• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya disebut Research and Development

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya disebut Research and Development"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

30 BAB III

METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Metode Penelitian dan Pengembangan

Penelitian yang berjudul “Pengembangan Media Kahubedirium (Kartu Huruf Bergambar dalam Aquarium)” ini menggunakan metode penelitian pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya disebut Research and Development adalah metode yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu (Sugiyono, 2013: 407). Penelitian dapat diartikan sebagai suatu proses dalam mengumpulkan data, analisis data yang dilakukan secara runtut dan logis untuk mencapai tujuan tertentu (Sudaryono dkk, 2013:2).

Proses penelitian pengembangan dilakukan mulai dari observasi awal untuk mengetahui permasalahan pada siswa kelas I yaitu keterbatasan media pembelajaran yang digunakan guru selama mengajar. Agar dapat digunakan dalam pembelajaran, maka diperlukan penelitian untuk mengetahui kevalidan dan kemenarikan media “Kahubedirium (Kartu Huruf Bergambar dalam Aquarium).

Dalam penelitian pengembangan ini dikembangkan dengan tahap model pengembangan ADDIE. Model penelitian ADDIE yaitu model yang menggunakan pemecahan masalah berkaitan dengan sumber belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa. Model ini memiliki lima langkah langkah atau tahapan yang mudah dipahami dan diimplementasikan untuk mengembangkan produk seperti buku ajar, media pembelajaran, video pembelajaran, multimedia dan lain sebagainya (Tegeh dkk, 2014: 41). Penelitian dapat disebut sebagai penelitian yang sistematik apabila sudah memenuhi langkah-langkah mulai dari identifikasi masalah, adanya masalah dengan teori- teori yang sudah ada, mengumpulkan data, menganalisis data, membuat, menggabungkan kesimpulan dalam pengetahuan (Sudaryono, 2013:1).

(2)

Pengembangan model pengembangan ADDIE didasari atas pertimbangan bahwa model ini dikembangkan secara sistematis, runtut dalam upaya memecahkan masalah. Model ini memiliki lima tahapan yang meliputi tahap analisis (analyze), desain (design), pengembangan (development), implementasi (implementation), dan evaluasi (evaluation). Model ADDIE memberi peluang untuk melakukan evaluasi terhadap aktivitas pengembangan media pada setiap tahapannya. Adapun dampak positif yang ditimbulkan dengan adanya evaluasi ini yaitu meminimalisir tingkat kesalahan atau kekurangan produk pada tahap akhir model ini dan dapat memberikan suatu dampak positif bagi kualitas produk.

Model ini disusun secara terprogram dengan urutan kegiatan yang sistematis dalam upaya pemecahan masalah belajar yang berkaitan dengan sumber belajar sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa. Dengan demikian, tahap kelima dari tahap ini yaitu evaluasi merupakan tahap kesatuan atau keseluruhan produk pengembangan.

B. Prosedur Penelitian

Penelitian pengembangan media “Kahubedirium (Kartu Huruf Bergambar dalam Aquarium)” ini menggunakan model pengembangan ADDIE yang terdapat 5 tahapan yaitu tahap analisis (analyze), desain (design), pengembangan (development), implementasi (implementation), dan evaluasi (evaluation) (Tegeh, 2014: 42). Adapun langkah penelitian pengembangan ADDIE dalam penelitian ini jika disajikan dalam bentuk bagan sebagai berikut:

(3)

Revision Revision

Revision Revision

Gambar 3.1 Model Pengembangan ADDIE (Branch, 2009: 11) Berikut tahapan dari model pengembangan ADDIE:

1. Analyze (Analisis)

Pada tahap analisis dilakukan dengan tahap wawancara dan observasi di SD Negeri 2 Tirtomoyo. Hal ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi dan diperlukan adanya sebuah penelitian.

Berikut hal-hal yang dilakukan, yaitu:

a. Analisis Kebutuhan

Permasalahan yang ditemukan saat melakukan obervasi pada tanggal 30 Oktober 2019 pada saat proses pembelajaran, hasil penelitian yang ditemukan permasalahan yang ditemukan yaitu kurangnya media pembelajaran saat proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih menggunakan media bersifat tiap mata pelajaran, belum menggunakan media tematik yang mencakup semua materi. Saat melakukan wawancara dengan guru sekitar 11 dari 32 siswa belum lancar membaca. Saat melakukan wawancara dengan siswa mereka

Analyze

Design

Implement Evaluate

Develop

(4)

kadang merasa sulit memahami materi. Dari hasil observasi dan wawancara dapat disimpulkan bahwa siswa membutuhkan media pembelajaran yang baru dan, yang belum pernah dilihat siswa dengan tujuan untuk menarik minat belajar siswa dalam pembelajaran tematik.

b. Analisis Karakteristik Siswa

Pada saat observasi karakteristik siswa yang masih berada dalam fase senang bermain. Siswa kelas I membutuhkan pembelajaran yang sifatnya nyata dan menyenangkan. Media Kahubedirium (Kartu Huruf Bergambar dalam Aquarium) ini akan mengajak siswa belajar sambil melakukan langsung. Hasil evaluasi ketika melakukan observasi dan wawancara permasalahan yang ada yaitu kurangnya media pembelajaran, media yang ada hanya mencakup satu materi saja dan belum menggunakan media tematik. Melalui media Kahubedirium (Kartu Huruf Bergambar di Aquarium) diharapkan siswa merasa senang karena bisa belajar sambil bermain.

2. Design (Desain)

Pada tahap desain media Kahubedirium (Kartu Huruf Bergambar dalam Aquarium) yang dikembangkan dijabarkan sebagai berikut:

a. Pada tahap ini dilakukan pengembangan media Kahubedirium (Kartu Huruf Bergambar dalam Aquarium) berdasarkan informasi pada tahap analisis.

Informasi tersebut dari hasil wawancara guru dan siswa serta observasi secara langsung yang dilakukan si SD Negeri 2 Tirtomoyo. Tahap ini meliputi pembuatan desain media pembelajaran dan isinya yang sesuai dengan tema 1 “Tubuhku” subtema 2 “Diriku” pembelajaran 1 ini sudah disesuaikan dengan kebutuhan siswa serta kurikulum yang digunakan di

(5)

sekolah tersebut.

b. Menyusun pembuatan media yang diawali dengan membuat kerangka anggota tubuh manusia dan kartu huruf bergambar. Kemudian dilanjutkan dengan penyusunan gambar anggota tubuh manusia dan kartu huruf yang berbahan kertas buku gambar kemudian dilaminasi.

Tabel 3.2 Rancangan Pengembangan Media

No Keterangan Gambar

1 Menyiapkan aquarium sebagai media utama 3 dimensi, tebal kaca aquarium 5 mm, panjang aquarium 40 cm, lebar aquarium 25 cm, tinggi aquarium 25 cm

Gambar 3.3 Gambar miniatur dalam aquarium

Gambar 3.4 Bagian luar aquarium 2 Gambar anggota tubuh (hidung,

mulut, mata, kaki, tangan, telinga) yang di desain seperti kartun

Gambar 3.5 Gambar Hidung

Gambar 3.6 Gambar Mulut

(6)

Gambar 3.7 Gambar Mata

Gambar 3.8 Gambar Kaki

Gambar 3.9 Gambar Tangan

Gambar 3.10 Gambar Telinga

3 Kartu huruf A-Z di cetak dengan kertas buku gambar yang dilaminasi agar awet. Desain kartu huruf A-Z bagian depan ada gambar huruf A-Z, sedangkan bagian belakang kartu ada gambar anggota tubuh

Gambar 3.11 Gambar Depan Kartu Huruf

Gambar 3.12 Gambar Belakang Kartu Huruf

(7)

3.13 Gambar lagu dua mata saya (tentang anggota tubuh)

3.14 Gambar kegiatan sehari-hari siswa menggunakan anggota tubuh

3.15 Gambar kegiatan sehari-hari siswa menggunakan anggota tubuh

(8)

3.16 Gambar kegiatan sehari-hari siswa menggunakan anggota tubuh

3.17 Gambar kegiatan sehari-hari siswa menggunakan anggota tubuh

3.18 Gambar kegiatan sehari-hari siswa menggunakan anggota tubuh

4 Pembuatan media “Kahubedirium 1. Siapkan alat dan bahan

2. Aquarium sebagai media tiga dimensi

3. Setiap kaca aquarium ditempel dengan gambar anggota tubuh manusia (mata, kaki, hidung, tangan, mulut, telinga).

4. Kartu bergambar huruf A-Z dari bahan kertas buku gambar yang dilaminasi untuk mempermudah siswa dalam menyusun kosakata.

5. Huruf A-Z di desain secara unik sesuai dengan karakter anak kelas I, pada bagian depan kartu ada gambar huruf A-Z dan bagian belakang kartu ada gambar anggota tubuh manusia.

6. Siswa menyusun kosakata anggota tubuh (mata, kaki, hidung, tangan, mulut, telinga) menggunakan kartu huruf bergambar yang tersedia yang ditempel pada aquarium menggunakan magnet.

7. Pada bagian dalam aquarium ada miniatur rumah dan kegiatan anak-anak membantu pekerjaan orang tua di rumah dengan

(9)

menggunakan anggota tubuh dari pagi sampai malam.

(Sumber: Olahan peneliti)

3. Development (Pengembangan)

Pada tahap ini media Kahubedirium (Kartu Huruf Bergambar dalam Aquarium) yang telah dikembangkan sesuai dengan desain yang telah disusun. Adapun desain produk yang telah disusun, dikembangkan berdasarkan tahapan berikut:

a. Siapkan alat dan bahan

b. Aquarium sebagai media tiga dimensi

c. Setiap kaca aquarium ditempel dengan gambar anggota tubuh manusia

d. Setiap kaca aquarium ditempel dengan gambar anggota tubuh manusia (mata, kaki, hidung, tangan, mulut, telinga).

e. Kartu bergambar huruf A-Z dari bahan kertas buku gambar yang dilaminasi untuk mempermudah siswa dalam menyusun kosakata.

f. Huruf A-Z di desain secara unik sesuai dengan karakter anak kelas I, pada bagian depan kartu ada gambar huruf A-Z dan bagian belakang kartu ada gambar anggota tubuh manusia.

g. Siswa menyusun kosakata anggota tubuh (mata, kaki, hidung, tangan, mulut, telinga) menggunakan kartu huruf bergambar yang tersedia yang ditempel pada aquarium menggunakan magnet.

h. Pada bagian dalam aquarium ada miniatur rumah dan kegiatan anak-anak membantu pekerjaan orang tua di rumah dengan menggunakan anggota tubuh dari pagi sampai malam.

Setelah media ini dikembangkan, kemudian dilakukan valisasi produk kepada ahli materi dan ahli media, angket respon siswa terhadap produk yang dikembangkan. Tahap validasi ini dilakukan oleh dosen PGSD Universitas

(10)

Muhammadiyah Malang serta guru kelas I sebagai validator pembelajaran tematik.

Proses penilaian kevalidan media pembelajaran ini dilakukan dengan cara membuat angket respon siswa terhadap produk yang dikembangkan.

Angket validitas materi meliputi interaksi siswa dan guru selama proses pembelajaran, isi materi dari tema 1 “Tubuhku” subtema 2 “Diriku”

pembelajaran 1. Angket validitas produk meliputi aspek desain, bentuk, warna, kemenarikan, serta kelayakan media sebelum diimplementasikan.

Angket respon guru dan siswa meliputi aspek cara menggunakan media serta reaksi siswa ketika menggunakan media tersebut.

4. Implementation (Implementasi)

Pada tahap impelementasi ini artinya media yang telah dirancang dan telah di revisi akan digunakan secara langsung oleh siswa dalam pembelajaran untuk mengetahui kelayakan media Kahubedirium (Kartu Huruf Bergambar di Aquarium) selama proses pembelajaran.

Implementasi produk media ini di uji cobakan pada siswa kelas 1 SD Negeri 2 Tirtomoyo yang berjumlah 32 siswa.

Pada saat implementasi siswa diberi contoh terlebih dahulu bagaimana cara penggunaan produk, setelah itu siswa dibagi menjadi 6 kelompok. Setiap anggota kelompok akan memakai bando nomor kepala.

Selanjutnya guru memberi pertanyaan tentang anggota tubuh dan menunjuk nomor kepala yang digunakan oleh salah satu anggota kelompok. Siswa yang ditunjuk oleh guru maju kemudian menyusun nama anggota tubuh menggunakan kartu huruf serta membacanya, sedangkan kelompok yang lain mencatat jawaban di lembar kerja kelompok dan membuat slogan sederhana. Setelah semua kelompok selesai, perwakilan 2 orang tiap kelompok maju dan mempresentasikan hasil jawaban dari

(11)

pertanyaan guru dan slogan sederhana.

Tahap ini juga digunakan untuk memperoleh data hasil dari kegiatan selama pembelajaran. Serta untuk mengetahui siswa dalam menggunakan media Kahubedirium (Kartu Huruf Bergambar dalam Aquarium). dan untuk mengetahui respon siswa ketika menggunakan media Kahubedirium (Kartu Huruf Bergambar dalam Aquarium) ini yang mengajak belajar sambil bermain.

5. Evaluation (Evaluasi)

Pada tahap evaluasi ini menggunakan evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif adalah evaluasi yang ada pada taip tahap pengembangan atau pada bagian dari model pengembangan ADDIE.

Sedangkan evaluasi sumatif merupakan evaluasi yang mencakup keseluruhan objek dari tahap awal sampai tahap akhir (Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluation) yang telah dilakukan pada

tahap pengembangan produk. Evaluasi formatif berfungsi untuk memperbaiki atau menyempuranakan pengembangan suatu produk, evaluasi ini bersifar kontinu. Sedangkan evaluasi sumatif berfungsi untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari pengembangan suatu produk pada tahap akhir, evaluasi ini bersifat satu tahap. Tujuan dari evaluasi yaitu untuk mengetahui keberhasilan dari media Kahubedirium (Kartu Huruf Bergambar dalam Aquarium) saat proses pembelajaran.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Tirtomoyo yang beralamatkan di Jln. Abdillah No.291 RW.5 RW. 2, Tirtomoyo, Kec. Pakis, Kab. Malang, Jawa Timur, alasan melakukan penelitian pada sekolah tersebut karena adanya permasalahan dalam proses pembelajaran tematik saat melakukan observasi awal.

(12)

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2019/2020.

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Subjek uji validasi

Subjek uji validitas akan dilakukan oleh dosen ahli media dan uji validitas materi akan dilakukan oleh dosen ahli materi.

Tabel 3.3 Subjek Uji Validitas

Validator Kriteria Bidang Ahli

Dosen Lulusan S2

Pendidikan Dasar Ahli media

Dosen Lulusan S2

Pendidikan Dasar Ahli materi

2. Subjek implementasi media

Subjek implementasi media yaitu siswa kelas I SD Negeri 2 Tirtomoyo dengan jumlah siswa 32 siswa. Setelah melakukan implementasi media

“Kahubedirium”, siswa akan diberi angket respon untuk mengetahui respon siswa terhadap implementasi media. Angket bertujuan untuk mendapatkan izin kelayakan dan kemenarikan media pembelajaran yang akan diimplementasikan langsung di kelas I.

E. Teknik Pengumpulan Data

Ada beberapa jenis teknik pengumpulan data pada penelitian pengembangan antara lain:

1. Observasi

Observasi pada tahap awal dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa kelas I pada hari Rabu tanggal 30 Oktober 2019, dengan mengamati kondisi kelas dan proses pembelajaran permasalahan yang ditemukan saat yaitu kurangnya media pembelajaran saat proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih menggunakan media

(13)

bersifat tiap mata pelajaran, belum menggunakan media tematik yang mencakup semua materi. Saat melakukan wawancara dengan guru sekitar 11 dari 32 siswa belum lancar membaca. Saat melakukan wawancara dengan siswa mereka kadang merasa sulit memahami materi.. Teknik pengumpulan data. dilakukan saat implementasi media “Kahubedirium”

pada kelas I untuk mengetahui kemenarikan dari media yang dikembangakan.

2. Wawancara

Teknik wawancara dilakukan secara tidak terstruktur kepada guru kelas dan siswa kelas I dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan proses pembelajaran untuk mengetahui kebutuhan siswa, hasil belajar, dan analisis kebutuhan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai, kemudian dilanjutkan dengan pada saat implementasi media untuk mengetahui respon siswa terhadap media “Kahubedirium”.

3. Angket

Angket disebut juga kuisioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan. Angket digunakan sebagai tolak ukur media yang akan diimplementasikan secara langsung. Bentuk angket yang akan digunakan yaitu angket tertutup yang akan diberikan kepada ahli media pembelajaran dan respon siswa terhadap media yang dikembangkan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan izin kelayakan media “Kahubedirium” yang akan diimplementasikan secara langsung kepada siswa.

4. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan sebagai bukti terkait dengan objek yang akan diteliti. Objek yang akan diteliti berupa tulisan atau gambar. Dokumentasi termasuk penting dilakukan karena sebagai bukti sudah melakukan sebuah penelitian. Dokumentasi berupa foto dilakukan saat implementasi media “Kahubedidirium”.

(14)

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah pedoman atau alat bantu yang digunakan dalam pengambilan data untuk mengumpulkan data agar data yang diperoleh valid. Penelitian pengembangan ini menggunakan instrument penelitian sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi akan dilakukan dengan cara mengamati gejala yang muncul saat pengimplementasian media pembelajaran pada siswa kelas I. Lembar observasi bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran tematik dikelas I SD Negeri 2 Tirtomoyo dengan adanya media

“Kahubedirium”. Hasil observasi akan ditulis pada setiap poin secara sistematis dengan ciri-ciri sebagai berikut:

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Observasi Awal

No Aspek Indikator

1 Proses pembelajaran - Kendala yang dialami siswa selama pembelajaran

- Pembelajaran kondusif - Waktu pembelajaran efisien

2 Media Pembelajaran - Mempermudah siswa dalam memahami materi

3 Respon siswa Antusias siswa dalam pembelajaran

(Sumber: Olahan Peneliti)

Tabel di atas merupakan kisi-kisi saat observasi awal yang dilakukan sebelum melakukan penelitian. Tabel di bawah ini merupakan kisi-kisi saat proses implementasi media “Kahubedirium”.

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Observasi Setelah Penelitian

No Aspek Indikator

1 Proses pembelajaran - Kendala yang dialami siswa selama pembelajaran

- Pembelajaran kondusif - Waktu pembelajaran efisien

2 Media Pembelajaran - Mempermudah siswa dalam memahami materi

- - Siswa bisa menggunakan media

“Kahubedirium”

3 Respon siswa Antusias siswa dalam pembelajaran (Sumber: Olahan Peneliti)

(15)

2. Wawancara

Tujuan wawancara dalam penelitian yaitu untuk mendapatkan informasi yang akurat dengan cara mengajukan pertanyaan kepada narasumber.

Dalam proses penelitian pengembangan ini narasumber yaitu guru dan siswa untuk mengetahui hasil implementasi media “Kahubedirium”.

Wawancara yang dilakukan yaitu wawancara tidak terstruktur yang dilakukan pada siswa kelas I. Hasil wawancara akan ditulis dalam beberapa poin sebagai berikut:

Tabel 3.6 Pedoman Wawancara

No Aspek Indikator

1 Informasi data siswa Jumlah siswa dalam kelas 2 Kegiatan Pembelajaran Antusias siswa dalam belajar 3 Kegiatan Pembelajaran Metode yang digunakan selama

proses pembelajaran

4 Kegiatan Pembelajaran Metode yang digunakan selama proses pembelajaran

5 Media Media yang digunakan selama

proses pembelajaran

3. Angket

(Sumber: Olahan Peneliti)

Angket sebagai teknik pengumpulan data dan uji kelayakan produk yang akan di implementasikan kepada siswa kelas I. Angket akan diberikan kepada ahli media pembelajaran, ahli materi, dan juga respon siswa

terhadap media yang akan diimplementasikan dengan kisi-kisi sebagai berikut:

(16)

a. Validasi media

Tabel 3.7 Instrumen Validasi Media

No Aspek Indikator

1 Tampilan Media - Ukuran Media sesuai

dengan kebutuhan siswa - Kemenarikan media - Kombinasi gambar dan

warna yang menarik - Bentuk media sederhana

dan mudah digunakan siswa

2 Pembelajaran - Kesesuaian media

dengan karakteristik siswa

3 Penggunaan media - Petunjuk penggunaan

media

4 Keamanan Media - Media tidak berbahaya

bagi siswa

- Media menggunakan bahan yang aman

Berikut ini adalah kisi-kisi atau indikator penilaian validasi ahli materi b. Validasi Materi

Tabel 3.8 Instrumen Validasi Materi

No Aspek Indikator

1 Isi - Kesuaian indikator

dengan KD - Kesesuaian tujuan

dengan indikator - Kesesuaian materi

dengan tujuan

- Kesesuaian soal dengan indicator

- Kesesuaian materi dengan tingkat perkembangan siswa

2 Kurikulum - Kelengkapan isi materi

- Keluasan materi - Kedalaman materi

(17)

3 Penyajian Materi - Kemampuan mendorong siswa berpikir kritis - Kemudahan siswa untuk

belajar secara mandiri

Berikut adalah kisi-kisi atau indikator yang terdapat pada angket respon siswa c. Respon Siswa

Tabel 3.9 Angket Respon Siswa

No Aspek Indikator

1 Tampilan Media - Bentuk dan ukuran

media menarik - Gambar yang disajikan

dalam media lucu - Kombinasi warna

menarik

2 Manfaat Media - Mempermudah proses

pembelajaran

- Mempermudah dalam memahami materi

3 Penggunaan Media - Media mudah digunakan

4 Antusias siswa terhadap media - Menarik minat siswa dalam belajar dan menggunakan media - Menambah semangat

siswa dalam belajar

4. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu cara pengumpulan data yang ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian. Dokumentasi dilakukan untuk mengabadikan kegiatan yang dilakukan oleh guru, siswa, dan peneliti dalam proses pembelajaran tematik. Proses dokumentasi dilakukan dengan menggunakan kamera untuk mengambil gambar saat uji coba produk media “Kahubedirium”.

Tabel 3.10 Instrumen Dokumentasi

No Aspek Indikator

1 Proses pembelajaran tematik di kelas I dengan menggunakan media “Kahubedirium”.

- Proses pembelajaran menggunakan media

Kahubedirium - Respon siswa terhadap

media “Kahubedirium (Sumber: Olahan Peneliti)

(18)

G. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses yang dilakukan dalam penyusunan data dari hasil yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi sehingga dapat mengetahui apakah penelitian yang dilakukan berhasil mencapai tujuan atau tidak. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif.

1. Analisis Deskriptif Kualitatif

Analisis data kualitatif digunakan untuk mengolah data hasil dari wawancara, observasi, dan angket dari hasil validasi media dan materi.

Analisis dilakukan dengan wawancara guru kelas dan pengamatan terhadap siswa saat proses pembelajaran. Teknik ini digunakan untuk mengolah informasi dari kritik, saran, dan masukan yang dijadikan sebagai acuan untuk memperbaiki produk yang akan dikembangkan.

Data dalam analisis deskriptif kualitatif menggunakan teknik sebagai berikut (Sugiyono 2015: 337):

a) Pengumpulan Data (Data Collection)

Data yang dikumpulkan berupa catatan, tanggapan, kritik, dan saran dari validator. Pengumpulan data hasil dari wawancara. Data-data yang sudah didapatkan digunakan sebagai rujukan dalam pengembangan media Kahubedirium (Kartu Huruf Bergambar dalam Aquarium).

b) Reduksi Data (Reduction Data)

Setelah mengumpulkan data, kemudian dilanjutkan dengan mereduksi atau merangkum hasil data. Data yang direduksi merupakan data hasil observasi dan wawancara di sekolah.

(19)

c) Penyajian Data (Display Data)

Data hasil yang dirangkum kemudian disajikan dalam bentuk deskripsi . Baik data masukan, komentar, kritik, serta saran dari semua validator tentang pengembangan media.

d) Pengambilan Kesimpulan (Conclusion Drawing/Verification) Pengambilan kesimpulan dari semua tahap yang sudah dilakukan. Kesimpulan berupa data tentang pengembanagn media Kahubedirium (Kartu Huruf Bergambar dalam Aquarium)

2. Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari data angket. Data angket diperoleh dari nilai yang diberikan validator terhadap media “Kahubedirium”. Nilai didapatkan dengan menggunakan angket kepada dosen ahli Media dan dosen ahli materi. Data angket yang sudah terkumpul akan dianalisis untuk mengetahui hasil dari implementasi media pembelajaran yang dikembangkan.

1. Validasi Angket ahli

Validasi merupakan suatu ukuran yang digunakan untuk menunjukan tingkat kevalidan data yang dihasilkan suatu instrumen yang valid, maka dapat dinyatakan bahwa instrument tersebut valid. Karena memberikan gambaran data secara benar sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya atau nyata. Pengembangan media “Kahubedirium” ini, validitas yang dimaksud untuk menguji kelayakan media yang dikembangkan dan kesesuaian dengan materi. Skala likert digunakan untuk mengukur pendapat, sikap, dan persepsi seseorang atau kelompok orang. Jawaban setiap item yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sifat positif sampai negatif.

(20)

Tabel 3.11 Kategori penilaian Skala Likert

Pernyataan

Jawaban Skor

Sangat layak / sangat setuju 4

Layak / setuju 3

Tidak layak / Tidak setuju 2

Sangat tidak layak / sangat tidak setuju 1

(Sugiyono, 2015: 133)

Angket yang telah diisi oleh validator, dianalisis dan dipresentasikan dengan menggunakan rumus:

P ∑x X 100%

N

Keterangan:

P : Perolehan presentase validator (hasil dibulatkan hingga mencapai bilangan bulat

∑x : Jumlah skor kriteria yang dipilih N : Jumlah ideal

Kriteria tingkat kevalidan atau tingkat pencapaian yang digunakan dalam pengembangan media dijelaskan dalam table di bawah ini:

Tabel 3.12 Tingkat Pencapaian dan Kualifikasi

No Tingkat Pencapaian

(%) Kualifikasi Keterangan

1 81-100% Sangat baik Sangat layak tidak perlu revisi

2 61-80% Baik Layak, tidak perlu revisi

3 41-60% Cukup baik Kurang layak, perlu direvisi

4 21-40% Kurang baik Tidak layak, perlu direvisi

Uraian pada tabel di atas dapat disimpulkan, kevalidan media pembelajaran Kahubedirium (Kartu Huruf Bergambar dalam Aquarium) pada pembelajaran tematik dikatakan valid/layak tanpa revisi apabila pencapaianya 61-100%. Sedangkan jika pencapaianya antara 21-60% maka pengembangan media pembelajaran Kahubedirium (Kartu Huruf Bergambar dalam Aquarium) pada pembelajaran tematik dapat dikatakan kurang layak/perlu direvisi.

2. Angket Respon Siswa

Data yang diperoleh dari hasil jawaban siswa terhadap angket yang telah diberikan akan dikuru menggunakan skala Guttman. Skala

(21)

pengukuran dengan tipe ini akan mendapatkan jawaban yaitu “ya- tidak”,”benar-salah”,”pernah-tidak pernah”,”positif-negatif” dan lain sebagainya. Pada skala Guttman ada dua interval yaitu “setuju” atau “tidak setuju”. Skala Guttman selain dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda, juga dapat dibuat dalam bentuk checklist serta jawaban dibuat skor teringgi satu dan terendah nol.

Tabel 3.13 Kategori penilaian Skala Guttman

Keterangan Skor

Ya 1

Tidak 0

(Sugiyono, 2015: 139)

Angket yang telah diisi oleh validator, dianalisis dan dipresentasikan dengan menggunakan rumus:

P ∑xX 100%

∑xi

Keterangan:

P : Presentase Skor

∑x : Jumlah nilai jawaban responden suatu item

∑xi : Jumlah skor ideal

Kriteria tingkat kevalidan atau tingkat pencapaian yang digunakan dalam pengembangan media dijelaskan dalam table di bawah ini:

Tabel 3.14 Interpretasi Skor Angket Respon Penggunaan Produk

No Kriteria Validitas Kategori Respon

1 85,01-100% Sangat Menarik

2 70,01-85,0% Cukup Menarik

3 50,01-70,00% Kurang Menarik

4 01,00-50,00% Tidak Menarik

Uraian pada tabel di atas dapat disimpulkan, kemenarikan media pembelajaran Kahubedirium (Kartu Huruf Bergambar dalam Aquarium)

pada pembelajaran tematik dikatakan menarik apabila skor yang diperoleh 70,01- 01,00%. Sedangkan jika skor yang diperoleh antara 70,00-01,00% maka pengembangan media pembelajaran Kahubedirium (Kartu Huruf Bergambar dalam Aquarium) pada pembelajaran tematik dapat dikatakan kurang menarik.

(22)

Gambar

Gambar 3.1 Model Pengembangan ADDIE (Branch, 2009: 11)  Berikut tahapan dari model pengembangan ADDIE:
Tabel 3.2 Rancangan Pengembangan Media
Gambar 3.7 Gambar Mata
Tabel 3.3 Subjek Uji Validitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tidak jelas apakah perlakuan dalam suatu siklus dilakukan secara terus-menerus selama periode tertentu, sampai data pengamatan bersifat jenuh (menunjukkan pola yang menetap)

Pada saat ini pengelolan data administrasi sudah menggunakan komputer namun hal tersebut belum dikatakan efektif karena mengakibatkan keterlambatan dalam

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa laju penjerapan simultan Cr(III) dan Na menggunakan Amberlite IR-120 H dipengaruhi

Secara teoritis faktor-faktor yang dapat mempengaruhi loyalitas sangat banyak seperti gaya kepemimpinan, produktivitas kerja, pemenuhan harapan penggajian dan

Fokus penelitian ini yaitu, pengembangan media wayang karakter binatang (wakarbin) pada kelas 5 sekolah dasar. Proses reduksi data yang dilakukan peneliti, yaitu

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengumumkan bahwa telah menemukan adanya penyalahgunaan dana Otonomi Khusus Papua dan Papua Barat senilai Rp 4,281 triliun dari

Dari hasil pemodelan tersebut didapatkan tegangan tali tambat yang digunakan pada dolphin mooring akan lebih besar jika dibandingkan tower mooring, yaitu sebesar 65.06 ton

Peralatan pengujian yang digunakan dalam proses pengeringan ikan nila ini adalah pengering surya aktif tipe tidak langsung.. Pengering surya