• Tidak ada hasil yang ditemukan

EDISI November. GRATIS (Untuk Kalangan Sendiri)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EDISI November. GRATIS (Untuk Kalangan Sendiri)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

EDISI 440

10 November

(2)

Editorial

Shalom,

“Siapa gerangan orang ini sehingga Ia memberi perintah

kepada angin dan air dan mereka taat kepada-Nya?”

Itulah yang dikatakan mereka yang bersama dengan

Yesus di perahu yang baru saja tertimpa topan dan

dalam keadaan bahaya.

Yesus telah beberapa kali mengadakan mukjizat dan

murid-murid-Nya menyaksikannya. Ia telah

menyem-buhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam

penyakit juga mengusir setan. Mereka tentu mendengar

teriakan orang yang dirasuk setan, “Engkau adalah

Anak Allah!” Ia memberitakan Injil di rumah-rumah ibadat di Yudea. Ia menyembuhkan

penderita kusta yang dianggap sebagai suatu kutukan di zaman itu. Ia juga membangkitkan

pemuda dari Nain yang mati dan diusung ke kuburan untuk dimakamkan. Dia bahkan

berkuasa mengampuni dosa.

Simon Petrus dan teman-temannya pasti tahu betapa besar kuasa yang dimiliki Yesus. Ketika

Simon gagal menangkap ikan, Yesus menunjukkan kuasa-Nya dengan memerintahkan dia

untuk menebarkan jalanya. Walau dianggap tidak masuk akal, dia menuruti perintah-Nya

dan ternyata berhasil mendapatkan penangkapan yang sangat besar.

Namun saat itu mereka benar-benar takut! Topan dahsyat menimpa perahu mereka dan air

mulai masuk ke dalam perahu. Walau Yesus ada bersama mereka, mereka masih takut juga!

Dan Yesus tertidur saat itu. Dapatkah Anda tertidur saat perahu oleng tertimpa topan?

Sambil berteriak ketakutan murid-murid mungkin berpikir “bagaimana mungkin Yesus

tertidur dalam keadaan darurat seperti ini juga membiarkan kami mengalami semua ini?”

Tentu saja Ia tahu bahaya yang mereka hadapi. Dia sedang melatih iman para murid-Nya.

Bukankah kita juga sering mengalami saat tertimpa ujian dan pencobaan, kita merasa Yesus

tidak memerhatikan bahkan ‘membiarkan’ kita jatuh tertimpa tangga? Sering kali kita

berseru, “Di manakah Kau Tuhan? Tidakkah Kau melihat aku hampir binasa?” Mungkin

seperti para murid, kita telah banyak melihat mukjizat dan tahu Yesus mempunyai kuasa

untuk menaklukkan penyerang-penyerang kita namun topan kehidupan yang begitu kuat

membuat kita takut hingga hampir merobohkan iman kita kepada-Nya.

Setelah kita mempelajari ayat-ayat ini, jangan biarkan Tuhan mengatakan kepada kita

dengan kecewa, “Di manakah kepercayaanmu?” Walau tidak mudah, marilah kita mohon Roh

Kudus melatih iman kita untuk memercayai bahwa Dia adalah Pencipta dunia dan seisinya,

bahwa Dia adalah Allah yang berkuasa atas alam semesta dan roh setan… sehingga dalam

keadaan seberat apapun bahkan mengalami dukacita sedalam apapun kita tetap meyakini jika

Tuhan beserta kita, tidak ada yang dapat melawan kita! (Red)

(3)

Shalom,

Perlu diketahui negara kita, Indonesia, dijuluki sebagai negara nusantara untuk menggambarkan wilayah kepulauan yang terbentang dari Sumatra sampai Papua. Disebut pula negara maritim karena memiliki wilayah perairan yang sangat luas. Tentu diperlukan armada angkatan darat, laut dan udara yang kuat untuk menjaga keutuhan negara kita. Bahkan di pangkalan TNI Angkatan Laut Surabaya ada monumen dengan semboyan “Jalesveva Jayamahe” yang berarti “di laut kita berjaya”. Terlebih lagi Yesus yang kita puja dan muliakan, Ia berjaya di udara, di darat, di laut, di alam semesta bahkan atas setan.

“Tuhan yang Mahaesa” seperti tercantum dalam sila pertama bukanlah sekadar moto sebab Ia adalah Pencipta langit dan bumi serta menyatakan diri di dalam Anak Tunggal-Nya, Yesus Kristus, yang kuasa-Nya tidak pernah berubah. Oleh sebab itu tidak ada yang perlu ditakutkan selain kita percaya dan mengandalkan Dia di dalam segala perkara. Bukankah kita telah mengalami kuasa-Nya dan sedang bahkan akan tetap mengalami kuasa-Nya sepanjang hidup kita?

Kali ini kuasa apa yang ingin Yesus demonstrasikan melalui kisah di Injil Lukas 8:22-39?

Pdm. Jusak Pundiono, Lemah Putro, Minggu 20 Juni 2021

YESUS

BERKUASA ATAS

ALAM SEMESTA

DAN

ROH SETAN

Lukas 8:22-39

(4)

1. Yesus berkuasa mengendalikan penyebab segala musibah apa pun (ay. 22-25).

“Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan Ia berkata kepada mereka: “Marilah kita bertolak ke seberang danau.” Lalu bertolaklah mereka. Dan ketika mereka sedang berlayar Yesus tertidur.

Sekonyong-konyong turunlah taufan ke danau sehingga perahu itu kema-sukan air dan mereka berada dalam bahaya.” (ay. 22-23)

Apa penyebab terjadinya topan? Karena perbedaan besar tekanan udara di darat dan laut sehingga membentuk pusaran dalam sistem cuaca. Topan ini datangnya bisa sekonyong-konyong. Sampai sekarang datangnya angin topan ini sulit dide-teksi karena kerumitan-kerumitan cuaca sehingga dapat dipahami bahwa angin topan merupakan bagian dari kejadian alam semesta.

Ayat di atas mengatakan bahwa murid-murid bertolak ke seberang bukan atas kemauan sendiri tetapi diajak oleh Yesus. Jadi, Ia menjamin keselamatan mereka. Apapun tujuan dan rencana kita, hendaknya kita berdoa dan menyerahkannya kepada Dia; jangan mengandalkan kesuksesan, pengalaman, ‘orang kuat’ dan ketajaman intuisi kita (bnd. Yak.4:12-16). Perhatikan, kita menghadapi halangan dan rintangan di depan kita tetapi dengan berdoa dan mengerti kehendak Tuhan kita dapat meraih tujuan apapun risiko dan konsekuensinya (kadang di luar kemampuan kita) karena Ia tidak pernah meninggalkan kita sendirian.

Aplikasi: harus diakui ibadah on site berisiko; oleh sebab itu percayakan diri kepada Tuhan. Jangan sembrono, ngotot atau grusa-grusu tetapi taati prokes dan kita rencanakan bersama Dia (Yak.4:17). Waspada, tidak menaati prokes yang baik adalah dosa dan dosa dapat menarik topan-topan pencobaan. Belakangan ini viral seorang hamba Tuhan mendoakan banyak orang sakit di tengah pandemi tetapi beliau tetap menaati prokes dengan memakai masker standar dan selalu diganti juga istirahat kalau kelelahan.

Perahu itu kemasukan air dan mereka dalam keadaan bahaya. Setiap saat bahaya (bencana alam, kejahatan, penyakit, keuangan dst.) dapat mengancam kehidupan kita. Percayalah kepada Yesus – manusia sekaligus Firman yang adalah Allah. Sebagai manusia sangatlah wajar Ia tertidur tetapi dalam keilahian-Nya Ia selalu siaga satu. Sekarang Ia ada di sebelah kanan Bapa dan kita sudah berulang-ulang memperingati kematian-kebangkitan-kenaikan-Nya ke Surga. Kita tidak perlu me-ragukan kuasa pertolongan-Nya saat musibah sekonyong-konyong datang. Yang Ia inginkan untuk kita lakukan ialah percaya kepada-Nya yang berkuasa mengen-dalikan semua musibah.

(5)

Yesus pun bangun lalu menghardik angin dan air yang mengamuk itu dan angin maupun air itu reda serta danau menjadi teduh (ay. 24). Terbukti Ia berkuasa mengendalikan penyebab musibah.

Yesus – Sang Firman – adalah Allah (Yoh. 1:1) yang tidak pernah lelap (Mzm. 121:1-8). Dalam Perjanjian Lama, Roh Allah belum mendiami manusia secara per-manen tetapi ada di mana-mana (Mzm. 139:7). Ia menghinggapi dan berkuasa atas orang yang mau dipakai oleh-Nya. Di era Perjanjian Baru, Roh Kudus turun di hari Pentakosta dan mendiami orang-orang percaya termasuk kita dan selalu bersama kita. Oleh sebab itu berdoalah dengan pertolongan Roh Kudus dan berseru dengan iman karena Yesus selalu berdoa untuk kita dan Ia tahu apa yang ada di dalam hati dan pikiran kita.

Kemudian Yesus bertanya, “Di manakah kepercayaanmu?” (ay. 25) Kata “keper-cayaan/iman” dalam bentuk tunggal sementara kata ganti “kamu” bentuk jamak; maksudnya, Yesus ingin setiap dari kita memiliki iman mandiri tetapi Ia ingin setiap orang beriman suka bersekutu.

Aplikasi: ketika kehidupan nikah dan keluarga ada masalah, hendaknya anggota keluarga menyatu berdoa/berseru kepada Yesus. Iman dan ketaatan harus ber-jalan bersama. Kita taat kepada peraturan pemerintah, aturan bisnis, aturan makan-minum sehat, etika pergaulan, komitmen nikah dan keluarga dll. Marilah kita menaburi benih Firman Tuhan dalam tanah hati kita (Luk. 8:4-21) bukan benih info-info yang dapat membangkitkan topan kekhawatiran/kecemasan/kege-lisahan. Juga nyalakan pelita Firman-Nya di atas pergumulan dan cepat mende-ngar serta melakukan Firman maka Ia akan mengendalikan segala topan ma-salah.

2. Yesus sudah menentukan hukuman atas setan (Luk. 8:26-33)

“Ketika ia melihat Yesus, ia berteriak lalu tersungkur di hadapan-Nya dan berkata dengan suara keras: “Apa urusan-Mu dengan aku hai Yesus Anak Allah

Yang Mahatinggi? Aku memohon kepada-Mu supaya Engkau jangan menyiksa

aku.”………Dan Yesus bertanya kepadanya: “Siapakah namamu?” Jawabnya: “Legion” karena ia kerasukan banyak setan. Lalu setan-setan itu memohon kepada Yesus supaya Ia jangan memerintahkan mereka masuk ke dalam jurang

maut.” (ay. 28-31)

Setan sendiri mengakui bahwa Yesus adalah Anak Allah Yang Mahatinggi. Kata ‘mahatinggi’ berarti sangat tinggi melebihi segala sesuatu yang tinggi termasuk setan-setan yang dianggap mempunyai kuasa dan ditakuti manusia.

(6)

Kata-kata di bawah ini adalah benar yang akan kamu alami jika kamu mau mene-rimanya karena semua itu keluar dari hati Allah yang sangat mengasihimu. Dia adalah Bapa yang kau rindukan sepanjang hidupmu.

Di bawah ini adalah surat cinta-Nya kepadamu…

Anak-Ku,

Mungkin kamu tidak mengenal-Ku tetapi Aku mengetahui semua tentang kamu. Aku mengetahui saat kamu duduk maupun saat kamu berdiri. Aku melihat semua yang kau lakukan bahkan jumlah rambut di kepalamu pun aku mengetahuinya karena kau diciptakan sesuai dengan gambar-Ku.

Di dalam Aku kamu hidup, bergerak dan ada. Kau berasal dari-Ku. Aku bahkan telah mengenalmu sebelum Aku membentukmu di rahim ibumu. Saat Aku merencanakan penciptaan, Aku telah memilihmu. Kejadianmu bukanlah sebuah kesalahan karena semua jalan hidupmu telah tertulis dalam buku-Ku. Akulah yang menentukan kapan kau dilahirkan dan di mana kau akan menjalani hidupmu.

A R T I K E L

SURAT CINTA

(7)

Kau dijadikan dengan dahsyat dan ajaib. Tulang-tulangmu tidak terlindung bagi-Ku ketika kau dijadikan di tempat yang tersembunyi. Aku merajutmu dalam kandungan ibumu dan membawamu ke dunia ini saat kau dilahirkan.

Beberapa orang telah salah memceritakan tentang Aku karena mereka tidak mengenal-Ku. Aku bukanlah Dia yang jauh, tidak terjangkau bukan pula pemarah. Aku adalah pernyataan KASIH yang sempurna. Kerinduanku ialah mencurahkan kasih-Ku yang besar karena kau adalah anak-kasih-Ku dan Aku adalah Bapamu.

Aku menawarkan kepadamu segala sesuatu lebih daripada yang dapat diberikan seorang ayah kepadamu karena Aku adalah Bapa yang sempurna. Semua pemberian baik yang kau terima adalah dari-Ku. Aku adalah Pemeliharamu dan Akulah yang mencukupi semua kebutuhanmu.

Perencanaan-Ku untuk masa depanmu kupenuhi dengan penuh harapan karena Aku mengasihimu dengan kasih yang kekal. Betapa banyak kali Aku memikirkanmu, tak terhitung bagaikan pasir di laut dan Aku bergembira penuh sorak sorai karena kamu. Aku tidak akan berhenti berbuat baik padamu karena kamu adalah harta kesayangan yang sangat berharga bagi-Ku. Dengan segenap hati dan jiwa Aku merindukan agar kau bertumbuh dalam kesetiaan. Dan Aku ingin menunjukkan hal-hal besar yang tidak dipahami olehmu.

Apabila kau mencari-Ku dengan sungguh-sungguh, kau akan menemukan-Ku.

Bersukacitalah kamu di dalam Aku dan Aku akan memberimu semua kerinduan hatimu karena Akulah yang dapat memberikan apa yang kauinginkan.

Aku dapat memberimu jauh lebih besar dari apa yang kau bayangkan karena Akulah sumber kekuatanmu. Aku adalah Bapa yang menghiburmu saat kau mengalami kedu-kaan. Pada saat hatimu hancur, Aku sangat dekat denganmu.

Seperti seorang gembala yang menggendong domba, Aku telah menggendongmu begitu dekat dengan hati-Ku.

Suatu saat Aku akan menghapus air mata dari matamu. Dan Aku akan meniadakan rasa sakit yang kauderita selama kau hidup di dunia ini.

Aku adalah Bapamu dan Aku mengasihimu seperti Aku mengasihi Putraku, Yesus. Melalui Yesuslah Kunyatakan kasih-Ku kepadamu. Apabila kau melihat Yesus, kau telah pula melihat-Ku karena Aku dan Yesus adalah satu. Ketika datang ke dunia, Ia menunjukkan bahwa kau dapat memiliki-Ku sebagai Bapamu dan mengatakan kepa—

(8)

Sambungan dari hal 5: “Yesus...”

Ternyata setan-setan takut kepada Yesus bahkan memohon-mohon kepada-Nya supaya tidak dimasukkan ke dalam jurang maut. Bukti bahwa Yesus tidak hanya mengontrol alam semesta tetapi juga setan.

Waspada, ada isu virus maupun vaksinnya dibuat manusia dan dikendalikan oleh Antikristus. Kalaupun benar, kuasa siapa yang lebih tinggi? Pasti Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi. Ada waktunya kelak jika penyebab masalah dan setiap orang yang mengambil keuntungan jahat dari masalah-masalah tersebut jika tidak mau percaya kepada Yesus dan bertobat, mereka sudah ditentukan hukumannya yaitu masuk ke dalam jurang maut.

Demikian pula jika Tuhan mengizinkan kekasih-kekasih-Nya, orang-orang perca-ya, mati karena pedang Antikristus, dapat dipastikan mereka berada bersama-Nya di seberang jauh dari jurang maut dalam keselamatan kekal sebab nama mereka sudah tercantum di dalam buku kehidupan Anak domba (Why. 13:5-8). Bersama-Nya kita berkemenangan apapun yang terjadi dalam kehidupan kita; jadi, apa yang perlu kita khawatirkan?

Yesus mengabulkan permintaan setan-setan untuk memasuki babi-babi yang sedang mencari makan di lereng gunung dan kawanan babi itu terjun ke dalam danau lalu mati lemas (ay. 32-33). Sungguh, Yesus mampu mengendalikan setan-setan Legion bahkan ke mana mereka berencana pergi pun seizin Dia.

Penghiburan: segala perkara yang menimpa orang percaya ada dalam kendali Yesus – apakah sembuh secara Ilahi atau melalui penanganan medis atau tidak sembuh tetapi mengalami kuasa Allah melebihi kelemahannya atau meninggalkan dunia yang makin rusak ini untuk berbahagia bersama-Nya.

Apapun yang terjadi Tuhan mau memakai kita, untuk apa?

3. Yesus mau kita menyaksikan kedahsyatan kuasa-Nya (ay. 34-39).

Seluruh penduduk Gerasa meminta Yesus meninggalkan mereka sebab mereka sangat ketakutan (ay. 37). Mereka tidak menghargai Yesus berarti tidak menghar-gai penyelamatan manusia dari setan sekaligus tidak mengharmenghar-gai tempat yang Yesus sediakan yaitu di seberang dari jurang maut.

Namun orang yang disembuhkan dari kerasukan setan meminta untuk ikut serta dengan Yesus tetapi Yesus menyuruhnya pulang dan menceritakan segala sesua-tu yang telah diperbuat Allah atasnya (ay. 39).

(9)

Siapa orang-orang yang tinggal di daerah Gerasa? Daerah Galilea berada di sebelah Barat sementara daerah Gerasa wilayah Dekapolis (10 kota) di Timur. Galilea merupakan wilayah percampuran orang-orang Yahudi dan non-Yahudi sedangkan Dekapolis wilayah mayoritas non-Yahudi. Itu sebabnya di sana ter-dapat peternakan babi yang dinajiskan oleh orang-orang Yahudi.

Kita tahu Yesus lahir di Betlehem (wilayah Yudea) tetapi besar di Nazaret (Galilea). Ini pertama kalinya Yesus bersama murid-murid-Nya bergerak dari Barat menerobosi topan menjangkau wilayah Timur yang dihuni oleh mayoritas bangsa non-Yahudi.

Pembelajaran: jangan masalah, musibah, pandemi dll. serta akibat-akibatnya membuat kita ketakutan kemudian melupakan keselamatan dengan tidak meng-hargai kehadiran Yesus bahkan menjauh dari-Nya. Sebaliknya, mulailah dengan doa, yakinlah bahwa Tuhan menyertai kita menghadapi masalah berat sekalipun, baca Alkitab dan bergaul dengan anak-anak Tuhan lainnya untuk saling menguat-kan iman. Setelah melalui segala macam masalah, Ia ingin kita menyaksimenguat-kan kuasa-Nya terutama mengenai kelepasan dari cengkeraman setan. Ia telah me-nyediakan tempat berseberangan dengan jurang maut – suatu tempat penuh dengan kebahagiaan.

Sejak hari Pentakosta (Kis. 2), Injil menerobosi topan-topan tantangan di darat, di laut dan di udara menuju ke Timur hingga tiba di Indonesia. Pada tanggal 19 Juni 1923, di Bandung berdiri organisasi awal gereja-gereja Pentakosta di Indonesia dipelopori oleh dua misionaris Belanda tetapi empat bulan sebelumnya (Maret 1923) Roh Kudus turun ke atas seorang pembantu rumah tangga (gadis Indo-nesia) dari Pdt. van Gessel. Sebuah artikel majalah rohani di masa itu menuliskan, “…di hadirat Allah tidak ada perbedaan tingkat manusia, pada Allah tidak ada per-bedaan warna kulit, ras, semua lenyap… Nyala-nyala api pertama menghinggapi Indonesia di zaman Belanda… Zaman baru telah datang… juga untuk kepulauan ini.”

Kita patut berbahagia karena Tuhan senantiasa menyertai kita dalam menghadapi aneka ragam topan masalah (nikah, rumah tangga, pekerjaan, kesehatan, ekonomi dst.) bahkan Ia berkuasa atas alam semesta dan roh setan. Bila kita telah mengalami kedahsyatan kuasa-Nya, Ia ingin memakai kita menjadi saksi-Nya agar makin banyak orang bertobat dan arah hidupnya dipindahkan dari jurang maut kepada seberang jurang maut (tempat kebahagiaan) bersama Yesus, Juru Selamat kita. Kita berdoa agar kesaksian semacam ini menular ke mana-mana, bahkan ke seluruh kepulauan Indonesia. Dengan demikian Nama Tuhan Yesus Kristus makin dipermuliakan di bumi Indonesia. Amin.

(10)

damu bahwa Aku tidak memperhitungkan dosa dan kesalahanmu. Yesus telah mati agar Aku dapat kembali bersatu denganmu.

Kematian-Nya merupakan bukti nyata betapa besarnya kasih-Ku padamu. Aku telah memberikan kamu semua yang Kukasihi agar kau pun dapat mengasihi-Ku.

Kalau kau menerima Putra-Ku, Yesus, berarti kamu pun menerima-Ku dan tak seorang pun dapat memisahkanmu dari kasih-Ku lagi.

Pulanglah anak-Ku dan Aku akan merayakan kepulanganmu dengan perayaan yang sangat besar. Aku telah menjadi Bapamu dan Aku akan selalu menjadi Bapamu. Pertanyaanku ialah… maukah kau menjadi anak-Ku? Aku menunggumu.

Kasih-Ku menyertaimu, Bapamu,

ALLAH YANG MAHAKUASA

Sambungan dari hal 7: “Surat Cinta...”

PENGUMUMAN

Jemaat dapat mentransfer persepuluhan melalui rekening berikut:

1. BANK MANDIRI

A.n. Gereja Pantekosta Tabernakel/Jusuf Wibisono

No. rek. 141.001585906.9

2. BANK BCA:

A.n. Jusuf Wibisono & Soetjipto Tedjopoerwanto

No. Rek. 829.083.3095

PERSEMBAHAN (K O L E K T E)

BANK BCA

A.n. Iing Lidyawati

No. Rek. 468.133.2647

Tuhan Yesus memberkati.

(11)
(12)

Referensi

Dokumen terkait

Marilah kita meningkatkan loyalitas, dedikasi dan hidup dalam penggembalaan Firman Allah untuk menjadi saksi Firman yang telah meng- ubahkan, menolong dan mendatangkan kesukaan

Tanpa kita sadari kekhawatiran lama kelamaan membuat kita “bungkuk rohani” sehingga kita tidak lagi mampu memandang ke atas dan mengarahkan pandangan kita

Tuhan telah mengingatkan kita melalui Firman-Nya agar kita tidak sibuk menilai kehidupan rohani orang lain tetapi kita mengevaluasi diri sendiri apakah kita telah

Kita patut bersyukur diarahkan oleh Firman Tuhan untuk mengikut Dia dengan benar agar tidak terjadi pertengkaran dengan pengikut-pengikut Tuhan lainnya oleh sebab kita tidak

Dalam tata bahasa Yunani, damai sejahtera dari Yesus berbentuk tunggal diberikan kepada murid-murid yang plural/jamak  untuk menerima damai sejahtera di dalam Yesus,

 Menghargai undangan dan menggunakan kesempatan yang diberikan (ay. 15-24) Ketika Yesus sedang berbicara tentang siapa yang diundang dalam perjamuan, tiba-tiba ada

Sebagai murid sejati, kita menjadi garam dunia yang dapat memberi dampak kepada orang-orang yang belum/tidak percaya kepada Yesus agar mereka juga dapat terselamatkan

Bila kita berpijak pada tempat yang tepat yaitu, Kerajaan Allah yang tidak tergoncangkan, kita beroleh perlindungan dari Pribadi Yesus yang sudah mati dan bangkit dalam