29
ANALIS IS DAN PERANCANGAN S IS TEM
3.1 Gambaran umum Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta
3.1.1 Sejarah Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta
Sejarah Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta dimulai pada masa sebelum kemerdekaan. M enurut buku "DARI BRANDWEER BATAVIA KE DINAS KEBAKARAN DKI JAKARTA" urusan pemadam kebakaran di kota jakarta mulai diorganisir pada tahun 1873 oleh pemerintah Hindia Belanda. Urusan
pemadaman kebakaran ini secara hukum dibentuk oleh resident op batavia
melalui ketentuan yang disebut sebagai: "Reglement op de Brandweer in de Afdeeling stad Vorsteden Van Batavia".Pada tanggal 4 oktober 1917, pemerintah mengeluarkan peraturan baru yakni melalui ketentuan yang disebut staadsblad 1917 No. 602" Hal penting yang perlu dicatat dari kententuan ini adalah pembagian urusan pemadam kebakaran, yakni menjadi Pemadam Kebakaran Sipil dan Pemadam Kebakaran M iliter.
Pada masa1969 – 1974 Pada tahun 1969, melalui Surat Keputusan Gubernur KDH DKI Jakarta No. ib.3/3/15/1969 nomeanklatur Barisan Pemadam Kebakaran dirubah menjadi Dinas Pemadam Kebakaran. Perubahan pada masa ini tidak saja merupakan perubahan nomenklatur, tetapi juga perubahan pada tugas pokok dan fungsi DPK, yakni dengan penambahan nomenklatur Bagian
Pencegahan. Hal ini menunjukkan bahwa tugas pokok dan fungsi DPK pada masa ini telah bertambah, yakni mengatur tentang tugas-tugas di bidang pencegahan kebakaran.
Perubahan nomenklatur organisasi pemadam kebakaran berikutnya terjadi pada tahun 1980, yakni dengan terbitnya Peraturan Daerah No. 9 tahun 1980, tentang struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kebakaran DKI Jakarta. Perubahan penting pada periode ini, selain semakin dikembangkannya aspek pencegahan dan pemberdayaan masyarakat melalui keberadaan Sudinas Pencegahan, Sudinas Peran Serta masyarakat, Pusat Latihan Kebakaran, dan Unit Laboratorium, adalah juga mengenai pembagian wilayah pelayanan Dinas kebakaran ke dalam 5 wilayah Administratif yaitu:
a. Wilayah Administratif Jakarta Pusat b. Wilayah Administratif Jakarta Utara c. Wilayah Administratif Jakarta Barat d. Wilayah Administratif Jakarta Selatan e. Wilayah Administratif Jakarta Timur
Kemudian terjadi revisi melalui Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No.11 tahun 1986, dengan judul sama, hanya terdapat perubahan pada nomenklatur M arkas Wilayah menjadi Nomenklatur Suku Dinas.
M asa tahun 2002 – sekarang ditandai dengan terbitnya Surat Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.9 tahun 2002, tanggal 15 Januari 2002
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pemadam Kebakaran Propinsi DKI Jakarta.
3.1.2S truktur Organisasi Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan
Gambar 3.1 S truktur Organisasi Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan
Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan membawahi 10 sektor. Dimana M elalui konsep ini, setiap satuan Sektor dipimpin oleh seorang kepala
seksi sektor atau kurang lebih membawahi satu wilayah kecamatan. Setiap Sektor akan menempati kantor Sektor yang berisi 4 (empat) unit mobil pemadam kebakaran dengan berbagai variasi sesuai dengan karakteristik daerah / wilayah yang dilayaninya. M asing-masing sektor membawahi minimal 4 (empat) pos pemadam kebakaran, yang masing-masing pos berisi 1 sampai 2 unit mobil pemadam kebakaran. Dengan tiap unit kendaraan beranggotakan 4 hingga 5 orang anggota pemadam kebakaran.
3.1.3 Dasar hukum
Dasar hukum dinas pemadam kebakaran Jakarta dijelaskan dalam dua peraturan, yaitu :
a. Perda DKI No. 10 Tahun 2008 tentang Dinas Pemadam Kebakaran dan
Penanggulangan Bencana.
b. Pergub DKI Jakarta No. 96 Tahun 2009 tentang Organisasi dan tata Kerja
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana.
3.1.4 Tugas pokok dan fungsi
Dinas Pemadan Kebakaran dan Penanggulangan Bencana mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan :
a. Pencegahan kebakaran
b. Pemadaman kebakaran
3.2 Prosedur dan sistem yang sedang berjalan
3.2.1 Prosedur apabila terjadi kebakaran
Prosedur yang dilakukan apabila terjadi kebakaran yaitu masyarakat menelpon kantor suku dinas pemadam kebakaran Jakarta Selatan, lalu pelapor ditanya mengenai informasi tersebut, dan apabila sudah dilaporkan maka Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan mengecek kebenaran informasi tersebut. Jika informasi itu benar, setelah itu Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan memberikan instruksi kepada sektor terdekat, lalu sektor tersebut memberikan instruksi kepada pos pemadam terdekat yang berada di sekitar lokasi kebakaran. Apabila dirasakan api tak kunjung padam, maka akan turun bantuan dari sektor lain maupun sudin pemadam kebakaran Jakarta Selatan. Berikut gambar mengenai prosedur apabila terjadi suatu kebakaran :
3.2.2 Sistem yang sedang berjalan
Sistem yang sedang berjalan mengenai penanggulangan bencana kebakaran pada Sudin Pemadam kebakaran Jakarta Selatan masih menggunakan sistem yang belum memadai. M ereka hanya menggunakan peta kertas dan peta
dalam format JPG yang ditandai titik-titik rawan kebakaran, hydrant dan
sebagainya. Peta tersebut juga sederhana dan tidak terlalu lengkap.
Untuk portal Website, Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan masih
menginduk ke Pusat, sehingga belum mempunyai Website sendiri. Dan Website
Pusat juga belum mempunyai sitem informasi yang berbasiskan ruang (spasial).
3.3 Permasalahan yang dihadapi
Permasalahan utama yang menjadi kendala yakni Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan hanya mengandalkan sistem manual, bahkan sistem yang sangat
sederhana sekali dengan menggunakan peta kertas dan peta dalam bentuk JPG yang
digunakan sebagai acuan untuk penanggulangan kebakaran. Dengan sistem seperti itu patut dipertanyakan tentang informasi yang diberikan apakah informasi yang terbaru.
Selain itu peta tersebut tidak mempunyai database sendiri. Database hanya
menggunakan Microsoft Office Excel untuk menyimpan data seperti data daerah rawan kebakaran, letak hydrant, letak pos pemadam dan sebagainya.
Permasalahan lainnya adalah Website sudin pemadam kebakaran Jakarta Selatan masih menginduk ke pusat. Sehingga informasi detail dan terkini mengenai kejadian kebakaran di Jakarta Selatan kurang memadai. Informasi kepada masyarakan mengenai
daerah titik rawan pun belum ada pada website pusat tersebut. Di website tersebut juga
belum terdapat fungsi pelaporan online, sehingga memudahkan pendataan mengenai
informasi lokasi kebakaran yang diberikan.
3.4 S olusi permasalahan yang dihadapi
M elihat permasalahan yang terjadi diatas. M aka penulis akan membuat sebuah sistem yang berbasiskan ruang (spasial). Yakni membuat sebuah sistem informasi geografis yang berisikan persebaran daerah titik rawan kebakaran, lokasi titik hydrant,
pos pemadam kebakaran, rumah sakit dan kantor polisi.
Sementara untuk pengembangan informasi, sistem informasi geografis ini akan diintegrasikan dengan website (web-based) yang juga akan dikembangkan khusus untuk Sudin pemadam kebakaran Jakarta Selatan. Sehingga Sudin pemadam kebakaran Jakarta Selatan mempunyai website sendiri dan tidak menginduk pada website pusat. Website
tersebut dirancang se- interaktif mungkin agar masyarakat juga dapat menggunakannya dengan mudah (user friendly).
Pengembangan sistem informasi geografis pada website dirancang agar
masyarakat dapat mengetahui apakah daerah sekitar tempat tinggalnya merupakan daerah rawan kebakaran dan apakah disekitar daerah tempat tinggal mereka sudah
ter-cover oleh jangkauan hydrant, rumah sakit dan kantor polisi. Karena fungsi dan tugas Sudin pemadam kebakaran Jakarta Selatan juga sebagai fungsi pencegahan agar masyarakat dihimbau tetap waspada terhadap bahaya kebakaran. Selain itu, untuk masyarakat yang mengetahui kebakaran dapat melakukan pengiriman informasi ke sudin
pemadam kebakaran Jakarta Selatan dengan demikian pendataan agar lebih mudah dilakukan.
3.5 Diagram Aliran Data
Diagram aliran data merupakan sebuah visualisasi secara grafis aliran informasi yang mengalir dari entity dan proses transformasi yang diterapkan hingga dibangun menjadi informasi yang dibutuhkan oleh entitas-entitas tertentu atau proses-proses transformasi lainnya.
Pada diagram aliran data, atau yang biasa di sebut dengan Data Flow Diagram,
Dijelaskan bagaimana data spasial maupun data atribut yang diperlukan saling berkaitan antara satu sama lain. Berikut akan dijabarkan tiga jenis diagram aliran data yang saling berkaitan dalam pembangunan sistem perangkat lunak yaitu, Diagram Konteks, Diagram Nol, dan Diagram Rinci melalui gambar berikut ini.
3.5.1 Diagram Konteks
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Berikut gambar Diagram Konteks dari sistem yang dibangun.
3.5.2 Diagram Nol
Diagram Nol memberikan pandangan menyeluruh mengenai sistem yang ditangani, menunjukkan tentang fungsi-fungsi utama atau proses yang ada, aliran data, dan eksternal entity. Berikut gambar Diagram Nol dari sistem yang di bangun.
3.5.3 Diagram Rinci
Diagram rinci adalah diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram nol atau diagram level diatasnya. Berikut gambar diagram rinci dari sistem yang dibangun.
3.5.3.1 Pendataan Non S pasial
Gambar 3.5 Diagram Rinci Pendataan Non S pasial 3.5.3.2 Pendataan S pasial
3.5.3.3 Pengolahan Data S IG
Gambar 3.7 Diagram Rinci Pendataan Data S IG 3.5.3.4 Pengolahan Web GIS
3.6 Perancangan Database
3.6.1 Entity Relationship Diagram (ERD)
3.6.2 S pesifikasi Tabel Database
1. Tabel Database Jalan Jakarta S elatan
Nama Tabel : Jalan.TAB
Deskripsi : File Jalan
Key : ID_Jalan
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
ID_Jalan Varchar 5 Kode Jalan
NamaJalan Varchar 60 Nama Jalan
Latitude Float 10.6 Koordinat Latitude Longitude Float 10.6 Koordinat Longitude
Tabel 3.1 Jalan
2. Tabel Database Kelurahan Jakarta Selatan
Nama Tabel : Kelurahan.TAB
Deskripsi : File Kelurahan
Key : ID_Kelurahan
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
ID_Jalan Varchar 5 Kode Jalan
NamaKelurahan Varchar 60 Nama Kelurahan
Latitude Float 10.6 Koordinat Latitude Longitude Float 10.6 Koordinat Longitude
Tabel 3.2 Kelurahan
3. Tabel Database Kecamatan Jakarta Selatan
Nama Tabel : Kecamatan.TAB
Deskripsi : File Kecamatan
Key : ID_Kecamatan
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
ID_Kecamatan Varchar 3 Kode Kecamatan
NamaKecamatan Varchar 60 Nama Kecamatan
ID_Kelurahan Varchar 4 Kode Kelurahan
Latitude Float 10.6 Koordinat Latitude Longitude Float 10.6 Koordinat Longitude
4. Tabel Database Administrasi Jakarta Selatan
Nama Tabel : AdministrasiJaksel.TAB
Deskripsi : File Administrasi Jakarta Selatan
Key : ID_Administrasi
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
ID_Administrasi Varchar 3 Kode Administrasi
NamaAdministrasi Varchar 60 Nama Kecamatan
ID_PosPemadam Varchar 3 Kode Pos Pemadam
ID_Kecamatan Varchar 3 Kode Kecamatan
ID_RumahSakit Varchar 3 Kode Rumah Sakit
ID_KantorPolisi Varchar 3 Kode Kantor Polisi
ID_Hydrant Varchar 3 Kode Hydrant
ID_Sungai Varchar 3 Kode Sungai
ID_DaerahRawanKebakar an
Varchar 3
Kode Daerah Rawan Kebakaran
ID_DaerahRawanBanjir Varchar 3 Kode Daerah Rawan Banjir
Latitude Float 10.6 Koordinat Latitude Longitude Float 10.6 Koordinat Longitude
5. Tabel Database Sungai Jakarta Selatan
Nama Tabel : Sungai.TAB
Deskripsi : File Sungai
Key : ID_Sungai
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
ID_Sungai Varchar 3 Kode Sungai
NamaSungai Varchar 60 Nama Sungai
Latitude Float 10.6 Koordinat Latitude Longitude Float 10.6 Koordinat Longitude
Tabel 3.5 S ungai
6. Tabel Database Pos Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan
Nama Tabel : PosPemadam.TAB
Deskripsi : File Pemadam Kebakaran
Key : ID_PosPemadam
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
ID_PosPemadam Varchar 3 Kode Pos Pemadam
NamaPosPemadam Varchar 60 No Telepon Pemadam
Latitude Float 10.6 Koordinat Latitude Longitude Float 10.6 Koordinat Longitude
Tabel 3.6 Pos Pemadam
7. Tabel Database Daerah Rawan Kebakaran Jakarta S elatan
Nama Tabel : TitikRawanKebakaran.TAB
Deskripsi : File Daerah Rawan Kebakaran
Key : ID_DaerahRawanKebakaran
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
ID_DaerahRawanKebakar an
Varchar 3 Kode Rawan Kebakaran
TitikRawanKebakaran Varchar 100 Daerah Rawan Kebakaran
Latitude Float 10.6 Koordinat Latitude Longitude Float 10.6 Koordinat Longitude
Tabel 3.7 Daerah Rawan Kebakaran
8. Tabel Database Daerah Rawan Banjir Jakarta Selatan
Nama Tabel : DaerahRawanBanjir.TAB
Deskripsi : File Rawan Banjir
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
ID_DaerahRawanBanjir Varchar 3 Kode Rawan Kebakaran
TitikRawanBanjir Varchar 100 Daerah Rawan Kebakaran
Latitude Float 10.6 Koordinat Latitude Longitude Float 10.6 Koordinat Longitude
Tabel 3.8 Daerah Rawan Banjir
9. Tabel Database Hydrant Jakarta Selatan
Nama Tabel : Hydrant.TAB
Deskripsi : File Hydrant
Key : ID_Hydrant
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
ID_Hydrant Varchar 3 Kode Hydrant
NamaHydrant Varchar 60 Kondisi Hydrant
Alamat Varchar 100 Alamat Hydrant
Latitude Float 10.6 Koordinat Latitude Longitude Float 10.6 Koordinat Longitude
10. Tabel Database Rumah Sakit Jakarta Selatan
Nama Tabel : RumahSakit.TAB
Deskripsi : File Rumah Sakit
Key : ID_RumahSakit
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
ID_RumahSsakit Varchar 3 Kode Rumah Sakit
NamaRumahSakit Varchar 50 Nama Rumah Sakit
Alamat Varchar 100 No Telepon Rumah Sakit
Latitude Float 10.6 Koordinat Latitude Longitude Float 10.6 Koordinat Longitude
Tabel 3.10 Rumah S akit
11. Tabel Database Kantor Polisi Jakarta Selatan
Nama Tabel : KantorPolisi.TAB
Deskripsi : File Kantor Polisi
Key : ID_ KantorPolisi
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
ID_ KantorPolisi Varchar 3 Kode Kantor Polisi
Alamat Varchar 100 Alamat Kantor Polisi
Latitude Float 10.6 Koordinat Latitude Longitude Float 10.6 Koordinat Longitude
Tabel 3.11 Kantor Polisi
3.7 Perancangan Menu
Dalam rancangan menu pembuatan Website GIS suku dinas pemadam kebakaran
Jakarta Selatan akan terbagi menjadi 8 menu utama dan sub-menu untuk user dan Admin
yaitu Beranda, Profil, Artikel, Crisis Data Centre (User) Entri Crisis Data Centre (Admin), Lapor Online (User) Informasi Kebakaran (Admin), Galeri, Web GIS, dan Login. Sub-menu dijabarkan sebagai berikut:
User : a. Beranda
M enu ini terdiri dari satu sub-menu yaitu:
1. Berita Utama, untuk melihat berita utama.
b. Profil
M enu ini terdiri dari empat sub-menu, yaitu:
1. Sejarah, untuk melihat sejarah perusahaan.
2. Struktur Organisasi, untuk melihat struktur organisasi suku dinas.
4. Alamat dan Telepon Kantor Damkar Wilayah Jaksel, untuk melihat data alamat dan nomor telepon dari suku dinas.
c. Artikel
M enu ini terdiri dari tiga sub-menu, yaitu:
1. Berita, untuk melihat seputar berita dan peristiwa yang terjadi.
2. Tips dan Trik Antisipasi Kebakaran, untuk melihat seputar tips dan trik dalam mengantisipasi kebakaran.
3. Tambah berita (Admin), untuk menambahkan berita. M enu ini hanya dapat di input oleh Admin.
d. Crisis Data Centre(User) / Entri Crisis Data Centre(Admin)
M enu ini terdiri dari dua sub-menu, yaitu:
1. Crisis Data Centre Terkini(User), untuk melihat data dari korban kebakaran serta jalur evakuasi dari korban yang terluka. M enu ini hanya dapat dilihat oleh user.
2. Entri Data Korban Kejadian Kebakaran(Admin), untuk memasukan dan melihat data dari korban kebakaran serta jalur evakuasi dari korban yang terluka. M enu ini hanya dapat di input oleh Admin.
e. Lapor Online(User) / Informasi Kebakaran (Admin)
1. Lapor Online(User), untuk memasukan laporan kebakaran secara online. M enu ini hanya dapat di input oleh user.
2. Informasi Kebakaran(Admin), untuk melihat laporan yang diberikan oleh
user secara online. M enu ini hanya dapat di input oleh Admin.
f. Galeri
M enu ini terdiri dari satu sub-menu, yaitu:
Lihat Foto, untuk melihat foto yang telah dimasukan oleh Admin.
g. Web GIS
M enu ini terdiri dari empat sub-menu, yaitu:
1. Map Interface, untuk melihat peta google yang berisi atribut dan data mengenai pos pemadam kebakaran, daerah rawan kebakaran, daerah rawan banjir, hydrant, pos polisi, rumah sakit. Kemudian map interface dibagi lagi menjadi enam sub-menu, yaitu:
a. Zoom, untuk memperbesar gambar pada peta.
b. Pan, untuk menggeser gambar pada peta.
c. Skala, untuk mengetahui skala gambar pada peta.
d. Seacrh, untuk mencari bangunan maupun jalan pada peta.
e. Minimap, untuk melihat perbesaran wilayah gambar pada peta.
f. Custom Map, untuk menampilkan bentuk peta dalam mode yang berbeda.
1. Peta dasar, untuk melihat hasil peta dalam bentuk raster.
2. Satelit, untuk melihat hasil peta dalam pencitraan foto satelit.
3. Hybrid, untuk melihat hasil peta dalam bentuk gabungan raster dan pencitraan foto satelit.
2. Analisis Pengukuran Panjang Rute, untuk mengukur panjang dari sebuah jarak.
3. Analisis Pengukuran Luas Area, untuk mengukur luas dari sebuah area.
4. Entri Data Peta(Admin), untuk memasukan data baru pada peta.
5. Manajemen Geo Database(Admin), untuk mengedit, menghapus serta mencari data pada peta.
h. Login(Admin)
M enu ini terdiri dari dua sub-menu, yaitu:
Menu Login, untuk memasukan username dan passwordAdmin.
Sedangkan berikut ini terdapat gambar diagram hierarki yang menjabarkan relasi dari perancangan menu yang ada, yang dapat dilihat pada gambar 3.10 berikut:
3.8 Perancangan Layar
1. Layar Beranda
Layar ini merupakan halaman utama yang akan muncul pada saat Website
dibuka. Halaman ini menampilkan berita utama dan statistik kejadian kebakakaran.
2. Layar Berita
Layar ini merupakan tampilan berita dimana disini akan ditampilkan ringkasan berita yang dibatasi dengan paging 4 halaman. Untuk melihat detail berita yaitu dengan cara mengklik link judul berita yang ada pada tiap berita.
3. Layar Crisis Data Centre
Layar ini merupakan tampilan yang berisi informasi mengenai data korban kebakaran terkini serta jalur evakuasi terhadap korban yang terluka. Disusun dengan menggunakan tampilan tabel yang interaktif dan mudah dibaca.
4. Layar Lapor Online Kebakaran
Layar ini merupakan tampilan laporan online kebakaran yang dapat
digunakan oleh masyarakat guna memberikan informasi bila terjadi kebakaran. Layar ini menggunakan form yang harus diisi lengkap.
5. Layar Web GIS (User)
Layar ini merupakan tampilan Web GIS untuk menampilkan peta.
Tampilan layar ini dibagi menjadi dua, yaitu layar peta dan menu bar yang berisi legenda dari data yang berada pada peta dan perangkat analisis peta yang berisi analisis pengukuran panjang rute dan analisis pengukuran luas area.
6. Layar Login
Layar ini merupakan tampilan login yang digunakan oleh Admin untuk memasukan username dan password agar dapat masuk kedalam halaman khusus
Admin
7. Layar Tambah Berita (Admin)
Layar ini merupakan tampilan input berita yang hanya dapat di input oleh
Admin. Fitur ini digunakan untuk meng-input berita terbaru, dimana tersedia kolom judul dan isi berita yang harus di-input oleh Admin.
8. Layar Entri Crisis Data Center (Admin)
Layar ini merupakan tampilan entri crisis data center yang hanya dapat di-input oleh Admin untuk meng-input data korban terkini dari kejadian kebakaran yang telah terjadi. Admin juga dapat menghapus data korban jika terjadi kesalahan input.
9. Layar Informasi Kebakaran (Admin)
Layar ini merupakan tampilan laporan online kebakaran yang hanya
dapat di-input oleh Admin untuk melihat informasi yang dikirim oleh masyarakat mengenai lokasi kejadian kebakaran terbaru. Terdapat pula fitur untuk menghapus laporan di dalamnya.
10.Layar Web GIS (Admin)
Layar ini merupakan tampilan Web GIS khusus untuk Admin, dimana
terdapat tampilan form yang berguna untuk menambahkan data pos pemadam, daerah rawan kebakaran, daerah rawan banjir, hydrant, kantor polisi, serta rumah sakit pada peta. Terdapat juga link untuk memanajemen database peta.
11.Layar Manajemen Database Peta (Admin)
Layar ini merupakan tampilan manajemen database peta yang hanya
dapat diakses oleh Admin untuk melihat database beserta manajemen database
pada peta WebGIS. Di sini terdapat fitur seperti input data, edit dan hapus data.
Gambar 3.21 Rancangan Layar Managemen Database
3.9 Perancangan State Transition Diagram (STD)
Pada tahap perancangan ini, State Transition Diagram (STD) menjelaskan lebih rinci tentang jalannya proses menu-menu dari aplikasi yang dibangun dan dijelaskan dalam bentuk diagram. Untuk State Transition Diagram (STD) pada aplikasi Web GIS
meliputi : STD Home Page, STD Beranda, STD Profil, STD Artikel, STD Crisis Data Centre (User) Entri Crisis Data Centre (Admin), STD Lapor Online (User) Informasi Kebakaran (Admin), STD Galeri, STD Web GIS, dan STD Login. Berikut ini diagram-diagram dari STD tersebut :
1. State Transition Diagram Home Page
2. State Transition Diagram Beranda
Gambar 3.23 S tate Transition Diagram Beranda
3. State Transition Diagram Profil
4. State Transition Diagram Artikel
5. State Transition Diagram Crisis Data Centre (User) Entri Crisis Data Centre (Admin)
Gambar 3.26 S tate Transition Diagram Crisis Data Centre (User) Entri Crisis Data Centre (Admin)
6. State Transition Diagram Lapor Online (User) Informasi Kebakaran (Admin)
Gambar 3.27 S tate Transition Diagram Lapor Online (User) Informasi Kebakaran (Admin)
7. State Transition Diagram Galeri
8. State Transition Diagram Web GIS
9. State Transition Diagram Login
Beranda
Admin Klik Lo gin Tampilkan Lo gin
Admin Klik Back Tamp ilkan Berand a
Login Logout
Dengan Syarat Admin Telah Log in
---Adm in Klik Logo ut Tamp ilkan Logo ut
Ad min Klik Back Tampilkan Beranda Adm in Klik Sub mid
Tampilkan Beranda
Ad min Klik Su bmid Tamp ilkan Berand a
Gambar 3.30 S tate Transition Diagram Login
3.10 S pesifikasi Program
Berikut ini dijabarkan spesifikasi program yang khusus digunakan pada M enu Web GIS Admin.
1. Pseudocode untuk ke tampilan Web GIS Admin
M ulai
Tampilkan halaman beranda Lakukan pilihan menu
Jika menu = “Login”
Tampilkan form input login Input username
Input password
Jika klik = “submit” Verifikasi sistem
Jika inputan=”tidak sesuai database” Isi kembali username dan password Akhir jika
Akhir jika
Lainnya
Tampilkan halaman beranda Admin Lakukan pilihan menu
Akhir lainnya
Akhir jika
Lainnya pilihan menu =”Web GIS” Tampilkan halaman Web GIS Admin
Akhir lainnya
Selesai
2. Pseudocode penggunaan fitur kontrol peta
M ulai
Tampilkan peta
Jika klik=”tombol zoom in”
Tampilan peta membesar
Akhir jika
Tampilan peta mengecil
Akhir jika
Jika maka klik=”pan”
Drag layar peta sesuai dengan keinginan (kanan, kiri, atas, bawah)
Akhir jika
Jika maka drag=”minimap”
Peta utama bergeser sesuai dengan drag pada mini map
Akhir jika
Jika maka klik=”map”
Tampilkan peta dasar bentuk vektor Jika maka klik=”satellite”
Tampilkan peta dasar dari citra satellite
Akhir jika
Jika maka klik=”hybrid”
Tampilkan peta dasar hybrid (gabungan vektor dan satellite)
Akhir jika
Lainnya
Jika klik=”form search”
Input data yang akan dicari pada peta Jika klik=”search”
Tampilkan hasil pencarian
Akhir jika
Akhir jika
selesai
3. Pseudocode penggunaan perangkat analisis
M ulai
Tampilan halaman utama Web GIS Admin
Jika klik=”analisis pengukuran panjang rute”
Tampilkan halaman analisis panjang rute
Jika klik=”mulai pengukuran”
Klik pada peta (titik awal) Klik pada peta (titik akhir) Tampilkan panjang rute
Akhir Jika
else klik=”zoom menuju hasil pengukuran” Tampilkan peta hasil zoom pengukuran
Akhir lainnya
Akhir jika
Lainnya =”analisis pengukuran luas area” Tampilkan halaman pengukuran luas area
Jika klik=”mulai pengukuran”
Klik pada peta (titik 1) Klik pada peta (titik 2) Klik pada peta (titik 3) Klik pada peta (titik 4) Tampilkan luas area
Jika klik=”zoom menuju hasil pengukuran” Tampilkan peta hasil zoom pengukuran Akhir jika
Akhir jika Akhir lainnya Selesai
4. Pseudocode penggunaan manajemen database peta
M ulai
Tampilan halaman manajemen geodatabase peta Tampilkan seluruh database lokasi
Jika klik=”edit”
Link ke halaman edit
Edit isi dari form edit (nama, alamat, lat, lon, tipe) Akhir jika
Jika maka klik=”submit”
Kirim isi form edit ke database
Redirect ke halaman manajemen geodatabase peta Akhir jika maka
Jika maka klik =”hapus”
Record data terhapus dari database
Akhir jika maka
lainnya pilih input database peta Input form input database peta
Jika klik=”submit”
M asukkan isi form input peta pada database
Redirect ke halaman manajemen geodatabase peta Akhir jika
Akhir lainnya