• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. membantu individu menuju pertumbuhan dan perkembangan. yang optimal, meliputi pengembangan sikap,karakater diri dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. membantu individu menuju pertumbuhan dan perkembangan. yang optimal, meliputi pengembangan sikap,karakater diri dan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bimbingan dan konseling merupakan proses dengan segala usaha yang sistematis dan terprogram dalam rangka membantu individu menuju pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, meliputi pengembangan sikap,karakater diri dan penyesuaian lingkungan dimana individu tersebut tinggal. Sebagai upaya untuk pengembangan diri peserta didik, diperlukan bimbingan yaitu: 1) mengenalkan lingkungan; 2) pelayanan informasi; 3) penyaluran dan program penempatan; 4) konseling individu; 5) bimbingan kelompok; 6) bimbingan pembelajaran; 7) konseling kelompok. (Permendikbud Nomor 111 tentang Pedoman Bimbingan dan Konseling, 2014). Program bimbingan dan konseling yang telah tersusun secara sistematis berdasarkan kebutuhan peserta didik, selanjutnya diawali pada saat menjelang penerimaan peserta didik baru, melalui pengenalan sekolah dan informasi seputar sekolah, pengenalan program jurusan

(2)

2

,pengenalan kurikulum dan sisterm belajar, serta layanan konseling,konsultasi baik secara individu maupun kelompok.

Penyelenggaraan BK meliput empat bidang yaitu, bimbingan pribadi, sosial, belajar, karir. Masing-masing bidang tersebut sudah terpetakan jenis layanan dan penggunaan teknik yang dipakai. Sedangkan bimbingan konseling yang diuraikan menurut komponen layanan meliputi: 1) pelayanan dasar; 2) responsif; 3)layanan minat peserta didik serta perencanaan diri; 4) dukungan sistem (Depdikbud,2008). Pelayanan dasar memberikan layanan bagi peserta didik secara individual maupun secara berkelompok melalui teknik sebagai berikut yaitu: 1) bimbingan klasikal dikelas; 2) layanan pengenalan lingkungan; 3) layanan pemberian informasi, 4) layanan konseling kelompok; 5) bimbingan kelompok; 6) himpunan data. (Rahman, 2012)

Sedangkan layanan informasi merupakan suatu upaya tindakan yang dilakukan dalam memberikan informasi apapun yang berkaitan dengan pribadi-sosial, belajar, dan karir, tergantung kebutuhan dari peserta didik. Menurut (Hastuti, 2006) menyatakan bahwa layanan informasi merupakan usaha dan

(3)

3

tindakan untuk memberi bekal kepada peserta didik dengan pengetahuan tertentu yang dapat dilogika sesuai dengan kondisi nyata dalam bidang perkembangan pribadi sosial, kegiatan belajar, serta bidang karir sebagai pengalaman belajar mengenai lingkungan disekitar kehidupannya, mampu mengatur lebih dalam merencanakan kehidupan secara mandiri.

Peserta didik SMA sangat membutuhkan informasi karir dan informasi pekerjaan secara menyeluruh ketika diperhadapkan oleh berbagai pilihan program studi lanjutan dan pilihan perguruan tinggi, sehingga kebutuhan layanan informasi karir perlu diberikan dengan metode variatif, kreatif, dan inovatif sehingga layanan menjadi lebih menarik dan interaktif. (Hidayati, 2015) .Menanggapi hal tersebut maka guru BK dapat memberikan layanan informasi karir dengan berinteraksi langsung kepada peserta didik dengan cara bertatap muka maupun tidak langsung yaitu dibantu dengan media telekomunikasi.

Layanan Informasi karier membantu peserta didik memperoleh pemahaman diri tentang karir, merencanakan studi lanjut, memilih program studi dan profesi dalam pekerjaan dimasa

(4)

4

depan. Dalam hal ini Mcsweeny (2009) mengungkapkan bahwa melalui informasi karier dapat diperoleh informasi yang lengkap mengenai studi lanjut kejenjang yang lebih tinggi, training pekerja dan profesi pekerjaan, serta memanfaatkan peluang untuk berkembang dalam karir.

Berdasarkan uraian tersebut diatas maka, peserta didik memerlukan pemahaman diri secara luas dalam rangka pengambilan keputusan karir yang tepat sesuai dengan minatnya . Hasil angket dari peserta didik kelas XII sejumlah 36 orang yaitu;

terdapat 23 orang peserta didik tingkat pemahaman sangat rendah, 12 orang tingkat pemahaman rendah, hanya 1 yang memilik tingkat pemahaman tinggi terkait karir. Sehingga peserta didik 35 orang masih ragu-ragu dan belum berpikir mencari informasi perguruan tinggi yang diminati. Sedangkan 1 orang peserta didik sudah memiliki pemahaman tinggi dan dapat menentukan pilihan di perguruan tinggi sesuai dengan minatnya. Fakta di lapangan menunjukkan adanya hambatan informasi karir oleh peserta didik SMA sebagai imbas dari kurangnya layanan informasi karir tersedia. Secara ringkas diperoleh data dari hasil wawancara

(5)

5

terhadap wakakurikulum, guru bimbingan konseling dan 36 orang serta didik SMA Negeri 1 Salatiga, terdapat tiga faktor permasalahan layanan informasi karir yaitu; 1) Layanan informasi karir diberikan secara konvensional dengan ceramah klasikal dan konsultasi secara langsung. 2) Jam masuk kelas untuk layanan bimbingan konseling hanya 1x45 menit dalam satu minggu tatap muka, sehingga pemahaman informasi karir peserta didik terbatas 3). Peserta didik kurang tertarik membaca brosur, penempelan poster dan pamlet yang berisi informasi perguruan tinggi.

Akibatnya apabila layanan informasi karir tidak diberikan secara maksimal, maka peserta didik akan mengalami hambatan dalam memutuskan pemilihan studi lanjut, pemilihan program studi dan pekerjaan/profesi yang sesuai dengan bakat dan minatnya.

Sebagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut maka diperlukan pengembangan layanan informasi karir melalui pemanfaatan media ICT. Harapannya bagi peserta didik yaitu agar kegiatan layanan informasi karir lebih menarik dan dapat terselenggara tidak hanya melalui ceramah bertatap muka dikelas,

(6)

6

akan tetapi bisa dilakukan secara online sehingga tidak terbatas waktu dan tempat.

Zamroni (2002:12) mengungkapkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi bagi guru bimbingan dan konseling, memiliki kontribusi positif yaitu meliputi: 1) keterampilan penggunaan IT meningkat; 2) lebih terlatih menggunakan teknologi informasi dan komunikasi secara efisien;

3) semakin peduli terhadap teknologi pendidikan; 4) menemukan berbagi macam metode layanan berbasis teknologi; 5) Peningkatan kompetensi dalam mengevaluasi keefektifan layanan berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

Berdasarkan teori tersebut diatas dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang memberikan kontribusi sangat besar bagi kehidupan saat ini serta tuntutan guru bimbingan dan konseling diharuskan mampu menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, maka pemanfaatan media dengan jaringan internet dimanfaatkan sebagai proses layanan untuk mencari referensi dan pilihan pengetahuan karir yang

(7)

7

dibutuhkan segera, inovatif, kreatif dan menyenangkan bagi peserta didik.

Dalam rangka peningkatan layanan informasi karir yang selama ini disekolah belum berjalan secara optimal, maka sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman peserta didik tentang pilihan karir dan meningkatkan layanan bimbingan karir melalui layanan informasi, maka fokus penelitiannya adalah mengembangkan model manajemen informasi karir berbasis ICT yang pemakaiannya menggunakan perangkat komputer.

1.2 Identifikasi Masalah

Terdapat banyak hambatan terkait kurang optimalnya layanan informasi karir di SMA selama ini. Berdasarkan pada latar belakang permasalahan, dapat diidentifikasi permasalahan- permasalahan sebagai berikut :

1.2.1 Layanan informasi karir di sekolah masih menggunakan metode konvensional.

(8)

8

1.2.2 Kurangnya layanan informasi karir dikelas mengakibatkan peserta didik mengalami hambatan dalam memperoleh informasi karir.

1.2.3 Peserta didik kurang tertarik membaca brosur, penempelan poster dan pamflet yang berisi informasi perguruan tinggi.

1.2.4 Sebagian besar peserta didik kelas XII masih ragu-ragu dalam memilih karir

1.3 Rumusan Masalah

Terdapat tiga rumusan permasalahan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1.3.1 Bagaimana pelaksanaan layanan informasi karir di SMA selama ini ?

1.3.2 Apa kelebihan dan kekurangan layanan infromasi karir di SMA?

1.3.3 Bagaimana mengembangkan model manajemen layanan informasi karir berbasis ICT di SMA?

(9)

9

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan mengembangkan model manajemen layanan informasi berbasis ICT bagi peserta didik SMA.

Secara khusus tujuan penelitian ini adalah melalui penelitian pengembangan ini yaitu:

1.4.1 Mengetahui layanan informasi karir yang selama ini dilaksanakan di SMA.

1.4.2 Mendeskripsikan kelebihan dan kekurangan layanan informasi karir di SMA.

1.4.3 Mengembangkan model layanan informasi karir berbasis ICT bagi peserta didik SMA.

1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis

a. Terkait dengan layanan bimbingan karir menggunakan ICT sesuai teori yang dipaparkan oleh Zamroni (2002:12) tentang manfaat penggunaan TIK bagi guru bimbingan dan konseling yaitu memperkaya pengetahuan diri.

(10)

10

b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi mengenai dasar-dasar konseptual pengembangan layanan informasi menggunakan teknologi informasi dan komunikasi sehingga dalam layanan bimbingan konseling guru bk semakin terampil, terlatih, peduli terhadap teknologi pendidikan, kreatif, dan inovatif.

1.5.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis penelitian ini yaitu:

a. Bagi Guru BK, dapat memberi manfaat untuk: (a) membantu layanan BK karir menggunakan media ICT; (b) membantu mengatasi beban kerja guru BK karena dengan media online layanan informasi karir dapat dilakukan tanpa bertatap muka; (c) memiliki media yang digunakan sebagai alat bantu dalam layanan informasi karir, sehingga peserta didik memperoleh informasi sendiri tanpa harus bertatapmuka dengan guru BK.

b. Bagi peserta didik, penelitian memberi manfaat untuk: (a) peserta didik dapat mengakses informasi karir tanpa

(11)

11

hambatan waktu dan tempat; (b) membantu dalam pengambilan keputusan karir yang tepat

1.6 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Penelitian ini akan menghasilkan model manajemen layanan bimbingan karir berbasis ICT untuk peserta didik SMA.

Spesifikasi produk ini adalah program layanan BK karir terdiri dari Program layanan bimbingan karir, Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) bimbingan karir, bahan layanan (materi didalam program website).

1. Website yang berisi program layanan bimbingan karir yang dapat diakses melalui alamat http://tesbakat.top .

2. Satuan Layanan Bimbingan Karir (SATLAN) adalah rancangan layanan bimbingan karir yang akan dikembangkan guru BK di kelas. Susunan rencana pelaksanaan Satlan yang meliputi: 1) komponen layanan; 2) bidang layanan; 3) topik;

4) fungsi; 5 )tujuan; 6) sasaran layanan; 7) materi layanan; 8) sumber; 9) media; 10) pelaksanaan; 11) evaluasi.

(12)

12

3. Materi layanan informasi karir yang berisi; 1) Eksplorasi Diri Test Minat Holland, 2) Eksplorasi kuliah dan 3) Eksplorasi Karir.4) Evaluasi diri

4. Buku panduan penggunaan website tesbakat.top untuk guru BK dan peserta didik.

5. Pelaksanaan program layanan informasi karir ini membutuhkan sarana berupa laptop, komputer atau smartphone yang terhubung dengan internet.

1.7 Asumsi Pengembangan

Dalam penelitian pengembangan model layanan informasi karir berbasis ICT ini dikembangkan dengan adanya beberapa asumsi, yaitu :

1. Pemahaman peserta didik mengenai informasi perguruan tinggi dan profesi belum optimal sehingga melalui pengembangan model layanan informasi karir berbasis ICT, diharapkan peserta didik akan memperoleh informasi yang komprehensif.

(13)

13

2. Keterbatasan waktu informasi karir yang sebelumnya telah dilakukan secara klasikal oleh guru BK, diharapkan melalui penyajian berbasis ICT dapat menjawab hambatan keterbatasan tersebut, karena layanan BK karir bisa dilaksanakan kapan saja.

3. Berpedoman pada Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor (SKAKK) dalam Permendiknas No.

27 Tahun 2008 bahwa penggunaan serta pengembangan media menggunakan ICT dalam layanan informasi karir diharapkan guru BK dapat meningkatkan kompetensi dan menunjang kinerja agar semakin profesional dalam penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling karir.

1.8 Keterbatasan Pengembangan

Dalam penelitian pengembangan model manajemen layanan informasi karir berbasis ICT mempunyai keterbatasan yaitu :

(14)

14

1. Produk dari pengembangan model layanan pemanfaatannya harus menggunakan program yang terintegrasi didalam komputer atau smartphone.

2. Media layanan informasi karir berbasis ICT tidak dapat digunakan apabila kapasitas RAM dan memory dalam komputer atau smartphone kurang dari 1 Gb.

3. Penggunaan model manajemen layanan informasi karir berbasis ICT hanya bisa difungsikan apabila ada jaringan internet yang terhubung atau wifi melalui komputer atau smartphone, apabila jangkauan koneksi internet mengalami gangguan sinyal maka berakibat layanan informasi karir tidak dapat berfungsi karena mengalami offline.

Referensi

Dokumen terkait

Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin1. Dalam disain grafis, teks juga dianggap

Jangan sampai kita malah menyakiti orang lain karena lidah kita, tapi mari kita mau menjadi berkat bagi orang lain dengan kata-kata yang keluar dari

Output yang diharapkan adalah dapat memberikan gambaran umum secara sederhana perkembangan pengeluaran konsumsi rumah tangga secara makro di Indonesia, serta dinamika

Saat siang hari, sebagian beban tidak perlu terlalu lama disimpan dalam baterai karena besarnya energi yang dihasilkan PLTS pada siang hari akan mencapai nilai

Sistem Wilayah adalah salah satu sistem penataan berkas berdasarkan daerah wilayah tertentu, sesuai dengan pembagian yang tertentu pula. Guna melaksanakan

Pada pemberitaan yang diunggah tanggal 11 Januari 2013, teks tersebut juga dapat ditemui dalam berita dengan judul Putusan Vonis Angelina Sondakh Dinilai

Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu,

Konsep dasar ini yang nantinya akan banyak membantu pada saat mengkonstruksi sifat penjumlahan dari anti ideal fuzzy