• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. Model ADDIE tersebut terdiri dari lima langkah yaitu Analysis-Desain-

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. Model ADDIE tersebut terdiri dari lima langkah yaitu Analysis-Desain-"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

A. Model Penelitian dan Pengembangan

Model ADDIE tersebut terdiri dari lima langkah yaitu Analysis-Desain- Development-Implementation-Evaluation. ( Hasyim, 2016 : 98)

Desain pengembangan :

Gambar 3. 1 Prosedur Model Penelitian Pengembangan ADDIE

Tahap analisis digunakan untuk menentukan kebutuhan siswa dalam kegiatan pembelajaran siswa untuk memperoleh kendala yang dirasakan oleh siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran. Tahap ini diperlukan untuk menentukan karakteristik siswa serta kesulitan dalam proses pembelajaran. Tahap perancangan dilaksanakan dengan menggunakan hasil analisis dari kebutuhan dan karakteristik siswa, berdasarkan kompetensi, strategi belajar, serta evaluasi yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Tahap pengembangan merupakan proses perancangan produk pengembangan yang telah dibuat, dengan menentukan materi pembelajaran yang sesuai dengan KI.

(2)

Peneliti memilih model ADDIE dikarenakan model pengembangan ADDIE efektif, dinamis, dan mendukung kinerja program itu sendiri. Model ADDIE terdiri dari 5 komponen yang saling berkaitan dan terstruktur secara sistematis yang artinya dari tahapan yang pertama sampai tahapan yang kelima dalam pengaplikasiannya harus secara sistematik dan tidak dapat diurutkan secara acak. Kelima tahap atau langkah ini sangat sederhana jika dibandingkan dengan model desain yang lainnya. Sifatnya yang sederhana dan terstruktur dengan sistematis maka model desain ini mudah dipahami dan diaplikasikan.

Analisa kebutuhan yang ada di SDN Semen 05, maka penulis memilih jenis penelitian pengembangan bahan ajar yang nantinya akan menghasilkan sebuah produk buku yaitu sebuah Bahan Ajar LKPD Berbasis Kearifan Lokal Kota Blitar untuk pembelajaran tematik pada Tema 7 Indahnya Keragaman Di Negeriku Subtema 1 Keragaman Suku Bangsa dan Agama di Negeriku Pembelajaran ke-4 Kelas IV Sekolah Dasar dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia, PPKn, dan IPS. Model pengembangan yang akan digunakan untuk mengembangkan bahan ajar ini ialah ADDIE. Model ADDIE dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda (1990-an) merupakan model desain pembelajaran atau pelatihan yang bersifat generik menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur program pembelajaran atau pelatihan yang efektif, dinamis, dan mendukung kinerja pembelajaran atau pelatihan itu sendiri. Model rancangan pembelajaran ADDIE merupakan model prosedural yang sederhana dan mudah diproduksi untuk pembuatan atau pengembangan bahan ajar, untuk pelatihan jangka pendek atau saling berkesinambungan.

(3)

B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Prosedur penelitian dan pengembangan model ADDIE memiliki lima tahapan, sebagai berikut ini :

1. Tahap Analisis

Langkah pertama yang dilakukan oleh penulis pada tahap analisis ini adalah mengidentifikasi terlebih dahulu permasalahan -permasalahan yang ada di SDN Semen 05. Peneliti melakukan observasi pada tanggal 12 November 2020 di SDN Semen 05 Dalam proses analisis kebutuhan, penulis dibantu oleh guru kelas 4. Peneliti melakukan analisis proses berlangsungnya pembelajaran di SDN Semen 05 khususnya pada kelas 4. Penulis melakukan wawancara kepada guru terkait permasalahan dalam penyampaian materi saat proses pembelajaran berlangsung, kemudian penulis juga melakukan wawancara terkait bahan ajar pembelajaran yang digunakan guru saat belajar, lalu fasilitas-fasiliyas yang disediakan di sekolah dalam menunjang kebutuhan belajae dan karakteristik siswa yang ada di kelas 4 ini. Pada saat penulis melakukan wawancara dengan beberapa siswa, peneliti menganalisis terkait metode dan model pembelajaran yang digunakan guru, kemudian bahan ajar pembelajaran yang digunakan oleh guru, dan juga permasalahan- permasalahan yang dialami siswa dalam kegiatan belajar di sekolah.

Langkah yang kedua pada tahap analisis adalah menganalisa tema dan subtema. Berdasarkan analisa kebutuhan, pembelajaran yang menjadi permasalah terdapat pada Tema 7 Indahnya Keragaman Di Negeriku Subtema 1 Keragaman Suku Bangsa dan Agama di Negeriku pembelajaran ke-4 yang terdapat kompetensi dasar Bahasa Indonesia, Pendidikan Pancasila dan

(4)

Kewarganegaraan, dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Materi pokok yang ada di Bahasa Indonesia adalah mengenai teks informasi Non- fiksi, materi pokok yang ada di Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah keragaman kebudayaan yang terikat kesatuan dan persatuan Indonesia, dan Ilmu Pengetahuan Sosial tentang keberagaman budaya yaitu kearifan lokal pada kota Blitar. Dalam penyusunan RPP dalam pembelajaran ini membutuhkan bahan ajar dengan tema keberagaman rumah adat di Indonesia, dan menjadi objek untuk membuat informasi non-fiksi dan dapat menjadi tema dalam keberagaman budaya sebagai kesatua dan persatuan serta identitas bangsa Indonesia.

Dari hasil observasi yang sudah dilakukan, penulis menemukan kebutuhan yang paling utama peserta didik ialah kurangnya variasi dalam penggunaan bahan ajar belajar karena guru hanya menggunakan buku tematik dan lkpd saja saat pembelajaran berlangsung dan sesekali mencontohkan dengan benda atau gambar konkrit kepada siswa. Dalam pemilihan bahan ajar belajar, bahan ajar yang digunakan oleh guru belum memberi pengalaman yang bermakna untuk siswa itu sendiri. Sedangkan, untuk karakteristik siswanya adalah lebih suka berdiskusi dengan temannya daripada kelas klasikal, siswa pun juga memiliki rasa keingin tahuan yang tinggi.

2. Tahap Desain

Pada tahap design ini penulis membuat rancangan pengembangan Bahan Ajar LKPD Berbasis Kearifan Lokal Kota Blitar pada Tema 7 Indahnya Keragaman Di Negeriku Subtema 1 Keragaman Suku Bangsa dan Agama di

(5)

Negeriku. Peneliti akan membuat rancangan berdasarkan kebutuhan siswa kelas 4 di SDN Semen 05 yang sudah dianalisis, bahan ajar yang penulis rancang ini akan lebih membantu dan memberikan pengalaman belajar yang bermakna untuk siswa dikarenakan bahan ajar yang dirancang ini ialah berbentuk buku dengan desain yang menarik, dalam bahan ajar ini siswa dapat menganalisis dan mengoperasikan apa saja keberagaman yang dimiliki oleh Indonesia.

3. Tahap Pengembangan

Pada tahapan ini, peneliti akan mewujudkan desain rancangan bahan ajar pembelajaran yang telah dibuat menjadi kenyataan. Artinya, peneliti memulai membuat produk bahan ajar pembelajaran berbentuk buku. Peneliti akan membuat produk sesuai dengan desain rancangan yang telah dibuat sedetail mungkin. Setelah produk selesai dibuat, penulis melakukan validasi produk kepada ahli materi dan ahli bahan ajar untuk dievaluasi dan untuk mengetahui layak atau tidaknya bahan ajar ini. Jika sudah layak, bahan ajar akan diimplementasikan dan peneliti.

4. Tahap Evaluasi

Tahap evaluasi ini adalah tahapan akhir dari seluruh proses yang ada di ADDIE. Tahap ini merupakan proses untuk melihat apakah pengembangan

bahan ajar yang peneliti kembangkan berhasil sesuai dengan harapan awal atau tidak. Tahapan evaluasi ini juga dapat diterapkan pada 4 tahap sebelumnya dalam kebutuhan revisi untuk penyempurnaan produk yang akan dikembangkan.

(6)

C. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian pengembangan ini dilaksanakan di SDN Semen 05 2. Waktu Penelitian

Penelitian di lakukan pada semester genap tahun ajaran 2021/2022.

D. Teknik Pengumpulan Data

Ada beberapa jenis dari teknik pengumpulan data yang biasa digunakan saat penelitian yaitu sebagai berikut ini :

1. Observasi

Observasi adalah proses pengamatan yang dikemas secara sistematis, objek, logis, dan rasional. Observasi digunakan untuk memperoleh data agar dapat menunjang penelitian yang akan dilakukan. Jenis observasi yang penulis gunakan adalah observasi non-partisipan sehingga penulis tidak terlibat langsung dalam aktivitas yang sedang dilakukan oleh orang yang sedang di observasi, tetapi observator hanya sebagai pengamat dan akan membuat kesimpulan dari apa yang telah diamati dan diketahui. Observasi pada penelitian pengembangan ini dilakukan di SDN Semen 05 pada siswa kelas 4.

2. Wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpulan data untuk memperoleh informasi dengan cara tanya jawab langsung. Wawancara merupakan pertemuan antara dua orang atau lebih untuk bertukar informasi maupun ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Pada penelitian ini, peneliti melakukan wawancara kepada guru wali kelas 4 dan siswa kelas 4 SDN Semen 05 . Untuk wawancara kepada guru

(7)

wali kelas 4 peneliti akan mengumpulkan informasi tentang model pembelajaran yang digunakan guru selama ini, bahan ajar pembelajaraan yang digunakan guru, fasilitas sekolah untuk menunjang pembelajaran, kesulitan yang dihadapi siswa dan karakteristik siswa kelas 4. Untuk wawancara kepada siswa peneliti mengumpulkan informasi tentang bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran tematik, permasalahan apa yang mereka hadapi dalam proses pembelajaran, pembelajaran seperti apa yang diharapkan dan bahan ajar seperti apa yang mereka suka dalam penunjang proses pembelajaran.

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk data historis. Pada penelitian ini akan mengumpulkan dokumentasi berupa foto dari keadaan kelas dan sekolah, proses pembelajaran, proses wawancara, proses uji coba produk, keadaan dan proses penggunaan bahan ajar pembelajaran.

4. Angket

Angket merupakan instrumen atau alat pengumpulan data. Angket berisi sejumlah pertanyaan pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua jenis angket yaitu angket validasi dan angket respon pengguna. Penulis akan memberikan angket berisi pertanyaan tentang instrumen validasi produk yang diberikan kepada ahli materi dan ahli bahan ajar pembelajaran, dan angket tentang tanggapan produk akan diberikan kepada guru wali kelas 4 dan siswa kelas 4 SDN Semen 05 .

(8)

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat ukur untuk pengumpulan data dalam sebuah penelitian (Sugiyono, 2015:156). Dalam penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut :

1. Pedoman Observasi

Pedoman observasi yang digunakan peneliti adalah analisa kondisi belajar mengajar dikelas, penggunaan dan pemilihan bahan ajar pembelajaran oleh guru, fasilitas penunjang pembelajaran dikelas, dan karakteristik siswa kelas 4 SDN Semen 05 . Berikut adalah kisi kisi pedoman observasi

Tabel 3. 1 Kisi-kisi Pedoman Observasi Awal

No Aspek Indikator

1. Kondisi Fisik a) Ruang kelas b) Sarana prasarana c) Lingkungan sekolah

2. Pembelajaran d) Sumber belajar yang digunakan pada saat proses pembelajaran tematik a) Kendala sumber belajar yang digunakan

dalam proses pembelajaran (Sumber : Olahan Peneliti)

2. Pedoman Wawancara

Pada penelitian pengembangan ini, penulis melakukan wawancara kepada guru wali kelas 4 dan siswa kelas 4 di SDN Semen 05 . Berikut ini adalah kisi-kisi pedoman wawancara tersebut :

Tabel 3. 2 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Awal Kepada Guru

No Aspek Indikator

1. Kegiatan Pembelajaran 1. Prosees kegiatan pembelajaran 2. Kendala yang dihadapi

3. Penyampaian materi kepada siswa 4. Metode yang digunakan

5. Tersedianya sarana dan prasarana 2. Sumber belajar 6. Sumber belajar yang digunakan

7. Respon siswa terhadap sumber

belajar (Sumber : Olahan Peneliti)

(9)

3. Dokumentasi

Dokumentasi penting dilakukan karena dokumentasi dapat berguna sebagai bentuk bukti penelitian yang dilakukan. Dokumentasi yang peneliti gunakan berupa foto dan video dilakukan peneliti saat observasi awal tentang kondisi SDN Semen 05 , wawancara dengan siswa dan guru kelas 4, uji coba produk dan implementasi bahan ajar di SDN Semen 05 khususnya kepada siswa kelas 4.

4. Lembar angket

Angket diberikan kepada ahli bahan ajar dan ahli materi yang digunakan untuk memperoleh penilaian serta saran maupun masukan sebagai dasar untuk merevisi produk yang dihasilkan. Sehingga dari hasil penelitian tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk mengetahui kelayakan dari produk tersebut. Penilaian yang digunakan untuk mengukur kualitas produk di dalam angket menggunakan rentang skor 1 sampai dengan 4 pada setiap pernyataan yang disediakan. Selain itu, angket juga diberikan kepada siswa untuk melihat respon siswa terhadap produk yang digunakannya.

a) Angket Validasi Ahli bahan ajar

Berikut ini angket validasi bahan ajar yang akan dinilai oleh bahan ajar untuk menentukan kelayakan terhadap Bahan Ajar LKPD Berbasis Kearifan Lokal Kota Blitar yang akan dikembangkan.

Tabel 3. 3 Instrumen Validasi Bahan Ajar

No Aspek Indikator

1. Desain bahan ajar 1. Keaslian tampilan bahan ajar 2. Kemenarikan tampilan bahan ajar

bahan ajar aman untuk digunakan 3. bahan ajar mudah untuk digunakan 4. bahan ajar tidak mudah rusak

(10)

5. bahan ajar untuk dipindahkan 2. Warna bahan ajar 6. Warna bahan ajar menarik untuk

dilihat

7. bahan ajar sesuai dengan bentuk asli 8. Kombinasi warna bahan ajar sesuai 3. Petunjuk penggunaan

9. Petunjuk penggunaan bahan ajar mudah dipahami

10. Bahasa yang digunakan dalam buku panduan mudah dipahami

11. bahan ajar mudah untuk dioperasikan 4. Grafis 12. Gambar pada tampilan awal bahan

ajar menarik

12. Pemilihan jenis huruf mendukung bahan ajar menjadi lebih menarik 13. Penyajian materi jelas dan

mudah dipahami (Sumber : Olahan Peneliti)

b) Angket Validasi Ahli Materi

Berikut ini angket validasi bahan ajar yang akan dinilai oleh ahli materi untuk menentukan kelayakan terhadap materi yang digunakan.

Tabel 3. 4 Instrumen Validasi Ahli Materi

No Aspek Indikator

1. Kelayakan Isi 1. Kesesuaian indikator dan KD 2. Kesesuaian tujuan dengan indikator 3. Kesesuaian materi dengan tujuan 4. Kesesuaian soal dengan indikator 5. Kesesuaian materi dengan 6. tingkat perkembangan siswa 7. Kelengkapan materi 8. Keluasan materi 9. Kedalaman materi

10. Kemampuan mendorong berpikir kritis

11. Kemudahan siswa untuk belajar secara mandiri

(Sumber : Olahan Peneliti)

c) Angket Respon Siswa

Berikut ini angket yang diisi oleh siswa untuk mengetahui bagaimana respon siswa terhadap bahan ajar sebagai sumber belajara pada saat kegiatan pembelajaran.

(11)

Tabel 3. 5 Angket Respon Siswa

No Aspek Indikator

1. Tampilan 1. Bahan Ajar LKPD Berbasis Kearifan Lokal

Kota Blitar sangat menarik 2. Gambar yang disajikan jelas

Saya sangat tertarik menggunakan bahan ajar ini

2. Manfaat 4. Penyajian materi dalam bahan ajar ini

mendorong saya untuk berdiskusi dengan teman-teman

5. Bahan Ajar LKPD Berbasis Kearifan Lokal Kota Blitar panduan dapat dipahami

6. Saya dapat mengikuti kegiatan belajar tahap demi tahap dengan mudah 7. Saya merasa lebih mudah belajar

dengan menggunakan bahan ajar ini 8. Dengan menggunakan bahan ajar ini

saya lebih tertarik dalam belajar tema 7 subtema 1 pembelajaran 4

9. Saya dapat memahami materi pembelajaran dengan mudah

(Sumber : Olahan Peneliti)

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian pengembangan Bahan Ajar LKPD Berbasis Kearifan Lokal Kota Blitar adalah sebagai berikut ini:

1. Analisis Data Kualitatif

Analisis data kualitatif dapat diperoleh dari hasil observasi kondisi dan lingkungan sekolah, wawancara kepada siswa kelas 4 dan guru wali kelas 4 SDN Semen 05, serta kritik dan saran dari validator terhadap validasi bahan ajar dan materi.Teknik analisis data digunakan untuk mengelompokan beberapa informasi penting yang berupa tanggapan, kritik dan saran perbaikan serta revisi pengembangan Bahan Ajar LKPD Berbasis Kearifan Lokal Kota Blitar. Adapun langkah-langkah dalam teknik analisis data kualitatif

(12)

adalah sebagai berikut : a) Pengumpulan data

Pada tahap pengumpulan data yang diperoleh dari hasil wawancara analisa kebutuhan, observasi analisa kebutuhan, serta kritik dan saran perbaikan yang diperoleh dari lembar angket validator ahli. Hasil data wawancara berupa tentang bahan ajar pembelajaran, proses pembelajaran, fasilitas sekolah, dan karakteristik siswa kelas IV SDN Semen 05 . b) Reduksi data

Semua data yang terkumpul akan direduksi atau dirangkum, mengambil hal-hal yang penting dan menghilangkan hal-hal yang dirasa tidak dibutuhkan.

c) Penyajian Data

Data disajikan dalam bentuk penjelasan deskriptif, penjelasan tersebut berisikan tentang rangkuman data yang telah dikumpulkan, yaitu tentang penggunaan Bahan Ajar LKPD Berbasis Kearifan Lokal Kota Blitar dalam pembelajaran, serta apa yang menjadi penghambat dan pendukung dalam proses pembelajaran menggunakan Bahan Ajar LKPD Berbasis Kearifan Lokal Kota Blitar.

d) Kesimpulan

Pada tahap kesimpulan, penulis dapat menarik kesimpulan dari data yang sudah disajikan yang kesimpulannya yaitu jawaban dari rumusan masalah penelitian pengembangan

(13)

Bahan Ajar LKPD Berbasis Kearifan Lokal Kota Blitar.

2. Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari nilai yang diberikan oleh validator terhadap Bahan Ajar LKPD Berbasis Kearifan Lokal Kota Blitar.

Nilai tersebut didapatkan dengan menggunakan angket kepada dosen ahli bahan ajar, dosen ahli materi dan uji coba respon siswa kelas 4 sekolah dasar.

a) Validasi Angket Ahli

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan untuk keahlian instrumen serta data yang dihasilkan dari suatu instrumen yang valid, maka dinyatakan bahwa instrumen valid. Karena dapat memberikan gambaran tentang data secara benar sesuai dengan kenyataan atau keadaan yang sesungguhnya. Pada pengembangan Bahan Ajar LKPD Berbasis Kearifan Lokal Kota Blitar, validitas yang dimaksud bertujuan untuk menguji kelayakan bahan ajar yang dikembangkan dan kesesuaian materi berdasarkan KD. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.

(14)

Tabel 3. 6 Kategori Penilaian Skala Likert Pernyataan

Jawaban Skor

Sangat layak / sangat setuju 4

Layak / setuju 3

Tidak layak / Tidak setuju 2 Sangat tidak layak / sangat

tidak setuju 1

(Sumber : Linkert dalam Sugiyono, 2015: 133)

Angket yang telah diisi oleh validator, dianalisis dan dipresentasikan dengan menggunakan rumus:

Keterangan: N : Jumlah ideal

P : Perolehan presentase validator (hasil dibulatkan hingga mencapai bilangan bulat)

∑x : Jumlah skor kriteria yang dipilih Kriteria tingkat kevalidan atau tingkat pencapaian yang digunakan dalam pengembangan bahan ajar dijelaskan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3. 7 Tingkat Pencapaian dan Kualifikasi No Tingkat Pencapaian

(%)

Kualifikasi Keterangan 1 81-100% Sangat baik Sangat layak tidak perlu

revisi

2 61-80% Baik Layak, tidak perlu revisi

(15)

3 41-60% Cukup baik Kurang layak, perlu direvisi

4 21-40% Kurang baik Tidak layak, perlu direvisi

(Sumber : Linkert dalam Sugiyono, 2015: 133)

b) Angket Respon Siswa

Data yang diperoleh dari jawaban siswa terhadap angket yang telah diberikan akan diukur menggunakan skala Guttman.

Skala pengukuran dengan tipe ini akan mendapatkan jawaban yaitu “ya-tidak”, “benar- salah”, “pernah-tidak pernah”,

“positif-negatif” dan lainnya. Pada skala Guttman hanya ada dua interval yaitu “setuju” dan “tidak setuju”. Selain dapat dibuat untuk pilihan ganda, juga dapat dibuat dalam bentuk checklist serta jawaban dibuat skor tertinggi satu dan terendah

nol.

Tabel 3. 8 Kategori Penilaian Skala Gutman Pernyataan

Jawaban Skor

IYA 1

TIDAK 0

(Penulis, 2020)

Kriteria tingkat interpretasi skor angket respon penggunaan produk yang digunakan dalam pengembangan bahan ajar dijelaskan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3. 9 Interpretasi Skor Angket Respon Penggunaan Produk No Kriteria Validitas Kategori Respon

1. 85,01 – 100% Sangat Positif

2. 70,01 – 85,00% Cukup Positif

3. 50,01 – 70,00% Kurang Positif

4. 01,00 – 50,00% Negatif

(Sumber : Guttman)

(16)

Tabel diatas dapat disimpulkan, kemenarikan Bahan Ajar LKPD Berbasis Kearifan Lokal Kota Blitar Tema 7 Subtema 1 Pembelajaran 4 dikatakan menarik apabila skor yang diperoleh antara 70,01-100%. Namun, jika hasil skor yang diperoleh antara 70,00-01,00% maka pengembangan Bahan Ajar LKPD Berbasis Kearifan Lokal Kota Blitar Tema 7 Subtema 1 Pembelajaran 4 dikatakan kurang/tidak menarik.

Tabel 3.10 Rancangan Story Board

No. Gambar Keterangan

1. Halaman 1 terdapat sampul Bahan Ajar

seperti gambar disamping disertai dengan ilustrasi gambar Bung Karno

2. Halaman 2 berisi Kompetensi Dasar

Pelajaran Bahasa Indonesi, PPKn, dan IPS.

3. Halaman 3 terdapat Tujuan LKPD

(17)

No. Gambar Keterangan

4. Halaman 4 berisi Keterbatasan LKPD.

5. Halaman 5 Ayo Mengamati berisi tentang

percakapan pendek.

6. Halaman 6 Ayo Membaca berisi teks

dengan judul Kota Blitar.

7. Halaman 7 Ayo Berlatih 1 berisi

pertanyaan.

8. Halaman 8 Ayo Mengamati berisi tentang

percakapan pendek.

(18)

No. Gambar Keterangan

9. Halaman 9 Ayo Membaca . Teks tentang

Adat Istiadat dan Budaya Kota Blitar.

10. Pada halaman selanjutnya berisi soal-soal

tentang isi bacaan teks berjudul adat istiadat dan budaya Kota Blitar.

11. .selanjutnya Ayo Membaca berisi tentang

teks dengan judul Wisata Kota Blitar.

12. Pada halaman selanjutnya ada gambar

berbagai tempat wisata yang ada di Kota Blitar.

13. Halaman selanjutnya berisi tentang

pertanyaan seputar isi teks berjudul Wisata Kota Blitar.

(19)

No. Gambar Keterangan

14. Pada halaman selanjutnya berisi teks dengan

judul Makanan Khas Blitar.

15. Kemudian halaman selanjutnya yaitu soal-

soal seputar isi teks berjudul Makanan Khas Blitar.

16. Halaman selanjutnya yaitu Evaluasi, berisi

piihan ganda sebanyak 15 soal.

17. Kemudian ada 10 soal esay.

18. Halaman terakhir terdapat Daftar Pustaka.

(20)

Tabel 3.11 Story Board LKPD

No. Gambar Keterangan

1 Halaman awal terdapat cover

2 Halaman 1 terdapat KD

3 Halamn selanjutnya berisi tujuan LKPD

4 Halaman selanjutnya Kegiatan Ayo

Mengamati. Terdapat teks percakapan.

5 Halaman 5 terdapat teks bacaan tentang

Kota Blitar.

(21)

No. Gambar Keterangan

6 Halam ke 6 yaitu Ayo Berlatih berisi

tentang pertanyaan yang akan dicocokkan dengan jawaban yang tersedia.

7 Halaman 7 Ayo Mengamati teks

percakapan.

8 Ayo Membaca berisi tentang teks bacaan

yang berjudul Adat Istiadat dan Budaya Kota Blitar.

9 Teks bacaan sambungan halaman 8

10 Teks bacaan sambungan halaman 9

(22)

No. Gambar Keterangan

11 Teks bacaan sambungan halaman 10

12 Selanjutnya adalah Ayo Mengamati yang

berisi teks percakapan.

13 Selanjutnya yaitu teks bacaan dengan

judul Wisata Kota Blitar.

14 Lanjutan dari halaman 14

15 Halaman 16 terdapat gambar wisata yang

ada di Kota Blitar.

(23)

No. Gambar Keterangan

16 Halaman 17 Ayo Berlatih 2 berisi

kegiatan menyatukan puzzle agar menjadi gambar yang utuh.

17 Selanjutnya yaitu Ayo Mengamati berisi

tentang teks percakapan.

18 Halaman 19 teks berjudul Makanan Khas

Blitar.

19 Kelanjutan dari halaman 19

20 Ayo Berlatih berisi pertanyaan yang

harus dijawab dan dicocokkan dengan jawaban yang ada dibawahnya.

(24)

No. Gambar Keterangan

21 Halaman selanjutnya yaitu Evaluasi mata

pelajaran bahasa Indonesia.

22 Evaluasi mata pelajaran PPKN dan IPS

23 Halaman terakhir yaitu Daftar Pustaka.

Gambar

Gambar 3. 1 Prosedur Model Penelitian Pengembangan ADDIE
Tabel 3. 1 Kisi-kisi Pedoman Observasi Awal
Tabel 3. 3 Instrumen Validasi Bahan Ajar
Tabel 3. 4 Instrumen Validasi Ahli Materi
+6

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan observasi secara langsung dengan melihat dan mengamati kondisi lingkungan sekolah, sarana prasarana, dan bagaimana

Wawancara dilakukan peneliti dengan guru kelas 4 SDN Sukorejo 4 Pasuruan, dengan menanyakan kesulitan apa saja yang terjadi dalam pembelajaran IPA materi panca

Dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dilakukan melalui 4 tahapan yakni wawancara, observasi, dokumentasi serta angket alat ukur yang digunakan untuk menunjukkan

4 Data yang termasuk dalam penelitian ini adalah hasil wawancara dengan kepala sekolah, kepala tata usaha, beberapa wali murid, dan beberapa murid di MTs Ulumul

a. Observasi pada kegiatan guru dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual dalam materi pencerminan pada peserta didik kelas 4 di SDN 2 Suntenjaya. Observasi

Menurut hasil pengamatan dan wawancara dengan wali kelas 4 di sekolah SDN Bluru Kidul II Buduran Sidoarjo, melalui wawancara peneliti dengan ibu wali kelas sebagai guru kelas 4, kenapa

Siswa kelas III-V SDN 3 Gondanglegi Kulon yang tidak masuk sekolah pada saat penelitian dan terminasi 3.3 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di SDN 3 Gondanglegi Kulon yang

Studi dokumen sebagai data pelengkap dari metode observasi dan wawancara yang dilakukan dalam penelitian kualitatif.. Hasil penelitian dari observasi atau wawancara, akan didukung oleh