• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SLB-C Setya Darma Surakarta yang beralamatkan di Jl. Mr. Sartono No. 32 Bibis Baru Nusukan Baru Surakarta, Telp. (0271) 82480.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama 12 bulan dimulai dari bulan Mei 2015 hingga bulan April 2016. Penelitian ini dimulai dengan pengajuan judul oleh peneliti pada pertengahan bulan Mei 2015 dan diterima oleh dosen pembimbing. Setelah judul disetujui oleh dosen pembimbing kemudian selama bulan Juli hingga pertengahan Oktober peneliti mulai menyusun proposal pengantar penelitian dan disertai konsultasi mengenai isi proposal bersama dosen pembimbing. Pada akhir bulan Oktober Peneliti menerima persetujuan diterimanya proposal yang disusun. Setelah proposal disetujui peneliti mempersiapkan surat pengantar penelitian pada minggu pertama bulan November. Setelah mendapatkan ijin untuk melakukan penelitian, peneliti menyusun instrumen yang akan digunakan pada proses penelitian. Setelah instrument selesai disusun, peneliti melakukan uji validitas kepada ahli untuk diperiksa kevalidan instrumen. Setelah instrumen telah selesai diuji validitasnya, peneliti melakukan penelitian di SLB-C Setya Darma Surakarta selama 3 minggu. Selama penelitian juga peneliti melakukan konsultasi isi tugas akhir kepada dosen pembimbing. Setelah selesai melakukan penelitian pada awal bulan Januari, peneliti melakukan analisis data hingga awal bulan Februari. Setelah data selesai dianalisis peneliti menyusun laporan akhir penelitian pada minggu pertama bulan Maret hingga bulan April. Selama penyusunan laporan akhir peneliti melakukan konsultasi kepada dosen pembimbing mengenai isi tugas akhir.

(2)

B. Desain Penelitian

Desain Penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian, karena langkah dalam melakukan penelitian mengacu kepada desain penelitian yang telah dibuat. Menurut Jonathan Sarwono (2006:79), pengertian desain penelitian adalah sebagai berikut: “Desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun serta menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah diharapkan”.

Dari judul penelitian yang ada, penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen adalah suatu metodologi penelitian yang mengungkap hubungan antara dua variabel atau lebih untuk mengetahui suatu variabel terhadap variabel lainya (Sudjana dan Ibrahim 2012:19). Desain penelitian eksperimen menurut Sugiyono (2009:73) dapat dibagi menjadi empat yaitu pre-eksperimental, true-eksperimental, factorial eksperimental, quasi eksperimen dan perbedaan kedua tipe design penelitian ini terletak pada konsep control.

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian semu atau pre-eksperimental. Metode eksperimen pre-eksperimental adalah penelitian yang mendekati percobaan sesungguhnya dimana tidak mungkin mengandalkan kontrol dan sampel tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2009:74). Sugiyono (2009:73) berpendapat “Pre-eksperimental memiliki tiga desain penelitian yakni one shot case study, one group pretest - posttest, dan intec-group comparasion”.

Pre-eksperimental yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu one group pre-test-post-test. Menurut Sugiyono (2009:74) desain ini merupakan penelitian dengan cara melakukan satu kali pengukuran di depan (pre-test) sebelum adanya perlakuan (treatment) dan setelah itu dilakukan pengukuran lagi (post-test).

(3)

Dalam pelaksanaanya sekelompok subjek diukur kemampuan awalnya (pre-test) lalu diberikan perlakuan untuk jangka waktu tertentu, kemudian dilakukan pengukuran kembali setelah diberikan perlakuan (post-test). (Sumardi Suryabrata, 2002:78) dengan bagan rancangan penelitian digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.2 Rancangan Penelitian

Pre-test Treatmen Post-test

T1 X T2

Keterangan :

T1 : Tes pertama (Pre-test) sebelum adanya perlakuan X : Perlakuan yang diberikan peneliti

T2 : Post-tes, setelah adanya treatment

Pelaksanaan penelitian ini, peneliti menggunakan prosedur sebagai berikut:

1. Pemberian pre-test (T1), yaitu untuk mengukur kemampuan menyimak pada subjek sebelum diberikan perlakuan pemberian perlakuan

2. (X) atau treatment sebagai penerapan perlakuan (penggunaan media hand puppet).

3. Pemberian post-test (T2), yaitu mengukur kemampuan menyimak setelah diberikan perlakuan dengan penggunaan media hand huppet.

4. Membandingkan antara T1 dengan T2, untuk mengetahui perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan (treatment).

C. Variabel Penelitian

Penelitian ini terdapat dua variabel. Variabel itu sendiri dikatakan oleh Sugiyono (2009: 38) adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Dalam penelitian eksperimen, ada dua macam variabel yang saling terikat yaitu variabel terikat dan variabel bebas.

(4)

Lebih lanjut Sunanto (2005: 12) menyatakan “Hubungan kedua variabel tersebut menjadi perhatian utama karena pada hakikatnya penelitian eksperimen bertujuan untuk mengetahui hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat antara variabel bebas dan terikat”.

Adapun Variabel dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut:

1. Variabel bebas (Independent) yaitu variabel yang memberikan pengaruh pada veriabel terikat yaitu media Hand Puppet.

2. Variabel terikat (Dependent) yaitu variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel bebas yaitu kemampuan menyimak pada anak tunagrahita kelas VI SLB-C Setya Darma Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016.

D. Populasi dan Sampel Berikut penjabaran populasi dan sampel dalam penelitian ini. 1. Populasi

Kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian ini disebut populasi (Sukmadinata: 2005). Sedangkan Sugiyono (2010: 117) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek/objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”.

Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa populasi adalah wilayah keseluruhan individu yang dijadikan subjek penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa tunagrahita kelas VI di SLB-C Setya Darma tahun ajaran 2015/2016, yang terdiri dari 5 orang siswa.

2. Sampel

Dalam sebuah penelitian yang memiliki populasi cukup besar, tidak mungkin penelitian melibatkan seluruh anggota populasi. Untuk itu peneliti perlu menentukan jumlah anggota populasi yang akan dijadikan responden. Responden terpilih inilah yang disebut sampel (Nasehudin dan Gozali, 2012). Menurut Sugiyono (2010: 118) “sampel adalah bagian dari jumlah dan

(5)

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dari pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti dan dianggap menggambarkan populasinya.

Penilitian ini menggunakan teknik sampling jenuh karena jumlah populasi yang kecil semua individu didalam populasi yang berjumlah 5 dijadikan subjek penelitian.. Menurut Sugiyono (2010:61) sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.

E. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Moh. Nazir (2003:21) “Teknik pengumpulan data adalah suatu unsur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Oleh karena itu kualitas data sangat ditentukan oleh alat pengumpul data atau alat ukur, sehingga data yang diperlukan benar-benar valid dan reliable. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes.

1. Tes

a. Pengertian Tes

Menurut Nana Sudjana (2008:35), “Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pernyataan yang diberikan kepada siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tertulis), atau dalan bentuk perbuatan (atau tindakan). Sedangkan menurut Anne Anastasi, dalam Anas Sudijono (2005:66) yang menyatakan bahwa, “Tes adalah alat pengukur yang mempunyai standar yang objektif sehingga dapat digunakan secara meluas, serta dapat betul-betul digunakan untuk mengukur dan membandingkan dalam keadaan psikis atau tingkah laku individu”.

(6)

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tes adalah alat ukur standar dalam bentuk pertanyaan lisan, tulisan, atau perbuatan / praktik yang digunakan untuk mengukur ketrampilan penegetahuan, intelegensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

b. Fungsi Tes

Menurut Sudijono (2008:67) fungsi tes secara umum ada dua macam, yaitu sebagai berikut:

1) Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik. Dalam hubungan ini tes berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu.

2) Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran, sebab melalui tes tersebut akan dapat diketahui sudah seberapa jauh program pengajaran yang telah ditentukan, telah dapat dicapai.

c. Jenis-jenis Tes

Arikunto (2006:150) mengemukakan bahwa jenis-jenis tes ada tujuh macam, yaitu:

1) Tes kepribadian atau personality test, yaitu tes yang digunakan untuk mengungkapkan kepribadian seseorang.

2) Tes bakat atau aptutude test, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur atau mengetahui bakat seseorang.

3) Tes intelegensi atau intelligence test, yaitu tes yang digunakan untuk mengadakan estimasi atau perkiraan terhadap tingkat intelektual seseorang dengan cara memberikan berbagai tugas kepada orang yang diukur inteligensinya.

4) Tes sikap atau attitude test, yaitu alat yang digunakan untuk mengadakan pengukuran terhadap berbagai sikap seseorang.

5) Teknik proyeksi atau projective technique, yaitu metode tetesan tinra yang diciptakan Rorschach dan disebut Rorschach inkblot technique.

(7)

6) Tes minat atau measures of interest yanitu alat yang digunakan untuk mengenali minat seseorang terhadap sesuatu.

7) Tes prestasi atau achievement test, yaitu tes untuk mengukur pencapaian pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu. Tes prestasi diberikan setelah orang yang dimaksud mempelajari hal-hal sesuai dengan yang akan di tes kan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bentuk tes yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu tes prestasi atau achievement test untuk mengukur kemampuan menyimak cerita pada anak tunagrahita kelas VI SLB-C Setya Darma Surakarta tahun ajaran 2015/2016.

d. Bentuk Tes

Menurut Suwandi (2009:48) bentuk tes dapat dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut:

1) Tes esai

Tes esai adalah suatu bentuk pertanyaan yeng menuntut jawaban siswa dalam bentuk uraian dengan menggunaa bahasa sendiri.

2) Tes objektif

Jawaban tes objektif bersifat pasti, hanya ada satu kemungkinan jawaban yang benar.

Menurut Sudijono (2008:56) “Tes objektif terdiri dari butir soal yang dapat dijawab oleh tester dengan memilih satu jawaban benar yang tersedia”. Tes objektif masih dibagi menjadi lima kelompok yaitu:

1) Tes objektif bentuk benar salah (true false test) 2) Tes objektif bentuk menjodohkan (matching test) 3) Tes objektif melengkapi (completing test)

4) Tes objektif bentuk pilihan ganda (multiple choice item test)

Tes sebagai alat ukur dalam penelitian ini berupa tes menyimak tentang suatu cerita yang berbentuk objektif (pilihan ganda). Dalam penelitian ini data kuantitatif yang berupa nilai (skor) diperoleh dari hasil tes lisan yang diberikan kepada siswa tunagrahita tersebut. Tes yang digunakan

(8)

adalah tes buatan peneliti, namun tes yang digunakan berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam buku paket. Hal ini juga mempertimbangkan masukan dari guru kelas. Tes yang dimaksud merupakan instrumen evaluasi yang digunakan dalam pre-test dan postest.

e. Materi Tes

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tes objektif. Dari keempat tes objektif di atas, tes yang dipilih peneliti untuk mengukur kemampuan anak yaitu dengan tes objektif bentuk pilihan ganda. Tes tersebut terdiri dari pre test dan post test. Setiap tes terdiri dari 10 butir soal pilihan ganda. Peneliti bekerja sama dengan guru kelas VI di SLB-C Setya Darma Surakrta dalam pelaksanaan penelitian.

Kisi-kisi soal tes berdasarkan pada silabus yang digunakan di sekolah bersangkutan, dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 3. 3 Kisi-Kisi Soal

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Jumlah Soal No. Item 1. Memahami teks dari cerita anak 1.1 Menentukan tokoh, watak, latar,tema atau amanat. 1.1.1 Mampu mengingat judul cerita yang didengar 1.1.2 Mampu menyebutkan dari tokoh cerita yang didengar 1.1.3 Mampu menyebutkan watak tokoh dari cerita yang didengar 1 2 2 1 3,6 4,8

(9)

1.1.4 Mampu menjawab halyang terkait dengan isi cerita 1.1.5 Mampu menentukan latar dari cerita yang didengar ( waktu, tempat, suasana ) 1.1.6 Mampu menentukan amanat dari cerita yang didengar 3 1 1 2,5, 7 9 10 f. Kriteria Penilaian

Penilaian yang digunakan untuk menghitung hasil jawaban siswa diambil dari beberapa penilaian, yaitu dari penilaian afektif, kognitif dan psikomotor. Nilai total diambil dari nilai rata-rata dari nilai total afektif, nilai total kognitif, dan nilai total psikomotor kemudian dibagi tiga. Dalam masing-masing penilaian memiliki kriteria masing-masing yaitu :

a. Penskoran Afektif : N o Nama Memperhatikan (a) Keantusiasan (b) Tanggung jawab (b) TS BT MT MB SM BT MT MB SM BT MT MB SM 1 2 3 4

(10)

Kriteria penskoran : Belum Terlihat (BT) = 25 Mulai Terlihat (MT) = 50 Mulai Berkembang (MB) = 75 Sudah Membudaya (MB) = 100

Total Skor (TS) Aspek Afektif =. a + b + c . 3 b. Penskoran Kognitif :

Kriteria Penskoran tiap satu butir soal : Pilihan Ganda : benar = 1, salah = 0

Total Skor (TS) Kognitif = jumlah benar X 10

c. Penskoran Psikomotor : N o Nama Keruntutan (a) Keberanian (b) TS BT MT MB SM BT MT MB SM 1 2 3 4 Kriteria penskoran : Belum Terlihat (BT) = 25 Mulai Terlihat (MT) = 50 Mulai Berkembang (MB) = 75 Sudah Membudaya (MB) = 100

Total Skor Aspek Psikomotor = a + b . 2

Nilai Akhir = TS Afektif + TS Kognitif + TS Psikomotor

. 3

Jadi penilaian item soal pada instrumen dalam penelitian ini bersifat objektif.

(11)

2. Dokumentasi

a. Pengertian Dokumentasi

Menurut Musfiqon (2012:131) “Dokumentasi adalah kumpulan fakta dan data yang tersimpan dalam bentuk teks atau artefak untuk mencari data tentang sejarah pendirian sekolah, tokoh pendiri, jumlah murid dan guru serta administrasi yang ada di sekolah dapat berupa nilai rapot dan lain-lain”. Riduwan (2010:105) menjelaskan bahwa “Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data-data yang relevan dengan penelitian”.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang bersumber pada dokumen yang ada disekolah seperti sejarah sekolah hingga data administrasi sekolah.

b. Jenis Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2006:270) secara garis besar, dokumentasi dapat dibagi menjadi tiga yaitu:

1) Dokumentasi yang berbentuk tulisan, misalnya catatan harian, cerita, biografi dan lain-lain.

2) Dokumentasi yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain.

3) Dokumentasi yang berbentuk karya, misalnya karya seni yang dapat berupa patung, film dan lain-lain.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dokumentasi yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Daftar nilai siswa, Lembar Soal Test, Kunci Jawaban, serta dokumentasi yang berbentuk gambar atau foto.

(12)

F. Validitas Instrumen Penelitian

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini yakni validitas isi. Karena penelitian dalam menyusun instrumen penelitian membandingkan soal dengan isi kurikulum untuk kelas VI SDLB C dengan membuat kisi-kisi soal. Menurut Sukardi (2008) validitas isi adalah “Derajat dimana sebuah tes mengukur cakupan substansi yang ingin diukur. Validitas isi pada umumnya ditentukan melalui pertimbangan para ahli. Tidak ada formula matematis untuk menghitung dan tidak ada cara untuk menentukan secara pasti” (hlm. 123).

Sukardi (2003:211) juga menyatakan bahwa, untuk memberikan gambaran bagaimana suatu tes validasi dengan menggunakan validasi isi, pertimbangan ahli tersebut dilakukan dengan cara:

1. Para ahli, diminta untuk mengamati secara cermat semua item dalam tes yang hendak divalidasi.

2. Para ahli diminta untuk mengoreksi semua item-item yang telah dibuat. 3. Pada akhir perbaikan, para ahli diminta untuk memberikan pertimbangan

tentang bagaimana tes tersebut menggambarkan cakupan isi yang hendak diukur.

Instrument penelitian disusun berdasarkan kisi-kisi soal tentang menyimak Bahasa Indonesia materi memahami bacaan dari cerita teks anak. Kemudian instrument diujikan kepada tiga ahli yaitu ahli materi tunagrahita (oleh Dewi Sri Rejeki, S.Pd, M.Pd ), ahli pengukuran/psikometri (oleh Erma Kumala Sari, S.Psi, M.Psi ), dan ahli mata pelajaran Bahasa Indonesia (oleh Dr. Rukayah M.Hum. ) untuk mengetahui validitas instrument yang akan diujikan.

Alasan mengapa peneliti menggunakan validitas isi, sebagai berikut:

(13)

1. Validitas isi cocok digunakan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik menguasai materi pelajaran setalah mengalami proses pembelajaran tertentu.

2. Kevalidan instrument ditentukan berdasarkan pertimbangan ahli, sehingga dapat memberikan pertimbangan item-item dalam tes telah mencakup keseluruhan aspek yang akan diukur.

3. Para ahli yang terlibat dalam penyusunan instrument ini adalah ahli materi tunagrahita, ahli pengukuran (psikometri) dan ahli mata pelajaran Bahasa Indonesia sehingga tingkat validitas instrument dapat diakui.

G. Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data tentang efektifitas penggunaan media hand puppet dalam meningkatkan kemampuan menyimak pada anak tunagrahita kelas VI SLB-C Setya Darma Surakarta dengan menggunakan analisis kuantitatif yaitu dengan teknik statistik non parametrik, analisis tes rangking bertanda (Wilcoxon Sign Rank Test) yang diberi tanda Z. Teknik ini digunakan karena sesuai dengan jenis eksperimen dan data, dengan subjek penelitian < 30, sehingga menggunakan teknik analisis non parametrik..

Dalam analisis data penelitian yang akan dilaksanakan peneliti menggunakan One Group Pre-Test Post-Test Design, yaitu kelompok subjek yang dikenai perlakuan dalam jangka waktu tertentu, pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan dan diukur perbadaan antara pengukuran awal (T1) dan pengukuran akhir (T2). Adapaun langkah-langkah analisisnya adalah sebagai berikut:

1. Perumusan Hipotesa

a. Ho : T1 = T2 (“Media hand puppet tidak efektif dalam meningkatkan kemampuan menyimak pada anak tunagrahita kelas VI SLB-C Setya Darma Surakarta tahun ajaran 2015/2016”).

(14)

b. Ha : T1 < T2 (“Media hand puppet efektif dalam meningkatkan kemampuan menyimak pada anak tunagrahita kelas VI SLB-C Setya Darma Surakarta tahun ajaran 2015/2016”).

2. Pemilihan tingkat kepentingan (Level of significance) α. Taraf Signifikansinya (α) adalah 5%.

3. Penentuan statistik uji

Statistik uji yang digunakan adalah Wilcoxon Sign Ranks Test dengan program SPSS 23.

4. Keputusan Uji

a. Jika Asymp. Sig Z ≤ 5 % (α = 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian berbunyi “Media hand puppet efektif dalam meningkatkan kemampuan menyimak pada anak tunagrahita kelas V SLB-C Setya Darma Surakarta tahun ajaran 2015/2016”.

b. Jika Asymp. Sig Z ≥ 5 % (α = 0,05) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian berbunyi “Media hand puppet tidak efektif dalam meningkatkan kemampuan menyimak pada anak tunagrahita kelas V SLB-C Setya Darma Surakarta tahun ajaran 2015/2016”.

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian akan mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian dari awal hingga akhir. Sesuai dengan metode yang digunakan oleh peneliti yaitu penelitian eksperimen, maka prosedur penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Tahap persiapan

Tahap persiapan penelitian, terlebih dahulu dilakukan pengurusan administrasi, persiapan instrumental, dan uji validasi instrumen.

(15)

a. Persiapan Administratif

Sebelum diadakan penelitian, terlebih dahulu dilakukan pengurusan administrasi yang berupa pembuatan proposal penelitian serta perijinan lapangan.

b. Persiapan Instrumental

Instrumen penelitian disusun berdasarkan kisi-kisi instrumen penelitian mengenai kemampuan menyimak cerita anak tunagarhita yang dilisankan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VI SD di SLB/-C Setya Darma Surakarta. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa Tes, yaitu tes pilihan ganda yang berjumlah 10.

c. Uji Validasi Instrumen

Uji validasi instrumen dalam penelitian ini dilakukan melalui validitas isi. Instrumen tersebut di uji kepada tiga validator, yaitu ahli materi tunagrahita, ahli pengukuran (psikometri) serta ahli mata pelajaran Bahasa Indonesia. Secara umum, berdasarkan hasil validasi instrumen melalui validitas isi, dapat disimpulkan bahwa:

1) 10 soal dinyatakan valid dan dapat dipakai.

2) Revisi kecil dilakukan pada tata tulis soal dan mengubah opsi beberapa soal pilihan ganda dan mengubah opsi pilihan ganda yang kurang senada.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

a. Mengumpulkan data awal untuk mengukur kemampuan menyimak anak menggunakan instrumen yang telah disusun dengan cara membacakan cerita secara lisan tanpa media apapun. Setelah cerita pertama dibacakan, sebagai pretest siswa dibacakan soal yang berkaitan dengan cerita pertama.

b. Memberikan perlakuan atau treatment, yaitu dengan cara menerapkan media hand puppet untuk pembelajaran siswa di kelas. Cerita yang dibacakan di pertemuan pertama diperdengarkan lagi namun dengan perantara media hand puppet. Setelah menyimak cerita dari hand puppet, siswa dibacakan soal sebagai posttest yang pertama.

(16)

c. Memberikan perlakuan kedua, siswa diperdengarkan cerita dengan perantara media hand puppet namun dengan cerita yang berbeda. Selanjutnya dibacakan soal sebagai posttest yang kedua. Posttest yang kedua dilakukan sebagai penguat posttest pertama, dimana pada pelaksanaan posttest pertama hanya menggunakan cerita yang sama seperti pada pelaksanaan pretest.

d. Hasil dari posttest pertama dan kedua selanjutnya dirata-rata untuk kemudian dijadikan nilai posttest akhir.

Adapun jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian sebagai berikut: 1) Pretest menyimak dilakukan pada tanggal 12 November 2015. 2) Kegiatan perlakuan atau treatment dan posttest menyimak pertama

dilakukan pada tanggal 17 November 2015.

3) Kegiatan perlakuan atau treatment dan posttest menyimak kedua dilakukan pada tanggal 24 November 2015.

3. Tahap akhir Penelitian

a. Mengolah data hasil sebelum treatment dan data setelah treatment. b. Menganalisis data penelitian dan membahas temuan penelitian. c. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data d. Memberikan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Contohnya pembakaran perubahan kayu menjadi abu, karbon dioksida, dan air; komposisi kimia yang berbeda serta

No Nama Rumah Sakit Provinsi Kota Alamat Rumah Sakit No Telepon Fasilitas PPH, PPH Plus, PSS (Black Card).. HS,

FAAL SL IKGA AUDIOVISUAL SSC Kelp.C CBT KP IKA (3) SL IKGA AUDIOVISUAL PULPEKTOMI Kelp.A SL IKGA AUDIOVISUAL SSC Kelp.A SL IKGA AUDIOVISUAL PULPEKTOMI Kelp.C SL IKG Kelp.C

Melalui pembelajaran teori dan praktik secara individual maupun kelompok mahasiswa diharapkan dapat mengenal, memahami dan dan memiliki kemampuan

1) Penggunaan antibiotik yang tidak rasional seperti pemberian antibiotik dengan dosis rendah dan tidak adekuat, durasi pemberian terlalu singkat dan diagnosa

Tanah yang dikelompokkan dalam aset tetap adalah tanah yang dimiliki Tanah yang dikelompokkan dalam aset tetap adalah tanah yang dimiliki atau dikuasai oleh

Kebun Raya merupakan tempat yang sangat sesuai untuk melakukan kegiatan magang dalam bidang pengelolaan lanskap.. Jika ditinjau dari segi tujuan, kegiatan magang ini

PURWOREJO, FP – Siti Gahara yang mengaku sudah menjadi korban penipuan luar dalam yang diduga dilakukan oleh HW, oknum PNS di UPT Radio Irama FM ternyata urung lapor ke