MANAJEMEN DAN ORGANISASI
Viniyati Maftuchah, SE, MM
SEKOLAH TINGGI EKONOMI MUHAMMADIYAH
JAKARTA
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ... i BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 2 1.3 Tujuan Masalah ... 2 BAB II PEMBAHASAN ... 3 2.1 Manajemen ... 3 A. Pengertian Manajemen... 3 B. Peranan Manajemen ... 4
C. Latar Belakang Sejarah Manajemen ... 6
D. Fungsi dan Proses Manajemen ... 6
E. Ciri-ciri Manajer Profesional ... 8
F. Keterampilan Manajemen yang Dibutuhkan ... 9
2.2 Organisasi (Organization) ... 11
A. Definisi Organisasi (Organization) ... 11
B. Pentingnya Mengenal Organisasi ... 12
C. Bentuk-Bentuk Organisasi ... 13
D. Prinsip-Prinsip Organisasi ... 16
E. Sebab-Sebab Keberhasilan dan Kegagalan Organisasi ... 18
BAB III PENUTUP ... 19
3.1 KESIMPULAN ... 19
3.2 SARAN ... 19
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Evolusi organisasi telah mendorong lahirnya jenis baru professional manajer. Manajemen professional bukanlah berdasarkan pemilikan, tetapi berdasarkan skill (keterampilan/keahlian) yang diperoleh dari pegetahuan dan pengalaman. Manajemen terdapat dalam semua organisasi. Ia bukan hanya pekerjaan dalam perusahaan atau instansi pemerintah saja. Segala macam organisasi mempunyai banyak fungsi dan ciri-ciri yang sama. Berbagai kegiatan pokok manajerial dilaksanakan dalam semua instansi organisasi. Akan tetapi, kita semakin sadar bahwa setiap organisasi itu mengembangkan kebudayaan internalnya (cara beroperasinya) sendiri yang mempengaruhi cara pekerjaan manajerial itu dapat dilaksanakan secara efektif. Kebudayaan organisasi itu menyangkut perangkat nilai, kepercayaan dan pemahaman yang penting yang dimiliki bersama oleh para anggotanya.
Salah satu peranan penting dari manajemen adalah membentuk kebudayaan organisasi. Gaya(style) manajemen adalah cara khas (distincitive manager) seorang manajer berperilaku yang dibatasi oleh kebudayaan organisasi dan dituntun oleh filsafat pibadinya. Kemudian timbul pertanyaan apa itu manajemen dan organisasi itu.
2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka muncul beberapa rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu diantaranya:
1. Pengertian manajemen? 2. Peran manajemen?
3. Latar belakang sejarah manajemen? 4. Fungsi dan proses manajemen? 5. Ciri-ciri manajemen profesional?
6. Keterampilan manajemen yang dibutuhkan?
7. Definisi organisasi, pentingnya mengenal organisasi? 8. Bentuk-bentuk organisasi?
9. Sebab-sebab keberhasilan dan kegagalan organisasi?
1.3 Tujuan Masalah
Dari rumusan masalah di dapat beberapa tujuan yang ingin dicapai, diantaranya:
1. Menjelaskan tentang pengertian manajemen 2. Menjelaskan tentang peran manajemen
3. Menjelaskan tentang latar belakang sejarah manajemen 4. Menjelaskan tentang fungsi dan proses manajemen 5. Menjelaskan tentang ciri-ciri manajemen profesional
6. Menjelaskan tentang keterampilan manajemen yang dibutuhkan 7. Menjelaskan tentang definisi organisasi, pentingnya mengenal
organisasi
8. Menjelaskan tentang bentuk-bentuk organisasi
9. Menjelaskan tentang sebab-sebab keberhasilan dan kegagalan organisasi
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Manajemen
A. Pengertian Manajemen
Ilmu manajemen sebetulnya sama usianya dengan kehidupan manusia, mengapa demikian karena pada dasarnya manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak bisa terlepas dari prinsip-prinsip manajemen. Baik langsung maupun tidak langsung, baik disadari ataupun tidak di sadari manusia menggunakan prinsip-prinsip dari manajemen.
Ilmu manajemenen ilmiah timbul pada sekitar awal abad ke-20 di benua Eropa Barat dan Amerika Serikat. di mana di neara-negara tersebut sedang di landa revolusi indistri, yaitu perubahan-perubahan dalam pengelolaan produksi yang efektif dan efesien.hal ini dikarenakan masyarakat sudah semakin maju dan kebutuhan manusia sudah semakin banyak da beragam jenisnya.
Sekarang timbul suatu pertanyaan, “siapa sajakah yang sebenarnya memakai menajemen?” apakah di gunakan di perusahaan saja atau apakah hanya di pemerintahan saja. Manajemen diperlukan dalam segala bidang, bentuk dan organisasi serta tioe kegiatan, dimana orang-orang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yan telah di tetapkan.
Dalam mengartikan dan mendefinisikan manajemen ada berbagai ragam, ada yang mengartikan dengan ketatalaksanaan, pengelolaan, tata pimpinan dan lain sebagainya, pengertian manajemen dapat dilihan ari tiga pengertian:
a) Manajemen sebagai suatu proses
Manajemen sebagai suatu proses, meiihat bagaimana cara orang untuk mencapai suatu tujuan yang telah di tetapkan terlebih dahulu. Pengertian manajemen sebagai suatu proses dapat dilihat dari pengertian menurut
• Encylopedia of social science
Suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu dilaksanakan dan diawali.
• Haiman
Fungus untuk mencpai suatu tujua melalui kegiatan orang lain, mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan.
4 • Georgy R. Terry
Cara mencapai tujuan yang telah di tentukan terlebih dahulu dengan melalui kegiatan orang lain.
b) Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia
Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia yaitu merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kolektivitas atau kumpulan orang-orang inilah yang di sebut dengan manajemen, sedang orang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya aktivitas manajemen di sebut manajer.
c) Manajemen sebagai ilmu (science) dan sebagai seni (art)
Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, melihat bagaimana aktivitas manajemen di hubungkan dengan prinsip-prinsip dari manajemen. Pengertian manajemen sebagai suatu ilmu dan seni.
• Chaster I Bernard
Dalam bukunya yang berjudul: “The function of the executive”, bahwa manajemen itu seni dan ilmu, juga Henry Fayol, Alfin Brown Harold, Koontz Cyril O’ donnel George R. Terry.
• Marry Parker Follett
Menyatakan bahwa manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen yaitu koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan terlebih dahulu.
B. Peranan Manajemen
Setiap perusahaan memiliki manajemen yang memegang berbagai peranan penting yang menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yan telah ditetapkan untuk diwujudkan bersama. Ada banyak peran yang harus dimainkan/diperankan para manajer secara seimbang sehingga diperlukan orang-orang yang tepat untuk menjalankan peran-peran tersebut.
Manajer yang baik haruslah berperan sesuai dengan situasi dan kondisi pada perusahaan atau organisasi. Manajemen yang tidak bisa menjalankan peran sesuai tuntunan perusahaan dapat membawa kegagalan.
5
Peranan manajemen yang harus diperankan para manajer adalah: 1) Peran interpersonal
Yaitu hubunga antara manajer dengan orang yang ada di sekelilingnya, meliputi:
• Figurehead/prmimpin dimbol
Sebagai simbol dalam acara-acara perusahaan. • Leader/pemimpin
Menjadi pemimpin yang member motivasi para karyawan/bawahan serta mengaasi permasalahan yang muntul.
• Liaison/penghubung
Menjadi penghubung dengan pihak internal maupun external. 2) Peran informasi
Adalah peran dalam mengatur informasi yang dimiliki baik yang berasal dari dalam maupun luar organisasi, meliputi:
• Monitor/pemantau
Mengawasi, memantau, mengikuti, mengumpulkan dan merekam kejadian atau perisriwa yang terjadi baik di dapat secara langsung maupun tidak langsung.
• Disseminator,penyebar
Menyebar informasi yang di dapat kepada para orang –orang lam organisasi.
• Spokesperson/juru bicara
Mawakili unit yang dipimpin kepada pihak luar. 3) Peran mengambil keputusan
Adalah peran dalam membuat keputusan baik yang di tentukan sendiri maupun yang di hasilkan bersama pihak lain, meliputi:
• Entrepreneur/kewirausahaan
Membuat ide dan kreasi yang kreatif dan inivatif untuk meningkatkan kinerja unit kerja.
• Disturbance Handler/penyelesai permasalahan
Mencari jalan keluar dan solusi terbaik dari setiap persoaal yang timbul.
• Resources Allocation/pengalokasi sumber daya
Menentukan siapa yang menerima sumber daya serta besar sumber dayanya.
• Negotiation/Nagosiator
Melakukan negosiasi dengan pihak dalam dan luar untuk kepentingan unit kerja atau perusahaan.
6
C. Latar Belakang Sejarah Manajemen
Perkembangan teori manajemen sampai pada saat ini telah berkembang sangan pesat. tetapi sampai detik ini pula belum ada suatu teori yang bersipat umum ataupun berupa kumpulan-kumpulan hukum bagi manajemen yang dapat diterpkan dalam berbagai situasidan kondisi. Para menejemen banyak mengalami dan menjumpai pedagang-pedangang tentang manajemen yang berbeda adalah dalam penerapannya. Di mana setiap pendangan hanya dapat diterapkan dalam berbagai masalah yang berbeda pula sedangkan untuk masalah-masalah yang sama belum tentu diterapkan.
Terdapat tiga aliran pemikiran manajemen,yaitu: • Aliran klasik
Terbagi dalam manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik. • Aliran hubungan manusiawi
Di sebut sebagai aliran neoklasik atau pascaklasik. • Aliran manajemen modern.
D. Fungsi dan Proses Manajemen
Pada awal ke-20 seorang industriawan perancis yang bernama
Henry fayol mengusulkan bahwa semua manajer melaksanakan 5 (lima)
fungsi manajemen, yaitu:
Merancang, mengorganisasikan, memerintah, mengkoordinasi dan mengendalikan.
Pada pertengahan tahun 1950-an, dua professor UCLA memanfaatkan karya Fayol tersebut dan meringkas fungsi manajemen menjadi 4 (empat), yaitu:
1) Fungsi perencanaan (Planning)
Rencana-rencana di butuhkan untuk memberikan kepada organisasi tujuan-tujuannya dan menetapkan prosedur terbaik untuk pencapaian tujuan-tujuan tersebut. Dengan adanya rencana, maka memungkinkan: • Untuk Organisasi bisa memperoleh dan mengikat sumber-daya yang
diperlukan mencapai tujuan-tujan.
• Para anggota organisasi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang konsisten dengan berbagai tujuan dan prosedur yang ada. • Kemajuan dapat terus dimonitoring dan diukur, sehingga tindakan
korektif dapat diambil bila tingkat kemajuan tidak memuaskan. 2) Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
Fungsi ini menciptakan struktur formal di mana pekerja ditetapkan, di bagi dan dikoordinasikan pengorganisasian merupakan fungsi manajemen yang didalamnya terdiri dari:
7
• Penentuan sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi.
• Perancangan dan pengembangan suatu organisasi yang akan membawa hal-hal tersebut untuk mencapai tujuan
• Penugasan tanggung jawab tertentu.
• Pendelegasian wewenang kepada individu-individu tertentu untuk melaksanakan tugas-tugas.
3) Fungsi pengarahan (Actuating)
Setelah rencana disusun, mengorganisir sumber daya yang ada, maka fungsi selanjutnya adalah menggerakan atau mengarahkan anggota untuk bergerak dalam mencapai tujuannyang diinginkan.
Fungsi ini secara sederhana adalah bagaimana membuat anggota organisasi melakukanapa yang diinginkan organisasi. Dengan demikian fungsi ini sangat melibatkan kualitas, gaya kepemimpinan, motivasi, komunikasi dan budaya organisasi.
Fungsi manajemen seperti perencanaan dan pengorganisasi menyagkut aspek-aspek yang abstrak dalam organnisasi sedangkan fungsi pengarahan sangat berkaitan langsung dengan anggota dalam organisasi.
4) Fungsi pengawasan (Controlling)
Semua fungsi yang ada tidak akan berjalan efektif tanpa ada pengawasan. Pengawan ini merupakan penerapan suatu cara atau tools yang mampu menjamin bahwa rencana yang telah dilaksanakan telah sesuai dengan yang di tetapkan.
Pengawasan dapat terjadi dalam dua sisi, yaitu pengawasan positif dimana mencoba mengetahui apakah tujuan organisasi dicapai dengan efektif dan efesien. Pengawasan negatif dimana mencoba menjamin bahwa kegiatan yang tidak diinginkan atau dibutuhkan tidak akan terjadi kembali.
Pada fungsi pengawasan, terdapat 4 unsur yaitu harus dilakukan, yaitu:
• Penetapan standar pelaksanaan.
• Penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan.
• Pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkan dengan standar yang telah di tetapkan.
• Pengambila tindakan koreksi yang di perlukan pelaksanaan menyimpang dari standar.
Semua fungsi diatas harus dilaksanakan oleh manajer kapan saja dan dimana saja kelompok organisasi walaupun terjadi tekanan tipe organisasi, jabatan fungsional dan tinkatan manajemen yang berbeda.
8
Kegagalan atau kesuksesan suatu organisasi sangat tergantung dari kemampuan manajer untuk melasanakan fungsi-fungsi tersebut dengan efektif dalam satu tujuan organisasi.
E. Ciri-ciri Manajer Profesional
Manajer yang professional adalah manajer yang mampu untuk menciptakan atau membuat kedua belah pihak menjadi seanang, bangga serta bahagia. Kesenangan, kebahagiaan dan kebanggaan haruslah ddiciptakan terhadap kedua belah pihak, baik pihak yang di layani maupun pihak yang melayani yaitu manajer itu sendiri pihak yang dilayani adalah para konsumen atau masyarakat yang menggunakan produk yang di tawarkan kepada mereka. Sedangkan pihak yang melayani adalah para pengusaha atau manajer yang bertugas untuk melayani kebutuhan masyarakat terhadap suatu produk yang di tawarkannya itu. Apabila ke dua belah pihak tersebut dapat merasa senang, bahagia serta bangga maka disitulah letak profesionalisme dari seorang manajer dalam menjalankan tugasnya. Ke tiga unsur tersebut merupakan cirri atau sifat utama dari seorang manajer yang professional yang apabila dapat menciptakan suasana SBB yaitu senang (puas), bahagia dan bangga.
Sebaliknya manajer yang tidak professional akan menciptakan suasana yang justru bertentangan dengan ke tiga suasana tersebut di atas di dalam menjalankan tugas manajerialnya. Banyak kita jumpai dalam praktek sehari-hari bahwa manajer menciptakan suasana yang bukannya membuat kita semua kecewa. Sebagai conto misalnya kita membeli sebuah alat listrik yang baru di pakai beberapa saat sudah rusak, maka kita akan segera di kecewakan karenanya. Suasana yan lain yang juga sering kita alami bersama yang menunjukan ketidakprofesionalan dari manajernya adalah kebalikan dari suasana bahagia akan tetapi justru suasana menderita yang ditimbulkan karena kita menggunakan produk yang kita beli atau kita pakai. Sebagai contoh kalau kita naik sebuah bis kota misalnya, di sana kita harus berdesak-desakan sehingga dalam perjalanan kita akan menderita dan bahkan tidak jarang tempat duduknya tidak nyaman untuk diduduki. Lebih lagi banyak pula kita jumpai bahwa kita semua dalam menggunakan produk yang kita beli itu kita justru merasa malu dan bukannya bangga. Tidak jarang kita membeli sebuah pakaian yang setelah di pakai beberapa saat sudah luntur yang membuat kita menjadi malu memakainya lagi. Oleh karena itu dapat kita tunjukan cirri-ciri manajer yang tidak professional adalah ya ng akan menciptakan suasana di kedua belah pihak baik pihak yang melayani maupun yang
9
dilayani merasakan suasana yang mengecewakan, menyedihkan atau menderita dan memalukan.
Ciri-ciri manajer professional dan tidak professional
Professional Tidak Profesional
a. memuaskan Mengecewakan
b. membahagiakan Menyedihkan
c. membanggakan Memalukan
F. Keterampilan Manajemen yang Dibutuhkan
Secara garis besar terdapat tiga tingkatan dalam suatu organisasi baik organisasi kecil, menengah dan terutama organisasi yang sudah besar. Ketiga tingkatan itu adalah manajemen tingkat atas (Top manajer), manajer tingkat menengah (Middle manajer), dan manajer tingkat bawah (Low manajer).
Seorang manajer yang pada saat ini menduduki jabatan sebagai manajer tingkat bawah (Low manajer) akan selalu berusaha agar secepatkan dapat naik jenjang manajerialnya dan kemudian menjadi manajer tingkat menengah (Middle manajer) begitu pula pada manajer tingkat menengahpun akan selalu berusaha pula untuk dapat menduduki jabatan yang lebih tinggi yaitu manajer tingkat atas (Top manajer). Di samping itu perlu diperhatikan pula bahwa sorang top manajer pada suatu jabatan atau organisasi tertentu, bila dihubungkan dengan organisasi yanglebih besar atau lebih luas, maka dia mungkin hanya berada pada posisi manajer tingkat menengah atau bahwa mungkin tingkat bawah. Oleh karena itu dia juga kan berusaha pula untuk dapat menduduki tingkatan manejerial yang lebih tinggi tersebut pada level organisasi yang lebih luas itu. Sebagai contoh seorang kepala cabang sebuah Bank di sebuah kota, dia di kota tersebut adalah sebagai top manajer, akan tetapi bila di lihat dari struktur organisasi Bank tersebut secara nasional , maka dia hanya sebagai manajer tingkat menengah atau tingkat bawah saja. Oleh karena itu maka seseorang manajer tentukan akan selalu berusaha untuk meningkatkan keterampilan manajerialnya agar selalu dapat meraih keberhasilan dan dapat naik jenjang atau pangkat manajerialnya itu. Agar keberhasilan itu dapat selalu diraihnya maka dia haruslah mengetahui bekal yang diperlukan dalam masing-masing tingkatan manajerial tersebut. Hal ini perlu diketahui karena bagi masing-masing tingkatan manajerial tersebut, baik tingkat atas, tengah dan bawah perlu mempunyai bekal keterampilan yang diperlukan.
10
• Keterampilan Kemanusiaan (Human Skills)
Keterampilan ini merupakan keteramilan yang sering dilupakan atau sering diabaikan oleh para manajer, terutama para manajer yang baru saja naik jengjang atau pangkatnya. Setelah mengalami naik pangkat atau jabatan yang dulunya hanya sebagai kepala seksi, kemudia dipromosikan menjadi kepala bagian misalnya, maka seseorang seringkali lalu memperlakukan anak buahya secara kurang senonon atau merendahkan anak buahnya yang dulun nya adalah teman kerjanya. Biasanya sorang seperti itu lupa diri dan bertingkah gla hormat. Apabila hal ini terjadi maka komunikasi akan terputus dan informasi-informasi yang penting menjadi tertinggal berakibat negative bagi organisasi yang dipimppinnya itu.
Komunikasi yang persuasive adalah merupakan suatu jawaban yang baik yang harus selalu diciptakan oleh pimpinan atau manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Keterbukaan tersebut akan membuat informasi yang terselubung akan dapat terbuka dan akan bermanfaaat positif bagi pertumbuhan organisasi itu. Di samping itu keterbukaan akan memungkinkan seseorang berpikir jernih hinigga dapat mamacu proses terbentuknya cipta, rasa dan karsa bagi seseorang tersebut.
Keterampilan berkomunikasi inidipierllukan baik untuk tingkatan manajemen atas, menengah maupun bawah. Hal ini disebabkan karena proses komunikasi ini sangat diperlukan pada setiap level manajerial. • Keterampilan Teknis (Technical Skills)
Keteampilan yang terakhir yang merupakan bekal bagi seseorang manajer adalah keterampilan teknis. Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Adapun keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaa tertentu misalnya memperbaiki mesin, membuat kursi, merangkai bunnga dan keterampilan teknis yang lain.
Keterampilan ini sangat diperlukan bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Semakin rendah tingkatan manajerial seseorang maka akan semakin besar tuntutan bekal keterampilan teknis yang harus dikuasai olehnya. Hal ini adalah wajar karena pada tingkatan yang lebih rendah tentu saja mereka harus lebih bersifat sebagai pelaksana teknis yang harus menguasai unsur-unsur teknis tersebut.
11
2.2 Organisasi (Organization)
A. Definisi Organisasi (Organization)
Banyak bentuk organisasi di masyarakat, misalnya Negara, partai politik, perkumpulan masyarakat, bahkan bntuk organisasi yang paling kecil yaitu keluarga dan lain sebagainya. Kata organisasi mempunyai dua pengertian umum, yaitu sebagai suatu lembaga atau fungsional, seperti perguruan tinggi, rumah sakit, perwakilan pemerintah, perwakilan dagang, perkumpulan olah raga dan lain sebagainya, lainnya sebagai proses pengorganisasian, pengalokasian dan penugasan para anggotanya untuk mencapai tujuan yang efektif.
Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan anggota dalam bentuk struktur organisasi untuk mncapai tujuan organisasi dengan sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya baik intern maupun ekstern. Dua aspek utama dalam organisasi, yaitu departementasi dan pembagian kerja yang merupakan dasar proses pengorganisasian.
James D. Mooney mengatakan bahwa organisasi yaitu bentuk
setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama, sedang
Chester I. Barnard memberikan pengertian organisasi yaitu suatu system
aktivitas kerja sama yang di lakaukan oleh dua orang atau lebih.
Organisasi merupakan proses untuk merancang struktur
formal,mengelompokan dan mengatur serta membagi tugas diantara para angota untuk mencapai tujuan.
Jadi organisasi dapat di definisikan,yaitu: • Organisasi dalam arti badaN
Yaitu kelompok orang yang berkerja sama untuk mencapaitujuan tertentu.
• Organisasi dalam arti bagan
Yaitu gambaran skematis tentang hubungan kerjasama dari orang-orang yang terlibat dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama.
Unsur-unsur dasar yang membentuk organisasi, yaitu: • Adanya tujuan bersama
• Adanya kerjasama dua orang atau lebih • Adanya pembagian tugas
12
B. Pentingnya Mengenal Organisasi
Takut salah pilih kampus? Itu hal wajar bagi yang baru lulus SMA. Pendidikan sekarang sudah tidak di lihat lagi dari nilainya bagi kehidupan sang mahasiswa. Akan tetapi, seberapa populer dan berkualitas kampus tersebut berdasarkan penilaian lembaga yang di percaya, serta seberapa kuat pengaruhnya setelah kamu lulus.
Biasanya, siswa yang baru lulus SMA akan kaget dengan prilaku sebagian besar temannya yang tiba-tiba berbondong-bondong mendaftar di Fakultas Kedokteran yang terkenal dengan anak-anak pintarnya atau program studi yang sedang populer di mata anak-anak muda sekarang. Seperti Teknik, Ekonomi, Komunikasi, Hubungan Internasional dan lainnya.
Tetapi hati-hati, tidak semua program studi favorityang populer itu di nilai berkualitas di setiap universitas. Bahkan fakultas sastra, seni dan beberapa program studi non populer lainnya memiliki kualitas yang sangat bagus di beberapa universitas. Bahkan, sekedar sekolah pencetak musisi yang sering di pandang sebelah mata oleh para orang tua. Seperti Institut Musik Indonesia, sudah berhasil mencetak para musisi dan entertainer sukses di negara kita ini. Salah satu cara yang paling jitu untuk mengenali kampus adalah melihat ‘AKREDITASI’.
Akreditasi sendiri adalah salah satu bentuk penilaian terhadap mutu dan kelayakan sebuah institusi perguruan tinggi atau program studi, yang dilakukan oleh organisasi atau badan mandiri di luar perguruan tinggi. Organisasi yang bertugas melakukan penilaian dan telah diakui oleh pemerintah Republik Indonesia sekarang adalah Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT).
Sebenarnya, apa manfaat dari akreditasi program studi tersebut?
• Memberikan jaminan bahwa program studi yang terakreditasi telah memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh BAN PT, sehingga
mampu memberikan perlindungan bagi masyarakat dari
penyelenggaraan program studi yang tidak memenuhi standar.
• Mendorong program studi/perguruan tinggi untuk terus menerus melakukan perbaikan dan mempertahankan mutu yang tinggi.
• Hasil akreditasi dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam transfer kredit, usulan bantuan dan alokasi dana serta mendapat pengakuan dari badan atau instansi yang berkepentingan.
• BAN PT sendiri melakukan klasifikasi penilaian untuk semua kriteria tersebut berdasarkan 3 aspek, yaitu mutu (bobot 50%), efisiensi (25%) dan relevansi (25%). Penilaiannya mulai dari kualitas dosen/pengajar yang harusnya minimal S2. Bagimana kelulusannya, manajemen
13
pengelolaan kampus, fasilitas yang ada, kreativitas atau mutu mahasiswanya, hingga pengabdian terhadap masyarakat.
• Nantinya, tiap institusi/universitas atau program studi (jurusan atau fakultas) akan di beri ranking A, B, C dan bahkan tak terakreditasi. Dari ranking itulah biasanya masyarakat akan menilai mana kampus yang bagus, standard an sebaiknya tidak di pilih.
Saat ini terdapat dua jenis akreditas yang diberikan oleh pemerintah kepada program studi di perguruan tinggi, yaitu: Status Terdaftar,
Diakui atau Disamakan yang diberikan kepada Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
Status terakreditasi atau nir-akreditasi yang diberikan kepada semua perguruan tinggi (PTN, PTS dan Perguruan Tinggi Kedinasan).
Dari akreditasi ini, bagi yang gagal masuk universitas negeri atau memang sudah mengincar program studi tertentu di kampus swasta, tidak perlu khawatir untuk masuk universitas swasta. Karena dari ranking akreditasi ini, kita bisa mengetahui bahwa program studi yang diinginkan di kampus ternyata kualitasnya di nilai lebih bagus dari kampus lain, bahkan sebanding dengan kampus negeri.
Akreditasi memang menjadi sebuah patokan seberapa bagusnya mutu pendidikan kampus tersebut, serta seberapa kompeten dosen pengajarnya. Namun, semuanya balik lagi terhadap mahasiswa, seberapa penting menganggap ilmu yang akan di dapat nantinya. Apakah akan berguna untuk hidup kalian? Apakah hanya sebagai nilai untuk sekedar masuk perusahaan besar atau menjadi pegawai negeri nantinya?
C. Bentuk-Bentuk Organisasi
Bentuk-bentuk organisasi dapat dibedakan atas :
1) Organisasi Garis
Merupakan bentuk organisasi tertua dan paling sederhana, diciptakan oleh Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi ini yaitu organisasinya masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi.
Kebaikan Organisasi Garis:
• Kesatuan komando terjamin sepenuhnya karena pemimpin berada pada satu tangan.
• Garis komando berjalan secara tegas, karena pimpinan berhubungan langsung dengan bawahan.
14
• Proses pengambilan keputusan cepat.
• Karyawan yang memiliki kecakapan yang tinggi serta yang rendah dapat segera diketahui, juga karyawan yang rajin dan malas.
• Rasa solidaritas tinggi. Kelemahan Organisasi Garis :
• Seluruh organisasi tergantung pada satu orang saja, apabila dia tidak mampu melaksanakan tugas maka seluruh organisasi akan terancam kehacuran.
• Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis. • Kesempatan karyawan untuk berembang terbatas.
Gambar 5.1 Struktur organisasi garis
2) Organisasi Garis dan Staf
Di anut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit dan jumlah karyawan nya banyak. Staf yaitu orang yang ahli dalam bdang tertentu yang tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidang kepada pejabat pemimpin di dalam organisasi.
Kebaikan Organisasi Garis dan Staf:
• Dapat di gunakan dalam organisasi yang besar maupun kecil, serta apapun tujuan perusahaan.
• Terdapatnya pembagian tugas antara pimpinan dengan pelaksa sebagai akibat adanya staf ahli.
• Bakat yang berbeda yang dimiiki oleh setiap karyawan dapat di kembangkan menjadi suatu sepsialisai.
15
• Prinsip penempatan orang yang tepat pada posisi ynag tepat pula.
• Pengambilan keputusan dapat cepat walaupun banyak orang yag di ajak berkunsultasi, karna pimpinan masih dalam satu tangan. • Koordinasi lebih baik karna adanya pembagian tugas yang
terperinci.
• Semangat kerja bertambah besar karna pekerjaannya di seseuaikan dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki.
Kelemahan Organisasi Garis dan Staf:
• Rasa solidaritas menjadi berkurang, karna karyawan menjadi tidak saling mengenal.
• Perintah-perintah menjadi kabur dengan nasihat dari staf , karna atasan dengan staf dapat terjadi adanya perinah sendiri-senderi pada hal kewenangannya berbeda.
• Kesatuan komando berkurang.
• Koordinasi kurang baik pada tingkat staff dapat mengakibatkan adanya hambatan pelaksanaan tugas.
Gambar 5.2 Struktur organisasi garis dan staf
3) Organisasi Fungsional
Organisasi yang di susun atas dasar fungsi yang harus di laksanakan.Organisasi ini di pakai pda perusahaan yang pembagian tugasnya dapat di bedakan dengan jelas.
Kebaikan Organisasi Fungsional:
16
• Spesialisasi karyawan lebih efektif di jalankan dan di kembangkan.
• Solidaritas kerja,semangat kerja karyawan tinggi. • Koordinasi berjalan lancar dan tertib.
Kelemahan Organisasi Fungsional:
• Karyawan trlalu memperhatikan bidang spesialisai sendiri saja,sehingga pengalihan kerja menjadi sulit di laksanakan. • Koordinasi menyeluruh sukar dilaksannakan.
• Menimbulkan rasa kelompok yang sangat sempit dari bagian yang sama sehingga sering timbul konflik.
Gambar 5.3 Struktur organisasi fungsional
D. Prinsip-Prinsip Organisasi
Organisasi merupakan wadah di mana berlangsung proses-proses pengorganisasian sumber daya-sumber daya organisasi. Untuk itu diperlukan suatu prinsip yang akan melandasi kegiatan-kegiatan pengorganisasian dalam system manajemen.
Prinsip-prinsip tersebut adalah :
• Kekuasaan dan Tanggung Jawab
Kekuasaan selalu terkait dan diikuti oleh tanggung jawab. • Disiplin
Rasa hormat pada aneka kesepakatan yang mungkin berbentuk kepatuhan, kerja keras serta pengorbanan. Tumbuhnya disiplin diperlakukan pemimpin yang baik dalam semua tingkatan.
17
Setiap orang dalam organisasi hanya menerima perintah dari satu orang atasan saja.
• Keterpaduan Arah
Setiap kelompok aktivitas yang memiliki tujuan yang sama harus memiliki seorang pimpinan dan rencana.
• Subordinasi Kepentingan
Subordinasi kepentingan pribadi pada kepentingan organisasi. • Remunerasi
Remunerasi dan cara pembayaran harus adil dan memberikan kepuasan kepada semua pihak baik karyawan maupun atasan atau pimpinan.
• Sentralisasi
Tingkat pemusatan atau penyebaran kekuasaan. • Rantai Kekuasaan
Rantai kekuasaan di mulai dari tingkat tertinggi sampai tingkat terendah harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kalau memungkinan lebih baik dipersingkat.
• Keteraturan
Keteraturan yang di atur dalam aturan main organisasi, dimaksudkan agar setiap orang punya tugas dan tanggung jawab, serta hak masing-masing yang mendukung tercapainya tujuan organisasi.
• Keadilan
Aturan main dan pelaksanaannya, di mana peranan pemimpin
menjadi penting, dibuat seadil mungkin, sehingga akan
membangkitkan pengabdian dan kesetiaannya para karyawan. • Stabilitas Hubungan Kerja
Manajemen yang baik, akan meminimalisasikan terjadinya keluar masuknya karyawan “turn over” pada tingkat yang wajar sehingga tidak terlalu mengganggu kinerja organisasi.
• Inisiatif
Inisiatif dikaitkan dengan proses untuk memikirkan serta melaksanakan rencana. Organisasi harus mendorong anggota organisasi untuk berinisiatif, agar mereka menjadi puas.
• Team Work
Kerjasama dalam tim, sangat penting bagi organisasi di mana komunikasi perlu dikembangkan untuk membentuk team work.
18
E. Sebab-Sebab Keberhasilan dan Kegagalan Organisasi
Dalam sebuah organisasi kita pasti mengalami keberhasilan dan keggalan dalam beroorganisasi, berikut adalah penyebab terjadinya:
• Sumber Daya Manusia
Penyebab ini adalah yang terpenting karena dengan tidak adanya SDM yang memadai baik itu organisasi maupun perusahaan tidak akan berjalan dengan baik, dengan adanya SDM yang baik dalam perusahaan maka perusahaan akan dapat bersaing dengan perusahaan lain. SDM yang baik adalah yang dapat menciptakan berbagai inovasi terbaru dan pemikiran yang cerdas sehingga pemikiran dan inovasinya tidak dapat di tiru oleh perusahaan lain.
• Harmonis
Hubungan yang baik akan menciptakan perusahaan dirasakan seperti rumah sendiri bagi pegawai maupun staf yang terlibat dalam perusahaan itu. Tidak luput juga bagi pemakai mereka akan merasakan hal yang positif apabila keadaan perusahaan/ tempat rental harmonis atau menyenangkan.
• Strategi
Strategi yang baik akan menghasilkan hasil yang baik, perusahaan ini menerapkan beberapa strategi yang akan menguntungkan perusahaan.
• Lokasi
Memilih tempat yang terletak tidak jauh dari pemukiman penduduk dan akses lain yang dapat di jangkau dari berbagai tempat.
• Fasilitas
Perusahaan memiliki berbagai fasilitas di samping rental komputer juga ada jasa pemakaian internet, di samping itu fasilitas ruangan yang memadai dan akan membuat setiap orang merasa betah untuk berada di sana.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Manajemen merupakan kegiatan pokok yang dilakukan seorang pimpinan karena dia menjabat sebagai manajer untuk mengolah input menjadi output melalui proses manajemen. Dengan demikian, istilah manajemen mengacu kepada suatu proses mengkoordonai dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain.
Pada umumnya, fungsi manajemen dibagi menjadi beberapa fungsi, yaitu merencanakan, mengkoordinasikan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan dalam rangka usaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif dan efisien.
Organisasi memiliki pengertian sekelompok orang (2 atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Organisasi juga sangat berhubungan dengan manajemen dan tata kerja karena organisasi secara keseluruhan atau sebagai suatu keselurahan memerlukan manajemen untuk mengatur sistem tatakerja.
Manajemen dan organisasi sangat berhubungan erat, manajemen merupakan atau berarti sebagai kepemimpinan, sedangkan dalam organisasi juga terdapat kepemimpinan. Dengan demikian untuk menyusun organisasi yang baik dan dapat mencapai tujuan di perlukan manajemen yang baik juga. 3.2 SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pebahasan makalah dalam kesimpulan diatas.
20