• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pencemaran Udara: Definisi, Konsentrasi, Kasuskasus,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pencemaran Udara: Definisi, Konsentrasi, Kasuskasus,"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Pencemaran Udara:

Definisi, Konsentrasi,

Kasus-kasus, dan Regulasi

Kuliah Minggu I

Laboratorium Pencemaran Udara dan Perubahan Iklim (LPUPI) Jurusan Teknik Lingkungan FTSP ITS

(2)

Pembahasan

Atmosfer dan Komposisinya

Definisi pencemaran udara

Jenis-jenis kasus pencemaran udara yang

menjadi perhatian utama di dunia

Perhitungan konsentrasi gas di udara

Regulasi yang berkaitan dengan

(3)
(4)

Atmosphere: The thin envelope of gases surrounding the earth, Highly compressible, Density decreases

rapidly with height

Air: A mechanical mixture of gases and aerosols

The atmosphere is a mixture of gas molecules,

microscopically small suspended particles of solid and liquid, and falling precipitation.

Meteorology is the study of the atmosphere and

the processes that cause what we refer to as the “weather.”

(5)

If we think of the atmosphere as a reservoir for gas, the gas

concentration in the reservoir will remain constant so long as the input rate is equal to the output rate.

Under such conditions, we say that the concentration of the gas exists in a steady state.

(6)

Residence time

The average length of time that individual

molecules of a given substance remain in

the atmosphere

found by dividing the mass of the

substance in the atmosphere (in

kilograms) by the rate at which the

substance enters and exits the

(7)
(8)

Variable gases

Variable gases are those whose

distribution in the atmosphere varies in

(9)
(10)
(11)
(12)

Latar Belakang

 pencemaran udara sudah menjadi masalah sejak abad

ke-13  perhatian serius tahun 1945.

 Sebelum 1945, asap industri  masalah industri dan asap

industri

 Di Amerika, di Pittsburgh, Los Angeles dan St. Louis tahun 1945 – 1969 pencemaran udara mulai meningkat 

negara bagian membuat undang-undang pencemaran udara.

 Di Indonesia Undang-undang tentang lingkungan hidup

sejak 1974

 Jawa Timur : SK Gubernur No. 129 tahun 1996, jo SK No.

(13)

Difinisi Pencemaran Udara

SK Menteri LH.

 Masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,

energi dan atau komponen lain ke udara dan

berubahnya tekanan udara oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga kualitas udara turun sampai pada tingkat tertentu yang menyebabkan

udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.

 Beberapa pengertian penting:

 Bahan atau zat

 Asal bahan

 Nilai ambang batas

(14)

Udara Ambient

udara ambient adalah udara bebas

dipermukaan bumi pada lapisan troposfir

(yang berada di dalam wilayah yurisdiksi

Republik Indonesia) yang dibutuhkan dan

mempengaruhi kesehatan manusia,

makhluk hidup dan unsur Lingkungan

hidup lainnya

(15)

Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999,

Tentang : Pengendalian Pencemaran Udara

 Mutu udara ambien adalah kadar zat, energi, dan/atau komponen lain yang ada di udara bebas;

 Perlindungan mutu udara ambien adalah upaya yang dilakukan agar udara ambien dapat memenuhi fungsi sebagaimana mestinya;

 Emisi ada zat, energi dan/atau komponen lain yang dihasilkan dalam suatu kegiatan yang masuk dan/atau dimasukkannya ke dalam udara ambien yang mempunyai dan/atau tidak mempunyai potensi sebagai unsur pencemar;

 Mutu emisi adalah emisi yang boleh dibuang oleh suatu kegiatan udara ambien;

 Sumber emisi adalah setiap usaha dan/atau kegiatan yang mengeluarkan emisi dari sumber bergerak, sumber bergerak spesifik, sumber tidak bergerak, maupun sumber tidak bergerak spesifik;

(16)

Kriteria Polutan Udara

 Kontaminan atau parameter umum yang menyusun

pencemaran udara dikelompokkan dalam 6 prinsip atau kriteria polutan: karbon monoksida, nitrogen dioksida, sulfur dioksida, lead, partikulat, dan Ozon (atau smog)

 Kriteria ini didasarkan pada pengaruh suatu kontaminan

pada 1) Kesehatan manusia, 2) kesehatan lingkungan dan 3) pengaruh pada properti

Dasar kriteria pada kesehatan manusia menjadi dasar

penetapan standar primer, sedangkan dampak ke lingkungan dan properti akan menjadi dasar

(17)

Kasus-Kasus Pencemaran

Udara

(18)

Contoh Kasus Pencemaran Udara

 Pencemaran udara di Pensylvania-Amerika Serikat, SO2 dari industri (Peristiwa Donora, 1948)

 Pica Rica – Mexico, 1950, SO2 dr Industri

pengolahan sulfur

 Kabut SO2 di lembah Meuse – Belgia 1923, bahan

bakar batu bara

 Kabut SO2 di London 1952, dari industri

 Peningkatan produksi gas dari gunung

 Kebocoran gas, krn kecelakaan industri, Bhopal 1984, Chernobil 1986

 Perusakan lapisan Ozon, Efek rumah kaca, kenaikan suhu

(19)
(20)

Photochemical smog differs from industrial smog in

that it:*

(21)

Perhitungan Mixing Ratio

dan Konsentrasi Spesies di

Udara

(22)

Perhitungan Fasa Gas

Gas Ideal

(23)

Mixing ratio

Mixing ratio (εi) gas di atmosfer  rasio jumlah spesies (massa) tertentu terhadap total jumlah (massa) semua spesies (konstituen) dalam volume tertentu atmosfer.

 Konstituen suatu volume tertentu atmosfer  semua spesies gas yang ada di atmosfer, termasuk uap air, tetapi tidak termasuk

partikulat atau air dalam fasa terkondensasi.

Mixing rasio ini dapat juga dinyatakan sebagai fraksi jumlah (massa)

terhadap total atmosfer.

 fraksi mol (mol zat i/mol total),

 fraksi massa (massa zat i/massa total),

 fraksi volume (volume zat i/volume total) dan

 fraksi tekanan (tekanan zat i/tekanan total) di atmosfer.

angka mixing ratio akan berbeda jika dinyatakan dengan cara (satuan) berbeda, sehingga ketelitian dalam konversi satuan menjadi hal yang sangat penting

(24)

Beberapa derivative persamaan untuk menghitung

mixing rasio

mixing ratio konsentrasi molar (fraksi konsentrasi)

mixing ratio tekanan parsial (fraksi tekanan), pada temperatur tetap

mixing ratio mol (fraksi mol), pada volume dan suhu yang dijaga tetap maka

mixing ratio massa (fraksi massa), karena massa suatu zat = jumlah mol x

(25)

Konsentrasi Gas di Atmosfer

konsentrasi udara di atmosfer adalah

Berdasarkan persamaan gas ideal,

hitunglah jumlah molekul tiap cm

3

udara di

permukaan laut (z = 0 km)!

(26)

26

Satuan konsentrasi

 Satuan massa per volume (mg/m3, g/m3, dst), tidak dapat langsung dikonversikan ke satuan jumlah volumetrik (ppm, ppb, pphm, dst) karena perbedaan berat molekul unsur atau senyawa, serta

perbedaan kondisi lingkungan (tekanan dan temperatur).

1 ppm (part per million volume) adalah pada kondisi standart 25 C dan 760 mmHg ppm = ( g/m3 24,5 * 10-3) M g/m3 = (ppm * M) / (24,5 * 10-3) atau : g/m3 = ppm * 1000 * [(P*M)/(R*T)] di mana : P : Tekanan udara (mmHg)

T : Temperatur absolut ( Kelvin) M : Berat molekul senyawa/unsur R : Konstanta gas universal

(27)

Tugas I

Turunkan satuan ppm (mixing ratio) ke satuan molar (M),

dan ug/m3

 Tugas latihan konversi satuan dari Baku mutu (ppm,

berat/volume, volume/volume, %, mg/m3) dengan variasi

suhu dan tekanan (Sesuai lampiran Pergub Jatim No. 10 tahun 2009)

 Dalam baku mutu udara ambien RI dituliskan SO2= 0,34

ppm dan NO2= 0,21 ppm (pengukuran 1 jam). Nyatakan

baku mutu tersebut dalam satuan ug/m3!

 Hitunglah konsentrasi (dalam ug/m3) untuk spesies gas

dengan mixing ratio 0,08 ppm ozone dan 26 ppm CO,

(28)

Regulasi dan Baku Mutu

Udara

(29)

Perundang-undangan

 Undang-undang No. 5 Tahun 1974

 Undang-undang No.4 Tahun 1984

 Undang-undang No. 15 Tahun 1985

 Peraturan Pemerintah N0. 51 Tahun 1993

 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP

13/MENLH/3/1995

 Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 10 Tahun 2009

Tentang Baku Mutu Udara Ambien dan Emisi Sumber Tidak Bergerak di Propinsi Daerah Tingkat I Jawa

Timur

 Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1999, tentang

Pengendalian Pencemaran Udara

(30)

PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 3

TAHUN 2008 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA

Undang Undang No. 32Tahun 2009 Tentang : Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 15 Tahun 1996 Tentang : Program Langit Biru

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 1999 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA

 Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 13 tahun 1995 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak dan

Keputusan Menteri No. 141 tahun 2003 dan No. 35 tahun 1993 tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

INDONESIA NOMOR 1407/MENKES/SK/XI/2002 TENTANG PEDOMAN PENGENDALIAN DAMPAK PENCEMARAN UDARA

 International Maritime Organization (IMO) mengatur standar

minimum emisi NOx dan SOx dalam ANNEX VI regulasi 13 dan 14

The Montreal Protocol on Substances that Deplete the Ozone Layer

(31)

Baku Mutu Udara

Baku mutu udara ambien adalah ukuran batas

atau kadar zat, energi, dan/atau komponen yang

ada atau yang seharusnya ada dan/atau unsur

pencemar yang ditenggang keberadaannya

dalam udara ambien;

Baku mutu emisi sumber adalah batas kadar

maksimal dan/atau beban emisi maksimum

yang diperbolehkan masuk atau dimasukkan ke

dalam udara ambien

(32)

Heirarki Regulasi Berkaitan dengan

Udara di Indonesia

UUD 1945

• Lingkungan hidup yang baik dan sehat

• Hak asasi dan hak konstitusi setiap warga negara

UU No 32 2009 dan UU no 23

1997

• Baku Mutu Lingkungan

• Air,….udara ambien, emisi,……gangguan, lainnya • Pengelolaan Lingkungan hidup

PP RI No 41 Tahun 1999

• Pengendalian Pencemaran Udara

• Lampiran  Baku Mutu Udara Ambien Nasional

Permen LH

• Kepmen LH No. 15/1996 Program Langit Biru / PROPER

(33)

Dasar dan Metode Penetapan Baku Mutu

Udara

 studi hubungan dosis – respon suatu pencemar pada kesehatan manusia

 studi hubungan konsentrasi, waktu pajanan dari suatu pencemar serta respon ekosistem (lingkungan) dan property

 penetapan baku mutu udara ambient didasarkan pada 3 aspek:

 Aspek perlindungan kesehatan manusia (golongan populasi manusia sehat dan populasi manusia sensitif (balita, anak-anak, wanita

hamil/menyusui, dan orang-orang tua/manula))  toksikologi dan epidemilogi

 Aspek perlindungan ekosistem dan lingkungan (critical load atau critical level)

 Aspek pertimbangan lain (Ketersediaan teknologi dalam pemantauan, Kemampuan pengendalian pencemaran (teknologi dan ekonomi),

(34)

Penetapan Baku Mutu Emisi

nilai baku mutu ambien yang menjadi media

pelepasan emisi

kondisi background ambien dan nilai rata-rata

konsentrasi ambien

hasil simulasi perhitungan atau pemodelan

pelepasan dari sumber emisi dan kajian dispersi

pencemar. atau

(35)
(36)

Referensi

Dokumen terkait

Dan berkaca dari kisah Nehemiah, maka saya menyimpulkan bahwa salah satu kriteria yang harus ada dalam diri seorang pemimpin adalah seorang yang memiliki relasi yang baik dengan

Pada reaktor biogas jenis fixed dome, perlu diberikan katup pengaman untuk membatasi tekanan maksimal reaktor sesuai dengan kekuatan konstruksi reaktor dan tekanan hidrostatik slurry

√.. Saat melakukan kegiatan awal juga baik meski ketika melakukan apersepsi masih kurang.. Memasuki kegiatan inti guru telah melakukannya sesuai dengan rencana yang

Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa upaya-upaya pihak terkait dalam penerbitan sukuk ijarah agar sukuk tidak bertentangan dengan prinsip syariah

Disisi lain, Pangdam IV/Diponegoro mengharap para perwira memahami terhadap kebijakan yang telah digariskan Kasad kepada seluruh Kotama jajaran TNI AD, khususnya Kodam IV/

Ketua Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana, menugaskan kepada dosen-dosen yang tercantum dalam Lampiran Surat Tugas ini, untuk menjadi Dosen – Dosen

Menurut Fontana (2009, p18) inovasi adalah keberhasilan ekonomi berkat adanya pengenalan cara baru atau kombinasi baru dari cara-cara lama dalam mentransformasi input menjadi output

Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa konsep yang tepat untuk digunakan dalam etika bisnis islam untuk mengangkat nilai-nilai moral sesuai ajaran syariat islam adalah