PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA BERBASIS KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI POKOK
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA DI SMA AL-ULUM MEDAN
KHAIRINA AFNI Dosen Prodi Pend. Matematika
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan multimedia berbasis komputer terhadap hasil belajar biologi pada materi pokok sistem reproduksi manusia di kelas XI IPA SMA Al-Ulum Medan. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa SMA Al-Ulum semester genap tahun pembelajaran 2017/2018, dengan melakukan pengajaran menggunakan multimedia berbasis komputer sebagai kelas eksperimen dan pengajaran menggunakan charta sebagai kelas kontrol pada materi pokok sistem reproduksi manusia.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan teknik pengambilan data sampel total, dimana jumlah populasi sama dengan sampel yaitu seluruh siswa kelas XI IPA SMA Al-Ulum Medan yang terdiri dari 2 kelas yang masing-masing berjumlah 38 orang, sehingga total seluruh sampel adalah 76 orang.
Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes yang berbentuk pilihan berganda sebanyak 25 soal dengan 5 pilihan (a, b, c, d dan e) sebelum item tes digunakan sebagai instrument, terlebih dahulu peneliti mengujikan soal tersebut ke siswa yang berbeda untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya. Dari hasil pengujian diperoleh 25 soal yang valid dan memiliki reliabilitas tes yang tinggi. Setelah instrument diujikan diperoleh bahwa sampel berdistribusi normal, dan mempunyai varians yang sama (homogen).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan multimedia berbasis komputer lebih tinggi daripada pengajaran menggunakan charta, dimana diperoleh X1 6,63 dan SD X1 1,000028449 untuk multimedia berbasis komputer, sedangkan untuk pengajaran menggunakan charta diperoleh X2 5,7dan SD
122 ,
2 1
X . Sedangkan persentase peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen sebesar 26,52% dan persentase peningkatan kelas kontrol sebesar 9,4%. Hasil analisis data menunjukkan tact>ttable (5,43 > 1,995). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan multimedia berbasis komputer terhadap hasil belajar biologi siswa pada materi pokok sistem reproduksi manusia kelas XI IPA SMA Al-Ulum Medan tahun pembelajaran 2017/2018.
Kata kunci : Mutlimedia, hasil belajar, reproduksi
Pendahuluan
Multimedia berbasis komputer adalah salah satu media yang mengkombinasikan antara teks, grafis, animasi, suara, dan video. Pelajaran Biologi adalah ilmu sains yang membutuhkan fakta atau realita secara nyata. Untuk menghadirkan satu materi pelajaran membutuhkan data yang objektif. Artinya, siswa harus benar-benar dapat melihat dengan jelas serta memahami materi yang diajarkan sehingga tercapai tujuan pembelajaran khusus (TPK) dari materi tersebut.
SMA Al-Ulum Medan adalah salah satu dari 241 SMA Swasta yang ada di kota Medan. SMA ini memiliki fasilitas belajar berupa multimedia ; VCD (Video Compact Disc) yang dihubungkan dengan televisi, maupun multimedia LCD (Liquid Crystal Display) yang disambungkan dengan komputer (laptop) kemudian diproyeksikan ke layar.
Namun, sayangnya penggunaan media ini masih sangat jarang digunakan dalam kegiatan belajar-mengajar, bahkan bisa dikatakan tidak pernah digunakan untuk 1 semester terakhir yang lalu. Hal ini disebabkan, karena guru mata pelajaran biologi sendiri memiliki keterbatasan dalam mengoperasikan komputer. Proses belajar-mengajar yang berjalan selama ini adalah komunikasi 1 arah. Guru sebagai satu-satunya sumber informasi siswa selain buku pelajaran mereka. Dalam hal ini dapat juga dikatakan bahwa guru kurang dapat mendesain proses belajar-mengajar sehingga berjalan kurang menarik. Padahal kondisi yang diharapkan dengan hadirnya multimedia berbasis komputer ini dapat digunakan sebagai variasi dalam mengajar sehingga dapat menarik minat siswa untuk belajar biologi dan jalannya proses belajar-mengajar menarik yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar biologi di SMA Al-Ulum.
Pembahasan
Media pengajaran merupakan salah satu sumber belajar yang membantu guru dalam penyampaian materi pelajaran, sehingga proses belajar yang mengajar akan lebih interaktif dan siswa mudah memahami dan mengerti materi yang disampaikan. Media pengajaran yang ada sekarang sangat bervariasi, dari yang sederhana sampai yang berteknologi tinggi. Media pengajaran yang sedang berkembang sekarang adalah media berbasis komputer.
Penggunaan media berbasis komputer dalam proses belajar mengajar meemberikan suasana atau kondisi baru yang lebih interaktif. Penyajian materi pelajaran akan dibuat lebih menarik dan akan merangsang minat belajar siswa. Siswa akan diajak untuk menggunakan lebih dari satu indra, sehingga siswa akan lebih mudah mengerti maksud atau inti dari materi pelajaran yang akan dijelaskan. Siswa juga akan diajak untuk lebih mengenal penggunaan komputer.
Pengajaran dengan menggunakan media berbasis komputer sangat membantu para siswa untuk memahami konsep materi pelajaran yang diajarkan sehingga akan memiliki hasil belajar yang lebih baik, sekaligus menambah pengetahuan para siswa tentang teknologi komputer.
Defenisi sederhana mengenai multimedia diartikan sebagai lebih dari satu media.
Media tersebut bisa berupa kombinasi antara teks, grafik, animasi, suara dan video, misalnya kombinasi slide dan tape audio. Namun perpaduan dan kombinasi dua atau lebih jenis media ini ditekankan pada kendali komputer sebagai penggerak keseluruhan gabungan media itu.
Media hasil teknologi berbasis komputer merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikroprosessor. Dalam teknologi berbasis komputer ini informasi/materi disimpan dalam
bentuk digital, bukan dalam bentuk cetakan atau visual. Pada dasarnya teknologi berbasis komputer menggunakan layar kaca untuk menyajikan informasi kepada siswa.
Struktur Organ Reproduksi Pria
Organ-organ reproduksi pria mulai berkembang pada masa anak laki-laki menginjak usia 9-15 tahun dan akan berhenti perkembangannya pada usia 20 tahun. Alat- alat reproduksi pada pria meliputi :
a. Penis
Penis terdiri dari jaringan otot, jaringan spons yang lembut, pembuluh-pembuluh darah, dan jaringan saraf. Urin keluar dari tubuh pria melalui lubang kecil yang terletak di ujung kepala penis.
b. Buah zakar
Buah zakar terdiri dari kantong yang di dalamnya terdapat sepasang testis dan bagian-bagian lainnya. Kulit luar yang melindungi disebut skrotum.
c. Testis
Merupakan alat untuk memproduksi sperma. Di dalam testis terdapat saluran- saluran halus disebut saluran penghasil sperma (tubulus seminiferus). Dinding sebelah dalam saluran terdiri dari : jaringan epitelium dan jaringan ikat. Pada jaringan epitelium terdapat :
1. Sel Induk Sperma (Spermatogonium) yaitu colon sperma 2. Sel Sertoli yang berfungi memberi makan sperma
3. Sel Leydig yang berfungsi menghasilkan hormon testosteron.
Proses Pembentukan Sperma
Proses pembentukan sperma di dalam testis disebut spermatogenesis.
Spermatogenesis dimulai dari pembelahan mitosis sel-sel induk sperma (Spermatogonium) beberapa kali hingga dihasilkan lebih banyak spermatogonium. Setengah dari sel-sel spermatogonium terus melanjutkan pembelahan mitosis, sedangkan setengah yang lain membesar menjadi spermatosit pimer. Oleh karena proses pembentukan spermatosit primer melalui pembelahan mitosis, maka hasilnya memiliki kromosom diploid (2n) sama dengan spermatogoniumnya. Spermatosit primer berikutnya membelah secara meiosis (tahap I) menghasilkan spermatosit sekunder, dengan kondisi kromosom haploid (n). Spermatosit sekunder melanjutkan pembelahan meiosis (tahap II) menghasilkan dua sel juga haploid, yang disebut spermatid, sehinga diperoleh 4 spermatid. Sel-sel spermatid akan mengalami diferensiasi (perubahan bentuk) menjadi sel spermatozoa atau sperma. Perubahan itu meliputi pembentukan kepala, badan dan ekor (flagela). Peristiwa perubahan sel spermatid menjadi sperma disebut spermiogenesis.
Proses Pembentukan Ovum
Proses pembentukan ovum di dalam ovarium disebut oogenesis. Ovarium mengalami pertumbuhan sejak fase embrio hingga dewasa. Ovarium di dalam tubuh embrio mengandung sekitar 600.000 buah sel induk telur yang disebut oogonium.
Pada umur embrio lima bulan, oogonium memperbanyak diri secara mitosis, membentuk kurang lebih 7000.000 oosit primer. Pada saat embrio berumur 6 bulan, oosit primer sedang dalam tahap meiosis (profase I). Setelah itu terjadi pengurangan jumlah oosit primer sampai lahir. Pada saat lahir, dua ovarium mengandung 2.000.000 oosit prime.
Selanjutnya oosit primer tersebut istirahat sampai masa pubertas. Pada waktu anak berumur 7 tahun jumlahnya menyusut lagi menjadi sekitar 300.000-400.000 oosit primer.
1. Fertilisasi
Fertilisasi atau pembuahan adalah peleburan antara inti sel telur dengan inti sel sperma, hanya satu yang berhasil membuahi sel telur. Fertilisasi berlangsung di saluran telur (oviduk/tabung fallopi). Saat fertilisasi, kepala sperma menembus dinding sel telur, sedangkan ekornya tertinggal di luar. Selanjutnya inti sel telur dan inti sel sperma bersatu, ovum menjadi zigot.
Zigot berupa sel diploid (2n) dengan jumlah kromosom 23 pasang. Selanjutnya sambil bergerak ke arah uterus, zigot membelah secara mitosis berkali-kali. Zigot membelah diri menjadi dua, empat, delapan, enam belas, dan seterusnya. Tahap ini disebut tahap pembelahan. Pada saat zigot mencapai 32 sel dan seperti buah arbei disebut morula.
Morula akan berkembang membentuk blastula. Pada perkembangan selanjutnya, sel-sel bagian dalam blastula akan membentuk bakal janin (embrioblas) dan sel-sel bagian luarnya membentuk trofoblas. Trofoblas merupakan dinding yang berfungsi untuk menyerap makanan dan nantinya akan membentuk plasenta. Pada hari ke-4 atau ke-5 setelah fertilisasi, blastula kemudian bergerak menuju uterus. Selama proses ini, korpus luteum menghasilkan hormon progesteron untuk implantasi (perlekatan) embrio pada dinding uterus dengan merangsang pertumbuhan uterus. Dinding uterus menjadi lunak, tebal, dan lembut serta mengeluarkan sekret seperti air susu. Blastula kemudian melakukan implantasi di dinding uterus pada hari ke enam dan melepaskan hormon karionik gonadotropin. Hormon tersebut melindungi kehamilan dengan cara menstimulasi hormon estrogen dan progesteron sehingga menstruasi tidak dapat berlangsung.
2. Kehamilan
Kehamilan terjadi karena adanya implantasi atau tertanamnya embrio pada uterus (rahim). Zigot yang telah menempel pada dinding uterus disebut embrio. Jika embrio tersebut bertahan hingga dua bulan dan mulai tumbuh bagian atau organ-organ tubuh dan embrio sudah dilindungi berbagai selaput dan cairannya, embrio selanjutnya disebut janin atau fetus sampai pada saat bayi dilahirkan.
Peristiwa implantasi embrio dimulai dengan hancurnya sel-sel endometrium dibagian tertentu dengan enzim, kemudian jaringan endometrium melipat membungkus embrio. Trofoblas terbenam lebih dalam dan berdiferensiasi membentuk plasenta. Embrio telah tertanam kuat pada hari kedua belas setelah fertilisasi.
Bagian embrioblas membentuk dua lapisan pada hari kedua belas, yaitu lapisan luar (ektodermis) dan lapisan dalam (endodermis). Bagian permukaan dari lapisan ektodrem melakukan pelekukan (invaginasi) ke dalam membentuk lapisan mesodermis. Proses ini disebut gastrulasi. Pada perkembangan berikutnya, dari ketiga lapisan dasar terbentuk jaringan, organ, dan sistem organ. Keadaan ini terjadi hari minggu ke empat sampai minggu ke delapan, dan saat itu disebut fase organogenesis (pembentukan organ). Setelah periode embriogenesis, dilanjutkan dengan masa janin sampai dengan sesaat sebelum lahir.
Masa janin ditandai dengan penyempurnaan jaringan-jaringan dan organ-organ dalam serta pertumbuhan tubuh yang pesat.
3. Perkembangan Embrio
Perkembangan janin dibagi dalam tiga tahapan besar, yaitu ;
a. Perkembangan pada triwulan I, mulai zigot terbentuk sampai janin berusia tiga bulan ; perkembangan terpusat pada perkembangan fungsi-fungsi organ, seperti otak, jantung, paru-paru.
b. Perkembangan pada triwulan II (bulan empat, lima, dan enam) pertumbuhan terpusat pada anggota tubuh yaitu kaki, tangan, dan jari-jari.
c. Perkembangan pada triwulan III, pembentukan sebagian besar organ telah lengkap.
Jika janin terpaksa dilahirkan pada saat itu, bayi dapat hidup dan dibesarkan di luar rahim dengan menggunakan alat pemanas yang suhunya diatur seperti suhu di dalam kandungan ibunya.
Prosedur Pelaksanaan Penelitian - Mengadakan Pre-Test
Sebelum memberikan penjelasan kepada siswa tentang tujuan pengajaran yang ingin dicapai dengan menggunakan media belajar terlebih dahulu diadakan pre-test yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan awal siswa reproduksi manusia.
- Metode Pengajaran
Melaksanakan pengajaran di kelas eksperimen dengan menggunakan multimedia berbasis komputer dan mengajar di kelas kontrol dengan menggunakan media charta.
- Mengadakan Post-test
Setelah menyampaikan materi di kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka perlu diadakan post-test dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran siswa.
- Tabulasi data - Analisa data - Kesimpulan
HASIL
Dari analisis data instrumen penelitian, dari 25 soal yang valid diketahui tingkat kesukaran soal yang diperoleh sebesar 64% mudah, 16% sedang, dan 20% sukar.
Sedangkan untuk daya beda soal diperoleh 40% soal berkategori baik, 32% soal berkategori cukup, dan 28% soal berkategori jelek. Setelah data instrument penelitian selesai dianalisis, diketahui bahwa instrumen penelitian yang digunakan memiliki kategori yang baik, selanjutnya dilakukan pre-test yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum materi diajarkan. Berdasarkan hasil pengolahan data dalam penelitian telah diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen untuk pre-test 5,2 sedangkan pre-test untuk kelas kontrol 5,4. Setelah data dianalisis. Maka kedua kelas tersebut memenuhi persyaratan karena keduanya berdistribusi normal dan mempunyai varians yang sama (homogen).
Setelah keduanya memenuhi syarat yaitu berdistribusi normal dan homogen maka kedua kelas dapat diberikan perlakuan pengajaran. Untuk kelas eksperimen diberikan pengajaran dengan menggunakan mutimedian berbasis komputer dan untuk kelas kontrol diberikan pengajaran menggunakan media charta. Setelah diberikan perlakuan maka dari hasil penelitian post-test ditemukan bahwa rata-rata post-test kelas eksperimen 6,63 sedangkan rata-rata pos-test untuk kelas kontrol 5,7 berarti nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi daripada nilai rata-rata kelas kontrol. Jika dilihat tabel 4.2, maka terlihat frekuensi jumlah siswa kelas eksperimen yang mempunyai nilai di atas nilai ketuntasan (di atas nilai 6) lebih banyak yaitu sejumlah 27 orang, sedangkan frekuensi jumlah siswa di kelas kontrol yang mempunyai nilai di atas nilai ketuntasan (di atas nilai 6) sejumlah 18 orang. Hal ini dikarenakan perbedaan media pengajaran yang digunakan dalam proses belajar-mengajar. Seperti kita ketahui, pengajaran di kelas eksperimen menggunakan multimedia berbasis komputer, sehingga siswa mampu memahami materi lebih jelas, juga dapat menjawab soal-soal post-test yang diberikan dengan benar. Sedangkan di kelas
kontrol pengajaran dilakukan menggunakan media charta sehingga siswa mengalami keterbatasan dalam memahami materi yang diajarkan.
Berdasarkan data normalitas dan homogenitas dari kedua kelas maka selanjutnya dilakukan analisa uji t untuk uji satu pihak yaitu pihak kanan dan diperoleh thitung = 5,43 sedangkan ttabel = 1,995 pada α = 0,05 dan dk = 74 sesuai kriteria pengujian pada α = 0,05, dengan demikian thitung > +ttabel, Ho ditolak dan ha diterima sehingga disimpulkan :”Hasil belajar biologi siswa yang diajar menggunakan multimedia berbasis komputer lebih besar daripada hasil belajar biologi siswa yang diajar dengan menggunakan media charta pada materi pokok sistem reproduksi pada manusia di SMA Al Ulum T.P. 2017/2018”.
Berdasarkan tabel 4.1 dan 4.2 hasil pre-test dan post-test kelas XI IPA1 (multimedia berbasis komputer), maka dapat diketahui bahwa persentase peningkatan hasil belajar siswa yaitu :
% 52 , 26
% 24 100
, 5
24 , 5 63 , 6
% 100 tan
%
x
x pretest
x
pretest postest
Peningka x
Dari perhitungan yang dilakukan dapat dilihat bahwa peningkatan hasil belajar siswa setelah di berikan materi pelajaran dengan menggunakan multimedia berbasis komputer adalah 26,52%.
Perhitungan yang sama juga dilakukan pada peningkatan belajar siswa di kelas kontrol yang diajar menggunakan media charta di kelas XI IPA2 dengan melihat kembali pada tabel 4.1 dan 4.2.
% 52 , 26
% 24 100
, 5
24 , 5 63 , 6
% 100 tan
%
x pretest x x
pretest postest
Peningka x
Dari hasil perhitungan di atas diketahui bahwa besarnya peningkatan hasil belajar untuk kelas eksperimen sebesar 26,52% dan peningkatan hasil belajar untuk kelas kontrol sebesar 9,4%. Ini menunjukkan bahwa penggunaan multimedia berbasis komputer sangat berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar biologi siswa khususnya di sekolah tempat penulis melakukan penelitian yaitu SMA Al Ulum Medan dan multimedia berbasis komputer dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang efektif dan efisien bagi peningkatan kualitas pengetahuan siswa.
Penggunaan multimedia berbasis komputer dalam pembelajaran dimaksudkan untuk dapat memotivasi belajar dan meningkatkan minat belajar siswa. Hasil penelitian membuktikan bahwa dengan penggunaan multimedia berbasis komputer siswa jadi termotivasi untuk mengikuti pelajaran karena materi pelajaran biologi yang bersifat verbal dapat tervisualisasikan melalui media tersebut.
Berdasarkan teori bahwa pengajaran dengan menggunakan multimedia berbasis komputer menunjukkan hasil yang lebih baik bila dibandingkan dengan pengajaran yang menggunakan media charta. Hal ini disebabkan karena dengan menggunakan multimedia berbasis komputer, siswa lebih dapat menggunakan semua alat indera dalam menerima dan mengolah informasi yang sampai kepadanya, dan semakin besar kemungkinan informasi
tersebut dimengerti dan dapat dipertahankan dalam ingatan (Arsyad,2007). Oleh karena itu, pengajaran dengan menggunakan multimedia berbasis komputer dapat dijadikan sebagai alternatif dalam penyampaian materi pelajaran biologi pada umumnya dan pada materi sistem reproduksi manusia khususnya.
Dari hasil penelitian ini telah menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran dengan menggunakan multimedia berbasis komputer yang telah dirancang dan telah dilakukan ini mampu mengajak siswa untuk lebih aktif dan kreatif lagi dalam memahami suatu materi pelajaran. Melalui penelitian ini juga menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan multimedia berbasis komputer.
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, diketahui juga bahwa siswa yang diajarkan dengan menggunakan multimedia berbasis komputer memiliki antusias yang lebih karena dengan adanya media tersebut pelajaran menjadi informatif dan menyenangkan.
Dengan demikian dari hasil penelitian yang dilakukan di SMA Al Ulum Medan Tahun Ajaran 2017/2018 pada siswa kelas XI IPA dengan penggunaan multimedia berbasis komputer dalam pembelajaran sangat diperlukan untuk membuat pelajaran menjadi menyenangkan dan memvisualisasikan pelajaran yang bersifat verbal sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Deskripsi hasil belajar siswa setelah mendapat perlakuan adalah : untuk kelompok siswa yang mendapat pengajaran menggunakan mutimedia berbasis komputer pada materi pokok sistem reproduksi pada manusia di SMA Al Ulum Medan diperoleh nilai rata-rata = 6,63, standar deviasi = 1,000056899, nilai terendah (minimum) = 4,4, nilai tertinggi (maksimum) = 8,4 sedangkan untuk kelompok siswa yang diajar menggunakan media charta pada materi pokok sistem reproduksi manusia di SMA Al Ulum Medan, memperoleh nilai rata-rata = 5,7, standar deviasi = 1,258884, nilai terendah (minimum) = 3,6, nilai tertinggi (maksimum) = 8.
Setelah dilakukan uji hipotesis t post-test satu pihak yaitu pihak kanan diperoleh nilai thitung = 5,43 sedangkan nilai ttabel = 1,995. Kriteria pengujian adalah diterima Ho jika thitung ≤ +ttabel dan tolak Ho jika t mempunyai harga-harga lain. Dari perhitungan diperoleh thitung = 5,43 > 1,995. Hal ini berarti Ho ditolak sedangkan Ha diterima sehingga disimpulkan “Hasil belajar biologi siswa yang diajar menggunakan multimedia berbasis komputer lebih besar daripada hasil belajar biologi siswa yang diajar menggunakan media charta pada materi pokok sistem reproduksi manusia di SMA Al Ulum Medan T.P.
2017/2018.
Dari hasil perhitungan % peningkatan hasil belajar diketahui bahwa besarnya peningkatan hasil belajar untuk kelas kontrol sebesar 9,4%. Ini menunjukkan bahwa penggunaan multimedia berbasis komputer sangat berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar biologi siswa khususnya di sekolah tempat penulis melakukan penelitian yaitu SMA Al Ulum Medan dan multimedia berbasis komputer dapat digunakan sebagai media pembelajaran efektif dan efisien bagi peningkatan kualitas pengetahuan siswa.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan maka dapat diterik kesimpulan sebagai berikut :
1. Nilai rata-rata post-test siswa kelas eksperimen yang diberi pengajaran dengan menggunakan multimedia berbasis komputer yaitu pretes sebesar 6,63 dengan standar deviasi sebesar 1,000028449, sedangkan untuk siswa kelas kontrol sebesar 5,7 dengan standar deviasi sebesar 1,122 berarti nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi daripada nilai rata-rata kelas kontrol.
2. Persentase peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen yang diberi pengajaran dengan menggunakan multimedia berbasis komputer lebih tinggi, yaitu sebesar 26,52% sedangkan persentase peningkatan hasil belajar siswa kelas kontrol sebesar 9,4%.
3. Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh nilai thitung = 5,43 sedangkan ttabel = 1,995, atau thitung > ttabel berarti Ho ditolak sedangkan Ha diterima sehingga ada pengaruh penggunaan multimedia berbasis komputer terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok sistem reproduksi manusia kelas XI IPA semester II di SMA Al Ulum Medan Tahun Pembelajaran 2017/2018.
SARAN
Saran yang dapat dikemukakan setelah melakukan penelitian ini adalah :
1. Diharapkan kepada para guru, khususnya guru bidang studi biologi agar lebih dapar memanfaatkan media belajar yang telah disediakan oleh pihak sekolah guna meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Diharapkan kepada pihak sekolah untuk membuat pelatihan mengenai penggunaan multimedia berbasis komputer kepada guru, sehingga dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, A, (2007), Media Pembelajaran, Penerbit Pt. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Arikunto, S, (2006), Prosedur Penelitian, Edisi Revisi, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Arikunto, S, (2003), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksaara, Jakarta.
Djamarah, S, (2002), Srategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Hamali, O, (1982), Media Pendidikan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Jefri, L, (2005), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Dan tanpa Menggunakan Media VCD Pada Sub Pokok Bahasan Sel Tahun Pelajaran 2004/2005, Skripsi, FMIPA, UNIMED.
Margono, S., (2005). Metodologi Penelitian Pendidikan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Mintarsih, N, (2007), Manfaat Pembelajaran Berbasis TIK, Magetan.
http://www.total.or.id
Mulyasa, (2007), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, PT. Remaja Rosta Karya, Bandung.
Naiborhu, B, (2005), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Antara Pembelajaran Dengan Menggunakan Media Audiovisual Dan Tanpa Media Audiovisual Yang Diajar Dengan Metode Ceramah Pada Sub Pokok Bahasan Pemencaran Tumbuhan Kelas II Semester II, Skripsi FMIPA UNIMED, Medan.
Oxtora, R, (2007), Pemanfaatan Media Berbasis Komputer Dalam Pembelajaran, Padang.
http://www.pikiran-rakyat.com
Purba, dkk, (2005), Diktat Kuliah Belajar dan Pembelajaran, UNIMED, Medan.
Purnomo, W, (2008), Sistem Reproduksi Manusia, Surabaya.
http://www.esmartschool.com/pnu/004/PNU0040012.asp Raharjo, (2007), Multimedia Dalam Pembelajaran, Jakarta.
http://www.diknas.lipi.go.id
Rohani, A, (1997), Media Instruksional Edukatif, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Slameta, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta Jakarta.
Sudjana, (2002), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.
Sudjana, (1992), Media Pengajaran, Penerbit Sinar Baru Arsindo, Bandung.
Sulaiman, A.H., (1998), Media Audiovisual Untuk Pengajaran, Penerangan, dan Penyuluhan, Gramedia, Jakarta.
Surya, Y, (2007), Liquid Crystal Display; Cair Tapi Padat, Jakarta.
http://www.fisikanet.lipi.go.id
Syamsuri, I, dkk, (2007), Biologi Untuk SMA Kelas XI, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Suryosubroto, (2002), Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Triwahyuni, dkk, (2003), Pengenalan Teknologi Informasi, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Usman, H, (2006), Pengantar Statistik, Penerbit Tarsito, Bandung.
Wardhana, L, (2007), Liquid Crystal Display (LCD), Yogyakarta.
htttp://www.mediaelektro.com
Zaf, (2009), Sistem Reproduksi, http://www.biologiunimed.co.nr (diakses tanggal 7 Maret 2009).