• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku ini diberikan kepada. Dari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Buku ini diberikan kepada. Dari"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Buku ini diberikan kepada

______________________________________________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________________________________________

Dari

______________________________________________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________________________________________

(2)
(3)

Rahasia Kuasa

Rohani

Watchman nee

disusun oleh sentinel Kulp

(4)

Rahasia Kuasa Rohani

Copyright © 1999 by Whitaker House

Originally published in English under the title

Secrets to Spiritual Power by Watchman Nee compiled by Sentinel Kulp Published in the United States of America

Whitaker House, 1030 Hunt Valley Circle, New Kensington, PA, 15068

ISBN: 978-602-419-236-5

All Right Reserved Under International Copyright Law.

Permission to Publish in Indonesian by:

LIGHT PUBLISHING

Menerangi dan Memberkati

E-mail : [email protected] Website dan ebook : https://tokobukulight.com IG : light_publishing

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari penulis/penerbit sesuai undang-undang Hak Cipta dan moral Kristiani

Light Publishing : September 2022 Koordinator : Adi Wangsa Penerjemah : D’Vorah DN

Editor : Light Publishing Proofreader : Adi Wangsa

Desain : Light Publishing/Wahyu

Cetakan ke : 1

(5)

v

Daftar isi

Siapakah Watchman Nee?

|

xi Prakata

|

xv

Ucapan Terima Kasih

|

xxi Kata Pengantar

|

xxiii

Satu Kehidupan Kristen yang Normal

|

1

Dua Diubahkan dalam Keserupaan dengan-Nya

|

9 Tiga Duduk, Berjalan, Berdiri

|

12

Empat Jangan Mencintai Dunia

|

14 Lima Kembali ke Salib

|

16 Enam Marilah Kita Berdoa

|

23 Tujuh Bentara Salib

|

28

Delapan Dari Iman kepada Iman

|

38 Sembilan Perhatikan

|

43

Sepuluh Kasih Karunia Demi Kasih Karunia

|

49 Sebelas Dari Kemuliaan pada Kemuliaan

|

52 Dua Belas Dialog Injil

|

54

Tiga Belas Penuh Kasih Karunia dan Kebenaran

|

58 Empat Belas Penuh Kasih Karunia dan Kebenaran

|

60

Lima Belas Pengumpulan di Ladang Boas

|

63 Enam Belas Siapa yang Harus Saya Utus?

|

68 Tujuh Belas Pelayanan Doa Gereja

|

71

Delapan Belas Masalah Praktis Kehidupan Ini

|

76

(6)

vi

R A H A S I A K U A S A R O H A N I

Sembilan Belas Korban yang Hidup

|

82 Dua Puluh Pengakuan Baik

|

86 Dua Puluh Satu Merakit Bersama

|

89

Dua Puluh Dua Bukan Saya Tetapi Kristus

|

94

Dua Puluh Tiga Melakukan Semua untuk Kemuliaan Tuhan

|

99 Dua Puluh Empat Saling Mengasihi

|

102

Dua Puluh Lima Kehidupan yang Menang

|

107 Dua Puluh Enam Pelepasan Roh

|

114

Dua Puluh Tujuh Kehidupan Kristen yang Seimbang

|

122 Dua Puluh delapan Karakter Pekerja Allah

|

127

Dua Puluh Sembilan Kristus: Total dari Semua Hal Rohani

|

130 Tiga Puluh Gandum Terbaik

|

136

Tiga Puluh Satu Gandum Terbaik

|

139 Tiga Puluh Dua Kemuliaan Hidup-Nya

|

142 Tiga Puluh Tiga Keselamatan Jiwa

|

145 Tiga Puluh empat Gairah Injil

|

147

Tiga Puluh Lima Kidung Agung

|

150 Tiga Puluh Enam Misteri Penciptaan

|

151 Tiga Puluh Tujuh Kekuatan Laten Jiwa

|

155

Tiga Puluh Delapan Tubuh Kristus: Suatu Realitas

|

157 Tiga Puluh Sembilan Realitas Rohani atau Obsesi

|

160

Empat Puluh Membantu “Pewahyuan”

|

164 Empat Puluh Satu Pekerjaan Tuhan

|

166

Empat Puluh Dua Rencana Allah dan Para Pemenang

|

170 Empat Puluh Tiga Roh Hikmat dan Wahyu

|

173

Empat Puluh Empat Roh Pertimbangan

|

178 Empat Puluh Lima Kesaksian Allah

|

185 Empat Puluh Enam Pengetahuan Rohani

|

190

(7)

vii

D A F T A R I S I

Empat Puluh Tujuh Menyelidiki Alkitab

|

195 Empat Puluh Delapan Otoritas Rohani

|

199

Empat Puluh Sembilan Pelayanan Firman Tuhan

|

206 Lima Puluh “Datanglah, Tuhan Yesus”

|

215 Lima Puluh Satu Menafsirkan Matius

|

216

Lima Puluh Dua Sang Raja dan Kerajaan Surga

|

221 Lima Puluh Tiga Sabda Salib

|

225

Lima Puluh Empat Persekutuan Roh Kudus

|

229 Lima Puluh Lima Menyembah Allah

|

236

Lima Puluh Enam Apa yang Akan Dilakukan Orang Ini?

|

240 Lima Puluh Tujuh Manusia Rohani

|

253

Lima Puluh Delapan Manusia Rohani

|

256 Lima Puluh Sembilan Manusia Rohani

|

263

Enam Puluh Gereja dan Pekerjaan

|

266 Enam Puluh Satu Gereja dan Pekerjaan

|

269 Enam Puluh Dua Gereja dan Pekerjaan

|

272

Enam Puluh Tiga Menghidupkan Kembali Pekerjaan

|

275

Bibliografi

|

283

(8)
(9)

Permulaan hikmat adalah hormat akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah

pengertian sempurna.

—Amsal 9:10, NKJV parafrasa penyusun

(10)
(11)

xi

siapakah Watchman nee?

W

atchman Nee lahir di Cina pada 4 November 1903, dan diberi nama Ni (Nee) Shu-Tsu. Dia adalah jawaban atas doa ibunya. Setelah sebelumnya memiliki dua anak perempuan, dan takut dia hanya akan memiliki anak perempuan seperti saudara iparnya yang telah melahirkan enam anak perempuan, dia mengajukan permohonan kepada Tuhan: jika Dia mau bermurah hati memberinya seorang putra, dia akan memberikan anak itu kembali untuk melayani-Nya. Maka, setahun kemudian, putra pertamanya lahir.

Namun, baru beberapa tahun kemudian, ketika anak itu mencapai usia dewasa, Allah berkenan untuk mengambil apa yang telah dipersembahkan. Mungkin inilah sebabnya, ketika panggilan Tuhan datang atas hidup Watchman Nee, ia meresponinya dengan segala kekhidmatan dan keseriusan. Ia merenungkan perkara keselamatan, mengetahui bahwa pengabdiannya kepada Tuhan harus total atau tidak sama sekali. Maka, setelah menimbang keputusannya dengan berat, pada 1920, ia menerima Yesus Kristus ke dalam hatinya pada umur tujuh belas. Dan melihat kembali kehidupannya, catatan pelayanan yang ia berikan kepada Tuhan adalah bukti bahwa dia memberikan segalanya.

Terlintas dalam benak, ada dua insiden yang menunjukkan semangat dan pengudusan (konsekrasi) intens Watchman Nee bagi Tuhan. Pada 1922, setelah dia mencari kuasa Roh Kudus selama beberapa waktu, Allah menunjukkan kepadanya penghalang untuk menerima kuasa itu. Itu adalah kekasih lamanya, Charity, yang belum diselamatkan. Meskipun hatinya tertusuk dan ia bahkan memohon kepada Allah untuk membiarkan ia bersama sang kekasih, akhirnya ia menyerah pada kehendak Allah. Begitu ia melepaskan gadis itu, kuasa itu datang. Tetapi Allah belum selesai bekerja, dan beberapa tahun kemudian

(12)

xii

R A H A S I A K U A S A R O H A N I

Charity menerima Tuhan. Setelah pertobatannya, dia dan Watchmen Nee bertemu kembali, dan pada 1934 mereka menikah.

Insiden lainnya terjadi pada 1926. Watchman Nee jatuh sakit oleh tuber- kulosis dan diperkirakan akan meninggal. Ia tidak ingin meninggalkan dunia ini tanpa menuliskan di atas kertas kebenaran-kebenaran indah yang telah Allah ajarkan kepadanya dari Firman-Nya. Di tengah kelemahan dan demamnya yang tinggi, ia bekerja giat untuk menulis karya tiga jilidnya yang berjudul The Spiritual Man, yang ia selesaikan pada 1928. Beberapa bulan kemudian, secara menakjubkan dan ajaib, ketika para dokter telah kehilangan harapan untuk kelangsungan hidupnya, Allah menyembuhkannya.

Telah diberkati dengan memori fotografis, Watchman Nee merasa bahwa panggilan Tuhan padanya adalah untuk menjadi penjaga bagi saudara-saudari seiman di Cina. Untuk memanfaatkan memorinya yang luar biasa dengan benar, Watchman membaca semua yang ia bisa yang ditulis tentang iman Kristen, dengan harapan untuk lebih mengetahui mana yang baik atau tidak. Meskipun bagi Watchman Nee tidak ada perbedaan dalam jalan menuju per tumbuhan dan kedewasaan rohani dibandingkan dengan orang Kristen lainnya,

gairahnya untuk melayani dan mengalami kepenuhan dari apa yang Allah sediakan bagi orang-orang yang telah ditebus-Nya itulah yang melambung- kannya jauh melewati apa yang dicapai kebanyakan orang Kristen dalam peng- alaman rohani mereka. Hasilnya, tidak butuh tahun-tahun yang terlalu lama sebelum kualitasnya dalam hal-hal rohani menjadi jelas bagi orang-orang yang mengenalnya.

Lagi pula, ketika berita tentang berbagai pencapaiannya tersebar, ia men- jadi dihormati secara luas oleh para pemimpin Kristen di seluruh dunia. Seiring berlalunya tahun-tahun, ia sangat dipakai Tuhan, tidak hanya untuk pertobatan banyak orang pada pengenalan yang menyelamatkan akan Allah, tetapi juga untuk menanam banyak persekutuan lokal di seluruh China dan Asia Tenggara.

Meskipun Watchman Nee tidak mengabaikan pentingnya keselamatan dan pengampunan dosa, kekuatan dan otoritas yang ia perintahkan berasal dari fakta bahwa ia tidak berhenti di situ.

Sepanjang pelayanannya ia menekankan bahwa penebusan hanyalah awal perjalanan Kristen. Secara konsisten, ia mendorong orang-orang ke arah

(13)

xiii

S i a p a k a h W a t c h m a n n e e ?

pengudusan penuh—sesuatu yang terjadi dalam pengalaman subjektif ketika

‘keakuan’ kita ditamatkan riwayatnya dan diganti dengan kehidupan ke bang- kitan Kristus. Jadi, pesannya tidak hanya mencakup penyelamatan jiwa-jiwa, tetapi juga mendorong orang-orang untuk maju menuju kedewasaan penuh dalam kehidupan rohani mereka dan berjalan—sesuatu yang hanya dapat dicapai ketika Kristus, Juruselamat yang telah bangkit, hidup melalui kita.

Tuhan bermurah hati dalam memberikan orang ini untuk melayani umat- Nya orang selama periode waktu yang sulit di Cina. Itu adalah periode transisi dan pergolakan, tidak hanya untuk Asia, tetapi juga untuk dunia pada umumnya.

Ada kalanya ini berarti melayani di bawah kekurangan yang ekstrem, dan situasi- situasi paling sulit, tetapi Watchman Nee terus berjalan dengan setia melewati semua itu. Dia tidak dapat menyangkal Pribadi yang telah begitu karib dikenalnya.

Akhirnya ia membayar harga termahal. Komunis memenjarakannya pada 1952, dan ia meninggal dalam kamp kerja paksa pada 1972, setelah dua puluh tahun kurungan. Banyak pengertian yang Tuhan berikan kepadanya telah hidup dan terus memperkaya kehidupan rohani orang-orang percaya di seluruh dunia.

(14)
(15)

xv

Prakata

S

aya baru berusia tiga belas tahun pada saat itu, dan pada saat itu saya dalam titik kehidupan yang masih terlalu muda untuk mengerti, bahkan dasar-dasar tentang apakah kehidupan itu. Namun demikian, saya duduk di sana, di tengah-tengah stadion yang dipenuhi orang-orang, keba- nyakan dari mereka serius mendengarkan seorang pengkhotbah yang sedang menjelaskan pemberian berharga yang dengan lapang dada diberikan oleh Bapa surgawi yang pengasih kepada dunia yang terhilang. Oh, saya telah mendengar kisah itu berkali-kali sebelumnya. Dan sebelumnya saya telah menerima bahwa itu benar. Saya tahu dalam hati saya bahwa keselamatan adalah sesuatu yang saya butuhkan. Namun kali ini ada yang berbeda. Kali ini ada sesuatu yang membuat pesan itu berbicara kepada saya, seolah-olah itu adalah suatu undangan pribadi yang Kristus tawarkan. Pada saat inilah saya berhadapan langsung dengan kenyataan bahwa saya harus membuat keputusan. Mulai saat ini dan seterusnya, saya akan dimintai pertanggungjawaban dan harus bertanggung jawab kepada Tuhan terkait siapakah dan apakah saya di hadapan- Nya. Karena saya menerima bahwa saya tidak sesuai dengan standar tinggi dari kebenaran sempurna yang dituntut oleh sang Pencipta Kudus ini, jelas bagi saya bahwa saya tidak memiliki apa yang dibutuhkan jika saya berharap untuk berdiri di hadapan-Nya tanpa takut akan penghakiman. Saya membutuhkan penebusan yang ditawarkan-Nya. Dan selanjutnya, itu adalah sesuatu yang saya inginkan. Selain itu, saya tahu itu sesuatu yang bisa saya dapatkan. Yang perlu saya lakukan adalah meresponi pemberian penuh rahmat yang dengan lapang dada Bapa tawarkan melalui karya yang telah diselesaikan Anak-Nya.

Jadi saya memberikan jawaban saya atas undangan Allah yang disampaikan

(16)

xvi

R A H A S I A K U A S A R O H A N I

melalui Billy Graham dan maju ke depan, di hadapan publik, untuk membuat pengakuan iman dalam Kristus.

Saya akan selalu bersyukur atas kesempatan yang diberikan kepada saya oleh Brother Graham di Shea Stadium, karena pada saat itulah Tuhan meyakin- kan saya untuk menerima undangan terbuka-Nya menuju kehidupan kekal melalui keselamatan. Tetapi saya juga berterima kasih kepada pendeta saya, seorang penginjil Lutheran kota kecil yang telah dipanggil pulang dari ladang misi di Afrika karena alasan kesehatan. Selama tahun-tahun masa kecil saya, khotbah-khotbahnya itulah yang telah menghancurkan tanah keras di hati saya, membajak alur-alur yang pada akhirnya akan menerima benih Firman Tuhan. Tuhan memberkati Anda, Saudara Flothmeier.

Sekarang saya telah menerima keselamatan. Dan entah bagaimana saya berbeda—saya tahu itu—meskipun saya tidak bisa menjelaskannya. Saya bisa merasakannya! Dan hati saya meluap oleh sukacita untuk mengonfirmasi fakta ini. Saya telah menerima Kristus! Saya memiliki hidup kekal, dan dengan itu saya memiliki hasrat yang kuat untuk menyenangkan Dia yang telah memberikan pemberian yang begitu indah. Saya telah berubah di dalam, entah bagaimana, dan karena perubahan ini saya yakin bahwa mulai sekarang jalan keluar saya dalam kehidupan akan berbeda.

Selanjutnya, karena sekarang saya anak Tuhan, saya dapat melayani-Nya.

Saya dapat menyenangkan Dia yang telah begitu luar biasa memberkati saya.

Inilah pikiran saya saat itu—pikiran-pikiran yang muncul dalam benak orang percaya baru sejak zaman Pentakosta. Jadi, dengan cara yang agak seperti Yakub yang telah menerima berkat (Kejadian 32:24–30), saya mulai melayani Allah, dengan cara saya, dan sebaik yang saya tahu caranya. Dan karena ini, dua puluhan tahun berikutnya dalam perjalanan Kristen saya terdiri dari apa yang begitu sering dapat dibandingkan dengan naik roller coaster iman. Mengapa?

Meskipun saya memiliki benih Roh kehidupan di dalam diri saya, saya tidak dapat keluar dari siklus tanpa-hasil yang saya alami, dan memasuki kebebasan dan hidup berkemenangan yang tersedia bagi saya seperti yang dideskripsikan dalam Alkitab. Apakah alasannya? Saya tidak diberitahu, saya juga tidak menyadari, bahwa saya masih kekurangan dasar yang kuat dalam prinsip-prinsip pertama Kristus (Ibrani 6:1–3).

(17)

xvii

P R A K A T A

Di tengah tahun-tahun perjuangan, frustrasi, serta pasang surut, saya tidak mengira bahwa anugerah Allah tidak pernah meninggalkan saya. Namun, karena ketidaktahuan saya tentang konflik yang ada di dalam diri saya, acap kali saya bahkan meragukan pengalaman keselamatan saya. Sekian tahun kemudian dalam kehidupan saya, barulah Allah mengungkapkan kepada saya kebenaran bahwa sebenarnya, anugerah-Nya masih bersama saya, dengan sabar menunggu dan bekerja ke arah waktu ketika saya akan menerima pelajaran iman berikutnya—pelajaran yang saya sangat enggan untuk mempelajarinya sejak hari ketika saya menerima keselamatan, bertahun-tahun silam. Dan tidak heran bahwa saya butuh waktu lama untuk melihat kebenaran ini. Sepanjang perjalanan kehidupan rohani kita, mungkin pelajaran ini merupakan pelajaran tersulit yang harus kita pelajari sebagai orang Kristen.

Pada awal kehidupan Kristen kita, dan sebagai hasil dari kesadaran bawaan kita yang baru, kita diliputi perasaan ekstasi dan sukacita yang biasanya menyer- tai mereka yang telah diampuni dosa-dosanya. Meskipun di satu sisi perasaan ini adalah konfirmasi yang kita miliki dalam hati kita bahwa kita diterima di hadapan Allah, di sisi lain sebenarnya kita tersandung saat berhadapan dengan persetujuan yang baru ditemukan ini. Kita berasumsi bahwa keselamatan membuat kita diterima sepenuhnya di hadapan Allah sehingga Dia akan ber- kenan dengan apa pun yang kita persembahkan kepada-Nya, selama itu tam- paknya berasal dari niat baik kita. Namun, pada titik ini dalam kehidupan rohani kita, kita masih mengabaikan fakta bahwa Allah membuat perbedaan bahwa kita masih belum cukup dewasa, atau cukup cerdas, untuk membuatnya. Anda mengerti, Dia masih menolak semua yang keluar dari daging kita, seperti yang Dia lakukan sebelum kita diselamatkan. Perubahan yang terjadi setelah kita menerima Kristus hanya menyentuh roh kita; itu belum memasuki alam jiwa kita, belum ke tubuh kita. Tetapi dalam ketidaktahuan kita, dengan keinginan kita untuk membalas kebaikan yang telah dikaruniakan kepada kita, kita mulai melayani-Nya dengan beberapa dari antara hal-hal darinya Dia datang untuk membebaskan kita. Jadi, kita mempersembahkan kepada-Nya pekerjaan daging kita.

Ini adalah pelajaran rohani yang saya pelajari selama lebih dari dua puluh tahun dalam kehidupan saya. Dan itu adalah pelajaran paling penting yang

(18)

xviii

R A H A S I A K U A S A R O H A N I

harus kita—sebagai orang percaya—pelajari. Mengapa? Karena Allah melalui Roh Kudus memiliki tugas untuk mengajari kita sesuatu yang kita tidak ingin lihat atau kenali tentang diri kita sendiri. Ini sangat mirip dengan bangsa Israel ketika mereka melakukan perjalanan di padang gurun. Mengapa Allah menguji mereka? Apa yang Dia coba ajarkan kepada mereka selama bertahun-tahun itu? Dia melakukan upaya berulang kali untuk mengungkapkan sesuatu kepada orang-orang yang tidak tahu siapa dan apa sebenarnya mereka. Mereka adalah orang-orang yang berulang kali berjanji, namun mereka orang-orang yang tidak diperlengkapi untuk menindaklanjuti perkataan mereka—orang-orang yang menggerutu dan bersungut-sungut pada setiap ujian yang Allah tempatkan di jalan mereka. Oleh karena itu, pelajaran dari pencobaan di padang belantara mereka adalah agar mereka mengetahui apa yang ada di dalam hati mereka—

untuk mengenal diri mereka sendiri. (Lihat Ulangan 8:2.) Seperti umat-Nya pada zaman dahulu, saya tidak mengenal diri saya dengan baik. Akibatnya, saya menghabiskan tahun-tahun saya untuk berulang kali mencoba menyenang- kan Tuhan, dan pasti gagal. Akhirnya dalam keputusasaan, saya menyerah.

Saya telah mencapai akhir diri saya sendiri. Saya angkat tangan dan mengakui kekalahan total. Ini tujuh tahun yang lalu, tetapi apa yang saya tidak tahu pada saat itu adalah bahwa akhir diri saya adalah tempat di mana Allah memulai.

Saya sekarang siap untuk mempelajari apa yang sangat enggan saya terima di masa lalu. Akibatnya, Allah mulai membuat perubahan drastis dalam kehi- dupan saya, baik eksternal maupun internal. Meskipun ada kalanya itu terasa seperti saya memegang erat-erat kehidupan yang berharga daripada belajar mengikuti pimpinan Roh, hasilnya perlahan-lahan mulai terlihat. Selama be- berapa tahun berikutnya, saya memasuki apa yang saya rindukan: pertumbuhan dan kedewasaan dalam roh. Saya harus mengakui bahwa pertumbuhan ini bukannya tanpa bayar harga, tetapi berapa harga yang dapat diberikan pada hal- hal yang bernilai kekal? Berapakah harga yang terlalu tinggi untuk sesuatu yang berkenan bagi Allah?

Selama waktu inilah Tuhan membawa seorang saudara kepada saya untuk membantu meletakkan fondasi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan saya dalam Tuhan. Dia mengajari saya tentang pentingnya renungan harian dalam Firman dan perlunya saat teduh. Saat ini mulai berdampak pada perjalanan

(19)

xix

P R A K A T A

dan persekutuan saya dengan Tuhan, itu juga mengobarkan keinginan hati yang kuat untuk membaca dan belajar lebih banyak lagi. Setelah beberapa tahun, ketika disiplin yang saya perlukan untuk membawa saya maju di sepanjang sisa kehidupan rohani saya ditanamkan secara menyeluruh dalam diri saya, Tuhan bermurah hati menghadirkan bagi saya sejumlah orang kudus yang memerhatikan apa yang sekarang telah menjadi gairah intens untuk lebih mengenal dan memahami Tuhan. Saya disarankan agar saya membaca karya seseorang yang belum pernah saya dengar, seorang pria bernama Watchman Nee. Dijelaskan kepada saya bahwa Watchman Nee memiliki pemahaman yang sangat dalam tentang Tuhan dan hal-hal rohani. Setelah namanya dikonfirmasi oleh sejumlah saksi, saya mengikuti saran itu dan membeli beberapa bukunya di toko buku setempat.

Saat saya mulai membaca, saya dapat merasakan dalam roh saya bahwa orang ini telah mengenal Allah dalam cara yang sangat karib. Namun, saya tidak menganggap karyanya sebagai bacaan cepat, dan sebagian besar cukup sulit dipahami. Setelah satu atau dua tahun kemudian barulah saya sepenuhnya mengerti sebabnya: daging sulit memahami hal-hal dari roh. Namun demikian, saya tidak akan membiarkan hal itu menghalangi saya, jadi saya terus mengon- sumsi sebanyak mungkin tulisan-tulisan Watchman Nee. Itu terjadi pada 1994.

Pada akhir 1996, saya menyelesaikan buku terakhir dari yang tersedia di toko buku setempat, yang totalnya ada lebih dari enam puluh buku. Sampai hari ini, saya tidak berhenti bersyukur kepada Tuhan atas hambanya yang satu ini dan atas akses yang saya dapatkan untuk pemahaman yang diberikan kepadanya.

Meskipun saya sudah membaca karya banyak penulis Kristen, ada beberapa yang mendekati Watchman Nee dalam kedalaman pemahaman mereka dan, secara lebih spesifiknya, dalam kemampuan mereka untuk menguraikan pengalaman-pengalaman subjektif dan praktis yang melekat dalam kehidupan rohani. Tidak peduli apa tahap seorang Kristen dalam perjalanan dan kede- wasaannya, kekuatan dan kelemahan masing-masing diperiksa secara detail di seluruh tulisan Nee—yang membawa kita pada alasan mengapa buku ini ada di hadapan Anda.

Saat saya mendekati akhir dari apa yang tersedia melalui Watchman Nee, Tuhan meletakkan beban di hati saya untuk membagikan beberapa dari banyak

(20)

xx

R A H A S I A K U A S A R O H A N I

pemahaman luar biasa yang telah sangat membantu saya dalam perjalanan dan pertumbuhan rohani saya. Dan meskipun saya memiliki hasrat untuk membagikannya, saya sedih karena rata-rata orang Kristen tidak akan pernah memiliki waktu dan kesempatan untuk diberi makan dengan daging Firman seperti yang saya alami melalui tulisan-tulisan Nee yang produktif. Untuk alasan ini, saya mulai mengekstrak banyak dari pemahaman yang kuat itu, menggabungkannya ke dalam sebuah buku yang akan memfasilitasi ketersedia- anya bagi tubuh Kristus, serta dalam format yang mudah dikonsumsi.

Hasilnya ada di depan Anda. Saya berdoa agar Tuhan akan memberkati Anda melalui kompilasi ini sebanyak saya diberkati melalui pembacaan saya dari karya-karya asli hamba Tuhan yang rendah hati dan setia ini.

Sentinel Kulp

(21)

xxi

ucapan terima Kasih

S

ebagian besar kutipan yang terdapat dalam buku ini adalah parafrasa dalam kata-kata saya sendiri. Bagaimanapun juga, izin dari mereka yang memegang hak cipta atas karya-karya Nee memang sudah sepan- tasnya dan memang perlu didapatkan. Organisasi-organisasi berikut ini me- megang hak atas karya-karya ini dan telah berbaik hati dalam memberikan penggunaannya.

Sebagian besar karya Nee yang digunakan sebagai sumber buku ini tersedia melalui Christian Fellowship Publishers, New York. Daftar lengkap buku mereka dapat diminta dengan menghubungi mereka di Christian Fellowship Publishers, 11515 Allecingie Parkway, Richmond, VA 23235, atau online di www.c-f-p.com.

The Normal Christian Life; Changed into His Likeness; Sit,Walk, Stand;

Love Not the World; and What Shall This Man Do? berada di bawah hak cipta Kingsway Publications, Lottbridge Drove, Eastbourne, East Sussex, Inggris BN23 6NT. Tiga dari buku ini—The Normal Christian Life; Changed into His Likeness; and Sit, Walk, Stand—diterbitkan di Amerika Serikat oleh Tyndale House Publishers, Inc., P.O. Box 80, Wheaton, IL 60189-0080.

The Release of the Spirit berada di bawah hak cipta Sure Foundation, Inc., 2522 Colony Court, Indianapolis, IN 46280. Song of Songs berada di bawah hak cipta Christian Literature Crusade, P.O. Box 1449, Benteng Washington, PA 19034.

Kepada organisasi-organisasi ini, dan terutama kepada orang-orang di balik mereka, saya mengucapkan terima kasih yang tulus atas pertimbangan dan persetujuan mereka. Menulis buku ini hanyalah tugas yang diberikan dan diselesaikan oleh seorang hamba yang setia, tetapi melihat bahwa orang lain memiliki kesempatan untuk diberkati oleh buku ini adalah alasan untuk bersukacita.

(22)
(23)

xxiii

Kata Pengantar

S

aya ingin membuat beberapa poin untuk membantu Anda lebih memahami tujuan di balik kumpulan karya di hadapan Anda, sehingga Anda dapat memandangnya dari perspektif yang dimaksudkan.

Tetapi pertama-tama, penjelasan tentang apa yang ‘bukan’ dari buku ini.

Buku ini tidak dimaksudkan sebagai kompilasi dari karya terbaik Watchman Nee. Jika pembaca berharap untuk melihat yang terbaik dari apa yang disajikan oleh Watchman Nee, ia harus mengulangi apa yang telah saya lakukan—mem- beli dan membaca semua materi yang tersedia dalam bentuk cetak. Dari pe- mahaman yang Allah berikan kepada Nee, sebagian besar memiliki kedalaman rohani yang luar biasa sehingga hanya ada sedikit, jika ada, jalan pintas untuk mencapai pemahaman tentang semuanya.

Ini dimaksudkan untuk menjadi sarana di mana banyak dari wawasan intens yang diberikan kepada pria ini selama kehidupan pelayanan dan pengorbanannya dapat dikumpulkan bersama dan dikompilasi ke dalam bentuk yang ringkas—suatu bentuk yang dapat berguna dalam memberi makan tubuh yang sangat membutuhkan makanan rohani yang sehat. Jika memungkinkan, digunakan kutipan-kutipan langsung dari penulis. Namun, dalam sebagian besar tempat, tidak mungkin untuk mengeluarkan prinsip-prinsip tertentu dari konteks diskusi secara keseluruhan dan tetap mempertahankan penekanan dan makna yang sama tanpa mengubah kata-katanya. Untuk alasan ini, diper- lukan kehati-hatian ekstra dalam area-area ini agar tetap berfokus pada dua tujuan utama: menjaga integritas kebenaran Alkitab, dan menyampaikan pemikiran dan wawasan rohani sang penulis sejelas mungkin sambil mem- pertahankan potensi dari kutipan-kutipan yang terekspresi dalam materinya.

Saya berdoa agar saya dapat melakukan ini dengan cara yang tidak akan me- ngecewakan Dia yang memberikan pemahaman ini kepada Nee.

(24)

xxiv

R A H A S I A K U A S A R O H A N I

Setelah sekarang tersedia, untuk pertama kalinya di satu meja, pilihan- pilihan pilihan yang Tuhan ungkapkan kepada pria ini, dan dalam porsi yang dapat dikonsumsi dengan baik oleh orang-orang percaya, saya rindu dan berdoa agar Tuhan menggunakan buku ini untuk memberkati dan memberi makan mereka yang memiliki hati untuk menjelajah ke dalam kehidupan dan perja- lanan rohani yang lebih dalam. Juga, saya berdoa agar Dia membangkitkan rasa haus dan lapar dalam diri mereka akan hal yang sama—sehingga mereka akan melihat lebih jauh dan lebih dekat pada beberapa dari banyak ‘sajian lezat’ yang telah Tuhan sediakan melalui Watchman Nee.

Dengan pemikiran ini, saya merancang keseluruhan struktur buku ini, untuk memfasilitasi referensi yang mudah pada karya tertentu yang digunakan dengan melihat ke indeks referensi.

Saya berdoa agar Kristus memiliki keunggulan bahkan dalam warisan makanan rohani yang telah ditinggalkan hamba Tuhan ini kepada kita.

(25)

1

Satu

Kehidupan Kristen yang normal

S

tandar normal Allah bagi orang Kristen dapat diringkas sebagai berikut:

Saya tidak hidup lagi! Sekarang Kristuslah yang hidup di dalam saya (Galatia 2:20).

Ada dua aspek keselamatan yang seharusnya dimanifestasikan dalam kehidupan orang Kristen: yang pertama adalah pengampunan dosa; yang kedua adalah pembebasannya dari berbuat dosa. Siapa saja yang tidak mengalami kedua aspek ini dalam kehidupannya adalah hidup di bawah hak istimewa yang telah Allah dapatkan bagi kita di dalam Kristus.

Karena pemahaman kita yang terbatas tentang keadaan sifat dosa kita, kita tidak memiliki penghargaan yang benar terkait betapa tidak berdayanya manusia jasmani itu. Jadi, kita masih memiliki harapan-harapan dalam diri kita sendiri. Dan sebagai akibat dari pola pikir yang keliru ini, kita berpikir bahwa kita dapat menyenangkan Allah.

Darah dapat membasuh dosa-dosa saya, tetapi tidak dapat membasuh

“manusia lama” saya (Roma 6:6). Untuk inilah kita membutuhkan Salib, agar manusia lama itu dapat disalibkan. Meskipun darah berurusan dengan dosa, Saliblah yang berurusan dengan orang berdosa.

(26)

2

R A H A S I A K U A S A R O H A N I

Pada awal kehidupan Kristen, kita prihatin dengan perbuatan kita dan bukan dengan siapa kita; kita lebih tertekan oleh apa yang telah kita lakukan daripada oleh apa yang kita alami. Kita berpikir bahwa andai saja kita dapat memperbaiki hal-hal tertentu, kita akan menjadi orang Kristen yang baik; oleh karena itu, kita mulai mengubah perbuatan-perbuatan kita. Kita mencoba menyenangkan Tuhan, tetapi kita mendapati bahwa sesuatu di dalam diri kita tidak ingin menyenangkan Dia. Dan semakin kita mencoba memperbaiki berbagai perkara secara eksternal, semakin kita menyadari betapa dalamnya masalah itu sebenarnya.

Karena kita datang ke dunia ini melalui kelahiran, kita harus keluar dengan kematian. Untuk mengakhiri keberdosaan kita, kita harus mengakhiri kehi- dupan. Tetapi bagaimana kita mati? Bukan dengan mencoba bunuh diri.

Sebaliknya, kita mati dengan mengakui bahwa Allah telah berurusan dengan kita dalam Kristus. Ini diringkas dalam pernyataan sang rasul, “Atau tidak tahu­

kah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian­Nya?” (Roma 6:3).

Salib mengakhiri ciptaan pertama, dan dari kematian dihadirkan seorang ciptaan baru di dalam Kristus: Manusia Kedua.

Syarat-syarat menjalani kehidupan Kristen ada empat:

(1) mengetahui—pewahyuan dari Allah tentang apa yang telah Kristus lakukan bagi kita,

(2) merenungkan—mengalami apa yang telah Allah nyatakan kepada kita dalam kehidupan kita,

(3) mempersembahkan diri kita kepada Allah—pengudusan (konsekrasi) bagi Allah terkait dengan hidup baru yang telah Dia tempatkan di dalam kita, dan

(4) berjalan dalam Roh—pendewasaan dalam roh kita untuk peka terhadap setiap pimpinan-Nya. Pengalaman setiap orang percaya seharusnya mencakup empat kondisi ini.

Cara pembebasan Allah sama sekali berbeda dari cara manusia. Cara manusia adalah mencoba menekan dosa dengan berusaha mengatasinya; Cara Allah adalah menyingkirkan pendosanya. Banyak orang Kristen berduka atas

(27)

3

K e h i D u P a n K R i s t e n y a n g n o R m a l

kelemahan mereka, berpikir bahwa seandainya mereka lebih kuat maka semuanya akan baik-baik saja. Tetapi cara Allah membebaskan kita dari dosa bukanlah dengan membuat kita kian lama kian kuat; melainkan dengan membuat kita kian lama kian lemah. Allah membebaskan kita dari kuasa dosa, bukan dengan menguatkan manusia lama kita, tetapi dengan menyalibkan dia; bukan dengan membantunya melakukan apa saja, tetapi dengan menyingkir dia sepenuhnya dari tempat kejadian.

Ini sama sekali bukan pengetahuan intelektual, tetapi pembukaan mata hati—untuk melihat apa yang kita miliki di dalam Kristus.

Agar Firman Allah yang tertulis menjadi Firman yang hidup dari Allah bagi Anda, Dia harus memberi Anda “roh hikmat dan wahyu dalam pengenalan akan Dia” (Efesus 1:17 KJV).

Kita adalah pabrik, dan tindakan kita adalah produk. Darah Tuhan Yesus telah berurusan dengan pertanyaan tentang produk, yaitu, dosa-dosa kita, dan Salib telah menyapu bersih pabrik yang memproduksi barang-barang itu.

Apa yang ada “di dalam Kristus” tidak dapat berbuat dosa; apa yang ada

“di dalam Adam” dapat berdosa dan akan berdosa setiap kali Setan diberi kesempatan untuk mengerahkan kuasanya atas itu.

Iman adalah substansi dari hal-hal yang diharapkan (Ibrani 11:1). Ini berarti membuat hal-hal itu nyata dalam pengalaman. Substansi adalah objek yang saya miliki—sesuatu di hadapan saya. ‘Membuktikan dengan fakta’ artinya saya memiliki kekuatan atau kemampuan untuk membuat substansi itu menjadi nyata bagi saya.

Janji-janji Allah dinyatakan kepada kita oleh Roh-Nya sehingga kita dapat memegangnya.

Sebagai orang Kristen, Alah tidak pernah menyuruh kita untuk berjuang masuk ke dalam Kristus. Kita tidak disuruh ke sana, karena kita sudah ada di sana. Namun, kita diperintahkan untuk tetap berada di tempat Allah menem- patkan kita.

Dalam berurusan dengan Kristus, Allah telah berurusan dengan orang Kristen; dalam berurusan dengan sang Kepala, Dia telah berurusan dengan semua anggota. Salah besar jika kita untuk berpikir bahwa kita dapat mengalami

(28)

4

R A H A S I A K U A S A R O H A N I

apa pun yang berkaitan dengan kehidupan rohani hanya dari diri kita sendiri, tanpa Allah.

Setiap pengalaman rohani sejati berarti bahwa kita telah menemukan suatu fakta tertentu di dalam Kristus, dan telah memasuki pengalaman-Nya.

Salib adalah hal negatif paling ekstrem di alam semesta, karena dengan salib itu Allah menghapus segala sesuatu yang bukan berasal dari-Nya sendiri;

hal positif terbesar di alam semesta adalah Kebangkitan, karena melaluinya Allah mewujudkan semua yang akan Dia miliki dalam tatanan baru dari segala sesuatu. Salib adalah pernyataan Allah bahwa segala sesuatu di dalam kita dari ciptaan lama harus mati, karena tidak ada Adam pertama yang dapat melewati Salib.

Ada dunia lama dan dunia baru, dan di antara keduanya ada kubur. Dan meskipun Allah telah menyalibkan saya bersama Kristus, saya masih harus setuju untuk diasingkan ke kubur.

Apa yang belum melewati kematian tidak akan pernah bisa dikuduskan bagi Allah, karena Allah hanya akan menerima apa yang berasal dari tatanan baru tersebut—apa yang berkaitan dengan Roh-Nya.

Mempersembahkan diri saya kepada Allah menyiratkan suatu pengakuan bahwa saya sudah milik-Nya sepenuhnya.

Bagaimana kita bisa mengharapkan Tuhan untuk hidup di dalam kita jika kita tidak mempersembahkan hidup kita kepada-Nya?

Jika kita memberikan diri tanpa pamrih kepada Tuhan, mungkin ada banyak penyesuaian yang harus dilakukan. Allah tidak akan membiarkan sisa apa pun dari manusia lama kita. Jari-Nya akan menyentuh, poin demi poin, hal- hal yang bukan milik-Nya sampai segala sesuatu dari sifat lama kita di singkirkan.

Allah akan selalu menghancurkan apa yang dipersembahkan kepada-Nya.

Pertama Dia menghancurkan apa yang diambil-Nya; tetapi—setelah hancur—Dia memberkati, dan kemudian menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan orang-orang lain (Markus 6:41).

Kita semua harus pergi ke Salib, karena secara alami, apa yang ada di dalam diri kita adalah kehidupan keakuan. Adam lebih memilih kehidupan keakuan daripada kehidupan ilahi; oleh karena itu, Allah harus mengumpulkan semua yang ada di ‘dalam Adam’ dan mengakhirinya.

(29)

5

K e h i D u P a n K R i s t e n y a n g n o R m a l

Jika kita tidak memiliki pengalaman pencurahan Roh Kudus, kita harus meminta kepada-Nya pewahyuan tentang fakta kekal bahwa itu adalah karunia dari Tuhan yang dimuliakan bagi gereja-Nya. Kemudian, setelah kita melihat fakta ini, upaya-upaya kita akan berubah menjadi pujian.

Orang-orang Kristen di Korintus telah menjadi sibuk dengan tanda-tanda pencurahan Roh Kudus yang terlihat. Pada saat yang sama, hidup mereka penuh kontradiksi dan menjadi cela bagi nama Tuhan. Meskipun ada Roh Kudus yang tinggal di dalam mereka, mereka tidak (kurang) memiliki pe- ngenalan akan hadirat-Nya. Oleh karena itu, pewahyuan dari Roh yang tinggal di dalam mereka adalah solusi yang Paulus tawarkan kepada orang-orang Kristen di Korintus untuk ketidak-rohanian mereka (1 Korintus 2).

Untuk mengalami kehidupan Kristus secara praktis, harus ada suatu hari, sepasti hari pertobatan kita, ketika kita menyerahkan semua hak atas diri kita sendiri dan tunduk kepada ketuhanan mutlak Yesus Kristus di setiap area kehi- dupan kita. Pewahyuan akan persyaratan ini adalah langkah pertama menuju keku dusan; konsekrasi (mempersembahkan seluruh hidup kita) adalah langkah kedua.

Sampai ketuhanan Kristus menjadi hal yang menetap di dalam hati kita, Roh Kudus tidak dapat bekerja secara efektif di dalam kita. Jika kita tidak memberikan otoritas mutlak dalam kehidupan kita kepada Kristus, meskipun mungkin Dia hadir, Dia tidak dapat berkuasa. Kekuatan Roh ditahan.

Orang berdosa yang diampuni sangat berbeda dari orang berdosa biasa, dan orang Kristen yang dikuduskan sangat berbeda dari orang Kristen biasa.

Kasih karunia berarti Allah telah melakukan sesuatu untuk saya; hukum berarti bahwa saya harus melakukan sesuatu untuk Allah.

Masalah dengan hukum taurat bukanlah tuntutannya yang tidak adil, tetapi bahwa saya, sebagai orang berdosa, tidak dapat memenuhi tuntutan hukum tersebut.

Hukum taurat membuat kelemahan kita menjadi nyata. Kalau bukan karena hukum taurat, kita tidak akan pernah tahu betapa lemahnya kita. Hukum taurat itulah yang memperlihatkan sifat sejati kita.

Hukum taurat tidak diberikan dengan harapan bahwa kita akan me na- atinya; itu diberikan dalam pengetahuan penuh bahwa kita akan melanggarnya.

(30)

6

R A H A S I A K U A S A R O H A N I

Dan ketika kita telah melanggarnya sepenuhnya, barulah kita yakin akan ke- butuhan mutlak kita, maka tujuan hukum taurat itu telah tercapai sepenuhnya.

Hukum taurat telah menjadi kepala sekolah kita untuk membawa kita kepada Kristus, sehingga Dia sendiri dapat menggenapinya di dalam kita (Galatia 3:24).

Apa artinya dibebaskan dari hukum taurat? Ini berarti bahwa mulai sekarang saya tidak akan lagi mencoba melakukan apa pun untuk menye- nangkan Allah; karena jika saya melakukannya, maka saya segera menempatkan diri saya di bawah hukum taurat. Oleh karena itu, saya tidak memiliki alternatif;

Saya harus membiarkan Kristus menggenapi hukum di dalam diri saya. Dan akhirnya, saya melihat bahwa hanya inilah yang diperkenan Allah (Matius 5:17).

Inilah pembebasan dari hukum taurat!

Hanya setelah mencapai titik keputusasaan dalam diri kita—sehingga kita bahkan berhenti mencoba—kita menaruh kepercayaan kita kepada Tuhan untuk memanifestasikan hidup kebangkitan-Nya di dalam kita. Semakin cepat kita berhenti mencoba, semakin baik. Karena hanya dengan berhenti berusaha dengan kekuatan sendirilah kita memberi tempat kepada Roh Kudus. Dan kemudian, kita akan melihat kuasa yang lebih kuat dari diri kita sendiri yang membawa kita melewatinya.

Selama kita mencoba melakukan apa saja, Roh Kudus tidak bisa melakukan apa-apa. Kita gagal karena usaha kita.

Kita semua harus sampai pada titik di mana kita berkata, “Tuhan, saya tidak dapat melakukan apa pun untuk-Mu, tapi saya percaya kepada-Mu untuk melakukan segalanya dalam diri saya.”

Satu alur pemikiran yang salah yang lazim di kalangan orang Kristen adalah ini: kita tahu bahwa pembenaran adalah milik kita melalui Tuhan Yesus dan itu tidak memerlukan usaha dari pihak kita, tetapi kita pikir pengudusan ber gantung pada usaha kita sendiri. Kita tahu kita dapat menerima pengam- punan hanya dengan mengandalkan Tuhan sepenuhnya, namun kita percaya kita dapat memperoleh pembebasan dengan melakukan sesuatu dari kekuatan sen diri.

Setelah keselamatan, kebiasaan lama untuk “melakukan” muncul kembali de ngan sendirinya, dan kita memulai upaya diri kita yang lama lagi. Namun, Alki tab menyatakan bahwa, baik dalam pembenaran dan pengudusan, yang mengerja- kan adalah Allah. “Allah yang bekerja di dalam kamu” (Filipi 2:13, NKJV).

(31)

7

K e h i D u P a n K R i s t e n y a n g n o R m a l

Hidup di dalam Roh berarti saya percaya Roh Kudus melakukan di dalam saya apa yang tidak dapat saya lakukan sendiri. Ini bukan hal mencoba, tetapi percaya; bukan hal pergumulan, tetapi mengandalkan Allah (memasuki perhentian dalam Dia.)

Salib telah diberikan untuk memperoleh keselamatan bagi kita; Roh telah diberikan untuk menghasilkan keselamatan di dalam kita.

Kita berpikir bahwa kehidupan Kristen adalah “kehidupan yang diubahkan,”

tetapi sebenarnya tidak. Apa yang Allah tawarkan kepada kita adalah “kehidupan yang ditukar,” “kehidupan yang digantikan”, dan Kristus adalah pengganti di dalam kita.

Banyak orang percaya memiliki pengertian yang salah tentang pengudusan.

Secara umum dipahami bahwa setiap hal dalam kehidupan kita seharusnya kudus. Tetapi itu bukan kekudusan, melainkan buah kekudusan. Kekudusan adalah Kristus.

Saya tidak bisa menyenangkan Allah, tetapi tidak ada kata “Saya tidak bisa” di dalam Kristus. “Aku dapat melakukan segala sesuatu melalui Kristus yang menguatkan aku” (Filipi 4:13, NKJV).

Jika kita melepaskan kehendak kita sendiri dan percaya sepenuhnya kepada-Nya, kita tidak akan jatuh tergeletak dan hancur; sebaliknya, kita akan jatuh ke dalam “hukum Roh kehidupan” (Roma 8:2, NKJV). Karena Allah tidak hanya memberi kita hidup, tetapi Dia juga memberi kita suatu hukum kehi dupan.

Pewahyuan selalu mendahului iman.

Salah satu masalah terbesar Allah di gereja saat ini bukanlah denominasi dan berbagai perpecahan buatan manusia dalam tubuh Kristus; namun, hati individualistis kita sendirilah yang menciptakan dan terus mendukung perpecahan ini.

Apa yang Allah inginkan lebih dari apa pun adalah orang yang begitu menginginkan hati Allah sendiri.

Masalah dengan banyak dari kita sebagai orang Kristen adalah bahwa kita telah mengubah saluran yang mengarahkan energi kita, tetapi kita tidak meng- ubah sumber energi itu. Kita cenderung lupa bahwa dalam menangani hal-hal ilahi, itu bukan perkara nilai perbandingan, tetapi asalnya. Dari mana sum ber daya itu berasal? daging kita? Atau kehidupan kebangkitan Kristus!

(32)

8

R A H A S I A K U A S A R O H A N I

Roh Kudus telah ditugaskan untuk mengajar kita (Yohanes 14:26). Dia melakukannya dengan berhati-hati meletakkan jari-Nya pada sesuatu dari sifat lama yang dilihat-Nya di dalam kita dan berkata, “Ini jasmaniah; ini ber- sumber pada manusia lama dan tidak berasal dari-Ku. Ini tidak boleh tinggal di sini.” Sebelum Dia melakukannya, mungkin kita setuju pada prinsipnya, tetapi kita tidak pernah bisa benar-benar melihat kebenarannya. Mungkin kita setuju dan bahkan menikmati pengajaran itu, tetapi kita tidak akan pernah benar-benar muak pada diri kita sendiri.

Terang hanya memiliki satu hukum: terang bersinar di mana pun itu diterima.

Kita tidak dapat mengetahui adanya kebencian terhadap dosa maupun pengkhianatan terhadap keakuan kita sebelum kita mengalami kilatan pe- wahyuan dari Allah atas kita, yang membuat kita dapat melihat seperti Allah melihat.

Hanya ada sedikit sekali bukti dari kehidupan rohani—tempat kehidupan itu ada di dalam diri kita, karena jiwa menyelimuti dan mengurung kehidupan itu sampai-sampai itu tidak dapat menemukan jalan keluarnya. Jika kita hidup dalam jiwa, kita bekerja dan melayani dengan kekuatan lahiriah kita, bukan mengambilnya dari Allah.

Allah ingin membawa kita ke titik di mana kekuatan lahiriah kita tersentuh dan melemah secara fundamental (Kejadian 32:24-25), sehingga kita tidak berani lagi untuk memercayai diri sendiri.

Ketika kita benar-benar “mencurahkan” diri kita untuk Dia, itu menda- tangkan kepuasan sejati dalam hati Allah (Matius 26:7-8).

Kita tidak bisa menyuntikkan gairah rohani secara paksa kepada orang lain; kita tidak bisa memaksa orang lain agar lapar. Kelaparan harus diciptakan, dan itu dapat diciptakan dalam diri orang-orang lain hanya oleh mereka yang membawa impresi Allah. Tetapi di dalam diri kita juga harus ada sesuatu yang melepaskan keharuman Kristus yang kita miliki dan itu menghasilkan kesadaran akan kebutuhan dalam diri orang-orang lain. Dan sesuatu itu adalah kesediaan untuk menyerahkan, suatu pemecahan dan pencurahan segalanya bagi Allah.

Inilah yang menarik orang-orang lain untuk keluar dan mengenal Tuhan.

(33)

9

Dua

Diubahkan dalam

Keserupaan dengan-nya

A

llah mengerat sifat lama kita yang mementingkan diri sendiri untuk membuka jalan bagi sifat baru kita di dalam Kristus, yang bekerja dalam kerja sama yang rela dengan-Nya. Jadi, Roh bergerak untuk mencapai tujuan Tuhan dengan cara-Nya sendiri. Inilah tujuan dari seluruh urusan Tuhan dengan milik-Nya.

Keselamatan (pembenaran) kita sepenuhnya dari Allah. Dan jika ini benar untuk permulaan keselamatan kita, itu juga benar untuk semua yang terjadi setelah kita dikuduskan. Jika sumber kehidupan kita adalah Allah, demikian juga segala sesuatu yang mengikutinya. Tidak ada yang dimulai dari kita.

Semua pengetahuan adalah hasil dari ketaatan. Ketika kita melakukan kehendak-Nya, kita dapat melihat kehendak-Nya lebih lagi. Jika orang memu- tuskan untuk melakukan kehendak-Nya, dia akan tahu apakah kehendak itu (Yohanes 7:17).

Mereka yang mengenal Allah tidak perlu melindungi hak-hak mereka.

Karena mereka percaya kepada-Nya, mereka belajar untuk mengandalkan-Nya untuk hasilnya—mengetahui bahwa apa pun seharusnya kehendak-Nya, entah bagaimana itu akan bermanfaat bagi mereka.

(34)

10

R A H A S I A K U A S A R O H A N I

Kematian Kristus yang bekerja dalam kehidupan manusialah yang menghasilkan kemurnian roh. Dan kemurnian roh inilah yang membawa terang lebih lanjut atau pewahyuan dari Allah.

Apakah kita dapat membawa Kristus ke dalam situasi itu untuk menjadi bejana pemulihan dari Allah tergantung pada apakah kita dapat menyingkir untuk memberi ruang bagi-Nya.

Perbedaan antara pekerjaan manusia dan pekerjaan Allah adalah masalah sumber dan masalah waktu.

Tanda perjanjian itu adalah sunat. Kita harus menjadi orang-orang yang tidak menaruh kepercayaan pada daging (Filipi 3:3), karena ketika kita hidup dalam daging, maka kita tidak berdaya secara rohani.

Apakah iman sejati itu? Itu adalah saat kita kalah dan benar-benar tidak berdaya lagi—saat kita harus percaya penuh kita kepada-Nya. Ini adalah iman.

Kita tidak pernah bekerja untuk keselamatan kita, secara bertahap mendaki ketinggian sampai kita mencapainya. Tuhan mencari dan menyelamatkan kita.

Dan sama halnya dengan kemenangan atas dosa; itu diterima, tidak dikerjakan.

Jika kita tunduk pada pekerjaan-Nya di dalam kita, kehidupan sifat lama kita secara bertahap akan berkurang menjadi nol, sehingga kehidupan Kristus dapat ditampilkan sepenuhnya.

Ciri khas Kekristenan sejati adalah bahwa itu memaksa orang untuk menerima.

Allah tidak mengatakan, “Jiwa yang berdosa harus dibersihkan dari dosa- nya”; kata-Nya, “Jiwa yang berdosa akan mati” (Yehezkiel 18:4).

Kehidupan Kristen adalah kehidupan Kristus. Kristus di dalam saya telah menjadi kehidupan saya dan menjalani kehidupan saya, bukan saya. Allah memberikan Dia kepada saya untuk menjadi hidup saya.

Kehidupan sehari-hari orang Kristen dapat diringkas dalam satu kata:

menerima.

Sama seperti Allah pernah membuka mata kita untuk melihat dosa-dosa kita diletakkan di atas Kristus, jadi sekali lagi Dia harus membuka mata kita untuk melihat diri kita sendiri dalam Kristus. Dan ini adalah sesuatu yang Dia senang melakukannya.

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu untuk mengatasi kendala- kendala yang ada dan memaksimalkan fungsi perpustakan anak yang dapat untuk menunjang aktifitas anak di perpustakaan dan sarana

- Orang-orang yang sehat secara spiritual adalah orang- orang yang menyerahkan diri kepada agama kepercayaannya masing- masing, dan kondisi jiwa mereka secara rohani di anggap

Barry membagikan pengenalan dan pengalaman seumur hidup kepada Anda di dalam buku ini yang akan memampukan Anda untuk membiarkan iman bangkit di dalam hati Anda dan

Sekarang saya tahu bahwa ini bukan hanya untuk memenuhi hasrat hati—meskipun itu memang memenuhi hasrat hati saya dan telah bertumbuh menjadi hasrat yang besar— tetapi ini

Sedangkan peranan Firman Allah dalam kehidupan, pertumbuhan dan kedewasaan rohani setiap orang percaya yaitu Firman Allah memberi hikmat dan menuntun manusia berdosa kepada

Saat Anda membaca cerita kami dan mengintip ke dalam hal-hal yang Tuhan telah ajarkan kepada kami, kami berdoa agar iman Anda dikuatkan, agar Anda mulai melihat diri Anda

Mereka hanya menunjukkan berhubungan sesama jenisnya kepada orang-orang tertentu, interaksi sosialisasi dengan pasangannya dalam kehidupan sehari-hari juga tidak

Dengan teknik wawancara ini, penulis dapat menggali data selengkap-lengkapnya terhadap bagaimanakah pelaksanaan Undang-undang nomer 23 tahun 2011 tentang pengelolaan