• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

39 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan analisis data (dokumen), wawancara dengan narasumber atau informan yang dibutuhkan dalam penelitian, sehingga penelitian ini bersifat dinamis dan bukan penelitian yang bersifat statis, oleh karena itu tidak ditentukan berdasarkan tempat penelitian.

Waktu penelitian merupakan jangka yang digunakan untuk keperluan penelitian, yaitu dari tahap pengumpulan data, analisis, dan verifikasi. Waktu yang ditempuh dalam penelitian ini dimulai sejak bulan Juli sampai Desember 2020, namun tidak menutup kemungkinan untuk adanya perpanjangan waktu penelitian. Sesuai dengan karakter penelitian kualitatif, waktu dan kegiatan penelitian bersifat fleksibel.

Adapun rincian waktu penelitian dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1. Rincian Waktu dan Kegiatan penelitian.

No Nama

Bulan

Jul Agu Sep Okt Nov Des

1 Pengajuan Judul 2 Penyusunan

Proposal

3 Perizinan penelitian 4 Pengumpulan dan

analisis data 5 Penyusunan

Laporan

(2)

B. Metode dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif merupakan penelitian di mana data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain- lain. Secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2014: 6).

Penelitian ini menekankan catatan yang menggambarkan situasi yang sebenarnya untuk mendukung penyajian data. Pada penelitian ini permasalahan yang dibahas hanya mengangkat permasalahan yang sedang dibahas saja atau dibatasi dengan konteks permasalahan yang terjadi pada Semar Kelangan Wadhag. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan pragmatik yaitu mengkaji tuturan pemakaian bahasa disertai dengan konteks tuturannya pada Semar Kelangan Wadhag dalam Pementasan Wayang Climen oleh Ki Jlitheng Suparman.

C. Data dan Sumber Data

Data merupakan suatu hal yang penting dalam penelitian, berkaitan dengan data dalam penelitian kualitatif, menurut Herdiansyah (2012: 116) yang dimaksud data adalah sesuatu yang diperoleh melalui suatu metode pengumpulan data yang akan diolah dan dianalisis dengan suatu metode tertentu. Objek pada penelitian ini adalah Semar Kelangan Wadhag dalam Pementasan Wayang Climen oleh Ki Jlitheng Suparman. Data pada penelitian ini adalah jenis data tulisan yaitu frasa, klausa, kalimat pada dialog dalam Semar Kelangan Wadhag dalam Pementasan Wayang Climen oleh Ki Jlitheng Suparman yang mengandung wujud prinsip kesantunan berbahasa yang kemudian dianalisis. Data berikutnya dalam penelitian ini adalah narasi dari hasil wawancara dengan narasumber atau informan.

Wawancara dilakukan dengan pakar bahasa Jawa, guru mata pelajaran bahasa Jawa di SMA, dan perwakilan siswa kelas X.

(3)

Berkaitan dengan data yang dibutuhkan dalam penelitian kualitatif Lofland dan Lofland (Moleong, 2014: 157) menyatakan bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sementara itu, Sutopo (2002: 50-54) mengungkapkan bahwa jenis-jenis sumber data adalah narasumber, peristiwa, tempat atau lokasi, benda, gambar, dan rekaman, serta dokumen dan arsip. Oleh karena itu, sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Dokumen

Penelitian ini menggunakan sumber data pementasan wayang climen lakon Semar Kelangan Wadhag yang kemudian dilakukan proses transkrip hingga menghasilkan naskah (teks).

2. Informan

Jenis sumber data yang berkaitan dengan manusia disebut dengan informan atau narasumber. Posisinya sebagai responden yaitu memberikan tanggapan terhadap apa yang diminta oleh peneliti. Informan dalam penelitian ini terdiri pakar bahasa Jawa, guru mata pelajaran bahasa Jawa di SMA, dan perwakilan siswa kelas X.

D. Teknik Pengambilan Subjek Penelitian

Teknik yang digunakan oleh peneliti untuk pengambilan subjek penelitian atau cuplikan pada penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu pemilihan sampel yang disesuaikan dengan masalah, kebutuhan, dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data (Sutopo, 2002: 56). Berkaitan dengan hal tersebut, Herdiansyah (2012: 106) menambahkan bahwa yang dimaksud purposeful sampling atau purposive sampling yaitu teknik yang berdasarkan kepada ciri-ciri yang dimiliki oleh subyek yang dipilih karena ciri-ciri tersebut sesuai dengan tujuan penelitian.

Purposive Sampling ini digunakan karena tidak mungkin semua populasi diteliti atau dianalisis oleh karena itu, hanya sampel/subjek yang berkaitan erat dengan tujuan penelitian yang akan digunakan yaitu transkrip naskah yang sesuai dengan kriteria peneliti. Sampel yang dimaksud adalah transkrip naskah Semar Kelangan Wadhag dalam Pementasan Wayang Climen oleh Ki Jlitheng Suparman

(4)

yang mengandung wujud kesantunan berbahasa.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian kualitatif terdapat beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan. Beberapa teknik tersebut, antara lain wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan focus group discussion (Herdiansyah, 2012: 116). Menurut Goets dan Le Compte dalam Sutopo (2002: 58) mengatakan bahwa ada dua cara dalam pengumpulan data yaitu teknik interaktif dan noninteraktif. Teknik interakif meliputi wawancara mendalam, observasi berperan dalam pelbagai tingkatan, dan focus group discussion adapun teknik noninteraktif meliputi kuesioner, mencatat dokumen atau arsip (content analysis). Sesuai dengan bentuk penelitian kualitatif dan sumber data yang dimanfaatkan, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik observasi, analisis dokumen (content analiysis), wawancara, dan expert judgment.

1. Analisis Dokumen (Content Analysis)

Analisis isi dilakukan dengan membahas tuturan dalam Semar Kelangan Wadhag dalam Pementasan Wayang Climen oleh Ki Jlitheng Suparman. Hal ini dilakukan dengan membaca tuturan Semar Kelangan Wadhag dalam Pementasan Wayang Climen oleh Ki Jlitheng Suparman secara berulang-ulang untuk memahami isi dan konteksnya secara utuh, kemudian melakukan pencatatan data penting yang berkaitan dengan penelitian yaitu wujud kesantunan dalam Semar Kelangan Wadhag dalam Pementasan Wayang Climen oleh Ki Jlitheng Suparman.

2. Wawancara

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan terstruktur dengan pertanyaan yang terbuka (open ended). Pewawancara sudah menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan dan disusun secara rapi dan diharapkan akan mampu menggali kejujuran informasi, sehingga mampu memberikan informasi yang sebenarnya dan seluas-luasnya serta mendapatkan data yang sesungguhnya. Wawancara tersebut dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai pembelajaran bahasa Jawa khususnya yang

(5)

berkaitan dengan kompetensi dasar memahami isi teks cerita Mahabharata.

Selain itu, wawancara dilakukan untuk memperoleh tanggapan mengenai bahasa yang digunakan Semar Kelangan Wadhag dalam Pementasan Wayang Climen oleh Ki Jlitheng Suparman jika digunakan sebagai materi ajar memahami isi teks cerita mahabharata di kelas X SMA. Hal tersebut nantinya digunakan untuk mengetahui kesesuaian Semar Kelangan Wadhag dalam Pementasan Wayang Climen oleh Ki Jlitheng Suparman sebagai materi ajar memahami isi teks cerita Mahabharata kelas X. Wawancara dilakukan dengan guru mata pelajaran bahasa Jawa SMA dan perwakilan siswa kelas X.

F. Uji Validitas Data

Pada penelitian ini untuk mendapatkan keabsahan data peneliti menggunakan teknik triangulasi. Moleong (2013: 330) menjelaskan bahwa triangulasi adalah data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Dalam hal ini Patton (Sutopo, 2002:78) menyatakan bahwa ada empat teknik triangulasi, yaitu (1) triangulasi data (data triangulation), (2) triangulasi peneliti (investigator triangulation), (3) triangulasi metode (methological triangulation), (4) triangulasi teori (theoretical triangulation). Pada penelitian ini menggunakan triangulasi sumber data dan triangulasi teori untuk menguji validitas data.

1. Triangulasi sumber

Triangulasi sumber yaitu mengarahkan peneliti agar menggunakan beberapa sumber yang berbeda-beda. Triangulasi sumber ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah nomor tiga yaitu relevansi Semar Kelangan Wadhag dalam Pementasan Wayang Climen oleh Ki Jlitheng Suparman sebagai materi ajar memahami isi teks cerita Mahabharata kelas X. Penggalian data yang demikian agar kebenarannya menjadi lebih jelas. Validitas data melalui triangulasi sumber dilakukan dengan menggunakan beberapa informan beragam sumber yaitu terdiri dari dua pakar linguistik Jawa, guru mata pelajaran bahasa Jawa, dan siswa kelas X.

(6)

2. Triangulasi teori

Pada penelitian ini digunakan sebagai pembahasan permasalahan yang sedang dikaji dengan teori Geoffrey Leech yang relevan dengan penelitian.

Pemilihan teori diperlukan dalam penelitian ini agar peneliti bisa lebih mendalam dan fokus dalam menganalisis keterkaitan permasalahan yang dikaji dengan teori-teori yang digunakan karena semua teori yang berkaitan dengan kesantunan bahasa belum tentu cocok dengan masalah yang dikaji dalam penelitian ini.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif. Analisis model interaktif ini merupakan interaksi dari empat komponen, yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (Miles dan Huberman, 1992: 15-20). Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk menganalisis data adalah sebagai berikut.

1. Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi dengan menggunakan metode baca, yakni membaca penggunaan bahasa Jawa dalam Semar Kelangan Wadhag dalam Pementasan Wayang Climen oleh Ki Jlitheng Suparman untuk dianalisis. Data selanjutnya yang dikumpulkan selanjutnya adalah hasil wawancara kepada pakar bahasa Jawa, guru mata pelajaran bahasa Jawa di SMA dan perwakilan siswa kelas X.

2. Reduksi data

Teknik ini digunakan untuk mencatat data yang diperoleh dari hasil analisis. Data yang diperoleh dalam lapangan ditulis/diketik dalam bentuk laporan yang terperinci. Data tersebut kemudian perlu direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting, disusun lebih sistematis, dan akan dilakukan penyederhanaan data, data mana yang akan diambil, agar lebih memudahkan dalam pengambilan data-data yang dianggap penting. Data tersebut yaitu data mengandung wujud kesantunan Semar Kelangan Wadhag dalam Pementasan Wayang Climen oleh Ki Jlitheng Suparman, serta hasil wawancara dengan informan yang sesuai dengan pokok

(7)

masalah.

3. Penyajian data (display data)

Data yang telah terkumpul akan dikelompokkan menjadi beberapa bagian berdasarkan jenis permasalahannya dan disusun secara terperinci.

Penyajian data penelitian yang diperoleh melalui analisis dokumen dari hasil transkrip yang disertakan konteks tuturannya pada Semar Kelangan Wadhag dalam Pementasan Wayang Climen oleh Ki Jlitheng Suparman. Data tersebut kemudian disintesiskan dengan hasil wawancara dari pakar bahasa Jawa, guru mata pelajaran bahasa Jawa di SMA dan perwakilan siswa kelas X.

4. Penarikan simpulan

Setelah langkah di atas selesai dan data sudah terkumpul, maka dapat ditarik suatu kesimpulan, yaitu wujud kesantunan bahasa dalam Semar Kelangan Wadhag dalam Pementasan Wayang Climen oleh Ki Jlitheng Suparman. Wujud kesantunan ini termasuk jenis pelanggaran prinsip kesantunan dan penerapan prinsip kesantunan berbahasa serta relevansinya sebagai materi ajar kelas X dengan kompetensi dasar memahami isi teks cerita Mahabharata.

H. Prosedur Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif dari sumber data yang dapat diamati. Adapun tahapan penelitian dapat dijabarkan Gambar 2 berikut ini.

Gambar 2. Prosedur Penelitian.

1. Tahap persiapan, meliputi penyusunan proposal penelitian. Adapun tujuan penyusunan proposal ini untuk membuat rencana penelitian global dari keseluruhan penelitian, sehingga penelitian ini dapat terkontrol dan dapat memberikan gambaran secara praktis tentang penelitian yang dilakukan peneliti terhadap pembaca.

1. Tahap Persiapan Penelitian

2. Tahap Pelaksanan

Penelitian

3. Tahap Penyusunan

Laporan

(8)

2. Tahap pelaksanaan, meliputi pengajian yang mendalam yang mengarah pada tujuan yang ingin dicapai, pengumpulan data dan analisis data. Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data dari analisis dokumen berupa transkrip dialog Semar Kelangan Wadhag dalam Pementasan Wayang Climen oleh Ki Jlitheng Suparman. Data yang terkumpul kemudian dianalisis kesantunan bahasa yang terdapat didalamnya. Pengumpulan data selanjutnya adalah wawancara kepada pakar bahasa Jawa, guru mata pelajaran bahasa Jawa, dan perwakilan siswa kelas X.

3. Tahap penyusunan laporan, meliputi konsultasi dengan pembimbing, mengadakan perbaikan, dan memperbanyak laporan.

Gambar

Tabel 1. Rincian Waktu dan Kegiatan penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

Jumlah pokok PUB Obligasi Berkelanjutan III Tahap III Tahun 2021 sebagaimana disebutkan di atas, tidak mencapai 20% (dua puluh persen) dari total ekuitas Perseroan

Puri merupakan tempat tinggal untuk kasta Ksatria yang memegang pemerintahan Umumnya menempati bagian kaja kangin di sudut pempatan agung di pusat desa.. Puri umumnya

Untuk setiap order dalam sebuah proyek, dibutuhkan penyesuaian ruang lingkup (scope) sehingga apa yang harus dihasilkan pada suatu batasan waktu tertentu dapat

Suatu Komunikasi yang baik akan menciptakan lingkungan yang terapetik dan kondusif, Untuk menghindari konflik adalah dengan menerapkan komunikasi yang efektif dalam

Dengan telah ditetapkannya Peraturan Walikota Kediri Nomor Tahun 2015 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Taman Kanak-Kanak dan Sekolah, maka perlu disusun pedoman

Berdasarkan Sobar, nama “Kampung Gerabah” diperoleh dari pemerintah sehingga desa Anjun Gempol tersebut mulai dikenal dengan nama Kampung Gerabah, namun Kampung

Hal ini menyebabkan ditemukannya pergeseran bentuk dalam TSa, khususnya pergeseran bentuk pada unit, karena terjemahan verba pasif TSu diterjemahkan menjadi verba

III.2.2.7 Buffer dan digitasi garis batas maritim; Kemudian lakukan buffering titik dasar sesuai dengan lebar yang dibutuhkan pada proses pengolahan menggunakan metode