• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE RESITASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI BERPAKAIAN SESUAI SYARIAT ISLAM SISWA KELAS X

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN METODE RESITASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI BERPAKAIAN SESUAI SYARIAT ISLAM SISWA KELAS X"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

638

PENERAPAN METODE RESITASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI BERPAKAIAN SESUAI SYARIAT ISLAM

SISWA KELAS X

Saidah

Prodi Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya Email: ruwaidah1978@gmail.com

ABSTRAK

Masalah utama dalam penelitian ini yaitu apakah penerapan Metode Resitasi dapat meningkatkan hasil belajar pemahaman materi berpakaian sesuai syariat Islam Siswa Kelas X? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan seberapa besar peningkatan hasil belajar materi berpakaian sesuai syariat Islam siswa kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Kuala Pembuang Kabupaten Seruyan, sebelum dan sesudah diterapkan Metode Resitasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Kuala Pembuang dengan jumlah 31 orang siswa. Penenlitian dilaksanakan dalam tiga tahap, Tahap pertama adalah pra siklus dengan metode ceramah dengan hasil nilai rata-rata 67,41 dari Kriteria Ketuntasan Maksimal (KKM)

> 70 dengan ketuntasan siswa 38,71%. Tahap kedua Siklus I hasil nilai rata- rata kelasnya 71,29 yang dicapai oleh 23 siswa yang tuntas dari 31 siswa.

Dengan ketuntasan mencapai 74,19%. Tahap ketiga Siklus II dengan hasil nilai rata-rata kelasnya 78,77 yang dicapai oleh 30 siswa yang tuntas dari 31 siswa dengan ketuntasan mencapai 96,77%. Berdasarkan data tersebut dengan penerapan metode Resitasi, Siklus I dan II dapat diketahui ada peningkatan hasil belajar setelah diterapannya metode Resitasi.

Kata Kunci: Metode Resitasi, Pemahaman Siswa, Berpakaian sesuai Syariat Islam

PENDAHULUAN

Guru mengemban tugas yang berat untuk tercapainya tujuan pendidikan

(2)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

639

nasional yaitu berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor diantaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa. Untuk mengatasi permasalahan di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan secara maksirnal, peran guru sangat penting dan diharapkan guru memiliki cara/tekhnik mengajar yang baik dan mampu memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran yang akan disampaikan agar prestasi belajar dan keterampilan yang diperoleh siswa mampu meningkat secara terus-menerus.

Pendidikan Agama Islam atau PAI merupakan mata pelajaran yang dikaji di sekolah-sekolah khususnya sekolah umum. Termasuk juga di kelas X pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Salah satu materi yang diajarkan adalah Berpakaian Sesuai Syariat Islam. Pada materi ini salah satu aspek yang diharapkan adalah siswa dapat meningkatkan pemahamannya terhadap materi Berpakaian Sesuai Syariat Islam. Sehingga, peran serta keaktifan siswa sangat dibutuhkan dalam meningkatkan pemahamannya terhadap materi yang diajarkan ini.

Siswa akan menjadi bosan apabila penerapan model pembelajaran yang diterapkan belum maksimal. Siswa hanya diberikan buku teks pelajaran yang berisi bermacam-macam materi untuk dipelajari tanpa menggunakan metode dan model pembelajaran yang merangsang siswa aktif dan tertarik untuk mengikuti pelajaran.

Sehingga dari nilai kriteria ketuntasan minimal ( KKM ) yaitu 70, hanya 38,71%

siswa yang dapat mencapai nilai ketuntasan.

Salah satu teknik pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa adalah menggunakan metode Resitasi. Metode Resitasi merupakan metode dimana murid diberi tugas khusus di luar jam pelajaran. Dalam melaksanakan metode ini anak-anak dapat mengerjakan tugasnya tidak hanya di rumah, mungkin di perpustakaan, di laboratoriam, di kebun

(3)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

640

percobaan dan sebagainya untuk dipertanggungjawabkan kepada guru. (Ahmadi, 1991:118).

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan suatu tindakan berupa penerapan Metode Resitasi untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi Berpakaian Sesuai Syariat Islam. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul "PENERAPAN METODE RESITASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI BERPAKAIAN SESUAI SYARIAT ISLAM SISWA KELAS X”.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research yaitu Penelitian Tindakan Kelas ini direncanakan dalam tiga tahap, yakni pra Siklus, Siklus I dan Siklus II yang didasarkan pada silabus pengajaran. Tiap siklus direncanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Sebelum dilaksanakan tindakan, terlebih dahulu diberikan tes awal dengan maksud untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan berkaitan dengan topik yang akan diajarkan.

Menurut Mulyasa mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik (2009 : 10). Sedangkan Mc. Niff mengemukakan bahwa hakekat penelitian tindakan kelas adalah sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan keahlian mengajar (Wijaya, 2009 : 8). Selanjutnya Wijaya mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil

(4)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

641

belajar siswa dapat meningkat. Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti mengikuti desain model-model yang dijelskan pada model-model PTK seperti, yaitu: Model Lewin yang ditafsirkan oleh Kemmis Kemmis & Mc Taggart, Model Hopkins, dan Model MC Kerinan.

Penelitian ini dilakukan dengan memposisikan guru sebagai peneliti. Tujuan utamanya adalah meningkatan pemahaman siswa kelas X pada materi berpakaian sesuai syariat Islam dimana guru/peneliti terlibat dalam semua rangkaian penelitian mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan hingga kegiatan refleksi.

Dalam penelitian ini, peneliti juga melibatkan observer teman sejawat sebagai pengamat aktifitas guru dan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Dengan ini diharapkan data yang didapatkan objektif dan valid.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan observasi. Tes yang digunakan untuk mengukur keberhasilan metode Resitasi dalam meningkatkan hasil belajar pemahaman materi berpakaian sesuai syariat Islam siswa kelas X yaitu dengan menggunakan tes tertulis dan lisan. Sedangkan obesrvasi yaitu berupa kegiatan pengamatan dan pencatatan terhadap gejala-gejala yang ditemukan di lokasi penelitian yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, seperti proses belajar mengajar, penggunaan metode, keadaan guru dan siswa serta sarana dan prasarana yang digunakan dalam proses pembelajaran. Hal ini selaras dengan yang diungkapkan oleh W. Winkel bahwa hasil belajar siswa adalah keberhasilan yang dicapai oleh siswa di sekolah yang diwujudkan dalam bentuk angka.

Peneliti berpedoman bahwa siswa yang tuntas secara personal jika telah mencapai nilai KKM ≥ 70. Dan tuntas secara klasikal jika ≥ 85 % siswa di dalam kelas mencapai ketuntasan secara personal.

Ketuntasan klasikal P = F/N x 100%

(5)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

642 Keterangan:

P = Presentase

F = Jumlah peserta didik yang tuntas N = Jumlah peserta didik keseluruhan

Dalam penelitian tindakan kelas ini, yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Kuala Pembuang Kabupaten Seruyan yang berjumlah 31 orang siswa terdiri dari 20 orang siswa perempuan dan 11 orang siswa laki-laki. Data subjek penelitian tersebut sebagai berikut:

Tabel 1 Daftar Siswa Kelas X IPA 1 SMAN 1 Kuala Pembuang

No Nama Siswa Jenis Kelamin

1 AAM Laki-laki

2 ASh Perempuan

3 ASN Perempuan

4 AKDF. Perempuan

5 AMN Perempuan

6 BR Perempuan

7 DRi Laki-laki

8 DRMa Laki-laki

9 GAlia Perempuan

10 GSahra Perempuan

11 INurla Perempuan

12 JRti Perempuan

13 Khisa Perempuan

14 MSnur Laki-laki

15 MA. Perempuan

16 Mti Perempuan

17 MFur Laki-laki

18 MSeh Laki-laki

19 NLfi Perempuan

20 Nka Perempuan

21 NAra Perempuan

22 NZafa Perempuan

23 NSfa Perempuan

24 NNl Perempuan

25 RacS Perempuan

(6)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

643

26 Raisa Laki-laki

27 Ram Laki-laki

28 RaMau Laki-laki

29 Ulah Laki-laki

30 WMada Perempuan

31 YTa Laki-laki

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan Oktober Tahun 2022 yang disesuaikan dengan kalender pendidikan sekolah, karena penelitian ini memerlukan beberapa siklus tindakan dalam proses belajar mengajar.

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan dari hasil penelitian dari pra siklus hingga pada siklus II terdapat peningkatan dari nilai hasil belajar siswa pada materi berpakaian sesuai syariat Islam pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Kuala Pembuang. Kondisi awal sebelum perbaikan nilai rata-rata mencapai 67,41, siklus I nilai rata-rata meningkat 71,29, dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 78,70 dari skor KKM >70 atau 85%

presentase ketuntasan yang dikehendaki. Peningkatan dan presentase hasil belajar serta ketuntasan belajar dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut ini:

Tabel 1. Rekapitulasi Nilai Rata-rata pada Pra Siklus hingga Siklus II

No Tahapan Siklus Nilai Rata-rata Siswa

1 Pra Siklus 67,41

2 Siklus I 71,29

3 Siklus II 78,70

Gambar 1. Grafik Indeks Peningkatan Hasil Belajar

(7)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

644

96,67%

74,19%

38,71%

Prosentase Pra Siklus Siklus I Siklus II

Tabel 2. Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Siswa

No Kegiatan

Tingkat Ketuntasan

Jumlah siswa Persentase (%)

1 Pra Siklus 12 38,71

2 Siklus I 23 74,19

3 Siklus II 30 96,77

Penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik kelas X setelah dilaksanakannya pembelajaran menggunakan metode Resitasi pada materi Berpakaian Sesuai Syariat Islam. Setelah melaksanakan hasil belajar pada pra siklus, siklus I dan siklus II, peneliti mendapatkan adanya peningkatan hasil belajar yang signifikan dimana pada pra siklus tingkat ketuntasan klasikal hanya 38,71%, pada siklus I meningkat menjadi 74,19% sedangkan pada siklus II sebesar 96,77%.

Artinya dari pra siklus hingga siklus II terjadi peningkatan sebesar 59,26%.

Dari peningkatan hasil belajar siswa di atas, peneliti berpendapat bahwa

(8)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

645

penerapan metode Resitasi yang telah peneliti terapkan baik pada pembelajaran siklus I dan siklus II sangat berperan dalam peningkatan pemahaman serta peningkatan hasil belajar peserta didik.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dalam Penerapan Metode Resitasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pemahaman Materi Berpakaian Sesuai Syariat Islam Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kuala Pembuang, dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan metode Resitasi, mampu meningkatkan hasil belajar siswa, dikarenakan mudah, tidak menyulitkan, dan tidak membosankan peserta didik, sehingga mereka dapat merespon materi pembelajaran sesuai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Sebelum menerapkan metode Resitasi atau di prasiklus nilai rata-rata siswa hanya mencapai 67,41, namun setelah penerapan metode Resitasi dalam materi Berpakaian Sesuai Syariat Islam pemahaman siswa kelas X SMA Negeri 1 Kuala Pembuang Kabupaten Seruyan mengalami peningkatan, siklus 1 dengan rata-rata nilai 71,29 dan diperbaiki lagi di Siklus 2 dan nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 78,77.

Melalui penerapan metode Resitasi, pada siklus I dan II dapat diketahui tingkat ketercapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). pada prasiklus siswa yang tuntas hanya sebanyak 12 orang (38,71%), kemudian diperbaiki di siklus I jumlah siswa yang tuntas belajar meningkat menjadi 23 orang siswa (74,19%), kemudian meningkat lagi pada siklus 2 dengan jumlah siswa tuntas belajar menjadi 30 orang siswa (96,77%).

DAFTAR PUSTAKA

Abimanyu, Soli. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktoral Jendral Pendidikan Tinggi Depdiknas, 2008.

(9)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

646

Arikunto, Suharsimi.dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Akasara,2009) Bahri Djamarah, Syaiful dan Aswan Zain, 2006, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, PT

Rineka Cipta

Dimyanti dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta,1999.

Djamarah, Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka Cipta,2000.

Djamarah, Syaiful Bahri , Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta:

Rineka Cipta, 2006

Mukhlis, Abdul. (Ed). 2000. Penelitian Tindakan Kelas. Makalah Panitia Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah untuk Guru-guru se-Kabupaten Tuban.

Mohamad Surya. (1999). Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Oemar Hamalik (2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2008) Ratna Wilis. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga

Susilo 2007.Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta Pustaka Book Publisher.

Yatim, 2006. Pengembangan Kurikulum dan Seputar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), IKAPI : Universiti Press

Referensi

Dokumen terkait

Good character, with honestly and integrity at its core, is essential to success in any area of life.

Oleh karena itu, penelitian ini dirancang untuk meneliti pengaruh dari empat inisiatif jasa manajemen (dukungan manajemen organisasi, penghargaan, empowerment ,

Mohon agar seluruh peserta pelamar CPNS BPPT 2017 yang telah lulus seleksi.. administrasi, agar selalu memantau pengumuman selanjutnya melalui

Mengingat akan pentingnya rencana pembangunan dalam dimensi jangka panjang, seperti yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pasal 1 Angka (2) Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2001 Tentang Pengendalian Kerusakan dan atau Pencemaran Lingkungan Hidup yang berkaitan dengan Hutan dan Lahan

Saat ini penggunaan PLC telah menggantikan piranti kontrol konvensional di industri karena kelebihan yang dimilikinya, diantaranya adalah fleksibel, deteksi dan koreksi kesalahan

Sehubungan dengan hal tersebut diatas dimohon kepada calon penyedia yang tersebut agar dapat hadir dalam pembuktian kualifikasi dengan membawa dokumen asli yang diupload dan

Menyampaikan keberatan terhadap Data Tenaga Honorer Kategori II di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang telah diumumkan, atas nama :.. Demikian penyampaian