Universitas Mercu Buana Page 36
BAB III
ANALISA DAN PENGHITUNGAN DATA
3.1 Penghitungan Beban Pendinginan Dan Kapasitas Mesin Pendingin Pesawat
Sebelum menghitung beban pendingin ada beberapa faktor yang mempengaruhi beban pendinginan pada pesawat terbang :
a. Perpindahan panas dari dinding luar melalui badan pesawat (𝑄𝑣) b. Radiasi sinar matahari melalui bagian transparan (𝑄𝑗)
c. Panas dari penumpang dan awak pesawat (𝑄𝑆)
d. Pancaran panas dari peralatan dan perlengkapan elektronik kabin (𝑄𝑤)
Faktor pendinginan di atas sangat mempengaruhi suhu pada bagian dalam pesawat, yaitu : kabin, kokpit, kargo dan ruang elektrikal (avionik), namun yang paling diutamakan kenyamanannya hanya pada kabin, kokpit dan kargo dipusatksan pada kabin karena terdapat 2 (dua) unit computer untuk melaksanakan kalibrasi peralatan bandara.
Dalam penghitungan beban pendinginan pada pesawat Beechcraft King Air B200GT, diperlukan data-data dimensi dan kondisi yang direncanakan seperti yang tertera di bawah ini :
Universitas Mercu Buana Page 37
Sumber :
http://www.google.com/imgres?sa=X&biw=1003&bih=639&tbm=isch&tbnid=XgF0xcV2zmgg2M%3A&imgrefurl=http%
3A%2F%2Fwww.flyvictor.com%2Faircraft-operators%2Fjota-aviation%2Fking-air-c90-g-
jotb&docid=0NlwU5Hk7J3c8M&imgurl=http%3A%2F%2Fwww.flyvictor.com%2Fupload%2Faircraft-operators%2Fjota- aviation%2Fking-air-c90-g-jotb%2FG-JOTB-seating-
dimensions.png&w=410&h=296&ei=aizfUrrLMI_JrAfrvYDICQ&zoom=1&ved=0CNgBEIQcMCk&iact=rc&dur=2447&
page=4&start=39&ndsp=16
Table 3.1 Spesifikasi pesawat Beechcraft King Air B200
Bagian pesawat DIMENSI
Panjang pesawat Keseluruhan L = 6.71 m Panjang kabin dan kokpit (tanpa
radime)
𝐿𝑘 = 4.96𝑚
Lebar badan pesawat 𝐷𝑚𝑎 = 1.55𝑚 Lebar maksimum kabin 𝐷𝑚𝑖 = 1,19𝑚 Tebal dinding kabin b = 0,18m
Panjang kargo 1.75m
Tinggi kabin h = 1.45m
Jumlah kaca : penumpang dan Kokpit
19 buah
Jumlah awak dan penumpang pesawat
11 orang
Suhu kabin 24˚𝐶
Universitas Mercu Buana Page 38
Sumber : http://www.google.com/imgres?biw=1003&bih=639&tbm=isch&tbnid=Kp-
PCXHpccekuM%3A&imgrefurl=http%3A%2F%2Fsunquestexec.com%2Ffleet%2Fbeechcraft-super-king-air-200- n400kw%2F&docid=FvWokcXZFgJsvM&imgurl=http%3A%2F%2Fsunquestexec.com%2Fwp-
content%2Fuploads%2F2011%2F05%2FKing-Air-Seating-
Height.jpg&w=540&h=540&ei=eSvfUqXEI46MrgeeoYGYAg&zoom=1&ved=0CFIQhBwwAA&iact=rc&dur=1704&pag e=1&start=0&ndsp=11Gambar
3.1 Gambar penampang kabin dan kargo 𝑄𝑉 = 𝑡𝑑−𝑡𝑠
𝑊
𝑊 = 𝑅𝑘𝑜𝑛𝑑 + 𝑅𝑘𝑜𝑛𝑣
𝑊 = 𝑙𝑛
𝑅1 𝑅2
𝐾.𝑃.𝐿.𝑇 + 1
𝑑.𝐴𝑑
Luas permukaan kabin yang menerima panas dari luar adalah bagian atas dan samping badan pesawat, yaitu busur AB (∩ AB), sedangkan luar permukaan kargo yang menerima panas dari luar adalah samping dan bagian bawah pesawat yaitu CDEF (∩CDEF).
Luas permukaan luar (𝐴𝑙)
𝐴𝑙 = × 𝑤 × 𝐿𝐸
= 1,45 × 1,47/2 × 4,96 = 1,45 × 0,685 × 4,96 = 9,853 𝑚²
Universitas Mercu Buana Page 39
Keliling penampang kabin dan kokpit (∩AGF) cos ∠ 𝐴𝑂𝐶 = 𝑂𝑃
𝑊𝑑 (𝑊𝑑= Lebar dalam kabin)
=
0,761,19
= 0,64
∠ 𝐴𝑂𝐶 = 0,51˚
Busur AGF
∩AGF = 360 − 2𝑎
= 360 – 2(0,51)
= 358˚
Keliling busur ZYX
∩ ZYX
=
×𝑊×𝐿2
=
1,45 × 1,19 × 4,96 2= 4,27m Besar ∠𝐴𝑂𝑍 dan ∠𝐹𝑂𝑋
∠𝐴𝑂𝑍 = 90˚ − ∠ 𝐴𝑂𝐶
= 90˚ − 0,51
= 89,49˚
∠𝐴𝑂𝑍 = ∠𝐹𝑂𝑋
= 89,49
Universitas Mercu Buana Page 40 Panjang busur ZA dan FX
∩ ZA = 𝑊 × ∠𝐴𝑂𝑍 (dalam radian)
= 1,19 × 89,49×𝜋
180
= 0,184m
∩ ZA = ∩ FX = 0,184m Keliling busur AGF
∩ AGF = ∩ ZYX +∩ ZA +∩ FX
= 4.92 + 0,184 + 0,184
` = 5,288𝑚
Luas permukaan dinding kabin dan kokpit 𝐴𝑘 =∩ AGF × Lk
= 5,288 × 4,96
= 26,23𝑚²
Keliling penumpang kargo (∩ CD + DE +∩ EF)
cos ∠𝐶𝑂𝑅
=
𝑂𝑄𝑊𝑑 (𝑊𝑑= lebar dalam kabin)
=
0,184+0,1851,37
= 0,32
∠𝐶𝑂𝑅 = 0,999˚
Universitas Mercu Buana Page 41 cos ∠𝐷𝑂𝑅
=
𝑂𝑅𝑅𝑑 (𝑊𝑑= lebar dalam kabin)
=
0,184+0,185+1,540 1,37= 1,49
∠𝐷𝑂𝑅 = 0,999˚
Keliling busur CD dan EF
∠𝐶𝑂𝐷 = ∠𝐶𝑂𝑅 − ∠𝐷𝑂𝑅
= 0,999 − 0,998
= 2˚
∩ CD = 𝑊 × ∠𝐶𝑂𝐷 (dalam radian)
= 1,19 × 0,824×𝜋
180
= 0,017m
∩ CD = ∩ EF = 0,017m Panjang DE
DS = 𝑆𝑂2− 𝐷𝑂²
= 1,19² − 0,184 + 0,185 + 0,54 2
= 1,4161 − 0,8263
= 0,77 DE = 2 × 𝐷𝑆
= 2 × 0,77
= 1,54 𝑚
Universitas Mercu Buana Page 42
∩ CD + DE +∩ CD = 0,017+ 1,54 + 0,017
= 1,574m
𝐴𝑘𝑔𝐹𝑊𝐷 = (∩ CD + DE +∩ CD) × 𝐿𝐹𝑊𝐷𝑘𝑔
= 1,574 × 6,71
= 10,562 𝑚²
𝐴𝑘𝑔𝐴𝐹𝑇 = (∩ CD + DE +∩ CD) × 𝐿𝐴𝐹𝑇𝑘𝑔
= 1,574 × 1,73
= 2,723 𝑚²
𝐴𝑘𝑔𝐵𝐿𝐾 = (∩ CD + DE +∩ CD) × 𝐿𝐵𝐿𝐾𝑘𝑔
= 1,574 × 1,75
= 2,755 𝑚² Total luas penampang kargo
𝐴𝑘𝑔 = 1,54 + 2,723 + 2,755
= 7,018 𝑚²
Luas permukaan dalam yang menerima panas dari luar 𝐴𝑑
𝐴𝑑 = 𝐴𝐾+ 𝐴𝐾𝑔
= 26,23𝑚 + 7,018
= 33,248 𝑚²
Koefisiensi perpindahan panas udara di dalam kabin (h)
= 1,2 × 𝑉
Universitas Mercu Buana Page 43 diambil kecepatan udara didalam kabin (V) dalam lampiran W = 0,2 m/s ~ = 0,656 ft/s
= 1,2 × 0,656
= 0,972𝐵𝑇𝑈/𝑟. 𝑓𝑡². ˚𝐹
= 5,521 𝑊/𝑚2.˚𝐶
Badan pesawat Beechcraft King Air B200 GT dilapisi oleh tiga macam bahan dengan ketebalan dan konduktivitas yang berbeda juga, seperti yang terlihat pada table 3.2
No Bahan Lapisan Tebal (m) K (Watt/m ˚C)
1 Aluminium 0,002 116,13
2 Sound Proofing 0,145 0,05
3 Fiberglass 0,003 0,074
Sumber : ASRAE, American Society of Heat Refrigerating and Air Conditioning Enginners. Inc (ASHRAE) Handbook Fundamentals, Amerika, 1997
Tabel 3.2 lapisan dinding pesawat berikut ketebalan dan konduktivitasnya
Sumber : data pribadi
Gambar 3.2 Lapisan pada dinding pesawat
Universitas Mercu Buana Page 44 Maka jari-jari tiap lapisan badan pesawat adalah :
𝑅𝐴𝐿 = 𝑅1 = 2,82 𝑚 𝑅𝑆𝑃 = 𝑅1 − 0,002
= 2,82 − 0,002
= 2,64 𝑅𝑑 = 2,64 𝑅𝐹𝐺 = 𝑅𝑑 + 0,003
= 2,64 + 0,003
= 2,543 𝑚
Maka tahanan panas badan pesawat (W) adalah :
W
=
𝑙𝑛𝑅𝐴𝐿 𝑅𝑆𝑃
𝐾𝐴𝐿.2𝜋.𝐿
+
𝑙𝑛𝑅𝑆𝑃 𝑅𝑃𝐺
𝐾𝑆𝑃.2𝜋.𝐿
+
𝑙𝑛𝑅𝑃𝐺 𝑅𝑑
𝐾𝑃𝐺.2𝜋.𝐿
+
12.𝐴𝑑
=
𝑙𝑛2,82 2,818
116,13.2𝜋.47,561
+
𝑙𝑛2,818 2,673
0,05.2𝜋.47,561
+
𝑙𝑛2,643 2,64
0,074.2𝜋.47,561
+
15,521.662,93
= 2,044. 10−∗+ 3,54. 10−3+ 5,136. 10−5+ 2,732. 10−4
= 3,865. 10−3°𝐶/𝑤𝑎𝑡𝑡
Suhu udara dalam kabin (𝑇𝑑) yang direncanakan yaitu : 𝑡𝑑 = 24 °𝐶
𝑇𝑑 = 273 + 24 = 297𝐾
Suhu udara dinding luar badan pesawat (𝑇𝑙) berdasarkan lapiran U yaitu : 𝑡𝑙 = 50 °𝐶
𝑇𝑙 = 273 + 50 = 323𝐾
Universitas Mercu Buana Page 45 Maka beban pendinginan badan kabin, kokpit dan kargo akibat perpindahan panas secara konduksi dari udara luar melalui badan pesawat (𝑄𝑉) adalah :
𝑄𝑉
=
𝑇𝑙−𝑇𝑑𝑊
=
323−2973,865.10−3
= 6727,038 𝑊𝑎𝑡𝑡 = 6,73𝑘𝑊
Panas akibat gesekan antara dinding pesawat dan udara luar pada saat bergerak (terbang) . terdapat 2 gaya pada pesawat yaitu Take off (terbang) dan drag (mendarat). Internasional Standart Atmosphere (ISA) adalah satuan yang menyertai kondisi seperti temperature, tekanan, dan kerapatan udara setiap lapisan atmosphere.
Universitas Mercu Buana Page 46
*Sumber: aviation.cours-de-math.eu/ATPL-081-POF/standard-atmosphere-table.jpg
Tabel 3.3 Internasional Standart Atmosphere (ISA)
Universitas Mercu Buana Page 47 Dalam daya angkat terjadi perbedaan tekanan, temperature dan density (kerapatan)
Menghitung rata-rata tekanan
𝛥𝑃
=
𝑃0+𝑃12
𝛥𝑃
=
1013.20+301.502
𝛥𝑃 = 1163,95 𝑃𝑎 Menghitung rata-rata temperature
𝛥𝑇
=
𝑇0+𝑇12
=
15+(−44,4)2
= −7,2 ˚𝐶
Menghitung rata-rata density (kerapatan)
𝛥𝜌
=
𝜌0+𝜌12
=
1,224312043 +0,458925065 2= 1,4537745755 𝑘𝑔/𝑚³
Universitas Mercu Buana Page 48 Untuk kecepatan udara yang bergesekan pada dinding pesawat didapatkan data sebagai berikut :
Sumber : data pribadi
Gambar 3.3 kecepatan udara yang bergesekan pada dinding pesawat Pesawat pada saat take off (terbang)
L = 𝐶𝐿1/2. 𝛥𝜌. 𝑣2. 𝐴𝑙 L = 0,012 ×1
2× 1,4537745755 × 92,31 × 9,853
= 7,93351 𝑁
= 0,0079 𝑘𝑁
Pesawat pada saat mentarat (Landing) 𝐷 = 𝐶𝐷1/2𝜌𝑣2𝐴𝑙 𝐷 = 0,012 ×1
2× 1,4537745755 × 102 × 9,853
= 8,76631 𝑁
= 0,0088 𝑘𝑁
= 894,16 𝑁
Universitas Mercu Buana Page 49 Maka panas yang dihasilkan akibat gesekan udara didinding yang terbesar pada saat mendarat, maka :
P = 8,76631 × 102
= 894,16 𝑊
= 0,894 𝑘𝑊
Maka beban pendinginan badan kabin, kokpit dan kargo akibat perpindahan panas secara konduksi dan gesekan dinding dari udara luar melalui badan pesawat (𝑄𝑉) adalah :
𝑄𝑉𝑡𝑜𝑙𝑎𝑙 = 𝑄𝑉 + 𝑃
= 6727,038 + 894,16
= 7621,2 𝑊
= 𝟕, 𝟔𝟐𝟏 𝒌𝑾
Type of Object Drag Coefficient - cd - Frontal Area - A - (ft2)
Laminar flat plate (Re=106) 0.001
Dolphin 0.0036 wetted area
Turbulent flat plate
(Re=106) 0.005
Subsonic Transport
Aircraft 0.012
Supersonic Fighter,M=2.5 0.016
Streamline body 0.04 π / 4 d2
Airplane wing, normal
position 0.05
Universitas Mercu Buana Page 50 Long stream-lined body 0.1
Airplane wing, stalled 0.15 Modern Car like Toyota
Prius 0.26 frontal area
Sports Car, sloping rear 0.2 - 0.3 frontal area Common Car like Opel
Vectra (class C) 0.29 frontal area
Hollow semi-sphere facing
stream 0.38
Bird 0.4 frontal area
Solid Hemisphere 0.42 π / 4 d2
Sphere 0.5
Saloon Car, stepped rear 0.4 - 0.5 frontal area Convertible, open top 0.6 - 0.7 frontal area
Bus 0.6 - 0.8 frontal area
Old Car like a T-ford 0.7 - 0.9 frontal area
Cube 0.8 s2
Bike racing 0.88 3.9
Bicycle 0.9
Tractor Trailed Truck 0.96 frontal area
Truck 0.8 - 1.0 frontal area
Universitas Mercu Buana Page 51 Person standing 1.0 – 1.3
Bicycle Upright Commuter 1.1 5.5
Thin Disk 1.1 π / 4 d2
Solid Hemisphere flow
normal to flat side 1.17 π / 4 d2
Squared flat plate at 90 deg 1.17 Wires and cables 1.0 - 1.3 Person (upright position) 1.0 - 1.3
Hollow semi-cylinder
opposite stream 1.2
Ski jumper 1.2 - 1.3
Hollow semi-sphere
opposite stream 1.42
Passenger Train 1.8 frontal area
Motorcyvcle and rider 1.8 frontal area
Long flat plate at 90 deg 1.98
Rectangular box 2.1
*Sumber : http://www.engineeringtoolbox.com/drag-coefficient-d_627.html Tabel 3.3 Koefisiensi Gesek Fluida
Universitas Mercu Buana Page 52 b. Radiasi Sinar Matahari Melalui Bagian Transparan (𝑄𝑗)
Yang termasuk dalam bagian transparan pada pesawat terbang adalah kaca jendela pada kabin penumpang dan kokpit.
𝑄𝑗 = 𝑟 × 𝐺1× 𝐴1 dimana :
r = faktor transmisi
𝐺1 = total sinar radiasi mataharin (W/m²) 𝐴1 = luas total permukaan transparan (m²)
Sumber : data pribadi
Gambar 3.4 Lapisan kaca
Luas permukaan bagian transparan pada kabin (𝐴1𝑘𝑏)
Pada kabin pesawat Kingair B200 terdapat 13 buah kaca dengan 2 macam bentuk
Universitas Mercu Buana Page 53
Bentuk 1
Sumber : data pribadi
Gambar 3.5 Gambar Jendela Pada Kabin
Diketahui :
Dimensi kaca jendela pada kabin penumpang pada pesawat Kingair B200 Diameter = 36cm = 0.36 m
Jari-jari = 𝐷2 = 36
2 = 18m = 0.18 m Luas kaca jendela kabin (𝐴1𝑘𝑏)
(𝐴1𝑘𝑏) = 𝜋𝑟²
= 3,14 × 0,18 × 0,18
= 0,101736 𝑚²
Pada kabin terdapat 10 buah kaca penumpang dengan ukuran tersebut pada luas permukaan transparan total pada kabin adalah :
(𝐴1𝑘𝑏𝑡) = 0,101736 × 10
= 1,01736
Universitas Mercu Buana Page 54
Bentuk 2
Sumber : data pribadi
Gambar 3.6 Gambar Jendela pada Belakang Kabin
Bentuk 2 (𝐴2𝑘𝑏) Diketahui :
Diameter = 27cm = 0.27 m Jari-jari = 𝐷2
=
272 = 13,5cm = 0,13 m
Luas kaca jendela kabin (𝐴2𝑘𝑏) (𝐴2𝑘𝑏) = 𝜋𝑟²
= 3,14 × 0,13 × 0,13
= 0,053066 𝑚²
Pada bentuk 2 pada kabin terdapat 3 buah, maka luas permukaan transparan total pada kabin adalah :
𝐴𝑘𝑏2 𝑡 = 0,053066 × 3
= 0,159198
Universitas Mercu Buana Page 55 Maka luas total kaca pada kabin adalah
𝐴𝑡𝑘𝑏 = 𝐴1𝑘𝑏𝑡 + 𝐴2𝑘𝑏𝑡
= 1,01736 + 0,159198
= 1,176558
Luas permukaan transparan pada kokpit (𝐴1𝑘𝑝)
Pada kokpit pesawat kikngair b200 terdapat 6 buah kaca dengan 3 macam bentuk.
Bentuk 1
Sumber : data pribadi
Gambar 3.7 Dimensi Jendela Depan pada Kokpit
Maka
luas kaca kokpit bentuk 1 (𝐴1𝑘𝑝)
𝐴1𝑘𝑝 = 0,5 × 0,6
= 0,3 𝑚²
Universitas Mercu Buana Page 56
Bentuk 2
Sumber : data pribadi
Gambar 3.8 Dimensi Jendela Samping pada Kokpit
luas kaca kokpit bentuk 2 (𝐴𝑘𝑝2 ) 𝐴𝑘𝑝2 = 1
2× 0,3 × 0,3
= 0,045 m²
Bentuk 3
Sumber : data pribadi
Gambar 3.9 Dimensi Jendela Samping pada Kokpit
Universitas Mercu Buana Page 57 Luas A
=
3,14×0,18×0,182 = 0,050868 𝑚² Luas B = 0,38 × 0,4 = 0,152 𝑚²
Luas kaca kokpit bentuk 3 (𝐿3) = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐴 + 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐵
= 0,050868 + 0,152
= 0,202868 𝑚² Maka luas total kaca kokpit (𝐴𝑘𝑝𝑡 )
(𝐴𝑡𝑘𝑝) = 2 × (𝐿1+ 𝐿2+ 𝐿3)
= 2 × 0,3 + 0,045 + 0,202868
= 2 × (0,547868)
= 1,095736 𝑚² Faktor transmisi
1. Pada kabin
Untuk setiap bagian transparan terdiri dari 2 lapisan kaca dengan ketebalan masing-masing lapisan :
𝑡 = 8 𝑚𝑚
= 0,31 𝑖𝑛𝑐
Diketahui permukaan kaca datar, dengan r = 0.88 untuk setiap lapisan kaca, maka untuk 2 lapisan kaca didapat :
𝑡𝑡 = 𝑟²
= (0,88)²
= 0,77
Universitas Mercu Buana Page 58 2. Pada kokpit
Untuk bagian transparan pada kokpit terdiri dari atas 1 lapisan kaca dengan ketebalan :
𝑡 = 25 𝑚𝑚
= 0.98 𝑖𝑛𝑐
Diketahui permukaan datar dengan 𝑟𝑘𝑝 = 0.78 Total radiasi sinar matahari (𝐺1)
Dipilih pada saat kondisi udara terpanas, yaitu
Keadaan tropic
Saat didarat Maka :
𝐺1 = 350 𝐵𝑇𝑈/𝑓𝑡²
= 1102,5 𝑤/𝑚²
Maka radiasi sinar matahari yang masuk melalui bagian transparan pada kabin dan kokpit adalah :
𝑄𝐽 = 𝑄𝑗𝑘𝑏 + 𝑄𝑗𝑘𝑝
= 𝑟𝑘𝑏 × 𝐺1× 𝐴1𝑘𝑏 + 𝑟𝑘𝑝 × 𝐺1× 𝐴1𝑘𝑝
= 0,77 × 1102,5 × 1,176558 + (0,78 × 1102,5 × 1,095736)
= 998,8095 + 942,2782
= 𝟏𝟗𝟒𝟏, 𝟎𝟖𝟕𝟕 𝑾𝒂𝒕𝒕 = 𝟏, 𝟗𝟒 𝒌𝑾
Universitas Mercu Buana Page 59 c. Panas pada penumpang dan awak pesawat (𝑄𝑝)
Kapasitas penumpang pesawat Bechcraft kingair B200 terdiri dari 7 penumpang, 2 ennginer dan 2 orang pilot. Jadi total kapasitas penumpangnya (n) adalah 11orang.
Diasumsikan aktifitas semua penumpang dan ennginer sedang makan siang (Q = 160 W), pilot sedang duduk mengendarai pesawat (Q = 140 W).
Jadi jumlah panas total yang dipancarkan oleh penumpang serta awak pesawat (𝑄𝑝) adalah :
𝑄𝑝 = (𝑄. 𝑛)
= 160,9 + 140,2
= 1440 + 280
= 𝟏𝟕𝟐𝟎 𝑾 = 𝟏, 𝟕𝟐 𝒌𝑾
Universitas Mercu Buana Page 60 Sumber : ASRAE, American Society of Heat Refrigerating and Air Conditioning
Enginners. Inc (ASHRAE) Handbook Fundamentals, Amerika, 1997
Tabel 3.4 Panas Sensible dan Laten dari Aktifitas Penumpang d. Pancaran panas dari peralatan dan perlengkapan elektronik kabin (𝑄𝑤)
Panas dari lampu kabin dan perlengkapannya
Pada table ini menunjukan pancaran panas dari lampu dan perlengkapan pada kabin.
Actifity Metab olic Rate (Watt)
Heat Liberated, W
Room Dry Bulb Temperature, ˚C
20 22 24 26
S L S L S L S L
Seated at rest
115 90 25 80 35 75 40 65 50
Office work
140 100 40 90 50 80 60 70 70
Standing 150 105 45 45 55 82 68 72 78
Eating in restaurant
160 110 50 100 60 85 75 75 85
Light work retail store
160 110 50 100 60 85 75 75 85
Dancing 265 140 125 125 140 105 160 90 175
Universitas Mercu Buana Page 61 Sumber : ASRAE, American Society of Heat Refrigerating and Air Conditioning
Enginners. Inc (ASHRAE) Handbook Fundamentals, Amerika, 1997 Table 3.5 Pancaran Panas dari Perlengkapan
Maka dari hasil perhitungan diatas didapatkan total beban pendinginan pada pesawat terbang Beechcraft Kingair B200GT
No Faktor Beban Pendinginan Beban Pendinginan (kW)
1 Perpindahan pesawat dari dinding luar melalui
badan pesawat (𝑄𝑣) 7,62
2 Radiasi Sinar Matahari Melalui Bagian
Transparan (𝑄𝑗) 1,94
3 Panas dari Penumpang dan Awak Pesawat
(𝑄𝑝) 1,72
4 Pancaran Panas dari Peralatan dan
Perlengkapan Elektronik Kabin (𝑄𝑤) 1,87
Total (Watt) 13,15
Table 3.6 Jumlah Total Beban Pendingin No Nama Perlengkapan Panas
Sensibel (Watt)
Jumlah Unit
Panas total (Watt)
1 Lampu lorong kabin 65 2 130
2 Lampu baca penumpang 40 12 480
2 Coffe warmer, 2 ¼ litres 68 1 68
3 Egg boiler, 2cups 352 1 352
5 Computer 2units 420 2 840
Total (Watt) 1870
Universitas Mercu Buana Page 62 3.2 Perhitungan kapasitas mesin pendingin
Mesin pendingin pada pesawat Beechcraft King Air B200GT yang menggunakan vapor-cycle system pendinginan. Kompresor dipasang disebelah kanan mesin bagian aksesori. Refrigerant disalurkan ke hidung pesawat dimana kumparan kondensor, receiver dryer, ekspansi katup by pas, dan evaporator. Yang memiliki skema aliran dan rangkaian komponen sebagai berikut
Sumber :
http://www.google.com/imgres?start=127&biw=821&bih=639&tbm=isch&tbnid=qggeyzpXH66QOM%3A&imgrefurl=htt p%3A%2F%2Fsyofuan.wordpress.com%2F&docid=A8RRmxyfPa1ybM&imgurl=http%3A%2F%2Fsyofuan.files.wordpre ss.com%2F2011%2F02%2Fsiklus-
refrigeration.png%253Fw%253D470&w=299&h=281&ei=US7fUs22FYHqrQfF7oDQBA&zoom=1&ved=0CHEQhBwwJ Dhk&iact=rc&dur=345&page=9&ndsp=19
Gambar 3.10 Skema dasar Vapour cycle
Universitas Mercu Buana Page 63 Sumber : Flight Safety Internasional, SUPER KING AIR 200/B200 PILOT TRAINING MANUAL, New York
Gambar 3.11 Skema dan laju aliran system pendinginan Beechcraft King Air B200
Universitas Mercu Buana Page 64 Dari hasil survey tugas akhir di Balai Kalibrasi Fasilitas Penerbangan maka didapatkan data sebagai berikut :
No
1 refrigrant R-22
2 Tekanan pada evaporator 3 bar
3 Rasio kompresi 4,5
4 Kapasitas pendingin 25kW
5 Temperatur evaporasi R-22 -6,45 ˚C 6 Temperature kondensasi R-22 42,85 ˚C
Tabel 3.7 Tabel Hasil Surfey
Sumber :
http://www.google.com/imgres?biw=821&bih=639&tbm=isch&tbnid=D3KtZXC_tM5nZM%3A&imgrefurl=http%3A%2F
%2Fteachintegration.wordpress.com%2Fhvac-
forum%2Fintermediate%2Fcop%2F&docid=hAszLErXbeqRGM&imgurl=http%3A%2F%2Fteachintegration.files.wordpre ss.com%2F2010%2F05%2F18a.jpg&w=2359&h=1870&ei=Oy7fUpCGL4GNrQfI2IHACQ&zoom=1&ved=0CHwQhBw wDg&iact=rc&dur=2903&page=2&start=12&ndsp=16
Gambar 3.12 Gambar siklus diagram P-h
Universitas Mercu Buana Page 65
Tekanan absolute kondensasi
𝑎𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡𝑒 𝑝𝑐 = 𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖 × 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑎𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡𝑒 𝑒𝑣𝑎𝑝𝑜𝑟𝑎𝑠𝑖
= 4,5 × 3 + 1,013
= 18,06 𝑏𝑎𝑟
Dari gambar 3.11 diagram siklus p-h diatas diketahui : h1 = 402,96 kj/kg
h2 = 441,06 kj/kg h3 = 258,91 kj/kg h4 = 258,91 kj/kg
Menghitung COP Carnot, COP Actual dan Efisiensi Refrigrant
𝐶𝑂𝑃 𝐶𝑎𝑟𝑛𝑜𝑟 = 273.15 + 𝑡𝑒/𝑡𝑐 − 𝑡𝑒
= 273,15 − 6,45/(46,85 + 6,45)
= 266,7/53,3
= 4,985
𝐶𝑂𝑃 𝑎𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙 = 1 − 4/2 − 1
= (402,96 − 258,91)/(441,06 − 402,96)
= 144,05/38,1
= 3,78
Universitas Mercu Buana Page 66 Efisiensi Refrigerasi = 𝐶𝑂𝑃 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙/𝐶𝑂𝑃 𝐶𝑎𝑟𝑛𝑜𝑡
= 3,78/4,985
= 0,76
Laju refrigerant dalam system
ṁ = 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛/𝑒𝑓𝑓𝑒𝑐𝑡 𝑟𝑒𝑓𝑟𝑖𝑔𝑟𝑎𝑠𝑖
= 25 𝑘𝑗/𝑠 /144,05 𝑘𝑗/𝑘𝑔
= 0,17 kg/s
Kerja yang dilakukan oleh kompresor
𝑊𝑘𝑜𝑚𝑝 = ṁ × (h2 − h1)
= 0,17 × (144,06 − 402,96)
= 0,17 × 38.1
= 6,477 𝑘𝑗/𝑠
= 6,477 𝑘𝑊
Maka Coeffisient of performance dari system pendingin Vapor compression cycle adalah
𝐶𝑂𝑃 =𝑊𝑅𝐸
𝑘𝑜𝑚𝑝
=
13,156,477
= 2,030