• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mimbar Jum at PENGUATAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH DALAM PENGENTASAN KESENJANGAN SOSIAL. Edisi 1156 Tahun XXIV/2022

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Mimbar Jum at PENGUATAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH DALAM PENGENTASAN KESENJANGAN SOSIAL. Edisi 1156 Tahun XXIV/2022"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

Mimbar Jum’at

Edisi 1156

Tahun XXIV/2022 7 Ramadhan 1443 H / 8 April 2022 M Edisi Khusus Ramadhan

Diterbitkan oleh :

Bidang Penyelenggara Peribadatan Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI)

Telp : 021-3868347

PENGUATAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH

DALAM PENGENTASAN KESENJANGAN SOSIAL

(2)

Waktu Adzan : 12.00 WIB

Khatib : Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA Imam I : H. Ahmad Anshoruddin Ibrahim, MA Imam II : H. Martomo Malaing, SQ, MA

Muadzin I : Muh. Syawal, S.Sos Muadzin II : H. Muhdori AR, M.Pd.I Qori : H. Muhdori AR, M.Pd.I

(Maqro : QS. Al Baqarah ayat 253 - 254) Disiarkan Langsung :

TELEVISI REPUBLIK INDONESIA (TVRI) YOUTUBE : MASJID ISTIQLAL TV

(Ibadah Shalat Jumat Terbuka untuk Umum dengan Mematuhi Protokol Kesehatan)

nPengantar Redaksi - 1 nKhutbah Jum’at - 2 nHikmah - 9 nGoresan Imam Besar - 11 nKajian Jum'at Pilihan - 13 nPelayanan Masjid Istiqlal - 17 nJadwal Narasumber Kajian-18 nPelayanan Bimbingan Ikrar Syahadat - 19 nShalat Ghaib - 20 nJadwal Waktu Shalat - 20 nKolom Ramadhan - 21 nKaifiyat Shalat Tarawih - 33 nProgram Amaliyah Ramadhan 1443 H Badan Pengelola Masjid Istiqlal - 40

Daftar Isi

Mohon tidak dibaca ketika Khutbah berlangsung Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, Rasulullah bersabda : Artinya : “Apabila engkau berkata pada temanmu “diamlah”

sewaktu imam (khatib) berkhutbah, maka engkau telah lalai (telah sia-sialah pahala Jum’atnya)” (HR. Bukhari dan Muslim).

Agenda Shalat Jum’at Masjid Istiqlal

Tanggal : 7 Ramadhan 1443 H / 8 April 2022 M

(3)

Marhaban ya syahra Ramadhan, selamat datang wahai bulan Ramadhan. Suatu bulan yang agung, bulan yang suci, jika melakukan amal kebajikan maka nilai pahalanya sangat tinggi dan berlipat ganda.

Puasa pada bulan Ramadhan adalah ibadah yang sifatnya rahasia hanya Allah dan pelakunya yang tahu. Dalam hadis Allah subhanahu wata'ala berfirman : Puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya (HR. Bukhari).

Walau kondisi Covid-19 belum 100 % hilang dari negara kita tapi kita tetap merasa bergembira dengan datangnya bulan Ramadhan ini. Karena bulan Ramadhan dari awal sampai akhir penuh dengan rahmat kasih sayang Allah.

Di bulan Ramadhan juga tedapat lailatul qadr atau malam kemuliaan yang memiliki nilai lebih baik dari seribu bulan. Di bulan Ramadhan juga diturunkan kitab suci umat Islam yaitu Al- Qur’an. Maka pada bulan Ramadhan kita sangat dianjurkan untuk memperbanyak membaca Al-Qur’an.

Ramadhan secara bahasa berarti pembakaran, maka di bulan ini terjadi pembakaran atas berbagai kekhilafan, noda dan dosa-dosa serta kesalahan yang telah dilakukan, dengan melaksanakan puasa, serta melaksanakan berbagai amalan ibadah lainnya. Ramadhan juga diartikan sebagai bulan panas yang karena pada bulan ini pribadi- pribadi muslim ditempa sehingga menjadi pribadi yang bertakwa.

Bulan Ramadhan juga sebagai bulan pendidikan, dimana semua orang yang berpuasa dilatih dan diuji secara pisik dan ruhani. Orang yang berpuasa dididik menjadi pribadi-pribadi yang memiliki karakter yang kuat, unggul, kompetitif, pribadi yang memiliki kesalehan spiritual dan sosial sekaligus. Menjadi umatan wasathan yang memiliki sikap moderat dan toleran dalam beragama.

Dengan demikian sangatlah wajar jika bulan Ramadhan kedatangannya selalu dinantikan oleh siapa pun. Pria, wanita, tua, muda, kaya, miskin, semuanya menantikan kedatanganya bulan suci nan agung ini. Selamat Membaca. Wassalam (H. Abu Hurairah Abdul Salam, Lc, MA).

PENGANTAR REDAKSI

(4)

KHUTBAH JUM’AT

Penguatan Zakat Infaq dan Shadaqah Dalam Pengentasan Kesenjangan Sosial

Oleh : Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA

(Intisari Khutbah Jum’at, 7 Ramadhan 1443 H / 8 April 2021 M)

Khutbah Pertama

ْنّم ّلله ّبِ ُذوُعَنَو ،ُهُرّفْغَت ْ سَنَو ُهُنْيّعَت ْ سَنَو ُه ُدَمْ َنَ ّ َّ ّلِلَ َدْمَحْلإ َّنِإ َّل ّضُم َلاَف ُالله ّهّدْ َيَ ْنَم ،اَنّلاَ ْعَْأ ّتاَئِّّي َس ْنّمَو اَن ّ سُفْنَأ ّر ْوُ ُشُ

ْلّل ْضُي ْنَمَو ُ َلَ

ُه َدْحَو ُالله َّلاِإ ََلَِإ َلا ْنَأ ُدَه ْشَأ .َُلَ َيّداَه َلاَف

ِّّل َصَف َّمُهَّللَإ .ُ ُلَ ْو ُس َرَو ُه ُدْبَع إًدَّمَحُم َّنَأ ُدَه ْشَأَو ،ُ َلَ َكْيّ َشَُلا ،اًّيّبَن ًلا ْو ُسَر َن َكََو ّدْعَوْلإ َقّدا َص َن َكَ ٍدَّمَحُم َنَّدِّّي َ س َلََع ِّّْلِ َسَو ّّلَ أ َلََعَو ُدْعَع اَّمَأ .إًًّيَث اًًلسَس ِّْلِ َسو وععي أ ّهّبْ َحَْو ...

ْدَقَف ، ّالله ىَوْقَتّع ْ ُكُ َّيَّ

ِ إَو ْ ّسِْفَن ْ ّنِْي ّصْوُإ ، َن ْوُ ّضِاَحْلإ اَ هيََأ اَيَف َنّم ّلله ّبِ ُذْوُعَأ ،ّ ْيّْرَكْلإ ّن أْرُقْلإ ّفِ َلَاَعَت ُالله َلاَق . َن ْوُقَّتُمْلإ َزاَف َطْي َّ شلإ َيَّ .ّ ْيّْجَّرلإ ّنا َلا َو ّهّتاَقُت ِّقَح َالله إوُقِّتإ إْوُنَم أ َنْيَ ِّلّإ اَ ِّيََأ

. َن ْوُمّل ْسُم ْ ُتُْنَأَو ِّلاِإ َّنُتْوُمَت :ىرخ أ ةي أ فِ لَاعت لاقو

ْنّم ْذُخ

َكَت ٰوَل َص َّنِإ ۖ ْمّْيهَلَع ِّّل َصَو اَ ّبِ مّيهِّّثَزُتَو ُْهُ ُرِّّهَطُت ًةَقَد َص ْمّهّلََٰوْمَأ . ٌيّْلَع ٌعيّ َسَ ُ َّلِلَ أَو ۗ ْمُهَّل ٌنَك َس

(5)

Ma’ashiral Muslimun Rahimakumullah.

Sidang Jumat yang berbahagia, marilah kita senantiasa terus bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat iman, Islam dan sehatnya sehingga kita dapat berkumpul di rumah Allah ini untuk menjalankan ibadah shalat Jumat. Sebagai bentuk perwujudan rasa syukur itu marilah kita terus meningkatkan iman dan taqwa kita hingga mampu memaksimalkan momentum di bulan Ramadhan ini. Bulan dimana Allah menurunkan rahmat dan maghfirah-Nya serta membuka pintu surga seluas-luasnya dan menutup pintu neraka.

Shalawat dan salam kita sampaikan kepada junjungan alam dan teladan kemanusiaan, Sayyidina Muhammad SAW. Sosok sempurna dan figur paripurna, yang telah Allah SWT tetapkan menjadi teladan bagi kita semua. Mudah-mudahan kita semua diberikan kekuatan oleh Allah untuk dapat istiqamah dalam mempelajari, mengamalkan dan memperjuangkan kedaulatan ajaran-ajaran kemualiaannya, sehingga kita mendapat syafaatul udzma di hari akhir kelak. Aamiin ya Rabbal Alamin.

Ma’ashiral Muslimun Rahimakumullah.

Izinkanlah Khatib pada kesempatan kali ini menyampaikan nasehat taqwa dengan tema “Penguatan Zakat, Infak, dan Sadaqah dalam Pengentasan Kesenjangan Sosial”.

Sebagaimana ayat yang sudah Khatib bacakan tadi. Zakat memiliki beberapa fadhilah/keutamaan; baik bagi orang- orang yang menjalankannya ataupun bagi golongan yang mendapat manfaatnya. Di dalam Q.S At-Taubah ayat 103, Allah menyampaikan bahwa orang-orang yang menunaikan zakat maka Allah akan membersihkan dan menyucikan harta dan jiwanya serta Allah akan mengabulkan setiap permohonan hamba-Nya. Selain itu, zakat merupakan rukun Islam ke empat (4) yang wajib dijalankan oleh umat islam yang telah mencapai nishab (ketentuan zakat) serta sebagai bentuk ketaatan atas

(6)

perintah-Nya. Oleh karena itu, bagi kaum muslimin yang sudah mencapai nishab hartanya agar dikeluarkan untuk dijalan Allah dalam meningkatkan ketaqwaan kepada-Nya.

Kemudian daripada itu, menunaikan zakat merupakan suatu bentuk dari perwujudan keshalehan sosial yang dilakukan oleh orang yang beriman. Dikeluarkannya sebagian harta untuk orang yang berhak menerimanya (mustahik), bertujuan untuk menumbuhkan sikap kepedulian, empati, dan rasa kebersamaan di kalangan masyarakat Muslim. Dengan demikian, dikeluarkannya sebagian harta orang yang beriman akan menguatkan rasa solidaritas dan kepedulian bagi orang yang miskin sehingga keadilan sosial dapat diwujudkan bagi negeri kita tercinta ini. Hubungan timbal balik antara ta’awun, takaful dan tadhamun inilah yang akan menghadirkan kehidupan masyarakat yang harmonis, penuh kebersamaan dan terjadilanya kebahagiaan komunal.

Ma’ashiral Muslimun Rahimakumullah.

Apabila kita tinjau secara lebih dalam, syariat zakat memiliki dua fungsi utama. Pertama, zakat merupakan bentuk dari ketaatan kepada Allah SWT, sekaligus manifestasi perwujudan keimanan kita kepada Allah. Hal ini dikarenakan zakat merupakan ibadah mahdlah yang telah ditetapkan oleh Allah bagi hamba-hamba-Nya yang telah memenuhi syarat, bahkan ia merupakan rukun Islam yang memiliki urgensi dan nilai pokok dalam bangunan Islam. Kedua; selain bentuk keimanan dan ketaatan kita kepada Allah, zakat juga memiliki implikasi besar dalam konteks sosial dan ekonomi. Dari dimensi ekonomi, zakat merupakan salah satu instrumen penting dalam pengentasan kemiskinan dan merupakan bagian dari sumber terpenting dalam menumbuhkan ekonomi dengan prinsip berkeadilan.

Apabila kita tinjau dari perspektif maqashid syariah, setidaknya ada 3 (tiga) aspek penting yang menjadi tujuan atau maqashid lahirnya perintah zakat ini. Pertama, pada aspek

(7)

keimanan zakat yang kita keluarkan akan menjauhkan hamba- Nya dari sikap cinta dunia (hubbud-dunya) dan cinta harta.

Zakat juga dapat menyucikan diri dari sifat buruk harta, seperti:

kikir, tamak, mubadzir, ishraf, dan sifat buruk lainnya.

Ma’ashiral Muslimun Rahimakumullah.

Perintah berzakat ini juga kemudian akan membentuk mindset dari setiap muslim untuk memiliki orientasi kepada hal-hal yang halal dan berkah dalam setiap langkah dan aktivitasnya. Hal ini mereka sadari, karena ketika mereka bekerja dan mendapatkan upah maka mereka yakin itu berasal dari harta yang halal dan berkah. Rasulullah SAW bersabda:

Mereka juga akan sadar untuk mengeluarkan sebagian porsi hartanya untuk jalan Allah, baik dalam bentuk zakat, infak, maupun sodaqoh. Lantas kemudian, zakat juga akan berperan dalam menumbuhkan etos kerja yang positif dari setiap muslim dan menambah semangat beribadah kepada Allah Rabbul

‘Alamiin.

Ma’ashiral Muslimun Rahimakumullah.

Pada dimensi sosial, zakat dapat menumbuhkan rasa solidaritas dan ukhuwwah sesama muslim. Hal ini telah dijelaskan dalam Firman Allah QS At-Taubah ayat 71 :

Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak akan menerima shadaqah yang ada unsur tipu daya” (HR. Muslim).

.}لمسم هإور{ . ٍلْوُلُغ ْنَع ًةَقَد َص ُلَبْقَي َلا َالله َّنِإ

Artinya : “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orang-orang yang ruku” (QS. Al-Baqarah: 43).

















(8)

Ayat ini menerangkan bahwa orang mukmin, pria maupun wanita saling menjadi pembela di antara mereka. Selaku mukmin ia membela mukmin lainnya karena hubungan agama. Mukmin yang satu dengan mukmin yang lainnya harus semangat menjaga rasa ukhuwwah ini sebagai satu tubuh yang sama. Apabila terluka di salah satu bagian tubuh, maka seluruh tubuh akan merasakannya pula.

Rasa solidaritas ini harus dipupuk sesuai yang disabdakan Nabi SAW dari Abi Musa yang berbunyi :

ا ًضْعَب ُه ُضْعَب ُّد ُشَي ِناَيْنُبل َكَ ِنِمْؤُمْلِل َنِمْؤُلمإ َّنِإ َكَّب َ شَو ،

لمسمو يراخبلإ هإور .ُهَعِبا َصَأ

Artinya : “Dari Abi Musa dari Nabi SAW., beliau bersabda,

“Sungguh (sebagian) mukmin kepada (sebagian) mukmin lainnya seperti bangunan, yang menguatkan sebagian dengan sebagian lainnya. Dan beliau menyilangkan jari- jarinya” (HR. Bukhari dan Muslim).

Artinya : “Orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain.

Mereka menyuruh (berbuat) makruf dan mencegah (berbuat) mungkar, menegakkan shalat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana”

(QS At-Taubah : 71).



















































(9)

Terakhir, dari aspek ekonomi Allah telah mengisyaratkan bahwa kedudukan zakat dan sedekah ialah menjadi antitesa dari sistem ekonomi riba. Sebagaimana telah Allah Firmankan kepada Rasulullah SAW dalam Qur'an surat Al- Baqarah ayat 276 dimana Allah nyatakan dengan jelas bahwa Allah akan memusnahkan Riba dan menyuburkan sedekah.

Dengan demikian zakat merupakan mekanisme redistribusi kekayaan/harta dari mereka yang hartanya telah mencapai nishab, kepada mereka yang masih kekurangan. Hasil kajian PUSKAS BAZNAS memperlihatkan bahwa potensi ZIS di Indonesia Rp 327 Triliun dengan pembagian zakat penghasilan dan jasa Rp 139.07 Triliun, zakat pertanian Rp 19.79 Triliun, zakat Peternakan Rp 9.51 Triliun, Zakat Uang Rp 58.76 Triliun, dan Zakat Perusahaan Rp 144.5 Triliun. Sementara itu data kemiskinan, menurut BPS per September 2020, memperlihatkan meningkat di masa pandemi naik menjadi 27.55 juta jiwa. Di antara masyarakat miskin karena pandemi ada anak-anak yang menjadi yatim atau piatu atau yatim piatu kurang lebih sebanyak 40 ribu yg tentu membutuhkan perhatian kita semua. Hal ini jelas menunjukkan eksistensi zakat sebagai instrumen dalam Artinya : “Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya)” (QS. Ar-Rum : 39).















































(10)

اكار ابَ

ه ّٰللا ْنيم يهْييف ااميب ْ هكُ ايَّ

ِ ااو ْ ينِاعافاناو ، ي ْيْ يظاعلا ين آْرهقلا ْ يفِ ْ هكُالاو يلِ

يْيْيكالحا يرْكيّلااو يت ايَّ لا .

آ هق ْو اق هل ْو يلِ

اه او ،ا اذ ْ س آ ات ْغ هريف ا ّٰللا او ال يلِ

ْهكُ

ْن يم يّ هك اذ اف ، ٍب ْن ْ سا ات ْغ هريف ْو هه

ِ ا ؛ ان هه او هه ْلا اغ هف ْو ارلا هر هْيْ. يح

menegakkan prinsip ekonomi yang berkeadilan dan dalam misi mengentaskan kemiskinan.

Ma’ashiral Muslimun Rahimakumullah.

Harta yang kita keluarkan, sesungguhnya dapat meningkatkan kesejahteraan dan perbaikan bagi kondisi kemiskinan umat dan ketimpangan sosial yang kita rasakan saat ini. Harta yang kita keluarkan dan diserahkan ke amil sesungguhnya akan dihimpun dan didistribusikan bagi orang- orang yang berhak menerimanya yaitu asnaf 8 : fakir, miskin, amil, mu’allaf, hamba sahaya, gharimin (orang yang berutang), fisabilillah dan ibnu sabil. Dengan demikian, zakat yang disalurkan kepada orang yang berhak dan tepat menerimanya sesungguhnya dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat menuju masyarakat yang sejahtera dan dapat mengentaskan persoalan kemiskinan umat.

Zakat, Infak, dan Sadaqoh merupakan komponen penting bagi pembangunan ekonomi umat. Pendayagunaan dan pemanfaatan jika dilakukan dengan baik maka dapat mengentaskan kemiskinan masyarakat secara efektif dalam jumlah besar. Selain itu, peningkatan pemberdaayaan zakat untuk kegiatan UMKM bagi masyarakat menengah ke bawah dapat memacu peningkatan pendapatan mustahik dan perbaikan usaha yang dilakukan sehingga aktivitas ekonomi yang dijalankan masyarakat tetap produktif dan berkelanjutan.

Oleh karena itu, pendayagunaan zakat memiliki peran penting bagi peningkatan usaha dan pendapatan masyarakat yang berada di garis kemiskinan.

(11)

Khutbah Kedua

ٍدَّمَحُم َنَِديِي َ س َلََع ُيِلِ َسُأَو ْ يِلِ َصُأَو ،ىَفَكَو ِلله ُدْمَحْلَا اَ هيَُّأ اَيَف ، ُدْعَب اَّمَأ .اَفَوْلا ِلْهَأ ِهِباَ ْصَْأَو ِ ِلِ أ َلََعَو ،ىَف َط ْصُمْلا ،ِ ْيْ ِظَعْلا يِ ِلَِعْلا ِالله ىَوْقَتِب ْ ِسِْفَنَو ْ ُكُْي ِصْوُأ ، َن ْوُمِل ْسُمْلا ْوُمَلْعاَو َلََع ِم َلَ َّسلاَو ِة َلَ َّصل ِبِ ْ ُكَُرَمَأ ،ٍ ْيْ ِظَع ٍرْمَأِب ْ ُكَُرَمَأ َالله َّنَأ ا َيَ ، ِي ِبَّنلا َلََع َنوهل َصُي ُهَتَكِئ َلََمَو َ َّللَّا َّنِا :َلاَقَف ِ ْيِْرَكْلا ِهيِيِبَن يللَا ،اًيمِل ْسَت اوُمِيل َسَو ِهْيَلَع اوهل َص اوُنَم أ َنيِ َّلَّا اَ هيَُّأ َلََع يِل َص َّمُه

َنَِديِي َ س َلََع َتْيَّل َص َ َكَم ٍدَّمَحُم َنَِديِي َ س ِل أ َلََعَو ٍدَّمَحُم َنَِديِي َ س ٍدَّمَحُم َنَِديِي َ س َلََع ْكِر َبِ َو َ ْيِْهاَرْبِا َنَِديِي َ س ِل أ َلََعَو َ ْيِْهاَرْبِا َنَِديِي َ س َلََع َتْكَر َبِ َ َكَم ٍدَّمَحُم َنَِديِي َ س ِل أ َلََعَو َلََعَو َ ْيِْهاَرْبِا

ْرِفْغا َّمُه يللَا .ٌدْيِجَم ٌدْيِ َحَ َكَّنِا َ ْيِْمَلاَعْلا ْ ِفِ ،َ ْيِْهاَرْبِا َنَِديِي َ س ِل أ ْمُ ْنِْم ِءاَيْحَ ْلْا ِتاَنِمْؤُمْلاَو َ ْيِْنِمْؤُمْلاو ِتاَمِل ْسُمْلاَو َ ْيِْمِل ْسُمْلِل َلََبْلا اَّنَع ْعَفْدا مهللا ، ِتاَوْمَ ْلْاَو َءا ََْحَفْلاَو َء َبِ َوْلاَو َء َلَََْلاَو َء

اَم ، َنَحِمْلاَو َدِئا َد ََّلاَو َةَفِلَتْخُمْلا َفْوُي ه سلاَو َيََْبْلاَو َرَكْنُمْلاَو ِنا َ ْلَُب ْنِمَو ًة َّصاَخ اَذَه َنَِ َلََب ْنِم ، َن َطَب اَمَو اَ ْنِْم َرَه َظ ْ َش يِ ُك َلََع َكَّنِا ،ًةَّماَع َ ْيِْمِل ْسُمْلا َالله َّن ا ، ِالله َداَبِع ٌرْيِدَد ٍء

ِنَع ىىَ ْنَْيو َبَ ْرُقْلا يِذ ِءاَتْي اَو ِنا َسْح ْلاَو ِل ْدَعْل ِبِ ُرُمْأَي ِ

او ُرُكذاَف . َن ْو ُرَّكَذَت ْ ُكَُّلَعَل ْ ُكُ ُظِعَي ،ِيََْبلاَو ِرَكْنُمْلاَو ِءا ََْحَفلا

ْكَأ ِالله ُرْكِ َلَّ َو ْ ُكُْرُك ْذَي َ ْيْ ِظَعْلا َالله

. ُ َبَ

(12)

S

ecara istilah puasa diartikan sebagai kegiatan menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbitnya fajar sampai dengan tenggelamnya matahari. Puasa adalah “fardhu” bagi umat Islam dan merupakan salah satu dari lima rukun Islam. Ayat yang sering kita dengarkan dan lantunkan sebagai dasar dari kewajiban berpuasa adalah :

Lalu apa tujuan berpuasa? Dikutip dari tafsir Al-Maraghi, kata “la’allakum tattaquun” dalam ayat di atas maknanya adalah diwajibkannya puasa itu agar orang-orang beriman mempersiapkan diri untuk bertaqwa kepada Allah SWT. Caranya adalah meninggalkan keinginan yang mudah didapat dan halal, demi menjalankan perintah dan mencari pahala-Nya. Dengan berpuasa mental akan terlatih dalam menghadapi godaan nafsu syahwat yang diharamkan dan dapat menahan diri untuk tidak melakukannya.

Sayyid Quraish Shihab dalam tafsir Al-Misbah, mengungkapkan bahwa kata la’allakum tattaquun juga seringkali dipahami dan dimaknai harapan akan terjadinya sesuatu di masa yang akan datang. Harpan tersebut adalah bagi mitra bicara, bukan pembicara, artinya mendorong lawan bicara untuk mengharap. Az-Zamakhsyari sebagaimana dikutip dalam Al-Misbah memberikan keterangan:

Allah SWT menciptakan hamba-Nya agar mereka menyembah sambil memberi mereka kebebasan memilih. Dia menghendaki

La’allakum Tattaqun

HIKMAH

Oleh : Saparwadi Nuruddin Zain

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (QS. Al-Baqarah/2 : 183)































(13)

mereka kebaikan dan agar mereka bertaqwa. Mereka sebenarnya berada dalam posisi yang diharapkan memperoleh ketaqwaan.

Allah SWT mewajibkan puasa itu juga untuk kemaslahatan kita.

Puasa dapat membiasakan seseorang untuk takut kepada Allah, baik dalam keadaan sendiri atau dengan orang banyak. Sebab, orang yang sedang melakukan puasa, tidak ada yang mengawasi kecuali Tuhannya. Semakin seringnya berpuasa, berarti telah membiasakan diri untuk bersikap malu terhadap Allah SWT yang selalu mengawasi gerak-geriknya di dalam melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Kewajiban berpuasa tersebut dimaksudkan agar kamu bertaqwa, yakni terhindar dari segala macam sanksi dan dampak buruk, baik duniawi maupun ukhrawi.

Puasa dapat menurunkan ketegangan syahwat dan menjadikan jiwa seseorang dapat menghindari berbagai keinginan, kemudia mengkonsentrasikan diri untuk mengerjakan apa yang mendapat ridha Allah SWT.

Puasa dapat melatih diri untuk bersikap kasih sayang. Sikap ini dapat mendorong orang yang menjalankan puasa untuk berinfaq dan bersedekah. Ketika ia merasa lapar, maka akan teringat kepada kaum miskin yang tidak mempunyai makanan, lalu hatinya akan tergugah dan merasa kasih sayang terhadap mereka.

Puasa menunjukkan kebersamaan umat secara keseluruhan yang menanamkan rasa persaudaraan di dalam beragama. Ibadah puasa terkandung makna persamaan antara pihak yang kaya dengan yang miskin, antara raja dan rakyat. Dalam menjalankan ibadah puasa, tidak ada perbedaan di antara mereka, semua diwajibkan menjalankan puasa. Mereka berbuka di waktu yang sama, tidak ada seorang pun yang saling mendahului.

Puasa dapat dijadikan sebagai pelebur bahan-bahan yang mengendap di dalam tubuh seperti lemak, terlebih dalam tubuh orang-orang yang mampu dan mempunyai daya tampung makan yang banyak, tapi sedikit bergerak. Puasa juga membersihkan perut besar dari berbagai kotoran dan racun yang merupakan akibat terlalu kenyang. Para sarjana eropa mengatakan: “Puasa satu bulan dalam setahun akan menghilangkan endapan-endapan yang sudah mati di dalam tubuh manusia selama satu tahun”. Wallahu a’lam.

(14)

T

he power of Ramadhan betul-betul faktual bagi umat Islam. dilihat dari sudut pandang dan dimensi kehidupan apa pun, Ramadhan memberikan arti penting bagi umat Islam. Puncak-puncak prestasi peradaban dan kebudayaan dunia Islam hampir semua terjadi pada bulan suci ini.

Bulan Ramadhan bagaikan memiliki kreatifitas secara khusus bagi umat Islam. Pantas kalau seluruh umat Islam selalu mendambakan kehadiran Ramadhan dalam menjalani perjalanan hidupnya. Nabi pun mengajarkan do’a, Allahumma balligh wa barik lana Ramadhan (Ya Allah sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan dan berkahilah kami di dalamnya).

Bulan Ramadhan menjadi penting bukan hanya karena di dalamnya ada rukun Islam berupa puasa dan zakat atau banyaknya ibadah-ibadah sunah yang amat istimewa, melainkan juga fenomena Ramadhan terasa di dalam dunia ekonomi, seperti geliat dinamika perkembangan pasar, mobilitas vertikal masyarakat dengan segala dampaknya, seperti kemacetan di jalan raya, kepesatan di bandara dan pelabuhan.

Bulan Ramadhan betul-betul berjumpa antara kesemarakan (scope) dan pendalaman (force) agama. Aspek kesemarakan dapat disaksikan bagaimana, misalnya media massa secara spektakuler mengoptimalkan acara-acaranya selama 24 jam. Seolah-olah tidak ada selebritas yang menganggur pada bulan Ramadhan.

Konon media-media publik meraup keuntungan berlipat ganda melalui iklan pada bulan Ramadhan. Hotel-hotel dan mal-mal didekorasi secara Islami. Aspek pendalaman dapat disaksikan dengan maraknya iktikaf di berbagai masjid, kajian-kajian intensif untuk mendalami ajaran Islam semakin tumbuh dan berkembang, bukan hanya di dalam kampus, masjid/mushala dengan pesantren kilatnya, melainkan juga kantor-kantor dan acara buka puasa yang diisi dengan

GORESAN IMAM BESAR

Kreatifitas Ramadhan

Oleh : Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA

(15)

pendalaman agama.

Ternyata peristiwa-peristiwa paling monumental dalam dunia Islam banyak sekali terjadi pada bulan suci Ramadhan. Di antara peristiwa-peristiwa tersebut ialah pertama kali turunnya ayat suci Alquran sekaligus menandai pelantikan Muhammad SAW sebagai Nabi. Kemenangan besar pasukan Rasulullah dalam perang Badar yang bersejarah itu, bertepatan pada 17 Maret 624 M atau 17 Ramadhan tahun ke-7 H.

Perebutan kembali kota Makkah (Fathu Makkah) juga berlangsung pada bulan Ramadhan 8 H, dan setahun kemudian berlangsung Perjanjian Tsaqif yang monumental itu. Peristiwa lainnya adalah Diplomasi Qadasiyah yang membawa keuntungan besar bagi umat Islam yang terjadi dalam Ramadhan 15 H.

Penaklukan Rodesia berlangsung pada Ramadhan 53 H. Perang Andalusia Spanyol (Ramadhan 91 H), penaklukan kota Spanyol (Ramadhan 92 H), serta runtuhnya Daulat Bani Umayyah yang dinilai sudah banyak korup digantikan rezim baru Bani Abbasiyah (Ramadhan 132 H). Kejadian lainnya adalah pemisahan diri Mesir dari Dinasti Abbasiyah (Ramadhan 253 H), pendirian Universitas Al- Azhar, Kairo – Mesir, universitas tertua di dunia (Ramadhan 361 H) oleh Dinasti Fatimiyah (Syi’ah).

Salahuddin al-Ayyubi juga menghalau pasukan Salib dan merebut kota Surya pada Ramadhan 584 H, pasukan Salib dikalahkan di Baibars (Ramadhan 675 H), dan beberapa negara Islam memperoleh kemerdekaan dari penjajah dalam bulan Ramadhan, termasuk Negara Republik Indonesia. Sejumlah pusat kerajaan lokal di kepulauan nusantara menyerah kepada sistem pemerintahan yang bercorak Islam (Sulthan), termasuk di antaranya Kerajaan Bone Sulawesi Selatan, kerajaan terakhir di kawasan Timur Indonesia menyerah ke pemerintahan baru bercorak yang Islam juga pada Ramadhan.

Peristiwa demi peristiwa yang menakjubkan di atas tentu tidak hanya terjadi pada masa lampau, tetapi juga akan terjadi pada diri kita. Insya Allah, sebentar lagi kita memasuki bulan Ramadhan, semoga kreatifitas dan kualitas Ramadhan kita kali ini jauh lebih baik daripada sebelumnya. Insya Allah, sebentar lagi kita memasuki bulan puasa. (Harian Republika, 18 Maret 2022 M/15 Sya’ban 1443 H.r(DN)

(16)

Muamalah "Wakaf"

Oleh : H. Nur Hayyin Muhdar, Lc. ME.I

S

ebagai pembuka, renungan untuk menjadi landasan dalam kajian ini adalah, Qur'an Surat Al-Hajj/22 ayat 77. Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan:

Pada kata waf'alul-khaira terkandung makna perbuatan baik yang tujuannya adalah la'allakum tuflihun: kebahagiaan di akhirat kelak. Mengerjakan kebaikan (fi’lulkhair) merupakan salah satu bentuk ibadah untuk mendapatkan keridhaan Allah. Berinfak adalah mengeluarkan sebagian harta bagi yang mampu dan merasa mampu, kadang kemampuan itu diukur sendiri, padahal semua yang Allah berikan adalah potensi kemampuan. Sedekah jariyah adalah termasuk yang dikenal.Termasuk sedekah yang memiliki berbagai tipologi kemanfaatannya, ada yang berdampak seketika bersifat konsumtif, ada yang bersifat produktif untuk jangka panjang. Salah satu yang bersifat jangka panjang adalah wakaf. Sedekah jariyah ada yang bersifat konsumtif, wakaf adalah memberikan harta untuk jalan Allah untuk untuk kebutuhan manusia yang membutuhkan, keperluan agama semata-mata karena ingin mencapai ridha Allah yang memiliki potensi produktif. Ada perbedaan mendasar pada sedekah, infak dan wakaf. Ketiganya bisa saja menjadi sedekah jariyah yang pahalanya bisa terus mengalir.

KAJIAN ZHUHUR PILIHAN

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan”.

























(17)

Sedekah adalah yang dikeluarkan untuk kebutuhan konsumtif, sebagimana keperluan untuk makan. Infak adalah sesuatu yang bisa digunakan oleh setiap orang untuk berbagai keperluan, dibidang ibadah, pendidikan, ataupun sosial. Namun wakaf memiliki jangkauan lebih luas, karena diberikan untuk kepentingan agama dan bangsa dan harus dikelola secara produktif agar hasinya maksimal.

Meskipun keutamaan wakaf adalah mengungguli yang lainnya, namun keperluan tiga hal ini adalah untuk memenuhi kebutuhan sesuai keperluan waktu, sedekah untuk jangka pendek, infak untuk jangka menetap dan wakaf untuk jangka panjang. Wakaf adalah harta milik Allah yang harus diinvestasikan dan dijadikan produktif untuk kemanfaatan jangka panjang agar pokoknya tetap dan kemanfatannya bisa untuk jangka panjang. Wakaf secara definisi adalah :

Kemudian infaquha fi sabilin min subulil khair, dibelanjakan di jalan Allah dalam salah satu dari jalan-jalan kebaikan. Menafkahkan seseorang atas hartanya karena Allah Ta’ala untuk kepentingan kebaikan manusia. Wakaf agak lebih panjang manfaatnya. Namun ketiganya bisa menjadi amal jariyah.

Dasar wakaf ini adalah sebuah riwayat tentang kisah Umar bin al-Khattab mewakafkan sebidang tanah di Khaibar. Dikisahkan dalam sebuah hadis riwayat Imam Muslim dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu, dia berkata;

ح ب س ص أ ل لا م و لا س ب ت ي ل ثلا م ر ة َ ف ب ي للّا ل

Artinya: “Menahan asal harta dan mendermakan manfaatnya pada jalan Allah”. Kemudian Infaquha fi sabilin min subulil khair, dibelanjakan di jalan Allah dalam salah satu dari jalan-jalan kebaikan”.

Artinya : “Umar mendapatkan bagian tanah perkebunan di Khaibar, lalu dia datang kepada Nabi SAW dan meminta saran mengenai bagian tersebut. Dia berkata; Wahai Rasulullah, saya mendapat bagian tanah perkebunan di Khaibar, dan saya belum pernah mendapatkan harta yang sangat saya banggakan seperti kebun itu, maka apa yang anda perintahkan mengenai kebun tersebut? Rasulullah SAW kemudian menjawab; ....

(18)

Wakaf tidak bisa dihibahkan, diwariskan dan tak bias dijual.

Tetapi harus dikelola agar hasilnya bisa terus bermanfaat. Meskipun disebutkan untuk fakir miskin dan ibnu sabil dan tamu-tamu yang datang, namun keluarga termasuk orang tua yang mewakafkan masih bisa mendapatkan manfaat dari wakaf ini asalkan memang untuk hal-hal yang masih dibolehkan dalam agama, peruntukkan wakaf ini adalah fleksibel. Sebuah hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

Ketika para sahabat di Madinah kesulitan air, Utsman ibn Affan radhiyallahu ‘anhu segera bergerak untuk membebaskan sumur.

Setelah negosiasi yang sulit pada akhirnya seluruh sumur itu dapat dibeli. Sebelumya manfaat sumur itu dimiliki bergantian. Satu hari dimiliki Utsman, besoknya kembali lagi menjadi milik seorang Yahudi. Pada saat penguasaan Utsman penduduk Madinah dapat mengambil air tersebut dengan gratis. Sumur itu dimanfaatkan juga untuk mengairi pertanian, sampai hari ini kemanfaatannya masih berjalan dan terlihat. Hasilnya disimpan dalam sebuah rekening Bank khusus atas nama Utsman ibn Affan radhiyallahu ‘anhu. Investasinya diantaranya dalam bentuk hotel-hotel di Saudi Arabia. Masjid Istiqlal hari ini juga sudah menjadi Nadzir Wakaf dan mengajak masyarakat untuk bisa terlibat dalam kebaikan ini. (BUT) r

Artinya : “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau anak yang shaleh yang mendo'’kan orang tuanya” (HR. Muslim no. 1631).

... Jika kamu mau, peliharalah pohonnya dan sedekahkanlah hasilnya. Ibnu Umar berkata; Kemudian Umar menyedekahkan tanah tersebut, tidak dijual pohonnya dan hasilnya, tidak diwariskan dan tidak dihibahkan. Ibnu Umar melanjutkan;

Umar menyedekahkan hasilnya kepada orang-orang fakir, karib kerabat, pemerdekaan budak, dana perjuangan di jalan Allah, untuk pejuang-pejuang dan untuk menjamu tamu. Dan dia juga membolehkan orang lain untuk mengolah kebun tersebut dan memakan dari hasil tanamannya dengan sepantasnya, atau memberi makan temannya dengan tidak menyimpannya”.

(19)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Majelis Ta’lim Kaum Ibu Pengajian Remaja Istiqlal (ARMI) Marching Band Istiqlal

Seni Budaya Remaja Pagar Nusa Istiqlal Tapak Suci Istiqlal Konsultasi Agama

Hari Rabu dan Ahad Setiap Ahad

Setiap Ahad Setiap Ahad Setiap Ahad Setiap Ahad Senin s/d Jum’at

Pukul 08.00 - 11.00 09.00 - 11.00

09.00 - 15.00 09.00 - 11.00 07.00 - 11.30 15.30 - 20.00 10.30 - 15.00

Materi Al-Qur’an, Aqidah, Akhlak, Hadits, Fiqh Tahsinul Qur’an, Kajian Agama, Majelis Taklim Pemuda Perkusi, Horn line, Pit, dll Hadroh, Marawis dan Band

Seni Beladiri Seni Beladiri Pelayanan Permasalahan Agama Kegiatan

Bagi jama’ah dan kaum Muslimin yang ingin meningkatkan wawasan ke-Islaman dapat mengikuti kegiatan kajian dan ta’lim, dibimbing oleh para ustadz / guru yang berpengalaman sebagaimana jadwal dibawah ini :

PELAYANAN MASJID ISTIQLAL

(20)

No 1

2 3 4

5 6

Hari Sabtu

Ahad Senin Selasa

Rabu Kamis

Tgl/Bln 9 April

10 April 11 April 12 April

13 April 14 April

Narasumber Dr. H.M. Faisal Hamdani, MA Drs. H. Hasanuddin Sinaga, MA H.M. Farid F.

Saenong, MA, Ph.D Dr. H. Syamsul Ma'arif, MA KH. Mumtaz Mukhtar, Lc, MA Moch. Taufiqur- rahman, MA

Bahasan/ Materi Kifayatul Akhyar Fi Halli Ghayatil Ikhtishar

Tafsir Al-Maraghi Kaasyifatus Sajaa Fi Syarhi Safinatun-Naja Rowaiul Bayan Fi Tafsiri Ayati Ahkamil Qur'an

Kasyful Ghowamidh Fi Ilmil Faraidh Tijan Ad-Daruri JADWAL NARASUMBER KAJIAN DIALOG ZHUHUR

Saksikan siaran langsung shalat lima waktu di AJWA TV dan Kajian Ba’da Dzuhur / Jum’at di

Youtube : Masjid Istiqlal TV.

Kegiatan kajian atau program yang terlewatkan dapat pula disaksikan melalui kanal Youtube diatas.

(Dukung layanan media Masjid Istiqlal silahkan subscribe, comment, like and share)

(21)

Nama Agama Semula No.

1 Franklin Colin Tamboto Kristen 2 Seris Octaria Simamora Kristen

3 Liu Djoen Siong Budha

PELAYANAN BIMBINGAN IKRAR SYAHADAT

Telah terlaksana Ikrar Syadahat di Masjid Istiqlal pada periode tanggal 30 Maret - 5 April 2022 :

1. Mengisi form data via online https://muallafcenter.istiqlal.

or.id/daftar.php

2. Pas foto ukuran 3 x 2 cm : 3 (tiga) lembar (warna) 3. Surat Pengantar dari RT bagi WNI

4. Foto copy KTP

5. Foto Copy Kartu Keluarga 6. Materai 10.000 : 2 (dua) lembar 7. Menyerahkan Surat Baptis

(Asli)

8. Surat Pengantar Kedutaan bagi WNA

9. Foto copy pasport bagi WNA 10. Saksi 2 (dua) orang

Pelayanan Ikrar Syahadat / Pembinaan Muallaf / Kajian dan Kegiatan Remaja Masjid Istiqlal dengan Narahubung :

Ust. Djamalullail (081314124444) dan Subhan (08128829 7714) Persyaratan Pelayanan Bimbingan Ikrar Syahadat :

Unit Pengumpul Zakat (UPZ) BAZNAS Masjid Istiqlal

Menerima dan menyalurkan zakat, infaq, shadaqah Bank Mega Syari’ah (BMS) No. rekening 1000212008

(a/n. UPZ Masjid Istiqlal)

Narahubung : Bapak H. Budi Firmansyah, MM No HP/WA : 0856 9233 3688

(22)

Shubuh 04 : 39 04 : 39 04 : 39 04 : 39 04 : 39 04 : 38 04 : 38

Zhuhur 11 : 58 11 : 58 11 : 58 11 : 57 11 : 57 11 : 57 11 : 57

Ashar 15 : 14 15 : 14 15 : 14 15 : 14 15 : 14 15 : 14 15 : 14

Maghrib 17 : 58 17 : 58 17 : 57 17 : 57 17 : 56 17 : 56 17 : 55

‘Isya 19 : 07 19 : 06 19 : 06 19 : 06 19 : 05 19 : 05 19 : 05 Tanggal

8 April 9 April 10 April 11 April 12 April 13 April 14 April

Imsak 04 : 29 04 : 29 04 : 29 04 : 29 04 : 29 04 : 28 04 : 28

Niat Shalat Ghaib :

Shalat Ghaib berjama’ah yang telah dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 1 April 2022, adalah untuk :

1. Almarhum Yahuza bin Hamzah, usia 77 tahun. Wafat, 31 Maret 2022 di Kemanggisan, Jakarta Barat

2. Almarhum Undri bin Binu, usia 52 tahun. Wafat, 06 Maret 2022 di Padang Sumatera Barat

3. Almarhum Suparman bin Mad Kasman, usia 61 tahun. Wafat, 21 Maret 2022 di Kebumen

4. Almarhum Trisno Herwanto bin Sastro Soebardjo, usia 69 tahun.

Wafat, 31 Maret 2022 di Blitar

5. Almarhumah Endah Trisumiyarti binti Sukeimi, usia 74 tahun.

Wafat, 13 Maret 2022 di Semarang

6. Almarhumah Emi Purwanti binti Sonodikromo, usia 56 tahun.

Wafat, 25 Maret 2022 di Tambun

7. Almarhumah Muharomah binti Naman Sarini, usia 50 tahun.

Wafat, 5 Maret 2022 di Jakarta Selatan

8. Almarhumah Nunung Binti Eped, usia 71 tahun. Wafat, 28 Maret 2022.

ا ىلَع ِىّلَصُا ا ِتاَو م َل

ِبِئاَغ ل َن ي تاَر يِب كَت َعَب رَا ىلاَعَ ت ِهَّلِل ِةَياَفِك لا َض رَ ف

SHALAT GHAIB

JADWAL WAKTU SHALAT

Untuk Jakarta dan sekitarnya berlaku April 2022JADWAL WAKTU SHALAT

(23)

Sebagaimana kita ketahui bahwa puasa bulan suci Ramadhan diwajibkan kepada umat Islam berdasarkan firman Allah Taa'la. :

A. Ketentuan Puasa

1. Syarat wajib puasa adalah : a. Islam

b. Baligh (cukup umur) c. Berakal (tidak gila)

Yang dimaksud puasa adalah menahan diri dari yang membatalkan puasa sejak terbit fajar sampai terbenam matahari disertai dengan niat.

Doa berbuka puasa :































Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (QS. Al-Baqarah/2 : 183).

KOLOM RAMADHAN

BIMBINGAN PRAKTIS AMALIYAH RAMADHAN 1443 H MASJID ISTIQLAL

ِض ْرَف ِءاَدَأ ْنَع ٍدَغ َمْو َص ُتْيَوَن ِرْه َش

َنا َضَمَر ِةَن َّ سلا ِهِذَه

ِهَّلِل َعَت ىلا

Artinya : “Aku niat berpuasa besok hari menunaikan fardhu bulan Ramadlan tahun ini karena Allah Ta'ala”.

َكِق ْزِر ىَلَعَو ُتْنَم آ َكِبَو ُتْم ُص َكَل َّمُهّللَا

َنْيِمِحَّرلا َمَحْرَا َيَ َكِتَمْحَرِب ُتْر َطْفَآ

(24)

2. Hal-hal yang membatalkan puasa

a. Memasukkan sesuatu ke dalam badan melalui rongga badan (makan, minum dll)

b. Berhubungan badan suami istri pada siang hari c. Muntah disengaja

d. Keluar mani dengan sengaja e. Haid (menstruasi)

f. Nifas (keluarnya darah setelah melahirkan) g. Gila

h. Murtad (keluar dari Islam)

3. Yang disunatkan bagi orang yang berpuasa adalah:

a. Mengakhirkan sahur

b. Menyegerakan berbuka puasa bila telah waktunya c. Meninggalkan kata-kata yang kotor (tidak bernilai) d. I'tikaf di masjid terutama pada 10 hari terakhir dibulan

Ramadhan

e. Memperbanyak baca Al-Qur'an f. Memperbanyak sedekah / infak g. Memperbanyak berbuat kebajikan

4. Yang mendapat dispensasi/diperbolehkan tidak berpuasa:

a. Wanita hamil, jika sesuai dengan petunjuk dokter muslim membahayakan kehamilannya, dia harus mengganti pada hari yang lain atau membayar fidyah setiap hari yang ditinggalkan (tidak puasa)

b. Wanita yang sedang menyusui, sama halnya dengan wanita hamil.

c. Orang yang sedang musafir (bepergian jauh). Mereka harus mengganti puasa pada hari-hari lain di luar bulan Ramadhan seperti halnya wanita haid dan nifas.

d. Orang yang lanjut usia atau orang yang tidak kuat puasa, ia diharuskan membayar fidyah setiap hari / memberi makan satu orang miskin.

(25)

B. Yang harus dikerjakan sebelum dan selama bulan Ramadhan 1. Mempersiapkan jasmani dan rohani (lahiriah maupun

batiniyah) mental spiritual seperti membersihkan lingkungan, anggota badan dan hati sanubari dengan banyak minta ampun kepada Allah dan minta maaf kepada sesama manusia.

2. Menyambut bulan Ramadhan dengan rasa senang karena akan banyak meraih kebajikan yang berlipat ganda.

3. Meluruskan niat yang tulus ikhlas untuk beribadah dan mengabdi kepada Allah subhanahu wata'ala dalam segala hal karena hasil segala sesuatu yang diraih itu sesuai dengan niatnya. Hadits yang artinya: "Segala sesuatu tergantung niatnya dan ia akan meraih sesuatu sesuai dengan apa yang diniatkan” (HR. Bukhari Muslim). Dan AI Qur'an surat 15 AI-Hijr ayat 39¬-40 menyatakan bahwa syaitan tidak akan berdaya untuk menggoda orang-orang yang tulus ikhlas.

4. Melakukan puasa dengan penuh kesabaran untuk melatih fisik serta mental dan Allah telah menjanjikan dalam AI- Qur'an, artinya: "Orang-orang yang sabar akan mendapat imbalan pahala tanpa perhitungan"(QS. Az-Zumar 39 : 10) 5. Memperbanyak membaca Al-Qur'an, menghayati dan

mengamalkan isi kandungannya sebagaimana Rasulullah SAW setiap bulan Ramadhan didatangi Malaikat Jibril untuk mengajarkan Al-Qur'anulkarim. Rasulullah shallallahu

‘alaihi wasallam bersabda yang artinya: "Sesungguhnya orang yang jiwa dan otaknya kosong sama sekali dari Al-Qur'an, ia bagaikan rumah yang rapuh dan rusak" (HR. Bukhari).

6. Menyegerakan berbuka puasa bila waktunya sudah tiba, dan mengakhirkan sahur sesuai dengan waktunya. Sabda Rasulullah SAW yang artinya: "Maka sahurlah kamu walau dengan seteguk air, dan bersahurlah kamu karena dalam sahur terdapat keberkahan" (HR. Bukhari).

(26)

7. Memperbanyak sedekah melebihi bulan lainnya/banyak perhatian kepada fakir miskin/orang-orang lemah.

8. Menanti malam Lailatul Qadar yang mempunyai nilai lebih baik dari 1000 bulan beribadah (setara dengan 83 tahun) dengan cara i'tikaf di masjid, qiyamul lail, perbanyak dzikir dan do’a Lailatul Qadar ini merupakan bonus bagi umat Islam.

Seperti sabda Rasulullah yang artinya: "Apabila memasuki 10 akhir Ramadhan Rasulullah membangunkan keluarganya dan mengikat kencang sarungnya (tidak menggauli istrinya) dan mengisinya dengan qiamul lail" (HR. Bukhari).

C. Yang Harus Dihindari

1. Bermalas-malasan bekerja dengan alasan berpuasa, puasa tidak boleh menghambat produktifitas justru sebalilknya meningkatkan prestasi kerja.

2. Menghindari ucapan yang tidak baik dan perbuatan yang tidak sopan untuk mencapai prestasi ibadah puasa, jadi bukan hanya sekedar lapar dan haus saja, akan tetapi semua anggota badan dan panca indranya berpuasa. Nabi bersabda, yang artinya: "Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan kotor dan perbuatan yang tidak baik maka tidak ada artinya ia meninggalkan makan dan minum menurut pandangan Allah" (HR.Bukhari)

3. Menyiapkan makanan secara berlebihan untuk berbuka dan makan sahur terlalu banyak sehingga malas untuk beribadah karena perutnya berat dengan makanan dan minuman.

4. Berbuka puasa dengan makanan yang serba dingin karena hanya akan mengakibatkan terganggunya pencernaan, sebaliknya berbuka dengan air panas/ hangat dan yang manis serta memperhatikan tuntunan ilmu kesehatan.

(27)

2.

Artinya : "Siapa saja berpuasa Ramadhan dengan iman dan ihtisab (sadar), maka diampuni Allah dosa-dosanya yang terdahulu" (HR. Bukhari dan Muslim).

ابًا َسِتْحاَو انًاَمْيِا َنا َضَمَر َما َص ْنَم ِهِبْنَذ ْنِم َمَّدَقَتاَم ُهَل َرِفُغ

3.

ُةَوْعَدَو ُلِداَعْلا ُماَم ِ ْلااَو َر ِطْفُي ىَّتَح ُمِئا َّصلا ُمُهُتَوْعَد ُّدَرُت َلا ٌةَث َلََث ِءاَم َّسلا َباَوْبَأ اَهَل ُحَتْفَيَو ِماَمَغْلا َقْوَف ُهَّللا اَهُعَفْرَي ِموُل ْظَمْلا يِتَّزِعَو : ُّبَّرلا ُلوُقَيَو نيِح َدْعَب ْوَلَو ِكَّنَر ُصْنَ َلَ

.

Artinya : "Wahai manusia, bulan yang mulia (Ramadhan) telah menaungimu, bulan yang penuh keberkahan. Suatu bulan yang didalamnya terdapat suatu malam yang lebih berharga dari seribu bulan. Allah menjadikan puasanya suatu kewajiban (fardhu), sedangkan mengisi malamnya dengan kebajikan-kebajikan dan pengabdian merupakan thatahwwu (amal sunat) yang amat bernilai" (HR. Ibnu Khuzaimah).

Artinya : “Ada tiga golongan manusia yang do’anya tidak akan ditolak : (1) Orang yang berpuasa sampai ia berbuka, (2) pemimpin yang adil, dan (3) do’anya orang yang dizhalimi, Allah akan mengangkat doanya sampai di atas awan dan dibukakan pintu-pintu langit untuknya, dan Allah berfirman:

‘Demi keagungan-Ku, Aku benar-benar akan menolongmu meskipun tidak serta merta” (HR. Tirmidzi).

D. Keutamaan Ramadhan

Beberapa hadits tentang keutamaan Ramadhan :

ٌةَلْيَل ِهْيِف ٌرْه َش ٌكَراَبُم ٌمْي ِظَع ٌرْه َش ْمُكَّل َظَأ ْدَق ُساَّنلااَهُّيَا آَي ة َضْيِرَف ُهَماَي ِصُ هللا َلَعَج ٌرْه َش : ٍرْه َش ِفْلَا ْنِم ٌرْيَخ ا عُّو َطَت ِهِتَلْيَل َماَيِقَو

1.

(28)

4.

ُبإَوُبَأ ْتَحِّتُفَو ، ُنيِّطاَي َّ شلإ ِّتَدِّ ف ُص ُنا َضَمَر َلَخَد إَذِإ ِّراَّنلإ ُبإَوْبَأ ْتَقِّ لُغَو ، ِّةَنَّجلإ

Artinya : "Ketika masuk bulan Ramadan maka syaitan-syaitan dibelenggu, pintu-pintu surga dibuka, dan pintu-pintu neraka ditutup” (HR. Bukhari dan Muslim).

Artinya : Allah subhanahu wata'ala berfirman (dalam hadits qudsi): ‘‘Semua amal perbuatan anak Adam untuk dirinya kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku- lah yang akan membalasnya" (HR. Bukhari).

5.

َما َيـ ِصلا َّلاِا ُهَل َمَدَأ ِنْبا ِلَمَع ُّلُك : َّلَجَو َّزَع ُهللا َلاَق ِهِب ىِزْجَأ َنََأَو ْيِل ُهَّنِاَف

6.

Artinya : “Barang siapa memberi makan kepada orang yang berpuasa maka baginya seperti pahala orang yang berpuasa itu tanpa mengurangi sedikitpun dari pahalanya"

(HR. Ahmad dan At-Tirmidzi).

ْنِم َصُقْنَي ْنَأ ِرْيَغ ْنِم ِهِرْجَأ ُلْثِم ُهَلَف اًمِئا َص َر َّطَف ْنَم ئْي َ ش ِمِئا َّصلا ِرْجَأ

Artinya: “Sedekah paling utama adalah sedekah di bulan Ramadhan.” (HR. At-Tirmidzi)

7.

َنا َضَمَر ىف ٌةَقَد َص ِةَقَد َّصلا ُل َضْفَأ

8.

ِهِِّبَر ِءاَقِلَدْنِع ٌةَحْرَفَو ِهِر ْطِفَدْنِع ٌةَحْرَف ِناَتَحْرَف ِمِئا َّصلِل

Artinya : “Bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan.

Yang pertama, ketika ia berbuka, dan kedua ia bertemu Tuhannya" (HR. Muslim)

(29)

9.

ِ ف ةَجاَح ه ل ل َسْيَلَف ه ب َلَمَع ْلاَو ر ْو زلا َلْوَق ْعَدَي ْمَل ْنَم ُهَباَر َشَو ُهَماَع َط َعَدَي ْنَأ

Artinya : "Barang siapa yang melaksanakan ibadah-ibadah di bulan Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala Allah, maka dosa-¬dosanya yang terdahulu diampuni" (Hadits Bukhari dari Ibnu Abbas).

10.

11.

َمْيِا َناَضَمَر َماَق ْنَم انا

ِفُغ ا باَسِتْحاَو ُهَل َر

 ِهِب نَذ ْنِم َمَّدَقَ ت اَم

َبْتَأ َّمُث َنا َضَمَر َما َص ْنَم اَّت ِ س ُهَع

لاَّو َش ْنِم َكِل َذَف

ِرْهَّدلا ُماَي ِص

Artinya : "Siapa saja (selagi berpuasa) tidak meninggalkan kata-kata dusta dan melakukan yang demikian, tidak ada artinya di sisi Allah ia meninggalkan makan dan minum"

(HR. Al-Bukhari).

Artinya : "Siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan, lalu diikutinya dengan puasa enam hari bulan Syawal, maka itulah puasa sepanjang masa" (HR. Muslim).

12.

ة َرْه ُط ِر ْطِفْلا ُةاَكَز : م.ص ِهللا ُلْو ُسَر َلا َق َرَمُع ِنْبا ْنَع

ِنْيِكا َسَمْلِل ةَمْع َطَو ِمِئا َّصلِل

(30)

Artinya : Dari Ibnu Abas, ia berkata, “Rasulullah shallallahu

‘alaihi wasallam mewajibkan zakat fitrah sebagai pensuci bagi yang puasa dari ucapan sia-sia dan kotor dan sebagai makanan bagi orang miskin” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ad-Daraquthni).

E. Hikmah Diwajibkannya Puasa Bulan Ramadhan

1. Puasa menanamkan sifat kasih sayang kepada fakir miskin dan orang yang Iemah. Nabi Yusuf alaihis salam senang berpuasa, ketika beliau ditanya kenapa tuan senang lapar padahal kakayaan Negara ada di tangan tuan? Nabi Yusuf menjawab : "Saya senang lapar agar tidak lupa kepada orang yang kelaparan".

2. Puasa akan mengantarkan pada kesehatan tubuh.

Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

3. Ramadhan adalah bulan barakah, peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di bulan Ramadhan antara lain:

a. Turunnya AI-Qur'an sebagai pedoman hidup umat Islam pada bulan Ramadhan

b. Kemenangan umat Islam pada perang Badar juga terjadi pada bulan Ramadhan

c. Penaklukan Kota Mekah

d. Kemerdekaan RI jatuh pada bulan Ramadhan e. Penaklukan Andalusia

f. Dan keberkahan lain yang dapat dirasakan umat Islam baik itu lahiriyah maupun batiniyah

4. Menurut penelitian para ahli bahwa dalam bulan Ramadhan di negara-negara Islam, hasil produksi pabrik meningkat bukan sebaliknya.

Artinya: “Berpuasalah engkau akan sehat”

ْوا ح ِصِت اْوُمْو ُص

(31)

F. Zakat Fitrah

1. Zakat Fitrah adalah suatu ibadah yang diwajibkan sebagaimana sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya: "Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah mewajibkan zakat fitrah" (HR. Bukhari Muslim). Zakat Fitrah adalah suatu kewajiban yang harus dikeluarkan oleh umat Islam laki-laki, perempuan, anak-anak, ataupun budak belian yang mempunyai kelebihan dan nafkah hidup yang wajar pada hari dan malam Idul Fitri. Zakat Fitrah yang harus dikeluarkan tersebut berupa bahan makanan pokok yang mengenyangkan sebanyak 3,5 liter atau 2,7 kg atau sebesar harga bahan makanan pokok tersebut untuk setiap jiwa.

Waktu untuk mengeluarkan zakat fitrah boleh sejak awal Ramadhan sampai sebelum imam naik ke mimbar untuk berkhutbah pada shalat 'Idul Fitri. Zakat tersebut seyogianya diserahkan melalui amil zakat.

5. Puasa sebagai benteng pertahanan pribadi muslim sesuai dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, yang artinya:

"Puasa adalah perisai selagi tidak dicampur dengan dusta dan mengumpat serta mengadu domba" (HR. Ibnu Hazm).

6. Mencetak pribadi muslim yang jujur dan amanah. Jadi puasa merupakan pendidikan dan latihan kaum muslimin agar menjadi orang yang benar, jujur dan disiplin.

7. Menurut hasil riset Dr. Said Ramadhan dari Pakistan bahwa di dunia Islam tingkat kriminal menurun secara drastis pada bulan Ramadhan dibanding dengan bulan lainnya.

8. Menyuburkan kekuatan jiwa kita dalam menghadapi ujian, menguatkan kehendak dan keinginan serta kemauan kuat yang membaja untuk hidup lebih baik di masa mendatang.

(32)

Niat Zakat

a. Untuk diri sendiri b. Untuk diri dan keluarga

c. Doa Menerima Zakat

2. Yang berhak menerima zakat fitrah atau zakat mal adalah:

a. Fakir b. Miskin c. Amil Zakat

d. Muallaf yang masih lemah e. Budak belian

f. Orang pailit bukan karena maksiat

g. Fisabilillah / kepentingan di jalan Allah (rumah sakit, jalan, masjid, dan lain-lain)

h. Ibnu Sabil (orang yang bepergian di jalan Allah) 3. Yang tidak boleh menerima zakat adalah :

a. Anak cucu keluarga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam b. Sanak famili orang yang berzakat (bapak, kakek, istri, anak,

cucu, dan lain-lain).

ُﺖْﻳَﻮَﻧ َأ

ْﻥ ُأ

ِﺮْﺧ

َﺝ

َﺯ ﺎَﻛ

َﺓ ﺍ

ِﺮْﻄِﻔْﻟ

ْﻦَﻋ

ْﻔَﻧ ْيس ﺎًﺿْﺮَﻓ

ِﻪﻠﻟ ﻰَﻟﺎَﻌَﺗ

ُﺖْﻳَﻮَﻧ َأ

ْﻥ ُأ

ِﺮْﺧ

َﺝ

َﺯ ﺎَﻛ

َﺓ ﺍ

ِﺮْﻄِﻔْﻟ

َﻋ ْيِّﻧ

َﻭ

ْﻦَﻋ

ِﻊْﻴِﻤَﺟ ﺎَﻣ

ُﻣَﺰْﻠَﻳ ْيِﻧ

ْﻢُﻬُﺗﺎَﻘَﻔَﻧ ﺎًﻋْﺮَﺷ ﺎًﺿْﺮَﻓ

ِﻪﻠﻟ ﻰَﻟﺎَﻌَﺗ

َرَّﻬَط ِلَﻣَﻋ يِﻓ َكَﻠَﻣَﻋ ﻰَّﻛَﺯ َﻭ ِرﺍَرْبَلأﺍ ِب ْﻭُﻠُق يِﻓ َكَبْﻠَق ُالله

ِءﺍَدَﻬُّﺷﻟﺍ ِحﺍ َﻭْرَأ يِﻓ َكِح ْﻭُر ﻰَﻠَﻋ ﻰَّﻠَص َﻭ ِرﺎَﻳْﺧَلأﺍ َكَرَﺟأ , َتْﻳَﻘْبَأ ﺎَﻣْﻳِﻓ َكَﻟ َكَرﺎَب َﻭ , َتْﻳَطْﻋَأ ﺎَﻣْﻳِﻓ ُالله

ﺍًر ْﻭُﻬَط َكَﻟ ُﻪْﻠَﻌ ْﺟﺍ َﻭ

ُﺖْﻳَﻮَﻧ َأ

ْﻥ ُأ

ِﺮْﺧ

َﺝ

َﺯ ﺎَﻛ

َﺓ ﺍ

ِﺮْﻄِﻔْﻟ

ْﻦَﻋ

ْﻔَﻧ ْيس ﺎًﺿْﺮَﻓ

ِﻪﻠﻟ ﻰَﻟﺎَﻌَﺗ

ُﺖْﻳَﻮَﻧ َأ

ْﻥ ُأ

ِﺮْﺧ

َﺝ

َﺯ ﺎَﻛ

َﺓ ﺍ

ِﺮْﻄِﻔْﻟ

َﻋ ْيِّﻧ

َﻭ

ْﻦَﻋ

ِﻊْﻴِﻤَﺟ ﺎَﻣ

ُﻣَﺰْﻠَﻳ ْيِﻧ

ْﻢُﻬُﺗﺎَﻘَﻔَﻧ ﺎًﻋْﺮَﺷ ﺎًﺿْﺮَﻓ

ِﻪﻠﻟ ﻰَﻟﺎَﻌَﺗ

َرَّﻬَط ِلَﻣَﻋ يِﻓ َكَﻠَﻣَﻋ ﻰَّﻛَﺯ َﻭ ِرﺍَرْبَلأﺍ ِب ْﻭُﻠُق يِﻓ َكَبْﻠَق ُالله

ِءﺍَدَﻬُّﺷﻟﺍ ِحﺍ َﻭْرَأ يِﻓ َكِح ْﻭُر ﻰَﻠَﻋ ﻰَّﻠَص َﻭ ِرﺎَﻳْﺧَلأﺍ َكَرَﺟأ , َتْﻳَﻘْبَأ ﺎَﻣْﻳِﻓ َكَﻟ َكَرﺎَب َﻭ , َتْﻳَطْﻋَأ ﺎَﻣْﻳِﻓ ُالله

ﺍًر ْﻭُﻬَط َكَﻟ ُﻪْﻠَﻌ ْﺟﺍ َﻭ

ُﺖْﻳَﻮَﻧ َأ

ْﻥ ُأ

ِﺮْﺧ

َﺝ

َﺯ ﺎَﻛ

َﺓ ﺍ

ِﺮْﻄِﻔْﻟ

ْﻦَﻋ

ْﻔَﻧ ْيس ﺎًﺿْﺮَﻓ

ِﻪﻠﻟ ﻰَﻟﺎَﻌَﺗ

ُﺖْﻳَﻮَﻧ َأ

ْﻥ ُأ

ِﺮْﺧ

َﺝ

َﺯ ﺎَﻛ

َﺓ ﺍ

ِﺮْﻄِﻔْﻟ

َﻋ ْيِّﻧ

َﻭ

ْﻦَﻋ

ِﻊْﻴِﻤَﺟ ﺎَﻣ

ُﻣَﺰْﻠَﻳ ْيِﻧ

ْﻢُﻬُﺗﺎَﻘَﻔَﻧ ﺎًﻋْﺮَﺷ ﺎًﺿْﺮَﻓ

ِﻪﻠﻟ ﻰَﻟﺎَﻌَﺗ

َرَّﻬَط ِلَﻣَﻋ يِﻓ َكَﻠَﻣَﻋ ﻰَّﻛَﺯ َﻭ ِرﺍَرْبَلأﺍ ِب ْﻭُﻠُق يِﻓ َكَبْﻠَق ُالله

ِءﺍَدَﻬُّﺷﻟﺍ ِحﺍ َﻭْرَأ يِﻓ َكِح ْﻭُر ﻰَﻠَﻋ ﻰَّﻠَص َﻭ ِرﺎَﻳْﺧَلأﺍ َكَرَﺟأ , َتْﻳَﻘْبَأ ﺎَﻣْﻳِﻓ َكَﻟ َكَرﺎَب َﻭ , َتْﻳَطْﻋَأ ﺎَﻣْﻳِﻓ ُالله

ﺍًر ْﻭُﻬَط َكَﻟ ُﻪْﻠَﻌ ْﺟﺍ َﻭ

(33)

للَا وُفَع َكَّنِا َّمُه اَّنَع ُفْعاَف َوْفَعْلا ُّبِحُت ٌمْيِرَك

َي ُمْيِر َك

Artinya : "Ya Allah! Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Pemurah, senang pada ampunan maka ampunilah kami, wahai zat yang Maha Pemurah".

Artinya: "Maha suci Engkau ya Tuhan kami, Tuhannya para Malaikat dan Ruh, Maha suci Engkau Tuhan yang memiliki kesucian. Tuhannya para Malaikat dan Ruh".

ِسْوُّدُقْلا ِكِلَمْلا َناَحْب ُ س ِح ْوُّرلاَو ِةَكِئَلاَمْلا ُّب َرَواَنُّبَر ٌسْوُّدُق ٌحْوُّب ُ س ِح ْوُّرلاَو ِةَكِئَلاَمْلا ُّبَر

Artinya : "Ya Allah kami mengharap ridha dan surga-Mu dan kami berlindung dari murka-Mu dan neraka".

1.

ِراَّنلاَو َك ِطَخ َس ْنِم َكِب ُذْوُعَنَو َةَّنَجْلاَو َكا َضِر َكُلَأ ْسَن َّنِّا َّمُهّللَا

Setelah kita melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan maka kita akhiri dengan berhari raya (shalat Idul Fitri) pada 1 (satu) Syawal. Kita dianjurkan pada kesempatan tersebut untuk memperbanyak takbir, tahlil, tahmid dan berdzikir kepada Allah subhanahu wata'ala dimulai sejak terbenam matahari sampai dengan shalat 'Idul Fitri.

G. Lampiran Do'a

Do'a yang banyak dibaca Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam selama bulan Ramadhan :

(34)

Artinya: Ya Allah! Engkau Maha Pengampun, suka peng- ampunan, maka ampunilah aku".

ِّىنَع ُفْعاَف َوْفَعْلا ُبِحُت ٌّوُفَع َكَّنِا َّمُهّللَا

3. Do’a ketika berbuka puasa :

2. Menjelang / dekat berbuka, sangat baik bila dibaca :

Artinya : “Aku bersaksi tiada Tuhan kecuali Allah, aku mohon pada-Mu surga dan aku berlindung dengan-Mu dari neraka".

َكِب ُذْوُعَأَو َةَّنَجْلا َكُلَأ ْسَاَ هللا ُرِفْغَت ْ سَاُ هللا َّلاِا َهَلِا لا ْنَا ُدَه ْشَا ِراَّنلا َنِم

Artinya : "Ya Allah! Aku berpusa hanya untuk-Mu dan kepada- Mu aku beriman serta atas rezeki yang Engkau berikan aku berbuka, dengan rahmat-Mu wahai Zat Penyayang dari segala yang penyayang".

َا َكِبَو ُتْم ُص َكَل َّمُهّللا َكِتَمْحَرِب ُتْر َطْفَا َكِق ْزِر َىلَعَو ُتْنَم

َنْيِمِحاَّرلا َمَحْرَا َيَ

Selamat Menunaikan

Ibadah Ramadhan 1443 H

(35)

Pelaksanaan Shalat tarawih 20 rakaat dengan 10 kali salam (2 rakaat per salam) dan Shalat Witir 3 rakaat dengan 2 kali salam (2 rakaat + 1 rakaat).

Dalam riwayat Imam Al-Bukhari : KAIFIYAT TARAWIH

Tata Cara Pelaksanaan Shalat Tarawih dan Witir di Masjid Istiqlal

ِنْب َرَمُع َعَم ُتْجَرَخ :َلاَق ُهَّنَأ ِ يِراَقْلا ٍدْبَع ِنْب ِنَمْحَّرلا ِدْبَع ْنَع ِبا َّطَخْلا ُساَّنلا اَذ ِاَف ِد ِج ْسَمْلا ىَلِا َناَضَمَر يِف ًةَلْيَل ﷺ

ٌعا َز ْوَأ

ُطْهَّرلا ِهِت َلَ َصِب يِ ل َصُيَف ُلُجَّرلا يِ ل َصُيَو ِه ِسْفَنِل ُلُجَّرلا يِ ل َصُي َنوُقِ رَفَتُم َلَثْمَأ َناَكَل ٍدِحاَو ٍئِراَق ىَلَع ِء َلَُؤَه ُتْعَمَج ْوَل ىَرَأ يِ نِا ُرَمُع َلاَقَف َّمُث ٍبْعَك ِنْب ِ ييَبُأ ىَلَع ْمُهَعَمَجَف َمَزَع َّمُث ىَرْخُأ ًةَلْيَل ُهَعَم ُتْجَرَخ

ِهِذَه ُةَع ْدِبْلا َمْعِن ُرَمُع َلاَق ْمِهِئِراَق ِةَلَ َصِب َنوُّل َصُي ُساَّنلاَو .

Artinya : “Dari ‘Abdirrahman bin ‘Abdil Qari’, beliau berkata:

‘Saya keluar bersama Sayyidina Umar bin Khattab radliyallahu

‘anh ke masjid pada bulan Ramadhan. (Didapati dalam masjid tersebut) orang yang shalat tarawih berbeda-beda. Ada yang shalat sendiri-sendiri dan ada juga yang shalat berjamaah. Lalu Sayyidina Umar berkata: ‘Saya punya pendapat andai mereka aku kumpulkan dalam jamaah satu imam, niscaya itu lebih bagus.”

Lalu beliau mengumpulkan kepada mereka dengan seorang imam, yakni sahabat Ubay bin Ka’ab. Kemudian satu malam berikutnya, kami datang lagi ke masjid. Orang-orang sudah melaksanakan shalat tarawih dengan berjamaah di belakang satu imam. Umar berkata, ‘Sebaik-baiknya bid’ah adalah ini (shalat tarawih dengan berjamaah)” (HR Bukhari).

(36)

Dalam riwayat Musnad ‘Ali bin Al-Ja’d :

Dalam riwayat Musnad ‘Ali bin Al-Ja’d :

A. Shalat Tarawih Niat Shalat Tarawih :

ِبا َّطَخْلا ِنْب َرَمُع ِدْهَع ىَلَع َنوُموُقَي اوُناَك :َلاَق َديِزَي ِنْب ِبِئا َّسلا ْنَع ا َي ِضَر َحَّح َصَو يقهيبلا هار( ًةَعْكَر َنيِر ْشِعِب َنا َضَمَر ِرْه َش يِف ُهْنَع ُهلل

)ُهُرْيَغَو ُّيِوَوَّنلا ُهَداَن ْ سِا

Artinya : “Dari Saaib bin Yazid berkata: “para shohabat melaksanakan sholat (tarawih) pada masa Umar ra dibulan Ramadlan sebanyak 22 rakaat” HR. Al-Baihaqi).

ن أ يلع انثدح نب بئاسلا نع ةفيصخ نب ديزي نع بئذ ييب أ نبا

ك : لاق ديزي نا و

ي ا ق و م و ن ع ل ع ى ه د م ر ع ف ش ي ه ر ر م نا ض ب ع ر ي ش

ن ن أ ق ر لا ن م ن ي م ئ ب ل ـ ن و ر ء ي ق ل ا نا و ك ا ن و ع ة ر ك

Artinya : “Telah menceritakan kepada kami ‘Ali, bahwa Ibnu Abi Dzi’b dari Yazid bin Khoshifah dari As Saib bin Yazid, ia berkata,

“Mereka melaksanakan qiyam lail di masa ‘Umar di bulan Ramadhan sebanyak 20 raka’at. Ketika itu mereka membaca 200 ayat Al Qur’an.” (HR. ‘Ali bin Al-Ja’d dalam musnadnya, 1/413)

َنْيَتَعْكَر ِّحْيِّواَرَّتلا َةَّن ُ س ىِّ ل َصُأ ءاَدَأ ِّةَلْبِّقْلا َلِّبْقَت ْ سُم

ىَلاَعَت ِّهّٰ لِّل )ا ماَم ا /ا مْوُمْأَم( ِ

Artinya : “Aku niat shalat sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat tunai (sebagai ma’mum / sebagai imam) karena Allah Ta’ala”.

Referensi

Dokumen terkait

At a sports party, for instance, you might order custom disposable cameras with the team’s logo to show team spirit and to match your sports decor. There are licensed custom

berwibawa dan tidak terjangkit Mafia Peradiian, menuntut adanya kredibilitas personal dan integritas moral kelembagaan. Untuk itu, diperiukan adanya kuaiifikasi standar kemam

Layar ini merupakan tampilan entri crisis data center yang hanya dapat di- input oleh Admin untuk meng- input data korban terkini dari kejadian kebakaran yang telah

 Rencana Strategis (strategic planning) adalah perencanaan yang berisikan uraian tentang kebijakan tujuan jangka panjang dan waktu pelaksanaan yang lama.. Model perencanaan ini

ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.. Tujuan Penilaian Hasil Belajar.. Tujuan Penilaian

Terjadi perubahan warna bercak hiperpigmentasikekocklatan pada kulit di daerah tonjolan maksila dan dahi, khususnya pada wanita hamil berkulit hitam akibat peningkatan

Bapak dan Ibu Dosen STIE Perbanas Surabaya yang dengan ikhlas memberikan ilmu kepada penulis selama proses pembelajaran. Seluruh Civitas Akademika STIE

Anggota Kliring yang telah memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam angka 3 huruf a dan angka 5 di atas serta telah menyampaikan copy Surat Persetujuan