• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pelayanan Travel Tazkiyah Tour Terhadap Calon Jamaah Perempuan dalam Menunaikan Ibadah Umrah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Strategi Pelayanan Travel Tazkiyah Tour Terhadap Calon Jamaah Perempuan dalam Menunaikan Ibadah Umrah"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

Proposal

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Haji dan Umrah

pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar

Oleh : HERLINA NIM: 50800118055

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2022

(2)

ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Herlina NIM : 50800118055

Tempat/Tgl. Lahir : Bantaeng, 12 Agustus 2001 Jur/Prodi/Konsentrasi : Manajemen Haji dan Umrah Fakultas/Program : Dakwah dan Komunikasi

Alamat : Dusun Bonto Rannu, Desa Kassi, Kec. Rumbia, Kab.

Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan

Judul : Strategi Pelayanan Travel Tazkiyah Tour Terhadap Calon Jamaah Perempuan Sebelum Menunaikan Ibadah Umrah Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya sendiri. Jika di kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

Gowa, 9 Agustus 2022 Penyusun,

Herlina

NIM: 50800118055

(3)

Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, telah diuji dan dipertahankan dalam sidang munaqasyah yang diselenggarakan pada hari Selasa, tanggal 9 Agustus 2022 M, bertepatan dengan 11 Muharam 1444 H, dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Dakwah dan Komunikasi, Jurusan Manajemen Haji dan Umrah.

Gowa, 9 Agustus 2022 M.

11 Muharam 1444 H.

DEWAN PENGUJI:

Ketua : Dr. H. Andi Abdul Hamzah, Lc., M.Ag

Sekretaris :

Dr.

Hj.

Sitti

Asiqah

Usman Ali, Lc., M.Th.I )

MunaqisyI : Dr. H. Misbahuddin, M.Ag

**********)

Munaqisy I : Dr. Hamriani, M.Sos.I A

Pembimbing I : Dr. Syam'un, M.Pd., MM

***,

Pembimbing II : Dr. H. Suf Kasman, S.Ag, M.Ag., M.H * )

Diketahui oleh:

sERAN ARekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Alauddin Makassar,

KouN

M A H

A NIP: r Firdaus, MAg 197602202005011002

TAS IS

ii

(4)

iv

KATA PENGANTAR

ِنَْحَّْرلا ِوّللا ِمْس ب ْيِحَّرلا

َلَعَجَو اًجْوُرُ ب ِءاَمَّسلا ِفِ َلَعَج ْيِذَّلا َكَراَبَ ت اًرْ يِصَب اًرْ يِبَخ ِهِداَبِعِب َناَك ْيِذَّلا ِوَّلِل ُدْمَْلَْا اَهْ يِف اًرْ يِنُم

ُوُلوُسَروُىُدْبَعاًدَّمَُمُ َّنَا ُدَهْشَأو ُللها َّلاِإ َوَلِإ َلا ْنَا ُدَهْشَأجاَرِس ِشَب ِّقَْلْاِب ُوَثَعَ ب

قَْلْا َلَِإ اَيِعاَدَو اًرْ يِذَنَو اًرْ ي

ْعَ ب اَّمَأ اًرْ يِثَك اًمْيِلْسَت ْمِّلَسَو ِوِبْحَصَو ِوِلآ ىَلَعَو ِوْيَلَع ِّلَص َّمُهَّللَا اًرْ يِنُم اًجاَرِسَوِِنِْذِإِب ُد

Segala puji bagi Allah swt. atas rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Strategi Pelayanan Travel Tazkiyah Tour Terhadap Calon Jamaah Perempuan Sebelum Menunaikan Ibadah Umrah”. Salam dan shalawat selalu terpatri dalam sanubari, sebagai haturan doa kepada reformasi sejati Rasulullah Muhammad saw., beserta para keluarga, sahabat, dan para pengikutnya.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana S1 (Strata 1) pada jurusan Manajemen Haji dan Umrah Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Proses penyusunan skripsi ini, penulis sangat menyadari bahwa banyak pihak yang telah berkontribusi. Karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada orang- orang yang telah mendo‟akan, membantu dan mendukung penulis sehingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan.

1. Prof. H. Hamdan Juhanis, M.A., Ph.D. selaku Rektor UIN Alauddin Makassar, serta Prof. H. Mardan, M.Ag. selaku Wakil Rektor I, Prof. Dr. H.

Wahyuddin, M.Hum. selaku Wakil Rektor II dan Prof. Dr. H. Darussalam, M.Ag. selaku Wakil Rektor III, Dr. H. Kamaluddin Abunawas, M.Ag. selaku Wakil Rektor IV.

(5)

v

2. Dr. Firdaus, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, beserta Dr. Irwan Misbach, S.E., M.Si. selaku Wakil Dekan I, Dr. Hj. Nurlaela Abbas, Lc., M.A. selaku Wakil Dekan II dan Dr.

Irwanti Said, M. Pd. selaku Wakil Dekan III.

3. Dr. H. Andi Abdul Hamzah, Lc., M.Ag. selaku Ketua Jurusan Manajemen Haji dan Umrah dan Dr. H. Suf Kasman, S.Ag., M.Ag., M.H. selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Haji dan Umrah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, dengan rasa tulus memberikan arahan, motivasi, nasehat, dan masukan serta bimbingan selama penulis menempuh kuliah.

4. Dr. Syam‟un, M.Pd., M.M. selaku pembimbing I, dan Dr. H. Suf Kasman, S.Ag., M.Ag., M.H. selaku Pembimbing II, yang telah meluangkan waktu mengarahkan serta membimbing penulis sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik.

5. Dr. H. Misbahuddin, M.Ag. selaku Munaqisy I, Dr. Hamriani, M.Sos.I. selaku Munaqisy II, yang telah meluangkan waktu mengarahkan dan merevisi atau menguji skripsi yang telah penulis susun yaitu terkait referensi dan teori yang penulis gunakan serta hasil yang telah dicapai dalam penelitian ini sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik.

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah memberikan bimbingan dan wawasan ilmu pengetahuan selama peneliti menempuh pendidikan di UIN Alauddin Makassar.

7. Ayahanda tercinta Sultan dan Ibunda Sahruni atas jerih payahnya yang telah membesarkan, mencurahkan kasih sayangnya, mendoakan, memberikan

(6)

vi

dukungan moral maupun materi, motivasi dan membiayai pendidikan saya, sehingga dapat menyelesaikan studi.

8. Keluarga yang telah membantu membiayai proses perkuliahan saya dari awal hingga akhir. Almarhum Kakek Sala‟, Nenek Sitti, Kakek Asiz, Tante Syamsidar, Om Jamal, terimakasih tak terhingga untuk kalian semua.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari semua pihak maka penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, kritik dan saran sangat peneliti harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat.

Akhirnya penulis berharap semoga penelitian ini bermanfaat dan segala partisipasi semua pihak yang tidak sempat tertuang namanya dalam skripsi imbalan yang berlipat ganda di sisi Allah swt. Amin.

Gowa, 9 Agustus 2022

Penyusun,

Herlina

NIM: 50800118055

(7)

vii DAFTAR ISI

JUDUL ... i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... ii

PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL DAN ILUSTRASI ... ix

PEDOMAN TRANSLITERASI ... x

ABSTRAK ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1-13 A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus ... 8

C. Rumusan Masalah ... 9

D. Kajian pustaka ... 10

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 13

BAB II TINJAUAN TEORETIS ... 14-33 A. Tinjauan Tentang Strategi ... 14

B. Tinjauan Tentang Pelayanan ... 18

C. Tinjauan Tentang Travel ... 22

D. Tinjauan Tentang Jamaah Perempuan ... 25

E. Tinjauan Tentang Umrah ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 34-40 A. Jenis dan Lokasi Penelitian ... 34

B. Pendekatan Penelitian ... 35

C. Sumber Data ... 35

D. Instrumen Penelitian ... 35

E. Metode Pengumpulan Data ... 37

(8)

viii

F. Teknik Analisis Data ... 38

BAB IV STRATEGI PELAYANAN TRAVEL TAZKIYAH TOUR TERHADAP CALON JAMAAH PEREMPUAN SEBELUM MENUNAIKAN IBADAH UMRAH ... . 41-65 A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 41

B. Strategi P el a yanan Travel Tazki yah Tour d a l a m Memberikan Pelayanan Terhadap Calon Jamaah Umrah Perempuan ... 47

C . P e l u a n g d a n Ta n t a n g a n Ya n g D i h a d a p i Tr a v e l Taz ki yah Tour da l am Mem beri kan P el a yanan Terhadap C al on Jam aah Um rah P erem pua n ... 58

BAB V PENUTUP ... 66-67 A. Kesimpulan ... 66

B. Implikasi Penelitian ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 68

LAMPIRAN ... 70

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 80

(9)

ix

DAFTAR TABEL DAN ILUSTRASI

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Travel Tazkiyah Tour... 44

(10)

x

PEDOMAN TRANSLITERASI A. Transliterasi Arab-Latin

Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf latin dapat dilihat pada kalimat berikut:

1. Konsonan

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

ا Alif Tidak di lambangkan Tidak di lambangkan

ب Ba B Be

ت Ta T Te

ث Ṡa Ṡ Es (dengan titik diatas)

ج Jim J Jc

ح Ḥa Ḥ Ha (dengan titik diatas)

خ Kha Kh Ka dan Ha

ز Dal D De

ش Żal Ż Zet (dengan titik di atas)

ر Ra R Er

ز Zai Z Zet

ش Sin S Es

ظ Syin Sy Es dan Ye

ص Ṣad Ṣ Es (dengan titik di bawah)

ض Ḍad Ḍ De (dengan titik di bawah)

ط Ṭa Ṭ Te (dengan titik di bawah)

ظ Ẓa Ẓ Zet (dengan titik di bawah)

ع „Ain „ Apostrof terbaik

غ Gain G Ge

ف Fa F Ef

ق Qof Q Qi

ك Kaf K Ka

ل Lam L El

و Mim M Em

ٌ Nun N En

و Wau W We

ه Ha H Ha

ء Hamzah _‟ Apostrof

ً Ya Y Ye

Hamzah (ء )yang terletak diawal kata tanpa diberi tanda apapun. Jika ia terletak di awal atau di akhir, maka ditulis dengan tanda („).

(11)

xi 2. Vokal

Vokal dalam bahasa arab sama halnya dengan vokal dalam bahasa Indonesia, terdiri dari vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.

Vokal Tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat, transliterasinya sebagai berikut:

Tanda Nama Huruf Latin Nama

َ ا fatḥah A A

َ ا Kasrah I I

َ ا ḍammah U U

Vokal Rangkap bahasa arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf yaitu:

Contoh:

ََفََْك :kaifa

ََه

ََل ْو :haula 3. Maddah

Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:

Contoh:

ََتَاَي : māta

Tanda Nama Huruf Latin Nama

ٌََْى fatḥah dan Yāʼ Ai a dan i

َْوَى fatḥah dan Wau Au a dan u

Harakat Dan Huruf

Nama Huruf

dan Tanda

Nama ىَََ|َا fatḥah dan alif atau

yāʼ ᾱ a dan garis di atas

ً kasrah dan yāʼ ῑ i dan garis di atas

و ḍammah dan wau Ū u dan garis di

bawah

(12)

xii يَيََر : ramā

ََمََْل : qīla

َُتَ ْوًٍَُ : yamūtu 4. Tāʼ marbūṭah

Transliterasi untuk Tāʼ marbūṭah ada dua, yaitu: Tāʼ marbūṭah yang hidup atau mendapat harakat fatḥah , kasrah, dan ḍammah, transliterasinya adalah [t].

Sedangkan Ta’ marbutah yang mati atau mendapat harakat sukun, transliterasinya adalah [h].

Kalau pada kata yang terakhir dengan Tāʼ marbūṭah diikuti oleh yang menggunakan kata sedang al-serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka Tāʼ marbūṭah itu di translasikan dengan (h).

Contoh:

لاَفْطََلأاَُةَض ْوَر :Rauḍah Al-Aṭfᾱl

ََاَُةَنٍَِْسًَْنَا

َُةَهِضَاَفن :Al-Madῑnah Al-Fᾱḍilah

َُةًَْكِحنَا : Al-ḥikmah 5. Syaddah (Tasydīd)

Sayddah atau tasydīd, yang dalam abjad arab di lambangkan dengan sebuah tanda tasydīd َ ا)), dalam trasliterasi ini di lambangkan dengan perulangan huruf (konsonan ganda) yang diberi tanda syaddah.

Contoh:

اَنَّبََر : Rabbanᾱ َ اَنََّْرَن : Najjaīnā

َ كَحْنا : al-ḥaqq

ََىِّعُن : nuʼʼima

(13)

xiii

ٌَّوَُسَع : ʻaduwwun

Jika huruf ى ber-tasydid di akhir sebuah kata dan didahului oleh huruf kasrah )ْى س(, maka ia ditransliterasi seperti huruf maddah menjadi i.

Contoh:

َ ى ل ع : ʻAlī (bukan ʻAliyy atau ʻAly)

ىٌّبَ ر ع : ʻArabī (bukan ʻArabiyy atau ʻAraby) 6. Kata Sandang

Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dillambangkan dengan huruf لا (alif lam maʻrifah). Dalam pedoman transliterasi ini, kata sandang di transliterasi seperti biasa, al-, baik ketika ia diikuti oleh huruf syamsiah maupun huruf qamariyyah. Kata sandang tidak mengikuti bunyi huruf langsung yang mengikutinya dan dihubungkan dengan garis mendatar (-).

Contoh:

َُصًَّْشنَا : al-syams (bukan asy-syams)

َُةَنَسْنََّسنَا : al-zalzalah (bukan az-zalzalah)

َُةَفَطْهَفْنا : al-falsafah

َُزَلاِبْنَا : al-bilād 7. Hamzah

Aturan transliterasi huruf hamzah menjadi apostrof (ʼ) hanya berlaku bagi hamzah yang terletak ditengah dan akhir kata. Namun, bila hamzah terletak diawal kata. Namun, bila hamzah terletak diawal kata, ia tidak di lambangkan, karena dalam tulisan Arab ia berupa alif.

Contoh:

َََََََََ

ٌََ ْوُرُيَْأَت : ta‟murūn

(14)

xiv

َُء ْوَّنْنَا ََََََ : al-nauʽ َ

َ ء ٌَْش ََََ : syaiʼ َُت ْرِيأ َََ َََ : umirtu

8. Penulisan Kata Arab yang Lazim Digunakan dalam Bahasa Indonesia Kata istilah atau kalimat Arab yang ditransliterasi adalah kata, istilah atau kalimat yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia. Kata, istilah atau kalimat yang sudah lazim dan menjadi bagian dari perbendaharaan bahasa Indonesia, atau sering ditulis dalam tulisan bahasa Indonesia, atau lazim digunakan dalam dunia akademik tertentu, tidak lagi ditulis menurut cara transliterasi di atas. Misalnya, kata al-Qur‟an (dari al-Qurʼān), Alhamdulillah, dan munaqasyah. Namun, bila kata-kata tersebut menjadi bagian dari satu rangkaian teks Arab, maka harus ditransliterasi secara utuh. Contoh:

Fī Ẓilāl Al- Qurʼān Al-Sunnah qabl al-tadwīn 9. Lafẓ al-Jalālah َ)الله(

Kata “Allah” yang didahului seperti huruf partikel seperti huruf jarr dan huruf lainnya atau berkedudukan sebagai muḍāf ilaih (frasa nominal), transliterasi tanpa huruf hamzah.

Contoh:

َِّٰللَاُنٍِْز dἷnullāh َِّٰللاِب billāh

Adapun ta marbūṭah diakhiri kata yang disandarkan kepada lafẓ al-jalālah, ditranslitersi dengan hurf (t). Contoh:

َِ ّٰاللهِةًَْحَرَِْفًُْى hum fī raḥmatillāh.

(15)

xv 10. Huruf Kapital

Walau sistem tulisan Arab tidak mengenal huruf capital (All Caps). dalam transliterasinya huruf-huruf tersebut dikenal ketentuan tentang penggunaan huruf kapital berdasarkan pedoman ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku (EYD). Huruf kapital, misalnya, digunakan untuk menuliskan huruf awal nama diri (orang, tempat, bulan) dan huruf pertama pada permulaan kalimat. Bila nama diri didahului oleh kata sandang (al-), maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Jika terletak pada awal kalimat, maka huruf A dari kata sandang tersebut menggunakan huruf capital (Al). Ketentuan yang sama juga berlaku untuk huruf awal dari judul referensi yang didahului oleh kata sandang al-, baik ketika ditulis dalam teks maupun dalam catatan rujukan (CK, DP, CDK dan DR). Contoh:

Wa mā Muḥammadun illā rasūl

Inna awwala baitin wuḍiʻa linnāsi lallażī bi Bakkata mubārakan Syahru Ramaḍān al-lażī unzila fīh al-Qurʼān

Naṣīr al-Dīn al-Ṭūsī Abū Naṣr al-Farābī Al-Gazālī

Al-munqiż min al-Ḍalāl

Jika nama resmi seseorang menggunakan kata Ibn (anak dari) dan Abū (bapak dari) sebagai nama keduanya terakhirnya, maka kedua nama terakhir itu harus disebutkan sebagai nama terakhir dalam daftar pustaka atau daftar referensi. Contoh:

Abū al-Walīd Muhammad Ibn Rusyd, ditulis menjadi: Ibn Rusyd, Abū al-Walīd Muḥammad (bukan: Rusyd, Abū al-Walīd Muḥammad Ibn)

(16)

xvi

Naṣr Ḥamīd Abū Zaid ditulis menjadi: Abū Zaid, Naṣr Ḥamīd (bukan: Zaid, Naṣr Ḥamīd Abū)

B. Daftar Singkatan

Beberapa singkatan yang dibakukan adalah:

swt. = subḥānahū wa ta ʽālā saw. = ṣallallāhū ʽalaihi wa sallam a.s. = ʽalaihi al-salām

H = Hijrah

M = Masehi

SM = Sebelum Masehi

l. = Lahir tahun (untuk orang yang masih hidup saja)

w. = Wafat tahun

QS …/…: 4 = QS al-Baqarah/2: 4 atau QS Āli „Imrān/3: 4

HR = Hadis Riwayat

Untuk karya ilmiah berbahas Arab, beberapa singkatan dalam bahasa Arab:

َص = ةحفص

َوز = ٌاكيٌَوسب

َىعهص = ىهضَوَوَهعَاللهَيهص

َط = ةعبط

ٌَز = رشانٌَوسب

َدنا = َهرذاَينا\اىرذاََينا َ

َج = ءسج

(17)

xvii ABSTRAK Nama : Herlina

NIM : 50800118055

Judul : Strategi Pelayanan Travel Tazkiyah Tour Terhadap Calon Jamaah Perempuan Dalam Menunaikan Ibadah Umrah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pelayanan yang dilakukan oleh Travel Tazkiyah Tour dalam memberikan pelayanan terhadap calon jamaah umrah perempuan sebelum menunaikan. Dalam penelitian ini terdapat dua rumusan masalah yaitu (1) bagaimana bentuk strategi pelayanan yang dilakukan travel Tazkiyah Tour dalam memberikan pelayanan terhadap calon jamaah perempuan sebelum menunaikan ibadah umrah, (2) apa saja peluang dan tantangan yang dihadapi travel Tazkiyah Tour dalam memberikan pelayanan terhadap calon jamaah umrah perempuan.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian berkaitan dengan keilmuan manajemen haji dan umrah dan keilmuan manajemen strategi. Jenis data yang diolah merupakan data primer yang diperoleh dari hasil wawancara dari Sekretaris Perusahaan, Direktur Bisnis dan Jaringan, Bagian Keungan serta HRD Tazkiyah Tour. Data sekunder yang diperoleh dari studi pustaka, data dianalisis melalui tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menemukan bahwa Travel Tazkiyah Tour menerapkan beberapa strategi dalam memberikan pelayanan kepada jamaah umrah antara lain Strategi sosialisasi dengan memanfaatkan kombinasi antara media online dan offline.

Strategi edukasi diantaranya edukasi keagamaan dan edukasi kesehatan yang dilaksanakan secara langsung maupun secara online menggunakan aplikasi zoom.

Strategi pelaksanaan berupa jaminan uang kembali apabila tidak mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan perjanjian atau tidak berangkat sesuai jadwal yang sudah ditentukan, segala fasilitas dan layanan yang akan diberikan sudah memenuhi standar keamanan, keselamatan, kesehatan dan kenyamanan. Terkhusus pada pelayanan terhadap jamaah perempuan ditemukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan terkait strategi pelayanan yang diberikan. Peluang yang dapat dimanfaatkan berupa besarnya jumlah jamaah pendaftar perempuan dan kemungkinan terbukanya sosialisasi sementara tantangan yang dihadapi adalah strategi edukasi yang belum efektif.

Implikasi dari penelitian ini adalah travel Tazkiyah Tour diharapkan agar tetap mempertahankan strategi pelayanan yang baik sesuai dengan prinsip, prosedur dan standar yang berlaku. Peluang terbesar yang dapat dimanfaatkan oleh travel Tazkiyah Tour adalah jumlah jamaah perempuan yang cenderung lebih banyak, hal ini dapat meningkatkan pengguna jasa travel Tazkiyah Tour apabila strategi sosialisasi berhasil dijalankan dengan baik.

(18)

xviii

صّخلم ثحبلا

بلاطلا مسا اَنيِلْرِح :

ديقلا مقر :

58088000855

ةلاسرلا عوضوم ( ةحايسلل ةيكزتلا ةكرش فِ تامدلخا ةيجيتاترسإ :

PT. Tazkiyah

Travel اهئادأ دنع ءاسنلا نم ةرمعلا ةعاملج )

ةعضاوتلما ةلاسرلا هذى فدته لَإ

ةفرعم فِ ةحايسلل ةيكزتلا ةكرش اهقّبط تيلا ةمدلخا ةيجيتاترسا

لكاشم ةدع لَإ ةيسيئرلا ةلكشلما مسقنتف .ةرمعلا ءادأ لبق ءاسنلا نم ةرمعلا ةعاملج تامدلخا يمدقت :يىو ةيعرف )ًلاوأ(

نم ةرمعلا ةعاملج ةحايسلل ةيكزتلا ةكرش اهقّبط تيلا ةمدلخا لكش نوكي فيك

؟ءاسنلا )اًيناث(

نوكت فيك تامدلخا يمدقت فِ ةحايسلل ةيكزتلا ةكرش اههجاوت تيلا تايدحتلاو صرفلا

.؟ءاسنلا نم ةرمعلا ةعاملج و

جهنم وى ثحبلا اذى فِ مدختسلما جهنلما يفيك ثبح

ةرمعلاو جلْا ةرادإ ملع لخدم مادختسا عم

فِ ةيلولأا تانايبلا رداصم تناكو .ةيجيتاترسلإا ةرادلإا مولعو ةكرشلا ن مأ عم ةلباقلما نم ثحبلا اذى

.ةحايسلل ةيكزتلا ةكرشل ةيرشبلا دراولما ريوطتو ةيلالما نوؤشلا مسق عمو قئلاعلاو لامعلأا ريدم عمو عجم لحارم ةدعب ّرتم تيلا تانايبلا ليلتح ةجيتن نمو ةيملع بتك نم اهيلع لوصلْا تم ةيوناثلا تانايبلاو اهضرعو اهليلقتو تانايبلا .جئاتنلا صلاختساو

ترهظأف ثحبلا جئاتن

ةساردلا هذى فِ

ةدع قيبطتب تماق ةحايسلل ةيكزتلا ةكرش نأ

ةيجيتاترسا يىو ةيعامتجلاا ةئشنتلا ةيجيتاترسا اهنم .ةرمعلا ةعاملج تامدلخا يمدقت فِ تايجيتاترسا ( تنترنلإا برع ملاعلإا لئاسو ن ب جزلما قيرطب ةكرشلا اهقبطت Online

) تنترنلإاب ةلصتلما يرغو

( Offline تم تيلا يحصلا فيقثتلاو نييدلا ميلعت للاخ نم ةيميلعت ةيجيتاترسا ةكرشلا تقبطو .)

( موز قيبطت نم تنترنلإا برع وأ ةرشابم اهئارجإ ةقيرطب ن مأتلا ةيجيتاترسإ ًاضيأ تقبطو .) Zoom

فو تامدلخا ىلع ةعاملجا لصتح لم اذإ لاوملأا دادترسا نامض رداغت لم وأ ةكرشلا عم مهتيقافتلا اًق

نملأا ىوتسم تفوتسا دق اىيرفوت متيس تيلا تامدلخاو قفارلما عيجم نإف .ولبق ددمُ نيمز لودلج اًقفو

ةمدقلما تامدلخا نع ةبسنلاب امأو .ةحارلاو ةحصلاو ةملاسلاو

ثحابلا ديج لم ءاسنلا نم ةرمعلا ةعاملج

(19)

xix

ةمدقلما ةمدلخا فِ ًايربك ًاقرف نم يربكلا ددعلا يى ونم ةكرشلا اهلصتح تيلا ايازلما امأو .ةعاملجا يقابل

تاقوعلماو تايدحتلا امأو .نهعم ةيعامتجلاا ةئشنتلا حتف ىلع لهسي ذهف تلاجسلما ءاسنلا ةعاجم .ةكرشلا اهتقبط تيلا ةيميلعت ةيجيتاترسا ةيلاعف مدع ةكرشلا اهتهجاو تيلا

لا اذى ىلع ةبتترلما راثلآاو ىلع ةحايسلل ةيكزتلا ةكرش ظفاتح نأ عقوتلما نم نأ يى ثحب

ددع ةرثك نم ةكرشلا تدافتساو .ابه لومعلما يرياعلماو تاءارجلإاو ئدابملل اًقفو ةديج ةمدخ ةيجيتاترسإ

ةيجيتاترسا تمادام ةحايسلل ةيكزتلا ةكرش تامدخ يمدختسم نم ديزي اذىو .ءاسنلا نم ةعتملجا

رشلا اهقبطت ةئشنتلا

.حاجنب ةك

(20)

1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Regulasi pelaksanaan umrah di Indonesia meliputi beberapa fase, dari tahun ke tahun hingga menghasilkan peraturan yang termaktub dalam keputusan Menteri Agama No. 18 tahun 2015. Maraknya pelaksanaan umrah di Indonesia baru terasa pada beberapa tahun terakhir, tepatnya sejak tahun 2008, dimana penumpukan daftar tunggu haji meningkat, dan kemudian ditetapkannya keputusan Menteri Agama No.18 tentang penyelenggaraan umrah. Bisa dipastikan bahwa hal tersebut merupakan sebuah sintesis dari regulasi panjang yang berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan situasi dan tuntutan zaman.1

Ibadah umrah adalah ibadah fisik yang memerlukan kesehatan maupun ketahanan stamina dan kekuatan mentalis, kekuatan tersebut diperlukan dalam seluruh prosesi ibadah umrah semenjak dari tanah air, menuju Arab Saudi, berada di Arab Saudi maupun kembali ke tanah air, dalam pelaksanaan ibadah umrah yang dilakukan oleh ummat Islam dari seluruh dunia setiap tanpa dibatasi waktu mengandung makna dan nilai-nilai moral yang tinggi yang diperlukan dalam rangka membangun sumber daya manusia yang ideal dan unggul.

Hal ini tergantung kepada orang yang melaksanakannya dan manusia yang dapat menangkap makna yang subtansi dan seluruh rangkaian ibadah umrah dari

1Abdillah, Manajemen Umrah Mengurai Problematika Penyelenggaraan Ibadah Umrah di Indonesia (Makassar: Cv. Loe, 2018), h. 86-87.

(21)

mulai mengenakan pakaian ihram, melontar jumroh, tahallul, thawaf, sa’i, dan lain sebagainya. Dalam hal travel sebagai Leading sector penyelenggaraan ibadah umrah yaitu: peratama, pembinaan yang mencakup bimbingan, penyuluhan dan penerangan, kedua, pelayanan yang terdiri dari pelayanan administrasi, transportasi, akomodasi dan lain-lainnya, dan ketiga, perlindungan yang meliputi keselamatan, keamanan serta asuransi perlindungan dari pihak lain yang merugikan jamaah.2

Dunia industri yang terlibat dalam perjalanan umrah maupun haji khusus seperti tour dan travel dengan berbagai jenis paket dan program, garmen dan tekstil untuk kain ihram, jilbab, surban, tas, koper, tasbih, dan sajadah, transportasi baik udara, laut maupun darat yang melibatkan puluhan pesawat, ratusan kapal laut dan ribuan kendaraan roda empat, konsumsi diperjalanan dan selama di tanah suci, telekomunikasi baik lokal, internasional, penginapan selama diperjalanan maupun di tanah suci dengan hotel jenis bintang dan network internasionalnya, travel untuk penerima setoran berangkat umrah, kartu kredit, dan travel check, serta lalu lintas transfer, asuransi untuk penjaminan dan perlindungan keamanan perjalanan, kendaraan, gedung, hotel, keselamatan dan kenyamanan jamaah, jasa kurir dan kargo untuk pengangkutan kelebihan barang sera oleh-oleh, petugas kesehatan yang mendampingi selama pelaksanaan umrah, dan perlengkapan kemah dan tenda untuk jutaan jamaah umrah dan haji plus di Arafah dan Mina.3

Dunia industri seputar travel perjalanan umrah maupun haji khusus mengalami peningkatan, khususnya di kota Makassar. Salah satu travel yang diminati

2Taufiq Kamil, (Dirjen Bimas Islam dan Penyelegaraan Umrah, disajikan disebuah seminar Umrah di Jakarta / B-I), BPIH dari tahun ketahun, faktual atau komersil (Media Indonesia, edisi Selasa, 9 Juli 2002), h. 106.

3Dipo Khairul Islami, “Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Haji dan Umrah PT Margi Suci Minarfa Jakarta Pusat”, Skripsi (Jakarta 2014), h. 13-14.

(22)

calon jamaah umrah yang ada di Makassar adalah PT. Tazkiyah Tour yang berlokasi di Jl. AP. Pettarani No. 11, Masale, Kec. Panakkukang Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

PT. Tazkiyah Tour mencoba membantu pelaksanaan umrah di Indonesia yang selama ini masih kurang dalam segi pelayanan. Pelayanan tersebut diatur oleh pihak travel sesuai standar pelayanan umrah yang telah ditetapkan oleh undang-undang tentang ibadah haji dan umrah.4

Biro perjalanan wisata PT. Tazkiyah Tour merupakan salah satu biro perjalanan umrah dan haji khusus yang berusaha memberikan pelayanan terbaik dalam melaksanakan perjalanan ibadah umrah serta mampu melancarkan pelaksanaan umrah di Indonesia. PT. Tazkiyah Tour merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa untuk melayani perjalanan umrah yang telah memperoleh izin resmi dari Kementerian Agama untuk memberangkatkan umrah dan haji khusus. Sehingga banyak biro umrah yang belum resmi turut serta dalam pembuatan visa dan lain-lain.

PT. Tazkiyah Tour telah menjadi perantara bagi para calon jamah umrah agar lebih mudah mengakses pendaftaran dan lebih mudah memilih paket perjalanan umrah.

PT. Tazkiyah Tour adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa untuk melayani perjalanan umrah yang telah memperoleh izin resmi dari Kementerian Agama untuk memberangkatkan umrah dan haji khusus. Sehingga banyak biro umrah yang belum resmi turut serta dalam pembuatan visa dan lain-lain. PT. Tazkiyah Tour telah menjadi perantara bagi para calon jamah umrah agar lebih mudah mengakses pendaftaran dan lebih mudah memilih paket perjalanan umrah.

4http://tazkiyahtour.co.id. Diakses Pada Rabu, 12 Januari 2022 Pukul 20.00 Wita.

(23)

Setiap calon jamaah umrah yang mendaftar di travel Tazkiyah Tour menginginkan tercapainya kesempurnaan dalam beribadah. Calon jamaah mengaplikasikannya dengan menjalankan perintah-perintah Allah swt. juga menjauhi segala larangan-Nya. Al-Qur‟an dan hadis adalah pegangan bagi seluruh umat muslim termasuk calon jamaah umrah yang di dalamnya terdapat perintah dan larangan yang harus dijalankan oleh umat muslim dan berisi salah satu rukun Islam dan rukun iman. Rukun Islam dan iman adalah amalan yang harus dilaksanakan.

Rukun Islam adalah rukun-rukun yang harus dilaksanakan oleh umat Islam jika mampu. Rukun Islam terdiri dari lima, salah satuya melaksanakan ibadah haji, umrah termasuk haji kecil.5

PT. Tazkiyah Tour menyiapkan beberapa pelayanan terhadap calon jamaah haji atau umrah diantaranya adalah calon jamaah akan diberikan edukasi keagamaan, edukasi kesehatan dan edukasi sukses dunia dan akhirat yang dilaksanakan secara langsung atau offline maupun secara online menggunakan aplikasi zoom. Tahap manasik persiapan menuju tanah suci, masa penguatan dan pendalaman materi manasik haji, nilai spritual haji dan pendampingan kesehatan di asrama haji selama 3 (tiga) hari. Selama pelaksanaan haji serta pemaknaan yang mendalam dari setiap proses ibadah haji akan didampingi oleh pembimbing yang berpengalaman. Pada saat kepulangan tetap menjalin silaturahmi sesama alumni jamaah dan mempertahankan nilai-nilai kemabruran serta semangat beribadah dengan melaksanakan pengajian ritual.

5Al-Zaziri, Abdul Rahman, Fiqih Empat Madzhab Bagian Ibadah, Puasa, Zakat, Umrah, Kurban (Cet. Ke 1, Jakarta: Darul Ulum Press, 2005), h.104.

(24)

Selain itu PT. Tazkiyah Tour memberikan 3 (tiga) manfaat utama. Yang pertama, jaminan uang kembali apabila tidak mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan perjanjian atau tidak berangkat sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Kedua, segala fasilitas dan layanan yang akan diberikan sudah memenuhi standar keamanan, keselamatan, kesehatan dan kenyamanan yang akan dituangkan dalam sebuah kontrak perjanjian secara terperinci. Ketiga, akan diinapkan di hotel semalam sebelum berangkat untuk diistirahatkan sekaligus pemeriksaan kesehatan agar jamaah bisa memulai perjalanan dalam keadaan segar bugar.6

Salah satu persyaratan pergi umrah harus melalui travel. Travel atau Biro perjalanan adalah kegiatan usaha yang bersifat komersial yang mengatur dan menyediakan pelayanan bagi seseorang, sekelompok orang, untuk melakukan perjalanan dengan tujuan utama berwisata dimana badan usaha ini menyelenggarakan kegiatan perjalanan yang bertindak sebagai perantara dalam menjual atau mengurus jasa untuk melakukan perjalanan, baik didalam dan luar negeri.

Ibadah umrah merupakan salah satu ibadah yang hukumnya sunnah muakkad Allah swt. menjanjikan surga kepada kaum muslim sebagai pahala bagi para umrah mabrur. Jadi seorang muslim yang telah melaksanakan ibadah umrah tidak berlebihan, apabila dirinya telah merasa menyempurnakan agamanya. Umrah merupakan praktik keagamaan yang sangat penting bagi orang Islam dalam kehidupannya.7

Umrah adalah ibadah keagamaan yang paling besar kedua setelah haji. Ibadah umrah merupakan salah satu dari lima rukun Islam, ibadah umrah pertama pahalanya

6http://tazkiyahtour.co.id. Diakses Pada Rabu, 12 Januari 2022 Pukul 20.00 Wita.

7Al-Zaziri, Abdul Rahman, Fiqih Empat Madzhab Bagian Ibadah, Puasa, Zakat, Umrah, Kurban, h.106.

(25)

sama dengan haji, ibadah umrah termasuk ibadah yang istimewa. Ibadah umrah merupakan ibadah fisik dan harta. Seorang muslim yang melaksanakan ibadah umrah tentu harus mempersiapkan fisik dan hartanya. Oleh karna itu, Allah swt. tidak mewajibkan umrah kecuali bagi orang yang mampu melakukannya. Maksud dari kata mampu adalah memiliki harta dan kendaraan.8

Umrah pada hakikatnya merupakan sarana dan media bagi ummat Islam untuk melaksanakan ibadah ke Baitullah dan tanah suci. Karna dalam waktu yang tidak ditentukan sebagian kaum muslimin dari seluruh dunia datang untuk menunaikan ibadah umrah. Adapun ibadah umrah pada hakikatnya menjadi sarana dan media kaum muslimin untuk beribadah ke tanah suci setiap saat dan waktu. Karna pada saat itu kaum muslimin datang dan menziarahi ka‟bah untuk melakukan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah swt. Pelaksanaan umrah juga tidak dibatasi oleh waktu.9

Kegiatan ibadah umrah mempunyai dua sisi yang harus diperhatikan dalam pelaksanaannya. Standar pelaksanaan saat masih di tanah air adalah aspek penting yang harus diperhatikan pembinaannya. Aspek penting dalam pelayanan ibadah umrah adalah jasa. Jasa yang harus diperhatikan antara lain: pembayaran setoran ke travel, pengurusan dokumen umrah, pemeriksaan kesehatan calon jamaah, bimbingan manasik, materi bimbingan, metode dan waktu bimbingan, penyediaan perlengkapan, dan konsultasi keagamaan. Sedangkan standar pelaksanaan ibadah umrah di tanah suci adalah pelayanan akomodasi, transportasi, konsumsi, serta kesehatan.

8Yusuf Al-Qaradhawi, Menjawab Masalah Haji Umrah & Qurban (Cet Ke.1, Jakarta: Mbun Publishing: 2007), h.21

9Ahmad Thib Raya, Siti Musdah Mulia, Menyelami Selut-beluk Ibadah Dalam Islam (Jakarta: Prenada Media, 2003), h. 231.

(26)

Sebagaimana diketahui, tanggapan dan partisipasi masyarakat selama ini cukup positif dalam membantu pemerintah untuk memenuhi tuntunan masyarakat yang semakin beranekaragam dalam penyelenggaraan umrah. Tanggapan masyarakat yang positif itu dapat terlihat dengan kehadiran Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU).

PPIU yang berizin di Indonesia jumlahnya kini mencapai 648 (enam ratus empat puluh delapan) bahkan dikabarkan telah terbuka hingga 800 (delapan ratus) penyelenggara sejak pencabutan moratorium dan 125 (seratus dua puluh lima) provider visa, serta 4 (empat) asosiasi travel haji dan umrah. 4 (empat) asosiasi itu terdiri dari Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (Himpuh), Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri), Asosiasi Penyelenggara Haji Umrah Indonesia (Asphurindo), dan Kesatuan Tour Travel Haji Umrah Republik Indonesia (Kesthuri).10

Banyaknya travel biro-biro perjalanan ibadah umrah yang ikut serta mengurusi pelaksanaan ibadah umrah, menimbulkan persaingan antara satu dengan lainnya, sehingga membuat para jamaah bingung mencari lembaga mana yang baik dalam memberikan lembaga mana yang baik dalam memberikan pelayanan disegala bidang sehingga pelaksanaan ibadah umrah bisa menuai hasil yang memuaskan.

Pemberian pelayanan atau jasa yang baik pada jamaah akan memberikan kepuasan para jamaahnya yang pada akhirnya akan menciptakan loyalitas jamaah pada pengelola (travel) yang bersangkutan. Bila pelayanan atas jasa yang diterima sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas pelayanan atau jasa dipersepsikan baik dan

10Abdillah, Manajemen Umrah Mengurai Problematika Penyelenggaraan Ibadah Umrah di Indonesia, h. 136.

(27)

memuaskan, sebaliknya bila pelayanan atau yang diterima lebih rendah dari yang diharapkan, maka kualitas dipersepsikan buruk.

Agar ibadah umrah dapat berjalan dengan baik dan sempurna sehingga mendapatkan ibadah yang mabrur, tentunya membutuhkan sebuah pelayanan dan pembimbing ibadah umrah agar dapat memudahkan jamaah dalam melaksanakan ibadahnya.

Al-Qur‟an sebagai buku petunjuk samawi sendiri secara komprehensif dan lugas memaparkan hak asasi perempuan dan laki-laki yang sama, hak itu meliputi hak dalam beribadah, keyakinan, pendidikan, potensi spritual, hak sebagai manusia dan eksistensi menyeluruh pada hampir semua sektor kehidupan.11

Banyaknya perempuan yang melakukan ibadah umrah tanpa didampingi mahram serta strategi pelayanan yang menjadi perhatian bagi pengusaha tour, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ilmiah dengan judul “Strategi Pelayanan Travel Takiyah Tour Terhadap Calon Jamaah Perempuan Sebelum Menunaikan Ibadah Umrah”.

B. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus 1. Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini adalah pada strategi pelayanan Travel Tazkiyah Tour terhadap calon Jamaah perempuan sebelum menunaikan ibadah umrah.

2. Deskripsi Fokus

Berdasarkan pada fokus dapat dideskripsikan berdasarkan situasi permasalahan dan subtansi pendekatan penelitian ini yaitu Strategi Pelayanan

11Syarif Hidayatullah, Teologi Feminisme Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 11- 12.

(28)

Tazkiyah Tour Terhadap Calon Jamaah Perempuan Sebelum Menunaikan Ibadah Umrah

a. Strategi pelayanan Travel Tazkiyah Tour

Dalam menjalankan perusahaannya PT. Takiyah Tour memberikan pelayanan terhadap calon jamaah umrah khususnya kepada calon jamaah umrah perempuan, adapun pelayanan yang diberikan seperti administrasi, edukasi keagamaan (manasik), dan edukasi kesehatan yang baik antara pihak penyelenggara dengan jamaah.

b. Peluang dan tantangan yang dihadapi Travel Tazkiyah Tour Dalam Melayani Calon Jamaah Umrah Perempuan

Dalam menjalankanperusahaannya PT. Takiyah Tour dihadapkan dengan peluang dan tantangan dalam melaksanakan pelayanan terhadap calon jamaah umrah perempuan, kendala tersebut adalah pelayanan administrasi terhadap calon jamaah perempuan. Seperti yang kita ketahui, banyak calon jamaah perempuan yang melaksanakan umrah tanpa mahram. Kementerian agama Arab Saudi mengeluarkan peraturan bahwa calon jamaah perempuan yang bepergian dalam sebuah kelompok dan tanpa mahram harus menyerahkan surat notaris yang menerangkan bahwa mahramnya tidak keberatan dan mengesahkan perjalanan umrah dengan kelompok itu. Dalam hal ini Travel Takiyah Tour berperan untuk menyiapkan surat izin mahram untuk calon jamaah perempuan yang akan melakukan umrah.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian mengenai latar belakang masalah yang telah dikemukakan oleh peneliti diatas, maka peneliti merumuskan masalah yang akan dibahas yaitu:

bagaimana strategi pelayanan Travel Tazkiyah Tour terhadap calon Jamaah perempuan sebelum menunaikan ibadah umrah.

(29)

Dari rumusan masalah pokok ini diturunkan kedalam dua sub masalah, yaitu:

1. Bagaimana strategi pelayanan Travel Tazkiyah Tour dalam memberikan pelayanan terhadap calon jamaah umrah perempuan?

2. Apa saja peluang dan tantangan yang dihadapi Travel Tazkiyah Tour dalam memberikan pelayanan terhadap calon Jamaah umrah perempuan?

D. Kajian Pustaka/Penelitian Terdahulu

Dari beberapa skripsi yang penulis baca, banyak pendapat yang harus diperhatikan dan menjadi perbandingan selanjutnya. Adapun setelah penulis mengadakan suatu kajian kepustakaan akhirnya penulis menemukan beberapa skripsi yang membahas tentang ibadah umrah tapi ada beberapa skripsi yang hampir sama dengan skripsi yang penulis teliti, judul-judul skripsi tersebut adalah:

1. Faizah Yusmarita, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Jurusan Ekonomi Islam Prodi Ekonomi Syari‟ah. Dengan judul Strategi Pelayanan PT Raihan Alya Tour Terhadap Jamaah Umrah Di Kota Palangka Raya.12

Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian dengan jenis penelitian lapangan (field research) atau penelitian kualitatif teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi dan wawancara. Metode analisa data yang digunakan yaitu analisis metode deskriptif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dan data, mengorganisasikan, memilah-milah dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa strategi pelayanan PT. Raihan Alya Tour Terhadap

12Faizah Yusmarita, “Strategi Pelayanan PT. Raihan Alya Tour Terhadap Jamaah Umrah Di Kota Pakangka Raya”, Skripsi (Palangka Raya: IAIN Palangka Raya, 2018), h. 45.

(30)

jamaah umrah adalah konsisten terhadap apa yang sudah mereka janjikan terhadap jamaah.

Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah pada tempat penelitian, serta pada penelitian ini membahas tentang jamaah umrah secara umum sedangkan peneliti memfokuskan pada jamaah umrah perempuan. Sedangkan persamaannya adalah pada judul yaitu strategi pelayanan terhadap jamaah umrah.

2. Fatihatul Firda Muhimmah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Program Studi Manajemen Dakwah. Dengan judul Analisis Strategi Pelayanan Jamaah Ibadah Umroh Dalam Membangun Citra Positif Pada PT. Ebad Alrahman Wisata Surabaya.

Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian dengan jenis penelitian kualitatif dan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan, memaparkan, menuturkan dan menganalisis data. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi metode analisa data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dan untuk melakukan validasi data dilakukan dengan triangulasi sumber data. Berdasarkan hasil penelitian ini diketehui bahwa salah satu strategi pelayanan jamaah haji dan umrah PT. Ebad Alrahman Surabaya adalah melaksanakan secara konsisten konsep kualitas pelayanan, serta beberapa upaya yang dilakukan oleh PT. Ebad Alrahman Surabaya dalam membangun citra positif yaitu membuat promosi produk yang jujur, menjalin silaturahmi dengan jamaah dan sebagainya.13

13Fatihatul Firda Muhimmah, “Analisis Strategi Pelayanan Jamaah Ibadah Haji Dan Umroh Dalam Membangun Citra Posiif Pada PT. Ebad Alrahman Wisata Surabaya”, Skripsi (Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya, 2018), h. 55.

(31)

Perbedaam penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah pada varibel judul dan fokus penelitian yaitu kata analisa serta untuk membangun citra positif travel, sedangkan peneliti membahas mengenai strategi pelayanan terhadap calon jamaah umrah perempuan. Sementara persamaannya adalah pada tempat penelitian yaitu travel umrah.

3. Muhammad Jimly Ash-shiddiqy Zaro, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Dengan judul Strategi Pelayanan Prima Di PT. Arwaniyyah Tour & Travel Kudus Tahun 2019.14

Penelitian ini menggunakan teori pelayanan prima dan analisis SWOT, Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif pengumpulan data melalui metode wawancara, observasi, dan dokumentasi, data keabsahan diuji dengan menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PT. Arwaniyyah Tour & Travel Kudus menerapkan pelayanan prima dengan baik.

Perbedaan penelitian ini dengan yang dilakukan peneliti adalah pada variabel judul yaitu memfokuskan pada pelayanan prima sedangkan peneliti memfokuskan pada pelayanan calon jamaah perempuan. Sementara persamaannya adalah pada tempat penelitian yaitu travel umrah.

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan

Berdasarkan pertanyaan penelitian di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal pada beberapa poin di bawah ini, yakni:

14Muhammad Jimly Ash-shiddiqy Zaro, “Strategi Pelayanan Prima Di PT. Arwaniyyah Tour

& Travel Kudus Tahun 2019”, Skripsi (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2019), h.12

(32)

a. Untuk mengetahui strategi pelayanan Travel Tazkiyah Tour dalam memberikan pelayanan terhadap calon jamaah umrah perempuan

b. Untuk mengetahui peluang dan tantangan yang dihadapi Travel Tazkiyah Tour dalam memberikan pelayanan terhadap calon jamaah umrah perempuan

2. Kegunaan/Manfaat Penelitian

Kegunaan penelitian ini dapat diperoleh dalam pelaksanaan penelitian yang terbagi dua, yaitu:

a. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan menjadi referensi, wawasan dan pengalaman mengenai Strategi pelayanan Travel Tazkiyah Tour terhadap calon jamaah perempuan sebelum menunaikan ibadah umrah

b. Kegunaan Praktis

1) Diharapkan menjadi bahan masukan bagi travel Tazkiyah Tour dalam memberikan pelayanan terhadap calon jamaah perempuan sebelum menunaikan ibadah umrah

2) Diharapkan agar memberikan motivasi bagi para karyawan/karyawati khususnya penyelenggara umrah memberikan pelayanan yang baik terhadap calon jamaah perempuan

3) Diharapkan menjadi rujukan bagi travel-travel lain khususnya yang ada di Makassar.

(33)

14 BAB II

TINJAUAN TEORETIS A. Tinjauan Umum Tentang Strategi

1. Pengertian Strategi

Strategi berasal dari kata Yunani strategos, yang berarti jenderal. Kata strategi secara harfiah berarti “seni para jenderal”. Kata ini mengacu pada perhatian utama manajemen puncak organisasi. Secara khusus, strategi adalah “penempaan” misi perusahaan, penetapan sasaran organisasi dengan mengingat kekuatan internal dan eksternal, perumusan kebijakan tertentu untuk mencapai sasaran dan memastikan implementasinya secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi akan tercapai.1

Menurut Griffin dalam buku yang berjudul Pengantar Manajemen karya Erni Tisnawati Sule mendefinisikan strategi sebagai rencana komprehensif untuk mencapai tujuan organisasi. Tidak hanya sekedar mencapai, strategi juga dimaksudkan untuk mempertahankan keberlangsungan organisasi pada bisnis, strategi dimaksudkan untuk mempertahankan keberlangsungan bisnis perusahaan dibandingkan para pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan konsumen.2

Strategi merupakan suatu upaya untuk mencapai sesuatu, maka strategi pada dasarnya merupakan suatu cara mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu.

Strategi juga diartikan sebagai keterampilan manajerial (administrasi, kepemimpinan, orasi dan kekuasaan).

1George A. Steiner dan John B. Miner, Kebijakan dan Strategi Manajemen Edisi Kedua, alih bahasa Ticoalu dan Agus Dharma (Jakarta: Erlangga, 2005), h. 18.

2Erni Tisnawati Sule, Pengantar Manajemen (Depok: Prenadamedia, 2005), h. 132.

(34)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) strategi adalah suatu rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Oleh James Brian Quinn, strategi adalah pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan pokok, kebijakan, dan rangkaian tindakan sebuah organisasi kedalam kesatuan yang kohesif.

Maka dapat disimpulkan bahwa, strategi merupakan suatu cara dimana sebuah lembaga organisasi akan mencapai tujuannya dan sasaran dalam jangka panjang.

Dalam pengaplikasiannya, strategi membutuhkan perang banyak orang dan membutuhkan kerja sama tim untuk mencapai tujuan dengan optimal.3

Pengertian strategi secara khusus, strategi adalah tindakan yang bersifat senantiasa meningkat, terus-menerus, dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan pelanggan dimasa depan. Strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti.

Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.4 2. Jenis Strategi

Menurut Griffin dalam buku yang berjudul Pengantar Manajemen karya Erni Tisnawati Sule, strategi dapat dibagi menjadi dua jenis dilihat dari tingkatannya.

Pertama adalah strategi pada tingkat perusahaan (corporate-level strategy), kedua strategi pada tingkat bisnis (business-level strategy). Strategi pada level perusahaan atau korporat dilakukan perusahaan sehubungan dengan persaingan antar perusahaan dalam sektor bisnis yang dijalankannya secara keseluruhan. Persaingan yang

3Fatihatul Firda Muhimmah, “Analisis Strategi Pelayanan Jamaah Ibadah Haji dan Umrah Dalam Membangun Citra positif Pada PT. Ebad Al-Rahman Wisata Surabaya”, Skripsi, (Surabaya:

UIN Sunan Ampel, 2018), h. 16.

4Faizah Yusmarita,“Strategi Pelayanan PT Alya Tour Terhadap Jemaah Umrah Di Kota Palangka Raya”, Skripsi, (Palangka Raya: IAIN Palangka Raya, 2018), h. 14.

(35)

ditunjukkan melalui travel satu dengan travel lain, pada level perusahaan sesungguhnya menunjukkan persaingan antara kelompok perusahaan, yaitu persaingan pada bisnis haji dan umrah. Strategi pada level bisnis adalah alternatif strategi yang dilakukan oleh perusahaan sehubungan dengan persaingan bisnis yang dijalankannya pada beberapa bisnis yang diperdagangkan. Persaingan antara Travel satu dengan travel yang lain pada dasarnya menunjukkan strategi pada tingkat bisnis, yaitu dalam bisnis haji dan umrah.5

3. Tipe-Tipe Strategi

Tipe-tipe strategi, Koteen menjelaskan bahwa tidak berbeda pandangan dengan Higgins, Wheelen dan Hunger, meskipun tidak mengklasifikasikan strategi itu ke dalam apa yang disebutkan pada tingkat-tingkat strategi. Koteen juga mengakui bahwa tipe-tipe strategi yang ia kemukakan berikut ini sering dianggap sebagai suatu hierarki. Konsep Koteen mirip dengan Higgins, namun berbeda dalam pemberian istilah. Tipe-tipe strategi yang dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Corporate Strategy (strategi organisasi)

Strategi ini lebih berkaitan dengan perumusan misi, tujuan, nilai-nilai, dan inisiatif-inisiatif strategi yang baru. Pembatasan-pembatasan diperlukan, yaitu dengan apa yang dilakukan dan untuk siapa.

b. Program Strategy (strategi program)

Strategi ini lebih memberi perhatian pada implikasi-implikasi strategi dari suatu program tertentu. Apa kira-kira dampaknya apabila suatu program tertentu dilancarkan atau diperkenalkan, apa dampaknya bagi sasaran organisasi.

5Erni Tisnawati Sule, Pengantar Manajemen (Depok: Prenadamedia, 2005), h. 133-134.

(36)

c. Resource Support Strategy (strategi pendukung sumber daya)

Strategi sumber daya ini memusatkan perhatian pada memaksimalkan pemanfaatan sumber-sumber daya esensial yang tersedia guna meningkatkan kualitas kinerja organisasi. Sumber daya dapat berupa tenaga, keuangan, teknologi, dan sebagainya.

d. Institutional Strategy (strategi kelembagaan)

Strategi institusional yaitu mengembangkan kemampuan organisasi untuk melaksanakan inisiatif-inisiatif strategi.6

Banyak faktor yang mempengaruhi pelaksanaan strategi, seperti faktor kepemimpinan, faktor komunikasi dalam organisasi, faktor struktur organisasi, faktor konflik, sistem imbalan, sistem kontrol dan faktor sumber daya manusia. Yang penting, organisasi harus memilik komitmen yang tinggi terhadap proses pembelajaran yang terus menerus.7

Strategi memungkinkan organisasi untuk memperoleh keunggulan kompetitif dari tiga landasan yang berbeda, yaitu: cost leadership (menekankan pemroduksian produk yang distandarisasi dengan biaya per unit yang sangat rendah untuk para konsumen yang peka terhadap harga), Differentation (menghasilkan produk atau jasa yang dianggap unik pada industri dan diarahkan kepada konsumen yang lebih mementingkan kualitas ataupun nilai tambah yang ada pada produk), dan fokus (memproduksi produk dan jasa yang memenuhi kebutuhan sekelompok kecil

6Ageng Wahyudi, “Makalah” Strategi Organisasi 2015,

http://agengwahyudi.blogspot.com/2015/10/makalah-strategi-organisasi.html?m=1, Diakses Pada Hari Kamis Tanggal 15 Juli 2021, Pukul 15.00 WITA.

7Dipo Khairul Islami, “Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Haji Dan Umrah PT. Margi Suci Minarfa Jakarta Pusat”, Skripsi, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2014), h. 17.

(37)

konsumen pada harga terendah yang ada di pasar atau nilai harga terbaik yang ada di pasar.8

Secara umum, sebuah strategi memiliki komponen-komponen strategi yang senantiasa dipertimbangkan dalam menentukan strategi yang akan dilaksanakan.

Ketika komponen tersebut adalah kompetensi yang berbeda (distinctive competence), ruang lingkup (scope), dan distribusi sumber daya (resource deployment).

B. Tinjauan Umum Tentang Pelayanan 1. Pengertian Pelayanan

Pada dasarnya setiap manusia membutuhkan pelayanan, bahkan secara ekstrim dapat dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. Budiman Rusli berpendapat bahwa selama hidupnya, manusia selalu membutuhkan pelayanan. Pelayanan menurutnya sesuai dengan life cycle theory of leadership (LCTL) bahwa pada awal kehidupan manusia (bayi) pelayanan secara fisik sangat tinggi, tetapi seiring dengan usia manusia pelayanan yang dibutuhkan akan semakin menurun.

Pelayanan menurut KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sebagai suatu usaha untuk membantu menyiapkan atau mengurus apa yang diperlukan orang lain.9 Sedangkan menurut Moenir pelayanan adalah kegiatan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor materi melalui sistem prosedur dan metode tertentu dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan haknya. Pelayanan merupakan serangkaian kegiatan yang berproses

8Jonathan Gunawan, Analisa Manajemen Dan Strategi Bisnis Pada UD. Cahaya Indah Di Surabaya (Surabaya: Agora, 2013), h.76.

9KBBI.kemendikbud.go.id (diakses pada tanggal 10 Oktober 2021).

(38)

secara rutin dan berkesinambungan meliputi unsur keperluan individu atau masyarakat umum.10

Menurut Kasmir pelayanan adalah suatu perbuatan atau tindakan seseorang yang bertujuan untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.11Beberapa pemahaman tentang pelayanan juga diartikan sebagai suatu jasa yang dapat mempengaruhi masyarakat untuk menilai dikarenakan pelayanan adalah sesuatu yang hanya dapat dirasakan dan tidak dapat dimiliki seperti yang dijelaskan oleh Philip Kolter dan Suparto bahwa pelayanan atau jasa merupakan suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dirasakan daripada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses mengonsumsi jasa tersebut.

2. Standar Pelayanan

Standar pelayanan merupakan ukuran yang telah ditentukan sebagai suatu pembakuan pelayanan yang baik. Standar pelayanan mengandung baku mutu pelayanan. Pengertian mutu menurut Goetsch dan Davis merupakan kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pihak yang menginginkannya.

Jika suatu instansi belum memiliki standar pelayanan, maka pelayanan disebut prima jika mampu memuaskan pelanggan atau sesuai harapan pelanggan. Instansi yang belum memiliki standar pelayanan perlu menyusun standar pelayanan sesuai tugas dan fungsinya agar tingkat keprimaan pelayanan dapat diukur. Kepuasan

10A.S. Moenir, Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h.26.

11Kasmir, Etika Customer Service (Jakarta, Prenada Media, 2011), h. 15.

(39)

masyarakat ini merupakan salah satu ukuran berkualitas atau tidaknya pelayanan publik yang diberikan oleh aparat birokrasi pemerintah.12

3. Ciri-Ciri Pelayanan Yang Baik

Ciri pelayanan yang baik adalah dapat memberikan kepuasan pelanggan, adapun caranya dengan memiliki karyawan yang profesional dalam bidang pelayanan, tersedia sarana dan prasarana yang baik, tersedia semua produk yang diinginkan, bertanggungjawab kepada pelanggan dari awal hingga selesai, mampu melayani secara cepat dan tepat, mampu memberikan kepercayaan kepada pelanggan sesuai dengan apa yang dijanjikan dalam program jasa yang ditawarkan.

Pelayanan yang baik adalah dengan memberikan informasi kepada jamaah sesuai dengan keinginan jamaah. Berikut ciri-ciri pelayanan yang baik menurut Ratminto dan Arik Septi Winarsih:

a. Kecakapan

Untuk menjadi Customer Service Officer yang khusus melayani jamaah, customer service harus memiliki kemampuan dan pengetahuan tertentu. Karna tugas customer service selalu berhubungan dengan jamaah. Customer Service Officer harus dididik khusus mengenai kemampuan dan pengetahuan untuk menghadapi jamaah maupun kemampuan dalam bekerja.

b. Pemahaman

Berusaha memahami kebutuhan jamaah artinya karyawan harus cepat tanggap terhadap apa yang diinginkan oleh jamaah. Usahakan mengerti dan memahami keinginan dan kebutuhan jamaah secara cepat dan tepat.13

12Nurlia, “Strategi Pelayanan Dengan Konsep Service Excellent”, (STIA Al Gazali Barru:

Meraja Journal, 2018), h. 23-24.

(40)

c. Jenis-Jenis Pelayanan

Pelayanan merupakan suatu proses yang menghasilkan produk berupa pelayanan yang diberikan kepada pelanggan, yang dibedakan menjadi tiga macam:

1) Core Service, pelayanan merupakan produk utama dari sebuah organisasi/perusahaan. Misalnya hotel atau perusahaan penerbangan yang menawarkan jasa sebagai prouk usahanya.

2) Facilitating Service, fasilitas layanan tambahan kepada pelanggan.

Misalnya fasilitas check-in dalam penerbangan.

3) Supporting Service, pelayanan yang dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan atau untuk membedakannya dari pesaing.14

4) Pelayanan Dalam Ekonomi Islam, pelayanan merupakan bagian dari suatu tindakan atau perbuatan seseorang atau organisasi untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan. Dalam pandangan Islam, pelayanan mempunyai nilai-nilai Islami yang harus diterapkan dalam memberikan pelayanan yang maksimal yaitu:

a) Profesional, profesional adalah bekerja dengan maksimal dan penuh komitmen dan kesungguhan.

b) Kesopanan dan keramahan, tabligh artinya yang komunikatif dan argumentatif. Orang memiliki sifat tabligh akan menyampaikan dengan benar dan tutur kata yang tepat. Kesopanan dan keramahan merupakan inti dalam memberikan pelayanan kepada orang lain.

13Fatihatul Firda Muhimmah, “Analisis Strategi Pelayanan Jamaah Ibadah Haji dan Umrah Dalam Membangun Citra positif Pada PT. Ebad Al-Rahman Wisata Surabaya”, Skripsi, h. 24-25.

14Nurlia, “Strategi Pelayanan Dengan Konsep Service Excellent”, Jurnal, h. 24-25

(41)

c) Jujur (Sidiq), jujur yaitu tidak pernah berdusta dalam melakukan segala kegiatan transaksi. Jujur juga merupakan kesesuaian antar berita yang disampaikan dan fakta, antara fenomena yang diberitakan, serta bentuk dan transaksi.

d) Amanah, amanah berarti memiliki tanggungjawab dalam melaksanakan tugas dan kewajiban.

C. Tinjauan Umum Tentang Travel

1. Pengertian Travel/Biro Perjalanan

Travel atau biro perjalanan adalah kegiatan usaha yang bersifat komersial yang mengatur dan menyediakan pelayanan bagi seseorang, sekelompok orang, sekelompok orang, untuk melakukan perjalanan dengan tujuan utama berwisata di mana badan usaha ini menyelenggarakan perjalanan yang bertindak sebagai perantara dalam menjual atau mengurus jasa untuk melakukan perjalanan baik di dalam dan di luar negeri. Pengertian travel atau biro perjalanan menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

a. Menurut Yoeti

Travel atau biro perjalanan adalah suatu perusahaan yang memperoleh pendapatan dan keuntungan dengan menawarkan dan menjual produk serta jasa-jasa pelayanan yang diberikan kepada pelanggannya.

b. Menurut Foster

Travel atau biro perjalanan adalah sebuah perusahaan yang menjual rancangan perjalanan langsung pada masyarakat atau lebih khusus lagi menjual transportasi

(42)

udara, darat, laut, akomodasi penginapan, pelayanan wisata, wisata paket, asuransi perjalanan, dan produk lainnya yang berhubungan.15

2. Macam-Macam Travel/Biro Perjalanan

Travel atau biro perjalanan pada dasarnya terbagi menjadi dua macam, yaitu biro perjalanan wisata dan biro perjalanan haji dan umrah.

a. Biro Perjalanan Wisata

Biro perjalanan wisata adalah sebuah usaha atau badan usaha yang menyediakan seluruh atau sebagian perlengkapan seseorang atau kelompok orang yang akan melakukan perjalanan wisata. Dalam menjalankan usahanya, biro perjalanan atau agen perjalanan wisata ini harus melaksanakan kewajiban sebagai berikut:

1) Memberikan perlindungan kepada pelanggan atau para pemakai jasa.

2) Menyediakan pramuwisata untuk memimpin dan membimbing wisatawan ketika melakukan perjalanan wisata.

3) Menjamin terpenuhinya kewajiban atas pungutan negara dan pungutan daerah serta mengadakan pembukuan berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

4) Patuh terhadap perundang-undangan yang berlaku. Jika kewajiban ini tidak terpenuhi, izin usaha tersebut akan dicabut oleh pemerintah setempat.16

15Ahmad Humaidy.BJ, Analisis Kerja Travel Pelaksana Haji Dan Umrah Di Kota Makassar”, Skripsi (Makassar: UIN Alauddin Makassar, 2017), h. 11

16E. Suherman, Aneka Masalah Hukum Kedirgantaraan (Bandung: Mandar Maju, 2000), h.

98.

(43)

b. Biro Perjalanan Haji dan Umrah

Biro perjalanan haji dan umrah adalah usaha penyedia jasa perencanaan atau jasa pelayanan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah. Biro perjalanan haji dan umrah merupakan suatu badan usaha yang dapat memberikan pelayanan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia perjalanan ibadah haji dan umrah.

Penyelenggara ibadah haji khusus adalah biro perjalanan yang telah mendapat izin untuk melaksanakan ibadah haji khusus. Banyaknya travel yang melakukan pemberangkatan ibadah haji, membuat kita harus memilah memilih travel yang terpercaya minimal memiliki izin resmi dari pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama.

Biro perjalanan yang telah mendapatkan izin menteri terkait tersebut harus berbentuk PT atau setidak-tidaknya CV. Biro perjalanan yang telah berbentuk badan hukum tersebut selanjutnya melakukan pemdaftaran sebagai biro perjalanan dengan memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan oleh pemerintah. Untuk dapat menyelenggarakan ibadah haji khusus, penyelenggara ibadah haji khusus harus melakukan persyaratan kriteria yang telah ditentukan oleh Kementerian Agama sesuai dengan yang diamanatkan dalam pasal 35 ayat (4) PP Nomor 79 tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji yaitu:17

1) Telah memperoleh izin sebagai PPIU oleh menteri

2) Telah menyelenggarakan ibadah umrah paling singkat selama 3 (tiga) tahun dan memberangkatkan jamaah umrah paling sedikit 300 (tiga ratus) orang.

17Ahmad Humaidy.BJ, “Analisis Kerja Travel Pelaksana Haji Dan Umrah Di Kota Makassar”, Skripsi, h. 15.

Referensi

Dokumen terkait

Pelayanan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang atau jasa.11 Pelayanan juga dapat diartikan sebagai tindakan

Membantu pembaca dan penikmat musik dalam memahami apa maksud dari lirik lagu “Papua Dalam Cinta” sehingga pesan yang terdapat dalam lagu tersebut dapat diterima

[r]

Setelah media rainbow cake discipline selesai diproduksi maka dilakukan validasi oleh ahli media, ahli materi, dan siswa. Validasi ini dilakukan dengan menggunakan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung cangkang telur menunjukkan hasil yang tidak nyata pada produksi segar, jumlah anakan, tinggi tanaman, biomassa akar dan

Kemajuan teknologi pembelajaran ini menyebabkan bermunculnya software pembelajaran bagi anak-anak ataupun orang dewasa (Sigit, 2008). Aplikasi yang akan dikembangkan oleh

berasal dari distributor yang berbeda menunjukkan hasil bahwa pestisida dengan bahan aktif klorpirifos tidak terdeteksi, tetapi masih ada ditemukan residu pestisida lain yaitu

33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah: untuk mendukung penyelenggaraan otonomi daerah, pemerintah daerah didukung