Universitas Kristen Maranatha
結婚率
少子カツ
湖
婚カツ!
言う
マ
写
い
ン.ウ ヂ. プサ
0642020
マ
タキ
教大学
文学部
日本文学科
ン
ン
Universitas Kristen Maranatha
内容 要
序論
婚活 相手 見 あ 日本 新 い現象 あ
現象 生 結婚 人数 減少 子供 出産率 減少 事情
あ そ 現象 少子化 言う 減 い 結婚率 現代 人 結婚 延期
原因 い
現在 女性 収入 高い男性 夫 求 い う 男性
少 い そ テク ー 進歩 現代 人々 現実世界 仮
想世界 ほう 好 傾向 あ 結果 現実世界 仮想世界へ
現実逃避 起 い そ ほ 両親 住 い 男女 結婚
必要 い 感 い 両親 住 い 両親 面倒見 自
生活 楽 あ
結婚 対 態度 変わ 今 結婚 いう 一 選
択 あ い 自 あ 未結婚 男女 結婚 子供
Universitas Kristen Maranatha 本論
論文 筆者 婚活! 言う マ 場 主人公 分
析 マ テーマ 結婚相手 見 主人公 生 方 い
あ マ 出 場人物 う 結婚 見 い
マ 出 人物 ほ 未結婚 あ
マ 主人公 邦之 邦之 0歳 未婚 男性
父親 一緒 住 い 彼 普通 会社員 あ 日 会社
そ 次 日 世界経済危機 日本 影響 与え 世
界経済危機 起 邦之 新 い仕事 見 い
筆者 分析 結果 次 あ 邦之 結婚 必要 い
感 い 邦之 女性 見 金 使わ
い 思 い 結婚 金 必要 結婚式
新婚旅行 金 引 越 金 必要
そ 彼 臨時職員 正規社員 給料 少 い う 状
態 男性 滅多 女性 選 い
場人物 ひ 春乃 歳 若い女性 あ 彼女 仕
事 見 熱心 努力 い 春乃 若い 結婚
考え い い 春乃 就職先 第一 考え
Universitas Kristen Maranatha
現在多 女性 仕事 選 い 仕事中心 結婚 考え
い
婚活 励 い 優子 あ 優子 30 歳 超え い 優子
婚活 彼氏 見 い 彼女 高い ベ 相
手 欲 い 一 基準 給料 高い あ 基準 満
い い男性 会 場合 そ 男性 諦 女性 将来 収入
安定 結婚 い 思 い 基準 高 相
手 見 い
そ 邦康 人 友達 貯金 い 結婚 考え
い い そ 彼 両親 住 い 自分 時間
過 い そ 邦康 友達 結婚 必要 い 感 い
彼 本当 自 生活 楽 い う 見え
桜 周五郎 中 男性 あ 周五郎 仕事 熱心 仕事
以外 考え い 気 使え 若 い 相手 い
Universitas Kristen Maranatha 結論
主人公 分析 結果 次 う 結論 出 齢
結婚 い 心配 い 特 配 女性 相手
見 際 子供 持 い いう 問題 配
子供 生 気 そ 収入 問題 女性
高い収入 得 い 男性 理想 そうい 男性
い い 結婚 金 必要 そ
自 生活 享楽 い 現代 人々 結婚 い 思う
国家 子孫 繁栄 社会 結婚 必要 あ いう考
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...i
DAFTAR ISI ...v
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ...1
1.2Pembatasan Masalah ...6
1.3Tujuan Penelitian ...6
1.4Pendekatan Penelitian ...6
1.5Organisasi Penulisan ...10
BAB II PENURUNAN JUMLAH PERNIKAHAN 2.1 Kondisi Ekonomi ...12
2.1.1 Kondisi dari sisi pria ……….13
2.1.2 Kondisi dari sisi wanita ...15
2.2 Hubungan Antara Individu Dengan Masyarakat ...21
Universitas Kristen Maranatha BAB III ANALISIS TOKOH DALAM DRAMA KONKATSU!
3.1 Kuniyuki 邦之 ...30
3.2 Haruno 春乃 ...38
3.3 Yūko 優子 ...42
3.4 Sakurada Shūgorō 桜 周五郎 ...49
3.5 Takumi 匠 ...51
3.6 Teman-teman Yasu ...53
BAB IV KESIMPULAN ...60
DAFTAR PUSTAKA ...63
LAMPIRAN 1 PEMERAN DALAM DRAMA “KONKATSU!”...vii
LAMPIRAN 2 RINGKASAN CERITA DALAM DRAMA “KONKATSU!”..xii
SINOPSIS ...xxix
vii Lampiran 1
PEMERAN DALAM SERIAL DRAMA “KONKATSU!”
1. Kuniyuki 邦之
Amamiya Kuniyuki adalah seorang pria berusia 30
tahun. Ia memiliki seorang adik bernama Yasu
(Kuniyasu) dan ayahnya bernama Kunio. Kuniyuki
masih tinggal bersama ayahnya. Walaupun awalnya ia tidak berniat untuk
menikah, tapi akhirnya ia mau untuk menikah. Dan wanita yang dinikahinya
adalah Haruno.
2. Haruno 春乃
Haruno adalah wanita berusia 22 tahun, sangat ingin
mendapatkan pekerjaan. Ia adalah teman masa kecil
Kuniyuki dan terkadang ia membantu ayah Kuniyuki berjualan tonkatsu.
Sejak kecil Haruno sudah menyukai Kuniyuki. Walaupun sulit untuk
mendapatkan cinta Kuniyuki tapi pada akhirnya mereka menikah.
3. Shige 茂
Shige juga teman Kuniyuki sejak kecil. Ia memiliki
usaha yaitu bar kecil. Shige memiliki keinginan untuk
viii
Yūko dan Haruno, tetapi kedua wanita itu menolak cinta Shige.
4. Yūko 優子
Yūko adalah seorang wanita yang sudah sering
mengikuti ajang konkastu. Tetapi karena ia
menetapkan standar yang tinggi, sulit untuknya untuk
mendapatkan pria. Meski awalnya ia tidak tertarik pada Sakurada Shūgorō,
tetapi nantinya ia menjalin hubungan dengan pria tersebut.
5. Takumi 匠
Takumi adalah atasan Kuniyuki dan Shūgorō di
Departemen Penurunan Angka Kelahiran. Selain itu ia
juga teman masa kecil Kuniyuki, dan statusnya sudah
menikah.
6. Sakurada Shūgorō 桜田周五郎
Sakurada Shūgorō adalah pria paruh baya dan seorang
pekerja keras, merupakan teman sekerja Kuniyuki dan
Takumi. Ia menyukai Yūko sejak pertama kali
melihatnya di ajang konkatsu. Cukup sulit baginya sampai mendapatkan cinta
ix 7. Makoto 真琴
Makoto adalah janda dengan dua orang anak. Memilki
usaha sebagai penyedia jasa acara konkastu. Melalui
acara miliknya ini, ia dipertemukan kembali dengan
Kuniyuki yang adalah teman masa kecilnya. Kuniyuki pernah melamarnya,
tetapi ia menolak.
8. Mizoguchi Kuchō 溝口区長
Ia adalah kepala Distrik Harumi. Saat mengetahui
bahwa Kuniyuki akan menikah, ia bersemangat ingin
menjadi orang yang menyampaikan pidato pada pernikahan tersebut, padahal
ia tidak tahu bahwa pernikahan hanya karangan kuniyuki saja agar diterima
bekerja.
9. Ito Masaru 勝
Ito Masaru juga bekerja di kantor pemerintah Distrik
Harumi, tetapi berbeda departemen dengan Kuniyuki.
Akibat rencana proyeknya untuk membangun ulang daerah tempat tinggal
Kuniyuki, ia sempat berselisih dengan Kuniyuki. Tetapi mereka akhirnya
x 10.Kunio 邦夫
Kunio adalah ayah Kuniyuki dan Yasu, istrinya
sudah meninggal. Ia memiliki usaha tempat makan
tonkatsu. Tetapi Kuniyuki malah sama sekali tidak suka tonkatsu.
11.Kuniyasu 邦康
Kuniyasu atau dipanggil Yasu adalah adik Kuniyuki.
Ia bekerja di salon. Dibanding Kuniyuki, Yasu justru
lebih dulu melamar kekasihnya.
12.Teman-teman Yasu
Tiga teman Yasu masih muda. Ketika mereka
disuruh oleh Kuniyuki untuk berpura-pura
berkonsoltasi tentang pernikahan pada Kuchō, disitu
tampak bila mereka merasa pernikahan tidaklah penting dan mereka belum
berpikir untuk menikah. Tetapi akibat terinspirasi saran dari Kuniyuki, salah
xi 13.Kaneko Anri
Anri adalah wanita yang dijumpai Kuniyuki di ajang
konkastu. Ia berusia lebih tua dibanding Kuniyuki. Saat Anri menyatakan niatnya untuk segera menikah
dan memilki anak, Kuniyuki menolak karena hubungan mereka masih baru
dan terlalu cepat. Dari sini Anri marah dan memutuskan hubungan mereka.
14.Masuoka 増岡
Masuoka adalah salah satu orang yang
mewawancarai Kuniyuki saat pertama kali melamar
xii Lampiran 2
RINGKASAN CERITA DALAM SERIAL DRAMA “KONKATSU!”
Episode 1
Cerita berawal dengan pengunduran diri Kuniyuki 邦之 dari tempatnya
bekerja. Tanpa diduga, keesokan harinya terjadi krisis ekonomi global yang
mempengaruhi Jepang. Dimana kondisi saham dunia jatuh dan perburuhan hancur,
sehingga sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Keadaan dimana sulit untuk mencari
pekerjaan di saat krisis ekonomi global ini dialami oleh Kuniyuki dan Haruno 春
野 . Ayah Kuniyuki, Kunio 邦 夫 , menyuruhnya untuk membantu menjual
tonkatsu hingga nantinya ia mendapat pekerjaan baru, tetapi Kuniyuki menolaknya.
Hingga suatu kali, ketika sedang berada di rumah Shige 茂 , Kuniyuki tanpa
sengaja membaca di potongan-potongan kertas bahwa kantor pemerintah Distrik
Harumi 春見区 sedang membuka lowongan pekerjaan untuk menjadi pegawai
kontrak.
Setelah melihat iklan ini, maka Kuniyuki pun melamar dan mengikuti
wawancara. Disini ia bertemu dengan Sakurada Shūgorō 桜田周五郎 , yang nanti
akan menjadi rekan sekerjanya. Saat Kuniyuki diwawancara, ada satu syarat penting
yang harus dipenuhi yakni sudah berstatus menikah. Karena sewaktu melihat iklan
xiii
syarat utama ini. Kuniyuki ingin mendapat pekerjaan tersebut, sehingga ia terpakasa
berebohong dengan mengatakan bahwa ia sudah mempunnyai rencana untuk menikah,
tapi karena tidak juga dapat pekerjaan, rencana menikah pun ditunda hingga ia dapat
pekerjaan.
Akhirnya Kuniyuki diterima menjadi pegawai kontrak di kantor pemerintahan
Distrik Harumi, dan Shūgorō juga diterima. Shūgorō yang sudah paruh baya diterima
bekerja karena ia dikira sudah menikah oleh orang-orang yang saat itu
mewawancarainya. Shūgorō tidak memberitahukan status yang sebenarnya bahwa ia
belum menikah. Kuniyuki dan Shūgorō ditempatkan di Departemen Penurunan
Angka Kelahiran. Atasan Kuniyuki dan Shūgorō di departemen ini adalah Takumi,
yang ternyata teman Kuniyuki semasa kecil. Takumi berbeda dengan dua rekan
kerjanya yaitu status Takumi yang sudah menikah.
Berita Kuniyuki akan segera menikah tersebar luas melalui berita wilayah
yang memberitakan tentang perkembangan Distrik Harumi. Namun, Kuniyuki
memutuskan untuk mengatakan yang sejujurnya pada Shige bahwa rencana
pernikahan itu adalah bohong. Tidak ingin kehilangan pekerjaannya bila ketahuan
berbohong, maka Kuniyuki ditemani Shige memutuskan untuk ikut dalam ajang
konkatsu, dengan harapan dapat bertemu seorang wanita yang tepat dan menikah. Di ajang ini tanpa sengaja Kuniyuki bertemu dengan teman masa kecilnya, Makoto,
yang ternyata adalah penyelenggara acara itu. Dan disitu juga Kuniyuki bertemu
xiv
mengetahui status Shūgorō yang belum menikah. Mereka berdua sepakat untuk
menutupi hal ini dari orang-orang kantor. Dalam ajang konkatsu ini Kuniyuki, Shige,
dan Shūgorō bertemu dengan Yūko 優子 . Seorang wanita yang sudah sering kali
mengikuti ajang konkatsu, tapi tidak juga menemukan pria yang sesuai dengan
keinginannya. Saat perkenalan, Kuniyuki ditolak Yūko karena tidak memiliki
penghasilan yang sesuai dengan standarnya.
Episode 2
Ketika mengikuti ajang konkatsu yang kedua, Shige memperkenalkan diri
pada Yūko sebagai seorang pemilik/ CEO sebuah standing bar. Hubungan Shige dan
Yūko terus berlanjut semenjak perkenalan ini. Di pertemuan konkatsu yang kedua ini
juga Kuniyuki bertemu dengan seorang wanita yang sama-sama bekerja di kantor
pemerintahan tetapi berebeda wilayah dengan Kuniyuki.
Suatu ketika, kegiatan konkatsu yang diikuti Kuniyuki dan Shūgorō diketahui
oleh Ito tanpa sengaja. Ito juga bekerja di kantor pemerintah Distrik Harumi tetapi di
bagian Departemen Pembangunan Kota, dan tanpa disadari diantara mereka terjadi
persaingan dalam pekerjaan. Dimana Ito ingin mengembangkan Distrik Harumi
dengan membangun ulang daerah tempat tinggal Kuniyuki yang bernama Sakura Jizō
Shōtengai さ く ら 地 蔵 商 店 街 . Dimana di daerah itu toko-toko sudah banyak
xv
Suatu kali Makoto berkunjung ke rumah Kuniyuki untuk makan tonkatsu
buatan Kunio. Disana, Kunio dan Haruno mulai menanyai Makoto siapa dan seperti
apa kekasih Kuniyuki. Tetapi Kuniyuki segera memotong pembicaraan tersebut,
dengan mengirimkan pesan singkat pada Makoto yang berisi pengakuan Kuniyuki
bahwa rencana pernikahan itu hanya sandiwara. Makoto pun mengalihkan
pertanyaan-pertanyaan Kunio dan Haruno. Tetapi pada akhirnya kebohongan
Kuniyuki ini diketahui oleh Haruno, Kunio, Yasu, dan Takumi.
Di samping itu, hubungan Shige dan Yūko terus berlanjut, hingga suatu kali
Yūko meminta untuk diajak melihat bar milik Shige. Sesampainya di tempat, Yūko
terkejut melihat ternyata bar milik Shige tidak sesuai dengan yang dibayangkan.
Bahwa faktanya bar milik Shige adalah standing bar kecil yang pengunjungnya pun
jarang. Melihat kenyataan ini, Yūko langsung memutuskan hubungan mereka, ia
merasa dibohongi oleh Shige. Yūko mengatakan bila Shige tidak memenuhi syarat
pria idealnya, yaitu berpenghasilan besar, berpendidikan, memiliki bentuk fisik yang
tinggi dan menarik.
Suatu kali kantor pemerintah Distrik Harumi menerima kunjungan dari kantor
pemerintah wilayah lain. Dan kebetulan kantor wilayah tersebut adalah tempat
bekerja dari wanita yang ditemui Kuniyuki di ajang konkatsu. Pertemuan yang tidak
diduga ini, membuat kegiatan konkatsu yang dilakukan Kuniyuki dan Shūgorō
hampir diketahui oleh Kuchō. Tetapi Kuniyuki dapat berdalih bahwa ia mengikuti
xvi
untuk menaikkan jumlah angka kelahiran anak. Kuchō pun mendukung kegiatan
tersebut dengan harapan dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan distriknya.
Episode 3
Kuniyuki, Takumi, dan Shūgorō mengikuti kegiatan konkatsu dengan alibi
untuk proyek peningkatan angka kelahiran. Ketika mengikuti kegiatan konkatsu ini,
Kuniyuki berkenalan dengan wanita bernama Anri. Perkenalan mereka terus berlanjut
dengan saling berkirim pesan singkat maupun pertemuan-pertemuan di luar kegiatan
konkatsu. Setelah melalui beberapa kali pertemuan, pada pertemuan ketiga Anri menyatakan keinginannya untuk menikah dan memiliki anak. Tapi, Kuniyuki
menolak, ia merasa pikiran untuk menikah terlalu cepat, terlebih mereka baru saling
mengenal. Mendengar ini, Anri merasa kesal dan memutuskan hubungannya dengan
Kuniyuki. Anri merasa ia sudah tidak memiliki waktu yang banyak untuk
bermain-main dalam mencari pasangan sebab usiannya yang sudah tidak muda lagi (usianya
lebih tua dibanding Kuniyuki). Lalu setelah kejadian dimana Yūko memutuskan
meninggalakan Shige dengan cara yang agak kasar, Yūko kembali lagi ke tempat
Shige dan meminta maaf untuk sikapnya. Dari situ ia mulai berteman dengan Shige,
Haruno, Kuniyuki, dan yang lainnya.
Suatu ketika Kuchō memanggil Kuniyuki menanyakan perkembangan riset
mengenai konkatsu. Kuniyuki menjelaskan akan mengadakan suatu pesta untuk
xvii
bahwa ia akan memamerkan pasangan hasil dari pesta pertemuan tersebut. Pesta
tersebut sempat mengalami kegagalan, tapi karena beban dimana harus menemukan
pasangan untuk dipamerkan di acara televisi, maka Kuniyuki dan dua rekan kerjanya
berusaha untuk mencari pasangan. Di detik-detik terakhir menjelang menghadap
Kuchō, Shūgorō berhasil membawa beberapa pasangan untuk dipamerkan di acara
televisi lokal.
Lalu ada cerita lain bahwa Ito memilki rencana untuk membangun ulang
lingkungan tempat tinggal Kuniyuki, yaitu Sakura Jizō. Sakura Jizō adalah kawasan
perdangan atau jalan pertokoan. Banyaknya toko yang sudah tutup, Ito memiliki
rencana untuk membangun ulang agar lebih menarik minat pengunjung dan dapat
meningkatkan kunjungan masyarakat ke Distrik Harumi. Tetapi rencana ini belum
diketahui oleh Kuniyuki.
Episode 4
Semenjak pembelaan Haruno terhadap Shige ketika ditolak oleh Yūko, Shige
mulai menyukai Haruno karena ia menganggap pembelaan Haruno adalah bentuk dari
kepedulian atau rasa suka Haruno terhadap dirinya. Sehingga Shige berusaha untuk
menyatakan cintanya pada Haruno. Tetapi setiap usaha yang dilakukannya selalu
menemui kegagalan. Haruno sendiri tidak menyadari akan perhatian yang diberikan
Shige maupun sikap aneh yang ditunjukkan oleh Shige. Yang tidak disadari pula oleh
xviii
Takumi, Kuniyuki, dan Shūgorō membuat acara konkatsu dengan kegiatan
bermain golf. Atas undian diantara mereka bertiga, Kuniyuki menerima bagian untuk
menjaga stand konsultasi pernikahan yang biasanya stand ini dijaga oleh Shūgorō,
sedangkan Takumi dan Shūgorō berada di tempat bermain golf untuk melaksanakan
kegiatan konkatsu yang sudah mereka rancang. Shige, Haruno, Yūko, dan Ito
mengikuti kegiatan ini. Selama kegiatan bermain golf ini berlangsung, Yūko
memperhatikan setiap sikap gerak-gerik serta latar belakang sosial pria yang
mengikuti kegiatan ini. Sampai ketika Yūko melihat Ito, ia memiliki ketertarikan
tersendiri pada Ito. Yūko melihat bahwa Ito adalah pria yang benar-benar sesuai
dengan kriteria yang diinginkannya. Dan dengan cara-cara tertentu Yūko berusaha
untuk mencari perhatian Ito. Ketika kegiatan bermain golf ini selesai, Ito meminta
tolong pada Takumi untuk membawakan barang-barangnya kembali ke kantor,
karena kebetulan Takumi juga akan kembali ke kantor.
Di kantor, Kuniyuki merasa bosan harus menunggu stand tersebut. Karena
saat itu bertepatan dengan hari libur, maka tidak ada yang datang untuk berkonsultasi.
Adapun seorang ibu datang, tetapi karena yang menjaga bukan Shūgorō, ibu itu pun
pergi. Tiba-tiba Kuchō muncul dan ingin juga mencoba untuk menunggu satu orang
dan memberikan konsultasi tentang pernikahan. Karena tidak ada yang kunjung
datang, maka Kuniyuki berusaha meminta bantuan Takumi, Makoto untuk
mencarikan seseorang yang mau datang dan berpura-pura konsultasi pernikahan.
xix
bantuan pada Yasu, dan Yasu membawa ketiga temannya yang masih muda. Selesai
konsultasi, Kuchō ingin mengunjungi rumah Kuniyuki dan mencoba tonkatsu buatan
ayahnya. Saat itu karena tidak tega melihat ayahnya yang begitu susah payah
menutupi kebohongan Kuniyuki, ia hendak mengaku pada Kuchō. Tetapi saat hendak
berkata jujur pada Kuchō, Haruno tiba-tiba datang dan mengaku sebagi calon istri
Kuniyuki, dan kebohongan pun tidak jadi terbongkar. Tetapi setelah kejadian ini,
Shige memutuskan untuk menyatakan rasa cintanya pada Haruno. Haruno terkejut
akan hal ini, ia meminta waktu untuk memutuskan jawaban atas pernyataan cinta
Shige.
Kemudian setibanya di kantor, Takumi meletakkan barang milik Ito diatas
meja kerja Ito. Tanpa sengaja Takumi melihat ada proposal mengenai rencana untuk
pembangunan ulang daerah Sakura Jizō, yaitu daerah tempat Kuniyuki dan Shige
tinggal. Melihat hal ini, Takumi segera datang menemui Kuniyuki dan melaporkan
apa yang baru saja ia temukan. Dari sinilah mulai terjadi perselisihan diantara
Kuniyuki dengan Ito.
Episode 5
Beberapa lama setelah pernyataan cinta tersebut, Haruno tidak pernah lagi
menampakkan diri lagi. Yang dulu biasanya ia selalu mampir ke tempat Shige untuk
minum atau ke tempat Kunio untuk makan tonkatsu, kini ia tidak pernah datang lagi.
xx
dapat menerima cinta Shige, karena ia sudah meyukai orang lain. Haruno tidak
menyebutkan siapa orang yang ia sukai. Walau sedih tapi Shige menerima keputusan
Haruno.
Di sisi lain, semenjak rencana Ito diketahui, Takumi dan Shūgorō membantu
Kuniyuki dalam mencari informasi dengan siapa Ito bekerja sama dalam rencana
pembangunan ulang Sakura Jizō. Lalu diketahuilah ternyata Ito bekerja sama dengan
Kawabata. Kawabata atau dikenal dengan sebutan Kawa-chan adalah seorang pemilik
bar minuman bernama Kawa-chan Sakaba 川 ち ゃ ん 酒 場 . Kuniyuki berusaha
untuk menggagalkan rencana ini dengan menghidupkan kembali toko-toko di
lingkungan tempat tinggalnya.
Episode 6
Takumi yang sudah menikah, dapat dikatakan sebagai suami yang takut akan
istri. Pada suatu saat, Takumi diminta untuk membantu Ito dalam rencana
pembangunan daerah Sakura Jizou. Takumi diminta karena ia dinilai cukup
mengetahui kondisi dari lingkungan tersebut. Setelah berpikir, Takumi menerima
tawaran ini, baik Kuniyuki maupun Shūgorō kaget mendengar hal ini. Kuniyuki
merasa kecewa, tetapi Takumi menjelaskan, bahwa ia menerima tawaran tersebut
karena ia punya beban terhadap keluarga yang kebutuhannya harus ia penuhi, takumi
menjelaskan pada Kunyuki bahwa ia tidak bisa bekerja hanya berdasarkan emosi
xxi
mengurus rencana Ito, dimana Takumi diberi tugas untuk menyebarkan surat kepada
warga agar mau melepaskan atau meninggalkan toko-toko milik mereka. Walaupun
tugas ini berat, karena Takumi cukup mengenal orang-orang yang tinggal di
lingkungan tersebut, terlebih Kunio, ayah Kunyuki. Namun ia tetap melakukannya
demi keluarga.
Semenjak penolakan cinta yang dilakukan Haruno pada Shige, mereka berdua
tidak pernah saling bertegur sapa lagi. Namun atas jasa Kunio, akhirnya mereka bisa
saling berkomunikasi dan kembali berteman lagi. Tetapi tetap Haruno tidak pernah
terbuka akan persaan sukanya terhadap orang lain.
Kuniyuki juga sibuk mematangkan rencana untuk menghidupkan kembali
toko-toko di lingkungan temapt ia tinggal. Kuniyuki mencoba berkonsultasi dengan
Makoto ,dan hasilnya Makoto memberi ide untuk membuka konkatsu bar. Dan
dipilihlah bar kecil milik Shige yang akan dijadikan sebagai konkatsu bar, dimana
pria dan wanita bisa bebas datang kesitu untuk saling bertemu dan mungkin dapat
menjalin hubungan lebih lanjut.
Episode 7
Shūgorō masih suka mengikuti ajang konkatsu, karena ia tidak ingin
menyerah untuk mencari istri. Di suatu ajang konkastu yang diikutinya, ia bertemu
dengan Yuko dan disitu pula ada seorang wanita yang berusia sebaya dengannya,
xxii
Sesungguhnya Shūgorō merasa kurang nyaman berbincang dengan wanita ini.
Untung saja ia diselamatkan oleh Yūko, dimana Yūko menelpon dirinya dan
berpura-pura bahwa ia menerima telepon dari kantor. Tetapi akhirnya wanita tersebut
mengetahui bahwa Shūgorō berbohong, wanita tersebut kesal dan ia mengancam akan
melakukan sesuatu yang membuat Shūgorō menyesal.
Karena Kuniyuki sering berkonsultasi dengan Makoto, dan Kuniyuki selalu
setuju dengan apa yang disampaikan oleh Makoto, lama-kelamaan timbul rasa
cemburu dalam diri Haruno. Tetapi Haruno tidak mengatakannya pada orang lain,
tetapi Shige mulai melihat tanda-tanda kecemburuan ini. Shige pun menanyakannya
pada Haruno. Karena sudah tidak dapat menyembunyikannya lagi, akhirnya Haruno
bercerita pada Shige bahwa memang Kuniyuki adalah pria yang disukainya, tapi
Haruno meminta pada Shige untuk tidak memberitahukan hal ini pada siapa pun.
Dari pihak Kuniyuki, karena sering berkomunikasi dan suka membantu
dalam menjaga anak-anak Makoto, tanpa disadari timbul keinginan dalam dirinya
untuk memiliki sebuah keluarga bersama Makoto. Tetapi ketika Kuniyuki
menyampaikan niatnya ini, Makoto menolaknya. Makoto merasa lebih nyaman bila
hubungan diantara mereka berdua tetap sebagai teman saja.
Beberapa lama setelah kejadian Shūgorō dimarahi oleh seorang wanita di
sebuah ajang konkatsu, benar saja bahwa wanita itu mengirimkan surat berisikan
xxiii
Shūgorō dipanggil untuk dimintai keterangan. Disini Shūgorō membenarkan apa
yang ada dalam surat tersebut dan meminta untuk mengundurkan diri dari pekerjaan.
Kuniyuki merasa bersalah atas apa yang terjadi pada Shūgorō, walaupun Kuniyuki
tidak ada hubungannya ats kejadian itu. Tetapi karena merasa bahwa ia juga
berbohong atas statusnya, maka Kuniyuki pergi menghadap Kuchō, mengatakan
bahwa surat itu dia yang membuat, dan saat itu juga Kuniyuki menjelaskan bahwa
selam ini ia berbohong tentang rencana pernikahan tersebut demi mendapatkan
pekerjaan. Sesudah mendengarkan pengakuan dari Kuniyuki, Kuchō langsung
memecat Kuniyuki.
Episode 8
Kuniyuki kembali menjadi pengangguran, tetapi Kunio tidak lagi memaksa
untuk membantu dirinya dalam berjualan tonkatsu. Disini juga Kuniyuki bilang pada
Haruno agar tidak perlu lagi berpura-pura menjadi calon istrinya, karena semua sudah
dijelaskan pada Kuchō.
Selama mencari kerja, Kuniyuki dibantu teman-temannya tetap berusaha
untuk mempertahankan Sakura Jizō. Takumi dan Shūgorō mencoba memberi
penjelasan agar para penduduk disitu untuk mulai membuka lagi toko-tokonya, tetapi
penduduk disitu tetap tidak amu mendengarkan.
Sejak Shige mengetahui Haruno menyukai Kuniyuki, Shige berusaha untuk
xxiv
bermain bersama. Kebetulan esok harinya adalah ulang tahun Haruno. Keesokan hari
Haruno pergi ke temapat yang sudah dijanjikan sebagi tempat pertemuan, disusul
Shige yang datang hanya untuk memberikan hadiah kecil agar nantinya dapat
digunakan untuk bermain bersama Kuniyuki. Di tempat itu, Haruno menunggu lama
hingga sore tiba. Sedangkan Kuniyuki sibuk membuktikan pada orang-orang sekitar
rumahnya bahwa ia bisa membuat tonkatsu. Ketika Shige melihat keadaan ini, tanpa
sadar di depan orang banyak Shige mengatakan bahwa Haruno sedang menunggu
kedatangan Kuniyuki disana, bahwa sebenarnya Kuniyuki adalah orang yang selama
ini disukai oleh Haruno. Karena kaget, Kuniyuki menyusul ke tempat dimana Haruno
menunggu hingga ketiduran.
Episode 9
Keesokan harinya, saat Haruno hendak berangkat kerja, semua orang
menyapanya dengan tatapan aneh. Lalu ada seorang bapak yang menanyakan
bagaimana keadaan kemarin saat berkencan dengan Kuniyuki. Haruno bingung
mengapa banyak orang yang tahu akan hal ini, secara seketika Haruno sadar pasti
Shige yang menyebarkan. Shige meminta maaf atas ketidaksengajaannya itu. Haruno
sedikit kecewa karena sebenarnya ia ingin mengungkapakan perasaan pada Kuniyuki
langsung dari mulutnya sendiri. Shige selalu berusaha untuk menjodohkan Haruno
dan Kuniyuki. Tapi Kuniyuki masih kaget dan merasa menjalin hubungan dengan
Haruno saat ini terlalu cepat. Karena selama ini Kuniyuki menganggap Haruno hanya
xxv
Akhirnya Sakura Jizō mengadakan pembukaan kembali toko-toko yang
sebelumnya telah tutup. Yang hadir saat itu cukup banyak dan melihat semangat yang
muncul untuk membangun kembali daerah itu, maka orang-orang yang tadinya akan
menjual/ meninggalakan toko mereka untuk kepentingan proyek Ito, memutuskan
untuk tidak jadi menjualnya. Mereka akan berusah untuk membuka lagi usaha mereka.
Awalnya acara pembukaan kembali toko-toko itu akan ditutup dengan perayaan
kembang api, tapi karena hujan hal itu tidak jadi dilakukan.
Haruno menyukai kembang api, ia cukup kecewa karena turun hujan. Setelah
hujan reda, Kuniyuki mengajak Haruno bertemu di suatu tempat untuk bermain
kembang api. Di saat itu pula, Haruno menyatakan cintanya pada Kuniyuki. Haruno
tidak meminta Kuniyuki untuk memberikan tanggapan atas pernyataannya itu.
Haruno hanya ingin Kuniyuki tahu apa yang dirasakan Haruno sebenarnya.
Episode 10
Seperti ketika Shige menyatakan cinta padanya, setelah Haruno menyatakan
cinta pada Kuniyuki, ia tidak pernah muncul lagi. Semua orang menanyakan
keberadaanya pada Kuniyuki, padahal Kuniyuki juga tidak tahu apa yang terjadi pada
Haruno. Sekali Kuniyuki pernah mengirim pesan menanyakan kabar Haruno, dan
Haruno hanya membalas bahwa ia sedang ingin sendiri. Shige cukup khawatir dengan
xxvi
Pada suatu hari Kuniyuki memutuskan untuk menemui Haruno, tapi pada saat
ingin menemuinya, Kuniyuki melihat Haruno sedang berada dalam pelukan Shige
dalam keadaan menangis. Kuniyuki merasa bahwa mungkin lebih baik Haruno berada
di sisi Shige. padahal sebenarnya Kuniyuki sudah mulai menyukai Haruno dan ingin
Haruno berada di sisinya. Ketika Kuniyuki mengatakan persaannya ini pada Haruno,
pada awalnya Haruno merasa seperti dipermainkan. Karena butuh waktu bagi Haruno
untuk berpura-pura sebagai adik, tapi ketika Haruno sudah bisa menghadapinya,
seketika Kuniyuki mengutarakan persaaannya, hal itu membuat Haruno bingung.
Namun, setelah Kuniyuki menjelaskan semuanya, Haruno menerimanya, dan mereka
berdua mulai menjalin hubungan yang serius.
Di lain cerita, ternyata ada kabar bahwa proyek pembangunan yang
direncanakan oleh Ito telah gagal. Ini terjadi karena Jinguji-san yang adalah pemilik
tanah daerah tempat tinggal Kuniyuki memutuskan untuk menjual tanah tersebut pada
perusahaan yang awalnya bekerja sama dengan Ito. Dengan keputusan ini pemilik
perusahaan tersebut meminta agar kantor pemerintah tidak perlu lagi ikut campur
dalam pembangunan wilayah tersebut. Kejadian ini disampaikannya pada Kuchō, dan
cukup kecewa mendengar kabar ini.
Kuniyuki yang mendengar kabar tersebut dari Takumi, kemudian
memutuskan untuk segera menemui Ito. Ia menemui Ito dengan tujuan meminta
bantuan untuk bersama-sama mempertahankan agar tanah di daerah tersebut tidak
xxvii
tanah yang dimiliki secara turun temurun. Tetapi orang-orang yang menempati tanah
tersebut tidak pernah membayar uang sewa. Itulah alasan mengapa sang pemilik
tanah ingin menjualnya. Sesungguhnya orang yang tinggal disitu bukannya sama
sekali tidak pernah membayar, hanya saja mereka membayar ketika mereka ada uang.
Karena kini banyak toko yang tutup maka banyak dari mereka yang tidak bayar uang
sewa lagi.
Saat rencana penghancuran lingkungan tersebut mulai dilakukan, tiba-tiba Ito
muncul dan menyuruh orang-orang yang akan melakukan penghancuran tersebut
untuk pergi. Karena pengurusan kuasa tanah tersebut belum selesai dan Ito juga
mengancam kalau ia mengetahui bahwa bar yang dimiliki Kawabata bermasalah,
sehingga persiapan penghancuran lingkungan tersebut dapat digagalkan. Mulai sejak
itu Ito jadi membantu Kuniyuki dalam mempertahankan daerah tersebut.
Episode 11
Kuniyuki ditemani oleh Ito pergi ke rumah pemilik tanah tersebut. Disana
mereka berusaha untuk bernegosiasi agar tanah itu tidak dijual. Tapi pembicaraan itu
tidak membuahkan hasil. Secara diam-diam sang pemilik tanah datang ke daerah itu
berbincang dengan Shige apa yang terjadi. Karena Shige tidak tahu rupa dari sang
pemilik tanah, maka Shige menjelaskan layaknya seperti pada tamu, bahwa di daerah
xxviii
membangun lagi dan menghidupkan lagi wilayah tersebut agar banyak dikunjungi
orang luar. Sang pemilik tanah pun berpikir ulang untuk menjual tanah tersebut.
Di lain pihak, Yuko kini memutuskan untuk tidak lagi mengikuti kegiatan
konkatsu. Ia tidak lagi ingin menetapkan standar yang tinggi dalam mencari pria.
Yūko menyadari bila ia terus menetapkan standar yang tinggi, maka ia tidak akan
pernah bertemu dengan pria untuk dijadikan suami. Disamping bahwa keputusannya
dipengaruhi ketika ia secara tidak sengaja mendengarkan pembicaraan anatara Ito dan
Shūgorō. Dimana saat itu Yūko mulai melihat Shūgorō dari sisi yang berbeda, dan
Yūko pun mulai tertarik kepada kepribadian Shūgorō. Dari situ ia mulai bertemu
dengan Shūgorō dan menyatakan ingin mencoba untuk menjalin hubungan yang
serius.
Tibalah di hari pembukaan Sakura Jizou, banyak yang datang ke acara
tersebut, termasuk Kuchō. Acara pembukaan diawali dengan pidato singkat dari
Kuchō yang kemudian dilanjutkan oleh Kuniyuki. Disela-sela pidato ini pula,
Kuniyuki melamar Haruno dan akhirnya menikah. Ditambah lagi Kuniyuki kembali
bekerja di kantor pemerintah sama seperti dulu. Tetapi kini ia tidak lagi berbohong
1 Universitas Kristen Maranatha BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Negara menurut Prof. R. Djokosoetono adalah suatu organisasi manusia
atau sekumpulan manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan yang sama.
Kumpulan manusia tersebut biasa kita sebut sebagai rakyat. Ada empat unsur
penting yang membentuk negara itu sendiri, yaitu harus memiliki wilayah,
memiliki rakyat, adanya pemerintahan yang berdaulat, dan pengakuan dari
negara lain.
“ Diperlukan adanya kumpulan orang-orang yang tinggal di
negara tersebut dan dipersatukan oleh suatu perasaan. Tanpa adanya orang sebagai rakyat pada suatu negara maka pemerintahan tidak akan berjalan. Rakyat juga berfungsi sebagai sumber daya manusia untuk menjalankan aktivitas
kehidupan sehari-hari.“1
Dari kutipan di atas dapat dikatakan bahwa keberadaan rakyat (manusia)
bagi berdirinya sebuah negara sangatlah penting. Arti dari negara juga bisa
dilihat dari kanji koku 国 dalam bahasa Mandarin dibaca guó, yang
sebelum disederhanakan ditulis 國 . Huruf kanji tersebut terdiri dari empat
bagian yaitu kunigamae/ fāngkuāng 囗 berarti wilayah, hoko/ gē 戈
1
2 Universitas Kristen Maranatha
berarti senjata, kuchi/ kǒu 口 artinya mulut tapi disini bisa berarti penduduk,
dan ichi/ yī 一 berarti satu atau persatuan
2
, bila disatukan memiliki makna
sebuah wilayah yang didalamnya memiliki kumpulan orang yang bersatu
(rakyat) membentuk suatu kekuatan/pemerintahan. Keberlangsungan sebuah
negara juga bergantung pada regenerasi rakyatnya. Generasi-generasi
berikutnyalah yang akan memegang pemerintahan di masa depan.
Seiring dengan perkembangan zaman, banyak perubahan yang terjadi.
Misalnya, semakin majunya teknologi dan ilmu pengetahuan, kehidupan
masyarakat yang semakin modern dan individualis, tidak ketinggalan budaya
pun ikut mengalami adaptasi dengan lingkungan. Hal semacam itu ikut
mempengaruhi pola atau fokus masyarakat dalam menjalani kehidupannya
sehari-hari. Masyarakat kini lebih disibukkan dengan pekerjaan untuk
menghidupi kebutuhannya. Seolah mereka tidak lagi memiliki waktu untuk
sekedar bermain atau bersantai dengan orang-orang di sekelilingnya.
Jepang adalah sebuah negara yang terkenal dengan tingkat disiplin dan
etos kerjanya yang tinggi. Waktu pun menjadi sesuatu yang sangat berharga
bagi mereka. Terkadang karena terlalu banyak bekerja, mereka jadi tidak
sempat memikirkan hal lain, seperti pernikahan. Bagi sebagian besar orang,
pernikahan adalah sesuatu yang diinginkan dan dinantikan. Dan juga,
2
3 Universitas Kristen Maranatha pernikahan bisa menjadi jalan bagi terjadinya regenerasi, dalam kasus ini
regenerasi suatu bangsa/ negara.
Dengan terjadinya suatu pernikahan, diharapkan nantinya akan
menghasilkan keturunan. Keturunan-keturunan inilah yang akan menjadi
penerus dari sebuah keluarga, untuk lingkup yang lebih besar akan menjadi
penerus bangsa di masa depan. Bila angka kelahiran semakin menurun, maka
akan terjadi beberapa masalah, seperti masalah ekonomi, tenaga kerja dan
masalah lain yang dapat memepengaruhi kehidupan sebuah negara.
Hal inilah yang sedang dihadapi Jepang saat ini, dimana jumlah
pernikahan semakin menurun. Data menunjukkan bahwa persentase orang
berusia antara 30-34 tahun yang tidak menikah di Jepang meningkat tajam,
yaitu dari 14.3% menjadi 47.7% untuk pria, sedangkan untuk wanita 7.7%
menjadi 32.6% 3. Dengan menurunnya angka pernikahan, otomatis akan
berdampak pula pada jumlah angka kelahiran.
Berawal dari sinilah maka muncul istilah Shoushika 少 子 化 .
Shoushika itu sendiri berarti jumlah anak yang menjadi sedikit; tingkat kelahiran yang merendah. Sebenarnya shoushika bukanlah fenomena yang baru
di Jepang. Hal ini sudah mulai menjadi kekhawatiran sejak dulu. Angka
kelahiran di Jepang mengalami penurunan sejak pertengahan tahun 1970-an dan
3
4 Universitas Kristen Maranatha mencapai titik terendah yaitu 1.26 anak per wanita di tahun 2005, menurut
survey dari Departemen Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan.
Dengan semakin menurunnya angka kelahiran ini membuat penulis
tertarik untuk membahas shoushika lebih lanjut dilihat dari penurunan angka
pernikahan. Yang menjadi fokus penulis disini adalah alasan atau penyebab dari
menurunnya jumlah pernikahan yang tercermin dalam serial drama “Konkatsu!”
(2009) atau dikenal juga dengan “Mariage Hunting!“.
“Konkatsu!” merupakan serial drama, yang judulnya memiliki kemiripan dengan buku yang dikarang oleh sosiolog, Masahiro Yamada dan
seorang jurnalis Toko Shirakawa, Konkatsu Jidai 婚 活 時 代 yang terbit
tahun 2008. Buku ini sendiri berisi penelitian dan analisis mereka yang
menyimpulkan bahwa para single (jomblo) di Jepang saat ini tidak bisa hanya
berdiam diri untuk menantikan jodohnya. Mereka justru harus „mencari‟
pasangannya, sama seperti bila mereka mencari pekerjaan yang harus dikejar
dengan menggunakan strategi dan rencana.
Untuk serialnya sendiri bercerita tentang seorang pengangguran
bernama Amamiya Kuniyuki. Akhirnya ia menemukan pekerjaan di kantor
pemerintahan dengan syarat sudah menikah, padahal Kuniyuki belum menikah
karena faktor kondisi ekonomi dan menurutnya pernikahan bukanlah sesuatu
yang mudah, maka ia pun terpaksa berbohong demi mendapatkan pekerjaan
5 Universitas Kristen Maranatha Agar kebohongannya tidak diketahui, ia memutuskan untuk mengikuti ajang
pencarian jodoh (Konkatsu4). Tanpa disengaja ternyata ajang ini menjadi
inspirasi baginya dan rekan kerjanya, yang bernama Nihei Takumi dan
Sakurada Shūgorō, dalam membuat program dengan tujuan agar orang-orang
yang mengikuti ajang perjodohan tersebut dapat berujung pada pernikahan dan
nantinya bisa meningkatkan angka kelahiran.
Selama mengikuti ajang konkatsu tersebut, Amamiya Kuniyuki
berkenalan dengan seorang wanita bernama Yūko. Ia adalah seorang wanita
yang sudah sering kali mengikuti ajang konkatsu. Dalam memilih pasangan
Yūko sangat selektif, standar yang diajukan olehnya sangat tinggi, contohnya
pria itu harus berpenghasilan tinggi, perhatian juga pintar. Padahal pria dengan
standar tersebut sudah jarang ditemui.
Dan dalam mengikuti ajang pencarian jodoh itu Kuniyuki tidak sendiri,
karena Sakurada Shūgorō rekan kerjanya ternyata juga mengikuti ajang tersebut.
Kuniyuki terkejut karena Shūgorō adalah pria paruh baya yang sesungguhnya
juga belum menikah. Shūgorō sendiri mengikuti ajang perjodohan itu karena ia
ingin mencari wanita yang dapat menjaga serta merawatnya. Dari tokoh-tokoh
seperti inilah secara langsung maupun tidak langsung menunjukkan alasan
maupun pemikiran tentang pernikahan.
4
Konkatsu 婚活 , sebelum disingkat kekkonkatsudō 結婚活動 ,terdiri atas kanji ketsu
結 artinya mengikat, kon 婚 artinya perkawinan, katsu 活 artinya kehidupan/aktif,
6 Universitas Kristen Maranatha 1.2 Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini, masalah akan dibatasi pada hal-hal yang
menyebabkan menurunnya jumlah angka kelahiran karena berkurangnya
orang-orang yang menikah (khususnya pernikahan secara legal) yang
terlihat melalui konflik yang terjadi pada tokoh-tokoh dalam serial drama
“Konkatsu!”.
1.3Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab
berkurangnya jumlah pernikahan yang berdampak pada menurunnya tingkat
kelahiran yang tercermin dalam serial drama “Konkatsu!“.
1.4Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang akan digunakan oleh penulis dalam penelitian ini
adalah pendekatan sosiologi sastra. Sosiologi sastra berasal dari kata
sosiologi dan sastra. Sosiologi berasal dari akar kata sosio (dalam bahasa
Yunani socius, yang berarti bersama-sama, bersatu, kawan, teman) dan logi
(logos berarti sabda, perkataan, perumpamaan). Pada perkembangannya
pengertian tersebut mengalami perubahan makna, socius berarti masyarakat,
perubahan-7 Universitas Kristen Maranatha perubahan yang terjadi secara berangsur-angsur maupun secara revolusioner
dengan akibat-akibat yang ditimbulkan oleh perubahan tersebut. Sosiologi
berarti ilmu mengenai asal-usul dan pertumbuhan (evolusi) masyarakat.
Sastra sendiri berasal dari akar kata sas (Sansekerta) berarti
mengarahkan, mengajar, memberi petunjuk dan instruksi. Akhiran tra
berarti alat, sarana. Jadi, sastra berarti kumpulan alat untuk mengajar, buku
petunjuk atau buku pengajaran yang baik.
Paradigma sosiologi sastra berasal dari dua gejala, yaitu masyarakat
dan sastra, karya sastra ada di dalam masyarakat, dengan kata lain, tidak ada
karya sastra tanpa masyarakat. Sastra sendiri dapat dikatakan sebagai
cerminan masyarakat. Wellek dan Warren membahas hubungan masyarakat
dan sastra sebagai berikut :
“ Literature is a social institution, using as its medium
language, a social creation. They are conventions and norm which could have arisen only in society. But,
furthermore, literature ‘represent’ ‘life’; and ‘life’ is,
in large measure, a social reality, even though the natural world and the inner or subjective world of the
individual have also been objects of literary
„imitation‟”...(1956:94) 5
Literatur (kesusasteraan) adalah tradisi sosial yang menggunakan bahasa sebagai medianya. Di dalamnya ada aturan-aturan yang tidak tertulis dan norma-norma yang hanya bisa terjadi di dalam sistem kemasyarakatan. Literatur mewakili kehidupan, dan kehidupan dalam arti luas adalah realitas sosial, meskipun ada juga unsur kehidupan subyektif individu yang menjadi obyek dari pada kesusasteraan „tiruan‟...(1956:94)
5
8 Universitas Kristen Maranatha Karya sastra menerima pengaruh dari masyarakat dan sekaligus
mampu memberi pengaruh pada masyarakat. Damono6 mengungkapakan
bahwa sastra menampilkan gambaran kehidupan, dan kehidupan itu sendiri
merupakan kenyataan sosial. Melalui sebuah karya sastra memungkinkan
kita untuk mengetahui tingkat kehidupan masyarakat pada saat karya sastra
tersebut diciptakan. Sebab pada dasarnya, karya sastra berisi hasil adaptasi
seorang pengarang terhadap lingkungan masyarakat.
Karya sastra biasanya menceritakan berbagai masalah kehidupan
manusia dalam interaksinya dengan lingkungan dan sesama, interaksinya
dengan diri sendiri, serta interaksinya dengan Tuhan. Walaupun sastra
sebagai gambaran dari masyarakat tetapi bukan berarti karya sastra tersebut
menggambarkan keseluruhan dari masyarakat yang ada pada masa tertentu
dengan permasalahan tertentu. Wellek dan Warren mengingatkan bahwa
karya sastra memang mengekspresikan kehidupan, tetapi keliru kalau
dianggap mengekspresikan selengkap-lengkapnya.
Seperti halnya sosiologi, sastra juga berurusan dengan manusia
dalam masyarakat sebagai usaha manusia untuk menyesuaikan diri dan
usahanya untuk mengubah masyarakat. Pendekatan terhadap sastra yang
mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan disebut sosiologi sastra
6
Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono, seorang pujangga terkemuka Indonesia. Salah satu karyanya
9 Universitas Kristen Maranatha dengan menggunakan analisis teks untuk mengetahui strukturnya, untuk
kemudian dipergunakan memahami lebih dalam lagi gejala sosial yang di
luar sastra (Damono, 2003:3).
Karya sastra tersusun atas dua unsur, yaitu unsur intrinsik dan unsur
ekstrinsik. Unsur intrinsik yaitu unsur-unsur penyusun karya sastra yang
terdapat di dalam karya tersebut, seperti tema, tokoh, alur, latar. Sedangkan
unsur ekstrinsik karya sastra adalah unsur-unsur penyusun karya sastra yang
berada di luar karya sastra, menyangkut aspek sosiologi, psikologi, agama,
politik, sejarah, dan lain-lain.
Karya sastra merupakan wujud nyata dari sebuah budaya masyarakat,
yang identik dengan novel, puisi, cerpen, dan lain-lain. Tetapi sekarang ini
karya sastra acap kali dibuat dalam bentuk verbal atau visual, seperti drama
atau film. Unsur-unsur penyusun karya sastra seperti unsur intrinsik (tema,
tokoh, latar, alur) dan unsur ekstrinsik (aspek sosiologi, agama, psikologi)
juga terdapat dalam film. Bisa saja sebuah karya sastra berupa puisi, cerpen,
novel, naskah drama yang pernah dibaca seorang penulis merangsang
imajinasinya untuk membuat sebuah film. Seperti halnya karya sastra (novel,
cerpen, puisi) yang menggambarkan tentang kehidupan, Garin Nugroho
menyebutkan bahwa pada dasarnya film selalu berusaha untuk
mengadaptasi kehidupan7.
7
10 Universitas Kristen Maranatha Jadi unsur-unsur film memiliki persamaan dengan unsur-unsur
dalam novel, hanya bila novel diceritakan dalam bentuk tulisan, sedangkan
film diceritakan atau disuguhkan dalam bentuk visual. Film pun dapat
dipandang sebagai hasil karya sastra dalam bentuk visual yang memiliki
keterkaitan dengan masyarakat juga kehidupannya. Maka, melihat hal
tersebut sosiologi sastra dapat digunakan sebagai pendekatan dalam
penelitian ini.
1.5Organisasi Penulisan
Penulisan penelitian ini dibagi ke dalam empat bab yang dapat
diuraikan sebagai berikut.
Bab I merupakan pendahuluan, menjelaskan mengenai latar
belakang masalah yang akan dibahas. Lalu pembatasan masalah, tujuan
penelitian, pendekatan penelitian yang digunakan, dan organisasi penulisan.
Bab II berisi pembahasan mengenai kondisi ekonomi, hubungan
antara individu dalam masyarakat, dan perubahan pandangan terhadap
pernikahan.
Bab III bersisi analisis tokoh-tokoh dari drama Konkatsu!.
Bagaimana sikap atau cara pandang mereka terhadap suatu pernikahan.
60 Universitas Kristen Maranatha BAB IV
KESIMPULAN
Setelah penulis menganalisis drama “Konkatsu!”, dapat diambil kesimpulan
bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan orang memutuskan untuk menunda
pernikahan atau tidak menikah, sebagai berikut :
1. Faktor ekonomi
Faktor ekonomi yang menjadi masalah bagi pria dan wanita adalah
mengenai penghasilan. Wanita menginginkan pria dengan penghasilan
besar, tetapi pria yang memiliki penghasilan besar (memenuhi standar
seperti yang diinginkan wanita) tidak banyak, ditambah sulitnya mencari
pekerjaan. Perusahaan kini lebih mencari pekerja kontrak dibanding
pekerja tetap, karena pekerja kontrak memiliki jumlah gaji yang lebih
sedikit. Pekerja kontrak masa depannya dalam pekerjaan pun tidak pasti,
sebab kemungkinan untuk dikeluarkan lebih besar. Pada drama
“Konkatsu!” kondisi ini digambarkan melalui tokoh Kuniyuki, yang diceritakan sulit untuk mendapat pekerjaan, kemudian ia mendapatkan
pekerjaan sebagai pegawai kontrak. Lalu tokoh Yūko menunjukkan bahwa
penghasilan yang besar adalah salah satu syarat dalam mencari pria yang
akan dijadikan pendamping hidup. Hal ini menunjukkan bahwa pria
61 Universitas Kristen Maranatha sendiri namun tidak berprospek cerah, akan sulit dipilih oleh wanita. Bila
ketidakcocokan ini terus berlanjut, akan sulit bagi wanita untuk
menemukan pria untuk dinikahi, begitu pula sebaliknya, sehingga terjadi
pernikahan yang tertunda.
Kondisi ekonomi negara juga dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat.
Makin tinggi biaya hidup, membuat orang jadi terfokus pada pemenuhan
kebutuhan pribadinya. Ini dapat menyebabkan seseorang memilih untuk
tidak menikah atau menunda pernikahan.
2. Keinginan untuk menikmati kebebasan.
Pria dan wanita muda, khususnya yang hidup bersama orang tua atau
dikenal dengan parasite single, masih ingin menikmati kehidupan bebas
karena segala sesuatunya sudah tersedia, sehingga mereka tidak memiliki
rasa tanggung jawab terhadap keluarga. Mereka dapat menikmati
penghasilannya untuk diri sendiri. Ketiga teman Yasu menunjukkan
kondisi ini, mereka adalah anak muda yang belum memikirkan tentang
pernikahan. Diceritakan, diantara mereka ada yang masih tinggal bersama
orang tua, ia merasa tidak perlu menikah karena tidak perlu repot
memikirkan masalah tempat tinggal atau makanan, lalu ia masih ingin
bermain dan melakukan kegiatan kesukaannya, tidak ingin waktunya
habis untuk memikirkan masalah keluarga. Dengan semakin banyaknya
orang yang berpikir bahwa pernikahan tidak harus dilakukan, maka
62 Universitas Kristen Maranatha
3. Hubungan antar masyarakat yang merenggang
Komonukasi diperlukan untuk dapat mengenal seseorang dan menjalin
relasi. Saat ini, komunikasi sudah jarang terjadi diantara manusia karena
kini banyak hal yang membuat manusia jadi lebih senang dengan
dunianya sendiri tanpa melihat orang atau situasi yang terjadi
disekelilingnya. Manusia dituntut bekerja keras untuk pemenuhan
kebutuhan pribadi, sehingga disadari atau tidak ada hal lain yang
terbengkalai, seperti pernikahan dan memiliki anak. Hal ini ditunjukkan
oleh ketiga teman Yasu, mereka lebih senang hidup dalam dunia mereka
sendiri tanpa ada gangguan dari pihak lain dan tidak ada keinginan untuk
mengenal orang-orang baru. Selain itu Sakurada Shūgorō juga
menunjukkan bahwa fokusnya pada pekerjaan membuat ia tidak sempat
63 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Buku
Joliviet, Muriel. 1997. Japan : The Childless Society?. Routledge : USA.
Masahiro, Yamada. 2006. Shinbyōdō Shakai. Kabushikikaishabungeishunshuu :
Tokyo.
Masahiro, Yamada. 1998. The Japanese Family in Transition. The Foreign
Press Center : Japan.
Olson, Lawrence. 1963. Dimensions of Japan. American Universities Field
Staff, Inc : USA.
Ratna, Nyoman Kutha. 2003. Paradigma Sosiologi Sastra. Pustaka Pelajar :
Yogyakarta.
Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.
Pustaka Pelajar : Yogyakarta.
Sagita, Femina. 1998. Rendahnya angka Fertilitas di Jepang Kontemporer
(Hubungannya dengan Gejala Penundaan Pernikahan (Bankonka)).
Univeristas Indonesia : Depok.
Sanjaya, Siauphing Souphan. 2009. Bahasa Mandarin Untuk Bangsa Indonesia.
Grasindo : Jakarta.
64 Universitas Kristen Maranatha Yoshimichi, Someya. 2006. MANABU : Journal Of Japanese Studies Vol.1
No.2 ( Perubahan Masyarakat Jepang : Dari Keterikatan sampai Kebebasan ). Manabu Institute : Japan.
65 Universitas Kristen Maranatha http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php
http://www.japanese123.com/dansonjohi.htm