• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI BERWIRAUSAHA, MODAL USAHA, LOKASI USAHA DAN HARGA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA JUAL BELI PULSA DI CIBATU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI BERWIRAUSAHA, MODAL USAHA, LOKASI USAHA DAN HARGA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA JUAL BELI PULSA DI CIBATU"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MOTIVASI BERWIRAUSAHA, MODAL USAHA, LOKASI USAHA DAN HARGA TERHADAP KEBERHASILAN

USAHA JUAL BELI PULSA DI CIBATU

Penulis (Ai Marlina Aditama)1, Penulis (Joko Mulyono, S.E.,M.M)2 Program Studi Manajemen, Universitas Pelita Bangsa E-mail : aimarlina080397@gmail.com1; jokosalsa13@gmail.com2

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi berwirausaha, modal usaha, lokasi usaha dan harga terhadap keberhasilan usaha jual beli pulsa di cibatu. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh counter yang ada di cibatu. Pengambilan sampel menggunakan metode nonprobability sampling dengan teknik accidental sampling dan jumlah sampel sebanyak 92 responden.

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kualitas data/instrumet, uji asumsi klasik, uji hipotesis dan analisis regresi linear berganda.

Pengolahan data menggunakan bantuan software SPSS Versi 25.

Hasil penelitian ini menunjukkan variabel motivasi berwirausaha (X1) memiliki nilai signifikansi (0,000) < (0,05), modal usaha (X2) memiliki nilai signifikansi (0,170) > (0,05), lokasi usaha (X3) memiliki nilai signifikansi (0,044) < (0,05), dan harga (X4) memiliki nilai signifikansi (0,000) < (0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa hanya tiga variabel independen yakni motivasi berwirausaha, lokasi usaha dan harga yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha sedangkan modal usaha tidak berpengaruh. Hasil pengujian simultan (uji F) memiliki nilai signifikansi (0,000) < (0,05) dan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,908 atau 90,8% dari variabel keberhasilan usaha jual beli pulsa di cibatu dipengaruhi oleh motivasi berwirausaha, modal usaha, lokasi usaha dan harga sedangkan sisanya 9,2% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.

Kata kunci : Motivasi Berwirausaha, Modal Usaha, Lokasi Usaha, Harga Dan Keberhasilan Usaha

1. PENDAHULUAN

Pelaku wirausaha tidak dapat diabaikan, karena merekalah yang membawa perubahan dan kemajuan perekonomian Indonesia. Dewasa ini dapat dilihat bahwa semakin banyak masyarakat yang terjun ke dunia bisnis, dengan membuka usaha sendiri, baik skala kecil, menengah, maupun besar dalam berbagai sektor.

Dengan banyaknya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang berdiri, maka dapat mengurangi jumlah pengangguran yang ada serta menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain.

Pada era modernisasi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi yang dijadikan sebagai ruang untuk

(2)

meluapkan segala bentuk ekspresi.

Internet merupakan kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat untuk bersosial media baik untuk mencari informasi, berkomunikasi, berdiskusi, bahkan sarana untuk berbisnis. Hal ini dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai peluang untuk membuka usaha.

Perkembangan teknologi dapat merubah kehidupan tatanan masyarakat. Hampir seluruh lapisan masyarakat baik kalangan bawah, menengah, maupun atas sudah memiliki dan menggunakan handphone dalam kehidupan bersosial. Hal ini dapat terlihat dari tabel penggunaan internet di Indonesia pada tahun 2020 dibawah ini :

Gambar 1.1 Penggunaan Internet Di Indonesia

Sumber : databoks.katadata.co.id Meningkatnya penggunaan internet disetiap tahunnya menjadi peluang besar bagi para pemilik usaha jual beli pulsa. Pemilik usaha tersebut menjual berbagai macam produk yakni pulsa, voucher kuota, dan aksesoris handphone dan jasa transfer serta minuman. Selain memasarkan produknya secara offline, pemilik juga memasarkan produknya secara online pada social media whatsapp, instagram dan facebook.

Dalam mengembangkan usaha/bisnisnya seorang wirausahawan harus memiliki motivasi berwirausaha yang tinggi serta konsisten. Dengan modal usaha yang dikeluarkannya harus mampu melihat peluang yang ada serta memilih lokasi usaha yang strategis dan menetapkan harga yang sesuai dengan kemampuan daya beli masyarakat sebagai daya tarik bagi usahanya.

Peran motivasi dalam berwirausaha dapat dianalogikan sebagai bahan bakar penggerak

mesin. Dalam konteks

kewirausahaan, menurut Wikanso (2013) mengemukakan bahwa motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan elemen daya penggerak di dalam diri seorang wirausaha yang menimbulkan kegiatan wirausaha yang menjamin kelangsungan dari kegiatan wirausaha dan yang memberi arah pada kegiatan wirausaha tersebut sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai.

Motivasi adalah kekuatan yang berasal dari dalam diri seseorang untuk menjalankan aktivitasnya dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Motivasi sangat penting dalam menjalankan usaha selain sebagai daya penggerak dalam dirinya juga memberikan kekuatan untuk menghadapi tantangan dan resiko dalam berwirausaha. Dalam penelitian Ardiyanti, D., dan Mora, Z. (2019), bahwa minat usaha dan motivasi usaha secara bersama-sama (simultan) berpengaruh positif terhadap keberhasilan usaha wirausaha muda di kota langsa.

Menurut Ardi Nugraha Listyawan (2011) pengertian modal usaha adalah sebagian dana yang

(3)

akan digunakan sebagai pengeluaran pokok untuk memulai berdagang, dipinjamkan dan sebagainya, atau bisa juga sebuah harta benda/kekayaan yang digunakan untuk menghasilkan sesuatu yang dapat menambah kekayaan. Modal usaha adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk membeli perlengkapan yang dibutuhkan dalam menjalankan proses produksi

usahanya serta untuk

mengembangkan usaha yang sudah ada.

Secara umum modal adalah sekumpulan uang atau barang yang digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan suatu kegiatan usaha.

Modal usaha menjadi faktor pendukung dalam bisnis sebagai langkah awal untuk memulai usahanya. Dalam penelitian Purwanti, E. (2013) karakteristik wirausaha, modal usaha secara individu dan secara bersama berpengaruh signifikan terhadap perkembangan umkm di desa dayaan dan kalilondo salatiga.

Lokasi usaha yang strategis dapat memikat daya tarik para konsumen untuk membeli produk yang dijualnya sehingga dapat meningkatkan keuntungan atau laba pada usaha tersebut. Menurut Lupiyoadi (2013) menjelaskan bahwa lokasi berarti berhubungan dengan di mana usaha harus bermarkas dan melakukan operasi atau kegiatannya. Lokasi usaha adalah tempat untuk melakukan segala kegiatan usaha. Secara umum lokasi usaha adalah tempat yang dijadikan untuk pusat kegiatan dalam mengoperasikan usahanya.

Dalam menentukan lokasi, pelaku usaha harus memperhatikan

akses kemudahan yang dapat dijangkau oleh para konsumen sehingga dapat memaksimalkan penjualan dan labanya. Dalam penelitian Rifa’i, M., Suprihatin, S., dan Agustim, W. (2019) bahwa lokasi usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha.

Menurut Philip Kotler (2001) Harga adalah nilai yang dipertukarkan konsumen untuk suatu manfaat atas pengkonsumsian, penggunaan atau kepemilikan barang atau jasa. Harga adalah sejumlah uang yang diberikan oleh pembeli kepada penjual untuk mendapatkan produk yang diinginkan. Secara umum harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang diukur dengan jumlah uang. Dalam penelitian Muspita, A. B. (2018) bahwa Adopsi Inovasi Dan Harga Produk Secara Parsial Berpengaruh Signifikan Terhadap Keberhasilan Usaha.

Keberadaan para pengusaha jual beli pulsa yang mampu bertahan dan memperluas usahanya ditengah para pesaingnya yang sudah berbasis teknologi, maka penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian secara mendalam akan keberhasilan usaha jual beli pulsa. Secara akademis penulis membatasi topik penelitian seperti “Motivasi Berwirausaha, Modal Usaha, Lokasi Usaha, Dan Harga benar- benar mampu menjawab secara valid akan keberhasilan usaha jual beli pulsa di cibatu”.

Berdasarkan konsep pemikiran yang di tuangkan dalam latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melanjutkan penelitian yang berkaitan dengan Motivasi Berwirausaha, Modal Usaha, Lokasi

(4)

Usaha dan Harga Terhadap Keberhasilan Usaha Jual Beli Pulsa Di Cibatu.

2. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

2.1 Keberhasilan Usaha

Keberhasilan usaha adalah keadaan atau kondisi suatu bisnis/usaha yang mampu bertahan ditengah para pesaingnya dan mengalami peningkatan laba dari tahun sebelumnya. Keberhasilan usaha menjadi tujuan utama dalam menjalankan bisnis/usaha, karena setiap pelaku usaha menginginkan usahanya maju dan berkembang.

Menurut Ani Bresti Muspita (2018) Keberhasilan usaha adalah keberhasilan bisnis dalam mencapai tujuannya. Suatu perusahaan atau bisnis dapat dikatakan berhasil atau tidak bila mendapatkan keuntungan (laba), walaupun laba bukan satu- satunya aspek yang dinilai dari keberhasilan suatu usaha. Sedangkan menurut Herawaty dan Yustien (2019) keberhasilan usaha adalah keberhasilan dari bisnis dalam mencapai tujuannya yang meliputi meningkatnya modal, meningkatnya pendapatan, meningkatnya volume penjualan, meningkatnya output produksi, serta meningkatnya tenaga kerja di dalam sebuah bisnis.

Indikator Keberhasilan Usaha Menurut Rini dan Laturette (2016), indikator dalam keberhasilan usaha antara lain sebagai berikut : 1. Peningkatan Usaha

Proses perbuatan, cara meningkatkan usaha dan sebagainya menjadi lebih baik. Seperti peningkatan omset penjualan tiap bulan dan meningkatnya modal usaha.

2. Perluasan Usaha

Aktivitas memperbesar atau memperluas usaha yang ditandai dengan meningkatnya daerah pemasaran usaha baru, perluasan fasilitas, meningkatnya jumlah pegawai, dan meningkatnya jumlah pelanggan.

Faktor Keberhasilan Usaha

Faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha menurut Hendro (2011) terdiri dari :

1. Faktor peluang

2. Faktor sumber daya manusia (SDM)

3. Faktor keuangan 4. Faktor organisasi 5. Faktor perencanaan 6. Faktor pengelolaan usaha 7. Faktor pemasaran dan penjualan 8. Faktor administrasi

9. Faktor peraturan pemerintah, politik, sosial, ekonomi dan budaya lokal

10. Faktor pencatatan

2.2 Motivasi Berwirausaha

Motivasi berwirausaha adalah dorongan kuat yang berasal dari dalam diri seseorang untuk menjalankan usahanya dengan segala potensi yang dimilikinya demi menjaga keberlangsungan hidup usaha disertai semangatnya yang membara untuk mencapai tujuan usaha.

Menurut Sunyoto (2012) motivasi berwirausaha adalah suatu perangsang keinginan (want) daya penggerak kemauan bekerja seseorang, setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai.

Sedangkan menurut Yunal dan Indriyani (2013) motivasi berwirausaha adalah daya penggerak

(5)

atau dorongan dalam diri yang menimbulkan semangat terhadap penciptaan suatu kegiatan atau pekerjaan dengan melihat peluang yang ada di sekitar, bertindak berani dalam mengambil resiko, melakukan kegiatan yang inovatif, serta memiliki orientasi terhadap laba.

Indikator Motivasi Berwirausaha Menurut Aini, N., dan Widyarfendhi (2019), indikator yang mendorong seseorang memiliki motivasi berwirausaha yaitu sebagai berikut :

1. Alasan Keuangan.

2. Alasan Sosial.

3. Alasan Pelayanan.

4. Alasan Pemenuhan Diri Faktor Motivasi Berwirausaha

Menurut Amri (2010) ada tiga faktor yang mempengaruhi motivasi, antara lain :

1. Kebutuhan Pribadi.

2. Tujuan-tujuan dan persepsi orang atau kelompok yang

bersangkutan.

3. Dengan cara apa kebutuhan tersebut dapat terealisasikan.

2.3 Modal Usaha

Modal usaha adalah sejumlah aset atau kekayaan yang dimiliki pengusaha dan digunakan untuk membeli persediaan barang dalam menjalankan bisnis/usahanya.

Modal usaha menurut Ardi Nugraha Listyawan (2011) adalah sebagian dana yang akan digunakan sebagai pengeluaran pokok untuk memulai berdagang, dipinjamkan dan sebagainya, atau bisa juga sebagai sebuah harta benda/kekayaan (uang, barang, jasa, dan sebagainya) yang digunakan untuk menghasilkan

sesuatu yang dapat menambah kekayaan. Sedangkan menurut Indriyatni (2013) modal usaha adalah sejumlah dana yang dibutuhkan untuk mendanai usaha berupa pembelian aset untuk menjalankan aktivitas produksi.

Indikator Modal Usaha

Menurut Munizu (2010) mengemukakan bahwa ada beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengukur modal, antara lain : 1. Modal Sendiri

Penggunaan modal sendiri dalam menjalankan usaha serta kemampuan dalam mengelola aset finansial tersebut.

2. Modal Pinjaman

Kemudahan akses untuk mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan baik bank maupun non bank.

3. Tingkat Keuntungan Dan Akumulasi Modal

Menggunakan keuntungan yang ada untuk menambah modal dalam rangka mengembangkan usahanya.

Faktor Modal Usaha

Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan apabila ingin memperoleh suatu modal menurut Kasmir (2017) adalah sebagai berikut :

1. Tujuan Perusahaan

Perusahaan harus

mempertimbangkan penggunaan modal tersebut apakah akan digunakan untuk modal investasi jangka panjang atau hanya sebagai modal tambahan.

2. Masa Pengembalian Modal

Perusahaan harus dapat memperhitungkan jangka

(6)

pengembalian modal yang dipinjam dari pihal luar (Bank), karena akan mempengaruhi kepercayaan terhadap perusahaan.

3. Estimasi Keuntungan

Besar kecilnya jumlah keuntungan yang akan diperoleh dimasa mendatang akan menentukan modal pinjaman yang didapatkan perusahaan.

2.4 Lokasi Usaha

Lokasi merupakan tempat kegiatan produksi dari barang atau jasa yang dihasilkan dengan tujuan untuk menarik sejumlah pembeli sehingga dapat meningkatkan volume penjualan dan menghasilkan laba bagi pemilik usahanya.

Lokasi usaha menurut Lupiyoda (2013) adalah lokasi yang berhubungan dengan dimana usaha harus didirikan dan melakukan operasi atau kegiatannya. Sedangkan menurut Tjiptono (2015) lokasi sangat berkaitan dengan saluran pemasaran antara tempat dan keputusan saluran distribusi. Lokasi usaha adalah keputusan distribusi yang menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan potensial.

Indikator Lokasi Usaha

Menurut Aprih Santoso dan Sri Widiowati (2011), indikator lokasi usaha sebagai berikut :

1. Keterjangkauan lokasi.

2. Kelancaran akses menuju lokasi.

3. Kedekatan lokasi.

Faktor Pemilihan Lokasi Usaha Menurut Wicaksono (2010) adapun faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan pemilihan lokasi antara lain meliputi:

1. Memilih lokasi usaha yang aman dari berbagai kemungkinan gangguan, misalnya lokasi tersebut aman dari kemungkinan terjadinya tindakan kriminal seperti pemerasan, pencopetan dan lain-lain.

2. Memilih lokasi usaha yang nyaman, sehingga dapat meningkatkan semangat kerja karyawan dan dapat menarik perhatian pembeli untuk datang ke tempat usaha.

3. Memilih lokasi yang mudah dijangkau, baik untuk kendaraan pribadi maupun umum.

2.5 Harga

Harga dari sudut pandang konsumen seringkali dianggap sebagai indikator nilai dalam penentuan harga terhadap produk yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan. Harga adalah sejumlah nilai yang diberikan kepada barang atau jasa yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan dan biasanya mengacu kepada total biaya produksi yang sudah dikeluarkan.

Menurut Kotler dan Amstrong (2012) harga adalah sejumlah uang yang dibebankan unuk produk atau jasa, jumlah nilai yang pelanggan berikan untuk ditukarkan pada produk yang ingin dimilikinya.

Harga menurut Tjiptono dan Chandra (2012) bisa diartikan sebagai jumlah uang (satuan moneter) dan/atau aspek lain (non moneter) yang mengandung utilitas/kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan sebuah produk.

(7)

Indikator Harga

Menurut Ani .Bresti Muspita (2018), ada empat indikator yang mencirikan harga antara lain yaitu : 1. Keterjangkauan Harga

Aspek penetapan harga yang dilakukan oleh produsen/penjual yang sesuai dengan kemampuan daya beli konsumen.

2. Keseuaian Harga Dengan Kualitas Produk

Aspek penetapan harga yang dilakukan oleh produsen/penjual yang sesuai dengan kualitas produk yang dapat diperoleh oleh konsumen.

3. Daya Saing Harga

Penawaran harga yang diberikan oleh produsen/penjual berbeda dan bersaing dengan produsen lain, pada satu jenis produk yang sama.

4. Keseuaian Harga Dengan Manfaat Aspek penetapan harga yang dilakukan oleh produsen/penjual yang sesuai dengan manfaat yang dapat diperoleh konsumen dari produk yang dibeli.

Faktor Penetapan Harga

Menurut Tjiptono (2012) dalam penentuan harga dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : 1. Keadaan Perekonomian 2. Permintaan dan Penawaran 3. Elastisitas Permintaan 4. Persaingan

5. Biaya

6. Tujuan Pelaku Usaha Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Hipotesis Pertama : Dinyatakan bahwa motivasi berwirausaha

berpengaruh terhadap keberhasilan usaha jual beli pulsa di cibatu

Hipotesis Kedua : Dinyatakan bahwa modal usaha berpengaruh terhadap keberhasilan usaha jual beli pulsa di cibatu

Hipotesis Ketiga : Dinyatakan bahwa lokasi usaha berpengaruh terhadap keberhasilan usaha jual beli pulsa di cibatu

Hipotesis Keempat : Dinyatakan bahwa harga berpengaruh terhadap keberhasilan usaha jual beli pulsa di cibatu

Hipotesis Kelima : Dinyatakan bahwa motivasi berwirausaha, modal usaha, lokasi usaha dan harga secara bersama-sama berpengaruh terhadap keberhasilan usaha jual beli pulsa di cibatu

H1 H2

H3

H4

H5 Gambar 2.1 Model Penelitian

3. METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh motivasi berwirausaha, modal usaha, lokasi usaha dan harga terhadap keberhasilan usaha jual beli pulsa di cibatu. Tujuan dalam penelitian ini

Keberhasilan Usaha (Y) Motivasi

Berwirausaha (X1)

Modal Usaha (X2)

Lokasi Usaha (X3)

Harga (X4)

(8)

untuk menganalisis pengaruh secara parsial dan simultan antara variabel motivasi berwirausaha (X1), modal usaha (X2), lokasi usaha (X3) dan harga (X4) terhadap keberhasilan usaha (Y). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif.

Metode analisis data yang digunakan adalah uji kualitas data/instrument, uji asumsi klasik, uji hipotesis dan analisis regresi linear berganda.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh usaha/bisnis jual beli pulsa yang ada di cibatu sebanyak 120 counter dengan presisi yang ditetapkan sebesar 0,05 atau 5%.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode nonprobability sampling dengan teknik accidental sampling.

Jumlah pengambilan sampel dalam penelitian ini berdasarkan pada pendekatan rumus Slovin yaitu sebagai berikut :

n = N

1 + N(e)2 Keterangan :

n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi

e = Prakiraan tingkat kesalahan 0,05 Penyebaran kuesioner dilakukan secara tidak langsung yaitu dalam bentuk google doc form yang disebarkan melalui media sosial (WhatsApp). Kuesioner terdiri dari tiga bagian.

Bagian pertama adalah pertanyaan penyaring. Bagian kedua adalah pertanyaan inti terkait pengukuran variabel menggunakan skala likert 1 sampai 5 yang terdiri dari 5 variabel dan total 100 pertanyaan. Pertanyaan dalam skala likert terbagi menjadi beberapa pilihan dari sangat tidak setuju, tidak

setuju, kurang setuju, setuju dan sangat setuju. Bagian ketiga terdiri dari data demografi mengenai gambaran umum responden terkait jenis kelamin, usia dan lama usaha.

Analisis validitas bertujuan untuk mengukur valid atau tidaknya kuesioner yang disebar. Sedangkan analisis reliabilitas digunakan untuk mengukur kekonsistenan item pertanyaan penelitian dalam bentuk skala dan stabilitas pengukuran dari setiap dimensi. Hasil Uji validitas menunjukkan angka KMO di atas 0,7 dan tes Bartlett dibawah 0,000 dan hasil uji reliabilitas menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,70, sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item pertanyaan tersebut dapat digunakan sebagai instrument untuk penelitian selanjutnya.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis deskriptif variabel menggambarkan bahwa dari 92 responden dalam penelitian ini terdiri dari 48,9% laki-laki dan 51,1% perempuan. Responden didominasi oleh pemilik usaha dengan usia 21-25 tahun dengan persentase 58,7% dan didominasi oleh pemilik usaha yang sudah menjalankan usahanya dalam waktu 1-3 tahun dengan persentase 59,8%.

Tabel 1. Hasil Uji Validitas

Variabel Test

KMO

Barlet t Test Motivasi Berwirausaha (X1) 0,880 0,000 Modal Usaha (X2) 0,894 0,000 Lokasi Usaha (X3) 0,880 0,000

Harga (X4) 0,806 0,000

Keberhasilan Usaha (Y) 0,812 0,000

(9)

Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas

Tabel 3. Ringkasan Uji Hipotesis

PEMBAHASAN

1. Pengaruh Motivasi Berwirausaha Terhadap Keberhasilan Usaha (H1)

Berdasarkan hasil pengujian uji parsial (uji t) memiliki nilai thitung sebesar 4,091 dan nilai signifikansi 0,000. Maka dapat diketahui thitung (4,091) > ttabel (1,987) dan signifikansi (0,000) < (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak, artinya variabel motivasi berwirausaha (X1) bernilai positif dan berpengaruh terhadap keberhasilan usaha (Y).

2. Pengaruh Modal Usaha Terhadap Keberhailan Usaha (H2)

Berdasarkan hasil pengujian uji parsial (uji t) memiliki nilai thitung sebesar 1,384 dan nilai signifikansi 0,170. Maka dapat diketahui thitung (1,384) < ttabel (1,987) dan signifikansi (0,170) > (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha ditolak dan Ho diterima, artinya variabel modal usaha (X2) bernilai positif namun tidak berpengaruh terhadap keberhasilan usaha (Y).

3. Pengaruh Lokasi Usaha Terhadap Keberhasilan Usaha (H3)

Berdasarkan hasil pengujian uji parsial (uji t) memiliki nilai thitung sebesar 2,045 dan nilai signifikansi 0,044. Maka dapat diketahui thitung (2,045) > ttabel (1,987) dan signifikansi (0, 044) < (0,05),

Variabel N of Item

Nilai Cronbach's

Alpha Motivasi Berwirausaha

(X1) 20 0,947

Modal Usaha (X2) 20 0,895 Lokasi Usaha (X3) 20 0,951

Harga (X4) 20 0,941

Keberhasilan Usaha

(Y) 20 0,956

Kode Uraian

Hipotesis T value Kesimpulan

H1

Motivasi berwirausaha berpengaruh terhadap keberhasilan usaha jual beli pulsa di cibatu

4,091 Diterima

H2

Modal usaha berpengaruh terhadap keberhasilan usaha jual beli pulsa di cibatu

1,384 Ditolak

H3

Lokasi usaha berpengaruh terhadap keberhasilan usaha jual beli pulsa di cibatu

2,045 Diterima

H4

Harga berpengaruh terhadap keberhasilan usaha jual beli pulsa di cibatu

8,278 Diterima

H5

Motivasi berwirausaha, modal usaha, lokasi usaha dan harga secara bersama- sama berpengaruh terhadap keberhasilan usaha jual beli pulsa di cibatu

214,557 Diterima

(10)

sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak, artinya variabel lokasi usaha (X3) bernilai positif dan berpengaruh terhadap keberhasilan usaha (Y).

4. Pengaruh Harga Terhadap Keberhasilan Usaha (H4)

Berdasarkan hasil pengujian uji parsial (uji t) memiliki nilai thitung sebesar 8,278 dan nilai signifikansi 0,000. Maka dapat diketahui thitung (8,278) > ttabel (1,987) dan signifikansi (0, 000) < (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak, artinya variabel harga (X4) bernilai positif dan berpengaruh terhadap keberhasilan usaha (Y).

5. Pengaruh Motivasi Berwirausaha, Modal Usaha, Lokasi Usaha dan Harga Terhadap Keberhasilan Usaha (H5)

Berdasarkan hasil pengujian uji simultan (uji F) diketahui nilai signifikansi sebesar (0,000) < (0,05) dan Fhitung (214,557) > Ftabel (2,47), sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya terdapat pengaruh secara bersama-sama variabel independen Motivasi Berwirausaha (X1), Modal Usaha (X2), Lokasi Usaha (X3) dan Harga (X4) terhadap Keberhasilan Usaha (Y) jual beli pulsa di cibatu.

6. Koefisien Determinasi (R2) Motivasi Berwirausaha, Modal Usaha, Lokasi Usaha dan Harga Terhadap Keberhasilan Usaha

Nilai R Square menunjukkan sebesar 0,908 atau 90,8% yang artinya variabel keberhasilan usaha dapat dijelaskan sebesar 90,8%

dipengaruhi oleh motivasi berwirausaha, modal usaha, lokasi usaha dan harga. Selisih sebesar 9,2% (100% - 90,8%) dijelaskan oleh faktor atau variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.

5. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengujian, pengolahan, dan pembahasan yang telah dipaparkan oleh peneliti, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengaruh Motivasi

Berwirausaha (X1) Terhadap Keberhasilan Usaha (Y)

Pengujian hipotesis 1 (H1) dimana thitung (4,091) > ttabel

(1,987) dan nilai signifikansi (0,000) < (0,05), yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima sehingga terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel motivasi berwirausaha (X1) terhadap keberhasilan usaha (Y).

Koefisien regresi b1 bernilai positif sebesar 0,194 mengindikasikan bahwa motivasi berwirausaha berpengaruh positif terhadap keberhasilan usaha jual beli pulsa di cibatu. Hal ini berarti semakin tinggi motivasi pelaku usaha maka dapat meningkatkan

semangat dalam

mengembangkan usahanya agar lebih maju dan berkembang.

Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Eni Farida

(11)

dan Rahayu Widayanti.

2. Pengaruh Modal Usaha (X2) Terhadap Keberhasilan Usaha (Y)

Pengujian hipotesis 2 (H2) dimana thitung (1,384) < ttabel

(1,987) dan nilai signifikansi (0,170) > (0,05), yang artinya Ho diterima dan Ha ditolak sehingga tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel modal usaha (X2) terhadap keberhasilan usaha (Y).

Koefisien regresi b2 bernilai positif sebesar 0,105 namun mengindikasikan bahwa modal usaha tidak berpengaruh terhadap keberhasilan usaha jual beli pulsa di cibatu.

Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Elys Sastika dan bertolak belakang dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Siti Almaidah dan Tutik Endarwati.

3. Pengaruh Lokasi Usaha (X3) Terhadap Keberhasilan Usaha (Y)

Pengujian hipotesis 3 (H3) dimana thitung (2,045) > ttabel

(1,987) dan nilai signifikansi (0,044) < (0,05), yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima sehingga terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel lokasi usaha (X3) terhadap keberhasilan usaha (Y).

Koefisien regresi b3 bernilai positif sebesar 0,172 mengindikasikan bahwa lokasi usaha berpengaruh positif terhadap keberhasilan usaha jual beli pulsa di cibatu. Hal ini berarti lokasi yang strategis

dapat menjadi daya tarik pembeli untuk datang dan membeli produk sehingga dapat meningkatkan omset penjualan pada usaha jual beli pulsa di cibatu.

Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Muh.

Nurhadi Sulistyono.

4. Pengaruh Harga (X4) Terhadap Keberhasilan Usaha (Y)

Pengujian hipotesis 4 (H4) dimana thitung (8,278) > ttabel

(1,987) dan nilai signifikansi (0,000) < (0,05), yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima sehingga terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel harga (X4) terhadap keberhasilan usaha (Y). Koefisien regresi b4

bernilai positif sebesar 0,572 mengindikasikan bahwa harga berpengaruh positif terhadap keberhasilan usaha jual beli pulsa di cibatu. Hal ini berarti semakin murah harga yang ditawarkan dengan dapat mempertahankan kualitas produknya sehingga dapat meningkatkan omset penjualan dan meningkatkan penghasilan pada usaha jual beli pulsa di cibatu.

Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Guli dan Uli Wildan Nuryanto.

5. Pengaruh Motivasi

Berwirausaha (X1), Modal Usaha (X2), Lokasi Usaha (X3) Dan Harga (X4) Terhadap Keberhasilan Usaha (Y)

Pengujian hipotesis 5 (H5) dimana Fhitung (214,557) > Ftabel

(12)

(2,47) dan nilai signifikansi (0,000) < (0,05), yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima sehingga terdapat pengaruh secara bersama-sama (simultan) antara variabel motivasi berwirausaha (X1), modal usaha (X2), lokasi usaha (X3) dan harga (X4) terhadap keberhasilan usaha (Y) jual beli pulsa di cibatu. Sedangkan hasil R Square menunjukkan sebesar 0,908 atau 90,8% yang menggambarkan bahwa keempat variabel bebas tersebut memiliki pengaruh yang sangat kuat sedangkan sisanya sebesar 9,2%

dipengaruhi oleh variabel- variabel lainnya yang tidak digunakan pada penelitian ini.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas yang telah penulis uraikan, maka diperlukan masukan atau saran untuk dapat mempertahankan keberhasilan usahanya. Saran yang diberikan penulis adalah sebagai berikut : 1. Disarankan agar pelaku usaha

dapat mempertahankan motivasi berwirausaha yang ada di dalam dirinya, karena menjadi acuan untuk pelaku usaha dalam mempertahankan usahanya.

2. Disarankan agar pelaku usaha dapat melihat peluang yang ada untuk menjalankan usahanya, sehingga modal yang dikeluarkan tidak sia-sia. Karena modal usaha bukan acuan satu- satunya yang dapat mempengaruhi keberhasilan usaha, maka dari itu harus mampu melihat peluang dan menganalisa kebutuhan di dalam

masyarakat.

3. Lokasi yang strategis menjadi daya tarik tersendiri bagi pembeli untuk berkunjung dan membeli produk yang ada.

Lokasi menjadi salah satu indikator dalam keberhasilan usaha, maka dari itu pelaku

usaha harus dapat

mempertahankan lingkungan yang bersih, aman dan nyaman agar pelanggan melakukan pembelian secara berkala.

4. Disarankan agar harga yang ditawarkan dapat bersaing dengan para kompetitor counter yang ada di sekitar Cibatu sehingga pelaku usaha harus mampu mempertahankan harga dan meningkatkan kualitas produk, karena mengingat harga menjadi salah satu acuan dalam mempertahankan keberhasilan usaha.

5. Pelaku usaha harus mampu mempertahankan motivasi dalam berwirausha, modal usaha, lokasi usaha dan harga dalam meningkatkan usahanya, karena masing-masing variabel memberikan kontribusi dalam mempertahankan keberhasilan usaha.

DAFTAR PUSTAKA

Albert Wijaya dalam Ilmafa’ati, R.

2018. Pengaruh Jiwa Kewirausahaan, Kreativitas Dan Lokasi Usaha Terhadap Keberhasilan Usaha (Studi Pada Usaha Kecil Kuliner Di Perumahan Pondok Permata Suci Desa Suci Kecamatan

Manyar Kabupaten

(13)

Gresik). Doctoral Dissertation, Universitas Muhammadiyah Gresik.

Alex Wibowo, Elisabeth penti kurniawati. 2015. Pengaruh Penggunaan Informasi Akuntansi Terhadap Keberhasilan Usaha Kecil Di Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Surabaya.

Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Ashari dalam Istinganah, N. F.

2019. Pengaruh Modal Usaha, Tingkat Pendidikan Dan Karakteristik Wirausaha Terhadap Perkembangan Usaha Kecil Dan Menengah Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. Doctoral

Dissertation, Universitas Negeri Semarang (UNNES).

Bakker dalam Restrian, N. P.

2018. Pengaruh Modal Kerja, Penggunaan Informasi Akuntansi, Dan Lokasi Usaha Terhadap Keberhasilan Usaha Skala Menengah Di Perkampungan Industri Kecil Pulogadung. Doctoral

Dissertation, Universitas Negeri Jakarta.

Bambang Riyanto. 2013. Dasar- Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat.

BPFE-Yogyakarta.

Budiman, I. A., & Pangestu, E. R.

2018. Pengaruh Motivasi Berwirausaha Dan Efikasi Diri Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Sentra Rajut Binong Jati Bandung. Doctoral

Dissertation, Perpustakaan Feb-Unpas Bandung.

Chamdan Purnama. 2014. Motivasi dan Kemampuan Usaha Dalam meningkatkan Keberhasilan Usaha Industri Kecil (Studi Pada Industri Kecil Sepatu di Jawa Timur). Jurnal

Manajemen dan

Kewirausahaan. Volume 12, Nomor 2, Hal : 177-184.

Fandy Tjiptono, Ph.D. 2015. Strategi Pemasaran. Edisi 4. CV Andi.

Yogyakarta.

Fure, H. 2013. Lokasi, Keberagaman Produk, Harga, Dan Kualitas Pelayanan Pengaruhnya Terhadap Minat Beli Pada Pasar Tradisional Bersehati Calaca. Jurnal EMBA : Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi. Volume 1, Nomor 3.

Gemima, D., Silaningsih, E. dan Yuningsih, E. 2016. Pengaruh Motivasi Usaha Terhadap Keberhasilan Usaha Dan Kemampuan Usaha Sebagai Variabel Mediasi Pada Industri Kecil Menengah Makanan Ringan Priangan Timur – Indonesia. Jurnal Manajemen Teknologi.

Volume 15, Nomor 3, Hal : 297-323.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

(14)

Hermansyah, H., & Dahmiri, D.

2019. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Berwirausaha Industri Percetakan (Studi Kasus Wirausaha Industri Percetakan Di Kota Jambi). Jurnal Manajemen Terapan dan Keuangan.

Volume 8, Nomor 3, Hal : 38- 44.

Kasmir. 2016. Kewirausahaan.

Revisi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Kathleen L. Hawkins & Peter A.

Turla dalam Farida, E., &

Widayanti, R. 2015. Analisis Pengaruh Motivasi, Kemampuan Kerja Dan Jiwa Wirausaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Sentra Kripik Tempe Sanan Malang. Jurnal Akutansi, Bisnis dan Manajemen (JABM). Volume 22, Nomor 1, Hal : 50-59.

Kotler, Philip and Gary Armstrong.

2012. Dalam Buku Prinsip- Prinsip Pemasaran. Edisi 13.

Jilid 1. Jakarta : Erlangga.

Listyawan, Ardi Nugraha dalam Rumerung, D. 2018. Analisis Tingkat Keberhasilan Usaha- Usaha Kecil Mikro Dan Menengah Di Kabupaten Maluku Tengah. Jurnal Manajemen Soso-Q. Volume 6, Nomor 1, Hal : 75-92. P-ISSN 2086-390X, E-ISNN 2614- 0012.

Lupiyoadi, Rambat. 2013.

Manajemen Pemasaran Jasa

Berbasis Kompetensi. Edisi 3.

Jakarta : Salemba Empat.

Muspita, A. B. 2018. Pengaruh Adopsi Inovasi Dan Harga

Produk Terhadap

Keberhasilan Usaha Online Shop Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada Usaha Bisnis Online Artemis Fashion Di Kota Bandar Lampung). Doctoral

Dissertation, UIN Raden Intan Lampung.

Netty Herawaty, Reni Yustien.

2019. Pengaruh Modal, Penggunaan Informasi Akuntansi Dan Karakteristik Wirausaha Terhadap Keberhasilan Usaha Kecil (Survei Pada Usaha Rumahan Produksi Pempek di Kota Jambi). Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Finansial Indonesia. Volume 3, Nomor 1. pp 63-76.

Noor, Faizal Henry dalam Lili Sulasi. 2015. Pengaruh Ketepatan Pemberian Bantuan

Modal, Pelatihan

Kewirausahaan Dan Strategi

Promosi Terhadap

Keberhasilan Usaha Peserta Program Mahasiswa Wirausaha (PMW). Universitas Negeri Semarang.

Purwanti dalam Vijaya, D. P., &

Irwansyah, M. R. 2018.

Pengaruh Modal Psikologis, Karakteristik Wirausaha, Modal Usaha Dan Startegi Pemasaran Terhadap Perkembangan Usaha UMKM Di Kecamatan Buleleng Tahun

(15)

2017. Ekuitas : Jurnal Pendidikan Ekonomi.

Volume 5, Nomor 1, Hal : 45- 51.

Putri, dkk dalam Fauzi, N. A.

2020. Pengaruh Karakteristik Wirausaha, Modal Usaha Dan Penggunaan Informasi Akuntansi Terhadap Keberhasilan UMKM Industri Shuttlecock Di Desa Lawatan Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal. Doctoral Dissertation, Universitas Pancasakti Tegal.

Priyatno, Dwi. 2016. Dalam Buku SPSS Handbook : Analisis Data, Olah Data, dan Penyelesaian Kasus-Kasus Statistik. Yogyakarta : Mediakom.

Rifa’i, M., Suprihatin, S., &

Agustim, W. 2019. Kompetensi Wirausaha, Pembinaan, Serta Lokasi Usaha Pengaruhnya Terhadap Kesuksesan Berwirausaha Bagi Pelaku Usaha Skala Mikro. J-Macc:

Journal Of Management And Accounting. Volume 2, Nomor 2, Hal : 159-173.

Rini dan Laturette dalam Diansari, R.

E., & Rahmantio, R. 2020.

Faktor Keberhasilan Usaha Pada UMKM Industri Sandang Dan Kulit Di Kecamatan

Wirobrajan Kota

Yogyakarta. Journal of Business and Information Systems. Volume 2, Nomor 1, Hal. 55-62. ISSN : 2685-2543.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&B. Bandung : Alfabeta.

Tambunan, E. S. 2020. Pengaruh Modal Usaha, Kemampuan Wirausaha Dan Strategi Pemasaran Terhadap Keberhasilan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Di Pasar Tiban Sunday Morning UGM. Jurnal Pendidikan Dan Ekonomi. Volume 9, Nomor 3, Hal : 239-247.

Tuskeroh dalam Ardiyanti, D., &

Mora, Z. 2019. Pengaruh Minat Usaha dan Motivasi Usaha Terhadap Keberhasilan Usaha Wirausaha Muda di Kota Langsa. Jurnal Samudra Ekonomi Dan Bisnis.

Volume 10, Nomor 2, Hal.

168-178. P-ISSN 2089-1989, E-ISSN 2614-1523.

Wikanso, 2013. Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Motivasi Berwirausaha Mahasiswa STKIP PGRI Ngawi. Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi.

(Online). Volume 11, Nomor 1.

Wirasasmita dalam Aini, N., &

Widyarfendhi, W. 2019.

Pengaruh Efikasi Diri Dan Motivasi Terhadap Keberhasilan Usaha. Jurnal Ilmu Manajemen Indonesia.

Volume 2, Nomor 2, Hal : 184-195.

Gambar

Gambar  1.1  Penggunaan  Internet  Di  Indonesia
Tabel 1. Hasil Uji Validitas
Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas

Referensi

Dokumen terkait

Bagi peneliti selanjutnya disarankan dalam melakukan pengukuran kinerja keuangan suatu perusahaan, apabila menggunakan rasio yang sama agar dapat ditambah dengan

Teknisi yang sudah melakukan pekerjaan dilapangan dapat langsung mengisi berita acara yang isinya adalah melaporkan gangguan dan penanganan dilapangan sehingga seorang manager

Asupan tinggi natrium (58,2%) dan tinggi lemak (74,5%) dari makanan kemasan kemungkinan berkaitan dengan masih sedikitnya responden yang memanfaatkan informasi

Data dalam penelitian ini adalah skor hasil observasi kompetensi PCK mahasiswa yang meliputi kemampuan dalam merancang pembelajaran, kemampuan dalam mengelola pembelajaran,

Dasar atau acuan yang berupa teori-teori atau temuan-temuan melalui hasil berbagai penelitian sebelumnya merupakan hal yang sangat perlu dan dapat dijadikan sebagai

Dalam rangka memeriahkan HUT Paroki SanMaRe yang ke-3, akan diadakan bazar pada hari Minggu, 25 Agustus 2013, bazar terbuka bagi seluruh umat. Bagi yang berminat membuka

pola pikir penulis dalam membuat konsep dan cara penggarapan tulisan yang baik dan benar sehingga mudah untuk dimengerti orang lain. Warsana, S.Sn., M.Sn., selaku dosen penguji

[r]