• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. nasionalnya melalui jalan damai. Negara-negara didunia saling berlomba-lomba

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. nasionalnya melalui jalan damai. Negara-negara didunia saling berlomba-lomba"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kerjasama merupakan salah satu cara negara untuk mencapai kepentingan nasionalnya melalui jalan damai. Negara-negara didunia saling berlomba-lomba untuk melakukan kerjasama dalam rangka menciptakan interaksi dengan dua Negara atau lebih yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomiannya. Setiap Negara yang melakukan kerjasama internasional dilatar belakangi oleh kepercayaan bahwa kerjasama yang dilakukan akan menuai keuntungan bagi kedua belah pihak sehingga kepentingan nasional masing-masing akan tercapai.

Pakistan dan Tiongkok menjalin kerjasama baik dalam bidang ekonomi, militer dan politik. Hubungan kedua Negara ini didukung dengan baiknya interaksi yang sudah terjalin cukup lama. Hubungan baik kedua Negara ini dideskripsikan sebagai All weather Friendship. 1 Hubungan kedua Negara ini sudah terjalin sejak 1950-an dimana Pakistan merupakan Negara non komunis ketiga dan Negara islam pertama mengakui kedaulatan Tiongkok dan memandang Taiwan sebagai bagian dari Tiongkok.2 Kemudian hubungan kedua Negara berlanjut ketika Tiongkok dan

1 Farrukh Nawaz Kayani, 2013, “China-Pakistan Economic Relation:Lesson for Pakistan”, Pakistan Journal of Commerce and Social Sciences Vol.7 No.3 diakses pada

http://www.jespk.net/publications/137.pdf 13 Juli 2021

2 Ibid.

(2)

2

Pakistan menandatangani perjanjian perbatasan yang membagi wilayah Kashmir yang dikelola oleh Pakistan. Dalam konflik yang Pakistan alami dengan India, Tiongkok juga membantu menyediakan bantuan militer, dana dan bantuan teknis.

Pakistan juga memberikan dukungan terhadap isu-isu yang terjadi di Tiongkok seperti isu permasalahan hak asasi di Tibet dan Xianjiang.3 Pakistan juga turut menurunkan pasukanya dalam menghadapi pemberontakan kelompok militant islam Uighur.

Hubungan antara Tiongkok dan Pakistan telah melalui banyak masa-masa sulit maupun baik bersama. Selain itu apabila dilihat dari sudut pandang historis, sebelumnya hubungan antar Tiongkok dan Pakistan lebih berorientasi pada kerjasama militer, tetapi hubungan antara kedua Negara tersebut tampaknya telah berubah menjadi sebuah awal baru dimana kerjasama yang dilakukan lebih berorientasi kepada ekonomi dan berfokus pada perdagangan, kerjasama investasi dan energi4

Penelitian ini akan berfokus tentang alasan Pakistan bekerjasama dengan Tiongkok melalui China Pakistan Economic Corridor (CPEC) yang diharapkan akan menyelesaikan berbagai permasalahan yang sedang dihadapi oleh Pakistan. China Pakistan Economic Corridor (CPEC) merupakan salah satu dari kerangka kerja

Tiongkok dalam Belt and Road Initiative (BRI) dalam rangka membangun kembali jalur sutra dan konektivitas maritim abad ke 21. Kerangka kerjasama ini diawali pada tahun Mei 2013 dimana perdana menteri Tiongkok Li Keqiang melakukan kunjungan

3 Rizwan Zeb, 2012, “Pakistan-China Relations: Where They Go From Here? “UNISCI Discussion Papers No. 29, University of Western Australia, diakses dalam

https://revistas.ucm.es/index.php/UNIS/article/viewFile/40659/38981, (13/07/2021, 16.22 WIB)

4 Sumita kumar, 2007, ‘The China−Pakistan strategic Relationship: Trade, Investment, Energy and Infrastructure. Strategic Analysis’’ hal. 757 Diakses pada (13/07/2021, 15.35 WIB)

(3)

3

kenegaraan ke Pakistan. Dalam kunjungan ini kedua Negara menghasilkan Mou mengenai kerangka China Pakistan Economic Corridor dengan investasi senilai 46 milliar dollar AS yang diharapkan selesai pada 2030.5 Kemudian pada kunjungan presiden Tiongkok Xi Jinping ke Pakistan pada April 2015 dapat ditandai sebagai dimulainya China Pakistan Economic Corridor.6 Proyek CPEC senilai 46 miliar dollar ini meliputi pembangunan jalan raya, jalan kereta api, jalur pipa dan minyak, zona ekonomi khusus dan pelabuhan Gwardar.7 Proyek pembangunan jalan dan pipa ini nantinya akan menghubungkan langsung wilayah pelabuhan Gwardar Pakistan menuju wilayah Xianjiang Tiongkok.8

Bergabungnya Pakistan dalam China Pakistan Economic Corridor (CPEC) juga tidak dapat dipisahkan dari hubungan rivalitas antara Pakistan dan India, yang mana dilatabelakangi oleh adanya konflik sengketa wilayah Kashmir menjadi salah satu faktor yang cukup berpengaruh dalam keputusan bergabung dalam CPEC.

Sengketa wilayah Kashmir telah membawa Pakistan dan India kedalam konflik milier yang terjadi pada oktober 1947 hingga Desember 1948, kemudian konflik militer kedua yang terjadi pada 8 april 1965 hingga 23 September 1865 dan 3 Desember hingga 16 Desember 1971.9 India juga tengah mengalami kebangkitan ekonomi pasca

5 Hassan Askari Rizvi, 2015, ‘’The China-Pakistan Economic Corridor: Regional Cooperation and Socio-Economic Development,” Institute of Strategic Studies Islamabad, diakses dalam

http://issi.org.pk/wp-content/upload/2015/Hasan-Askari-Rizvi_3435_SS_41_20142015.pdf, (13/07/2021, 16.59 WIB)

6 ibid

7 Ministry of Planning Development and Refom, 2015, The Bilateral Contex of China-Pakistan Economic Corridor is Rooted in Friendship of Two Countries, diakses dalam

http://www.pc.gov.pk/?cat=4 (14/6/2021, 21.42 WIB)

8 BBC, 2015, Is China-Pakistan ‘Silk Road’ a Game Changer?, diakses dalam http://www.bbc.com/news/world-asia-32400091 (07/04/2020/, 19.29 WIB)

9 Takimori Horimoto, 2015, “India’s Wars: The Indo-Pakistani Wars and the India-China Border Conflict hal 91 (23/02/2021, 15.21 WIB)

(4)

4

melakukan kebijakan reformasi ekonomi pada 1991 yang hingga saat ini telah membawa India menjadi new emerging power terutama di kawasan Asia Selatan.10

Sebelum terbentuknya kerjasama ekonomi koridor dengan Tiongkok, Pakistan mengalami krisis energi dan membuat perekonomian Pakistan mengalami penurunan yang cukup signifikan. Krisis energy ini terjadi pada 2007 hingga mengalami puncaknya pada 2011 dimana telah menimbulkan pemadaman listrik di wilayah perdesaan hingga 20 jam perhari sedangkan wilayah perkotaan dan industry mengalami pemadaman 8 hingga 10 jam perhari. 11 Menurut data pemerintah Pakistan, pemadaman listrik yang terjadi akibat adanyaa krisis energy ini telah mengakibatkan kerugian sebesar 7% PDB setiap tahunnya.12 Krisis energy ini berdampak pada perekonomian Pakistan terutama pada sektor industri yang membutuhkan pasokan energy listrik yang cukup.

Urgensi dari penelitian ini adalah bergabungnya Pakistan dalam koridor ekonomi yang di inisasi oleh Tiongkok menjadi menarik untuk dibahas, melihat China Pakistan Ekonomic Corridor (CPEC) merupakan salah satu proyek pertama dari Belt

and Road Initiative yang di inisiasi oleh Tiongkok. Posisi Pakistan tidak hanya sebagai peranan untuk kepentingan Tiongkok. Dalam hal ini keputusan Pakistan untuk

10 Manjeet Pardesi, 2018, “India:the emerging power Asian Super Power”, Bussiness line diakese dalam https://www.thehindubusinessline.com/opinion/india-the-emerging-asian-super-

power/article21028721.ece1 (2/12/2021. 10.35 WIB)

11 Energi Sector Task Force, 2010,”Integrated energy sector recovery report and plan” diakss pada https://www.adb.org/sites/default/files/publication/27488/energy-recovery-report-plan.pdf (14 /07/2021, 14.45 WIB) Hal 2

12 Shahzeb Jiliani,2011, “energy crisis threatens to detail Pakistan’s growth” bbc, diakses dalam http:/www.bbc.com/news/business-14149617 (9/8/2021, 17.05 WIB)

(5)

5

bergabung dalam CPEC dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yang kemudian menjadi penting untuk dikaji lebih dalam terkait faktor apa saja yang memoengaruhi keputusan pakistan tersebut, baik dalam lingkup internal maupun eksternal.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah, maka penulis merumuskan penelitian ini untuk menjawab pertanyaan: “Mengapa Pakistan bergabung dalam kerjasama ekonomi dengan Tiongkok melalui China Pakistan Economic Corridor (CPEC)” ?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini berusaha untuk mendeskripsikan dan menjelaskan mengapa Pakistan melakukan kerjasama ekonomi dengan Tiongkok melalui China Pakistan Economy Corridor (CPEC). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana latarbelakang dari terbentuknya kerjasama ini.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Penelitian ini tentang mengapa alasan Pakistan untuk memperkuat kerjasama dibidang ekonomi dengan Tiongkok Melalui China Pakistan Economy Corridor (CPEC) yang memiliki beberapa manfaat. Manfaat dari penelitian ini dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari sudut pandang akademik dan praktis.

(6)

6 a. Manfaat akademis

Penelitian ini diharapkan dapat membawa wawasan dan pengetahuan yang luas secara inovatif maupun kreatif. Terutama bagi peneliti dan sebagai ilmu pengetahuan yang dapa digunakan sebagai refrensi dalam ilmu hubungan internasional dimana dalam penelitian ini membahas tentang adanya kerjasama bilateral. Selain itu hasil dari penelitian ini dapat digunakan bagi akademisi yang tertarik kerjasama koridor ekonomi CPEC dan Hubungan antara Tiongkok dan Pakistan.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan atau masukan yang bermanfaat bagi peneliti lain dalam mengkaji kerjasama ekonomi antara Tiongkok dan Pakistan.

1.4 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan salah satu panduan dalam melakukan sebuah penelitian. Pada bagian ini dipaparkan beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan yang diteliti. Penelitian terdahulu dapat dijadikan acuan bagi peneliti untuk melakukan penelitian saat ini, hal ini karena adanya kemungkinan persamaan maupun keterkaitan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Selain itu penelitian terdahulu juga bermanfaat bagi peneliti untuk menemukan hal-hal baru yang sekiranya belum pernah diteliti sebelumnya. Untuk dapat mengetahui kerjasama ekonomi Tiongkok dengan Pakistan,

(7)

7

maka peneliti mencoba membandingkan penelitian ini dengan peneliti-peneliti terdahulu, yaitu:

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Oktavia Suryani dalam skripsi berjudul “Kepentingan Geopolitik Tiongkok dalam Kerangka Kerjasama China- Pakistan Economic Corridor (CPEC)” Penelitian ini menulis tentang tujuan,

mengidentifikasi dan menganalisis manfaat CPEC yang dilihat dari sisi geografis Pakistan. Investasi yang bernilai 46 miliar dollar AS telah digelonjorkan Tiongkok untuk melakukan pembangunan infrastruktur di Pakistan. Pembangunan infrastruktu tersebut terkait jalan raya, rel kereta api, jalur minyak atau pipa gas, fiber optic, dan special economic zone (SEZ) dan yang terutama adalah pembangunan pelabuhan di sisi

selatan Pakistan yaitu pelabuhan Gwadar.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori geopolitik yang terdiri dari line of communication dan center of resource untuk mengkaji posisi strategis Pakistan bagi Tiongkok. Selain menggunakan teori geopolitik untuk mengkaji rumusan masalah tersebut, penelitian ini juga menggunakan teori Rimland untuk menjelaskan latar belakang Tiongkok untuk melakukan kerjasama dengan Pakistan.

Pakistan merupakan Negara yang memiliki akses langsung yang dapat menghubungkan Tiongkok menuju laut timur tengah dan Afrika, selain itu Sumber daya yang ada di Pakistan dapat dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur di Negara itu sendiri. Penelitian ini menggunakan metode penulisan eksplanatif dengan teknik pengumpulan data melalui buku, jurnal ilmiah, artikel internet, situs berita online dan jurnal..

(8)

8

Persamaannya adalah adanya fokus penelitian terhadap manfaat dari kerjasama China Pakistan Economy Corridor (CPEC) bagi Tiongkok. Kerjasama ini tidak hanya menguntungkan satu pihak, namun Pakistan sebagai Negara yang menerima gelonjoran milliaran dollar oleh Tiongkok juga akan memperoleh kepentingan nasional mereka dalam bidang pengembangan ekonomi melalui adanya pembangunan infrastruktur ataupun Spesial Economic Zone(SEZ).

Perbedaanya dengan penelitian ini adalah dalam jurnal ini hanya menjelaskan mengenai bagaimana kerjasama China Pakistan Economy Corridor (CPEC) melalui konsep geopolitik atau posisi strategis yang dimiliki oleh Pakistan tanpa faktor-faktor yang melatarbelakangi Pakistan bergabung dalam kerjasama CPEC.

Kedua13, Penelitian yang dilakukan oleh Sakinah Sulaiman dalam Skripsi berjudul “Kepentingan China pada kerjasama bilateral dengan Pakistan dalam Project Gwardar Port Authority Oakistan” Penelitian ini menjelaskan tentang

pentingnya China Pakistan Economic Corridor (CPEC) bagi kedua Negara. Disini china sebagai Negara pemberi modal bagi Pakistan untuk meningkatkan industrialisasi dalam negerinya dan bagi China kerjasama ini akan membawa China tidak hanya masuk menuju kawasan Asia Selatan namun juga mendapat pintu masuk menuju Samudra Hindia hingga teluk Persia.

Konsep yang digunakan pada penelitian ini adalah Geopolitik dan konsep kepentingan nasional. Kondisi geopolitik Pakistan yang merupakan ekonomi yang

13 Akber Ali, 2016, “China Pakistan Economic Corridor: Prospects and Challenges for Regional Integration”. Jurnal School of Journalism & Communication, Shanghai University, China (09/08/2020)

(9)

9

paling cocok untuk kegiatan perdagangan dan transit yang menyediakan pintu gerbang ke Asia Tengah, Asia Selatan, Asia Timur dan Asia Barat. Melalui kerja sama dengan Tiongkok melalui CPEC tampaknya menjadi peluang terbaik bagi Pakistan memperluas jalur perdagangan dan akses menuju wilayah Asia Selatan dan Tengah. Kedua Negara juga saling mendapatkan kepentingan nasional mereka terutama bagi TIongkok untuk meredam potensi terorisme di Pakistan dan memperkuat alliansi dengan Tiongkok untuk mereduksi potensi power dari India.

Penelitian ini menggunakan metode penulisan kualitatif dengan analisis deskriptif.

Persamaanya adalah penelitian ini membahas pembangunan pelabuhan Gwardar dimana projet tersebut merupaan bagian dari kerjasama China Pakistan Economic. Melalui pembangunan pelabuhan ini akan meningkatkan perdagangan antar regional dan integrasi ekonomi lintas kawasan dimana geopolitik Pakistan membuka koridor dalam perdagangan dan transit yang akan menyediakan pintu gerbang menuju ke Asia Tengah, Selatan Asia, Asia Timur, Asia Barat, dan Afrika.

Perbedaanya dengan penelitian ini adalah dalam tulisan ini tidak menjelaskan tentang kepentingan ekonomi yang diperoleh dari adanya kerjasama ini. penelitian ini hanya berfokus kepada letak geografis Pakistan yang strategis dan kepentingan politik yang diperoleh kedua Negara dan juga tidak adanya implikasi adanya kerjasama ini terutama bagi Tiongkok.

(10)

10

Ketiga14, penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti dari universitas Science and Technology of China yaitu Muhammad Shalman Ahmad, Fahad Asmi, Madad Ali, Md. Mashiur Rahman, Syed Mudasser Abbas dalam jurnal berjudul “China-Pakistan Economy Corridor: in the context of ‘String of Pearl Strategis” yang menjelaskan tentang investasi Cina di kawasan Asia Tenggara dan gradasi dan pembangunan ‘Pelabuhan Laut Dalam’ di negara-negara seperti Myanmar, Bangladesh, Sri Lanka, dan Pakistan Baru-baru ini Cina telah memulai proyek $ 46 Miliar di Pakistan, menghubungkan Pelabuhan Gwadar dengan Kashgar, yang sebagian besar dibahas dalam literatur sebagai ‘China Pakistan Ekonomi Corridor (CPEC).

Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah Kepentingan nasional dan String of Pearl Strategy. Pada tahun 2004, Booz Allen Hamilton (analis Amerika Serikat) menerbitkan sebuah penelitian dengan judul ‘Energy Futures in Asia’.

Menurut penelitian itu, tujuan utama investasi Tiongkok di wilayah pesisir antara Cina selatan dan pelabuhan laut dalam Pakistan adalah untuk membangun jaringan pangkalan angkatan laut yang tangguh. Dalam kumpulan pengetahuan yang ada, filosofi jaringan strategis pangkalan angkatan laut ini disebut sebagai String of Pearls Strategy15.Penelitian ini menggunakan metode penulisan deskriptif kualitatif.

14 Muhammad Shalman Ahmad, Fahad Asmi, Madad Ali, Md. Mashiur Rahman, Syed Mudasser Abbas, 2017, ‘’China Pakistan Economic Corridor: in the contexts of ‘String of Pearl Strategy’’, Jurnal School of Public Affairs, University of Science and Technology of China. (09/08/2020, 14.45 WIB)

15 Marantidou, V. (2014). "Revisiting China’s ‘String of Pearls’ Strategy: Places ‘with Chinese Characteristics’ and their Security Implications." Pacific Forum CSIS Issues & Insights Hal. 14 (09/08/2020, 14.25 WIB)

(11)

11

Fokus dari penelitian ini tertuju pada pengembangan pelabuhan pelabuhan di pesisir laut dalam di terutama di kawasan Asia Tenggara. Pelabuhan Gwadar yang berada di Pakistan juga merupakan salah satu tujuan utama dalam investasi ini.

Persamaannya adalah adanya kepentingan Tiongkok untuk membangun jaringan pangkalan angkatan laut yang tangguh di wilayah pesisir dimana Pelabuhan Gwadar yang merupakan bagian dari tujuan China Pakistan Economy Corridor menjadi salah satu wilayah yang menjadi tujuan utama penelitian ini.

Perbedaan dengan penelitian ini adalah focus penelitian yang mengarah kepada konsep String of Pearls Strategy dimana selain kerjasama ekonomi pembangunan koridor, pada nantinya Tiongkok akan membangun dominasi angkatan laut mereka di Samudra Hindia. Berbeda dengan peneliti yang mana berfokus dengan latarbelaakang bergabungnya Pakistan dengan kerjasama Tiongkok melalui China Pakistan Economy Corridor (CPEC).

Keempat16, penelitian yang dilakukan oleh Dr Sadaf Mustaf dan Ammad Zafar dalam Jurnal dengan judul China Pakistan Economic Corridor: Importance and Challenges for Pakistan and China. Penelitian ini menjelaskan tentang latarbelakang Tiongkok untuk melakukan investasi besar di Pakistan di bawah visi One Belt One Road melalui proyek CPEC. Beberapa negara sedang bekerja untuk menghentikan proyek dengan oposisi yang kuat tetapi Cina dan Pakistan berdiri tegak untuk menyelesaikan proyek ini.

16 Dr Sadaf Mustaf dan Ammad Zafar, 2017, “China Pakistan Economic Corridor: Importance and Challenges for Pakistan and China” jurnal Department of Public Administration, University of Karachi, Pakistan. (09/09/2020, 13.23 WIB)

(12)

12

Pendekatan yang digunakan oleh penelitian ini adalah Foreign Direct Investment dimana investasi asing langsung ini memiliki beberapa keuntungan seperti mendanai kebutuhan modal, membantu dalam transfer teknologi dan keterampilan, meningkatkan ekspor dan mengurangi impor serta menciptakan peluang kerja yang meningkatkan standar hidup masyarakat. Pakistan sedang bekerja untuk mendapatkan ekonomi di jalur yang membutuhkan investasi asing dalam jumlah besar. Pada dekade awal setelah pembentukan Pakistan, kebijakan ekonomi tidak up to date dan investasi asing tidak dipertimbangkan. Tetapi pada tahun 1990-an, negara meliberalisasi kebijakan ekonominya yang membantu meningkatkan investasi asing dengan memberikan manfaat kepada investor asing. Penelitian ini menunjukan hubungan yang kuat antara Pakistan dan Tiongkok yang telah menghasilkan salah satu proyek terbesar sejarah Pakistan dengan investasi Tiongkok. CPEC adalah proyek yang dilakukan di bawah inisiatif One Belt One Road di Tiongokok, dimana Tiongkok sedang membangun koridor ekonomi di Pakistan. Koridor terdiri dari jalan, jalan raya, jalan tol, taman industri, pembangkit listrik dll yang diharapkan menjadi pengubah permainan untuk Pakistan dan akan membuat ekonominya pada arah yang benar.

Proyek ini akan menguntungkan Tiongkok secara setara karena akan memberikan kontrol lebih banyak di wilayah tersebut. Ini juga akan memperpendek rute perdagangan Cina melalui Pakistan yang akan terbukti menghemat waktu dan biaya.

Penelitian ini menggunakan metode penulisan metode library research dan eksplanatif Perbedaanya adalah penelitian ini lebih berfokus pada peluang dan tantangan dari terbentuknya China Pakistan Economy Corridor (CPEC) sedangkan perbedaan

(13)

13

dengan peneliti yang berfokus pada latarbelakang bergabungnya Pakistan dalam CPEC.

Kelima, penelitian yang dilakukan oleh Daniel Samosir17 dalam Jurnal yang berjudul “Faktor-Faktor yang mempengaruhi Tiongkok membentuk kerjasama China Pakistan Economic Corridor (CPEC)”. Penelitian ini akan mengkaji tentang

masalah dan faktor – faktor yang mempengaruhi Tiongkok membentuk Kerjasama Koridor Ekonomi Tiongkok – Pakistan (CPEC), komponen-komponen utama dari proyek CPEC dan pengaruh CPEC terhadap regional Asia Selatan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan konsep liberalism, kepentingan regional, kerjasama ekonomi internasional dan teori interdependensi . Terdapat beberapa faktor yang melatar belakangi penelitian ini menggunakan pendekatan dan konsep tersebut. pertama, Tiongkok menjadi salah satu negara yang berkepentingan memperluas kekuatan ekonomi dengan mengintegrasi wilayah Tiongkok khususnya dengan Pakistan. Kerjasama ini menjadi salah tujuan untuk mengantar Tiongkok kepada Upaya One Belt and One Road (OBOR) untuk mengantar era baru Diplomasi Ekonomi dan Regional sepanjang lebar dan panjang dari Asia, Eropa, dan Afrika.

Sehingga melalui beberapa penjelasan diatas, penelitian ini dapat dianalisan melalui pendekatan kerjasama ekonomi internasional dan konsep regional. Penelitian ini menggunakan metode eksplanatif.

17 Daniel Samosir, 2017, ‘’Faktor-Faktor yang mempengaruhi Tiongkok membentuk kerjasama China Pakistan Economic Corridor (CPEC’’). Jurnal Jurusan Ilmu Hubungan InternasionalFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas Riau. (09/09/2020, 14.45 WIB)

(14)

14

Persamaan dari penelitian ini adalah faktor-faktor yang melatarbelakangi terbentuknya kerjasama ini. Namun dalam penelitan diatas berfokus pada perspektif Tiongkok, sebaliknya dalam penelitian yang akan dikaji penulis akan lebih berfokus pada perspektif Pakistan.

Perbedaan dari penelitian sebelumnya adalah penelitain ini tidak menjelaskan mengenasi sejarah hubungan antara Tiongkok dan Pakistan secara rinci. Penelitian ini hanya berfokus pada kerjasama pembangunan koridor yang mana akan mengantarkan Tiongkok menuju One Belt One Road (OBOR).

Jadi dalam penelitian terdahulu dengan penelitian ini memiliki beberapa hubungan, dan juga terdapat persamaan dan berbedaan dalam penelitian.

Persamaannya adalah adanya topic bahasan mengenai dinamika terbentuknya kerjasama China Pakistan Economy Corridor (CPEC)

Perbedaanya adalah dalam penelitian terdahulu dengan penelitian ini dalam fokus bahasan dimana peneliti akan berfokus pada alasan Pakistan dalam membangun kerjasama dengan Tiongkok, adanya faktor yang meliputi dalam negeri maupun di luar negeri Pakistan melatar belakangi terbentuknya kerjasama China Pakistan Economic Corridor ini. Peneliti juga akan menjelaskan tentang dinamika hubungan antara

Pakistan dan Tiongkok sebelum terbentuknya kerjasama China Pakistan Economy Corridor (CPEC).

Dengan demikian, kelima peneliti terdahulu memiliki persamaan dan perbedaan sesuai dengan judul, teori, dan pendekatan, serta tipe atau jenis penelitian yang digunakan untuk menganalisis suatu persoalan sesuai dengan judul yang mereka

(15)

15

angkat. Beberapa pesamaan dari kelima peneliti terdahulu ini terletak pada kerjasama China Pakistan Economic Corridor, dimana peneliti pertama sampai kelima memiliki

persamaan topik yang dianalisa yaitu pembangunan koridor ekonomi antara Tiongkok dan Pakistan.

Beberapa hal yang membedakan masing-masing dari penelitian diatas adalah penelitian pertama membahas tentang dinamika kerjasama ekonomi Tiongkok dan Pakistan dalam CPEC melalui pendekatan kerjasma ekonomi internasional dan investasi asing. Disini penelitian ketiga memiliki perbedaan paling mencolok dari penelitian yang lainya. Hal ini disebabkan oleh penggunaan konsep String of Pearl Strategy dimana dalam konsep ini menjelasakan tentang bagaimana upaya Tiongkok dalam membangun jaringan disebelah selatan Tiongkok. Kerjasama dengan Pakistan akan membuat tiongkok memiliki akses langsung menuju laut Selatan melalui investasi di Pakistan. Penelitian kelima menjelaskan tentang faktor faktor yang melatarbelakangi Tiongkok membuka kerja sama dengan Pakistan.

Dengan demikian, untuk dapat memperjelas dan mempermudah dalam memahami pembahasan mengenai penelitian yang dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu diatas, maka peneliti mencoba merangkumnya dalam bentuk table dibawah ini, yaitu sebagai berikut:

No Nama/ Judul Peneliti

Metodologi Hasil Penelitian

1. Kepentingan

geopolitik Tiongkok dalam kerangka

Penelitian ini menggunaka

Skripsi ini berusaha untuk mengidentifikasi dan menganalisis

(16)

16 kerjasama China-

Pakistan Economic Corridor (CPEC) Oleh : Suryani, Oketa

metode penulisan eksplanatif Pendekatan : Teori Geopolitik dan Teori

Rimland

Kerjasama antara Tiongkok dan Pakistan melalui geopolitik Pakistan yang strategis.

Dimana posisi dari Pakistan dapat dilihat melalui line of communication dan center of resource. Line of communication berkaitan dengan penyediaan rute laut maupun darat yang berfungsi sebagai akses menuju sumber energy.

Center of resource merupakan posisi Pakistan sebagai Negara yang memiliki potensi sumber daya alam untuk

menyediakan bahan dasar pengolahan industri yang

direncanakan dibangun SEZ oleh Tiongkok.

2. Kepentingan China pada kerjasma bilateral dengan Pakistan dalam project Gwardar Port Authority Pakistan Oleh: Sakinah Sulaiman

Penelitian ini menggunaka metode penulisan kualitatif dengan analisis deskriptif Pendekatan : Teori

Kepentingan Nasional dan Teori Geopolitik

Skripsi ini menjelaskan tentang kepentingan China dibalik kerjasama China Pakistan

Economic Corridor (CPEC). China merupakan Negara yang memiliki

pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat dimana China memiliki pengaruh geopolitik

(17)

17

melalui strategi “string of pearl” dan perluasan jalur perdagangan di wilaayah Asia Tenggara dan Timur Tengah.

Dengan begitu China dapat mengamankan pasokan minyak China di wilayah timur tengah dan perluasaan jalur perdagangan China di kawasan Asia Selatan.

Penelitian ini lebih berfokus pada kerjasama bilateral China dan Pakistan melalui pembangunan pelabuhan Gwardar 3. China Pakistan

Economic Corridor:

in the contexts of

‘String of Pearl Strategy’

Oleh : Muhammad Shalman Ahmad, Fahad Asmi, Madad Ali, Md. Mashiur Rahman, Syed Mudasser Abbas.

Penelitian ini menggunaka metode penulisan deskriptif

kualitatif Pendekatan : kepentingan nasional, String of Pearl Strategy

Paper ini akan menjelaskan tentang investasi Cina di kawasan Asia

Tenggara dan gradasi dan pembangunan

‘Pelabuhan Laut Dalam’ di negara- negara seperti

Myanmar, Bangladesh, Sri Lanka, dan Pakistan Baru-baru ini Cina telah memulai proyek

$ 46 Miliar di Pakistan, menghubungkan Pelabuhan Gwadar dengan Kashgar, yang sebagian besar dibahas dalam literatur sebagai

‘China Pakistan

(18)

18

Ekonomi Corridor (CPEC).

4. China Pakistan Economic Corridor:

Importance and Challenges for Pakistan and China

Oleh : Dr Sadaf Mustaf dan Ammad Zafar

Penelitian ini menggunakan metode library research dan eksplanatif

Pendekatan : Foreign Direct Investmen

Paper ini menjelaskan tentang latarbelakang China untuk

melakukan investasi besar di Pakistan di bawah visi One Belt One Road melalui proyek CPEC.

Beberapa negara sedang bekerja untuk menghentikan proyek dengan oposisi yang kuat tetapi Cina dan Pakistan berdiri tegak untuk menyelesaikan proyek tersebut.

5. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Tiongkok membentk kerjasama China Pakistan Economic Corridor (CPEC)

Penelitian ini menggunakan metode library research dan eksplanatif

Penelitian ini akan mengkaji masalah tentang faktor – faktor yang mempengaruhi Tiongkok membentuk Kerjasama Koridor Ekonomi Tiongkok – Pakistan (CPEC).

Selain itu penelitian ini menjelaskan tentang perkembangan One Belt One Road (OBOR) melalui kerjasama antara Pakistan dan Tiongkok Oleh : Daniel Samosir Pendekatan :

konsep kepentingan regional, kerjasama ekonomi internasional, teori

interdependensi

(19)

19 6. Alasan Pakistan

Melakukan

Kerjasama Ekonomi dengan Pakistan Melalui China Pakistan Economic Corridor (CPEC)

Penelitian ini menggunakan metode eksplanatif Pendekatan : Adaptive Model Foreign Policy

Penelitian ini akan mengkaji tentang Faktor-faktor pendorong Pakistan dalam melakukan kerjasama China Pakistan Economic Corridor. Melalui kerjasama dengan Tiongkok ini nantinya akan membawa Pakistan

menyelesaikan

berbagai permasalahan yang sedang dihadapi.

Proyek CPEC sebesar 46 millliar dollar ini nantinya akan digunakan untuk pembangunan

infrastruktur yang ada di Pakistan dan zona ekonomi khusus.

1.5 Kerangka Teori dan Konsep

1.5.1 Adaptive Model of Foreign Policy

Dalam pengambilan kebijakan luar negeri, suatu Negara tentu saja akan berupaya untuk mencapai kepentingan nasionalnya. Kebijakan luar negeri dapat diartikan sebagai rencana atau tindakan yang dibuat oleh para pengambil kebijakan di suatu Negara dalam rangka menghadapi Negara lain ataupun aktor internasional lainya.

Dalam hal ini, perkembangan kebijakan luar negeri dipengaruhi oleh pertimbangan dalam negeri, kebijakan dan perilaku negara lain, serta rencana untuk memajukan

(20)

20

strategi geopolitik tertentu.18 Proses dalam pengambilan kebijakan luar negeri didasarkan pada bagaimana kondisi dan tuntutan dari dalam negeri untuk menghadapi sistem internasional atau fenomena yang terjadi diluar lingkup negara. Pengambilan keputusan kebijakan luar negeri secara luas diakui sebagai salah satu alat paling efektif yang dimiliki negara untuk mengejar kepentingan nasionalnya. Penggunaan kebijakan luar negeri akan membantu suatu negara dalam mencapai tujuan nasionalnya dan membangun posisi yang strategis dalam komunitas internasional.19

Terdapat beberapa definisi terkait kebijakan luar negeri yang telah dikemukakan oleh para ahli, diantaranya yaitu, Mark R.Amstutz, yang mendefinisikan kebijakan luar negeri sebagai sebuah tindakan pemerintah, baik secara ekplisit maupun implisit, yang dirancang untuk mempromosikan kepentingan nasional diluar batas territorial suatu negara .20 Terdapat tiga penekanan utama dalam definisi kebijakan luar negeri menurut Mark R. Amstutz, yakni kebijakan pemerintah, kepentingan nasional dan jangkauan kebijakan luar negeri suatu Negara.

Definisi lain mengenai kebijakan luar negeri yaitu dikemukakan oleh Rosenau, yang melihat kebijakan luar negeri sebagai sebuah upaya dari suatu Negara melalui keseluruhan sikap dan aktivitasnya yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari lingkup eksternal.21 Menurut Rosenau, sebuah Negara perlu untuk memahami

18Foreign Policy, Januari 2020, Britannica, diakses dalam

https://www.britannica.com/biography/Hien-Vuong (9/9/2021, 19.30 WIB).

19 Bojang AS, 2018, “The Study of Foreign Policy in International Relations, Journal of Political Sciences & Public Affairs”, Vol. 6 No. 4, pp. 1-9.

20 Mark R. Amstutz. 1995. International Conflict and Cooperation: An Introduction to World Politics.

Dubuque: Brown and Benchmark. Hal. 146. (9/9/2021, 19.30 WIB)

21 Yanyan Mochamad Yani, 2010,”Politik Luar Negeri”, Hal 4, diakses dalam

https://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/06/politik_luar_negeri.pdf (16/11/2021, 11.58 WIB)

(21)

21

perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan eksternal maupun internal.

Sehingga dalam proses interaksinya, kebijakan luar negeri perlu untuk beradaptasi sebagai respon terhadap kedua faktor tersebut. Dalam hal ini, faktor eksternal dapat didefinisikan sebagai perubahan struktur dalam sistem internasional, hubungan antar Negara dan fenomena yang terjadi diluar lingkup Negara. Sedangkan faktor internal meliputi masyarakat, perubahan struktur pemerintahan, krisis maupun konflik yang terjadi didalam lingkup negara.22

Selain kedua Variable tersebut, Rosenau juga menambahkan faktor lain, yaitu variable leadership atau kepemimpinan, yang juga mempengaruhi proses pengambilan kebijakan luar negeri dari suatu Negara. Variable leadership menekankan mengenai peran individu dalam pembuatan kebijakan luar negeri, yang dilatarbelakangi oleh persepsi, kepribadian, dan budaya politik dari individu tersebut.23 Kemudian Rosenau membagi lagi menjadi lima level dalam pengambilan kebijakan luar negeri yaitu, individu, peran actor, pemerintah, masyarakat dan variable sistematik.24

Terkait argumen Rosenau dalam teori pengambilan kebijakan luar negeri, Rosenau membentuk sebuah model yang dikenal sebagai Adaptive model of foreign policy yang menjelaskan mengenai sebab akibat pengambilan kebijakan luar negeri.

Berikut merupakan rumus dari adaptive model of foreign policy milik Rosenau:

22 ibid

23 James N. Rosenau, Comparing Foreign Policy : Theories, Findings, and Methods. New York: Sage Publications, 1974, hal 46, (16/11/2021, 12.33 WIB)

24 James N. Rosenau, 2006, The Study of World Politic : Theoretical and methodological challenge, Vol 1, New York : Routledge. Hal 172 (16/11/2021, 12.10 WIB)

(22)

22 Pt : Kebijakan Luar Negeri

Lt : Aspek Kepemimpinan / leadership Et : Perubahan Eksternal

St : Perubahan Internal

Sumber ; James N. Rosenau, Comparing Foreign Policy : Theories, Findings, and Methods. New York: Sage Publications, 1974, hal 47

Adaptive model of foreing policy menjelaskan bahwa pengambilan kebijakan

luar negeri suatu Negara merupakan hasil dari respon Negara dalam melihat perubahan yang ada dalam lingkup eksternal, tuntutan dalam Negara/internal dan faktor kepemimpinan dalam suatu Negara didasarkan oleh proses adaptasi. 25 Menurut Rosenau apabila variable tersebut saling berkaitan satu sama lain dan kemudian terdapat suatu fenomena atau tuntutan baru maka akan menghasilkan suatu respon dan pola yang baru.

Berdasarkan model tersebut secara umum proses pengambilan kebijakan luar negeri menurut Rosenau dipengaruhi oleh tiga variable atau faktor yaitu perubahan eksternal, perubahan struktural atau perubahan internal dan leadership. Ketiga variable

25 Opcit, James N. Rosenau, Comparing Foreign Policy, hal 47

Pt : Lt + Et + St

(23)

23

tersebut kemudian menghasilkan salah satu pola dari empat klasifikasi atau model dalam proses pengambilan kebijakan luar negeri suatu Negara. Pertama Preservative adaptation, yaitu kebijakan luar negeri yang responsif terhadap tuntutan dan perubahan

yang ada pada eksternal dan internal), Kedua acquiescent adaptation yaitu kebijakan luar negeri yang responsif terhadap tuntutan dan perubahan pada eksternal, Ketiga intransigent adaptation yaitu kebijakan luar negeri yang responsif terhadap tuntutan

dan perubahan pada internal, Keempat promotive adaptation yaitu kebijakan luar negeri yang tidak merespon tuntutan terhadap keduanya, perubahan pada eksternal maupun internal.26

Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan adaptive model untuk menganalisis keputusan Pakistan untuk bergabung dalam China Pakistan Economic Corridor. Berdasarkan adaptive model, Pola yang sesuai dengan fenomena dalam

kasus yang diteliti merujuk pada pola intransigent adaptation. Pola ini sesuai dengan kasus yang akan diteliti dimana hal yang paling mendasar dari kebutuhan Pakistan untuk bekerjasama dengan tiongkok melalui CPEC ini termasuk kedalam karena faktor internal yaitu krisis energy yang paling dibutuhkan oleh Pakistan

Dalam kasus ini, Pemerintah Pakistan mengambil sebuah kebijakan untuk memperkuat kerjasama ekonomi dengan Tiongkok melalui keputusan untuk bergabung kedalam proyek koridor ekonomi milik Tiongkok. Beberapa faktor yang melatarbelakangi bergabungnya Pakistan dalam China Pakistan Economic Corridor

26 Setiawan A, Sulastri E., People-Oriented Indonesia’s Foreign Policy In Support of Protecting Citizen, InProceedings of The International Conference on Social Sciences (ICSS), Vol. 1, No. 1, Januari 2018, hal. 6. (09/08/2021, 19.35 WIB)

(24)

24

(CPEC) yaitu pertama perubahan eksternal, munculnya Tiongkok sebagai salah satu negara yang memiliki kekuatan ekonomi yang cukup kuat, yang kemudian berkeinginan untuk mempererat dan memperkuat kerjasama, khususnya dengan negara-negara dikawasan Asia Selatan. Kemudian hubungan dengan India dimana secara historis hubungan kedua Negara ini pernah mengalami konflik yang dilatar belakangi oleh sengketa wilayah Kashmir. Kedua yaitu perubahan atau tekanan internal bersumber dari krisis energy yang terjadi selama bertahun-tahun di Pakistan, yang kemudian menyebabkan turunnya pertumbuhan ekonomi di Pakistan. Ketiga yaitu peran individu dalam pengambilan keputusan ini juga menjadi latar belakang dalam pembuatan kebijakan ini. Berdasarkan berbagai permasalahan yang dihadapi, pemerintah Pakistan harus mengupayakan agar tuntutan yang ada dalam faktor eksternal maupun internal berada pada porsi yang seimbang.

1.6 Metodologi Penelitian 1.6.1 Jenis Penelitian

Berdasarkan dari pemaparan beberapa hal diatas, penelitian ini termasuk kedalam penelitian yang menggunakan Jenis penelitian eksplanatif dimana peneliti mencoba menjelaskan alasan apa saja yang Pakistan gunakan dalam membentuk kerjasama koridor ekonomi dengan Tiongkok melalui China Pakistan Economy Corridor (CPEC). dimana jenis penelitian ini dapat menggambarkan atau menjelaskan

hal-hal yang melatarbelakangi Pakistan dalam memperoleh kepentingan nasional dalam negerinya.

1.6.2 Ruang Lingkup penelitian

(25)

25

Dalam penelitian ini, peneliti sengaja membatasi ruang lingkup penelitain menjadi 1 sudut pandang, agar mempermudah dan menggambarkan atau menguraikan atau menjelaskan permasalahan yang terjadi dalam kerjasama antara Pakistan dan Tiongkok dalam China Pakistan Economy Corridor, yaitu :

A. Batasan Waktu

Dalam penelitian ini batasan waktu penulis untuk menganalisa kebijakan bergabungnya Pakistan dalam China Pakistan Economic Corridor dari tahun 2007 sampai 2015. Dengan maksud bahwa pada tahun 2007 Pakistan sedang mengalami krisis energy dan pada tahun 2015 kerjasama antara Tiongkok dan Pakistan tentang CPEC telah dimulai.

B. Batasan Materi

Dalam penelitan ini, penulis akan mengkaji dan menganalisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi Pakistan dalam membentuk kerjasma koridor ekonomi dengan Tiongkok melalui China Pakistan economic corridor(CPEC) dimana nantinya dapat menyelesaikan krisis energy dan

membantu Pakistan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di negaranya..

1.6.3 Teknik dan alat pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan memakai studi literature, sumber-sumber yang didapatkan dari hasil analisis lalu di tafsirkan kedalam penulisan, teknik ini dimaksudkan agar mendapatkan data yang dibutuhkan untuk penelitian. Pengumpulan data didapat dari library research, buku, jurnal, artikel dan berita yang berasal dari berbagai media unutk mengkaji dan

(26)

26

menganalisis tentang strategi apa yang digunakan oleh Tiongkok dalam meningkatkan dominasi ekonomi melalui kerjasama lintas regional

1.7 Hipotesis

Dalam penelitian ini, berdasarkan teori Adaptive yang digunakan, hipotesa yang diajukan adalah berupa berikut. bahwa alasan Pakistan melakukan kerjasama ekonomi dengan Tiongkok melalui kerangka kerjasama China Pakistan Economic Corridor (CPEC) didorong oleh tiga faktor, yaitu faktor eksternal, faktor internal dan faktor kepemimpinan Berdasarkan analisa sementara, ketiga faktor tersebut merujuk pada model intransigent adaptation yaitu kebutuhan atau tuntutan akan penyelesaian krisis energy merupakan faktor yang paling berpengaruh dari adanya kerjasama ini.

Pemadaman listrik yang terus terjadi pada tahun 2007 hingga 2011 yang disebabkan oleh krisis energy telah berdampak pada berbagai aspek yang ada di Pakistan.

Sementara faktor eksternal berkaitan dengan rivalitas hubungan Pakistan dan India dan munculnya Tiongkok sebagai kekuatan ekonomi baru. Kemudian faktor leadership berkaitan dengan kepemimpinan Asif Ali Zardari sebagai presiden Pakistan juga turut mempengaruhi kebijakan Pakistan bergabung dalam CPEC.

Kehadiran Tiongkok dalam inisiai koridor ekonomi dianggap dapat menjadi solusi bagi permasalahan krisis energy Pakistan. Dengan adanya berbagai proyek kerjasama koridor yang akan di bangun di Pakistan yang meliputi pembangunan infrastruktur, sektor energi, Zona ekonomi Ekslusif tentu akan mendorong

(27)

27

pertumbuhan ekonomi yang lebih efisien dan efektif di Pakistan. Investasi senilai 33 milliar dollar AS dari total 46 milliar dollar AS akan berfokus pada sektor energi.

1.8 Sistematika Penulisan

BAB JUDUL ISI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Manfaat Penelitian 1.4 Penelitian Terdahulu 1.5 Landasan Konsep/Teori 1.6 Metode Penelitian

1.7 Hipotesa/Argumen Pokok Outline/Sistematika Penulisan BAB II HUBUNGAN PAKISTAN 2.1 Sejarah Hubungan Pakistan dan

Tiongkok

2.2 Kerjasama China Pakistan Economy Corridor (CPEC) 2.2.1 Pembangunan Proyek China Pakistan Economic Corridor (CPEC)

DENGAN TIONGKOK MELALUI KERANGKA

CHINA PAKISTAN ECONOMIC CORRIDOR

(CPEC)

BAB III FAKTOR PENDORONG KERJASAMA PAKISTAN DENGAN TIONGKOK DALAM

CHINA PAKISTAN ECONOMIC CORRIDOR

(CPEC)

3.1 Hubungan Pakistan dengan India 3.1.1 Sengketa Wilayah Kashmir 3.1.2 Kebangkitan Ekonomi India 3.2 Kebangkitan Ekonomi Tiongkok 3.3 Krisis Energi di Pakistan

3.4 Kepemimpinan Asif Ali Zardari BAB IV ANALISA BERGABUNGNYA

PAKISTAN DENGAN TIONGKOK DALAM CHINA

4.1 Faktor Eksternal 4.2 Faktor Internal

(28)

28 PAKISTAN EKONOMIC

CORRIDOR (CPEC)

4.3 Leadership

4.4 Kebijakan Pakistan bergabung dalam CPEC (Intrasigent adaptation)

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan dan Saran

5.2 Daftar Pustaka

Referensi

Dokumen terkait

Program Strata Satu (S1), Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Salah satu tujuan pembelajaran matematika

Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah merupakan model pembelajaran yang berdasarkan yang berlandaskan konstruktivisme dan mengakomodasi

Apa yg sebelumnya menarik menjadi tidak lagi menarik, seluruh kehendak terarah kepada Allah ; dahulu cintanya lemah karena kelekatan pada banyak hal  cinta kasih bertumbuh, ingatan

Mitigasi risiko adalah tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi akibat dari risiko apabila risiko telah dapat teridentifikasi, tindakan ini juga merupakan

Oleh karena hal-hal itu tidak bermanfaat, tidak mendorong pada kehidupan suci, penolakan (hal-hal duniawi), pelepasan diri, penakhiran (nafsu keinginan), ketenangan,

Teman-teman penulis yang lainnya, yaitu Caroline, Jessie, Sandra, Pamela, Wimar, Aldi, dan Yongky yang telah memberikan semangat, dukungan, serta masukan dan saran selama

Indikator Soal : Disajikan teks bacaan, siswa mampu menganalisis pengaruh interaksi manusia terhadap lingkungan bagi masyarakat. Level Kognitif : 3

Sekolah Menengah Kejuruan yang selanjutnya disingkat SMK adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan