• Tidak ada hasil yang ditemukan

TAHUNAN 2011 BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BPTP BENGKULU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TAHUNAN 2011 BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BPTP BENGKULU"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

TAHUNAN 2011

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI

PERTANIAN BENGKULU

BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

2011

(2)

LAPORAN TAHUNAN 2011

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU

Penanggung Jawab:

Kepala BPTP Bengkulu

Penulis:

Zul Efendi

Wilda Mikasari

Wahyuni Amelia Wulandari

Diterbitkan oleh:

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) BENGKULU

Jl. Irian KM. 6,5 Bengkulu 30119, PO. BOX 1010 BKL 38001

Telepon dan faximile: (0736) 23030, (0736) 245568

E-mail: bptp_bengkulu@litbang.deptan .go.id

Website : http/www.bengkulu.litbang.deptan.go.id

(3)

PENGANTAR

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian adalah Unit Pelaksana Teknis dibidang penelitian dan pengembangan pertanian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Litbang Pertanian. Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No.16/Permentan/OT.140/3/ 2006 tanggal 1 Maret 2006, BPTP Bengkulu berkoordinasi dengan Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian.

Untuk mendukung pencapaian sasaran pembangunan pertanian di Provinsi Bengkulu, BPTP Bengkulu selama Tahun Anggaran (TA) 2011 telah melaksanakan berbagai kegiatan pengkajian untuk mendapatkan paket teknologi spesifik lokasi. Selain melaksanakan pengkajian, BPTP juga melakukan kegiatan diseminasi hasil pengkajian dan mempercepat transfer teknologi kepada pengguna melalui kegiatan seminar, lokakarya, workshop, temu lapang, ekspose atau pameran serta publikasi di media cetak dan elektronik.

Laporan tahunan ini juga menyajikan informasi mengenai kegiatan yang dilakukan selama tahun 2011 dengan pembiayaan dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) BPTP Bengkulu No 2174/018-09.2.01/08/2011. Laporan ini sekaligus juga menyajikan ringkasan hasil-hasil pengkajian dan diseminasi selama TA. 2011. Terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dan berpartisipasi aktif dalam pembuatan laporan ini.

Bengkulu, Desember 2011 Kepala Balai,

Dr. DEDI SUGANDI, MP

(4)

DAFTAR ISI

Halaman PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii DAFTAR TABEL ... iv DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR LAMPIRAN... vii

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Sumberdaya Pengkajian dan Diseminasi... 1

1.2 Visi, Misi dan Strategi Utama …………... 4

1.3 Sasaran Utama dan Tujuan…. …………... 5

1.4 Program Utama ………..…. …………... 8

II. REFORMASI BIROKRASI... 10

2.1.Pengembangan Kapasitas Lembaga…………... 10

2.2 Kondisi dan Kompetensi Sumber Daya Manusia... 10

2.3 Budaya Kerja…..………... 13

III. SARANA DAN PRASARANA... 17

3.1. Barang Tidak Bergerak... 17

3.2 Barang Bergerak………... 17

IV. SEKSI KERJASAMA DAN PELAYANANAN PENGKAJIAN... 19

4.1. Urusan Pelayanan Pengkajian…... 19

4.2 Pengelola Penyiapan Sarana Komunikasi dan Diseminasi... 20

4.3 Evaluasi dan Pelaporan……... 21

4.4 Kerjasama Pengkajian dan Diseminasi... 22

4.5 Urusan Perencanaan dan Program………... 22

4.6 Tim Pembina SDM……….………... 23

V. ANGGARAN... 24

VI. INTISARI HASIL KEGIATAN 2011... 26

6.1. Kegiatan Koordinasi…... 26

6.1.1 Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan... 26

6.1.2 Rapat Koordinasi Pembangunan Pertanian Provinsi Bengkulu.... 28

6.1.3 Rapat Koordinasi P2BN... 33

(5)

6.2 Kegiatan Pengkajian... 39

6.2.1 Rekomendasi Kebijakan Pertanian : Kebijakan Pembangunan Ketahanan Pangan di Provinsi Bengkulu... 39

6.2.2 Percepatan Adopsi Teknologi Pemanfaatan Limbah Pertanian sebagai Pakan Sapi dan Pupuk Organik di Bengkulu... 40

6.2.3 Peningkatan Pendapatan Petani Sebesar 30% melalui Inten- sifikasi dan Integrasi Ternak dan Tanaman di Provinsi Bengkulu... 42

6.2.4 Analisis Peran wanita dalam rumahtangga petani mendukung keberhasilan program SL-PTT, PUAP (peningkatan peran dan fungsi wanita >20%) di Bengkulu... 43

6.2.5 Percepatan Adopsi Varietas Unggul baru (VUB) Padi sawah dan Padi Rawa sebagai Pengganti Varietas IR-64 dan Ciherang untuk meningkatkan 200% Adopter di Bengkulu... 45

6.2.5 Pengkajian Pola dan faktor penentu distribusi penerapan ino vasi spesifik lokasi... 47

6.2.6 Kajian Kelembagaan Formal dan Informal dalam Pengembang an Inovasi Spesifik Lokasi untuk mendukung Pembangunan Pertanian di Provinsi Bengkulu... 48

6.3 Kegiatan Diseminasi……... 51

6.3.1 Pendampingan SL-PTT di Provinsi Bengkulu... 51

6.3.2 Pendampingan PSDSK di Provinsi Bengkulu... 55

6.3.3 MP3MI... 57

6.3.4 Model Kawasan Rumah Pangan Lestari... 60

6.3.5 Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS) ... 61

6.3.6 Pameran dan Sosialisasi Teknologi Spesifik Lokasi (PENAS XIII) 63 6.3.7 Gelar Teknologi Pertanian ... 65

6.3.8 Visitor Plot Perbenihan Padi Rawa. ... 66

VII. PENUTUP... 68

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel halaman

1. Program Pengkajian dan Pengembangan Pertanian BPTP Bengkulu... 8

2. Pengembangan SDM BPTP Bengkulu bulan Januari sampai dengan Desember 2011... 11

3. Calon Pegawai Negeri Sipil BPTP Bengkulu per Desember 2011... 12

4. Keragaan Pegawai BPTP Bengkulu Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2011... 12

5. Nilai IPNBK Aparatur BPTP Bengkulu Tahun 2011 ... 14

6. Rekapitulasi Barang Tidak Bergerak... 18

7. Rekapitulasi Barang bergerak……... 18

8. Koleksi Buku Perpustakaan BPTP Bengkulu per 31 Desember 2011…….... 20

9. Judul Publikasi yang diterbitkan oleh BPTP Bengkulu Berupa Media Cetak maupun Media Elektronik per 31 Desember 2011………... 21

10. Capaian Kinerja Keuangan Berdasarkan Belanja TA. 2011…………..…….... 24

11. Matrik Pelaporan Kegiatan Pendampingan SL-PTT BPTP Bengkulu Tahun 2011……….…….... 53

12. Matrik Pelaporan Pendampingan PSDSK BPTP Bengkulu Tahun 2011... 56

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Struktur Organisasi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu... 7

2. Keragaan Pegawai BPTP Bengkulu berdasarkan Tingkat Pendidikan... 13

3. Diagram Model Sarang Laba-laba IPNBK BPTP Bengkulu Tahun 2011... 16

4. Kegiatan verifikasi Dokumen RUB Gapoktan di BPTP Bengkulu... 26

5. Kegiatan Rakor P2BN yang dihadiri oleh Kepala Badan Litbang Pertanian (Dr. Haryono)... 35

6. Kepala BPTP Bengkulu menyampaikan makalah SDMC (kiri), Suasana Diskusi Kelompok (kanan)... 36

7. Suasana FDG di Kelompok P2KP Pertiwi (kiri), dan Kelompok P2KP Anggrek Putih (kanan)... 39

8. Kondisi Pertanaman Padi Pada Percontohan Komponen Teknologi dan Aplikasi Pupuk Kompos... 41

9. Sampel Tanaman Kelapa sawit Umur 15 Tahun (kiri), Sapi bali Jantan Sebagai sampel Penelitian (kanan)……... 42

10. Kegiatan Ekonomi Produktif Kelompok Wanita Tani Desa Harapan Makmur (kiri), Kegiatan Survei di Desa Kabawetan Kabupaten Kepahiang (kanan)………... 44

11. Kondisi Pertanaman Aplikasi Kompos di Kecamatan Rimbo Recap Kabupaten Rejang Lebong.………..…………... 46

12. Pengisian Kuisioner di Desa Lubuk Ubar (kiri), dan di BPP Talang Dantuk (kanan)………..………... 47

13. Suasana Survei FDG di Kabupaten Bengkulu Utara... 49

14 Keragaan Tanaman Padi Fase Bunting (kiri), Keragaan Tanaman jagung Menjelang Fase Pembungaan (kanan)…... 52

15 Pencampuran pakan Tambahan untuk Ternak Sapi (kiri), Aplikasi Pakan Tambahan untuk Ternak Sapi (kanan)…………... 57

(8)

16 Pembuatan Garis Tanam dengan Menggunakan Caplak Roda (kiri), Pertanaman Inpari 13………... 58 17. Kunjungan Walikota Bengkulu ke BPTP Bengkulu (kiri), Disain MKRPL

dengan Rak Vertikultur (kanan)………….………... 61 18. Penyampaian Proyeksi kebutuhan benih di kantor PT. Pertani (kiri),

kondisi Persawahan di Kecamatan Kemumu Kabupaten Bengkulu Utara (kanan)………….………... 62 19. Kegiatan Pekan nasional Kontak Tani dan Nelayan Nasional di

Tenggarong Kalimantan Timur... 64 20. Gelar Teknologi Pemupukan Tanaman Jagung (kiri), Gelar Teknologi

Padi Varietas Unggul Baru (INPARI) (kanan)…... 65 21. Varietas Inpari 2 dan 5 umur 30 HST………... 67

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran halaman

1. Pegawai yang mengikuti kegiatan Workshop/ Symposium/ seminar/

(10)

I PENDAHULUAN

Tugas pokok BPTP Bengkulu adalah melaksanakan pengkajian dan perakitan teknologi tepat guna spesifik lokasi. Adapun fungsi dari BPTP Bengkulu adalah: 1) Inventarisasi dan identifikasi kebutuhan teknologi pertanian, 2) Pengkajian dan perakitan teknologi pertanian, 3) Penyiapan paket teknologi untuk penyuluhan pertanian, 4) Pelayanan teknik kegiatan pengkajian dan 5) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga balai.

Pengkajian dilaksanakan berdasarkan identifikasi kebutuhan teknologi dan diprioritaskan pada komoditas unggulan nasional dan daerah. Pengkajian dan diseminasi hasil pengkajian dilaksanakan secara sinergis, efektif dan efisien sesuai dengan kondisi agroekosistem dan sosial budaya masyarakat Bengkulu. Tujuan dari diseminasi adalah untuk mempercepat adopsi dan difusi inovasi teknologi yang dihasilkan. Manfaat dari adopsi dan difusi teknologi adalah peningkatan produktivitas, produksi dan nilai tambah produk pertanian secara berkelanjutan, sehingga berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat tani.

Kondisi lingkungan internal maupun ekternal selalu berubah dan dinamis seiring dengan perjalanan waktu. BPTP Bengkulu telah mengemban rencana strategis untuk mengantisipasi perubahan dan dinamika lingkungan dalam kurun waktu 2010-2014. Rencana strategis diperlukan sebagai panduan dalam pelaksanaan seluruh program dan kegiatan BPTP Bengkulu dalam mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan.

Rencana strategis disusun secara rasional, ringkas, jelas, akurat, terukur, dan dapat dicapai pada kurun waktu tertentu (5 tahun). Struktur rencana strategis secara komprehensif dijabarkan dalam visi, misi, strategi utama, sasaran utama, tujuan dan program serta indikator kinerja utama tahunan. Sebagai wujud dari pertanggung jawaban pelaksanaan rencana kerja tahunan 2011, disusun laporan tahunan dengan rincian sebagai berikut: gambaran umum kinerja sumberdaya pengkajian, diseminasi dan program utama tahun 2011, reformasi birokrasi, sarana dan prasarana, kinerja hasil kerjasama dan pengkajiana, anggaran dan intisari hasil kegiatan tahun 2011.

(11)

1.1. Sumberdaya pengkajian dan diseminasi

BPTP Bengkulu dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 16/Permentan/OT.140/3/2006 tanggal 1 Maret 2006. BPTP Bengkulu dikoordinir secara langsung oleh Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP). BPTP Bengkulu dipimpin oleh pejabat struktural Eselon IIIa sebagai Kepala Balai dan dibantu oleh dua pejabat struktural Eselon IVa yaitu Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kepala Seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian (KSPP). Wilayah kerja BPTP Bengkulu meliputi 9 kabupaten dan kota, yaitu Kabupaten Mukomuko, Lebong, Bengkulu Utara, Rejang Lebong, Kepahiang, Bengkulu Tengah, Seluma, Bengkulu Selatan, Kaur dan Kota Bengkulu.

BPTP Bengkulu mempunyai 77 pegawai dengan rincian: 14 orang peneliti, 6 orang penyuluh, 2 orang peneliti non klas, 2 orang calon penyuluh, 5 orang teknisi dan 36 orang staf (administrasi, kebersihan, pengemudi dan keamanan), 11 orang calon peneliti, 1 orang calon pranata laboratorium. Untuk mendukung operasional program dan kegiatan, BPTP Bengkulu dilengkapi alat transportasi berupa kendaraan roda 4 (6 unit) dan roda dua (8 unit), laboratorium tanah, laboratorium diseminasi, laboratorium pasca panen, unit prosesing padi, klinik agribisnis, rumah kaca, dan perpustakaan digital serta website.

Keberadaan BPTP Bengkulu membuka peluang yang lebih besar bagi tersedianya teknologi spesifik lokasi untuk mendukung pembangunan pertanian di Provinsi Bengkulu yang sesuai dengan kebijakan, kondisi sumberdaya alam dan sumberdaya manusia, sosial ekonomi dan budaya masyarakat Bengkulu.

Kekuatan

Ketersediaan SDM dan fasilitas`pendukung yang berupa alat transportasi, laboratorium, perpustakaan, rumah kaca dan klinik agribisnis memainkan peran yang sangat strategis dalam mendukung program pembangunan pertanian daerah dan nasional. Kelengkapan database wilayah yang penting seperti peta AEZ dan status kesuburan lahan, paket rekomendasi teknologi, serta sumber referensi digital,

(12)

memposisikan BPTP sebagai salah satu pilar sumber informasi perkembangan teknologi pertanian di Provinsi Bengkulu.

Dengan program peningkatan kompetensi SDM yang terus ditingkatkan, keberadaan BPTP Bengkulu semakin diperhitungkan oleh Pemerintah Daerah Bengkulu, yang tercermin dengan semakin bertambahnya peran strategis dalam pengawalan dan pendampingi program strategis nasional dan daerah seperti pendampingan program SL-PTT, PUAP, PSDS, dan kawasan hortikultura.

Kelemahan

Ketersediaan SDM yang berkualitas, dana yang memadai, dan managemen yang baik merupakan komponen penting dalam pelaksanaan pengkajian dan perakitan teknologi tepat guna spesifik lokasi serta diseminasi hasil pengkajian. Tiga komponen tersebut saling mengunci satu dengan yang lainnya, sehingga jika ada salah satu komponen yang kurang optimal akan berpengaruh terhadap kinerja dari komponen lainnya. Kurang tersedianya SDM dan dana merupakan komponen yang paling sering menjadi faktor pembatas dalam pelaksanaan dan pencapaian tugas suatu intisari di BPTP Bengkulu sebagai berikut 14 orang peneliti, 6 orang penyuluh, 11 orang calon peneliti dan 2 orang calon penyuluh, 5 orang teknisi dan 36 orang administrasi, 5 orang teknisi, 1 orang calon pranata laboratorium, 2 orang peneliti non klas. Secara proporsional dipandang masih belum layak, demikian pula bila dilihat dari sisi distribusi tingkat pendidikan dengan komposisi S3 : 3 orang, S2 : orang 11 orang, S1 : 26 orang, D3 : 8 orang, SLTA : 25 orang dan SLTP 9 orang belum memenuhi standar critical mess dengan komposisi (S3 : S2 : S1 = 1 : 4 : 7 ).

Wilayah kerja BPTP Bengkulu yang luas dengan keragaman agroekosistem, sosial-ekonomi dan budaya masyarakat menuntut tersedianya SDM dan dana yang cukup besar. Anggaran Belanja BPTP Bengkulu tahun 2011 sebesar Rp. 6.246.676.000,- dengan komposisi belanja gaji Rp. 3.021.480.000,-, barang Rp. 2.949.196.000,- dan modal Rp. 276.000.000,-> Kondisi ini dirasakan masih belum proporsional sehingga masih perlu ditingkatkan guna tercapainya harapan para pemangku kebijakan (stakeholders di daerah).

(13)

Isu-Isu Strategis

Pekembangan isu strategis yang berpeluang dalam peningkatan peran BPTP Bengkulu diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Perhatian Pemerintah Daerah terhadap kemajuan pembangunan pertanian di Bengkulu semakin meningkat seiring dengan program otonomi dan pemekaran daerah.

2. Kegiatan sektor pertanian di Bengkulu belum sepenuhnya mengadopsi teknologi yang telah dihasilkan/direkomendasikan oleh BPTP Bengkulu. 3. Pesatnya perkembangan teknologi informasi, memungkinkan proses produksi

dan distribusi inovasi pertanian dapat dilakukan lebih cepat dan tepat sasaran.

Isu-isu strategis lainnya juga memberikan tantangan bahkan ancaman bagi pengkajian dan diseminasi ke depan diantaranya adalah:

1. Sebagai UPT Pusat di daerah, BPTP bertugas melakukan pendampingan program strategis Deptan yang cenderung meningkat, selain melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.

2. Pertambahan penduduk berimplikasi pada meningkatnya kebutuhan produk pertanian yang harus dihasilkan dari lahan yang semakin terbatas, sehingga memerlukan penyesuaian startegi pengkajian dan diseminasi inovasi yang lebih baik.

3. Diratifikasinya piagam ASEAN (ASEAN Charter) oleh DPR-RI pada tanggal 8 Oktober 2008 berdampak pada peningkatan persaingan kualitas, kuantitas dan harga produk-produk pertanian, sehingga diperlukan inovasi teknologi untuk meningkatkan daya saing.

4. Perubahan iklim global berdampak langsung pada produksi pertanian sehingga menuntut penataan ulang sistem pertanian.

(14)

1.2. Visi, Misi dan Strategi Utama 1.2.1. Visi

Sejalan dengan Visi Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian tahun 2010-2014, untuk menjadi lembaga pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian tepat guna bertaraf internasional, maka visi BPTP Bengkulu adalah:

Pada Tahun 2014 BPTP Bengkulu menjadi lembaga pengkajian terdepan penghasil dan penyedia teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi untuk menunjang pembangunan pertanian di Bengkulu.

1.2.2. Misi

1. Menghasilkan dan menyediakan teknologi pertanian spesifik lokasi kepada pengguna.

2. Meningkatkan kemitraan dengan pemerintah daerah/kabupaten, intitusi terkait dan swasta dalam pemberdayaan petani.

3. Meningkatkan kapasitas SDM dan fasilitas pendukung pengkajian dan diseminasi. 4. Memberikan bahan masukan kepada Pemerintah Daerah dalam penyusunan

kebijakan pertanian.

5. Mempercepat transfer teknologi pertanian kepada pengguna dan memperoleh umpan balik kepada stakeholders bagi penajaman program pengkajian teknologi pertanian berikutnya.

1.2.3. Strategi Utama

Beranjak dari visi dan misi yang ada, strategi utama BPTP Bengkulu tahun 2011 ditetapkan sebagai berikut:

1. Optimalisasi sumberdaya internal/eksternal untuk peningkatan kapasitas institusi.

(15)

2. Meningkatkan intensitas dan efektifitas koordinasi antara BPTP dengan BBP2TP, Puslit/BB/LRPI dan Balit serta dengan berbagai lembaga penelitian pertanian dari dalam dan luar negeri.

3. Mendapatkan dan mendistribusikan inovasi teknologi dan kelembagaan untuk mendukung pembangunan pertanian Provinsi Bengkulu.

4. Membangun sistem manajemen mutu untuk semua lini kegiatan.

1.3. Sasaran Utama dan Tujuan 1.3.1. Sasaran Utama

Sasaran utama BPTP Bengkulu pada tahun 2011 yang ingin dicapai adalah : 1. Tersedianya teknologi pertanian unggulan spesifik lokasi

2. Meningkatnya penyebarluasan (diseminasi) teknologi pertanian.

3. Meningkatnya kerjasama nasional dan internasional (di bidang pengkajian, diseminasi dan pendayagunaan inovasi pertanian).

4. Meningkatnya sinergi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian.

5. Meningkatnya manajemen pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian.

1.3.2. Tujuan

1. Meningkatkan ketersediaan teknologi pertanian unggulan spesifik lokasi. 2. Meningkatkan penyebarluasan teknologi pertanian unggulan spesifik lokasi. 3. Meningkatnya kapasitas dan kompetensi pengkajian dan pengembangan inovasi

(16)

SDM Kelji Kepala Balai

Sub Bagian Tata Usaha Seksi Kerjasama dan

Pelayanan Pengkajian Koord. Pelayanan Pengkajian Koord. Urusan Kepegawaian dan Keuangan Koordinator Urusan Rumah Tangga Koord. Program dan Monev Koord. Kerjasama - Lab. Tanah - Lab. Diseminasi - Lab. Pascapanen - Lab. Rumah Kaca

- Informasi dan Perpustakanan

Unit Alih Teknologi UPBS

Gambar 1.

(17)

1.4. Program Utama BPTP Bengkulu

Untuk mencapai sasaran utama dan tujuan di atas, pada tahun 2011 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu merencanakan 6 program utama: 1) Penelitian, pengkajian dan pengujian inovasi pertanian spesifik lokasi Bengkulu; 2) Pengkajian dan penelitian inovasi pertanian unggulan Provinsi Bengkulu: 3) Percepatan pengembangan sumberdaya informasi, komunikasi, diseminasi dan penjaringan umpan balik inovasi pertanian spesifik lokasi ; 4) Analisis Kebijakan Pembangunan Pertanian Berbasis inovasi Pertanian; 5) Kerjasama kemitraan penelitian, pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian spesifik lokasi; 6) Pendampingan program strategis pembangunan pertanian;

Program tersebut dijabarkan dalam 8 sub program sebagaimana diuraikan dalam langkah operasional.

Langkah Operasional

Agar program utama dapat dilaksanakan untuk mencapai tujuan dan sasaran

yang ditetapkan maka ditetapkan kebijakan operasional sebagai berikut: 1) Rayonisasi dalam proses perencanaan, monitoring dan evaluasi; 2) Pembentukan

tim pendukung manajemen sesuai kebutuhan, dan 3) Penetapan indikator kinerja utama untuk masing-masing program.

Langkah operasional dari program pengkajian dan pengembangan pertanian dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Program Pengkajian dan Pengembangan Pertanian BPTP Bengkulu.

No Program Sub Program Indikator Kinerja Utama

1 Penelitian, pengkajian dan pengujian inovasi pertanian spesifik lokasi Bengkulu Penelitian, pengkajian dan pengujian spesifik lokasi yang lebih dibutuhkan petani

 Informasi dan umpan balik dari calon pengguna yang menjadikan penelitian di BPTP Bengkulu lebih fokus.

 Paket hasil penelitian dan pengkajian spesifik lokasi yang siap didiseminasikan

(18)

No Program Sub Program Indikator Kinerja Utama

Sambungan Tabel 1

No Program Sub Program Indikator Kinerja Utama

2 Pengkajian dan penelitian inovasi pertanian unggulan Provinsi Bengkulu Peningkatan pengkajian dan penelitian inovasi pertanian unggulan Provinsi Bengkulu

Menghasilkan paket rekomendasi teknologi unggulan Provinsi Bengulu

3 Percepatan pengembangan sumberdaya informasi, komunikasi, diseminasi dan penjaringan umpan balik inovasi pertanian spesifik lokasi. Optimasi pengembangan sistem informasi diseminasi inovasi pertanian. Pengembangan diseminasi partisipatif. Optimasi penyebaran benih/bibit, dan jasa analisis/uji.

Makin beragamnya media diseminasi yang digunakan BPTP.

Kegiatan diseminasi yang lebih efektif dalam mensosialisasikan hasil pengkajian

Nilai PNBP BPTP meningkat dua kali lipat sampai tahun 2014

4 Analisis Kebijakan Pembangunan Pertanian Berbasis inovasi Pertanian Analisis kebijakan pembangunan pertanian yang bersifat antisipatif dan responsif.

Opsi kebijakan pembangunan pertanian wilayah yang antisipatif dan responsif. 5 Kerjasama kemitraan penelitian, pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian spesifik lokasi Pengembangan jaringan kerjasama pengkajian dan diseminasi dengan berbagai lembaga nasional dan internasional.

Bagian anggaran BPTP dari kerjasama dalam negeri dan luar negeri masing-masing meningkat > 50% 6 Pendampingan program strategis pembangunan pertanian Pendampingan program strategis Kementerian Pertanian dan program pembangunan pertanian daerah.

 Integrasi program BPTP dengan program Kemtan semakin baik.

 Integrasi program BPTP dengan program Daerah semakin baik.

(19)

II REFORMASI BIROKRASI

2.1. Pengembangan Kapasitas Lembaga

Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan berkualitas BPTP Bengkulu sebagai UPT Badan Litbang berkewajiban melaksanakan kebijakan reformasi birokrasi yang telah diimplementasikan secara nasional baik di lembaga – lembaga maupun instansi pemerintah secara berkelanjutan. Sesuai dengan semangat reformasi dan birokrasi setiap UPT dituntut untuk memiliki standar performance sesuai standar mutu dalam bidang pelayanan publik, BPTP Bengkulu telah melaksanakan reformasi birokrasi sejak 1 Juli 2010 atas arahan Badan Litbang Pertanian untuk menerapkan sertifikasi ISO 9001 : 2008.

Reformasi birokrasi menuntut adanya perubahan kultur dalam budaya bekerja, salah satunya adalah disiplin pegawai dalam kehadiran dengan mentaati jam kerja yang telah disepakati. Untuk mendukung hal tersebut, BPTP Bengkulu telah menerapkan sistem absensi mesin hand key untuk meningkatkan disiplin kerja. Hasil absensi secara berkala dilaporkan ke BBP2TP dan Badan Litbang Pertanian. Pelaksanaan disiplin pegawai Negeri Sipil (PNS) juga mengacu kepada Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010 Pasal 3 butir 11 “ Setiap Pegawai Negeri Sipil (PNS) wajib masuk kerja dan mentaati jam kerja”.

Komitmen Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010 juga diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian No. 06/PERMENTAN/OT.140/1/2010 tanggal 22 Januari 2010 tentang pedoman peningkatan disiplin pegawai. PNS adalah abdi Negara diharapkan dapat memiliki sikap, tindakan dan perilaku yang dapat menginisiasi terciptanya aparatur negara efisien, hemat dan disiplin tinggi serta anti KKN.

(20)

Sumberdaya manusia sebagai salah satu input dalam indikator kinerja BPTP Bengkulu memiliki peran yang sangat strategis dalam mendukung kinerja BPTP menuju institusi yang akuntabel. Perencanaan, pembinaan dan pengembangan SDM BPTP Bengkulu yang berkualitas akan memberikan dampak langsung terhadap perbaikan potensi, kinerja dan dorongan untuk meningkatkan kompetensi institusi. Keberhasilan pengembangan SDM ini pada akhirnya akan meningkatkan kinerja pelaksanaan pengkajian dan diseminasi serta manajemen institusi disajikan pada Tabel 2.

BPTP Bengkulu perlu didukung oleh sumberdaya manusia yang berkualitas agar mampu melaksanakan tugas dan fungsi untuk melakukan pengkajian dan pengembangan teknologi pertanian sesuai dengan tugas dan fungsi serta Visi Misi BPTP sebagai lembaga pengkajian terdepan.

BPTP Bengkulu pada tahun 2011 didukung oleh 78 orang pegawai yang terdiri dari 13 orang peneliti, 6 orang penyuluh, 18 orang PNK dan 45 orang staf (administrasi, kebersihan, pengemudi dan keamanan). Selain itu BPTP Bengkulu juga menerima CPNS sebanyak 5 orang dengan kualifikasi pendidikan strata 1 (S1) terdiri dari 2 orang calon analis laboratorium, 2 orang calon peneliti dan 1 orang calon penyuluh pertanian. CPNS 2011 disajikan pada Tabel 3.

Keragaan SDM BPTP berdasarkan pendidikan disajikan pada tabel dan gambar diagram dibawah dengan sebaran terbesar tingkat pendidikan Pegawai BPTP Bengkulu didominasi pada tingkat strata 1 (S1) 33% dengan komposisi sebagai tenaga fungsional penyuluh pertanian, peneliti pertama dan peneliti non kelas, selanjutnya jabatan non fungsional atau tenaga administrasi didominasi oleh tingkat SLTA (31%) sebagai tenaga administrasi dan ketatausahaan. Keragaan Pegawai BPTP Bengkulu berdasarkan tingkat pendidikan disajikan pada Tabel 4 dan gb 2. Tabel 2. Pengembangan SDM BPTP Bengkulu bulan Januari sampai Desember

2011.

No Nama Pegawai Waktu

Pelaksanaan Hasil Pemantauan

1 Dr.Ir.Dedi

Sugandi,MP 20 Februari s/d 9 April 2011, Diklatpim Tk.III Angkatan XXIV 2 Yartiwi, SP 3– 23 April 2011 Diklat Fungsional Peneliti TK I 3 Bunaiyah

Honorita,SP 23 Mei s/d 15 Juni 2011 Diklat Prajabatan Golongan III 4 Jhon Firison, S.Pt 23 Mei s/d 15 Diklat Prajabatan Golongan III

(21)

Juni 2011 5

Kusmea Dinata,SP 23 Mei s/d 15 Juni 2011 Diklat Prajabatan Golongan III 6 Taupik Rahman,

S.Si 23 Mei s/d 15 Juni 2011 Diklat Prajabatan Golongan III 7

(22)

Tabel 3. Calon Pegawai Negeri Sipil BPTP Bengkulu Per Desember 2011. No. Nama Pegawai

Nip/Nip Lama Tempat/Tangal Lahir

Pangkat Jabatan Pendidikan Akhir Gol/Ru Tmt Nama Jabatan

Unit Kerja Jenjang Dan Nama Tahun Lulus Jurusan 1 2 4 5 6 12 13 1 Jhon Firison, S.Pt 197711302011011002/ Lubuk Tapi, 30-11-1977 III/A 1/1/2011 Peneliti Non Klasifikasi BPTP BENGKULU UNIVERSITAS BENGKULU Reproduksi Ternak S1 Tahun : 2003 2

Tri Wahyuni, S.Si 197906032011012003/ WAY ARENG,, 03-06-1979 III/A 1/1/2011 Calon Analisis Laboratorium UNIVERSITAS LAMPUNG Kimia S1 Tahun : 2003 3 Kusmea Dinata, Sp 198310242011011007/ Tanjung Jaya, 24-10-1983 III/A 1/1/2011 Peneliti Non Klasifikasi BPTP BENGKULU UNIVERSIITAS BENGKULU Hama & Penyakit Tanaman S1 Tahun : 2006 4

Taupik Rahman, S.Si 198808082011011012/ BENGKULU, 08-08-1988 III/A 1/1/2011 Calon Analisis Laboratorium UNIVERSITAS BENGKULU Teknik Kimia S1 Tahun : 2010 5 Bunaiyah Honorita, Sp 198905302011012009/ Betung, 30-05-1989 III/A 1/1/2011 Penyuluh BPTP BENGKULU UNIVERSITAS SRIWIJAYA Sosek Pertanian S1 Tahun : 2010

Tabel 4. Keragaan Pegawai BPTP Bengkulu berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2011

No Pendidikan Jumlah (orang) Persen (%)

1 S3 3 4 2 S2 8 10 3 S1 27 33 4 D4 1 1 5 D3 9 12 6 SLTA 25 31 7 SLTP 5 9 Jumlah 78 100

(23)

Peningkatan kualitas dan pembinaan manajemen sumberdaya manusia BPTP

Peningkatan kualitas dan pembinaan manejemen sumberdaya manusia Bengkulu pada tahun 2011 dilakukan melalui kegiatan 1). Perencanaan dan pengembangan pegawai antara lain : pelatihan jangka panjang (sekolah biaya Negara dan biaya sendiri), pelatihan jangka pendek, Ujian Dinas/persamaan Ijazah, Penerimaan pegawai dan pemutakhiran database SIMPEG. 2). Mutasi Kepegawaian meliputi : Kenaikan pangkat regular maupun fungsional, pemerosesan DP3 pegawai, Penyesuaian Ijazah, inpassing gaji dan proses cuti.

Dalam rangka peningkatan kompetensi dan pengalaman karyawan BPTP Bengkulu pada tahun 2011 telah mengikutsertakan kepada pegawai untuk mengikuti berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan jangka pendek, kursus, seminar, lokakarya dan symposium yang diadakan oleh Badan Litbang Pertanian maupun institusi – institusi lain dengan rincian seperti pada lampiran 1.

2.3. Budaya Kerja

BPTP Bengkulu pada tahun 2011 telah melaksanakan budaya kerja terhadap disiplin kehadiran pegawai sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010

Gambar 2.

(24)

Pasal 3 butir 11 “ Setiap Pegawai Negeri Sipil (PNS) wajib masuk kerja dan mentaati jam kerja”. Berdasarkan hasil rekapitulasi kehadiran pegawai terlihat peningkatan kedisiplinan pegawai terhitung sejak bulan Januari 2011 dengan rata – rata persentase kehadiran sebelum jam 7.30 yaitu 67%.

Budaya kerja memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan prilaku setiap pegawai sebagai aparatur Negara agar dapat meningkatkan produktivitas dan kreativitas kerja guna menghadapi berbagai tantangan dan masa mendatang.

Upaya BPTP Bengkulu dalam melakukan perubahan dalam budaya kerja adalah melakukan Survey Evaluasi Indek Penerapan Nilai Dasar Budaya Kerja (IPNBK) terhadap seluruh pegawai BPTP Bengkulu untuk tahun kinerja 2011. Berdasarkan hasil rekapitulasi pengolahan data pengukuran IPNBK aparatur BPTP Bengkulu tahun 2011, rata–ata IPNBK apaaratur BPTP Bengkulu adalah 3,4 dengan rata–rata nilai kualitas budaya kerja 68,8. Artinya IPNBK aparatur BPTP Bengkulu masuk dalam kategori 68,01 – 84,00 dengan predikat baik. Secara rinci nilai IPNBK aparatur BPTP Bengkulu disajikan pada Tabel 5

Tabel 5. Nilai IPNBK Aparatur BPTP Bengkulu Tahun 2011

NO NILAI DASAR INDIKATOR IPNBK

NILAI KUALITAS

BUDAYA KERJA 1. Komitmen dan konsisten, terhadap

visi, misi dan tujuan 1 - 4 (4) 3.65 73.04 2. Wewenang dan tanggungjawab 5 - 7 (3) 3.56 71.21

3. Keiklasan dan kejujuran 8 - 10 (3) 3.42 68.41

4. Integritas dan profesionalisme 11 - 15 (5) 3.24 64.81 5. Kreativitas dan kepekaan 16 - 18 (3) 3.20 64.06 6. Kepemimpinan dan keteladanan 19 - 20 (2) 3.51 70.29 7. Kebersamaan dan dinamika

kelompok 21 - 22 (2) 3.35 66.96

8. Ketepatan dan kecepatan 23 - 25 (3) 3.29 65.80

9. Rasionalitas dan kecerdasan

emosi 26 - 29 (4) 3.49 69.71

10. Keteguhan dan ketegasan 30 - 32 (3) 3.82 76.43 11. Disiplin dan keteraturan kerja 33 - 37 (5) 3.63 72.64 12. Keberanian dan kearifan 38 - 40 (3) 3.44 68.79

(25)

Sambungan Tabel 5

NO NILAI DASAR INDIKATOR IPNBK

NILAI KUALITAS

BUDAYA KERJA

14. Semangat dan motivasi 43 - 45 (3) 3.38 67.54

15. Ketekunan dan kesabaran 46 - 47 (2) 3.34 66.81 16. Keadilan dan keterbukaan 48 - 50 (3) 3.33 66.67 17. Penguasaan ilmu pengetahuan

dan teknologi 51 - 53 (3) 3.31 66.18

Indeks Penerapan Nilai-Nilai

Dasar Budaya Kerja 3.4 68.8

KETERANGAN : 20,01 - 36,00 = Tidak Baik 36,01 - 52,00 = Kurang Baik 52,01 - 68,00 = Cukup Baik 68,01 - 84,00 = Baik 81,01 - 100,00 = Sangat Baik

(26)

Evaluasi IPBNK di BPTP Bengkulu merupakan salah satu upaya komitmen organisasi untuk melakukan perubahan dan perbaikan system organisasi yang mengarah ke professional dan kemampuan aparatur untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada para stakeholders.

Gambar 3

(27)

III SARANA DAN PRASARANA

Dalam rangka mendukung Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu diperlukan adanya sarana dan prasarana serta sumber dana yang mencukupi. Dukungan sarana dan prasarana akan sangat menunjang kegiatan pengkajian dan administrasi yang dilakukan oleh BPTP Bengkulu. Pengadaan inventaris sarana dan prasarana BPTP Bengkulu diperoleh dari hibah dan pembelian melalui anggaran DIPA BPTP. Dalam pengelolaan dan pemanfaatan barang inventaris Barang Milik Negara (BMN) tersebut meliputi barang-barang tidak bergerak dan barang bergerak, BPTP Bengkulu dalam mempertanggungjawabkan barang-barang tersebut melalui proses yang mengacu pada Modul Sistem Akuntansi Barang Milik Negara.

3.1 Barang Tidak Bergerak

Barang tidak bergerak berupa tanah dan bangunan yang berlokasi di Jalan Irian Km 6,5 Kelurahan Semarang Kecamatan Sungai Serut Kota Bengkulu. Dengan kondisi sebagai berikut:

 Luas lahan seluruhnya 22.874 m2, yang digunakan untuk bangunan gedung perkantoran, Gedung Rumah Kaca, Perpustakaan, Garasi/pool, Klinik Teknologi, Mess/guest house dan perumahan dinas.

 Barang–barang bangunan kantor BPTP Bengkulu berasal dari Eks Balai Informasi Pertanian (BIP). Rekaputulasi barang tidak bergerak disajikan pada tabel 6.

3.1. Barang Bergerak

Inventaris barang bergerak dibagi menjadi barang inventaris alat angkutan dan inventaris peralatan kantor. Tahun 2011 BPTP Bengkulu memiliki kendaraan roda 4 sebanyak 6 unit dan kendaraan roda 2 sebanyak 8 unit. Rekapitulasi barang bergerak disajikan pada tabel 7.

(28)

Tabel 6. Rekapitulasi Barang tidak Bergerak No Jenis Jumlah (m2) 1 Luas Lahan 22.874 2 Gedung Perkantoran 3 Rumah Kaca 129 4 Laboratorium Tanah 130

5 Gedung Pasca panen 129

6 Laboratorium Diseminasi 65

7 Klinik Teknologi(etalase bibit) 76

8 Garasi/pool kendaraan 170

9 Perpustakaan 500

10 Gedung Utama 160

11 Pos Jaga 24

12 Unit Procesing Unit 129

13 Gudang Arsip 25

14 Mess/guest house 210

15 Rumah Dinas 910

Tabel 7. Rekapitulasi Barang Bergerak

No Jenis Jenis Kendaraan Jumlah (unit)

1 Kendaraan Roda 4 1. Toyota Kijang 3

2. Mitsubishi Kuda 1 3. Toyota Kijang Innova 1

4. Toyota Hillux 1

2 Kendaraan Roda 2 1. Honda Mega Pro 4

2. Honda GL Pro 3

(29)

IV SEKSI KERJASAMA DAN PELAYANAN PENGKAJIAN

4.1. Urusan Pelayanan Pengkajian

Sarana dan peralatan untuk melaksanakan penelitian dan pengkajian dalam menghasilkan teknologi yang dapat direkomendasikan sangat diperlukan. BPTP Bengkulu saat ini memiliki 1 unit gedung utama, yang digunakan untuk ruang kerja Kepala, Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian, unit program dan keuangan, 1 unit gedung Auditorium, 1 unit gedung pustaka, 1 unit gedung laboratorium tanah, 1 unit Laboratorium Diseminasi, 2 unit rumah kaca, 1 unit gedung workshop, 1 unit garasi, 1 unit gudang dan 1 unit mushalla, 1 unit klinik teknologi. Disamping itu, juga terdapat rumah jabatan/dinas sebanyak 18 unit dan 1 unit mess, 1 unit procesing padi yang berada dikomplek perkantoran BPTP Bengkulu. Mobilitas aktivitas kantor didukung oleh tersedianya kendaraan operasional yang terdiri atas 6 (enam) unit mobil minibus dan 8 (delapan) unit sepeda motor.

Laboratorium Tanah merupakan salah satu sarana penelitian/pengkajian yang digunakan untuk mendukung penelitian/pengkajian dasar dan terapan, serta melayani pengguna untuk analisis tanah, tanaman, air dan pupuk. Laboratorium tanah berfungsi untuk melayani permintaan analisis dari peneliti baik dari BPTP maupun dari luar seperti: perguruan tinggi, perusahaan Swasta dan instansi pemerintah serta petani. Laboratorium Tanah Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu berdiri sejak tahun 2003 dan mulai operasional pada tahun 2004. Peralatan yang dimiliki laboratorium tanah BPTP Bengkulu antara lain adalah Digestion System untuk distruksi unsur, alat Destilasi untuk pengukuran nitrogen, Laboratory Drying Oven, Mufle Furnance dan lain-lain. Adapun jenis layanan analisis Laboratorium Tanah BPTP Bengkulu antara lain: 1) Analisis Tanah meliputi kadar air, tekstur 3 fraksi, ph air dan KCl, bahan organik (C dan N), P dan K potensial, P dan K tersedia, nilai tukar kation (kapasitas tukar kation, Ca-dd, Mg-dd, K-dd, Na-dd), dan kemasaman ditukar (Al-dd dan H-dd), 2) Analisis Tanah untuk tujuan khusus meliputi; serapan P, retensi P, fraksionasi P, fraksionasi bahan organik, Al dan Fe, ekstrak ditionit oksalat, pirofosfat, 3) Analisis Tanaman meliputi; unsur makro dan mikro (N, P, KCa, Mg, S, Fe, Al, Mn, Cu, Zn, B dan Mo), unsur logam berat (Pb, Cd,

(30)

Co, Cr, Ni, Ag, As, Se, Sn, 4) Analisis Air irigasi dan 5) Analisis Pupuk dan Amelioran. Untuk analisis tanah dan analisis tanaman (unsur makro) dilakukan di laboratorium BPTP Bengkulu, sedangkan untuk jenis analisis lainnya dilakukan di Laboratorium Balai Penelitian Tanah, Bogor.

4.2. Pengelola Penyiapan Sarana Komunikasi dan Diseminasi

Hasil-hasil pengkajian yang telah diperoleh BPTP Bengkulu, perlu dikemas dan dipublikasikan kepada pengguna. Unit Sarana dan Hasil Pengkajian mempunyai tugas untuk membantu kepala Balai dalam melakukan penyiapan bahan informasi dan dokumentasi, penyebarluasan dan pendayagunaan hasil-hasil pengkajian serta penyiapan bahan laporan. Dalam melaksanakan tugasnya, BPTP Bengkulu telah dilengkapi dengan satu unit perpustakaan yang melayani buku dan publikasi di bidang ilmu pertanian dan ilmu pengetahuan umum yang terkait dengan pertanian serta hasil-hasil penelitian BPTP Bengkulu. Pengguna perpustakaan terdiri dari peneliti, teknisi, dan karyawan lingkup BPTP, serta masyarakat umum dan perguruan tinggi. Pada Unit Perpustakaan masih diperlukan tenaga yang profesional untuk mengelola perpustakaan dalam rangka meningkatkan pengetahuan sumber daya manusia melalui kegiatan pelatihan/kursus. Pada Tahun 2010 perpustakaan telah dilengkapi dengan 4 unit komputer. Selama tahun 2011, perpustakaan BPTP Bengkulu mendapatkan penambahan beberapa koleksi buku yang berasal dari pengadaan dan hasil-hasil penelitian. Koleksi buku pustaka disajikan pada Tabel 8.

Selain menerima beberapa buku cetakan maupun prosiding dari luar, BPTP Bengkulu juga telah menerbitkan beberapa buku maupun buku-buku dan bahan informasi pertanian yang disajikan pada Tabel 9.

Tabel 8. Koleksi Buku Perpustakaan BPTP Bengkulu per 31 Desember 2011. No Jenis Koleksi Judul Exemplar

1 Buku teks 1.956 2.680 2 Prosiding 193 200 3 Majalah/Buletin/Jurnal 48 989 4 Bibliografi khusus 37 37 5 Brosur 94 155 6 Liptan/leaflet/folder 261 659 7 Laporan 165 171

8 Lain-lain (surat kabar) 5 374

(31)

Mulai tahun 2009 BPTP Bengkulu telah memiliki website. Website BPTP Bengkulu disajikan dalam berbentuk 2 versi bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Tabel 9. Judul publikasi yang diterbitkan oleh BPTP Bengkulu berupa media cetak dan media elektronik per 31 Desesember 2011.

No Uraian Keterangan

1 Leaflet 4.261 eksemplar

2 Buku 1.147 buah

3 Plang Merek 14 buah

4 Kop Surat 6.840 eksemplar

5 Amplop 600 buah 6 Piagam 90 eksemplar 7 Baliho 9 buah 8 X-banner 15 buah 9 Poster 2 buah 10 Kartu 100 eksemplar

4.3. Evaluasi dan Pelaporan

Monitoring dan evaluasi (Monev) kegiatan pengkajian dan diseminasi tahun anggaran 2011 telah dilakukan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi yang terdiri dari pejabat struktural, Ketua Kelompok Pengkaji dan staf program. Monev kegiatan pengkajian dan diseminasi BPTP Bengkulu TA. 2011 bertujuan untuk mengevaluasi/menilai kegiatan pengkajian dan diseminasi dan memberikan saran sebagai masukan dalam perbaikan kegiatan dan laporan.

Monev tersebut dilakukan terhadap administrasi dan pelaksanaan kegiatan penelitian/pengkajian dan diseminasi di lapangan yang terdiri dari 7 kegiatan pengkajian dan 7 kegiatan diseminasi. Monev administrasi dilakukan dengan mengevaluasi kesesuaian dan kelengkapan kegiatan pengkajian dan diseminasi secara administrasi mulai dari RPTP/RDHP, ROPP/RPTP dan Juknis/Juklak, Sedangkan monev lapangan dilakukan dengan membandingkan ROPP/RODHP dan Juknis/Juklak dengan pelaksanaan kegiatan di lapangan.

(32)

4.4. Kerjasama Pengkajian dan Diseminasi

Kerjasama penelitian dengan berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta dilaksanakan dalam upaya peningkatan efektifitas dan efesiensi penelitian. Selain itu, melalui kerjasama dapat saling memanfaatkan potensi yang dimiliki masing-masing pihak dengan tujuan saling memberi dan menerima informasi yang bermanfaat dalam upaya menentukan arah dan langkah kebijakan dibidang pembangunan pertanian berikutnya.

Pada tahun 2011 BPTP Bengkulu meningkatkan kerjasama dengan Kementerian Riset dan Teknologi dengan mendapatkan dana pengkajian sebanyak 3 judul yaitu

;

1) Percepatan Adopsi Varietas Unggul Baru (VUB) Padi Sawah dan Padi Rawa Sebagai Pengganti Varietas IR-64 Dan Ciherang Untuk Meningkatkan 200% Adopter di Bengkulu, 2). Pengkajian Pola dan Faktor Penentu Distribusi Penerapan Inovasi Spesifik Lokasi dan 3). Pengkajian Kelembagaan Formal dan Informal Dalam Pengembangan Inovasi Spesifik Lokasi untuk Mendukung Pembangunan Pertanian di Propinsi Bengkulu. Menandatangani

Pada akhir tahun 2011 BPTP Bengkulu melakukan penandatanganan MoU kerjasama dengan Kementerian Riset dan Teknologi dalam hal pemanfaatan biomassa sawit sebagai pakan ternak sapi. Kerjasama magang/praktek kerja industry dengan SMK/SPP di Kabupaten Bengkulu Selatan, Lebong dan Kepahiang.

4.5 Urusan Perencanaan dan Program

Pengelola Urusan Rencana Program dan Anggaran Pengkajian dan Monitoring/Evaluasi

Urusan perencanaan dan program meliputi penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pengkajian serta diseminasi, melakukan penyiapan bahan penyusunan anggaran pengkajian dan diseminasi serta menyusun database dan SIM. Menyiapkan bahan pembahasan rencana dan program pengkajian/diseminasi, menghimpun, mengolah menyajikan data pelaksanaan program pengkajian dalam Data Base Sistem Informasi Manajemen Program (SIMPROG). Menyiapkan bahan penyusunan dan pembahasan rencana dan program pengkajian. Menyiapkan bahan usulan dan perhitungan anggaran pengkajian. Menyiapkan bahan pendukung pembahasan anggaran Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari aspek

(33)

komponen kegiatan pengkajian. Mengusulkan, mengolah dan menyiapkan bahan para daftar isian pelaksanaan anggaran dan lembaran kerja (RKA-KL) berdasarkan satuan tiga. Menyiapkan bahan dan menyelesaikan naskah serta rencana operasional kegiatan. Disamping itu juga mendapatkan umpan balik bagi kegiatan pengkajian maupun diseminasi. Urusan Perencanaan dan Program juga melaksanakan seminar ROPP/RODHP, Temu Informasi Teknologi serta seminar hasil pengkajian.

4.6. Tim Pembinaan SDM

Sumberdaya manusia yang berkualitas sangat dibutuhkan oleh BPTP Bengkulu dalam mewujudkan visi dan misi institusi sebagai lembaga pengkajian terdepan penghasil teknologi spesifik lokasi. Untuk itu pada tahun 2009 BPTP Bengkulu membentuk unit pembinaan SDM bertujuan melakukan pembinaan profesional SDM dan tenaga fungsional dalam penelitian dan pengkajian, memberi masukan tentang rencana pelatihan jangka pendek dan jangka panjang bagi tenaga fungsional, mempersiapkan bahan penilaian (DP3) dan laporan kinerja (logbook) tenaga fungsional di kelompoknya, merancang dan melaksanakan kegiatan khusus (outbond, seminar dan lokakarya) untuk peningkatan pengetahuan, keterampilan dan karier tenaga fungsional.

SDM BPTP Bengkulu maish kekurangan tenaga penyuluh pertanian. Saat ini tenaga penyuluh berjumkah 6 orang yang rata-rata berusia antara 48-56 tahun, sedangkan calon penyuluh pertanian saat ini hanya 1 orang dengan status CPNS. Apabila dalam kurun waktu 5 tahun kedepan tidak segera disiapkan calon-calon penyuluh, maka di BPTP Bengkulu akan kekurangan tenaga fungsional penyuluh. Untuk tenaga fingsional peneliti saat ini terdiri dari 13 orang dan peneliti non klasifikasi 17 orang.

(34)

V ANGGARAN

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu sebagai lembaga pengkajian pusat yang berada di daerah memiliki tugas dan fungsi melakukan kegiatan pengkajian serta perakitan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi. Untuk menjalankan aktivitas tersebut, BPTP Bengkulu mengelola anggaran pembiayaan tahunan untuk kepentingan berbagai kegiatan selama satu tahun.

Dalam melaksanakan tupoksinya sebagai unit pelaksana teknis dibidang pengkajian dan pengembangan Satker BPTP Bengkulu pada TA. 2011 didukung oleh sumber dana yang berasal dari Dana APBN dalam bentuk Rupiah Murni (RM).

Anggaran Satker Susunan Surat Pengesahan Daftar Isian Anggaran (DIPA) BPTP Bengkulu TA. 2011 tanggal 20 Desember 2010 dan SKPA PUAP serta Pengajian Kompetitif sebesar Rp 6.825.526.000,-. Dana tersebut dialokasikan untuk melaksanakan program-program Badan Litbang Pertanian dalam mendukung Program Kementerian Pertanian.

Tabel 10. Capaian Kinerja Keuangan Berdasarkan Belanja TA. 2011. No Jenis

Belanja Pagu DIPA (Rp) Realisasi (Rp) Sisa Dana (Rp) Realisasi (%) 1. Pegawai 3.021.480.000 3.163.387.641 (141.907.641) 104,70 2. Barang 2.949.196.000 2.678.535.882 270.660.118 90,82 3. Modal 276.000.000 275.400.000 600.000 99,78 Jumlah DIPA 6.246.676.000 6.113.121.023 133.554.977 97,86 4 Barang (SKPA PUAP) 330.590.000 330.590.000 0 100,00 5 Barang (SKPA Kompetitif) 248.260.000 247.561.400 698.600 99,72 Total DIPA dan SKPA 6.825.526.000 6.695.474.923 130.051.077 98,09 Realisasi belanja dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip penghematan dan efisiensi, namun tetap menjamin terlaksananya kegiatan-kegiatan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL). Realisasi keuangan Satker BPTP Bengkulu atas dasar SP2D sampai dengan akhir TA. 2011 mencapai Rp. 6.695.474.923,- (98,09%) dari total anggaran yang dialokasikan dalam DIPA dan SKPA PUAP dan SKPA Kompetitif

(35)

TA. 2011. Realisasi anggaran tertinggi pada belanja pegawai sebesar Rp. 3.021.480.000 (104,70%). Realisasi anggaran terendah pada belanja barang,

yaitu sebesar Rp. 2.678.535.882 (90,82%). Sisa anggaran tahun 2011, yaitu sebesar sebesar Rp. 130.051.077,- atau 1,01%.

Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang dihasilkan oleh BPTP Bengkulu pada tahun 2011 diperoleh penerimaan umum dan penerimaan fungsional. Estimasi PNBP yang dialokasikan pada Satker BPTP Bengkulu sesuai DIPA tahun anggaran 2011 adalah sebesar Rp. 17.559.000 yang terdiri sari estimasi penerimaan umum sebesar Rp 5.559.000 dan penerimaan fungsional sebesar Rp. 12.000.000. Realisasi penerimaan umum pada tahun 2011 sebesar Rp. 7.655.433 sehingga estimasi PNBP pada tahun 2011 mengalami surplus sebesar Rp. 2.096.433 atau mencapai 72,7%. Sedangkan realisasi penerimaan fungsional pada tahun 2011 dari estimasi Rp. 12.000.000 realisasi sebesar Rp. 11.891.859 atau mengalami defisit sebesar Rp. 108.141. Berdasarkan kategorinya, penerimaan umum diperoleh dari penerimaan pendapatan sewa rumah dinas/negara, penerimaan kembali belanja pegawai pusat TAYL, dan pendapatan anggaran lain-lain (tunjangan umum). Pendapatan fungsional diperoleh dari pendapatan penjualan hasil pertanian berupa benih padi, kegiatan di rumah kaca dan hasil penjualan beras di Unit Prosessing Padi. Selain itu juga pendapatan dari hasil laboratorium tanah, laboratorium diseminasi, laboratorium pascapanen dan pendapatan hasil peternakan (penjualan ayam potong). Selain itu juga ada penerimaan kembali belanja pegawai fungsional sebanyak 2 orang.

(36)

VI INTISARI HASIL KEGIATAN

6.1. Kegiatan Koordinasi

6.1.1. Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan.

Dalam rangka penanggulangan kemiskinan dan menciptakan lapangan pekerjaan di perdesaan, Presiden RI pada tanggal 30 April 2007 telah mencanangkan Program Nasional Perberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM-M). Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) dilakukan secara terintegrasi dengan Program PNPM-M. Ruang lingkup pelaksanaan PUAP pada tahun 2011 adalah sebagai berikut 1) Pengelolaan administrasi kesekretariatan PUAP. 2) Pembayaran Operasional Penyeliaan (BOP) PMT. 3) Apresiasi teknologi pertanian dan narasumber

pada pelatihan penyuluh pendamping/Gapoktan penerima dana BLM PUAP. 4) Verifikasi dokumen administrasi di tingkat Propinsi Bengkulu yang dipersyaratkan

dalam pencairan dana BLM PUAP tahun 2011. 5) Melaksanakan koordinasi, konsinyasi, peningkatan kapasitas SDM dan keikutsertaan dalam workshop dan pelatihan terkait PUAP.

Gambar 4

(37)

Hasil kegiatan PUAP di Provinsi Bengkulu yaitu pada Sekretariat PUAP BPTP Bengkulu telah melaksanakan kegiatan administrasi dan kesekretariatan, pembayaran BOP PMT telah dibayarkan secara bertahap sebanyak dua kali sesuai dengan terbitnya SKPA setelah melaksanakan tugas dengan menyerahkan laporan ulanan baik manual maupun e-form. Apresiasi teknologi pertanian dan narasumber pada pelatihan penyuluh pendamping/Gapoktan penerima dana BLM PUAP dilaksanakan bersamaan dengan pertemuan gapoktan seperti acara RAT, pertemuan rutin gapoktan maupun pada saat pertemuan dengan Tim Teknis Kabupaten/Kota. Sebanyak 167 gapoktan dari 348 gapoktan telah ditetapkan menjadi desa PUAP tahun 2011 dan telah diverifikasi dokumen administrasi di tingkat Propinsi Bengkulu. Monitoring di tingkat tim pembina maupun tim teknis belum berjalan optimal. Koordinasi baik ke tingkat pusat maupun daerah terus dilakukan dalam upaya percepatan pelaksanaan Program PUAP di Bengkulu. Koordinasi dan konsultasi telah dilaksanakan dengan ke ketua Tim Teknis PUAP Kabupaten maupun di provinsi.

Verifikasi dokumen administrasi pengajuan dana BLM PUAP tingkat Propinsi Bengkulu dilakukan untuk membantu proses pencairan dana BLM tingkat Propinsi Bengkulu pada tahun 2011. Dokumen yang diverifikasi adalah : (1) Rencana usaha (RUA, RUK dan RUB) Gapoktan, (2) Perjanjian Kerjasama (PK) antara PPK PUAP di Pusat Pembiayaan Kemtan Jakarta dengan masing-masing Ketua Gapoktan, (3) Surat Perintah Kerja ( SPK ) dari PPK PUAP kepada Ketua Gapoktan, (4) Berita Acara Terima Uang, (5) Fakta Integritas, dan (6) Kuitansi/Bukti Pembayaran Dokumen dilengkapi dengan SK Menteri Pertanian tentang penetapan Gapoktan penerima dana PUAP tahun 2011.

Pada tahun 2011, Provinsi Bengkulu melalui Tim Teknis PUAP Kabupaten telah mengusulkan 348 Desa/Gapoktan calon penerima BLM PUAP. Dari 348 Desa/Gapoktan yang diusulkan, ternyata hanya 169 Desa/Gapoktan yang dapat di SK kan sebagai calon desa penerima PUAP tahun 2011. Verifikasi dilaksanakan dalam 4 tahap yaitu pada tahap 2, 3, 4, dan 5 dengan jumlah desa/gapoktan berturut–turut 105, 22, 37, dan 5 Gapoktan.

Untuk meningkatkan kinerja Tim Pembina maupun Tim Teknis Kabupaten, diharapkan adanya pertemuan pada masing-masing jajaran untuk menyamakan persepsi dan melaksanakan tupoksi masing-masing institusi. Tim Pembina Provinsi

(38)

hendaknya juga melakukan pertemuan dan konsolidasi, sehingga dapat berperan lebih nyata dalam pembinaan ke Tim Teknis Kabupaten maupun langsung ke Gapoktan.

Berdasarkan hasil evaluasi, tingkat perkembangan dana dari Gapoktan penerima dana BLM PUAP tahun 2008 dan 2009 adalah termasuk dalam kategori kurang, karena perkembangan dananya berkisar kurang dari 5%. Kondisi ini mungkin juga disebabkan minimnya pembinaan dan monitoring-evaluasi dari Tim Pembina maupun Tim Teknis.

Monitoring di tingkat tim pembina maupun tim teknis belum berjalan optimal. Hingga akhir tahun 2011, tim pembina PUAP belum pernah melakukan pertemuan tim, dan sudah barang tentu monitor dan evaluasi belum pernah terlaksana. Untuk kedepan perlu koordinasi dan transparansi dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi secara bersinergi dan terpadu.

6.1.2. Rapat Koordinasi Pembangunan Pertanian Provinsi Bengkulu

Sosialisasi kegiatan BPTP dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Akselerasi Pembangunan Pertanian Provinsi Bengkulu Tahun 2011 pada tanggal 28 Februari 2011 bertempat di Gedung Serba Guna Pemda Provinsi Bengkulu, dengan memperhatikan arahan Gubernur, materi dari narasumber serta respon peserta dan dinamika pada forum diskusi, dihasilkan rumusan sebagai berikut :  Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Akselerasi Pembangunan Pertanian Provinsi

Bengkulu Tahun 2011 diselenggarakan dengan tujuan untuk melakukan review program dan kegiatan pembangunan pertanian tahun 2010, serta melakukan percepatan program dan kegiatan pembangunan pertanian tahun 2011 di Provinsi Bengkulu.

 Dinas Pertanian, Badan Ketahanan Pangan dan Bakorluh pada saat Panen Raya perlu membahas langkah-langkah persiapan kegiatan untuk mendukung kegiatan musim tanam selanjutnya, seperti : ketersediaan saprodi, alat mesin pertanian dan alat pasca panen.

 Tahun 2011 diminta dilakukan perubahan-perubahan mendasar, antara lain: (1) merubah cara merencanakan kegiatan dikaitkan dengan musim dan target capaian produksi, (2) merubah cara bekerja dengan melakukan percepatan

(39)

realisasi fisik di lapangan, sehingga pada akhir semester-I 2011 realisasi fisik dapat mencapai 50 % dan atau realisasi anggaran minimal 50% dimana pada bulan Maret sudah terserap 20 %, serta (3) merubah cara melakukan pengendalian dan pemantauan di lapangan ke arah yang lebih efektif sesuai dengan siklus produksi pertanian. Untuk itu perlu dibuat penjadualan di setiap Dinas/SKPD Provinsi dan Dinas/Instansi Kabupaten/Kota agar target tersebut dapat dicapai.

 Kegiatan-kegiatan yang telah tertuang dalam DIPA 2011 agar didorong dapat berdampak pada pencapaian target EMPAT SUKSES Kementrian Pertanian, antara lain dengan: peningkatan produksi lima komoditas utama pada tahun 2011 di tingkat nasional yaitu padi 70,6 juta ton, jagung 22 juta ton, kedelai 1,56 juta ton, gula 3,87 juta ton dan daging sapi 0,44 juta ton.

 Konsumsi beras Nasional diharapkan menurun sekurang-kurangnya 1,5% per tahun dengan sasaran konsumsi beras 98,1 kg/kapita/tahun, serta Pola Pangan Harapan (PPH) meningkat dari 86,4 % tahun 2010 menjadi 88,1% pada tahun 2011. Sasaran komoditas tersebut dijabarkan ke dalam target provinsi dan kabupaten/kota untuk menjadi indikator keberhasilannya dan selanjutnya dilaksanakan percepatan-percepatan pelaksanaan di lapangan.

 Kepala Dinas/Badan lingkup pertanian Provinsi agar mengkoordinasikan dalam proses perencanaan, evaluasi dan pelaporan di daerah, mengawal pelaksanaan anggaran dan mensinergiskan program dan kegiatan dari berbagai sumber pembiayaan yang ada di daerah. Penghematan dana 10 %, dapat dikembalikan ke Kemtan dan hanya dapat digunakan untuk peningkatan produksi Padi / Beras tahun 2011.

 Tantangan dan masalah aktual di sektor pertanian : a) Perubahan iklim, ketidak pastian iklim, iklim ekstrem, b) Menurunnya stok pangan dunia, c) Meningkatnya harga pangan ditingkat global dan lokal, d) Peningkatan permintaan, e) Kegiatan bisnis pertanian semakin maju dan berkembang, f) Pergerakan informasi sangat cepat, dan g) Regulasi dan anggaran harus semakin berimbang.

 Strategi Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan di Provinsi Bengkulu ditempuh melalui: Peningkatan Produktivitas, Perluasan Areal Tanam, Pengamanan Produksi dan Penguatan Kelembagaan dan Pembiayaan.

(40)

 Tahun 2006 – 2010 target peningkatan produksi padi di Provinsi Bengkulu telah dapat dicapai dengan rata-rata 8,48 persen per tahun, dan untuk tahun 2011 – 2015 produksi padi ditargetkan meningkat sebesar 7 persen per tahun, untuk kebutuhan benih padi BLBU di Kabupaten/Kota agar segera disampaikan ke Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu, yang dilengkapi dengan CP/CL, jadwal kebutuhan benih.

 Tahun 2011 (MT 2010/2011 dan MT 2011) sasaran indikatif luas tanam padi Provinsi Bengkulu seluas 141.487 Ha, dengan perincian per Kabupaten/Kota: Bengkulu Utara 18.013 Ha, Bengkulu Tengah 13.578 Ha, Mukomuko 14.101 Ha, Bengkulu Selatan 16.666 Ha, Seluma 25.070 Ha, Kaur 12.346 Ha, Rejang Lebong 18.285 Ha, Kepahiang 6.639 Ha, Lebong 12.158 Ha, dan Kota Bengkulu 4.631 Ha.

 Tahun 2011 (MT 2010/2011 dan MT 2011) sasaran indikatif luas panen padi Provinsi Bengkulu seluas 134.412 Ha, dengan perincian per Kabupaten/Kota : Bengkulu Utara 17.112 Ha, Bengkulu Tengah 13.578 Ha, Mukomuko 13.403 Ha, Bengkulu Selatan 15.832 Ha, Seluma 23.815 Ha, Kaur 11.727 Ha, Rejang Lebong 17.369 Ha, Kepahiang 6.306 Ha, Lebong 11.550 Ha, dan Kota Bengkulu 4.369 Ha.

 Sasaran produksi padi Provinsi Bengkulu tahun 2011 (MT 2010/2011 dan MT 2011) sebanyak 613.209 ton GKG, dengan perincian per Kabupaten/Kota: Bengkulu Utara 68.718 ton, Bengkulu Tengah 49.426 ton, Mukomuko 54.167 ton, Bengkulu Selatan 65.769 ton, Seluma 96.875 ton, Kaur 45.926 ton, Rejang Lebong 71.488 ton, Kepahiang 26.247 ton, Lebong 48.039 ton, dan Kota Bengkulu 21.100 ton.

 Strategi Kebijakan Pengembangan Hortikultura ditempuh melalui 6 pilar, yaitu: Pengembangan Kawasan, Penataan Rantai Pasokan, Penerapan GAP dan SOP, FATIH, Pengembangan Kelembagaan Usaha, serta Peningkatan Konsumsi dan Akselerasi Ekspor.

 Masalah dan tantangan Ketahanan Pangan di Provinsi Bengkulu yaitu : Alih Fungsi Lahan, Global Warming, Pertumbuhan Penduduk yang tidak terkontrol, dan rusaknya infrastruktur pertanian, Lumbung Pangan, dan Distribusi. Untuk

(41)

mengantisipasi alih fungsi lahan sudah diterbitkan Instruksi Gubernur Bengkulu No 1 Tahun 2010.

 Sasaran pemantapan ketahanan pangan masyarakat Bengkulu tahun 2011– 2016 yaitu menurunnya konsumsi beras sebesar 1,5 persen per tahun,

pemantapan stabilitas harga dan pasokan pangan serta menurunnya jumlah penduduk rawan pangan sebesar 1 persen per tahun.

 Kebutuhan beras Provinsi Bengkulu Tahun 2011 sebanyak 195.424 ton, dengan tingkat konsumsi 111,2 kg/kapita/tahun lebih rendah dari tahun 2010 sebesar 113,8 kg/kapita/tahun.

 Surat MENDAGRI No: 027/317/SJ tentang Pengadaan Beras Dalam Negeri berisi: a. Melaksanakan Rakor untuk melakukan Gerakan Peningkatan Produksi Beras

Nasional (P2BN) di Provinsi/Kab/Kota.

b. Membentuk Pos Komando di Provinsi, Kab/Kota, Kecamatan dan Desa sebagai simpul Gerakan P2BN.

c. Membuat rencana kerja dan melaporkan secara berjenjang setiap satu bulan sekali dari Kades sampai Gubernur.

d. Gubernur melaporkan ke Mendagri dan tembusan disampaikan kepada Menko Perekonomian, Menteri Pertanian.

 Peran BPTP Bengkulu dalam Strategi Operasional sesuai 4 sukses KEMTAN yaitu: Adaptasi dan pengembangan teknologi untuk peningkatan produktivitas, diversifikasi produk lokal, kelembagaan petani, serta percepatan adopsi teknologi oleh para pengguna.

 Tahun 2011 BPTP Provinsi Bengkulu akan melaksanakan kegiatan pendampingan dalam bentuk : 1) Pendampingan SLPTT Padi, Jagung, Kacang Tanah; 2) Model pengembangan pertanian perdesaan melalui inovasi (M-P3MI); 3) Pendampingan Program PSDSK; 4) Pendampingan program hortikultura; dan 5) Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP).

 Kegiatan diseminasi oleh BPTP Provinsi Bengkulu tahun 2011: 1) Gelar

Teknologi; 2) Pameran Inovasi Teknologi; 3) Temu Informasi Teknologi; 4) Sosialisasi Inovasi Teknologi Pertanian Spesifik Bengkulu; dan 5) Visitor plot

(42)

 Untuk pencapaian target sasaran peningkatan produksi pertanian serta ketahanan pangan masyarakat diperlukan sumberdaya manusia yang berkualitas. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia pertanian antara lain dilakukan melalui penyuluhan pertanian secara integratif dan partisipatif. Fokus penyuluhan pertanian di Provinsi Bengkulu tahun 2011–2015 adalah memperkuat kelembagaan petani, memberdayakan usaha petani, serta mewujudkan petani yang berjiwa wirausaha, agribisnis dan berwawasan global.

 Program Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian: 1) Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian 2) Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian, 3) Revitalisasi Sistem Pendidikan Pertanian, 4) Dukungan Manajemen dan Teknis

 Rencana Aksi Penyuluhan: 1) Perumusan mekanisme dan tata hubungan kerja antara kelembagaan teknis pertanian, kelembagaan Litbang dan kelembagaan penyuluhan; 2) Pendampingan tenaga penyuluh bersama POPT dan mantri tani di lokasi SL-PTT; 3) Pendampingan penyuluh pada sentra produksi padi, jagung, kedelai, tebu dan daging sapi; 4) Pertemuan penyuluh, peneliti dan petani di sentra produksi; 5) Penyebaran materi penyuluhan kepada penyuluh melalui

Cyber Extension, 6) Penyebaran materi penyuluhan melalui media audio visual, 7) Penyebaran materi penyuluhan melalui media cetak, 8) Pemberian penghargaan bagi Kepala Kaerah, penyuluh dan petani yang berhasil meningkatkan produksi dan produktivitas

 Rencana aksi Pelatihan Pertanian: 1) Diklat Teknis Agribisnis Padi, Jagung, Kedelai, Tebu dan Daging Sapi bagi Penyuluh; 2) Diklat Teknis dan Kewirausahaan Agribisnis bagi Petugas Teknis; 3) Magang bagi Widyaiswara; 4) Diklat Teknis dan Kewirausahaan Agribisnis bagi Pelaku/Non Aparatur.

 Program pembangunan perkebunan tahun 2010-2014 adalah peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman perkebunan berkelanjutan. Program ini dilaksanakan melalui rehabilitasi, intensifikasi, ekstensifikasi, dan diversifikasi dengan didukung oleh penyediaan benih bermutu, sarana produksi, serta perlindungan perkebunan dan penanganan gangguan usaha.

 Sasaran pengembangan perkebunan rakyat melalui revitalisasi perkebunan di Provinsi Bengkulu dengan fokus intensifikasi tanaman kakao, peremajaan kelapa

(43)

sawit dan karet rakyat. Kegiatan peremajaan kelapa sawit (Bansos) tahun 2011 di Kabupaten Bengkulu Selatan seluas 100 Ha, Kab. Seluma 95 Ha, dan Kab Mukomuko 100 Ha. Di Kab. Bengkulu Utara terdapat kegiatan replanting dengan teknologi alternatif seluas 20 Ha.

 Melalui APBD Provinsi Bengkulu tahun 2011 akan dilakukan kegiatan penyediaan bibit kelapa sawit sebanyak 57.250 batang, penyediaan bibit karet 138.000 batang, integrasi kopi dan ternak, serta bantuan mesin potong rumput 1.280 unit.

 Peran Karantina dalam perlindungan mencegah masuk dan tersebarnya Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) yang berbahaya ke dan dari dalam wilayah RI dalam rangka mendukung kelestarian sumberdaya pertanian untuk mendukung swasembada dan swasembada berkelanjutan.

 Dalam operasional, Karantina meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait yang memiliki kewenangan perizinan / persetujuan pemasukan dan pengeluaran tumbuhan dan hewan.

6.1.3.Rapat Koordinasi P2BN

Pelaksanaan Rapat Koordinasi Badan Litbang Dengan Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu Dalam Rangka Peningkatan Produksi Beras Nasional di Provinsi Bengkulu, dilaksanakan di Ruang Pertemuan Raffles City Hotel Bengkulu tanggal 25 April 2011.

Pelaksanaan Rapat Koordinasi Badan Litbang Dengan Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu Dalam Rangka Peningkatan Produksi Beras Nasional di Provinsi Bengkulu diawali oleh sambutan oleh Gubernur Bengkulu yang diwakili oleh Asisiten II bidang ekonomi dan pembangunan Provinsi Bengkulu (H. Ir. Fauzan Rahim, MM). Dalam sambutannya, Gubernur menyampaikan hal-hal berikut :

Pembangunan pertanian tidak hanya berdampak pada petani selaku pelaku usahatani, tetapi juga akan berdampak langsung terhadap ketahanan pangan dan perekonomian daerah, bahkan juga berdampak pada perekonomian, stabilitas politik dan keamanan nasional. oleh karena itu, sektor pertanian tetap menjadi skala prioritas pembangunan di Provinsi Bengkulu.

(44)

Dalam rangka mendukung program peningkatan ketahanan pangan berdasarkan peraturan pemerintah nomor 68 tahun 2002 tentang ketahanan pangan dan instruksi presiden nomor 5 tahun 2011 tentang pengamanan produksi beras nasional dalam menghadapi kondisi iklim ekstrim, kepada 11 Menteri, Kepala Kepolisian RI, Panglima TNI, para Gubernur dan Bupati/Walikota untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan secara terkoordinasi dan terintegrasi sesuai tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing untuk mengamankan produksi gabah/beras nasional serta antisipasi dan respon cepat menghadapi kondisi iklim ekstrim. Untuk itu, diperlukan rapat koordinasi pelaksanaan program P2BN di Provinsi Bengkulu yang akan dipimpin langsung oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian RI. Pada tahun 2011 ini Provinsi Bengkulu dibebani untuk memproduksi tanaman pangan khususnya padi sebanyak lebih dari 530.926 ton Gabah Kering Giling (GKG). Tentu hal ini memerlukan kerja keras berbagai pihak, namun tetap harus terkoordinasi, terintegrasi dalam bentuk langkah-langkah nyata dan kegiatan terukur yang akan menjamin pencapaian target tersebut di atas.

Secara riil, pemerintah (pusat) sudah membantu dalam bentuk dana-dana apbn (dekonsentrasi maupun tugas pembantuan dan alokasi khusus) maupun dalam bentuk bantuan–bantuan benih unggul, bantuan subsidi pupuk, bantuan pembangunan sarana dan prasarana pertanian, bantuan pembiayaan (bantuan sosial, skim-skim kredit) dan sebagainya. tentunya kita sangat berterima kasih dan mengharapkan bantuan-bantuan tersebut mencapai sasaran, output yang jelas, berdampak/impact yang nyata bagi peningkatan produksi beras khususnya dan kesejahteraan masyarakat pada umumnya.

Pemerintah Provinsi Bengkulu juga secara nyata mendukung program P2BN melalui penyediaan 3.347 unit hand traktor sampai dengan tahun 2010 dan masih menyediakan kembali 100 unit handtraktor ditambah 135 unit Power Thresher (perontok padi) di tahun 2011 ini, penyelenggaraan rapat-rapat koordinasi pembangunan pertanian di provinsi dan kabupaten/kota, rapat koordinasi pupuk dan pembiayaan tingkat provinsi, peraturan gubernur tentang pupuk bersubsidi dan kebijakan-kebijakan lain mendukung peningkatan produksi dan produktivitas padi secara khusus maupun pertanian secara umum. Melalui APBD Provinsi Bengkulu telah menyediakan lebih dari 140 unit sepeda motor untuk para penyuluh pertanian

(45)

lapangan, telah disediakan untuk perbaikan-perbaikan irigasi lebih dari Rp. 75 milyar dari APBD Provinsi Bengkulu.

Gubernur Bengkulu juga telah mengeluarkan surat Nomor 521.21/07/BKP tanggal 4 Maret 2011 tentang Gerakan Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) tahun 2011 dan hampir semua Bupati/Walikota juga telah menyurati camat di wilayah masing-masing untuk melakukan gerakan aksi mendukung P2BN. Mengingatkan agar semua dinas/instansi terkait di tingkat Provinsi, terutama di kabupaten/kota dan lapangan, agar segera melaksanakan langkah-langkah konkrit terjadual, terkoordinasi dan juga dilaporkan kepada kepala daerah (Gubernur, Bupati/Walikota) masing-masing.

Mengharapkan ada kesepakatan bersama sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing dinas/instansi lingkup pertanian di provinsi juga di kabupaten/kota, didukung oleh para stakeholder, untuk mendukung suksesnya gerakan P2BN.

Setelah pembukaan oleh Asisten II materi dilakukan penandatangan nota kesepakatan bersama antara Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu, Sekretaris Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, dan Kepala Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian yang disaksikan dan diketahui oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Penyampaian dua materi masing-masing disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu (Ir. Muchlis Ibrahim), dan Kepala puslitbangtan pangan (Dr. Hasil Sembiring), sebelum penyampaian materi dari Puslitbang Tanaman Pangan diawali dengan pembingkaian oleh Kepala Badan Litbang Pertanian (Dr. Ir.Haryono).

Gambar 5

Gambar

Tabel  4.  Keragaan  Pegawai  BPTP  Bengkulu  berdasarkan  tingkat  pendidikan  tahun  2011
Tabel 5.  Nilai IPNBK Aparatur BPTP Bengkulu Tahun 2011
Tabel 6. Rekapitulasi Barang tidak Bergerak  No  Jenis   Jumlah (m2)  1  Luas Lahan  22.874  2  Gedung Perkantoran  3  Rumah Kaca  129  4  Laboratorium Tanah   130
Tabel 8. Koleksi Buku Perpustakaan BPTP Bengkulu per 31 Desember 2011.
+4

Referensi

Dokumen terkait

Untuk melakukan kerja anda perlu berdisiplin supaya anda boleh melakukan kerja mengikut masa yang diperlukan dan kemudian menghabiskan masa bersama keluarga.. Ini bukanlah

Ide kepentingan nasional mengacu pada perangkat ideal dari tujuan-tujuan nasional yang harus ditemukan sebagai dasar dari hubungan luar negeri dan politik luar negeri

Berdasarkan hasil penelitian tentang peningkatan aktivitas belajar siswa, maka dapat disimpulkan secara umum bahwa penggunaan metode kerja kelompok dapat meningkatkan

Adanya korelasi positif antara kedua variabel tersebut menunjukan bahwa anggota gerakan pemuda hijrah mampu mengatur tingkah lakunya sesuai dengan yang diperintahkan

Data-data pada Aplikasi Pusat Data merupakan pengembangan dari Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) yang kemudian kami kelompokan menjadi Data: Indikator Kinerja Pemerintah

perhitungan radioaktif α yang terdeposisi dari buangan stack monitor IEBE di tahun 2007 pada Tabel 3 nilai W(x,0,0) ini jika dihubungkan dengan nilai batasan untuk kontaminan

a. Ukuran butiran sampah dan komposisi fraksi organik dalam sampah akan berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas lindi. 1) Butiran sampah dengan ukuran lebih dari 4 cm

1. Para pemasok didominasi oleh beberapa perusahaan dan lebih terpusat daripada indsutri di mana mereka menjual. Pemasok tidak menghadapi produk pengganti lain untuk dijual kepada