• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. PERANCANGAN BANGUNAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "3. PERANCANGAN BANGUNAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

3.1. Design intention

3.1.1. Rumusan Masalah

E-sport masih kurang mendapat perhatian dari masyarakat karena

masyarakat masih menganggap e-sport sebagai suatu hal yang tidak berguna dan memiliki image negatif, padahal sebenarnya e-sport banyak memiliki segi positif dan memegang peranan penting dalam perkembangan dan kemajuan teknologi komputer. Namun bagi atlet gamers yang menggeluti bidang ini, mereka masih belum mendapatkan sarana yang memadai untuk meningkatkan kualitas para atlet game di Surabaya serta tempat untuk mewadahi aktivitas berlatih dan bertanding mereka.

3.1.2. Pendekatan Perancangan

Bangunan ini diharapkan mampu mengakomodasi kebutuhan pecinta

e-sport di Surabaya dan mengenalkan kepada masyarakat apa itu elektronik e-sport

sesungguhnya serta menepis image buruk yang selama ini melekat pada masyarakat. Maka dari itu, digunakan pendekatan “Metaphor Tangible” dari rangkaian elektronik yang merupakan ciri khusus dari olahraga elektronik ini untuk membedakan dan menonjolkan bangunan ini dari bangunan olahraga lainnya.

3.1.3. Landasan Konseptual

Arena Permainan dan Pertandingan Olahraga Elektronik di Surabaya ini adalah suatu bangunan komersial yang bertujuan memberikan sarana edukasi, relaksasi, kompetisi, sosialisasi, serta kebugaran melalui media elektronik. Olahraga ini sebenarnya sama halnya dengan olahraga-olahraga lainnya, yang membuat berbeda adalah pengunaan media dalam pelaksanaannya yaitu media elektronik. Media elektronik ini dimetaforkan kedalam ekspresi bangunan dan bentukan

(2)

massa serta peletakan zona-zona yang terdapat pada bangunan sehingga design

intention yang digunakan adalah “Electricity Circuit”

Ekspresi bangunan ditunjukkan dari karakteristik elektronik yaitu dinamis dan inovatif yang selalu mengikuti perkembangan jaman. Bentuk massa bangunan menggunakan dominan bentuk kotak dan lingkaran yang merupakan bentuk dasar dari komponen elektronik.

3.1.4. Pendalaman Perancangan

Pendalaman perancangan yang digunakan adalah pendalaman sains. Pendalaman sains digunakan karena bangunan ini memerlukan banyak beban energi (listrik) dikarenakan sebagian besar medianya adalah berupa alat elektronik. Diharapkan penerapan ilmu sains yang digunakan dapat menghemat pemakaian energi dengan mengaplikasikan prinsip – prinsip Hemat Energi.

Pengertian Prinsip Energy Efficiency:

Suatu bangunan seharusnya dibangun sedemikian rupa untuk meminimalkan penggunaan energi dalam bangunan, utamanya dalam meminimalkan penggunaan energi yang berasal dari bahan bakar konvensional (fossil) untuk mengoperasikannya.

Uraian Penjelasan Prinsip Energy Efficiency:

Sebuah bangunan seharusnya dibangun dengan meminimalkan penggunaan dari bahan bakar fosil untuk operasionalnya. Dulunya, masyarakat menerima prinsip ini tanpa pertanyaan. Hal ini hanyalah merupakan perkembangan baru dari material dan teknologi di mana dasar untuk bangunan umumnya telah dihilangkan. Apakah penggunaan material ataupun penempatan dari elemen - elemen bangunan, bangunan dibangun dengan disesuaikan dengan iklim setempat untuk kenyamanan penghuninya. Lebih jauh, beberapa ide datang dari pengguna bangunan itu sendiri, apakah untuk memberikan pembayangan secara maksimal, menyediakan udara sejuk di antara bangunan, ataupun untuk mengurangi permukaan luar yang bersinggungan langsung dengan udara terbuka. Masyarakat membangun bangunan mereka bersama dikarenakan terdapat keuntungan yang akan didapat. Energi yang digunakan akan lebih hemat, seperti penggunaan generator.

(3)

Bangunan – bangunan baru yang telah berusaha untuk mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan bahan bakar fosil cenderung untuk berdiri sendiri seperti sebuah percobaan daripada menjadi suatu kompleks bangunan yang peduli terhadap iklim lokal. Akibatnya, percobaan – percobaan tersebut terlihat sebagai suatu usaha yang tidak konsisten dalam usahanya untuk menciptakan green architecture. Banyak dari percobaan – percobaan tersebut yang berasal dari komitmen pribadi daripada komitmen kelompok. Dengan demikian, pencapaian perseorangan lebih banyak daripada kelompok.

Efisiensi energi adalah cara paling cepat dan menjanjikan untuk menurunkan emisi karbon dan pemanasan global dalam jangka pendek.

Konservasi energi yaitu usaha pengurangan pemakaian energi untuk menghasilkan produk yang telah ditentukan jumlah dan jenisnya. Yang kedua melalui diversifikasi bahan bakar, misalnya dengan mengganti Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan batu bara yang relatif lebih murah.

Efisiensi Energi juga dapat dilakukan dengan cara Energy Containment. Energy Containment merupakan suatu cara untuk memanfaatkan energi, mengurangi kehilangan energi dan menggunakan kembali proses yang tersisa yang telah dibuang dari suatu proses atau peralatan (recovered heat).

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menerapkan prinsip efisiensi energi kedalam bangunan ini, beberapa aplikasi yang dipakai antara lain :

1. Keep Your Cool

Desain bangunan yang baik akan memberikan kehangatan ataupun kesejukan. Jalan untuk mencapainya adalah menghindari radiasi matahari yang masuk langsung ke dalam bangunan ditambahkan isolasi thermal pada dindingnya. Temperatur tanah yang stabil akan membuatmu tetap sejuk pada saat udara panas. Pada saat udara dingin, isolasi thermal bisa diandalkan.

Aplikasi : Membuat shading pada tiap-tiap jendela dengan melakukan perhitungan dengan Solar Chart guna memblocking radiasi matahari yang masuk langsung ke dalam bangunan sehingga dapat mengurangi beban panas yang masuk ke dalam bangunan.

(4)

Untuk menggantikan penggunaan energi yang berasal dari bahan bakar fosil, dapat digunakan matahari, angin, ataupun air untuk memproduksi listrik.

Penghematan tersebut juga dapat dilakukan dengan cara melakukan pengalihan atau konversi dari minyak tanah ke LPG dan mengembangkan sumber energi lain seperti bahan bakar nabati untuk mengganti bahan bakar minyak.

Penggunaan biomassa yang merupakan hasil produksi dari makhluk hidup yang berasal dari tanaman perkebunan atau pertanian, hutan, peternakan atau bahkan sampah merupakan bentuk konversi energi. Biomassa (bahan organik) dapat digunakan untuk menyediakan panas, membuat bahan bakar, dan membangkitkan listrik, sehingga disebut bioenergi. Bioenergi berada pada level kedua setelah tenaga air dalam produksi energi primer terbarukan di Amerika Serikat. Penggunaan Sel Surya (Energi Matahri ÆEnergi Listrik).

Aplikasi : Menggunakan sistem solar panel pada bangunan guna menghemat pemakaian energi listrik yang selama ini memakai bahan bakar organik dari alam.

3. Conserve Water

Efisiensi energi juga dapat dicapai dengan penghematan air bersih yang kita gunakan. Sebagai contoh, grey water yang telah diolah ataupun air yang berasal dari tadahan air hujan, digunakan lagi untuk menyirami tanaman.

Aplikasi : Memakai sistem grey water pada bangunan yang didapatkan dari air kotor dan air hujan kemudian diolah dan dapat dipakai kembali untuk

flush toilet maupun menyiram tanaman. 4. Use Local Material

Penggunaan material lokal membutuhkan sedikit pemrosesan dan transportasi. Dengan sedikit pemrosesan dan juga transportasi jarak pendek, maka penggunaan bahan bakar minyak yang digunakan juga menjadi lebih sedikit.

Aplikasi : Memakai material baja yang mudah didapatkan di kota Surabaya dan mudah dalam hal transportasi.

5. Use Natural Material

Penggunaan bahan alami yang berasal dari alam lebih menyehatkan daripada buatan. Contohnya, rumah yang menggunakan konsep cross ventilation untuk memasukkan udara segar dari alam, lebih sehat daripada penggunaan air

(5)

conditioning pada rumah yang tertutup terus – menerus. Selain itu, tentunya

dengan tidak menggunakan AC, maka dapat menghemat BBM.

Aplikasi : Mengaplikasikan sistem cross ventilation yang dominan pada bangunan dengan cara menangkap angin secara maksimal ke dalam tapak.

6. Save Our Forest

Sebenarnya kayu merupakan material yang dapat diperbarui yang berguna untuk efisiensi energi. Tetapi penebangan liar dan juga tidak adanya program penanaman kembali menyebabkan hutan menjadi gundul, padahal hutan merupakan paru – paru dunia. Oleh sebab itu, agar kita tetap dapat menggunakan material kayu yang sangat berguna ini, maka kita harus melestarikan hutan kita dengan mematuhi aturan hanya menebang pohon sesuai dengan yang diizinkan serta menanaminya kembali.

Aplikasi : Meminimalisasikan penggunaan material kayu dari penebangan liar dengan cara memakai konstruksi baja pada bangunan guna turut serta menjaga kelestarian hutan.

7. Recycle Material

Efisiensi energi juga dapat dicapai dengan menggunakan material yang sudah digunakan. Penggunaan material “bekas” ini, membuat kita dapat menghemat energi karena material “bekas” tidak lagi membutuhkan bahan bakar untuk pemrosesannya ataupun transportasi yang lebih jauh, sangat berbeda jika kita menggunakan material baru yang akan menghabiskan energi lagi.

Aplikasi : Bangunan menggunakan konstruksi baja karena memiliki kemampuan recycle yang tinggi.

8. Build To Last

Apabila bangunan tidak memiliki umur yang panjang, maka akan dibutuhkan energi lagi untuk merenovasinya. Mulai dari energi yang dibuang untuk produksi material yang baru, maupun transportasi bagi materail tersebut untuk sampai ke tempat pembangunan (pemborosan bahan bakar minyak).

Aplikasi : Menggunakan konstruksi baja karena baja memiliki umur yang panjang dan daya tahan yang tinggi.

(6)

3.2. Aplikasi Konsep Pada Bangunan

Bentukan Massa bangunan :

Merupakan pemetaforan dari bentuk komponen-komponen elektronik.

Gambar 3.1. Bentukan Massa Bangunan

• Battery Æ Lingkaran : Battery merupakan komponen utama pada rangkaian elektronik karena merupakan sumber energi, diaplikasikan sebagai arena bertanding yang merupakan bangunan utama dalam site.

• Resistor atau Chip Æ Persegi : komponen yang saling mendukung pada rangkaian elektronik, diaplikasikan pada zona bertanding, penunjang dan

service, dimana ketiga zona ini saling menunjang zona-zona satu sama lain.

(7)

Material pada rangkaian elektronik mayoritas berbahan metal juga diaplikasikan pada bangunan, yaitu pada kolom, cladding, dan photovoltaic.

Gambar 3.3. Perspektif Bird Eye View

Kabel-kabel pada rangkaian elektronik diaplikasikan pada shading bangunan yang menghubungkan antara bangunan satu dengan bangunan yang lainnya.

(8)

Guna memperkuat kesan suatu rangkaian elektronik, jalur-jalur rangkaian dimetaforkan pada Sistem struktur yang memakai kolom dan balok dengan modul yang kecil yaitu 5x5meter, sehingga memiliki banyak kolom menyerupai suatu rangkaian.

3.3. Pola Struktur dan Pemilihan Bahan

Gambar 3.5. Axonometri Struktur

Sistem struktur menggunakan sistem kolom dan balok baja. Dasar dari pemilihan material tersebut adalah untuk memperkuat kesan dari design intention awal yaitu sebuah rangkaian elektronik yang berbahan dasar metal.

(9)

3.4. Sistem Utilitas

(10)
(11)
(12)

3.5. Pendalaman

Gambar 3.9. Letak Photovoltaic Luas Area Photovoltaic :

Zona Bermain : 1. 90 m2 2. 130.8 m2 3. 50 m2 4. 431 m2 Total = 411.4 m2 Zona Bertanding : 5. 40.6 x 3 = 121.8 m2 6. 110.8 x 2 = 221.6 m2 7. 34 x 2 = 68 m2 Total = 701.8 m2

(13)

Zona Penunjang : 8. 55 x 2 = 110 m2 9. 41 x 2 = 82 m2 10. 108 m2 Total = 300 m2 Zona Service : 11. Total = 184 m2

Luas Total Keseluruhan : Zona Bermain = 411.4 m2 Zona bertanding = 701.8 m2 Zona Penunjang = 300 m2 Zona Service = 184 m2 Total = 1597.2 m2

Menurut Ir.Jimmy Priatman M.Arch, Solar panel paling efektif menghadap ke arah Barat dan Utara karena dapat menerima radiasi matahari paling banyak.

(14)

Sudut Kemingiran (tilt angle optimal) = 30° (arah tegak lurus terhadap sinar matahari), arah kemiringan bumi terhadap matahari : 23° + 7° posisi surabaya = 30°

Daya solar panel yang dihasilkan adalah 200 Watt/m² dengan intensitas radiasi matahari 1000W/m². Di Surabaya, intensitas radiasi matahari rata-rata 434.2 Watt/m² (sumber : BMG Surabaya)

Daya yang dihasilkan oleh Solar panel di Surabaya adalah : (434.2 /1000) x 200 = 86.84 watt / m²

Daya keseluruhan yang dihasilkan dari bangunan ini adalah : 86.84 watt/m² x 1597.2 = 138700 watt

Pengurangan daya dari inventer sebesar ±20%. Jadi, daya dari bangunan yang dihasilkan seluruhnya = 80% x 138700 = 110960 watt /jam.

Efektivitas rata-rata waktu sinar matahari bersinar di negara tropis (termasuk Indonesia) adalah 5 jam. Ukuran waktu tersebut sudah menjadi perhitungan rumus baku efektivitas sinar matahari yang dapat diserap oleh solar

panel tersebut.

Jadi dalam sehari, solar panel seluruhnya menghasilkan daya sebesar 5 x 110960 = 554800 watt / hari.

Jumlah Komputer total = 184 buah

Daya yang dibutuhkan tiap komputer = 300 watt Total daya yang dibutuhkan = 184 x 300 = 55200 watt

Jumlah titik lampu setempat (LED) = 606 buah Daya yang dibutuhkan tiap lampu = 8 watt

Total daya yang dibutuhkan = 606 x 8 = 4848 watt

Listrik yang dihasilkan dari panel Photovoltaic digunakan untuk mencukupi kebutuhan Listrik dari komputer yaitu sebesar 552000 watt selama 10 jam dalam sehari.

(15)

Perhitungan Solar Chart

(16)
(17)

Gambar

Gambar 3.1. Bentukan Massa Bangunan
Gambar 3.3. Perspektif Bird Eye View
Gambar 3.5. Axonometri Struktur
Gambar 3.6. Distribusi Air Bersih dan Kebakaran
+6

Referensi

Dokumen terkait

Brasil adalah pemimpin dunia dalam hal pengembangan kebijakan nasional untuk pengamanan sosial dan lingkungan. Prosesnya dimulai tahun 2009 saat beberapa organisasi masyarakat

https://id.123dok.com/document/ozllp16z-perbedaan-sikap-siswa-terhadap-lingkungan-sosial-dala… 0.31%

Pertunjukkan Pacu Jawi yang sarat akan nilai-nilai dan pesan-pesan moral telah memberikan corak dalam membentuk karakter, sikap dan prilaku masyarakat Tanah Datar

Sudewa berencana maju dalam Pilkada Pati lewat penjaringan yang dilakukan PDI perjuangan Kabupaten Pati bersama dengan nama-nama lain seperti Budiyono (Wakil Bupati

Peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan, sumber daya air dan irigasi yang diarahkan pada penyediaan dan pengembangan sarana dan prasarana yang mampu meningkatkan

Sedang menentukan variabel bebas yang berupa atribut ruang tunggu kedatangan Bandara Ahmad Yani, didasarkan pada realitas dilapangan dan landasan teori yang diterapkan dalam

Penyebab pembusukan dan kerusakan bahan pangan yang paling utama adalah mikroorganisme dan pelbagai perubahan enzimatis maupun nonenzimatis yang terjadi setelah panen,

Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui aktivitas belajar siswa kelas X yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Think Pair Share (TPS), serta untuk