• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA STKIP PGRI SITUBONDO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA STKIP PGRI SITUBONDO"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

103

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

1SOFIYATUS SOLEHA, 2MIFTAHUS SURUR

1Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Situbondo

2Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Situbondo STKIP PGRI SITUBONDO

ABSTRAK

Motivasi adalah sebuah proses internal maupun eksternal yang membuat seseorang bergerak untuk memenuhi suatu tujuan tertentu. Disiplin merupakan salah satu faktor penting dalam pembentukan kepribadian seseorang untuk menghasilkan hasil yang maksimal. Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh motivasi dan disiplin belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas VII, VIII dan IX SMP Darul Jannah tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan penellitian Ex Post Facto. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket dan dokumentasi. Hasil penelitian sebagai berikut : 1) Pengujian hipotesis 1 diperoleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔6,350 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙1,993 menunjukkan bahwa variabel motivasi belajar (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel hasil belajar (Y) dengan kontribusi sebesar 33,3%. 2) Pengujian hipotesis 2 diperoleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔4,621 >

𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙1,993 menunjukkan bahwa variabel disiplin belajar (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel hasil belajar (Y) dengan kontribusi sebesar 20,1%. 3) Pengujian hipotesis 3 diperoleh 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔41,245 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙3,12 menunjukkan bahwa variabel motivasi belajar (X1) dan disiplin belajar (X2) mempunyai pengaruh signifikan terhadap hasil belajar (Y) dengan kontribusi sebesar 53,4%. Dengan persamaan analisis regresi linier berganda sebagai berikut 𝑌 = −50,853 + 19,744 𝑋1+ 10,218 𝑋2.

Kaca kunci : Motivasi belajar, Disiplin belajar dan Hasil belajar siswa PENDAHULUAN

Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa. Pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

Melalui pendidikan siswa diharapkan mampu mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya dengan baik. Pendidikan merupakan usaha untuk meningkatkan kualitas diri serta mengembangkan segala potensi yang ada pada setiap diri manusia. Pendidikan memiliki peranan penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan berprestasi (Utomo, 2013).

Terkait dengan dunia pendidikan, untuk menciptakan manusia yang berkualitas dan berprestasi tinggi maka siswa harus memiliki hasil belajar yang baik. Setiap siswa

(2)

104

dalam proses pembelajaran menginginkan hasil belajar yang baik. Hasil belajar merupakan indikator yang penting untuk mengukur keberhasilan proses belajar mengajar. Akan tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa tinggi rendahnya hasil belajar siswa banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain disamping proses pengajaran itu sendiri.

Hasil belajar tidak hanya dipengaruhi oleh proses pengajaran tetapi juga dipengaruhi oleh motivasi dan disiplin. Pernyataan tersebut diperkuat oleh Setyowati (2007) bahwa, hasil belajar yang diharapkan biasanya berupa prestasi belajar yang baik atau optimal. Namun dalam pencapaian hasil belajar yang baik masih saja mengalami kesulitan dan prestasi yang didapat belum dapat dicapai secara optimal. Dalam peningkatan hasil belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya yakni motivasi untuk belajar. Sedangkan menurut Nopilah (2013), dalam pembelajaran juga perlu memperhatikan disiplin belajar siswa agar mendapat hasil belajar yang maksimal.

Adanya disiplin belajar terhadap suatu objek atau aktivitas maka akan mendorong seseorang lebih mencurahkan perhatiannya pada objek tersebut.

Motivasi merupakan daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu atau daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas- aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan (Sardiman, 2012:73). Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh di dalam diri seseorang. Siswa yang mempunyai motivasi kuat akan diikuti dengan munculnya disiplin diri dimana disiplin adalah sikap seseorang yang menunjukkan ketaatan atau kepatuhan terhadap peraturan atau tata tertib yang telah ada dan dilakukan dengan senang hati dan kesadaran diri (Amri, 2013:162).

Motivasi adalah sebuah proses internal maupun eksternal yang membuat seseorang bergerak untuk memenuhi suatu tujuan tertentu. Pernyataan tersebut diperkuat oleh (Ibrahim, 2015) “motivation is an internal process that makes a person move toward a goal” yang diartikan bahwa motivasi adalah proses internal yang membuat seseorang bergerak menuju suatu tujuan. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah sebuah proses dorongan semangat belajar yang muncul dalam diri seseorang untuk mencapai perubahan hasil belajar sesusai dengan yang diinginkan. Motivasi mempunyai fungsi yang sangat penting dalam belajar siswa, karena motivasi akan menentukan intensitas usaha belajar

(3)

105

yang dilakukan oleh siswa, hal ini berarti siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan tekun dalam belajar dan terus belajar secara kontinyu tanpa mengenal putus asa.

Pada penelitian ini motivasi belajar yang akan diteliti yaitu : 1. Kuatnya keinginan untuk berhasil

2. Rasa ketakutan akan kegagalan

3. Kegigihan untuk mewujudkan suatu harapan 4. Ingin mendapat pengakuan sosial

5. Variasi dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) 6. Lingkungan belajar yang mendukung

Disiplin bagi siswa adalah hal yang rumit dipelajari sebab merupakan hal yang kompleks dan banyak kaitannya, yaitu terkait dengan pengetahuan, sikap dan perilaku.

Masalah disiplin yang dibahas dalam penelitian ini adalah disiplin yang dilakukan oleh para siswa dalam kegiatan belajarnya di sekolah.

Disiplin dalam proses pembelajaran diartikan sebagai suatu pola tingkah laku yang diatur sedemikian rupa menurut ketentuan yang harus ditaati oleh anak didik dengan kesadaran diri sendiri untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan dan hukuman yang berlaku. Dalam mendidik, disiplin berperan mempengaruhi, mendorong, mengendalikan, mengubah, membina dan membentuk perilaku siswa dengan nilai- nilai yang ditanamkan. Disiplin dalam proses pembelajaran merupakan salah satu cara untuk menunjang tercapainya hasil belajar yang diharapkan (Nopilah, 2013).

Dari pendapat tersebut dari pengertian disiplin dan belajar diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa disiplin belajar adalah pernyataan sikap dan perbuatan siswa dalam melaksanakan kewajiban belajar secara sadar dan terus-menerus dengan mentaati peraturan yang ada di lingkungan sekolah akibat dari pengalaman. Sejalan dengan pendapat (Nurhayati, 2015) disiplin belajar berperan dalam menumbuhkan dan mengarahkan kegiatan belajar. Displin adalah suatu perubahan sikap dan perilaku dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan ketaatan, keteraturan, tanggung jawa dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan oleh sekolah maupun tugas-tugas yang berkaitan dengan pembelajaran.

Pada penelitian ini disiplin belajar yang akan diteliti adalah ketaatan terhadap peraturan/tata tertib sekolah yaitu :

1. Disiplin siswa dalam masuk kelas

(4)

106 2. Disiplin siswa dalam mengerjakan tugas

3. Disiplin siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah 4. Disiplin siswa dalam mentaati tata tertib sekolah

Menurut (Sahidin dan Jamil, 2013) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Sedangkan menurut (Mutmainah, 2014) bahwa hasil belajar merupakan hasil kemampuan seseorang pada bidang tertentu dalam mencapai tingkat kedewasaan yang langsung dapat diukur dengan tes.

Dari pengertian hasil belajar diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa pada bidang tertentu setelah menerima pengalaman belajar yang langsung dapat diukur dengan dilakukan tes sebagai hasil dari proses belajar. Dengan menjelaskan hasil belajar di atas peneliti bisa mengetahui tentang bagaimana proses dari belajar mengajar yang merupakan suatu proses mendasar dalam pencapaian hasil belajar. Hasil belajar yang kurang optimal, hal itu kemungkinan disebabkan siswa mengalami kesulitan dalam belajar. Pada penelitian ini hasil belajar yang dimaksud adalah hasil ulangan tengah semester siswa kelas VII, VIII dan IX SMP Darul Jannah tahun pelajaran 2017/2018.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti pada tanggal 1 Maret 2018 di SMP Darul Jannah menerangkan bahwa tingkat motivasi dan kedisiplinan siswanya masih rendah, yang dapat dilihat dari data yang ada seperti hasil yang diperoleh dari nilai ulangan tengah semester (UTS) dan beberapa data dari Bimbingan Konseling (BK) tentang kedisiplinan para siswa. Ada beberapa siswa yang tidak mentaati tata tertib, tidak mengerjakan tugas, dan akan belajar jika akan menghadapi ulangan. Motivasi belajarnya dapat diketahui dari hasil wawancara dengan guru mata pelajaran matematika, ada 75 siswa dari 75 siswa keseluruhan yang kurang disiplin dalam mengerjakan tugas dirumah dan tidak memperhatikan serta mencatat materi yang diberikan sehingga dirasa masih kurang mendukung terhadap pencapaian hasil belajar siswa.

Peneliti juga mendapatkan data bahwa nilai rata-rata ulangan tengah semester (UTS) siswa SMP Darul Jannah semester I Tahun Pelajaran 2017/2018 pada mata

(5)

107

pelajaran matematika kelas VII sebesar 69 , kelas VII sebesar 75 dan kelas IX sebesar 72 dimana ada yang termasuk kategori kurang memenuhi dari target yang ditetapkan sekolah yaitu minimal 70. Hal ini terjadi dimungkinkan karena kurang mempunyai motivasi dan disiplin belajar siswa dalam pembelajaran.

Menurut Jailani (2014) Motivasi sangatlah penting bagi siswa, karena akan mendorong siswa untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik, sehingga siswa akan terus giat belajar. Menurut Nopilah (2013) siswa yang memiliki disiplin dalam belajar akan menyadari kebutuhannya akan ilmu pengetahuan untuk mendapatkan hasil belajar yang baik. Penanaman disiplin bagi anak dilakukan dengan berbagai macam latihan, tindakan dan pembiasaan baik di sekolah maupun di rumah. Di sekolah terdapat berbagai macam peraturan diantaranya adalah batas maksimal kehadiran dan kegiatan belajar mengajar. Dalam peraturan tersebut siswa dituntut untuk disiplin dalam mentaati peraturan yang ada di sekolah.

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas peneliti akan mengadakan penelitian dan membahas skripsi dengan judul “Pengaruh Motivasi dan Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas VII, VIII dan IX SMP Darul Jannah Tahun Pelajaran 2017/2018.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menggunakan angka-angka atau statistik dari satu variabel untuk dapat dikaji secara terpisah dan kemudian dihubungkan. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Ex Post Facto. Sesuai dengan artinya yakni “dari apa dikerjakan setelah kenyataan”, maka penelitian ini disebut sebagai penelitian sesudah kejadian (Sukardi, 2003: 165 dalam Rizkinandar, 2015). Dalam penelitian ini tidak dilakukan manipulasi pada variabel-variabel penelitian, akan tetapi mengungkap fakta dengan melakukan pengukuran variabel yang diteliti dan hal itu telah ada pada diri responden sebelum penelitian ini dilakukan.

Pada variabel bebas (Motivasi belajar dan disiplin belajar) dilakukan pengambilan kuesioner satu kali saja pada setiap responden. Dan hasil dari kuesioner dilanjutkan dengan teknik analisis regresi sederhana dan analisis regresi berganda. Sedangkan dalam penelitian ini ada satu variabel terikat (Dependen) yaitu hasil belajar siswa yang

(6)

108

mempunyai indikator yaitu nilai yang dicapai dari ulangan tengah semester (UTS).

Jangka waktu dalam penelitian ini dimulai bulan April sampai Mei 2018.

Dalam penelitian ini peneliti mengambil tempat penelitian di Kelas VIII SMP Darul Jannah, Jl. Desa Gununganyar Rt. 18/Rw. 05 Kecamatan Tapen Kabupaten Bondowoso. Penentapan tempat penelitian dilakukan secara purposive yang menurut Sugiyono (2017:121) sampling purposive area adalah teknik penentuan tempat dengan pertimbangan tertentu.

Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Non Probability sampling . Menurut Sugiyono (2017:84), teknik non probability dengan menggunakan pendekatan sampling jenuh. Pada tabel penentuan sampel jika populasi berjumlah 75 maka sampel minimal yang dapat dijadikan tolak ukur penelitian berjumlah 62 sampel dengan taraf kesalahan 5%. Dari penjelasan diatas maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa seluruh jumlah populasi sebanyak 75 siswa dijadikan sebagai sampel agar lebih memperkuat hasil penelitian.

Metode pengumpulan data yang digunakan terdiri dari metode angket dan dokumentasi. Uji instrumen data dalam penelitian ini menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Dalam penelitian menggunakan teknik analisis data statistik karena data yang peneliti ambil merupakan data kuantitatif, sedangkan analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan rumus : 𝑌 = 𝑘 + 𝑎1̅̅̅ + 𝑎𝑋1 2𝑋̅̅̅ 2

Sedangkan uji t dilakukan untuk menguji signifikan konstanta dari setiap variabel bebas akan berpengaruh terhadap variabel terikat. Rumus yang digunakan :𝑡 =𝑟(√𝑛−2)

(√1−𝑟2)

Selanjutnya uji F digunakan untuk melihat adakah pengaruh semua variabel bebasnya secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Uji F dapat dilakukan dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel. Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolal dan Ha

diterima yang artinya ada pengaruh yang signifikan. Rumus uji F sebagai berikut : 𝐹𝑟𝑒𝑔 = 𝑅2(𝑁−𝑚−1)

𝑚(1−𝑅2) HASIL PENELITIAN

Dari angket yang dibagikan diperoleh data yang diolah dengan pengujian instrumen, hasilnya sebagai berikut :

Uji validitas dilakukan pada seluruh pernyataan dalam instrumen dengan cara mengkorelasikan skor tiap pernyataan dengan totalnya. Teknik korelasi yang digunakan

(7)

109

adalah korelasi Product Moment. Hasil uji validitas terhadap skor-skor variabel adalah sebagai berikut.

Motivasi Belajar (X1) Motivasi Belajar (X1)

Item Rhitung Rtabel Keterangan Item Rhitung Rtabel Keterangan X1.1 0,238 0,227 Valid X2.1 0,495 0,227 Valid X1.2 0,404 0,227 Valid X2.2 0,524 0,227 Valid X1.3 0,344 0,227 Valid X2.3 0,579 0,227 Valid X1.4 0,307 0,227 Valid X2.4 0,504 0,227 Valid X1.5 0,331 0,227 Valid X2.5 0,466 0,227 Valid X1.6 0,449 0,227 Valid X2.6 0,556 0,227 Valid X1.7 0,314 0,227 Valid X2.7 0,518 0,227 Valid X1.8 0,416 0,227 Valid X2.8 0,507 0,227 Valid X1.9 0,408 0,227 Valid X2.9 0,474 0,227 Valid X1.10 0,407 0,227 Valid X2.10 0,479 0,227 Valid X1.11 0,280 0,227 Valid X2.11 0,509 0,227 Valid X1.12 0,270 0,227 Valid X2.12 0,593 0,227 Valid X1.13 0,324 0,227 Valid X2.13 0,593 0,227 Valid X1.14 0,399 0,227 Valid X2.14 0,618 0,227 Valid X1.15 0,328 0,227 Valid X2.15 0,237 0,227 Valid X1.16 0,251 0,227 Valid X2.16 0,509 0,227 Valid X1.17 0,394 0,227 Valid X2.17 0,396 0,227 Valid X1.18 0,344 0,227 Valid X2.18 0,328 0,227 Valid X1.19 0,411 0,227 Valid X2.19 0,303 0,227 Valid X1.20 0,236 0,227 Valid X2.20 0,560 0,227 Valid

Dari masing-masing butir soal yang diuji validitasnya menyatakan bahwa keseluruhan mencapai derajat valid. Karena rhitung dari setiap butir soal lebih besar dari pada rtabel (0,227).

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui keandalan kuesioner yaitu sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan dan tetap konsisten jika dilakukan dua kali atau lebih pada kelompok yang sama dengan alat ukur yang sama.

Pengujian Cronbach alpha digunakan untuk menguji tingkat keandalan (reliability) dari

(8)

110

masing-masing angket variabel. Hasil uji reliabilitas terhadap skor-skor variabel adalah sebagai berikut. Adapun secara ringkas hasil uji reliabilitas dalam tabel 4.6 berikut :

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumens

Variabel Alpha Cronbach Alpha keterangan Motivasi Belajar (X1) 0,604 0,600 Reliabel

Disiplin Belajar (X2) 0,824 0,600 Reliabel Sumber : Lampiran

Dari hasil perhitungan Cronbach Alpha tersebut hasil uji reliabilitas yang disajikan dalam tabel di atas menyatakan bahwa reliabel karena semua variabel mempunyai nilai Cronbach Alpha diatas 0,600. Dengan demikian data penelitian bersifat layak digunakan untuk pengujian hipotesis penelitian.

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan analisis regresi linier berganda.

Analisis regresi berganda merupakan analisis yang digunakan untuk mengukur pengaruh variabel bebas yaitu Motivasi Belajar dan Disiplin Belajar terhadap variabel terikat yaitu Hasil Belajar, pengukuran pengaruh ini melibatkan lebih dari satu variabel bebas.

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -50,853 14,157 -3,592 ,001

MOTIVASI 19,744 3,109 ,529 6,350 ,000

DISIPLIN 10,218 2,212 ,385 4,621 ,000

a. Dependent Variable: HASIL BELAJAR Sumber : SPSS statistic 18.0 for windows

Dari data diatas dapat ditentukan persamaan analisis regresi linier bergandanya sebagai berikut :

𝑌 = −50,853 + 19,744 𝑋1+ 10,218 𝑋2

Dari persamaan diatas dapat dituliskan persamaan garis regresinya untuk variabel bebas terhadap variabel terikatnya adalah

1. Konstanta

Konstanta sebesar -50,853 mempunyai arti bahwa adanya pengaruh yang positif terhadap hasil belajar siswa yaitu motivasi belajar dan disiplin belajar tetap atau

(9)

111

konstanta, akan mempengaruhi hasil belajar siswa sebesar -50,853 dengan variabel pengganggu yang tidak diteliti.

2. Koefesien Regresi Motivasi Belajar (X1)

Koefesien regresi Motivasi belajar (X1) menunjukkan besarnya perubahan variabel hasil belajar siswa (Y) sehubungan dengan perubahan variabel motibasi belajar (X1) dengan asumsi variabel disiplin belajar (X2) tetap atau konstan. Perubahan yang terjadi bersifat positif atau searah, artinya apabila salah satu variabel mengalami kenaikan, maka akan mengakibatkan kenaikan variabel lainnya. Dan apabila terjadi perubahan variabel kemampuan berpikir kritis (X1) sebesar 1% dengan anggapan variabel kemampuan berpikir kreatif (X2) sama dengan nol menyebabkan perubahan variabel hasil belajar siswa (Y) sebesar 19,744.

3. Koefisien Regresi Disiplin Belajar (X2)

Koefisien regresi disiplin belajar (X2) menunjukkan besarnya perubahan variabel hasil belajar siswa (Y) sehubungan dengan perubahan variabel disiplin belajar (X2) dengan asumsi variabel motivasi belajar (X1) tetap atau konstan. Perubahan yang terjadi bersifat positif atau searah, artinya apabila salah satu variabel mengalami kenaikan, maka akan mengakibatkan kenaikan variabel lainnya. Dan apabila terjadi perubahan disiplin belajar (X2) sebesar 1% dengan anggapan variabel motivas belajar (X1) sama dengan nol menyebabkan perubahan variabel hasil belajar siswa (Y) sebesar 10,218.

Koefisien korelasi (R) dan Koefisien determinan (R2) dilakukan perhitungan dibantu dengan menggunakan SPSS Statistics 18.0 for windows dan diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut:

Model Summary

Model R R

Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,731 ,534 ,521 4,771170

a. Predictors: (Constant), DISIPLIN, MOTIVASI Sumber : SPSS statistic 18.0 for windows

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa koefisien korelasi (R) dan koefisien determinan (R2) sebagai berikut :

1. Koefisien Korelasi (R)

(10)

112

Koefisien korelasi Ry(1,2,) menunjukkan hasil positif sebesar 0,733 yang berarti hubungan variabel Motivasi belajar, Disiplin belajar secara bersama-sama dengan variabel Hasil Belajar ialah positif.

2. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R²) digunakan sebagai alat analisis untuk mengetahui seberapa besar kemampuan atau kontribusi dari semua variabel bebas yang terdiri dari minat belajar dan disiplin belajar terhadap variabel terikat yaitu hasil belajar siswa. Hasil pengujian diperoleh nilai koefisien deteminasi (R²) sebesar 0,534 yang dapat diartikan bahwa kemampuan atau kontribusi yang diberikan oleh variabel bebas (motivasi belajar dan disiplin belajar) terhadap hasil belajar siswa sebesar 53,4 % sedangkan sisa sebesar 46,6% dipengaruhi oleh faktor lain.

Untuk menguji hipotesis 1 dan 2 dilakukan uji t dengan berbantuan SPSS Statistics 18.0 for windows dan diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut :

Coefficientsa Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -50,853 14,157 -3,592 ,001

MOTIVASI 19,744 3,109 ,529 6,350 ,000

DISIPLIN 10,218 2,212 ,385 4,621 ,000

a. Dependent Variable: HASIL BELAJAR

Sumber : SPSS statistic 18.0 for windows

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa hasil uji parsial (uji t) sebagai berikut : 1. Uji Parsial (Uji t) antara Motivasi Belajar (X1) terhadap Hasil Belajar (Y)

Berdasarkan tabel output di atas diketahui nilai thitung sebesar 6,350 lebih besar dari ttabel sebesar 1,993. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel motivasi belajar (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel hasil belajar (Y), maka Ha diterima dan Ho ditolak. Secara parsial berarti variabel motivasi belajar (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel hasil belajar (Y).

2. Uji Parsial (Uji t) antara Disiplin Belajar (X2) terhadap Hasil Belajar (Y)

Berdasarkan tabel output di atas diketahui nilai thitung sebesar 4,621 lebih besar dari ttabel sebesar 1,993. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel disiplin belajar (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel hasil belajar (Y), maka Ha

(11)

113

diterima dan Ho ditolak. Secara parsial berarti variabel disiplin belajar (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel hasil belajar (Y).

Untuk menguji hipotesis 3 dilakukan uji f dengan berbantuan SPSS Statistics 18.0 for windows dan diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut :

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 2747,459 2 1373,730 41,245 ,000a

Residual 2398,061 72 33,306

Total 5145,520 74

a. Predictors: (Constant), DISIPLIN, MOTIVASI b. Dependent Variable: HASIL BELAJAR

Sumber : SPSS statistic 18.0 for windows

Berdasarkan tabel output di atas diketahui nilai Fhitung sebesar 41,245 lebih besar dari Ftabel sebesar 3,12. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel motivasi belajar (X1) dan disiplin belajar (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel hasil belajar (Y), maka Ha diterima dan Ho ditolak. Secara bersama-sama berarti variabel motivasi belajar (X1) dan disiplin belajar (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel hasil belajar (Y).

Penghitungan EGR dilakukan untuk melihat besar kontribusi terhadap variabel terikat dibantu dengan menggunakan SPSS Statistics 18.0 for windows dan diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut :

Model Sum of Squares Df R Square

1 Regression 2747,459 2 ,534

Residual 2398,061 72

Total 5145,520 74

Sumber : SPSS statistic 18.0 for windows

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pengaruh motivasi belajar (X1) dan disiplin belajar (X2) terhadap hasil belajar siswa (Y) pada mata pelajaran matematika kelas VII, VIII dan IX di SMP Darul Jannah semester genap tahun pelajaran 2017/2018 secara bersama-sama sebesar 53,4% dan variabel-variabel (faktor lain) yang tidak ikut diteliti sebesar 100% - 53,4% = 46,4%.

Dan untuk besarnya pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat dengan menggunakan analisis Sumbangan Efektif (SE) tiap-tiap variabel X1

(12)

114

terhadap variabel Y secara parsial sebesar 33,3% dan variabel X2 terhadap variabel Y secara parsial sebesar 20,1%.

DIKUSI DAN PEMBAHASAN

Untuk mendiskusikan hasil penelitian data dari pengujian hipotesis berikut ini disajikan rekapitulasi hasil analisis data sebagai berikut :

1. Pengujian hipotesis 1, membuktikan hipotesis dengan menggunakan uji t, dengan taraf signifikansi 5% diperoleh dari hasil thitung sebesar 6,350, maka 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔6,350 >

𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙1,993. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel motivasi belajar (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel hasil belajar (Y), maka Ha

diterima dan Ho ditolak. Secara parsial berarti variabel motivasi belajar (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel hasil belajar (Y).

Berdasarkan hasil uji sumbangan efektif (SE) didapatkan bahwa variabel motivasi belajar (X1) mempunyai kontribusi sebesar 33,3% terhadap variabel terikat (Y) yaitu hasil belajar matematika.. sedangkan sisanya sebesar 66,7% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

2. Pengujian hipotesis 2, membuktikan hipotesis dengan menggunakan uji t, dengan taraf signifikansi 5% diperoleh dari thitung sebesar 4,621, maka 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔4,621 >

𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙1,993. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel disiplin belajar (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel hasil belajar (Y), maka Ha

diterima dan Ho ditolak. Secara parsial berarti variabel disiplin belajar (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel hasil belajar (Y).

Berdasarkan hasil uji sumbangan efektif (SE) didapatkan bahwa variabel disiplin belajar (X2) mempunyai kontribusi sebesar 20,1% terhadap variabel terikat (Y) yaitu hasil belajar matematika sedangkan sisanya sebesar 79,9% dipengaruhi faktor – faktor lain.

3. Pengujian hipotesis 3, membuktikan hipotesis dengan menggunakan uji F, hipotesis kerja akan terbukti apabila Fhitung lebih besar dari Ftabel (Fhitung > Ftabel) dengan taraf signifikan 5%. Besar Fhitung adalah 41,245 lebih besar dari Ftabel yaitu 3,12 pada N = 75 berarti Fhitung lebih besar dari Ftabel sehingga dapat dikatakan ada pengaruh yang berarti ( signifikan ) antara motivasi belajar dan disiplin belajar terhadap hsil belajar mata pelajaran matematika. Berdasarkan hasil efektivitas Garis Regresi (EGR) didapatkan bahwa seluruh variabel bebas (X) yaitu motivasi belajar dan disiplin

(13)

115

belajar mempunyai kontribusi sebesar 53,4% terhadap variabel terikat (Y) yaitu hasil belajar matematika sedangkan sisanya sebesar 46,6% dipengaruhi oleh faktor – faktor lain yang tidak masuk dalam penelitian ini.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan dari keseluruhan hasil penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Pengujian hipotesis 1, membuktikan hipotesis dengan menggunakan uji t, dengan taraf signifikansi 5% diperoleh dari hasil thitung sebesar 6,350, maka 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔6,350 >

𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙1,993. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel motivasi belajar (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel hasil belajar (Y), maka Ha

diterima dan Ho ditolak. Secara parsial berarti variabel motivasi belajar (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel hasil belajar (Y).

Berdasarkan hasil uji sumbangan efektif (SE) didapatkan bahwa variabel motivasi belajar (X1) mempunyai kontribusi sebesar 33,3% terhadap variabel terikat (Y) yaitu hasil belajar matematika. Sedangkan sisanya sebesar 66,7% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

2. Pengujian hipotesis 2, membuktikan hipotesis dengan menggunakan uji t, dengan taraf signifikansi 5% diperoleh dari thitung sebesar 4,621, maka 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔4,621 >

𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙1,993. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel disiplin belajar (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel hasil belajar (Y), maka Ha

diterima dan Ho ditolak. Secara parsial berarti variabel disiplin belajar (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel hasil belajar (Y).

Berdasarkan hasil uji sumbangan efektif (SE) didapatkan bahwa variabel disiplin belajar (X2) mempunyai kontribusi sebesar 20,1% terhadap variabel terikat (Y) yaitu hasil belajar matematika sedangkan sisanya sebesar 79,9% dipengaruhi faktor – faktor lain.

3. Pengujian hipotesis 3, membuktikan hipotesis dengan menggunakan uji F, hipotesis kerja akan terbukti apabila Fhitung lebih besar dari Ftabel (Fhitung > Ftabel) dengan taraf signifikan 5%. Besar Fhitung adalah 41,245 lebih besar dari Ftabel yaitu 3,12 pada N = 75 berarti Fhitung lebih besar dari Ftabel sehingga dapat dikatakan ada pengaruh yang berarti ( signifikan ) antara motivasi belajar dan disiplin belajar terhadap hsil belajar mata pelajaran matematika. Berdasarkan hasil efektivitas Garis Regresi (EGR)

(14)

116

didapatkan bahwa seluruh variabel bebas (X) yaitu motivasi belajar dan disiplin belajar mempunyai kontribusi sebesar 53,4% terhadap variabel terikat (Y) yaitu hasil belajar matematika sedangkan sisanya sebesar 46,6% dipengaruhi oleh faktor – faktor lain yang tidak masuk dalam penelitian ini. Dan persamaan regresi linier bergandanya sebagai berikut :

𝑌 = −50,853 + 19,744 𝑋1+ 10,218 𝑋2 SARAN

Berdasarkan hasil kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Hendaknya siswa mampu memotivasi dirinya dalam belajar dan mempunyai tujuan dalam belajar agar hasil belajar yang optimal dapat tercapai. dan mengatur waktu belajar dirumah serta belajar secara teratur dengan cara mengulang kembali materi pelajaran dirumah, mempersiapkan materi pelajaran untuk esok hari dan mengerjakan latihan soal dirumah.

2. Disarankan juga kepada Guru untuk memperhatikan faktor-faktor lainnya, selain faktor-faktor Motivasi Belajar dan Disiplin Belajar yang sudah diteliti pada penelitian kali ini. Karena hal tersebut dapat mempengaruhi variabel Hasil Belajar.

Dengan memahami bahwa Motivasi Belajar dan Disiplin Belajar memberikan pengaruh positif terhadap Hasil Belajar Matematika, maka diharapkan guru untuk lebih mengerti apa yang menjadi kebutuhan siswa dan kesulitan siswa saat belajar, serta memberikan pengertian tentang cara penilaian yang baik serta menanamkan kedisiplinan kepada siswa.

3. Dengan adanya keterbatasan dalam penelitian ini, kepada peneliti lain diharapkan untuk mengadakan penelitian sejenis lebih lanjut dengan lebih memperinci aspek motivasi dan aspek disiplin menjadi 3 tingkatan yaitu tinggi, sedang dan rendah dengan menggunakan teknik analisis data yang lebih lengkap. Atau untuk peneliti lain bisa menambahkan variabel independen pada penelitian berikutnya misalnya pengaruh motivasi belajar, disiplin belajar dan gaya belajar terhadap hasil belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Amri, Sofan. 2013. Pengembangan & Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013.

Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya.

(15)

117

Ibrahim, Masud. 2015. “Impact Of Motivation On Employee Performance The Case Of Some Selected Micro Finance Companies In Ghana”. International Journal Of Economis, Commerce And Management Vol. III, Issue II, November 2015.

Online. http://ijecm.co.uk/ diakses pada Kamis 22, Maret 2018

Jailani, Pahrul. 2014. “Hubungan Antara Disiplin Belajar dan Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Kelas Va Sd Negeri 03 Kota Bengkulu”. Skripsi Sarjana Pendidikan, Universitas Bengkulu. Online. http://repository.unib.ac.id Diakses pada Kamis, 22 Maret 2018

Mutmainah, Mut’ah. 2014. “Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Bidang Studi Sejarah Keudayaan Islam (SKI) di MTS N 19 Jakarta”.

Skripsi Sarjana Pendidikan Islam, UIN Syarif Hidayatullah. Online.

http://www.repository.uinjkt.ac.id Diakses pada Kamis, 01 Maret 2018

Nopilah. 2013. “Pengaruh Disiplin Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas VIII MTS Negeri Cirebon II Kabupaten Cirebon”. Skripsi Sarjana Pendidikan, IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Online. https://core.ac.uk Diakses pada Kamis, 22 Maret 2018

Nurhayati. 2014. “Pengaruh Motivasi dan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Peserta Didik MTS Islamiyah Palangkaraya”. Jurnal Pendidikan, Volume 9 Nomor 2, (52-64). Online.

http://jurnal.umpalangkaraya.ac.id Diakses pada Kamis, 22 Maret 2018

Rizkinandar, Deni Anggih. 2015. “Pengaruh Kedisiplinan Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Praktik Kejuruan Siswa Kelas XI Jurusan Teknik Pemesinan SMK Negeri 3 Yogyakarta”. Skripsi Sarjana Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta. Online. http://eprints.uny.ac.id/252724/ diakses pada Kamis, 01 Maret 2018.

Sahidin, Latief dan Jamil, Dini. 2013. “Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Persepsi Siswa Tentang Cara Guru Mengajar Terhadap Hasil Belajar Matematika”. Jurnal Pendidikan Matematika Volume 4 Nomor 2 Juli 2013. Online.

http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPM Diakses pada Kamis, 01 Maret 2018.

Sardiman A.M. 2012. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers Setyowati. 2007. “Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII

Smpn 13 Semarang”. Skripsi Sarjana Pendidikan Adminitrasi Perkantoran,

(16)

118

Universitas Negeri Semarang. Online. http://lib.unnes.ac.id Diakses pada Kamis, 01 Maret 2018

Sugiyono. 2017. METODE PENELITIAN PENDIDIKAN (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: ALFABETA

Utomo, Bagas Wahyu. 2013. “Pengaruh Motivasi Belajar, Disiplin Belajar dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Memproses Buku Besar Siswa Kelas X Kompetensi Keahlian Akuntansi di SMK YPKK 1 Sleman Tahun Ajaran 2012/2013”. Skripsi Sarjana Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta. Online.

http://eprints.uny.ac.id/16858/1/01%2520skripsi.pdf Diakses pada Kamis, 15 Maret 2018

Gambar

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumens

Referensi

Dokumen terkait

2) Surat Utang Negara merupakan salah satu instrumen yang mempunyai resiko minim dengan imbal hasil sebesar 10,0%, maka alokasi untuk SUN tahun 2009 direncanakan 20%. 2)

Melalui ceramah guru menjelaskan poin materi yaitu macam organisasi dan melalui tanya jawab siswa dapat menyebutkan bentuk-bentuk keputusan bersama yang ada dilingkungan

kerasa seperti ada yang mengalir(aliran dari ubun2 turun ke tengah2 alis) -> AP tahap ini, kita hanya melihat seperti dinding ada yang berwarna putih-nya tembok, putih lampu,dll

'utter ype cake adalah adonan cake yang dibuat dari mentega yang dikocok bersama gula hingga creamy. ake "enis ini memerlukan bahan pengembang berupa baking po*der  atau soda

[r]

Dengan transmisi synchronous, ada level lain dari synchronisasi yang perlu agar receiver dapat menentukan awal dan akhir dari suatu blok data.. Untuk itu, tiap blok dimulai

Benang merah yang dapat ditarik dari keseluruhan penghargaan yang diberikan seperti gaji pokok dan insentif cenderung mengabaikan internal equity yang mempunyai beban kerja yang

Agar anak-anak itu memiliki percaya diri yang lebih kuat lagi sebagai seorang muslim, kita perlu tanamkan dorongan untuk menyampaikan kebenaran serta mengajak orang lain pada