• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN. Lampiran 1. Sequence primer ISSR yang digunakan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAMPIRAN. Lampiran 1. Sequence primer ISSR yang digunakan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN

Lampiran 1. Sequence primer ISSR yang digunakan

Tabel Sequence primer ISSR yang digunakan

No Primer Sequence primer Tm

1 SBLT 2 (AG)8T 52

2 SBLT 3 (AG)8C 50

3 SBLT 5 (GA)8C 53

4 SBLT 8 (CT)8G 52

(2)

6 SBLT 14 (GACA)4 50

7 SBLT 15 (GA)8 50

8 SBLT 17 (TG)8G 52

9 SBLT 18 (CCCT)4 51

10 SBLT 19 (GATA)2(GACA)2 51

Lampiran 2. Tahapan isolasi DNA genom daun tanaman sambiloto

Tahapan isolasi DNA genom tanaman sambiloto adalah: daun dibersihkan dari kotoran yang menempel dan ditimbang sebanyak 200 mg. Daun yang telah ditimbang dimasukkan dalam mortal dan dipotong kecil-kecil kemudian ditambahkan 1% PVPP sebanyak 100 µL, larutan 2% merkaptoetanol hangat sebanyak 100 µL dan bufer ekstraksi sebanyak 250 µL. Daun tersebut ditumbuk

(3)

sampai halus menggunakan pestle sampai membentuk pasta. Kemudian pasta daun dimasukkan dalam tabung mikrotube 1,5 mL dan ditambahkan bufer ekstraksi sebanyak 250 µL. Larutan DNA divortex dan diinkubasi selama 30 menit dalam waterbath suhu 60oC. Larutan ditambahkan larutan CIAA dengan perbandingan 24:1 sebanyak 500 µL. Tabung dibolak balik selama 15 menit dan kemudian disentrifugasi pada kecepatan 800 rpm selama 10 menit pada suhu 25oC. Supernatan yang didapatan dipindahkan pada tabung mikrotube baru dan ditambahkan larutan 5M NaCl sebanyak 250 µL sambil dibolak balik perlahan-lahan. Supernatan ditambahkan larutan isopropanol dingin sebanyak 0,6 volume supernatan dan dibolak balik perlahan-lahan. Larutan tersebut kemudian diinkubasi pada suhu ruang selama 60 menit. Setelah itu larutan disentrifugasi dengan kecepatan 10000 rpm selama 10 menit pada suhu 25oC. Supernatan dibuang dan pelet yang didapatkan dicuci dengan menggunakan 80% etanol dingin sebanyak 200 µL dan dibolak balik perlahan. Supernatan dibuang dan pelet DNA dikeringkan dengan membalikkan tutup mikotube pada kertas tissu sampai tidak tercium bau etanol. Pelet ditambahkan larutan Tris-EDTA (TE) sebanyak 100 µL kemudian dihomogenkan. Larutan DNA ditambahkan 1 µL RNAse kemudian diinkubasi dalam waterbath suhu 37oC selama 30 menit. Larutan ditambahkan larutan CIAA (24:1/v:v) dengan volume yang sama dan dibolak balik tabung perlahan-lahan. Larutan disentrifugasi 8000 rpm selama 10 menit pada suhu 25oC. Supernatan dipindah pada tabung mikrotube baru dan ditambahkan isopropanol dingin dengan volume yang sama kemudian diinkubasi pada suhu -20oC selama semalam (overnight). Larutan disentrifugasi 10000 rpm selama 10 menit pada suhu 25oC. Supernatan dibuang dan pelet DNA yang didapat dikeringkan kemudian dilarutkan dalam larutan TE sebanyak 20 µL. Lampiran 3. Analisa variasi (ANOVA) pada mutan tanaman sambiloto generasi

M1V0-M1V3

1. ANOVA mutan generasi M1V0

Analysis of Variance for tinggi, using Adjusted SS for Tests Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P

Dosis 18 2960.58 2960.58 164.48 2.09 0.007 Error 257 20253.46 20253.46 78.81

(4)

Analysis of Variance for daun, using Adjusted SS for Tests Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P

Dosis 18 607.15 607.15 33.73 2.33 0.002 Error 257 3713.61 3713.61 14.45

Total 275 4320.77

Analysis of Variance for pdaun, using Adjusted SS for Tests Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P

Dosis 18 59.8806 59.8806 3.3267 4.39 0.000 Error 257 194.5512 194.5512 0.7570

Total 275 254.4318

Analysis of Variance for ldaun, using Adjusted SS for Tests Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P

Dosis 18 5.27920 5.27920 0.29329 3.39 0.000 Error 257 22.23708 22.23708 0.08653

Total 275 27.51628

Analysis of Variance for Nodus, using Adjusted SS for Tests Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P

Dosis 18 146.162 146.162 8.120 2.23 0.003 Error 257 937.356 937.356 3.647

Total 275 1083.518

2. ANOVA mutan generasi M1V1

Analysis of Variance for tinggi, using Adjusted SS for Tests Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P

dosis 18 151.195 151.195 8.400 1.53 0.082 Error 217 1191.936 1191.936 5.493

Total 235 1343.130

(5)

Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P dosis 18 12322.7 12322.7 684.6 3.04 0.000 Error 217 48882.0 48882.0 225.3

Total 235 61204.7

Analysis of Variance for pdaun, using Adjusted SS for Tests Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P

dosis 18 114.681 114.681 6.371 2.90 0.000 Error 217 477.134 477.134 2.199

Total 235 591.814

Analysis of Variance for ldaun, using Adjusted SS for Tests Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P

dosis 18 5.0152 5.0152 0.2786 2.08 0.007 Error 217 28.9986 28.9986 0.1336

Total 235 34.0137

Analysis of Variance for Nodus, using Adjusted SS for Tests Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P

dosis 18 4375.48 4375.48 243.08 3.83 0.000 Error 217 13761.51 13761.51 63.42

Total 235 18137.00

Analysis of Variance for cabang, using Adjusted SS for Tests Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P

dosis 18 279.194 279.194 15.511 2.32 0.002 Error 217 1449.700 1449.700 6.681

Total 235 1728.894

3. ANOVA mutan generasi M1V2

Analysis of Variance for tinggi, using Adjusted SS for Tests Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P

dosis 18 620.42 620.42 34.47 1.26 0.215 Error 204 5563.59 5563.59 27.27

Total 222 6184.01

(6)

Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P dosis 18 13701.2 13701.2 761.2 1.15 0.308 Error 204 135202.2 135202.2 662.8

Total 222 148903.4

Analysis of Variance for pdaun, using Adjusted SS for Tests Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P

dosis 18 93.861 93.861 5.214 1.72 0.038 Error 204 618.926 618.926 3.034

Total 222 712.787

Analysis of Variance for ldaun, using Adjusted SS for Tests Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P

dosis 18 6.6270 6.6270 0.3682 3.31 0.000 Error 204 22.6685 22.6685 0.1111

Total 222 29.2955

Analysis of Variance for Nodus, using Adjusted SS for Tests Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P

dosis 18 13271.6 13271.6 737.3 2.19 0.005 Error 204 68527.2 68527.2 335.9

Total 222 81798.8

Analysis of Variance for cabang, using Adjusted SS for Tests Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P

dosis 18 906.82 906.82 50.38 1.89 0.018 Error 204 5429.04 5429.04 26.61

Total 222 6335.86

4. ANOVA mutan generasi M1V3

Analysis of Variance for tinggi, using Adjusted SS for Tests Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P

dosis 18 1832.20 1832.20 101.79 3.40 0.000 Error 178 5328.04 5328.04 29.93

Total 196 7160.24

(7)

Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P dosis 18 6006.8 6006.8 333.7 1.25 0.228 Error 178 47579.7 47579.7 267.3

Total 196 53586.5

Analysis of Variance for pdaun, using Adjusted SS for Tests Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P

dosis 18 31.762 31.762 1.765 1.21 0.260 Error 178 260.326 260.326 1.463

Total 196 292.088

Analysis of Variance for ldaun, using Adjusted SS for Tests Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P

dosis 18 2.6430 2.6430 0.1468 0.54 0.938 Error 178 48.8179 48.8179 0.2743

Total 196 51.4610

Analysis of Variance for Nodus, using Adjusted SS for Tests Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P

dosis 18 2306.2 2306.2 128.1 0.35 0.993 Error 178 64446.6 64446.6 362.1

Total 196 66752.7

Analysis of Variance for jcabang, using Adjusted SS for Tests Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P

dosis 18 289.59 289.59 16.09 0.37 0.991 Error 178 7678.48 7678.48 43.14

Total 196 7968.07

(8)
(9)
(10)
(11)
(12)

Lampiran 8. Data standarisasi andrographolide dan waktu retensi mutan pada HPLC

Regresi Linier standar andrographolide

ppm Retention Time Area % Area Height

250 4.971923968 5858290 100 646962.9

500 4.994918778 9575152 100 1065955

750 4.978254027 14350260 100 1600516

1000 4.968053394 19771197 100 2150917

Waktu retensi mutan sambiloto 1. Kontrol (DN)

Retention Time Area % Area Height

1 2.823090225 1861861.514 27.56539487 97692.4 2 4.818476889 4892482.193 72.43460513 543826.21

2. Mutan DB60

Retention Time Area % Area Height

1 2.837396317 1523590.334 13.61467091 109453.261 2 5.014180356 5114262.905 45.70060917 561110.371 3 6.806577459 3191345.091 28.51758258 127796.787 4 9.379480134 1361599.775 12.16713734 57697.5233

3. Mutan DG70

Retention Time Area % Area Height

1 5.011101732 5875924.93 50.31451022 642067.004 2 6.703964926 4196888.018 35.93721288 166663.524 3 9.330870871 1605577.449 13.7482769 63852.8362

(13)

4. Mutan DG275

Retention Time Area % Area Height

1 2.863723425 1571788.16 14.59707142 99541.418 2 5.01736578 7419753.562 68.9066602 821102.33 3 6.875634151 1776290.502 16.49626838 91691.5583

5. Mutan DK300

Retention Time Area % Area Height

1 2.882225007 1338851.365 14.09590169 84003.0064 2 5.023570077 8159309.129 85.90409831 900142.6

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui kombinasi jenis dan konsentrasi filler (dekstrin dan tepung beras) terbaik sehingga dapat menghasilkan puree jambu

Nama penulis diketik di bawah judul, ditulis lengkap tanpa menyebutkan gelar, diletakkan di tengah-tengah ( centered ), diketik dengan huruf regular, menggunakan font Arial 12,

Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat limpahan Rahmat, Taufik, Hidayah serta Inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan

Ibn Rusyd mengartikan syirkah atau Musyarakah itu sebagai akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana setiap pihak memberikan

Sudut tergantung pada nilai relatif dari C dan R, dan F frekuensi sumber sinyal diterapkan. Tegangan Vr dikirim ke R, pada 159 Hz adalah dari 10 persen dari V. Hal ini jelas,

Dengan selesainya pengumpulan ayat-ayat al-Qur’an dalam satu mushaf dengan urutan-urutan yang telah ditetapkan oleh Rasulullah Saw, Zaid bin Tsabit kemudian menyerahkannya

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa masyarakat memiliki kesiapsiagaan kurang siap dalam menghadapi bencana banjir, yang meliputi rendahnya kemampuan dalam

 NO  NO URUT URUT  NO  NO DTD DTD  NO.DAFT  NO.DAFTAR  AR  TERPERINCI TERPERINCI GOLONGAN SEBAB-SEBAB GOLONGAN SEBAB-SEBAB SAKIT SAKIT PASIEN KELUAR.. PASIEN KELUAR (HIDUP &