran Renstra Kementerian Pertanian Republik Indonesia beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya. No. 1. Sasaran Jangka Menengah Renstra K/L. 2. Permasalahan Pelayanan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat. 3. Pertumbuhan Komoditas Pangan:. a. Meningkatnya kerusakan a. Padi = 3,56%/thn b. Jagung = 10,02%/thn Kedelai 20,05%/thn lingkungan. dan. Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2013-2018. Sebagai Faktor Penghambat. 4 a. Meningkatnya kerusakan. Pendorong. 5 a. Komitmen pimpinan serta. 30.

(37) c. Kacang Tanah 10,20 %/thn perubahan iklim d. Kacang Hijau = 4,55%/thn global e. Ubi Kayu = 4,55%/thn b. Kurangnya f. Ubi Jalar = 6,78%/thn ketersediaan g. Hortikultura (Sayuran, Buah-buahan, Tanaman infrastruktur, Hias dan Tanaman Obat) = 5,55 %/thn sarana prasarana, lahan, dan air. c. Status dan luas kepemilikan lahan petani sangat terbatas. d. Menurunnya kesuburan tanah (lahan) pertanian. e. Sistem perbenihan dan perbibitan nasional belum berjalan optimal. f. Keterbatasan akses petani terhadap permodalan dan masih tingginya suku bunga usahatani. g. Lemahnya kapasitas dan kelembagaan petani dan penyuluh. h. Belum padunya antar sektor dalam menunjang pembangunan pertanian. i. Kurang optimalnya kinerja dan pelayanan birokrasi pertanian. j. Makin berkembangnya Hama dan penyakit tanaman (Organisme Pengganggu Tanaman) k. Kondisi infrastruktur jalan ke sentra produksi belum memadai. Berdasarkan. telaahan. terhadap. b.. c.. d.. e.. f.. g.. lingkungan dan perubahan iklim global Kurangnya ketersediaan infrastruktur , sarana prasarana, lahan, dan air. Status dan luas kepemilikan lahan petani sangat terbatas. Menurunnya kesuburan tanah (lahan) pertanian. Sistem perbenihan dan perbibitan nasional belum berjalan optimal. Keterbatasa n akses petani terhadap permodalan dan masih tingginya suku bunga usahatani. Lemahnya kapasitas dan kelembagaan petani dan penyuluh.. Rencana. jajarannya dalam peningkatan produksi dan produktivitas b.UU No. 41 Thn 2009 tentang Lahan Pertanian Abadi dan Perda Provinsi Jawa Barat No. 27 Th. 2010 Tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan c. Peningkatan kuantitas dan kualitas Sumberdaya d. Manusia Pertanian e. Revitalisasi infrastruktur pertanian f. Penerapan teknologi ramah lingkungan. Strategis. 26. Kabupaten/Kota di Jawa Barat, permasalahan pelayanan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat beserta faktor penghambat dan faktor pendorong keberhasilan pembangunan pertanian dapat dilihat pada Tabel 3.2.. Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2013-2018. 31.

(38) Tabel 3.2. Permasalahan Pelayanan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat Provinsi berdasarkan Sasaran Renstra OPD Lingkup Pertanian Kabupaten/Kota beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya No. 1 1. Sasaran Jangka Menengah Renstra OPD Lingkup Pertanian Kabupaten/kota. Permasalahan Pelayanan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat. Sebagai Faktor Penghambat. Pendorong. 2. 3. 4. 5. Pertumbuhan Tingkat Produksi Komoditas Tanaman Pangan dan Hortikultura = 25%/tahun. a. Meningkatnya kerusakan lingkungan dan perubahan iklim global b. Rendahnya kualitas dan kuantitas infrastruktur, sarana prasarana, lahan, dan air. c. Menurunnya kesuburan tanah (lahan) pertanian. d. Rendahnya kualitas dan kuantitas ketersediaan benih oleh penangkar lokal e. Keterbatasan akses petani terhadap permodalan dan masih tingginya. a. Keterbatasan alokasi anggaran pembangunan pertanian b. Semakin tingginya alih fungsi lahan c. Menurunnya kesuburan lahan pertanian d. Kerusakan infrastruktur jaringan irigasi e. Rendahnyanya penerapan teknologi perbenihan kepada penangkar lokal f. Menurunnya minat generasi muda terhadap sektor pertanian TPH g. Aksesibilitas petani terhadap sarana produksi dan permodalan terbatas h. Tingkat kehilangan hasil masih tinggi. a. Komitmen dari pimpinan daerah (Kab/Kota) beserta jajarannya dalam keberpihakan pada pembangunan pertanian b. PERDA Kabupaten /Kota tentang Lahan Budidaya Pertanian c. Fasilitasi ketersediaan infrastruktur, sarana prasarana, lahan dan air d. Pemberdayaan Penangkar Benih lokal melalui pendidikan dan penerapan teknologi e. Penerapan Teknologi Berbasis Ramah Lingkungan f. Fasilitasi Permodalan Pertanian yang. Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2013-2018. 32.

(39) 3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Tujuan penataan ruang kota yaitu mewujudkan tata ruang yang aman, nyaman,. produktif,. efektif,. efisien,. berkelanjutan,. dan. berwawasan. lingkungan, berbasis perdagangan, jasa dan industri kreatif yang bertaraf nasional. RTRWK berfungsi sebagai: a.. Penyelaras kebijakan penataan ruang Nasional, Provinsi dan Kota; serta. b. Acuan bagi Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah dan masyarakat untuk mengarahkan lokasi kegiatan dan menyusun program pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang kota. Kedudukan RTRWK yaitu sebagai pedoman bagi: a.. penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), rencana rinci tata ruang kota, dan rencana sektoral lainnya;. b. pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang kota; c.. perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan antar sektor, antar daerah, dan antar pemangku kepentingan;. d. penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi; dan e.. penataan ruang kawasan strategis kota.. Kebijakan dan strategi perencanaan tata ruang sebagaimana dimaksud terdiri atas: a.. kebijakan dan strategi struktur ruang;. c.. kebijakan dan strategi pola ruang; dan. d. kebijakan dan strategi kawasan strategis kota. Kebijakan struktur ruang kota terdiri atas: a.. perwujudan pusat-pusat pelayanan kota yang efektif dan efisien dalam menunjang perkembangan fungsi kota sebagai kota perdagangan dan jasa yang didukung industri kreatif dalam lingkup Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung, Provinsi Jawa Barat dan Nasional;. b. pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanan sarana dan prasarana Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2013-2018. 33.

(40) transportasi berbasis transportasi publik yang terpadu dan terkendali; dan c.. peningkatan kualitas, kuantitas, keefektifan dan efisiensi pelayanan prasarana kota yang terpadu dengan sistem regional.. Strategi untuk perwujudan pusat-pusat pelayanan kota yang efektif dan efisien dalam menunjang perkembangan fungsi kota sebagai kota perdagangan dan jasa yang didukung industri kreatif dalam lingkup Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung, Provinsi Jawa Barat dan Nasional meliputi: a.. mengembangkan 2 (dua) PPK untuk wilayah Bandung Barat dan wilayah Bandung Timur. b.. membagi kota menjadi 8 (delapan) SWK, masing-masing dilayani oleh 1 (satu) SPK;. c.. mengembangkan pusat-pusat pelayanan lingkungan secara merata;. d.. menyediakan fasilitas yang memadai pada tiap pusat pelayanan sesuai skala pelayanannya; dan. e.. menyerasikan sebaran fungsi kegiatan pusat-pusat pelayanan dengan fungsi dan kapasitas jaringan jalan.. Strategi untuk pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanan sarana dan prasarana transportasi berbasis transportasi publik yang terpadu dan terkendali meliputi: a.. membuka peluang investasi dan kemitraan bagi sektor privat dan masyarakat dalam menyediakan prasarana dan sarana transportasi;. b.. mengawasi fungsi dan hirarki jalan;. c.. meningkatkan kapasitas jaringan jalan melalui pembangunan dan pelebaran jalan, manajemen dan rekayasa lalu lintas serta menghilangkan gangguan sisi jalan;. d.. memprioritaskan pengembangkan sistem angkutan umum massal yang terpadu;. e.. menyediakan fasilitas parkir yang memadai dan terpadu dengan pusat-pusat kegiatan;. f.. mengembangkan sistem terminal dalam kota serta membangun terminal di batas. kota. dengan. menetapkan. lokasi. yang. Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2013-2018. dikoordinasikan. dengan 34.

(41) Pemerintah Daerah yang berbatasan; dan g.. mengoptimalkan pengendalian dan penyelenggaraan sistem transportasi kota. Kebijakan pola ruang kota terdiri atas: 1). perwujudan keseimbangan proporsi kawasan lindung;. 2). optimalisasi pembangunan wilayah terbangun.. Strategi untuk perwujudan keseimbangan proporsi kawasan lindung meliputi: a.. menjaga keseimbangan proporsi kawasan lindung khususnya di Kawasan Bandung Utara;. b.. mempertahankan dan menjaga hutan lindung sebagai kawasan hutan kota;. c.. mempertahankan dan merevitalisasi kawasan-kawasan resapan air atau kawasan yang berfungsi hidrologis untuk menjamin ketersediaan sumber daya air dan kesuburan tanah serta melindungi kawasan dari bahaya longsor dan erosi;. d.. mengembangkan kawasan jalur hijau pengaman prasarana dalam bentuk jalur hijau sempadan sungai, jalur tegangan tinggi, dan jalur rel kereta api;. e.. mempertahankan fungsi dan menata RTH yang ada dan tidak memberi izin alih fungsi ke fungsi lain didalam mencapai penyediaan ruang terbuka hijau;. f.. melestarikan dan melindungi kawasan dan bangunan cagar budaya yang telah ditetapkan, terhadap perubahan dan kerusakan struktur, bentuk, dan wujud arsitektural;. g.. meminimalkan dampak resiko pada kawasan rawan bencana. Penyusunan. rencana. pembangunan. harus. disesuaikan. dengan. perencanan tata ruang sebagai wadah dimana perencanan tersebut akan diimplementasikan, sehingga lokasi dimana kegiatan akan dijalankan dapat diarahkan. Penyediaan RTH publik dan privat yang menjadi target pemerintah Kota pada Tahun 2018 sebesar 23% akan dicapai, bukan saja melalui penambahan luasan mengingat Kota Bandung merupakan kawasan perkotaan dengan high density tetapi juga melalui pengembangan roof garden, wall garden, urban farming, sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No 1 Tahun 2007 yang. Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2013-2018. 35.

(42) mengklasifikasikan RTH yang pengembangan kawasan pusat ekologi kota, penerbitan Peraturan Daerah tentang green building serta zoning regulation. Dalam kebijakan struktur ruang kota untuk mewujudkan pusat pelayanan kota yang efektif dan efisien dalam menunjang perkembangan fungsi kota sebagai kota perdagangan dan jasa yang didukung industri kreatif dalam lingkup Kawasan Perkotaan, perencanaan yang berkaitan dengan pengembangan Bandung sebagai kota jasa menjadi perhatian penting.. 3. 5. Penentuan Isu-isu Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Analis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah untuk melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan, dapat dioperasionalkan. dan. secara. moral. serta. etika. birokratis. dapat. dipertanggungjawabkan dan menjawab persolan nyata yang dihadapi dalam pembangunan. Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi SKPD adalah kondisi yang menjadi perhatian dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi SKPD dimasa datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang. Berdasarkan hasil analisis terhadap isu strategis dalam perencanaan pembangunan daerah di Kota Bandung dapat diidentifikasi beberapa hal sebagai berikut : -. Pemantapan ketersediaan pangan berbasis kemandirian. -. Peningkatan kemudahan dan kemampuan mengakses pangan. -. Keterbatasan lahan pertanian perkotaan. -. Keterbatasan dan penurunan kapasitas sumber daya pertanian. -. Alih teknologi pertanian masih rendah.. Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2013-2018. 36.

(43) -. Kualitas dan keterampilan petani masih kurang. -. Meningkatnya daya saing pemasaran usaha olahan pertanian. -. Masih adanya kasus-kasus penyalahgunaan bahan kimia berbahaya pada produk pertanian. -. Masih kurangnya pengetahuan dan keterampilan pelaku usaha ataupun konsumen tentang efek penggunaan bahan kimia berbahaya dan seleksi komoditi pertanian yang aman. -. Masih adanya potensi pemaparan zoonosa. Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2013-2018. 37.

(44) BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN. 4.1. Visi dan Misi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung menerapkan Visinya adalah : “TERWUJUDNYA PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN YANG TANGGUH DAN UNGGUL”. 1. Pertanian Tangguh : Pertanian tangguh adalah kegiatan pertanian yang mampu bersaing dan bertahan dalam kondisi apapun, serta mampu menghasilkan produk hasil pertanian dengan memanfaatkan secara optimal potensi sumber daya pertanian (lahan, manusia dan teknologi) secara berkelanjutan.. 2. Pertanian Unggul : Pertanian unggul adalah kegiatan pertanian melalui terobosan inovasi teknologi dan pemilihan komoditas unggul yang memiliki produktivitas tinggi, mempunyai nilai ekonomi tinggi, bisa dikembangkan dilahan terbatas, memiliki daya saing serta mampu memanfaatkan potensi dan peluang pasar yang masih terbuka dalam upaya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.. 3. Ketahanan Pangan Tangguh : Ketahanan pangan yang tangguh adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap individu dan rumah tangga secara terus menerus yang tercermin dari tersedianya pangan secara cukup, baik dalam jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau oleh masyarakat.. 4. Ketahanan Pangan Unggul : Ketahanan pangan yang unggul adalah kondisi terwujudnya pola konsumsi pangan beragam, bergizi, berimbang dan aman yang diindikasikan oleh tercapainya Score Pola Pangan Harapan.. Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2013-2018. 38.

(45) MISI Misi merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai dengan visi yang telah di tetapkan. Dengan adanya misi diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan (Stake Holders) dapat mengenal Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung dan mengetahui peran serta program – programnya juga hasil yang akan diperoleh dimasa yang akan datang. Adapun Misi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung adalah sebagai berikut : 1. Mengembangkan potensi sumberdaya pertanian secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. 2. Meningkatkan ketahanan pangan. 3. Meningkatkan pengawasan mutu dan keamanan pangan 4. Meningkatkan pelayanan di bidang pertanian.. 4.2.Tujuan Tujuan merupakan penjabaran/implementasi dari pernyataan misi dan merupakan sesuatu yang akan dicapai dan dihasilkan pada kurun waktu tertentu 1(satu) sampai dengan 5 (lima) tahun . Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung menetapkan tujuan sebagai berikut: 1) Meningkatkan ketahanan pangan, produktifitas hasil pertanian, dan perikanan secara berkelanjutan 2) Meningkatkan pemasaran produk pertanian 3) Meningkatkan. komoditas pertanian yang berkualitas dan aman untuk. dikonsumsi 4) Peningkatan. taraf. kesehatan. masyarakat. secara. berkelanjutan. (mewujudkan masyarakat Kota Bandung terbebas dari penyakit hewan zoonosis). 5) Peningkatan pelayanan di bidang pertanian Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2013-2018. 39.

(46) 4.3. Sasaran Sasaran yang akan dicapai yaitu : 1. Terjaganya Ketersediaan Pangan 2. Meningkatnya produktifitas hasil pertanian dan perikanan 3. Meningkatnya pemasaran produk pertanian 4. Terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan komoditi pertanian yang berkualitas dan aman untuk dikonsumsi 5. Terkendalinya kasus penyakit zoonosa. 4.4. Strategi Strategi adalah cara untuk mewujudkan tujuan, dirancang secara konseptual, analisis, rasional, dan komprehensip. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung menetapkan strategi sebagai berikut : 1. Memfasilitasi ketersediaan dan kemudahan pangan bagi masyarakat 2. Meningkatkan usaha pertanian perkotaan (Urban Farming) melalui pemilihan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis tinggi, produktivitas tinggi, dan mempunyai peluang pasar 3. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengembangan usaha pertanian perkotaan (urban farming) yang unggul sehingga masyarakat dapat manfaat nilai ekonomis, ekologis dan estetika dari usaha yang dilaksanakannya. 4. Meningkatkan penanaman pohon produktif buah-buahan dengan memanfaatkan lahan kosong. 5. Meningkatkan promosi pemasaran produk pertanian 6. Meningkatkan cakupan pemeriksaan mutu komoditas hasil pertanian yang beredar di Kota Bandung. 7. Meningkatkan pemeriksaan kesehatan hewan dan ternak, terutama penyakit zoonosa (penyakit hewan yang menular dan membahayakan manusia). 8. Meningkatkan kerjasama dengan Lembaga Penelitian, Perguruan Tinggi, Swasta dan masyarakat. Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2013-2018. 40.

(47) 4.5. Kebijakan Kebijakan merupakan ketentuan yang telah disepakati bersama antara pihak terkait yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan, petunjuk bagi setiap kegiatan aparatur pemerintah dan masyarakat, agar tercapai kelancaran. dan keterpaduan dalam upaya. pencapaian sasaran, tujuan, misi dan visi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung. Kebijakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung adalah : 1. Meningkatkan. pola konsumsi pangan, beragam, bergizi, berimbang dan. aman 2. Mengembangkan sistem agribisnis yang berdaya saing 3. Mendorong. masyarakat untuk menghasilkan produk pertanian yang. memiliki nilai ekonomi dan berdaya saing tinggi melalui urban farming. 4. Mewujudkan kembali Kota Bandung sebagai Kota Kembang melalui peran serta instansi pemerintah, swasta maupun masyarakat dalam penanaman dan pemanfaatan tanaman hias dan bunga hidup. 5. Meningkatkan ketersediaan ruang terbuka hijau melalui penanaman pohon produktif (buah-buahan), sayuran dan tananam hias di lahan pekarangan, tegalan, lahan tidur, atap rumah/gedung, sempadan jalan, sempadan sungai, dan lahan non produktif lainnya. 6. Memfasilitasi promosi pemasaran, produk pertanian dan hasil olahannya 7. Meningkatkan pemeriksaan mutu komoditas hasil pertanian yang beredar di Kota Bandung. 8. Meningkatkan pengawasan penyakit zoonosa (penyakit hewan yang menular dan membahayakan manusia). 9. Meningkatkan koordinasi dan konsultasi baik vertikal maupun horizontal secara sinergis dalam penyusunan kebijakan pembangunan pertanian dan ketahanan pangan 4.6.. Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah SKPD Sesuai dengan Visi dan Misi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota. Bandung, maka tujuan dan sasaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2013-2018. 41.

(48) Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung dalam jangka menengah diuraikan sebagai berikut :. Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2013-2018. 42.

(49) Tabel 4.1. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA BANDUNG TAHUN 2014-2018. NO.. TUJUAN. (1). (2). 1.. 2.. 3.. 4.. Meningkatkan komoditas pertanian yang berkualitas dan aman untuk. KONDISI AWAL RENSTRA. 2014. 2015. 2016. 2017. 2018. (5). (6). (7). (8). (9). (10). (11). (12). 87.3. 87.8. 90.0. 90.30. 90.3. 91. 91. Ton. 24 Ton. 24 Ton. 60 Ton. 60 Ton. 60 Ton. 60 Ton. 60 Ton. Kasus. 1. 8 kasus. 8 kasus. 8 kasus. 8 kasus. 8 kasus. 8 kasus. Pelaku usaha. 65. Produktivitas tanaman padi. Kw/ha. 62,95 kw/ha. Produktivitas tanaman hias. Pot/tahun. 185.000 pot/tahun. INDIKATOR KINERJA. (3). (4). Meningkatkan ketahanan pangan, produktifitas Terjaganya hasil pertanian, Ketersediaan Pangan dan perikanan secara berkelanjutan Peningkatan taraf kesehatan masyarakat secara berkelanjutan (mewujudkan masyarakat Kota Bandung terbebas dari penyakit hewan zoonosis) Meningkatkan pemasaran produk pertanian. SATUAN. SASARAN. Score Pola Pangan Harapan (PPH). Peguatan Cadangan Pangan. %. TARGET KINERJA PADA TAHUN. KONDISI AKHIR RENSTRA. Terkendalinya kasus penyakit Zoonosa Penyakit Zoonosa di Kota Bandung. Terjaganya pertumbuhan ekonomi. Peningkatan produktifitas keamanan pangan, dan pelaku usaha. Jumlah Pelaku Usaha Olahan Hasil Pertanian. Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2013-2018. 100. 150. 200. 250. 300. 63,09 kw/ha. 65,05 kw/ha. 68,04 kw/ha. 69,05 kw/ha. 70 kw/ha. 186.500 pot/tahu. 188.500 pot/tahu. 190.000 pot/tahun. 192.000 pot/tahun. 195.000 pot/tahun. 1.000. 70 kw/ha. 195.000 pot/tahun. 43.

(50) dikonsumsi. olahan hasil pertanian Menurunnya komoditas produk pertanian yang tercemar Meningkatnya produktif. 5.. 6.. 7.. 8.. 9.. Meningkatkan ketahanan pangan, produktifitas hasil pertanian, dan perikanan secara berkelanjutan. Meningkatkan ketahanan pangan, produktifitas hasil pertanian, dan perikanan secara berkelanjutan. Meningkatnya produktifitas hasil pertanian dan perikanan. Meningkatnya produktifitas hasil pertanian dan perikanan. Kasus. 41. Pohon. -. jumlah pohon. n. n. 50 kasus. 50 kasus. 25.000 pohon. 25.000 pohon. 40 kasus. 40 kasus. 35 kasus. 25.000 pohon. 25.000 pohon. 25.000 pohon. 215 kasus. 100.000 pohon. Populasi ternak Sapi. Ekor. 1.307 ekor. 1.417 ekor. 1.488 ekor. 1.562 ekor. 1.640 ekor. 1.722 ekor. 1.722 ekor. Populasi ternak Domba. Ekor. 26.901 ekor. 29.365 ekor. 30.833 ekor. 32.375 ekor. 33.994 ekor. 35.693 ekor. 35.693 ekor. Peningkatan produksi Ikan Konsumsi. Ton. 2.575 ton. 2.600 ton. 2.630 ton. 2.665 ton. 2.705 ton. 2.750 ton. 2.750 ton. Ekor. 721.700 ekor. 821.700 ekor. 921.700 ekor. 1.021.700 ekor. 1.121.700 ekor. 1.221.700 ekor. 1.221.700 ekor. B. B. B. A. A. A. CC. B. B. A. A. 100%. 100%. 100%. 100%. 100%. Peningkatan produksi Ikan Hias. Peningkatan Pelayanan di Bidang pertanian. Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM}. Katagori. Peningkatan Pelayanan di Bidang pertanian. Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja birokrasi. Nilai evaluasi AKIP. Katagori. CC. Peningkatan Pelayanan di. Terwujudnya Pemerintahan yang. Prosentase Temuan Pengelolaan Anggaran BPK/. 100%. 100%. Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2013-2018. A. A. 100%. 44.

(51) Bidang pertanian. bersih dan bebas KKN. Inspektorat yang ditindaklajuti Prosentase Tertib Administrasi Barang / asset daerah. 100%. Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2013-2018. 100%. 100%. 100%. 100%. 100%. 100%. 100%. 45.

(52) Indikator Kinerja Utama (IKU) Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi. Pemerintah,. Indikator. Kinerja. Utama. merupakan. ukuran. keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Pemerintah Kota Bandung juga melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama, baik tingkat Pemerintah Daerah maupun tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah, dalam melakukan reviu dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Adapun penetapan target Indikator Kinerja Utama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung tahun 2014-2018 dapat dilihat pada Tabel 6.3. sebagai berikut :. Tabel 4.2. Target Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2014 – 2018. NO 1. SASARAN STRATEGIS Terjaganya ketersediaan pangan. INDIKATOR KINERJA UTAMA. SATUAN. Penguatan Cadangan Pangan ekuivalen beras. Ton. Score Pola Pangan Harapan (PPH). %. Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2013-2018. PENJELASAN Pengadaan beras sebagai cadangan pangan kota. Pola pangan harapan merupakan suatu metode yang digunakan untuk menilai jumlah dan komposisi atau ketersediaan pangan. golongan bahan pangan. Cara Perhitungan PPH : Penyediaan pangan terdiri dari komponen produksi, perubahan stok, impor dan ekspor. Rumus penyediaan pangan adalah : Ps = Pr - ∆St + Im – Ek. 46.

(53) Dimana: Ps : Total penyediaan dalam negeri Pr : Produksi ∆St : Stok akhir – stok awal Im : Impor Ek : Ekspor 2. Meningkatnya hasil produksi pertanian tanaman pangan. 1. Produktivitas tanaman padi. Kw/ha. Formulasi Penghitungan : Produktivitas = Produksi (Kw) Luas Panen (Ha). 2. Produktivitas tanaman hias. 3 4. 5. 6. Terjaganya pertumbuhan ekonomi Terkendalinya penyakit hewan / ternak di Kota Bandung Meningkatnya jumlah ternak. Meningkatnya produksi ikan. Jumlah Pelaku Usaha Olahan Hasil Pertanian Jumlah kasus penyakit zoonosa. Pelaku usaha. Jumlah pelaku usaha baru setelah dilakukan pelatihan. kasus. Kejadian kasus ditargetkan tidak akan lebih dari 8 kasus. 1. Populasi ternak sapi. ekor. 2. Populasi ternak domba. ekor. 1. Produksi Ikan Konsumsi. Formulasi Penghitungan : Populasi = Po + Kelahiran kematian - (Pemotongan + unregister) - Pengeluaran + Pemasukan. ton. Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2013-2018. Formulasi Penghitungan : Produksi Ikan Konsumsi : P = Luas lahan (kolam) x padat tebar - kematian ket: Kematian = rata-rata 10 % Padat tebar tergantung jenis dan perlakuan (teknologi). 47.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam suatu proyek yang dirancanakan untuk selesai dalam jangka waktu yang sesuai dengan target , dapat dilakukan percepatan durasi kegiatan yang akan memberikan

Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa tekanan eksternal tidak mempengaruhi keputusan auditor internal dalam mengadopsi software audit, sedangkan faktor

Tujuan penelitian ini adalah (1) menemukan motif tokoh Phineas dan Ferb yang digambarkan dalam buku “Team Phineas und Ferb” karya Dan Povenmire dan Jeff „Swampy“ Marsh dan

Titik didih ester jauh lebih rendah dari pada asam yang sesuai..

Berdasarkan uraian tersebut, maka timbul keinginan peneliti untuk melakukan pemeriksaan konsentrasi timbal dalam air PDAM di rumah penduduk Desa Sijantang Koto

2 yaitu Mengelola diskusi dengan menarik sehingga seluruh peserta berpartisipasi aktif memperoleh skor 3,05 dengan kategori Baik dan Kinerja nomor 3 Memberi

Brand Activation merupakan sebuah aktifitas yang mampu memadukan seluruh bentuk komunikasi pemasaran.. Dalam mencapai sebuah

Bencana merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi bahkan sangat akrab dengan telinga masyarakat kita. Bencana adalah suatu kejadian yang mengganggu upaya