• Tidak ada hasil yang ditemukan

6 M E T O D E YA N G Y E S U S G U N A K A N S A AT B E R K H O T B A H. Pdt. Gerry CJ Takaria

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "6 M E T O D E YA N G Y E S U S G U N A K A N S A AT B E R K H O T B A H. Pdt. Gerry CJ Takaria"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

6 M ETO DE

YA N G Y ES US

G UN A K A N

S A AT

BER K H O TB A H

P R A K T E K H O M I L E T I K A

(2)

YESUS TELADAN DALAM

BERKHOTBAH

Kita semua bisa sepakat bahwa Yesus adalah pengkhotbah terbesar yang pernah hidup di muka bumi. Sebagai pendeta, jika ada orang yang kita harus tiru cara

berkhotbahnya, maka itu adalah Yesus! Jadi bagaimana Yesus mengajar?

(3)

ENAM METODE BERKOTBAH YESUS,

YANG

ANDA HARUS TAHU

:

1. Yesus Menceritakan sebuah Kisah

2. Yesus Mengejutkan Pendengar

3. Yesus ahli dalam Mengungkapkan kata-kata yang mudah diingat atau yang menarik

4. Yesus Mengajukan Pertanyaan

5. Yesus Menggunakan Benda-Benda sebagai Pelajaran

(4)

1.

YESUS MENCERITAKAN

SEBUAH KISAH

Yesus mengatakan perumpamaan yang tak terhitung jumlahnya (Markus 04:34). Dia menarik kebenaran rohani dari

kehidupan sehari-hari. Kisah-kisah ini tidak hanya membuat Yesus dengan mudah memberitakan kehotbah yang berkesan, tetapi pendengar juga

terhubung dalam cara yang jauh lebih mendalam.

(5)

PERUMPAMAAN ANAK YANG HILANG

Yesus bisa saja menyatakan, “Allah mengasihi Anda sehingga Dia akan menyambut Anda kembali kepada-Nya, tidak peduli seberapa jauh Anda telah berkelana jauh.”

Itu pasti benar. Namun, Yesus bukan memilih untuk menceritakan kisah seorang anak yang tidak mengakui keluarganya, berpesta pergi warisannya, pulang untuk meminta belas kasihan, tapi mengejutkan disambut dengan tangan terbuka oleh

(6)

1.

YESUS MENCERITAKAN SEBUAH KISAH

Jika Anda ingin berkhotbah seperti Yesus, mulailah dengan bercerita atau menggunakan Perumpamaan bagi banyak Pendengar. Gunakan contoh-contoh

dari kehidupan sehari-hari untuk mengajarkan kebenaran rohani.

(7)

2.

YESUS MENGEJUTKAN

PENDENGAR

Yesus sering menggunakan kalimat hiperbola (ucapan, ungkapan, atau pernyataan kiasan yang dibesar-besarkan

atau berlebih-lebihan, dimaksudkan untuk memperoleh efek tertentu). Dia mengajar menggunakan contoh

adakalanya kelihatan keterlaluan, berlebihan dan pernyataan yang mengejutkan sehingga mendapat perhatian dari para Pendengar. Pernyataan-pernyataan ini tidak semua dimaksudkan untuk dipahami secara harfiah, tapi dengan kalimat Hiperbola, Yesus mempunyai maksud

untuk membentangkan atau menguraikan poin-poin penting.

(8)

MATIUS 5: 29-30

Misalnya Yesus tidak bersungguh-sungguh mengharuskan kita untuk mencungkil mata kita dan mengamputasi tangan Anda karena mengakibatkan kita untuk

berbuat dosa, atau kalau tidak semua orang Kristen akan menjadi korban amputasi tuna netra.

(9)

MATIUS 7: 3-5

Dia juga tidak mengartikan bahwa orang-orang yang berbicara dengan benar-benar harus mengeluarkan kayu gelondongan dari mata mereka.

(10)

2.

YESUS MENGEJUTKAN PENDENGAR

Yesus hanya membuat pokok yang sangat jelas. Yesus mengatakan hal-hal yang mengejutkan orang dan melebih-lebihkan kebenaran untuk menekankan poin-nya.

Jika Anda ingin berkhotbah seperti Yesus, mengejutkan orang-orang. Cobalah untuk membesar-besarkan sedikit dengan pernyataan Anda. Mengatakan hal-hal

keterlaluan yang tidak dimaksudkan untuk secara harfiah, tetapi menarik perhatian dan mengomunikasikan poin agar terlihat jelas.

(11)

3.

YESUS AHLI DAL AM MENGUNGKAPKAN KATA-KATA YANG MUDAH DIINGAT

ATAU YANG MENARIK

Yesus berbicara dengan puitis. Dia sering menggunakan ucapan yang menarik atau kata yang mudah diingat dan memainkan

kata-kata. Hal ini tidak selalu jelas dalam terjemahan bahasa Inggris. Namun, dalam bahasa aslinya, Yesus membuat lebih mudah bagi pendengarnya untuk mengingat apa yang

(12)

LUKAS 6: 37-38A, ESV

Misalnya, Yesus menggunakan kalimat menarik saat mengatakan, " jangan

menghakimi, supaya Anda tidak dihakimi; jangan menghukum, supaya Anda tidak dihukum; Ampunilah, dan Anda akan diampuni; Berilah, dan kamu akan diberi"

(13)

HUKUM EMAS

LUKAS 6:31

Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.

(14)

3.

YESUS AHLI DALAM MENGUNGKAPKAN

KATA-KATA YANG MUDAH DIINGAT ATAU

YANG MENARIK

Jika Anda ingin berkhotbah seperti Yesus, rajinlah menggunakan pernyataan-pernyataan yang mudah diingat. Hal itu akan Membuat point utama menjadi mudah untuk diingat. Jika para Pendengar mengingat pesan-pesan tersebut, maka

mereka akan dapat membawanya bersama mereka di mana saja mereka pergi.

(15)

4.

YESUS MENGAJUKAN

PERTANYAAN

Daripada memberitahu semua orang jawabannya dengan segera, Yesus menggunakan Metode Socrates. Dia

memimpin pendengar-Nya untuk menyimpulkan dengan cara mengajukan

(16)

MATIUS 16:26

Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?

(17)

MATIUS 22: 20-21

Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan

kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."

(18)

4.

YESUS MENGAJUKAN PERTANYAAN

Pertanyaan adalah metode pengajaran berkuasa, terutama ketika mengajar orang banyak berseteru (seperti orang-orang kafir). Pertanyaan merangsang

kemampuan berpikir kritis. Mengajukan pertanyaan yang baik membuat

pendengar lapar untuk menemukan jawaban. Jika Anda ingin berkhotbah seperti Yesus, melontarkan banyak sekali pertanyaan. Jangan mengungkapkan jawabannya

segera. Membantu pendengar Anda menggunakan otak mereka sendiri.

(19)

5.

YESUS MENGGUNAKAN

BENDA-BENDA SEBAGAI

PELAJARAN

Yesus sering menggunakan benda-benda sebagai pelajaran untuk berkomunikasi

(20)

CONTOH

• Dia membasuh kaki para murid untuk mengajar kepemimpinan yang melayani (Yohanes 13: 3-17).

• Dia memanggil seorang anak kecil dating kepada-Nya untuk membicarakan iman seperti anak kecil (Matius 18: 1-4).

• Dia menggambarkan persembahan yang sejati setelah memperlihatkan seorang janda yang menjatuhkan dua koin yang paling kecil ke tempat persembahan di Bait Allah (Markus 12: 41-44).

• Ketika dia mengatakan perumpamaan tentang penabur, adalah kesempatan yang sangat baik sehingga ia berdiri di dekat ladang.

(21)

5.

YESUS MENGGUNAKAN BENDA-BENDA

SEBAGAI PELAJARAN

Kebenaran secara visual dikomunikasikan jauh lebih kuat daripada kebenaran yang dinyatakan belaka. Jika Anda ingin berkhotbah seperti Yesus, gunakanlah

benda-benda sebagai pelajaran. Kadangkala waktu dalam persiapan khotbah membatasi atau memblokir abda untuk berpikir kreatif. Pikirkan cara-cara untuk

(22)

6.

YESUS MENGGUNAKAN

PENGULANGAN

Yesus membantu pendengarnya belajar pelajaran Nya dengan sering mengulang

sendiri. Dia mengajarkan tema-tema utama yang sama lagi dan lagi.

(23)

CONTOH

Misalnya, Yesus berbicara tentang kematian dan kebangkitan-Nya berulang-ulang (Markus 8:31; 9:31; 10: 33-34), dan para murid masih tidak memahaminya.

(24)

6.

YESUS MENGGUNAKAN PENGULANGAN

• Kadang-kadang orang perlu mendengar sesuatu berkali-kali selama sebelum secara lengkap tenggelam dalamnya.

• Selain itu, pelajaran yang bisa berulang bisa diingat. Jika Anda ingin berkhotbah seperti Yesus, ulangi. Temukan poin utama pesan Anda dan mengatakannya lagi dan lagi, dan jangan takut untuk memberitakan tentang pokok yang penting lebih dari sekali setahun.

(25)

Jika Anda ingin menjadi seorang pengkhotbah yang lebih baik, tidak ada yang lebih hebat dari Yesus.

(26)

6 M E T O D E Y A N G Y E S U S

G U N A K A N S A AT B E R K H O T B A H

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai salah satu satu komponen SPF yang berperan dalam menentukan efektivitas dari SPF, personel harus memiliki pengetahuan, keterampilan, serta perilaku yang baik dan memadai

Khususnya pada DAS Siak di Perawang melalui analisis parameter mikrobiologi meliputi: total bakteri, angka lempeng total jamur, Coliform, serta ada tidaknya kontaminasi

Kewajiban keuangan dalam ruang lingkup PSAK 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, hutang dan pinjaman

Berdasarkan definisi yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa bullying merupakan suatu perilaku agresif yang dimiliki individu atau sekelompok orang

Penelitian dilakukan dengan mensintesis, dan membandingkan hasil penelitian antar satu lainnya untuk selanjutnya dirangkum terkait faktor-faktor yang berhubungan dengan

Menurut Sugiyono, (2001, p.109) perlu dibedakan antara hasil penelitian yang valid dan reliable dengan instrumen yang valid dan reliable. Hasil penelitian yang valid bila

materi standar kompetensi kompetensi dasar bab 10 keamanan berbicara membaca mendengarkan menulis mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara lisan dengan gambar,