BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1. Sejarah SD Kristen Lemuel II
Berawal dari keinginan Majelis Gereja Kristus Petamburan (GKP) periode 1968-1973 untuk membentuk pelayanan baru gereja di bidang pendidikan, yang akhirnya dapat direalisasikan pada tanggal 7 Februari 1970, dengan membuka Taman Kanak Kanak yang diberi nama "Taman Kanak Kanak Kristen Lemuel".
Nama "Lemuel" diambil dari Kitab Amsal 31, nama seorang raja yang bijaksana, mengasihi dan menghormati orang tuanya. Diharapkan melalui SDK Lemuel kelak lahir generasi muda yang memiliki sikap dan perilaku seperti Raja Lemuel.
Dalam melaksanakan misinya setelah aktivitas sekolah dimulai, menuju visi untuk mencapai masa depan penuh harapan, pendiri melengkapi keanggotaannya dan menyertakan 1 (satu) anggota GKP dan 2 (dua) tokoh masyarakat. Dengan demikian keanggotaan Badan Pendiri pertama menjadi 5 (lima), yaitu :
1. Ibu Lilianti Kamil (penggagas)
2. Bapak Paulus Muhammad Zen (penggagas) 3. Bapak Matia Madjiah (anggota GKP) 4. Bapak Sudjadi (tokoh masyarakat) 5. Ibu Anna Sungadi (tokoh masyarakat)
60
Selanjutnya pada tanggal 10 September 1971, Badan Pendiri Sekolah Lemuel secara resmi mendaftarkan nama "Yayasan Pendidikan Kristen Bina Siswa" dalam Akta Notaris.
SDK Lemuel dimulai berdiri sejak 15 Januari 1972 dengan murid pertama berjumlah 20 anak sebagian besar berasal dari TKK Lemuel sendiri. Ruang kelas berada di Aula terbuka GKP, yang dibatasi dengan beberapa lembar hardboard dengan tiang-tiang aula yang kokoh. Ruang unik ini tetap digunakan untuk kelas 1 sampai tahun 1977, pelepasan lulusan SDK Lemuel pertama dan kedua berlangsung di Aula terbuka sebuah peristiwa bermakna luar biasa bagi pertumbuhan dan perkembangan Sekolah Lemuel selanjutnya.
Saat ini SDK Lemuel telah memiliki jenjang TK dan SD di Petamburan atau yang lebih dikenal dengan nama "LEMUEL 1" dan jenjang TK, SD dan SMP di Pos Pengumben yang lebih dikenal dengan nama "LEMUEL 2".
SDK Lemuel didukung oleh fasilitas yang lengkap dengan guru-guru yang kreatif, inovatif, berpengalaman dan kompeten dibidangnya. Prestasi demi prestasi telah dicapai SDK Lemuel, terutama setelah Pemerintah Kota Jakarta Barat melalui seleksi ketat menetapkan salah seorang murid SDK Lemuel Aster Dewanti sebagai Murid Teladan dan Ibu Marthalena sebagai Kepala TK teladan Jakarta Barat. Selain itu, prestasi lainnya dalam bidang Olahraga, Pramuka, Seni, dan Kegiatan kemasyarakatan lainnya. Pada peringatan HUT RI ke 29, SDK Lemuel mengikuti Karnaval dan beberapa perlombaan lain dan keluar sebagai juara umum. Artinya SDK Lemuel tidak saja berhasil dalam bidang Akademik
61
tetapi dalam berbagai kegiatan Pramuka, Olahraga dan kegiatan sosial kemasyarkatan lainnya.
Sejalan dengan kualitas yang dimiliki oleh setiap siswa-siswanya, Para guru-guru dan karyawan yang berada dilingkup SDK Lemuel dibekali dengan pelatihan atau seminar-seminar yang mendukung dalam setiap pekerjaannya.
Adapun kegiatan pelatihan yang diikuti antara lain:1
1. Penataran KTSP
2. Seminar Sampah oleh IDE
3. Seminar Pentinganya Nutrisi Bagi Tubuh Anak oleh IDE dan ULTRA 4. Seminar Cara Membaca dan Matematika oleh Frisian Flag
5. Seminar Tematik oleh Grasindo 6. Educare Training and Consultant 7. Active Learning Workshop
8. Lokakarya Kurikulum Berbasis Kompetensi
4.1.2. Visi, Misi dan Tujuan SDK Lemuel
Misi : Unggul dalam mutu akademik, berkarakter Kristiani"
Visi : Membentuk dan mengembangkan potensi dan jati diri anak bersama orangtua melalui pendidikan dan pengajaran yang kreatif, inovatif, dan pengajaran yang menyenangkan”
62
Tujuan :
1. Mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara, warga masyarakat dan warga gereja yang baik dan bertanggung jawab.
2. Mengembangkan sifat-sifat raja Lemuel yang sayang dan menghormati orangtua, disiplin, bertanggung jawab dan peduli pada sesama serta teguh imannya.
3. Mengembangkan potensi yang dimiliki peserta sehingga menjadi generasi yang handal dan memiliki kemampuan hidup layak, mampu melayani, bersaksi dan menjadi berkat
4.1.3. Logo SD Kristen Lemuel I
Gambar 4.1 Logo SDK Lemuel
Sumber : SD Kristen Lemuel Handbook. Jakarta. 2010. Arti logo:2
1. Tanda Salib, melambangkan sekolah berdasarkan ajaran kristiani
2. Buku, melambangkan wawasan yang luas dalam memberikan bekal pendidikan kepada semua masyarakat.
2 SD Kristen Lemuel Handbook. Jakarta. 2010.
63
4.1.4. Struktur Jabatan Guru & Karyawan SD Kristen Lemuel II Gambar 4.2
Struktur Jabatan Guru dan Karyawan Periode Tahun Pelajaran 2013-2014
59
Gambar 4.3
Struktur Organisasi Yayasan Pendidikan Kristen Bina Siswa Badan Pembina
Pengurus Yayasan Ketua Bapak Budi Herianto
Ketua 1: Pdt Herry Kwok Ketua 2 : Creace Suharly
Pengawas
Sekretaris 1. Ellyn Herawati
2. Henny Yunus
Bendahara 1. Endang Ratna Kusuma
2. Lies Nelly Sitohang Bidang-Bidang
SDM
Toni Pendidikan /Akademik Sintawati Setiawan Sarana Prasarana Ir San Ek Pdt. Taryono Kerohanian
Kepala Sekolah
TKK Lemuel I Kepala Sekolah TKK Lemuel II Kepala Sekolah SDK Lemuel I Kepala Sekolah SDK Lemuel II Kepala Sekolah SMP K Lemuel SISWA
65
4.1.5 Peran Humas SD Kristen Lemuel II
Hakekat kegiatan kehumasan dalam suatu perusahaan pada dasarnya merupakan fungsi yang melekat (sangat berhubungan) dengan tugas pimpinan.Di dalam melaksanakan fungsi tersebut, pimpinan dibantu oleh pegawai-pegawainya yang bertanggung jawab dalam kegiatan kehumusan.
Kehumasaan pada SD Kristen Lemuel II ditangani oleh bagian yang terdapat dalam struktur organisasi yang berada di bagian-bagian perusahaan atau organisasi yang merupakan salah satu unsur pembantu pimpinan. Kedudukan Humas SD Kristen Lemuel II berada pada seluruh bagian warga sekolah Lemuel yang terlibat dalam kemajuan sekolah Lemuel dan terpusat dibawah tanggung
jawab kepala sekolah.1
Bagian Humas memiliki kewajiban melakukan kerjasama dengan unit-unit kerja yang lain seperti pada hubungan antar lembaga dan kesektrariat direksi. Dan bagian Humas mengendalikan seluruh pelaksanaan kegiatan kehumasan di dalam unit kerja yang dipimpinnya.
4.1.6 Kegiatan Humas SD Kristen Lemuel
Beberapa kegiatan yang diadakan oleh Human SD Kristen Lemuel sebagai berikut :2
1. Menyelenggarakan pelayanan informasi untuk pejabat / karyawan (laporan, internet, kliping)
1 SD Kristen Lemuel.SDK Lemuel Handbook.Jakarta:2010. 2 Ibid.,
66
2. Menyelenggarakan persiapan untuk acara-acara sekolah
3. Merencanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan dan melaporkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan Humas.
4. Menyusun program perencanaan pengadaan dan pengembangan Sekolah 5. Menetapkan metode kerja yang sesuai untuk unit kerjanya sehingga dapat
melaksanakan tugas-tugas efektif
6. Mewakili Kepala Sekolah maupun Direksi lain dalam melakukan tugas-tugas pertemuan dengan para stakeholder maupun pihak terkait lainnya.
7. Membuat dokumentasi Sekolah 8. Mengadakan Promosi Sekolah
9. Menyelenggarakan tour untuk karyawan, Guru, dan Direksi Yayasan 10. Mengadakan pelatihan untuk guru dan karyawan
11. Mengadakan ibadah bersama
12. Mengadakan atau menyelenggarakan serah terima jabatan dan pelantikan guru, karyawan Sekolah
13. Menyelenggarakan acara kerja sama dengan pihak-pihak terkait di luar Sekolah.
67
4.2 Hasil Penelitian
Dalam mempertahankan reputasi SDK Lemuel, membutuhkan peran Humas.
4.2.1 Peranan-peranan Humas
a. Communication Technician / Teknisi Komunikasi
Peran humas pertama, yaitu peran humas Communication Technician / Teknisi Komunikasi. Pada tahap teknisi ini kebanyakan praktisi humas masuk sebagai teknis komunikasi, deskripsi kerja dengan keahlian komunikasi dan jurnalistik sebagai syarat teknisi komunikasi disewa untuk menulis dan mengedit newslatter karyawan, menulis news release, feature, mengembangkan dan mengelola isi web, googlemail dan jejaring sosial seperti facebook, twitter, serta menangani kontrak media. Praktisi yang melakukan tugas peran ini, biasanya tidak hadir saat manajemen mendefinisikan problem dan memilih solusi. Praktisi ini hanya melakukan komunikasi, mengimplementasikan program yang terkadang tanpa mengetahui secara menyeluruh motivasi atau tujuan yang diharapkan serta melakukan tugas untuk menjelaskan kepada karyawan dan pers.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber Ibu Fermy Kristiani selaku staff administrasi atau ketatausahaan SDK Lemuel, menjelaskan secara singkat mengenai peran humas dalam mempertahankan reputasi di SDK Lemuel adalah sebagai berikut :
“Sekolah kami belum ada divisi humas mbak, yang ada hanya divisi keuangan, dan administrasi/tata usaha.Dalam hal ini Guru, Karyawan, dan Orangtua Murid SDK Lemuel dalam perannya sebagai teknisi komunikasi berupaya membantu, menyediakan layanan teknis komunikasi untuk beragam komunikasi baik
68
eksternal mau pun internal, dan juga mempertahankan reputasi baik SDK Lemuel.”3
Selanjutnya, beliau juga menambahkan akan pentingnya keberadaan divisi humas di sekolah:
“Menurut saya perlu, karena kita tahu sekarang ini banyak sekali sekolah yang dibangun dengan fasilitas yang serba ok, bila sekolah-sekolah yang lama tidak dapat bersaing, maka sekolah tersebut bisa-bisa tidak maju, memiliki reputasi buruk bahkan bisa akhirnya ditutup, mbak. Oleh karena itu, agar sekolah dapat tetap bertahan, perlu orang-orang yang memang ahli dibidang tertentu yang dapat berhubungan dengan pendekatan ke masyarakat, tahu bagaimana cara teknik promosi, dapat membuat program untuk jangka panjang kemajuan sekolah, dan sekolah ini jadi tetap bisa mempertahankan reputasinya mbak..”4
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber Ibu Agustina Sim selaku Ka SDK Lemuel yang juga menjelaskan mengenai peran Humas sebagai teknisi komunikasi adalah sebagai berikut :
“Menurut saya adanya humas sangat penting sekali mbak, soalnya dengan adanya Humas berserta dengan kegiatan yang ada didalamnya seperti komunikator dan membangun hubungan dapat memudahkan sekolah dalam hal menentukan kebijakan untuk program jangka panjang sekolah, juga bisa membantu sekolah dalam mempererat hubungan untuk dapat lebih peka, lebih mau melihat, dan lebih mau mendengar tentang apa yang diinginkan dari guru, karyawan, dan orangtua peserta didik mengenai keadaan atau kegiatan yang berkaitan dengan nama besar sekolah. Selain itu juga, membantu dalam hal berkomunikasi, yang mungkin antara satu orangtua dan guru tertentu tidak dapat menyuarakan apa yang ingin disampaikan sehingga seringkali terjadi komunikasi yang tidak nyambung dan salah paham. Di sinilah, humas sebagai teknisi komunikasi sangat dibutuhkan peranannya, untuk menjaga agar arus komunikasi tetap berjalan dengan baik. Yang paling penting dengan berjalannya komunikasi yang baik antara berbagai pihak, ya..reputasi sekolah juga bisa jadi tetap bagus mbak dengan adanya humas sebagai teknisi komunikasi.”5
3 Hasil wawancara dengan Ibu Fermy Kristiani, Staff Administrasi SDK Lemuel pada tanggal 03
Desember 2013 jam 08.00, di ruang Ketatausahaan SDK Lemuel
4 Ibid.
5 Hasil wawancara dengan Ibu Agustina Sim, Ka. SDK Lemuel pada tanggal 02 Desember 2013
69
Berkaitan dengan peranan humas sebagai teknisi komunikasi, berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber Bapak Budi selaku Ketua Yayasan Pendidikan Kristen Bina Siswa adalah sebagai berikut :
“Peran Humas sangat penting, namun kami memang menyadari ya..bahwa di SDK Lemuel peran humas belum dapat berjalan sebagaimana mestinya. Harapan saya dan sampai detik ini kami dari pihak yayasan mengusahakan agar kelak di Lemuel kedepannya ada Humas di sekolah, ya biar reputasi sekolah ini bisa tetap bagus mbak.”6
Selanjutnya, narasumber Ibu Fermy selaku Staff Administrasi SDK Lemuel menambahkan mengenai sejauh apa peran humas telah dijalankan dalam mempertahankan reputasi SDK Lemuel, yaitu sebagai berikut :
“SDK Lemuel sebagai sebuah lembaga pendidikan yang berhadapan dengan banyak pihak didalam kesehariannya memang belum memiliki bagian divisi humas. Sekolah menjalani kegiatan humas sebagai metode komunikasi (method of communication) yang merupakan rangkaian atau sistem kegiatan (order or system of action) melalui kegiatan komunikasi yang khas. Implikasinya setiap anggota institusi dituntut untuk dapat menjalankan fungsi-fungsi kehumasan. Meski saya tidak tahu sedetail apa atau sejauh mana peran humas dalam konteks praktisi humas yang sebenarnya, tetapi menurut saya sekolah telah melakukan kegiatan yang berkaitan dengan kehumasan itu, misalnya membangun keakraban dengan para orangtua, pemerintah, dan warga sekitar sekolah, mau mendengarkan keluhan para orangtua dan warga akan kegiatan sekolah.ya kegiatan yang berkaitan dengan kehumasan tersebut, sangat efektif banget mbak dalam mempertahankan reputasi SDK Lemuel.”7
Selanjutnya, narasumber Agustina Sim sebagai Kepala Sekolah menambahkan mengenai sejauh apa peran humas telah dijalankan dalam mempertahankan reputasi SDK Lemuel, yaitu sebagai berikut :
6 Hasil wawancara dengan Pak Budi, Ketua Yayasan Kristen Binas Siswa pada tanggal 20 Januari
2014 jam 09.00, di ruang Yayasan Kristen Bina Siswa Jl.KS Tubun N0. 2A
7 Hasil wawancara dengan Ibu Fermy Kristiani, Staff Administrasi SDK Lemuel pada tanggal 03
Desember 2013 jam 08.00 diruang Ketatausahaan SDK Lemuel
70
“Menurut saya, Lemuel telah menjalankan fungsi Humasnya dalam kegiatan yang berurusan dengan sekolah, ya memang belum bisa dikatakan secara maksimal karena sampai dengan saat ini, sekolah kami belum membentuk struktural kepegawaian Humas di Lemuel. Tetapi dengan demikian sekolah kami telah melakukan kegiatan-kegiatan humas yang mencakup kegiatan promosi melalui seni tari, penyebaran brosur, membuat pertemuan dengan orangtua dalam rangka meningkatkan keakraban.”8
Berkaitan dengan sejauh apa peran humas telah dijalankan dalam mempertahankan reputasi SDK Lemuel, narasumber Ibu Sintawati selaku Direktur Pendidikan SDK Lemuel menjelaskan sebagai berikut :
“SD Kristen Lemuel II telah menjalankan menjalankan fungsi Humas di sekolah sejak sekolah didirikan meskipun belum terlalu maksimal jika dibandingkan dengan sekolah lain yang sudah maju (Internasional). Kegiatan humas yang berhubungan atau berkaitan dengan teknisi komunikasi biasanya menjadi tanggung jawab Staff Administrasi atau Ketatausahaan dibawah pimpinan Ibu Fermy Kristiani, Ketatausahaan dalam perannya sebagai fungsi teknisi komunikasi berupaya untuk dapat menjalankan komunikasi secara proaktif kepada stakeholders eksternal sekolah, dan menjadi sumber berita yang terpercaya baik bagi stakeholder internal maupun eksternal. Kegiatan-kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh staff administrasi itu adalah melakukan kegiatan membuat surat, membuat poster, membuat spanduk, membuat informasi di papan pengumuman dan mengembangkan situs web terkait ataupun dengan kegiatan-kegiatan lainnya.9
Mengenai kegiatan humas internal dan eksternal yang dilakukan di SDK Lemuel, berdasarkan dengan hasil wawancara peneliti dengan narasumber Ibu
Fermy selaku Staff Administrasi SDK Lemuel, beliau menjelaskan sebagai berikut :
“Peran humas di sekolah sebenarnya bisa membantu menetralisir persoalan sekolah. Sesuai tugasnya, humas tuh memiliki peran ganda dalam kinerjanya mbak, yaitu fungsi internal dan eksternal. Nah, kalo kegiatan humas internal lebih kepada membangun komunikasi dan distribusi informasi ke dalam personal di
8 Hasil wawancara dengan Ibu Agustina Sim, Ka. SDK Lemuel pada tanggal 02 Desember 2013
jam 10.00 diruang Ka.SDK Lemuel.
9 Hasil wawancara dengan Ibu Sintawati Setiawan, Direktur Pendidikan SDK Lemuel pada
71
sekolah. Sementara fungsi eksternal humas lebih bersentuhan dengan pihak luar, khususnya yang berkompeten. Membangun komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai kebutuhan organisasi dalam hal ini SDK Lemuel melakukan pendekatan komunikasi hal ini dijelaskan oleh staff administrasi Kami selalu melakukan kegiatan ibadah bersama, widyawisata, pertemuan bulanan, seminar, dan rapat.10
Selanjutnya, narasumber Ibu Agustina Sim selaku Ka. SDK Lemuel juga menjelaskan mengenai kegiatan humas internal sebagai berikut :
“Mempertahankan Akreditasi sekolah, mempertahankan mutu pembelajaran, mempertahankan prestasi para murid dengan ketentuan yang telah dibuat, mempertahankan pelayanan kasih, di sekolah kami ada kegiatan yang wajib dilakukan ketika murid-murid sakit baik itu yang dirawat di rumah atau di rumah sakit. Kami berkewajiban untuk menjenguk, karena kami yakin dengan perhatian yang diberikan secara tulus, akan membuka hati para orangtua untuk terus menyekolahkan anak-anaknya di sekolah lemuel. Serta menjaga hubungan yang harmonis dengan semua warga yang berada disekitar sekolah, karena dengan membangun relasi yang baik dengan mereka tentunya imbasnya akan baik untuk nama sekolah lemuel. Fungsi eksternal humas di sekolah ini lebih bersentuhan dengan pihak luar mbak.”11
Humas yang menjalankan peran sebagai peran humas teknisi komunikasi, memiliki beberapa ciri, berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber ibu Fermy staff administrasi, menjelaskan sebagai berikut :
“ciri-ciri peran humas teknisi komunikasi di sekolah ini mbak, berkaitan dengan melakukan kegiatan humas yang bersifat teknis atau administrasi, misalnya kegiatan mengarsipkan surat, bertanggung jawab dalam penulisan informasi di papan pengumuman, mengembangkan situs web dan berurusan dengan kontak pihak di luar sekolah. Tugas saya sebagai teknisi komunikasi di sekolah ini ya membantu semua kegiatan yang berhubungan dengan administrasi sekolah, mulai dari pengetikan jadwal kegiatan sekolah, pengarsipan dan pengetikan surat menyurat, menyusun hasil laporan kerja sekolah, menerima panggilan telepon masuk, pemberi informasi kepada semua pihak yang mempunyai kepentingan dengan sekolah. “Tidak banyak, hanya sebatas membuat brosur sekolah,
10Hasil wawancara dengan Ibu Fermy Kristiani, Staff Administrasi SDK Lemuel pada tanggal 03
Desember 2013 jam 08.00 diruang Ketatausahaan SDK Lemuel
11Hasil wawancara dengan Ibu Agustina Sim, Ka. SDK Lemuel pada tanggal 02 Desember 2013
jam 10.00 diruang Ka.SDK Lemuel.
72
membuat spanduk sekolah, membuat undangan untuk acara pertemuan, membuat dokumen sekolah, membuat informasi pengumuman yang ditempel dipapan pengumuman, dan memberikan materi untuk meng-update isi web sekolah yang dikelola oleh lembaga pendidikan optima.”12
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber Ibu Fermy selaku staf administrasi yang menjelaskan mengenai gambaran tampilan website SDK Lemuel dalam pemberian informasi melalui media internet, beliau menjelaskan sebagai berikut :
“Sebagai sebuah sekolah swasta yang belum memiliki divisi humas, SDK Lemuel menjalankan kegiatan fungsi kehumasan dengan menjalankan kegiatan humas melalui pengembangan situs web. Sampai dengan sekarang ini, SDK Lemuel sudah memiliki website dan sosial media mbak...kita punya facebook, Twiter, dan googlemail. Dalam pengoperasian website ini, SDK Lemuel berkerjasama dengan lembaga pendidikan Optima, SDK Lemuel memberikan informasi dan pihak optima yang nantinya akan memasukkan informasi tersebut ke website SDK Lemuel. Dalam website ini, berisi tentang kumpulan-kumpulan yang menampilkan informasi sejarah SDK Lemuel, prestasi sekolah, informasi kegiatan, dan data gambar atau dokumentasi kegiatan sekolah.Baik adanya website dan sosial media tersebut, tidak hanya digunakan sebagai penyampaian informasi tetapi juga sebagai sarana menjalin hubungan dan pendekatan dengan para alumni, para orangtua, calon murid, serta sekolah lain untuk saling memberikan infomasi dan masukan bagi SDK Lemuel. Kami juga melakukan pendekatan secara langsung dan personal, karena kami menyadari bahwa kami selaku sekolah dalam setiap kegiatannya akan selalu terkoneksi dengan orang-orang yang berkepentingan dengan sekolah secara terus menerus.”13
Dalam hal ini Ibu Agustina Sim selaku Ka. SDK Lemuel juga memberikan penjelasan sebagai berikut :
“Untuk komunikasi biasanya kami menggunakan beragam cara mbak. Mulai dari media tulis seperti selebaran surat, agenda sekolah, dan papan pengumuman (mading), kemudian melalui komunikasi tatap muka, misalnya konseling, pertemuan guru dan orangtua, dan kebaktian bersama, lalu berbicara via telepon
12 Hasil wawancara dengan Ibu Fermy Kristiani, Staff Administrasi SDK Lemuel pada tanggal 03
Desember 2013 jam 08.00 diruang Ketatausahaan SDK Lemuel
13 Hasil wawancara dengan Ibu Fermy Kristiani, Staff Administrasi SDK Lemuel pada tanggal 03
73
juga. Tapi, selain itu, sekarang-sekarang ini kami telah meningkatkan penggunaan media internet (social media) melalui web sekolah, twiter, dan facebook.”14
b. Expert Prescriber / Penasehat Ahli
Praktisi penasehat ahli atau expert prescriber ini, bertugas mendefiniskan setiap problem-problem yang terjadi, mengembangkan program-program yang ada dan bertanggung jawab penuh terhadap implementasinya.Seorang praktisi humas yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya. Hubungan praktisi pakar humas dengan manajemen organisasi seperti hubungan antara dokter dan pasiennya. Artinya, pihak manajemen bertindak pasif untuk menerima atau mempercayai apa yang telah disarankan atau usulan dari pakar humas tersebut dalam memecahkan dan mengatasi persoalan humas yang tengah dihadapi oleh organisasi bersangkutan.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber Ibu Agustina Sim selaku Ka. SDK Lemuel mengenai peran humas sebagai pakar ahli, beliau memberikan penjelasan sebagai berikut :
“Biasanya ketika telah membuat program baik itu untuk program jangka pendek atau jangka panjang dan telah di infokan kepada orangtua peserta didik, pada akhirnya harus dibatalkan kembali. Karena pihak yayasan tidak setuju. Permasalahan yang sering terjadi sih...biasanya berkaitan dengan program yang telah saya buat program untuk kegiatan semesteran, kegiatan widyawisata, kegiatan ulangan, dan jadwal liburan sekolah tetapi harus
14Hasil wawancara dengan Ibu Agustina Sim, Ka. SDK Lemuel pada tanggal 02 Desember 2013
jam 10.00 diruang Ka.SDK Lemuel.
74
dibatalkan atau direvisi waktunya karena dirasa tidak sesuai. Pengambilan keputusan setiap masalah yang terjadi di SDK Lemuel, maka sekolah akan berupaya tetap menjaga arus komunikasi yang baik antara 2 pihak yang dijalin oleh penasehat ahli dengan berbagai pihak mbak.kalu Humas harus bisa menjadi jembatan komunikasi 2 arah, ya biar bisa tercipta hubungan yang jelas dan dapat berdampak untuk kesemua pihak. Soalnya kan, melalui komunikasi 2 arah, setiap tujuan, visi dan misi bahkan tujuan ke depannya akan tercapai dengan baik. Selanjutnya, SDK Lemuel bisa tetap mempertahankan reputasi baik yang telah dimiliki selama ini mbak.”15
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber Bapak Budi, selaku Ketua Yayasan Pendidikan Kristen Bina Siswa, beliau juga memberikan penjelasan mengenai Humas yang bertindak sebagai praktisi ahli di lingkungan SDK Lemuel, yaitu sebagai berikut :
“Humas harus dapat menjadi jembatan dalam hal komunikasi 2 arah yang baik agar bisa terjadi hubungan yang baik, jelas dan dapat berdampak untuk kesemua pihak. Melalui komunikasi 2 arah tersebut, setiap tujuan, visi dan misi sekolah, bahkan juga tujuan ke depannya akan tercapai dengan baik dan maksimal mbak. Jadi humas yang bertindak sebagai praktisi ahli di lingkungan SDK Lemuel ini, memiliki peranan yang sangat penting sekali mbak.... Hubungan praktisi pakar humas dengan manajemen organasasi dalam hal ini sekolah, bisa seperti diibaratkan antara hubungan dokter dan pasiennya, artinya pihak manajemen bertindak pasif untuk menerima atau mempercayai apa yang telah disarankan atau diusulkan dari pakar humas tersebut dalam memecahkan dan mengatasi persoalan humas yang tengah dihadapi oleh sekolah.” 16
c. Communication Fasilitator / Fasilitator Komunikasi
Communication Facilitator ialah humas yang berperan sebagai pendengar yang peka, perantara komunikasi, menjaga komunikasi dua arah, serta
15Hasil wawancara dengan Ibu Agustina Sim, Ka. SDK Lemuel pada tanggal 02 Desember 2013
jam 10.00, diruang Ka.SDK Lemuel.
16Hasil wawancara dengan Pak Budi, Ketua Yayasan Kristen Binas Siswa pada tanggal 20 Januari
75
memfasilitasi percakapan dengan menyingkirkan rintangan dalam hubungan dan menjaga agar saluran komunikasi tetap terbuka.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber Ibu Agustina
Sim, selaku Ka. SDK Lemuel dalam menjelaskan cara beliau menerapkan sebagai fasilitator komunikasi di SDK Lemuel, adalah sebagai berikut :
“Caranya melalui hal yang sederhana namun sangat berarti mbak, misalnya seperti mau peduli, mau mendengarkan, mau dikritik serta pendekatan yang baik dan terus menerus kepada para orangtua peserta didik, murid-murid Lemuel, guru, dan karyawan. Sehingga mereka dapat merasa “nyaman” dan pada akhirnya dari mereka saya dapat mengetahui segala info yang beredar mulai dari gossip, keluhan, masalah, serta masukan yang positif untuk Lemuel.”17
Beliau juga menambahkan melalui komunikasi hubungan yang dibangun fasilitator komunikasi di SDK Lemuel dengan para orangtua, adalah sebagai berikut :
“Saya rasa hubungannya sangat baik dan dekat, karena setiap hari kan kami berhubungan dengan para orangtua baik ketika ada kegiatan pertemuan ataupun pada saat sekedar menyapa.”18
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber Ibu Agustina, Ka. SDK Lemuel, mengenai peranan praktisi humas bertindak sebagai komunikator atau mediator dengan pihak manajemen, beliau menjelaskan sebagai berikut :
“Praktisi humas juga memiliki peranan sebagai komunikator atau mediator membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengarkan apa yang diinginkan
17 Hasil wawancara dengan Ibu Agustina Sim, Ka. SDK Lemuel pada tanggal 02 Desember 2013
jam 10.00 diruang Ka.SDK Lemuel.
18 Hasil wawancara dengan Ibu Agustina Sim, Ka. SDK Lemuel pada tanggal 02 Desember 2013
jam 10.00 diruang Ka.SDK Lemuel.
76
dan diharapkan oleh publiknya. Yang saya lakukan biasanya ketika ada masalah saya memangil satu-satu baik guru, karyawan, orangtua dan murid yang berkaitan dengan masalah terjadi tersebut. Sehingga saya dapat membandingkan dari setiap penjelasan yang diberikan, untuk saya dapat mengambil keputusan dan mencari solusi yang terbaik bagi semua pihak.”19
Berdasarkan hasil wawancara Ibu Fermy, selaku Staff Administrasi SDK Lemuel mengenai peranan Ka.SDK Lemuel yaitu Ibu Agustina sebagai humas fasiitator atau mediator, dalam melakukan kegiatan komunikasi dan menjadi jembatan bagi pihak internal sekolah dan pihak eksternal sekolah, beliau menjelaskan sebagai berikut :
“Menurut saya jabatan humas itu ada di Kepala Sekolah, karena yang saya perhatikan dalam kesehariannya tugas kepala sekolah sangat dekat dengan orang-orang penting baik itu pihak yang diatas atau pun yang dibawah. Selain itu, banyak hal dan kegiatan yang harus berdasarkan keputusan dari kepala sekolah sehingga banyak pihak baik itu dari orangtua atau pun pihak lain selalu ingin langsung berhubungan dengan kepala sekolah untuk menyampaikan segala tujuannya. Humas fasilitator di SDK Lemuel ini sangat dibutuhkan, agar berbagai pihak dapat menyampaikan tujuan atau masalah yang ditemui, sehingga dapat ditemukan solusi terbaik atas masalah yang terjadi di sekolah ini mbak.”20
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber Ibu Sintawati Setiawan, selaku Direktur Pendidikan SDK Lemuel beliau memberikan penjelasan mengenai peranan humas fasilitator atau mediator sebagai berikut : “Biasanya saya memanggil kepala sekolah untuk melakukan sharing atas kebijakan baru yang kemudian kepala sekolah menyebarkan informasi tersebut kepada para guru, karyawan, dan orangtua peserta didik. Keberadaan fasilitator komunikasi sangatlah penting. Saluran-saluran komunikasi yang lancar dalam
19 Hasil wawancara dengan Ibu Agustina Sim, Ka. SDK Lemuel pada tanggal 02 Desember 2013
jam 10.00 diruang Ka.SDK Lemuel.
20 Hasil wawancara dengan Ibu Fermy Kristiani, Staff Administrasi SDK Lemuel pada tanggal 03
77
sekolah akan memudahkan tercapainya tujuan yang ingin dicapai dalam hal ini mempertahankan reputasi sekolah.”21
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber Ibu Agustina, Ka. SDK Lemuel mengenai peran aktif fasilitator komunikasi SDK Lemuel yang dalam hal ini diwakili oleh narasumber, maka beliau menjelaskan sebagai berikut :
“Humas sekolah memiliki peran secara fungsional dan struktural. Peran fungsional Humas adalah bagaimana kepala sekolah berserta staf humas atau administrasi melaksanakan fungsinya secara professional dalam melayani publik internal dan eksternal, mengolah data dan opini public, dan mengelola informasi. Sedangkan peran secara struktural humas diletakkan sebagai kepala kepala sekolah bidang humas dan mempunyai staff humas. Selama saya menjabat sebagai kepala sekolah mbak...tugas utama saya ya bertanggung jawab terhadap segala kebijakan yang berada di lingkungan sekolah, bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program kerja dan monitoring kegiatan belajar mengajar di Lemuel ini, lalu saya bertugas sebagai pengambil keputusan atau penasehat untuk masalah-masalah tertentu yang sekiranya belum harus diselesaikan oleh bantuan Direktur Kependidikan di Lemuel. Selain itu, saya juga mengajar sebagai guru kesenian terutama untuk seni tari, kemudian saya bertugas sebagai “Humas Lemuel” baik di sekolah maupun di luar sekolah (rapat/pertemuan) untuk semakin mempererat hubungan diantara sekolah satu dengan yang lain dan memudahkan untuk mendapatkan segala informasi.”22
d. Problem Solving Process Facilitator / Fasilitator Pemecah Masalah
Peran humas yang terakhir menurut Scott M.Cutlip, Allen H. Center, dan Glen M. Broom adalah peran humas sebagai fasilitator pemecah masalah. Melakukan perannya sebagai pemecah masalah, karena mereka adalah pihak yang paling tahu dan paling dekat dengan kebijakan, produk, prosedur, dan tindakan
21 Hasil wawancara dengan Ibu Sintawati Setiawan, Direktur Pendidikan SDK Lemuel pada
tanggal 08 Januari di ruang Direktur Pendidikan SDK Lemuel
22Hasil wawancara dengan Ibu Agustina Sim, Ka. SDK Lemuel pada tanggal 02 Desember
2013 jam 10.00 diruang Ka.SDK Lemuel.
78
organisasi berkolaborasi dengan manager lain untuk mendefinisikan dan memecahkan masalah. Pada tahapan ini termasuk dalam bagian dari tim perencanaan strategis karena mereka punya keahlian dan keterampilan dalam membantu manajer lain untuk menghindari masalah atau memecahkan masalah. Akibatnya, pandangan humas akan ditimbangkan dalam pembuatan keputusan manajemen.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber Ibu Agustina, selaku Ka. SDK Lemuel mengenai peran aktif humas sebagai fasilitator pemecah masalah, beliau memberikan penjelasan sebagai berikut :
“Karakteristik yang terdapat dalam peran ini adalah humas bekerja sama dengan management maupun pihak terkait dalam menyelesaikan masalah sekolah dari tahap awal sampai dengan evaluasi. Di dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau program kerja terkadang seorang humas menemui kendala tertentu. Lalu sampai sejauh mana kewenangan yang diberikan oleh management kepada humas sekolah dalam hal ini diwakili oleh Direktur Pendidikan SDK Lemuel. Direktur Pendidikan SDK Lemuel sebagai fasilitator pemecah masalah terletak kepada kemampuan dalam melihat masalah yang ada berdasarkan evaluasi maupun keluhan yang masuk. Melalui evaluasi kegiatan yang dilakukan Direktur Pendidikan akan lebih terpantau oleh management, bila ditemukan sebuah masalah, maka manajement akan segera melakukan perencanaan sebuah program untuk mengatasi masalah. Peran sesungguhnya dari sebuah kegiatan humas terletak pada bagaimana sebuah management mempercayai sebuah praktisi humas membantu pimpinan Yayasan dalam membuat keputusan dalam mengatasi
masalah yang sedang terjadi.” 23
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber Sintawati selaku Direktur Pendidikan dalam wawancara dengan beliau seputar pekerjaannya, beliau menjelaskan sebagai berikut :
“Pekerjaan saya sebagai humas fasilitator pemecah masalah di sekolah ini adalah memastikan, mengawasi, meninjau dan mengevaluasi kembali setiap
23Hasil wawancara dengan Ibu Agustina Sim, Ka. SDK Lemuel pada tanggal 02 Desember
79
proses kegiatan belajar mengajar di sekolah yang sesuai dengan visi misi serta program kerja yang telah ditetapkan bersama. Selanjutnya Ibu Agustina Sim selaku Ka SDK Lemuel dan juga selaku humas fasilitator/mediator, akan menjalankan apa yang telah dikoordinasikan dan ditetapkan oleh pihak yayasan, Direktur Pendidikan, tentang program yayasan yang harus dilakukan oleh kepala sekolah dan mensosalisaikan kepada para orangtua peserta didik. Membantu promosi SDM guru dengan AABB yang berada dibawah satu komunitas sekolah swasta”24
Berdasarkan wawancara peneliti dengan narasumber Bapak Budi selaku Ketua Yayasan Kristen Bina Siswa, mengenai peran humas fasilitator pemecah masalah, beliau menjelaskan sebagai berikut :
“Peran humas dalam pemecah masalah atau problem solver dan pengambilan keputusan tertinggi selalu dilakukan oleh pihak yang memiliki kuasa yakni Direktur Pendidikan. Hal ini sangat wajar karen Direktur Pendidikan yang bertanggung jawab terhadap maju mundurnya sekolah. Sekolah Lemuel menjalin hubungan kekeluargaan orangtua dengan para pendidik melalui komunikasi yang sangat baik dan adanya musyawarah dalam memecahkan masalah hal ini menjadikan kelebihan untuk sekolah kami. Intinya sih...humas sebagai pihak yang memfasilitasi pemecah masalah juga bertindak sebagai pengambil keputusan akhir. Bahwa setiap keputusan yang diambil menjadi jalan tengah untuk tidak merugikan kedua belah pihak antara sekolah dengan pihak yang berkepentingan.”25
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber Ibu Sintawati Setiawan selaku Direktur Pendidikan SDK Lemuel mengenai peranan humas sebagai fasilitator pemecah masalah, beliau juga menjelaskan sebagai berikut : “Kegiatan yang dilakukan pada dasarnya, menjalin hubungan baik melalui komunikasi kepada semua pihak yang terkait untuk maju mundurnya SD Kristen Lemuel II serta menjalin kebersamaan melalui pertemuan-pertemuan yang memang diperlukan untuk keberlangsungan SD Kristen Lemuel II. Direktur Pendidikan dalam berperan sebagai fasilitator pemecah masalah jika terjadi masalah selalu mengkomunikasikan dengan musyawarah dan tidak pernah
24 Hasil wawancara dengan Ibu Sintawati Setiawan, Direktur Pendidikan SDK Lemuel pada
tanggal 08 Januari di ruang Direktur Pendidikan SDK Lemuel
25 Hasil wawancara dengan Pak Budi, Ketua Yayasan Kristen Binas Siswa pada tanggal 20
Januari 2014jam09.00 diruang Yayasan Kristen Bina Siswa Jl.KS Tubun N0. 2A
80
mengambil keputusan secara sepihak atau keputusan sendiri. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Direktur Pendidikan, serta keberadaan akan Direktur Pendidikan itu sendiri sebagai fasilitator pemecah masalah, sangat banyak membantu dan memudahkan para pihak sekolah dalam menjalankan tugasnya.”26
4.3 Pembahasan
Peran-peran humas sesuai dengan yang dijelaskan oleh Scoot M.Cutlip, Allen H.Center, Glen M.Broom, yang telah diterapkan di SDK Lemuel Jakarta adalah Peran Humas Sebagai Teknisi Komunikasi, di mana peran humas dalam teknisi komunikasi yang telah dilakukan oleh SDK Lemuel adalah dengan melakukan kegiatan berupa teknis yang dijalankan setiap harinya mulai dari kegiatan teknis berupa pengetikan dan pengarsipan surat menyurat, meng-update dan mengelola informasi web di website SDK Lemuel, facebook, twitter dan google mail, serta melakukan kegiatan teknis lainnya dalam memberikan informasi, humas juga membangun keakraban dengan para orangtua, pemerintah, dan warga sekitar sekolah, mau mendengarkan keluhan para orangtua dan warga akan kegiatan sekolah. Kegiatan yang berkaitan dengan kehumasan tersebut, sangat efektif dalam mempertahankan reputasi SDK Lemuel.
Peran humas SDK Lemuel berikutnya adalah peran humas sebagai penasehat ahli, dengan ciri seorang praktisi pakar humas yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya. Ketua Yayasan telah menjadi menjadi penasehat ahli yang cakap dan baik dalam setiap permasalahan yang dihadapi. Ketua Yayasan telah menjalankan perannya sebagai humas penasehat
26 Hasil wawancara dengan Ibu Sintawati Setiawan, Direktur Pendidikan SDK Lemuel pada
81
ahli, yaitu dengan menjadi jembatan dalam hal komunikasi 2 arah agar terciptanya hubungan yang jelas dan dapat berdampak untuk kesemua pihak. Melalui komunikasi 2 arah tersebut, maka setiap tujuan, visi dan misi bahkan tujuan ke depannya akan tercapai dengan baik, serta reputasi yang baik, dapat tetap dipertahankan oleh SDK Lemuel.
Peran humas yang ketiga adalah sebagai fasilitator komunikasi yang berarti bahwa humas menjadi pendengar yang peka dan perantara komunikasi. Fasilitator komunikasi bertindak sebagai komunikator, perantara, interpreter, dan mediator antara sekolah dengan publik.Humas menjaga komunikasi dua arah dan memfasilitasi pecakapan dengan menyingkirkan rintangan dalam hubungan dan menjaga agar saluran komunikasi tetap terbuka baik formal maupun informal. Tujuannya adalah memberikan informasi yang dibutuhkan untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publik. Fasilitator komunikasi dituntut untuk mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan, dan harapan organisasi kepada pihak publiknya. Menempati peran di tengah-tengah kedua belah pihak, sehingga dapat tercipta saling pengertian, mempercayai, menghargai, mendukung dan toleransi yang baik dari kedua belah pihak. Ka.SDK Lemuel telah melakukan kegiatan komunikasi dan menjadi jembatan bagi pihak internal sekolah dan pihak eksternal sekolah. Ka.SDK Lemuel selaku humas fasilitator komunikasi menjalankan peranannya dengan hal yang sederhana, misalkan dengan mau peduli, mau mendengarkan, mau dikritik serta pendekatan yang baik dan terus menerus kepada para orangtua peserta didik, murid-murid SDK Lemuel, guru, dan karyawan.Sehingga mereka
82
dapat merasa “nyaman” dan pada akhirnya dari mereka humas fasilitator dapat mengetahui segala info yang beredar mulai dari gossip, keluhan, masalah, serta masukan yang positif untuk SDK Lemuel.
Peran humas yang terakhir menurut Scott M.Cutlip, Allen H. Center, dan Glen M. Broom adalah peran humas sebagai fasilitator pemecah masalah. Adapun karakteristik yang terdapat dalam peran ini adalah humas bekerja sama dengan management maupun pihak terkait dalam menyelesaikan masalah sekolah dari tahap awal sampai dengan evaluasi. Peran humas ini diimplementasikan oleh Direktur Pendidikan SDK Lemuel, yang mana Direktur Pendidikan SDK Lemuel selaku humas sebagai fasilitator pemecah masalah, dalam melakukan peran ini bekerja sama dengan bagian-bagian lain dalam sekolah untuk mendefiniskan dan memecahkan masalah. Humas sebagai fasilitator pemecah masalah membantu bagian lain untuk dan mengaplikasikan humas dalam proses manajemen bertahap yang dipakai untuk memecahkan masalah di SDK Lemuel.
Humas sebagai fasilitator pemecah masalah juga menjalankan peran sebagai pengambil keputusan. Namun, setiap keputusan yang diambil harus menjadi jalan tengah yang tidak merugikan kedua belah pihak antara sekolah dengan pihak yang berkepentingan.
Kegiatan yang dilakukan oleh humas fasilitator pemecah masalah pada dasarnya, menjalin hubungan baik melalui komunikasi kepada semua pihak yang terkait untuk maju mundurnya SD Kristen Lemuel, serta menjalin kebersamaan melalui pertemuan-pertemuan yang memang diperlukan untuk keberlangsungan SD Kristen Lemuel. Kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Direktur Pendidikan,
83
menunjukkan bahwa peran dan keberadaan akan Direktur Pendidikan banyak sangat banyak membantu dan memudahkan para pihak sekolah dalam menjalankan tugasnya.
Secara keseluruhan, semua peran humas seperti yang telah dijelaskan oleh Scott M.Cutlip, Allen H. Center, dan Glen M.Broom sudah dilakukan oleh SDK Lemuel, namun terdapat ada perbedaan porsi dalam hal implementasinya. Perbedaan porsi dimaksudkan bahwa sebagai sebuah sekolah SDK Lemuel belum memiliki divisi humas yang melembaga tetapi untuk kegiatan dan peran kehumasan, SDK Lemuel telah menerapkannya dalam kegiatan di SDK Lemuel. Sehingga SDK Lemuel menjalankan kegiatan humasnya sebagai method of communication.
Dari keempat peranan humas yang telah peneliti uraikan pada bagian sebelumnya, dapat terlihat dengan jelas siapa yang berperan dan berfungsi pada tingkat manajerial skill, keterampilan hubungan antar individu dan keterampilan teknis. Peran humas tersebut, diharapkan dapat menjadi “mata” dan “telinga” serta tangan kanan” top manajemen dalam lembaga/sekolah. Sehingga SDK dapat tetap mempertahankan reputasi yang baik sebagai sebuah institusi pendidikan.