Modul ke: Fakultas Program Studi
02
ILMU KOMUNIKASI HUBUNGAN MASYARAKATAnom Tri Djatmiko, M.Pd
KEWIRAUSAHAAN 2
Seorang entrepreneur tidak cukup mengandalkan
gagasan kreatif dalam pembuatan produk saja. Dia
memerlukan strategi yang jitu dan eksekusi yang tepat.
Keberhasilan ditentukan banyak hal, tetapi yang paling
penting adalah apakah Anda benar-benar mengenal
karakter Anda dan berada pada bidang yang Anda sukai
dan akrabi? Bukan tidak mustahil keberhasilan hanya
soal waktu saja bagi orang-orang yang benar-benar
mencintai pekerjaaannya. Kata para pengusaha, produk
itu-betapa pun sederhananya harus dikeloni-diajak
berbicara, diberi perintah, dan diberi sentuhan pribadi
anda.
MENGENAL PANGGILAN JIWA
Untuk berhasil calon wirausahawan harus
memperhatikan 3 faktor, yaitu :
Cocok dengan diri kita : Peluang itu bersifat personal,
akrab dengan Anda, yang memerlukan kemampuan (skill), kepribadian, dan Anda sukai (sesuai dengan hobi atau minat).
Akses : Anda dapat mengaksesnya. Hal ini berkaitan
dengan jaringan, lingkungan pendukung.
Potensial : Komersialisasinya harus mampu memberikan
tingkat pertumbuhan dan pengembalian investasi yang layak.
Untuk mendapatkan ide usaha yang potensial
dan cocok dengan diri Anda, enterpreneur harus
memulainya dengan analisis berikut ini:
Apa yang paling Anda senangi ?
Apakah kegemaran atau hobby Anda?
Produk dan proses apa yang paling Anda ketahui?
Adakah sesuatu yang ingin Anda lakukan ketika sedang menganggur?
Apakah tujuan terpenting Anda dalam bisnis sendiri? Apakah
mendapatkan keuntungan, kebebasan, atau yang lainnya?
Ide mana yang muncul sebagai respons terhadap 4 pertanyaan
“Sesuaikan pilihan bisnis dengan karakter, bakat, ketrampilan, dan hobi anda” ....
Dedikasi/Pelayanan Dominasi/ Pengarahan Introvert/Produksi Ekstrovert /Distribusi
P
- konsultatifK
- AnalitisT
- ServiceD
- kreatifRemember!
Dari gambar diperoleh 4(empat) buah kuadran yang masing-masing menunjukkan tipe-tipe pembawaan manusia dalam hubungannya dengan bagaimana yang bersangkutan mengadakan kontak dengan orang lain.
Kuadran pertama, menggambarkan tipe manusia yang
dinamakan “Dominan” (D).
Kuadran kedua, mewakili orang-orang dengan sifat extrovert,
senang bergaul dengan orang banyak, terkombinasi dalam tipe”Populer” (P).
Kuadran ketiga, “Tenang” (T), dibentuk dari perpaduan antara
bawaan yang extrovert, dengan sifat yang condong mengalah pada orang lain.
Manusia Tipe “ Dominan”
Orang tipe “D” memiliki motivasi yang kuat untuk mengejar prestasi.
Perilakunya selalu berorientasi ke hasil dari suatu pekerjaan atau tanggung jawab. Dia sangat menyenangi tantangan. Untuk berhasil, mereka bersedia bekerja keras, bahkan kalo perlu dengan cara apa saja. Sayangnya, dia kurang peduli pada lingkungan pergaulan, tidak banyak berbicara, bertindak secara cepat dan praktis, langsung ke sasaran.
Bagi orang tipe “D”, pekerjaan yang bermutu adalah pekerjaan
dengan tingkat kesulitan tinggi. Dengan demikian, mereka merasa tertantang dan mendapat kepuasan setelah berhasil.
Para “Dominan” yang bekerja di suatu perusahaan menginginkan
status dan jenjang karier yang jelas karena bagi mereka hal itu merupakan penghargaan atas prestasi-prestasi kerja. Bagi mereka prestasi adalah hasil dari serentetan kerja keras dan susah payah.
Manusia Tipe “Populer”
Orang-orang tipe “P” termotivasi untuk memperoleh
“pengakuan” (recognition) dari orang banyak sehingga mereka merasa sebagai orang penting di lingkungannya. Karena tujuannya lebih pada bagaimana penilaian orang banyak , maka orang “P” kadang-kadang kurang mewaspadai hasil akhir
pekerjaannya dan batas waktu penyelesainnya. Mereka
menginginkan popularitas, dan untuk itu, mereke akan berusaha sedapat mugkin untuk mencari pengaruh (influence) ke sana kemari.
Tipe “P” menginginkan prestise, banyak bicara, dan sangat
mendambakan hubungan-hubungan yang hangat serta
bersahabat dengan berbagai pihak. Seperti juga orang tipe “D”, orang-orang yang “Populis” menghendaki kebebasan, jauh dari berbagai aturan-aturan ketat serta kendali-kendali yang terlalu rinci. Kreativitas menghendaki kebebasan, orang “Pop” sangat menyenangi pergaulan dan pintar bergaul. Mereka tidak segan-segan menolong orang lain, dan memotivasi siapa pun yang membutuhkan dorongan guna mencapai kemajuan-kemajuan dalam bisnis atau kehidupan ini. Berbicara, baik antarpribdi maupun di depan publik sambil melontarkan berbagai gagasan dan ide-ide, merupakan kemampuan yang cukup spesifik.
Manusia Tipe “Tenang”
Orang-orang bertipe “T” terdorong oleh motivasi persahabatan dan saling menghargai. Mereka juga “extrovert”, dan pandai bergaul. Akan tetapi mereka tidak mempunyai ambisi besar dalam mencapai prestasi apapun. Tipe “Tenang” ini kurang menyukai tanggungjawab dan tantangan yang bervasriasi. Karena kurang menyenangi tantangan, dengan sendirinya mereka juga kurang berani mengambil resiko-resiko besar sehingga condong memilih lingkungan yang aman. Untuk dapat mencapai sesuatu , orang-orang “T” memerlukan penjelasan yang detail tentang sasaran yang hendak dicapai, sekaligus apa peran mereka dalam tugas itu.
Manusia Tipe “Konvensional”
Orang tipe “K” biasanya bekerja dengan acuan ketelitian, hasil yang
benar dan sempurna menurut kaidah-kaidah yang sudah baku. Mereka termasuk “introvert”, kurang peduli dengan lingkungan sosialnya sehingga condong membatasi diri dalam berhubugan dengan manusia lain. Sebagai kompensasinya mereka sangat teliti dalam pekerjaan, perfeksionis, selalu mengacu pada kesempurnaan hasil. Tipe “K” ini juga mendambakan lingkungan yang aman-aman saja. Karena “introvert”nya, mereka sering berharap untuk mendapatkan tugas-tugas yang bisa “menenggelamkan” mereka ke dalam keasyikan bekerja. Oleh karena itu. Pekerjaan yang sesuai dengan mereka adalah hal-hal yang membutuhkan keakuratan tinggi atau bidang-bidang penelitian.
Hubungan Kreativitas, Idea, Dan
Peluang
IDE
Matching Panggilan Jiwa dan Jenis Usaha
Orang Dominan, Kelompok Kreatif
Orang Populis, Kelompok Konsultatif
Orang Tenang, Kelompok Servis/Pelayanan
Orang Dominan, Kelompok Kreatif
Terdiri dari orang-orang yang karena kreativitasnya, sangat mendambakan kebebasan. Dalam bekerja, mereka berorientasi pada pencapaian hasil akhir yang baik. Biasa bekerja sendiri, tidak banyak bicara. Mereka tergolong orang-orang yang “tidak pintar ngomong”. Karena sifatnya dominan, dalam berwirausaha mereka lebih memilih bidang-bidang usaha yang tidak perlu banyak berhubungan dengan orang lain guna “lobi-melobi”. Lebih baik mereka bergerak dalam
bidang produksi, menghasilkan produk-produk tertentu. Di sini, semua
ambisi, kebebasan berkreasi, serta gagasan-gagasan inovasi bisa terlampiaskan. Mereka bisa mendirikan industri-industri besar, atau
Orang Populis, Kelompok Konsultatif
Orang-orang dari kelompok ini bersifat dominatif. Dan karena berpembawaan extrovert, mereka menyukai pergaulan, senang bertemu dengan publik, dan pandai berbicara. Oleh karena itu, orang konsultif lebih sesuai berbisnis dalam bidang- bidang
usaha yang bersifat mengarahkan atau memberi instruksi.
Misalnya, menjadi konsultan, membuka kursus, menjadi pelatih
olahraga. Sebagai extrovert, mereka juga baik dalam bidang-bidang distribusi dan perdagangan.
Orang Tenang, Kelompok
Servis/Pelayanan
Kelompok ini lebih cocok dalam bidang-bidang usaha yang memberikan layanan kepada pihak lain. Kelebihan orang servis adalah kemampuannnya mengikuti keinginan-keinginan orang yang dilayaninya dengan tulus. Bidang usaha layanan (jasa) bisa
bermacam-macam, mulai membuka bengkel otomotif,
elektronik, rumah makan, rumah sakit, sekolah, sampai berbagai usaha jasa lainnya.
Orang Konvensional, Kelompok Analitis
Orang tipe ini adalah pekerja yang mengacu pada
ketelitian dan “kesempurnaan hasil” menurut aturan
dan kaidah yang berlaku. Ia kurang peduli dengan
lingkungan social dan cenderung membatasi pergaulan
antarsesama. Mereka sering dikenal dengan sebutan
“perfeksionis”. Keunggulan mereka terlihat dari hasil
akhir kerja mereka yang memuaskan, rapi dan teliti.
Orang-orang bertipe kepribadian konvensional ini cocok
bekerja sebagai sekretaris, akuntan, clerk,atau operator
komputer.
Contoh - Contoh Bidang Usaha Kelompok
Kreatif
1.
Bidang Makanan dan Minuman: Bidang ini sangat
bervariasi dan bisa di wujudkan dalam berbagai
tingkatan sesuai dengan tingkatan lapisan
masyarakat yang akan dituju.
2.
Kerajinan : Calon entrepreneur di berbagai daerah
Nusantara sebaiknya memikirkan atau menggali
kembali potensi daerahnya yang memiliki jenis-jenis
kerajinan yang bisa diketengahkan ke lingkup
nasional maupun internasional.
3.
Logam : Sekarang ini masih sangat dibutuhkan
terobosan-terobosan baru dari entrepreneur muda
untuk meningkatkan mutu produk logam tersebut.
4. Pertanian dan Agrobisnis : Dalam masa krisis, bidang ini
telah membuktikan diri sebagai bidang usaha yang tidak saja kebal krisis, tapi juga menangguk keuntungan yang berlipat ganda.
5. Peternakan dan Hasil-hasil Tambak : Ini juga merupakan
bidang usaha yang sangat potensial untuk diekspor sehingga patut diperhitungkan sebagai bisnis yang kebal krisis.
6. Rajutan, Bordir, dan Renda : Meski termasuk kelompok
kerajinan, bidang ini bisa diberi perhatian lebih karena condong melibatkan tenaga-tenaga wanita.
7. Sablon : Biayanya relatif murah sehingga patut dijadikan
sebuah alternatif unggulan bagi meraka yang ingin terjun ke dunia wirausaha. Syaratnya adalah penjiwaan dan menjaga kualitas dengan menggunakan bahan-bahan bermutu karena sablon berhubungan erat dengan seni dan keindahan.
8. Penerbitan : Menjadi penerbit, bisa juga dimulai degan
usaha kecil-kecilan. Kalau pengusahanya juga mampu menulis, usaha ini akan lebih ideal lagi.
9. Mainan Anak – Anak : Memproduksi mainan anak tidak
perlu yang mewah dan mahal, yang penting adalah ide yang sejalan dengan dunia khayal anak-anak.
10. Kartu Ucapan : Dengan kreativitas tinggi, berbagai merek
ucapan kartu ucapan mampu mengeruk keuntungan besar. Inovasi bentuk-bentuk kartu dengan menggunakan bahan-bahan yang tersedia juga bisa dilakukan asalkan Anda kreatif dan mau mendengarkan masukan-masukan pasar.
11. Karya-karya Intelektual : adalah produk-produk yang
sepenuhnya merupakan hasil kerjakecerdasan seseorang. Termasuk dalam golongan ini adalah pembuatan perangkat lunak (software) komputer, penulisan buku, skenario film, paket-paket pembelajaran tambahan, penciptaan lagu dsb.
Contoh-Contoh Bidang Usaha kelompok Konsultif
1. Jasa Konsultasi : Dengan menjadi konsultan, orang-orang dari
kelompok ini akan bisa menyalurkan pembawaannya yang dominan, langsung pada klien. Untuk menjadi konsultan,
sesorang harus mempunyai pengetahuan atau keahlian tertentu yang dibutuhkan oleh pelanggannya.
2. Kursus-kursus : Alternatif lain bagi kaum konsultatif adalah
membuka usaha dalam bidang pendidikan dan pelatihan.
3. Pusat Kebugaran dan Pelatihan olahraga : Bagi mereka yang
menyenangi dan menguasai teknik-teknik berolahraga juga dapat menggunakan kepandaiannya itu untuk berwirausaha. Antara
lain menjadi pelatih olahraga atau membuka pusat kebugaran (fitness center).
4. Bidang Perdagangan : Bidang ini merupakan bidang yang banyak
diminati entrepreneur dengan kepribadian “dominant extrovert”. Selain mudah dimasuki, bidang ini dapat dilakukan kapan saja dan mudah ditinggalkan.
Contoh – Contoh Bidang Usaha Kelompok
Pelayanan
1.
Biro Jasa
2.Biro Teknik
3.
Jasa Pengetikan
4.
Fotokopi dan Penjilidan
5.Sablon Pesanan
6.
Perbengkelan
7.
Kontraktor dan Jasa Perbaikan Bangunan
8.Rumah Kos
9.
Salon Kecantikan
10.Makelar, dll.
Contoh –
Contoh
Bidang Usaha Kelompok
Analitis
1. Jasa Penerjemah
2. Jasa Reparasi Perangkat Elektronik dan Teknologi Informasi : Bagi
wirausaha yang berkepribadian “introvert”dan dedikatif,
“menenggelamkan diri” dalam keruwetan sistem yang canggih merupakan kebahagiaan tersendiri. Tentu saja dengan catatan bahwa teknologi yang diperlukan harus dikuasai.
3. Karya Intelektual 4. Perancang Busana 5. Akuntan
Ide Usaha dari Imitasi
Selalu dibutuhkan gagasan-gagasan baru untuk mengadaptasi jenis-jenis usaha yang sudah ada dimana ide-ide usaha muncul
karena adanya informasi yang mengindikasikan adanya
kebutuhan. Pendekatan ini membuthkan data dan petimbangan-pertimbangan. Oleh karena itu kita perlu melakukan hal-hal seperti di bawah ini:
1.Mempelajari Industri yang Sudah Ada
2.Mengkaji Input dan Output Industri
3.Menganalisis Tren Populasi dan Data Demografi
4.Mengkaji Tren Ekonomi
5.Analisis Terhadap Perubahan Sosial
Tips Praktis
Carilah Idea Bisnis dengan :
•
Sering menghadiri pameran perdagangan dan
investasi
•
Mempelajari keahlian tenaga kerja lokal
•
Investigasi material lokal dan sumber daya lain
Quotation
“Ketika satu pintu tertutup maka pintu lain terbuka. Namun, kita
seringkali terpaku menyesali pintu yang tertutup itu, hingga tak
bisa melihat pintu lain yang terbuka bagi kita”
- Alexander Graham Bell