No.x, JSSN: 1978-1520
n 6
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, dan Total Asset
Turn Over Terhadap Cash Dividend pada Perusahaan Food
and VBeverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2014-2018
Fransiska Lievanie1, Corinna Wongsosudono2 1,2 Universitas IBBI
e-mail: [email protected], [email protected] Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage dan
Total Asset Turn Over terhadap Cash Dividend pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian hipotesis. Populasi yang digunakan adalah seluruh perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2014-2018 yaitu sebanyak 6 perusahaan yang terpilih sebagai sampel. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Data yang dikumpulkan didapat dari situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial Profitabilitas yang diukur dengan Return On Asset, Likuiditas yang diukur dengan Cash Ratio dan Total Asset Turn Over tidak berpengaruh signifikan terhadap Cash Dividend, hal ini dapat dilihat dari nilai sig Return On Asset sebesar 0,718, Cash Ratio sebesar 0,340 dan Total Asset Turn Over sebesar 0,339 yang mana nilai sig lebih besar dari 0,05. Leverage yang diukur dengan Debt To Total Equity Ratio berpengaruh signifikan ke arah negatif terhadap Cash Dividend, hal ini dapat dilihat dari sig Debt To Total Equity Ratio lebih kecil dari 0,05 yaitu 0.005. Secara simultan Profitabilitas yang diukur dengan Return On Asset, Likuiditas yang diukur dengan Cash Ratio, Leverage yang diukur dengan Debt To Total Equity Ratio dan Total Asset
Turn Over berpengaruh signifikan terhadap Cash Dividend, hal ini dapat dilihat dari nilai signifikan
sebesar 0.01 yang mana lebih kecil dari 0,05. Kesimpulannya adalah secara parsial, hanya variabel
Leverage yang berpengaruh signifikan tetapi ke arah negatif terhadap Cash Dividend, sedangkan
Profitabilitas, Likuiditas dan Total Asset Turn Over tidak berpengaruh terhadap Cash Dividend pada perusahaan Food and Beverages sementara secara simultan variabel Profitabilitas, Likuiditas, Leverage dan Total Asset Turn Over berpengaruh signifikan terhadap Cash Dividend pada perusahaan Food And
Beverages.
Kata Kunci: Profitabilitas, Return On Asset, Likuiditas, Cash Ratio, Leverage 1. PENDAHULUAN
Pada era globalisasi ini dapat terlihat adanya perkembangan yang cukup pesat terhadap sektor perekonomian yang ada di dunia. Perkembangan ekonomi yang pesat ini ditandai dengan adanya tingkat perkembangan dunia pasar modal dan sekuritas. Dimana pasar modal itu sendiri sebagai sarana dan prasarana bagi masyarakat dalam melakukan kegiatan transaksi dalam perdagangan investasi.
Perdagangan investasi dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya di BEI (Bursa Efek Indonesia). Bursa Efek Indonesia merupakan bursa efek yang memiliki pergerakan dan perkembangan yang sangat cepat sehingga ini menjadi salah satu alternatif yang dapat digunakan perusahaan untuk mencari sumber dana. Perkembangan bursa efek terlihat dari semakin banyaknya anggota bursa yang bergabung dan adanya perubahan harga-harga saham yang ditawarkan dalam perdagangan investasi. Perubahan yang terjadi pada harga saham memberikan petunjuk tentang aktif dan pasifnya aktivitas yang terjadi di pasar modal serta para pemodal dalam melakukan transaksi perdagangan jual beli saham.
Berbagai macam sektor yang ada salah satunya adalah sektor yang terdapat di Bursa Efek Indonesia merupakan sektor di perusahaan Food and Beverage. Perusahaan yang bergerak di dalam perusahaan makanan dan minuman. Di Indonesia perusahaan makanan dan minuman termasuk di dalam perusahaan yang memiliki perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat bahwa dari jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat, walaupun terdapat beberapa perusahaan yang pernah mengalami penurunan (defisit) untuk beberapa waktu yang disebabkan oleh krisis ekonomi yang pernah dialami oleh Indonesia.
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, dan Total Asset Turn Over Terhadap Cash Dividend pada Perusahaan Food and VBeverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2018 Untuk mengetahui perkembangan perusahaan Food and Beverage dapat dilihat dari tingkat perkembangan di pasar modal. Dalam aktivitas perdagangan investasi dalam pasar modal, para investor tentu mengharapkan hasil dari investasi yang dilakukan yaitu berupa capital gain atau dividend. Capital
gain adalah keuntungan bagi investor yang didapatkan dari kelebihan harga jual yang terjadi atas harga
beli yang terjadi di pasar modal, sedangkan Dividend adalah distribusi yang dapat berupa kas, aktiva lain, surat berharga atau bukti lain yang menyatakan hutang perusahaan kepada para pemegang saham atau investor dalam suatu perusahaan.
Berdasarkan bentuk dividen yang akan diberikan kepada para investor, dapat dibedakan atas dua jenis yaitu berupa dividen tunai (Cash Dividend) dan dividen saham (Stock Dividend). Dividen tunai adalah dividen yang dibagikan dalam bentuk tunai sedangkan dividen saham adalah dividen yang dibagikan dalam bentuk saham dengan proporsi tertentu. Dividen kas sebuah perusahaan memiliki suatu dampak yang cukup berperan penting bagi pihak-pihak yang terlibat. Dividen kas tidak terlepas dari ketersediaan kas yang ada di perusahaan, karena dividen kas akan dibagikan dengan melihat ada tidaknya ketersediaan kas perusahaan.
Pembagian dividen di dalam suatu PT (Perseroan) telah diatur pada UU No.40 Tahun 2007 mengenai perseroan terbatas (UUPT) dan anggaran dasar perseroan. Dikatakan bahwa berdasarkan UU PT Pasal 71 yang berbunyi sebagai berikut yang pertama adalah penggunaan laba bersih termasuk penentuan jumlah penyisihan untuk cadangan sebagaimana yang tertera pada pasal 70 ayat (1) diputuskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Kedua, seluruh laba bersih setelah dikurangi penyisihan untuk cadangan sebagaimana yang tertera di dalam pasal 70 ayat (1) dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen, kecuali diputuskan lain di dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). (3) Dividen yang artinya dalam ayat (2) diperkenankan untuk dibagikan jika perusahaan tersebut memiliki saldo laba positif.
Yang dimaksudkan dengan seluruh laba bersih pada UU PT Pasal 71 ayat (2) adalah seluruh jumlah dari laba bersih dari tahun buku yang berjalan setelah dikurangi seluruh akumulasi kerugian perusahaan dari tahun buku sebelumnya. Karena itu, dividen hanya boleh dibagikan apabila perusahaan tersebut mempunyai “saldo laba positif”. Jika laba bersih suatu perusahaan dalam tahun buku yang berjalan belum dapat menutup semua akumulasi kerugian perusahaan dari tahun buku sebelumnya, perusahaan tersebut tidak akan dapat membagikan dividen karena perusahaan tersebut masih mempunyai saldo laba bersih yang negatif.
Sehingga keuntungan yang memenuhi syarat dalam pembagian dividen dimaksudkan apabila perusahaan mempunyai saldo laba yang positif yaitu seluruh jumlah laba bersih tersebut telah dikurangi akumulasi kerugian tahun buku yang ada sebelumnya
Dividen kas akan dibagikan dengan melihat kas yang ada di dalam perusahaan. Jika aliran kas di dalam suatu perusahaan memadai maka pembagian dividen dapat dilakukan dan jika tidak memadai maka dividen mungkin saja tidak akan dibayarkan. Dividen kas yang paling umum dilakukan dengan pembayaran secara berkala, dapat dilakukan secara tahunan atau enam bulanan. Dividen tunai yang akan dibayarkan dapat dipengaruhi oleh tingkat keuntungan, profitabilitas perusahaan, kondisi likuiditas perusahaan dan leverage perusahaan. Bahkan perusahaan tentu dapat memilih untuk menahan laba tersebut yang dihasilkan oleh perusahaan dan tidak perlu membagikan dividen sama sekali
2. METODE
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian untuk mencari hubungan satu variabel dengan variabel lainnya. Di dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage dan Total Asset Turn Over terhadap Cash Dividend. Jenis penelitian ini adalah data sekunder yaitu data kuantitatif serta data yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan keuangan perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2014-2018.
Data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder peneliti diperoleh melalui media internet (www.idx.co.id), jurnal yang berkaitan dengan topik bahasan dalam penelitian. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kausal.
Penelitian ini juga menggunakan data time series dan cross section, yaitu data time series merupakan data yang secara kronologis disusun menurut waktu pada suatu variabel tertentu, dan data
2.1. Populasi
Menurut Sugiyono (2012:72), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan Food
and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2014-2018.
2.2. Sampel
Menurut Sugiyono (2012:55), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah teknik pooled
data atau longitudinal data. Konsep dari longitudinal data yaitu memiliki dua karakteristik data yaitu time series dan cross section. Adapun sampel penelitian yang diambil dalam penelitian dipilih berdasarkan
kriteria sebagai berikut:
1. Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar secara berturut-turut pada periode 2014-2018.
2. Perusahaan Food and Beverage yang mempublikasikan laporan keuangan secara lengkap dan telah diaudit secara berturut-turut di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018.
3. Perusahaan Food and Beverage yang mengalami laba secara berturut-turut pada periode 2014-2018 4. Perusahaan Food and Beverage yang membagikan cash dividend secara berturut-turut pada periode
2014-2018.
2.3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel independen atau bebas dalam penelitian ini adalah Profitabilitas yang diukur dengan
Return On Asset, Likuiditas yang diukur dengan Cash Ratio, Leverage yang diukur dengan Debt To Total Equity dan Total Asset Turn Over.
a. Profitabilitas (X1)
Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. Adapun rasio yang digunakan dalam profitabilitas adalah Return On Asset. Return On Asset (ROA) merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan sumber ekonomi yang ada untuk menghasilkan laba. (Atmoko et al, 2017) :
Return On Asset = !"#" %&'()* +&,&-"* %./0" 1"/ 2"3"456,"- 74,)8"
b. Likuiditas (X2)
Likuditas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Adapun rasio yang digunakan dalam likuiditas adalah Cash Ratio. Cash Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan seberapa besar uang kas atau setara kas yang tersedia untuk membayar kewajiban jangka pendeknya. (Yosephine dan Tjun, 2016):
Cash Ratio = !"#$%&'"(" !"# *+'",- .",/"(
c. Leverage
Leverage merupakan kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan kewajiban jangka panjangnya.
Adapun rasio yang digunakan dalam leverage adalah Debt To Total Equity Ratio (DER). Debt To Total
Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk membandingkan antara total hutang dengan
ekuitas. (Pamungkas dan Janah, 2017):
Debt To Total Equity Ratio = !"#$% '(#$)* !"#$% +",$%
d. Total Asset Turn Over
Total Asset Turn Over merupakan ukuran rasio aktivitas yang digunakan untuk mengukur sampai
seberapa besar efektivitas perusahaan dalam menggunakan asetnya. (Simanjuntak, 2016):
Total Asset Turn Over = !"#$%&'&# )"*+,-./0&' 1+"0
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Cash Dividend. Cash Dividend merupakan keuntungan tunai yang diberikan kepada investor yang diperoleh dari kelebihan laba yang tidak dijadikan laba ditahan (Tadelilin, 2012). Di dalam mengukur cash dividend maka digunakan dividend payout ratio yang dapat dicari dengan menggunakan rumus (Baharianti, 2018):
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, dan Total Asset Turn Over Terhadap Cash Dividend pada Perusahaan Food and VBeverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2018 DPR = !"#"$%&$ (%) *+,)%-,)&"&. (%) *+,)%
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik dengan menggunakan
software statistic SPSS versi 20. Untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel yang diteliti
terhadap rasio Dividend Payout Ratio dan penelitian ini menggunakan regresi linear berganda dengan terlebih dahulu melakukan pengujian asumsi klasik. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif kuantitatif. Deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang ditujukan untuk menguraikan atau menjelaskan tentang sifat-sifat dari suatu keadaan atau objek penelitian yang dilakukan melalui pengumpulan dan analisis data kuantitatif.
Persamaan model regresi linear berganda (Sugiyono 2017:277) adalah: Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β3 X4 + e
Asumsi klasik ini bermaksud untuk memastikan bahwa model yang diperoleh benar-benar memenuhi asumsi dasar dalam analisis regresi yang meliputi asumsi: normalitas, multikolinearitas, autokolerasi dan heteroskedastisitas (Ghozali, 2006:147)
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Analisis Statistik Deskritif
Cash Dividend (DPR) adalah tingkat pengembalian investasi dari para pemegang saham atau
investor. Berdasarkan nilai rata-rata tabel yang ada di bawah ini rata-rata DPR selama penelitian sebesar 46,58%. Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba yang diukur dengan
Return On Asset yang menunjukkan rata-rata sebesar 15,88%. Likuiditas adalah kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang diukur dengan Cash Ratio menunjukkan rata-rata sebesar 137, 36%. Leverage adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang yang diukur dengan Debt To Total Equity yang menunjukkan rata-rata sebesar 67,47%. Yang terakhir
Total Asset Turn Over adalah kemampuan perusahaan untuk mengukur efektivitas kinerja asetnya yang
menunjukkan rata-rata sebesar 99,35%.
Tabel 1. Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ROA 30 .029 .527 .15877 .129618 CASH RATIO 30 .092 6.052 1.37363 1.549761 DER 30 .123 1.526 .67473 .429440 TATO 30 .546 1.434 .99353 .300650 DPR 30 .114 1.459 .46577 .274069 Valid N (listwise) 30
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2020 3.2. Uji Asumsi Klasik
Hasil Uji Asumsi Klasik dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Uji Asumsi Klasik
Keterangan Uji Normalitas Uji Multikolinearitas Uji Heterokedasitas Uji Autokolerasi
Tolarance VIF t Sig
Asymp Sig. (2 tailed) .395 - - - - -
Durbin Watson - - - 2.191
ROA - .307 3.259 -1.267 .217 -
CASH RATIO - .476 2.100 -1.160 .257 -
DER - .283 3.529 -1.640 .113 -
TATO - .512 1.955 .600 .554 -
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2020
Berdasarkan pada Tabel 2 dapat dilihat angka signifikansi dari uji normalitas Kolmogrov Smirnov sebesar 0,395. Data yang diintrepretasikan di atas berdistribusi normal jika angka signifikansinya lebih besar dari 0,05. Dengan demikian model regresi tersebut memiliki data terdistribusi secara normal dikarenakan nilai signifikasi diatas 0.05. Nilai VIF (Variance Inflation Factor) menunjukkan angka yang berada dibawah 10. Sedangkan nilai tolarance menunjukkan diatas 0,1, karena itu dapat dijelaskan model
regresi ini terbebas dari masalah multikolinearitas. Hasil pengujian menunjukkan antara variabel independen tidak terjadi korelasi (hubungan) yang spesifik, karena itu lebih akurat untuk melakukan prediksi.
Uji Glejser digunakan untuk mengetahui heteroskedastisitas model regresi. Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai signifikansinya lebih dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas.Nilai Durbin Watson dari penelitian diatas adalah sebesar 2,191. Hal ini berarti model regresi bebas dari autokolerasi dikarenakan nilai durbin watson berada DU<DW<4-DU (1,7386<2,191<2,261).
3.3. Uji Hipotesis
Adapun hasil Uji Hipotesis dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Uji Hipotesis KETERANGAN
PENGARUH PARSIAL TERHADAP DEVIDEN TUNAI
B Sig t Hipotesis
ROA -.093 .718 -.365 Ditolak
CASH RATIO -.199 .340 -.973 Ditolak
DER -.814 .005 -3.067 Diterima
TATO .192 .339 .974 Ditolak
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1
Regression 1.091 4 .273 6.277 .001b
Residual 1.087 25 .043
Total 2.178 29
a. Dependent Variable: DPR
b. Predictors: (Constant), TATO, DER, CASH RATIO, ROA Sumber : Hasil Pengelolahan Data, 2020
3.4. Pembahasan dan Analisis
1. Hubungan Profitabilitas yang diukur dengan Return On Asset (ROA) Terhadap Cash Dividend
Tingkat signifikasi untuk variabel Profitabilitas yang diukur dengan Return On Asset lebih besar dari α = 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel profitabilitas yang diukur dengan Return On Asset (ROA) terhadap Cash Dividend yang diukur dengan
Dividend Payout Ratio. Return On Asset merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba yang berasal dari aktivitas investasi pada perusahaan sektor Makanan dan Minuman. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan.
Hasil dari penelitian ini terlihat pengaruh negatif terhadap Cash Dividend ini menunjukkan bahwa variabel Profitabilitas mengalami penurunan maka akan menyebabkan kenaikan pada variabel Cash
Dividend. Hal ini dilihat berdasarkan analisis deskriptif yang menunjukkan rata-rata variabel Profitabilitas
mengalami penurunan yang tidak selaras dengan rata-rata nilai Cash Dividend yang mengalami peningkatan. Pengaruh negatif ini dikarenakan perusahaan tersebut lebih memilih untuk meningkatkan laba ditahan agar dapat melakukan investasi yang menguntungkan supaya perusahaan tersebut dapat terus mempertahankan dan meningkatkan perusahaan.
Selain itu, laba perusahaan yang ditahan dapat digunakan untuk membiayai kegiatan operasional sehingga mengurangi pembagian dividen kepada pemegang saham. Berdasarkan agency theory, terdapat
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, dan Total Asset Turn Over Terhadap Cash Dividend pada Perusahaan Food and VBeverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2018 kepentingan yang tidak sejalan antara agen dan principal. Ketika perusahaan memiliki laba, perusahaan dapat menahan laba tersebut untuk operasional manajemen yang lebih baik. Sementara para pemegang saham cenderung menginginkan adanya pembagian dividen. Semakin tinggi keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan menunjukkan bahwa kinerja perusahaan tersebut baik. Sebaliknya apabila keuntungan yang didapatkan perusahaan rendah menunjukkan bahwa kinerja perusahaan kurang baik. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dengan laba tinggi membagikan dividen yang tinggi pula. Sebaliknya, apabila perusahaan dengan laba rendah membagikan dividen yang rendah pula. Tetapi hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketika keuntungan tinggi maka dividen yang dibagikan kepada pemegang saham rendah
2. Hubungan Likuiditas yang diukur dengan Cash Ratio (CR) Terhadap Cash Dividend
Variabel Likuiditas yang diukur dengan Cash Ratio (CR) tidak berpengaruh terhadap variabel
Cash Dividend yang diukur dengan Dividend Payout Ratio, hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi
yang lebih besar dari 0,05. Hal ini dikarenakan perusahaan mempunyai hubungan baik dengan kreditur atau posisinya kuat terhadap pemasok, sehingga perusahaan tidak perlu memiliki rasio yang tinggi. Dengan kondisi demikian maka perusahaan dapat membayar hutangnya setelah 3 atau 4 bulan, sedangkan penjualan dilakukan secara tunai. Oleh karena itu untuk mempergunakan angka perputaran modal kerja daripada mempergunakan rasio lancar. Adapun pertimbangannya adalah karena angka perputaran modal kerja tidak banyak dipengaruhi oleh sifat musiman, relatif dibandingkan dengan rasio lancar. Cash Ratio hanya merupakan kebiasaaan dan akan digunakan sebagai titik tolak ukur likuidasi suatu perusahaan. 3. Hubungan Leverage yang diukur dengan Debt To Total Equity Terhadap Cash Dividend
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Debt To Total Equity berpengaruh ke arah negatif. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Artinya semakin rendah Debt To Total
Equity Ratio (DER) yang dimiliki oleh perusahaan maka akan tinggi jumlah dividen yang akan dibagikan
oleh perusahaan tersebut. Sebaliknya, apabila semakin tinggi DER maka akan semakin rendah dividen yang dibagikan. Semakin besar proporsi hutang yang digunakan untuk struktural modal suatu perusahaan, maka akan semakin besar pula jumlah kewajibannya. Peningkatan hutang akan mempengaruhi besar kecilnya laba bersih yang tersedia bagi para pemegang saham termasuk dividen yang akan diterima karena kewajiban tersebut lebih diprioritaskan daripada pembagian dividen. Jika beban hutang semakin tinggi maka kemampuan perusahaan untuk membagi dividen akan semakin rendah, sehingga DER mempunyai pengaruh negatif dengan Cash Dividend. Berdasarkan agency theory, terjadilah konflik antara agen dan principal karena jika perusahaan memiliki leverage yang tinggi maka dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham akan rendah. Perusahaan yang mempunyai hutang yang tinggi cenderung akan membutuhkan dana yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang hutangnya rendah. Perusahaan harus menggunakan dana internalnya untuk membayar semua hutangnya, sedangkan pemegang saham menuntut pihak perusahaan untuk membagikan dividennya. Apabila dana internal tidak mencukupi maka perusahaan melakukan pendanaan eksternal yang lebih mengutamakan pendanaan dengan hutang. Sehingga, leverage perusahaan digunakan untuk membayar dividen besar tidak menjamin bahwa rasio deviden yang akan dibayarkan tinggi, sebaliknya perusahaan dengan nilai total aset yang kecil belum tentu membagikan dividen dengan jumlah yang besar.
4. Hubungan Total Asset Turn Over Terhadap Cash Dividend
Berdasarkan hasil penelitian, Total Asset Turn Over (TATO) tidak menunjukkan pengaruh terhadap Cash Dividend yang diukur dengan Dividend Payout Ratio (DPR). Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05. Artinya, besar artinya Total Asset Turn Over tidak mempengaruhi Cash Dividend pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2014-2018. Hal ini disebabkan karena manajemen yang kurang baik yang menyebabkan rendahnya rasio Total Asset Turn Over. Yang berarti efektifvitas perusahaan dalam memberdayakan aset yang dimiliki terhambat sehingga deviden yang dibagikan juga menurun.
4. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Secara parsial variabel Profitabilitas yang diukur dengan Return On Asset (ROA) tidak berpengaruh terhadap Cash Dividend yang diukur dengan Dividend Payout Ratio (DPR) yang artinya variabel ini tidak dapat memberikan informasi dalam memprediksi nilai Cash Dividend pada perusahaan Food
2. Secara parsial variabel Likuiditas yang diukur dengan Cash Ratio (CR) tidak berpengaruh terhadap
Cash Dividend yang diukur dengan Dividend Payout Ratio (DPR) yang artinya tidak dapat
memberikan informasi untuk memprediksi nilai Cash Dividend pada perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI tahun 2014-2018.
3. Secara parsial variabel Leverage yang diukur dengan Debt To Total Equity Ratio (DER) berpengaruh ke arah negatif terhadap Cash Dividend yang diukur dengan Dividend Payout Ratio (DPR) yang artinya semakin besar kewajiban yang dimiliki oleh perusahaan, maka dapat menurunkan kemampuan perusahaan untuk membayarkan dividen kepada para pemegang saham. Dapat diartikan juga apabila Leverage nya semakin tinggi maka semakin rendah dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham. Peningkatan hutang akan mempengaruhi besar kecilnya laba bersih yang tersedia bagi para pemegang saham termasuk dividen yang akan diterima, karena kewajiban tersebut lebih diprioritaskan daripada pembagian dividen.
4. Secara parsial Total Asset Turn Over (TATO) tidak berpengaruh terhadap Cash Dividend yang diukur dengan Dividend Payout Ratio (DPR) sehingga variabel ini tidak dapat memberikan informasi untuk memprediksi nilai Cash Dividend pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di BEI tahun 2014-2018.
5. Secara simultan, variabel Profitabilitas, Likuiditas, Leverage dan Total Asset Turn Over berpengaruh terhadap Cash Dividend pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di BEI tahun 2014-2018.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Atmoko, Y., Defung, F., & Tricahyadinata, I. (2018). Pengaruh return on assets, debt to equity ratio, dan firm size terhadap dividend payout ratio. KINERJA.
[2] Baharianti Septi. (2018). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan dan Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen Tunai pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Jurnal
Perbanas (203).
[3] Dewanti, M., & Sudiartha, G. (2013). Pengaruh Cash Ratio, Debt To Equity Ratio, dan Earning Per Share Terhadap Cash Dividend Pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Selama Periode 2005-2010. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana.
[4] Dewi, D. M. (2016). Pengaruh Likuiditas, Leverage, Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen Tunai Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Bisnis Dan Ekonomi
(JBE).
[5] Ghozali, I. (2006). Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit UNDIP. In Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
[6] Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (1976). Theory of the firm: Managerial behavior, agency costs and ownership structure. Journal of Financial Economics.
[7] Pamungkas, N., Rusherlistyani, & Janah, I. (2017). Pengaruh Return On Equity, Debt To Equity Ratio, Current Ratio, Earning Per Share Dan Investment Opportunity Set Terhadap Kebijakkan Dividen. Jurnal Analisa Akuntansi Dan Perpajakan.
[8] Putimasurai Sheny Febrina & Wijaksana Tri Indra. (2015). Pengaruh Return On Equity (ROE),
Current Ratio (CR), Debt to Total Asset (DTA) dan TotalAsset Turn Over Terhadap Cash Dividend (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Kosmetik dan Barang Keperluan Rumah Tangga yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2015). Jurnal Administrasi Bisnis, Fakultas
Komunikasi dan Bisnis. Universitas Telkom.
[9] Scott, W. R. (2015). Financial Accounting Theory 7th Edition. In Financial Accounting Theory. [10] Simanjuntak, Sandra Meilina. (2016). Pengaruh Return on Asset, Growth, Total Asset Turn Over,
Ownership, Firm Size dan Debt To Total Asset Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012. Jurnal Lentera Akuntasi 2(2).
[11] Spence, M. (1973). Job Market Signaling. The Quarterly Journal of Economics.
[12] Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.Bandung:Alfabeta. Metode
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D.Bandung:Alfabeta.
[13] Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi dan R&D). In Metodelogi Penelitian.
[14] Yosephine, F., & Tjun, L. T. (2016). Pengaruh Cash Ratio, Return on Equity, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen: Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015. Jurnal Akuntansi Maranatha.