• Tidak ada hasil yang ditemukan

Graf. Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit. Rinaldi Munir/IF2120 Matematika Diskrit 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Graf. Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit. Rinaldi Munir/IF2120 Matematika Diskrit 1"

Copied!
132
0
0

Teks penuh

(1)

Graf

Bahan Kuliah

IF2120 Matematika Diskrit

(2)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

Pendahuluan

 Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut.

 Gambar di bawah ini sebuah graf yang menyatakan peta jaringan jalan raya yang menghubungkan sejumlah kota di Provinsi Jawa Tengah.

Brebes Tegal

Slawi

Pemalang

Purwokerto

Cilacap

Banjarnegara Wonosobo

Kebumen

Purworejo

Kendal

Semarang Pekalongan

Purbalingga

Magelang

Salatiga

Klaten

Solo

Purwodadi Demak Kudus

Rembang

Blora

Sukoharjo

Wonogiri Sragen

Boyolali

Kroy a

Temanggung

(3)

 Sejarah Graf: masalah jembatan Königsberg (tahun 1736)

Gambar 1. Masalah Jembatan Königsberg

 Graf yang merepresentasikan jembatan Königsberg:

Simpul (vertex)  menyatakan daratan Sisi (edge)  menyatakan jembatan

 Bisakah melalui setiap jembatan tepat sekali dan kembali lagi ke tempat semula?

C

A

B

D

(4)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

Leonhard Euler

15 April 1707 – 18 September 1783

Konigsberg Bridge Problem

(5)
(6)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

Definisi Graf

Graf G = (V, E), yang dalam hal ini:

V = himpunan tidak-kosong dari simpul-simpul (vertices)

= { v 1 , v 2 , ... , v n }

E = himpunan sisi (edges) yang menghubungkan sepasang simpul

= {e 1 , e 2 , ... , e n }

(7)

G

1

G

2

G

3

Gambar 2. (a) graf sederhana, (b) graf ganda, dan (c) graf semu

Contoh 1. Pada Gambar 2, G

1

adalah graf dengan

V = { 1, 2, 3, 4 } E = { (1, 2), (1, 3), (2, 3), (2, 4), (3, 4) }

G

2

adalah graf dengan V = { 1, 2, 3, 4 }

E = { (1, 2), (2, 3), (1, 3), (1, 3), (2, 4), (3, 4), (3, 4) } = { e

1

, e

2

, e

3

, e

4

, e

5

, e

6

, e

7

}

G

3

adalah graf dengan V = { 1, 2, 3, 4 }

E = { (1, 2), (2, 3), (1, 3), (1, 3), (2, 4), (3, 4), (3, 4), (3, 3) }

= { e , e , e , e , e , e , e , e }

1 1 1

2 3

4

2 3

4

2

4

3 e1

e2 e3

e4

e5 e6 e7

e1 e2

e3 e4

e5 e6 e7

e8

(8)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

G

1

G

2

G

3

Gambar 2. (a) graf sederhana, (b) graf ganda, dan (c) graf semu

 Pada G

2

, sisi e

3

= (1, 3) dan sisi e

4

= (1, 3) dinamakan sisi- ganda (multiple edges atau paralel edges) karena kedua sisi ini menghubungi dua buah simpul yang sama, yaitu simpul 1 dan simpul 3.

 Pada G

3

, sisi e

8

= (3, 3) dinamakan gelang atau kalang (loop) karena ia berawal dan berakhir pada simpul yang sama.

1 1 1

2 3

4

2 3

4

2

4

3 e1

e2 e3

e4

e5 e6 e7

e1 e2

e3 e4

e5 e6 e7

e8

(9)

Jenis-Jenis Graf

 Berdasarkan ada tidaknya gelang atau sisi ganda pada suatu graf, maka graf digolongkan menjadi dua jenis:

1. Graf sederhana (simple graph).

Graf yang tidak mengandung gelang maupun sisi-ganda dinamakan graf sederhana. G 1 pada Gambar 2 adalah contoh graf sederhana

2. Graf tak-sederhana (unsimple-graph).

Graf yang mengandung sisi ganda atau gelang dinamakan

graf tak-sederhana (unsimple graph). G 2 dan G 3 pada

Gambar 2 adalah contoh graf tak-sederhana

(10)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

 Berdasarkan orientasi arah pada sisi, maka secara umum graf dibedakan atas 2 jenis:

1. Graf tak-berarah (undirected graph)

Graf yang sisinya tidak mempunyai orientasi arah disebut graf tak-berarah. Tiga buah graf pada Gambar 2 adalah graf tak-berarah.

2. Graf berarah (directed graph atau digraph)

Graf yang setiap sisinya diberikan orientasi arah disebut

sebagai graf berarah. Dua buah graf pada Gambar 3 adalah

graf berarah.

(11)

(a) G4 (b) G5

Gambar 3 (a) graf berarah, (b) graf-ganda berarah

1 1

2 3

4

2 3

4

(12)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

Tabel 1 Jenis-jenis graf [ROS99]

Jenis Sisi Sisi ganda

dibolehkan?

Sisi gelang dibolehkan?

Graf sederhana Graf ganda

Graf semu Graf berarah

Graf-ganda berarah

Tak-berarah Tak-berarah Tak-berarah Bearah

Bearah

Tidak Ya Ya Tidak Ya

Tidak

Tidak

Ya

Ya

Ya

(13)

Contoh Terapan Graf

1. Rangkaian listrik.

(a) (b)

A B

C

E D F

A

B C

E D

F

(14)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

2. Isomer senyawa kimia karbon

metana (CH

4

) etana (C

2

H

6

) propana (C

3

H

8

)

C H

H

H H

(15)

3. Jejaring makanan (Biologi)

(16)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

4. Pengujian program

read(x);

while x <> 9999 do

begin

if x < 0 then

writeln(‘Masukan tidak boleh negatif’) else

x:=x+10;

read(x);

end;

writeln(x);

Keterangan: 1 : read(x) 5 : x := x + 10 2 : x <> 9999 6 : read(x) 3 : x < 0 7 : writeln(x) 4 : writeln(‘Masukan tidak boleh negatif’);

1 2

3

4

5

6 7

(17)

5. Pemodelan Mesin Jaja ( vending Machine)

(18)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

Graf kelakuan mesin jaja: (misal mesin jaja yang menjual coklat 15 sen)

Keterangan:

a : 0 sen dimasukkan b : 5 sen dimasukkan c : 10 sen dimasukkan

d : 15 sen atau lebih dimasukkan

a b c d

P P P

P

5 5

10

10

10

10

5 5

(19)

Latihan

Gambarkan graf yang menggambarkan sistem pertandingan sistem ½

kompetisi ( round-robin tournaments )

yang diikuti oleh 5 tim.

(20)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

Terminologi Graf

1. Ketetanggaan (Adjacent)

Dua buah simpul dikatakan bertetangga bila keduanya terhubung langsung.

Tinjau graf G 1 : simpul 1 bertetangga dengan simpul 2 dan 3, simpul 1 tidak bertetangga dengan simpul 4.

G

1

G

2

G

3

1

2 3

4

1

2

3

4 5 1

2

e1 e2

e3

e4 3 e5

(21)

2. Bersisian (Incidency)

Untuk sembarang sisi e = (v

j

, v

k

) dikatakan e bersisian dengan simpul v

j

, atau e bersisian dengan simpul v

k

Tinjau graf G

1

: sisi (2, 3) bersisian dengan simpul 2 dan simpul 3, sisi (2, 4) bersisian dengan simpul 2 dan simpul 4,

tetapi sisi (1, 2) tidak bersisian dengan simpul 4.

G

1

G

2

G

3

1

2 3

4

1

2

3

4 5 1

2

e1 e2

e3

e4 3 e5

(22)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

3. Simpul Terpencil (Isolated Vertex)

Simpul terpencil ialah simpul yang tidak mempunyai sisi yang bersisian dengannya.

Tinjau graf G

3

: simpul 5 adalah simpul terpencil.

G

1

G

2

G

3

1

2 3

4

1

2

3

4 5 1

2

e1 e2

e3

e4 3 e5

(23)

4. Graf Kosong (null graph atau empty graph)

Graf yang himpunan sisinya merupakan himpunan kosong (N

n

).

Graf N

5

:

1

2

3 4

5

(24)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

5. Derajat (Degree)

Derajat suatu simpul adalah jumlah sisi yang bersisian dengan simpul tersebut.

Notasi: d(v)

Tinjau graf G

1

: d(1) = d(4) = 2 d(2) = d(3) = 3

Tinjau graf G

3

: d(5) = 0  simpul terpencil

d(4) = 1  simpul anting-anting (pendant vertex)

Tinjau graf G

2

: d(1) = 3  bersisian dengan sisi ganda

d(2) = 4  bersisian dengan sisi gelang (loop)

G

1

G

2

G

3

1

2 3

4

1

2

3

4 5 1

2

e1 e2

e3

e4 3 e5

(25)

Pada graf di atas, derajat setiap simpul ditunjukkan

pada masing-masing simpul

(26)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

G

4

G

5

Tinjau graf G

4

:

d

in

(1) = 2; d

out

(1) = 1 d

in

(2) = 2; d

out

(2) = 3 d

in

(3) = 2; d

out

(3) = 1 d

in

(4) = 1; d

out

(3) = 2

1 1

2 3

4

2 3

4

(27)

1

2 3

4

1

2

3

4 5 1

2

e1 e2

e3

e4 3 e5

Lemma Jabat Tangan. Jumlah derajat semua simpul pada suatu graf adalah genap, yaitu dua kali jumlah sisi pada graf tersebut.

Dengan kata lain, jika G = (V, E), maka d v E

V v

2 )

( 

Tinjau graf G

1

: d(1) + d(2) + d(3) + d(4) = 2 + 3 + 3 + 2 = 10 = 2  jumlah sisi = 2  5 Tinjau graf G

2

: d(1) + d(2) + d(3) = 3 + 3 + 4 = 10

= 2  jumlah sisi = 2  5 Tinjau graf G

3

: d(1) + d(2) + d(3) + d(4) + d(5)

= 2 + 2 + 3 + 1 + 0 = 8

= 2  jumlah sisi = 2  4

(28)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

Akibat dari lemma ( corollary ):

Teorema: Untuk sembarang graf G,

banyaknya simpul berderajat ganjil

selalu genap.

(29)

Contoh 2. Diketahui graf dengan lima buah simpul. Dapatkah kita menggambar graf tersebut jika derajat masing-masing simpul adalah:

(a) 2, 3, 1, 1, 2 (b) 2, 3, 3, 4, 4

Penyelesaian:

(a) tidak dapat, karena jumlah derajat semua simpulnya ganjil (2 + 3 + 1 + 1 + 2 = 9).

(b) dapat, karena jumlah derajat semua simpulnya genap

(2 + 3 + 3 + 4 + 4 = 16).

(30)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

Latihan

Mungkinkah dibuat graf-sederhana 5 simpul dengan derajat masing-masing simpul

adalah:

(a) 5, 2, 3, 2, 4 (b) 4, 4, 3, 2, 3 (c) 3, 3, 2, 3, 2 (d) 4, 4, 1, 3, 2

Jika mungkin, berikan satu contohnya, jika

tidak mungkin, berikan alasan singkat.

(31)

Jawaban:

(a) 5, 2, 3, 2, 4: Tidak mungkin, karena ada simpul berderajat 5

(b) 4, 4, 3, 2, 3: Mungkin [contoh banyak]

(c) 3, 3, 2, 3, 2: Tidak mungkin, karena jumlah simpul berderajat ganjil ada 3 buah (alasan lain, karena jumlah derajat ganjil)

(d) 4, 4, 1, 3, 2: Tidak mungkin, karena simpul-

1 dan simpul-2 harus bertetangga dengan

simpul sisanya, berarti simpul-3 minimal

berderajat 2 (kontradiksi dengan simpul-3

berderajat 1)

(32)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

Diskrit 32

6. Lintasan (Path)

Lintasan yang panjangnya n dari simpul awal v

0

ke simpul tujuan v

n

di dalam graf G ialah barisan berselang-seling simpul-simpul dan sisi-sisi yang berbentuk v

0

, e

1

, v

1

, e

2

, v

2

,... , v

n –1

, e

n

, v

n

sedemikian sehingga e

1

= (v

0

, v

1

), e

2

= (v

1

, v

2

), ... , e

n

= (v

n-1

, v

n

) adalah sisi-sisi dari graf G.

Tinjau graf G

1

: lintasan 1, 2, 4, 3 adalah lintasan dengan barisan sisi (1,2), (2,4), (4,3).

Panjang lintasan adalah jumlah sisi dalam lintasan tersebut. Lintasan 1, 2, 4, 3 pada G

1

memiliki panjang 3.

G G G

1

2 3

4

1

2

3

4 5 1

2

e1 e2

e3

e4 3 e5

(33)

7. Siklus (Cycle) atau Sirkuit (Circuit)

Lintasan yang berawal dan berakhir pada simpul yang sama disebut sirkuit atau siklus.

Tinjau graf G

1

: 1, 2, 3, 1 adalah sebuah sirkuit.

Panjang sirkuit adalah jumlah sisi dalam sirkuit tersebut. Sirkuit 1, 2, 3, 1 pada G

1

memiliki panjang 3.

G

1

G

2

G

3

1

2 3

4

1

2

3

4 5 1

2

e1 e2

e3

e4 3 e5

(34)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

8. Terhubung (Connected)

Dua buah simpul v

1

dan simpul v

2

disebut terhubung jika terdapat lintasan dari v

1

ke v

2

.

G disebut graf terhubung (connected graph) jika untuk setiap pasang simpul v

i

dan v

j

dalam himpunan V terdapat lintasan dari v

i

ke v

j

.

Jika tidak, maka G disebut graf tak-terhubung (disconnected graph).

Contoh graf tak-terhubung:

1

2

3

4 5

6

7 8

(35)

 Graf berarah G dikatakan terhubung jika graf tidak berarahnya terhubung (graf tidak berarah dari G diperoleh dengan menghilangkan arahnya).

 Dua simpul, u dan v, pada graf berarah G disebut terhubung kuat (strongly connected) jika terdapat lintasan berarah dari u ke v dan juga lintasan berarah dari v ke u.

 Jika u dan v tidak terhubung kuat tetapi terhubung pada graf

tidak berarahnya, maka u dan v dikatakan terhubung lemah

(weakly coonected).

(36)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

 Graf berarah G disebut graf terhubung kuat (strongly connected graph) apabila untuk setiap pasang simpul sembarang u dan v di G, terhubung kuat. Kalau tidak, G disebut graf terhubung lemah.

graf berarah terhubung lemah graf berarah terhubung kuat

1

2

3 4

1

2 3

(37)

8. Upagraf (Subgraph) dan Komplemen Upagraf

Misalkan G = (V, E) adalah sebuah graf. G

1

= (V

1

, E

1

) adalah upagraf (subgraph) dari G jika V

1

 V dan E

1

 E.

Komplemen dari upagraf G

1

terhadap graf G adalah graf G

2

= (V

2

, E

2

) sedemikian sehingga E

2

= E - E

1

dan V

2

adalah himpunan simpul yang anggota-anggota E

2

bersisian dengannya .

(a) Graf G

1

(b) Sebuah upagraf (c) komplemen dari upagraf (b)

1

2

3

4 5

6

1

6

5

3 1

2

3

2 5

(38)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

Komponen graf (connected component) adalah jumlah maksimum upagraf terhubung dalam graf G.

Graf G di bawah ini mempunyai 4 buah komponen .

1

2 3 4

5

6 7

8

9

10 11

12

13

(39)

Pada graf berarah, komponen terhubung kuat (strongly connected component) adalah jumlah maksimum upagraf yang terhubung kuat.

Graf di bawah ini mempunyai 2 buah komponen terhubung kuat:

2 3

4

5

1

(40)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

9. Upagraf Rentang (Spanning Subgraph)

Upagraf G

1

= (V

1

, E

1

) dari G = (V, E) dikatakan upagraf rentang jika V

1

=V (yaitu G

1

mengandung semua simpul dari G).

(a) graf G, (b) upagraf rentang dari G, (c) bukan upagraf rentang dari G

1

2 3

4 5

1

2 3

4 5

1

2 3

(41)

10. Cut-Set

Cut-set dari graf terhubung G adalah himpunan sisi yang bila dibuang dari G menyebabkan G tidak terhubung. Jadi, cut-set selalu menghasilkan dua buah komponen.

Pada graf di bawah, {(1,2), (1,5), (3,5), (3,4)} adalah cut-set.

Terdapat banyak cut-set pada sebuah graf terhubung.

Himpunan {(1,2), (2,5)} juga adalah cut-set, {(1,3), (1,5), (1,2)}

adalah cut-set, {(2,6)} juga cut-set,

tetapi {(1,2), (2,5), (4,5)} bukan cut-set sebab himpunan bagiannya, {(1,2), (2,5)} adalah cut-set.

1

3 4

5 2

6

1 2

3 5

4

6

(42)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

11. Graf Berbobot (Weighted Graph)

Graf berbobot adalah graf yang setiap sisinya diberi sebuah harga (bobot).

a

b

d c e

10 12

8

15 9

11

14

(43)

Beberapa Graf Khusus

a. Graf Lengkap (Complete Graph)

Graf lengkap ialah graf sederhana yang setiap simpulnya mempunyai sisi ke semua simpul lainnya. Graf lengkap dengan n buah simpul dilambangkan dengan K

n

. Jumlah sisi pada graf lengkap yang terdiri dari n buah simpul adalah n(n – 1)/2.

K1 K2 K3 K4 K5 K6

(44)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

b. Graf Lingkaran

Graf lingkaran adalah graf sederhana yang setiap simpulnya berderajat dua.

Graf lingkaran dengan n simpul dilambangkan dengan C

n

.

(45)

c. Graf Teratur (Regular Graphs)

Graf yang setiap simpulnya mempunyai derajat yang sama disebut graf

teratur. Apabila derajat setiap simpul adalah r, maka graf tersebut disebut

sebagai graf teratur derajat r. Jumlah sisi pada graf teratur adalah nr/2.

(46)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

Latihan

Berapa jumlah maksimum dan jumlah

minimum simpul pada graf sederhana

yang mempunyai 16 buah sisi dan tiap

simpul berderajat sama dan tiap simpul

berderajat ≥ 4 ?

(47)

Jawaban: Tiap simpul berderajat sama -> graf teratur.

Jumlah sisi pada graf teratur berderajat r adalah e = nr/2. Jadi, n = 2e/r = (2)(16)/r = 32/r.

Untuk r = 4, jumlah simpul yang dapat dibuat adalah maksimum, yaitu n = 32/4 = 8.

Untuk r yang lain (r > 4 dan r merupakan pembagi bilangan bulat dari 32):

r = 8 -> n = 32/8 = 4 -> tidak mungkin membuat graf sederhana.

r = 16 -> n = 32/16 = 2 -> tidak mungkin membuat graf sederhana.

Jadi, jumlah simpul yang dapat dibuat adalah 8 buah

(maksimum dan minimum).

(48)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

d. Graf Bipartite (Bipartite Graph)

Graf G yang himpunan simpulnya dapat dipisah menjadi dua himpunan bagian V

1

dan V

2

, sedemikian sehingga setiap sisi pada G menghubungkan sebuah simpul di V

1

ke sebuah simpul di V

2

disebut graf bipartit dan dinyatakan sebagai G(V

1

, V

2

).

V

1

V

2

(49)

Graf G di bawah ini adalah graf bipartit, karena simpul-simpunya dapat dibagi menjadi V

1

= {a, b, d} dan V

2

= {c, e, f, g}

G

graf persoalan utilitas (K

3,3

), topologi bintang

H2 H3

W G E

H1

a b

c

d e

f

g

(50)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

Representasi Graf

1. Matriks Ketetanggaan (adjacency matrix)

A = [a

ij

],

1, jika simpul i dan j bertetangga a

ij

= {

0, jika simpul i dan j tidak bertetangga

(51)

Contoh:

4 3 2

1 1 2 3 4 5 1 2 3 4

4 3 2 1

0 1 1 0

1 0 1 1

1 1 0 1

0 1 1 0

0 0 0 0 0

0 0 1 0 0

0 1 0 1 1

0 0 1 0 1

0 0 1 1 0

5 4 3 2 1

4 3 2 1

0 1 1 0

0 0 0 1

1 1 0 1

0 0 1 0

(a) (b) (c)

1 2 3 4

3

2 1

2 1 1 2

1 1 0 1

0 2 1 0 1

2 3

4

1

2 3

4 5

1

2 3

4

1

2

4

3 e1

e2 e3

e4

e5 e6 e7

e8

(52)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

Derajat tiap simpul i:

(a) Untuk graf tak-berarah d(v

i

) = 

n

j

aij 1

(b) Untuk graf berarah,

d

in

(v

j

) = jumlah nilai pada kolom j =

n

i

aij 1

d

out

(v

i

) = jumlah nilai pada baris i =

n

j

aij 1

(53)

a b c d e













15 8

10

15 14

11

14 9

8 11 9 12

10 12

e d c b a

a

b

d c e

10 12

8

15 9

11

14

(54)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

2. Matriks Bersisian (incidency matrix)

A = [a

ij

],

1, jika simpul i bersisian dengan sisi j a

ij

= {

0, jika simpul i tidak bersisian dengan sisi j

e1 e2 e3 e4 e5

4 3 2 1









1 0 0 0 0

1 1 1 0 0

0 0 1 1 1

0 1 0 1 1

1 2

3 4 e1

e2 e3 e4

e5

(55)

3. Senarai Ketetanggaan (adjacency list)

Simpul Simpul Tetangga Simpul Simpul Tetangga Simpul Simpul Terminal

1 2, 3 1 2, 3 1 2

2 1, 3, 4 2 1, 3 2 1, 3, 4

3 1, 2, 4 3 1, 2, 4 3 1

4 2, 3 4 3 4 2, 3

5 -

(a) (b) (c)

1

2 3

4

1

2 3

4 5

1

2 3

4

(56)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

Graf Isomorfik

Diketahui matriks ketetanggaan ( adjacency matrices ) dari sebuah graf tidak berarah.

Gambarkan dua buah graf yang yang bersesuaian dengan matriks tersebut .

 

 

 

 

 

 

0 1 0 1 1

1 0 1 1 0

0 1 1 1 0

1 1 1 0 1

1

0

0

1

0

(57)

Jawaban:

Dua buah graf yang sama (hanya

penggambaran secara geometri berbeda)

isomorfik!

1

1

2 3

3 5 4

5 4

2

(58)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

Graf Isomorfik

 Dua buah graf yang sama tetapi secara geometri berbeda disebut graf yang saling isomorfik.

 Dua buah graf, G

1

dan G

2

dikatakan isomorfik jika terdapat korespondensi satu-satu antara simpul-simpul keduanya dan antara sisi- sisi keduaya sedemikian sehingga hubungan kebersisian tetap terjaga.

 Dengan kata lain, misalkan sisi e bersisian dengan simpul u dan v di G

1

, maka sisi e’ yang berkoresponden di G

2

harus bersisian dengan simpul u’

dan v’ yang di G

2

.

 Dua buah graf yang isomorfik adalah graf yang sama, kecuali penamaan

simpul dan sisinya saja yang berbeda. Ini benar karena sebuah graf dapat

digambarkan dalam banyak cara.

(59)

(a) G

1

(b) G

2

(c) G

3

Gambar 6.35 G

1

isomorfik dengan G

2

, tetapi G

1

tidak isomorfik dengan G

3

3

4

1 2

d c

a b

v w

x y

(60)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

(a) G

1

(b) G

2

Gambar 6.36 Graf (a) dan graf (b) isomorfik [DEO74]

a b c d e x y w v z

A

G1

=

e d c b a

 

 

 

 

 

 

0 1 0 0 0

1 0 1 0 1

0 1 0 1 1

0 0 1 0 1

0 1 1 1 0

A

G2

=

z v w

y x

 

 

 

 

 

 

0 1 0 0 0

1 0 1 0 1

0 1 0 1 1

0 0 1 0 1

0 1 1 1 0

z

d c

a

b

e

x

v w

y

(61)

(a)

(b)

Gambar 6.38 (a) Dua buah graf isomorfik, (b) tiga buah graf isomorfik

(62)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

Dari definisi graf isomorfik dapat dikemukakan bahwa dua buah graf isomorfik memenuhi ketiga syarat berikut [DEO74]:

1. Mempunyai jumlah simpul yang sama.

2. Mempunyai jumlah sisi yang sama

3. Mempunyai jumlah simpul yang sama berderajat tertentu

Namun, ketiga syarat ini ternyata belum cukup menjamin. Pemeriksaan secara visual perlu dilakukan.

(a) (b)

x

u

v

w

y

(63)

Latihan

Apakah pasangan graf di bawah ini isomorfik?

a

b

c d

e f g

h u

v w

t p

q

r

s

(64)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

Latihan

Apakah pasangan graf di bawah ini isomorfik?

a b

c d

e f

p q

r s

t

u

(65)

Latihan

Gambarkan 2 buah graf yang isomorfik

dengan graf teratur berderajat 3 yang

mempunyai 8 buah simpul

(66)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

Jawaban:

(67)

Graf Planar ( Planar Graph ) dan Graf Bidang ( Plane Graph )

Graf yang dapat digambarkan pada bidang datar

dengan sisi-sisi tidak saling memotong (bersilangan) disebut graf planar,

jika tidak, maka ia disebut graf tak-planar.

K

4

adalah graf planar:

(68)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

K 5 adalah graf tidak planar:

(69)

Graf planar yang digambarkan dengan sisi-sisi yang tidak saling berpotongan disebut graf bidang (plane graph).

(a) (b) (c)

Tiga buah graf planar. Graf (b) dan (c) adalah graf bidang

(70)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

Persoalan utilitas (utility problem)

(a) (b)

(a) Graf persoalan utilitas (K

3,3

), (b) graf persoalan utilitas bukan graf planar.

H2 H3

W G E

H2 H3

W G E

H1 H1

Aplikasi Graf Planar

(71)

Aplikasi Graf Planar

Perancangan IC ( Integrated Circuit )

Tidak boleh ada kawat-kawat di dalam IC- board yang saling bersilangan  dapat menimbulkan interferensi arus listrik 

malfunction

Perancangan kawat memenuhi prinsip graf

planar

(72)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

Latihan

Gambarkan graf (kiri) di bawah ini sehingga

tidak ada sisi-sisi yang berpotongan (menjadi

graf bidang). (Solusi: graf kanan)

(73)

Sisi-sisi pada graf bidang membagi bidang datar

menjadi beberapa wilayah ( region ) atau muka ( face ).

Graf bidang pada gambar di bawah initerdiri atas 6 wilayah (termasuk wilayah terluar):

R

1

R

2

R

3

R

5

R

4

R

6

(74)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

Hubungan antara jumlah simpul ( n ), jumlah sisi ( e ), dan jumlah wilayah ( f ) pada graf bidang:

n – e + f = 2 (Rumus Euler)

Pada Gambar di atas, e = 11 dan n = 7, f = 6, maka 7 – 11 + 6 = 2.

R1

R2 R3

R5

R4

R6

(75)

Latihan

Misalkan graf sederhana planar memiliki 24 buah simpul, masing-masing simpul

berderajat 4. Representasi planar dari graf tersebut membagi bidang datar menjadi

sejumlah wilayah atau muka. Berapa banyak

wilayah yang terbentuk?

(76)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

Jawaban:

Diketahui n = jumlah simpul = 24, maka jumlah derajat seluruh simpul = 24  4 = 96.

Menurut lemma jabat tangan,

jumlah derajat = 2  jumlah sisi, sehingga

jumlah sisi = e = jumlah derajat/2 = 96/2 = 48 Dari rumus Euler, n – e + f = 2, sehingga

f = 2 – n + e = 2 – 24 + 48 = 26 buah.

(77)

Pada graf planar sederhana terhubung dengan f

buah wilayah, n buah simpul, dan e buah sisi ( e > 2) selalu berlaku:

e  3 n – 6

Ketidaksamaan yang terakhir dinamakan ketidaksamaan Euler,

yang dapat digunakan untuk menunjukkan keplanaran suatu graf sederhana

kalau graf planar, maka ia memenuhi ketidaksamaan Euler, sebaliknya jika tidak planar maka

ketidaksamaan tersebut tidak dipenuhi.

(78)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

Contoh: Pada K

4

, n = 4, e = 6, memenuhi ketidaksamaan Euler, sebab

6  3(4) – 6. Jadi, K

4

adalah graf planar.

Pada graf K

5

, n = 5 dan e = 10, tidak memenuhi ketidaksamaan Euler sebab

10  3(5) – 6. Jadi, K

5

tidak planar

K

4

K

5

K

3,3

(79)

Ketidaksamaan e  3n – 6 tidak berlaku untuk K 3,3 karena

e = 9, n = 6

9  (3)(6) – 6 = 12 (jadi, e  3n – 6) padahal graf K 3,3 bukan graf planar!

Buat asumsi baru: setiap daerah pada graf planar dibatasi oleh paling sedikit empat buah sisi,

Dari penurunan rumus diperoleh

e  2n - 4

(80)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

Contoh Graf K 3,3 pada Gambar di bawah memenuhi ketidaksamaan e  2n – 4, karena

e = 9, n = 6

9  (2)(6) – 4 = 8 (salah) yang berarti K 3,3 bukan graf planar.

H2 H3

W G E

H2 H3

W G E

H1 H1

(81)

Teorema Kuratoswki

Berguna untuk menentukan dengan tegas keplanaran suat graf.

(a) (b) (c)

Gambar (a) Graf Kuratowski pertama (K

5

) (b) Graf Kuratowski kedua (K

3, 3

)

(c) Graf yang isomorfik dengan graf Kuratowski kedua

(82)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

Kazimierz Kuratowski (February 2, 1896 – June 18, 1980) was a Polish mathematician and logician. He was one of the leading representatives of the Warsaw School of Mathematics.

(Sumber: Wikipedia)

(83)

Sifat graf Kuratowski adalah:

1. Kedua graf Kuratowski adalah graf teratur.

2. Kedua graf Kuratowski adalah graf tidak-planar

3. Penghapusan sisi atau simpul dari graf Kuratowski menyebabkannya menjadi graf planar.

4. Graf Kuratowski pertama adalah graf tidak-planar

dengan jumlah simpul minimum, dan graf

Kuratowski kedua adalah graf tidak-planar dengan

jumlah sisi minimum.

(84)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

TEOREMA Kuratowski. Graf G bersifat planar jika dan hanya jika ia tidak mengandung upagraf yang isomorfik dengan salah satu graf Kuratowski atau homeomorfik (homeomorphic) dengan salah satu dari keduanya.

G1 G2 G3

Gambar Tiga buah graf yang homemorfik satu sama lain.

v

x y

(85)

Contoh: Kita gunakan Teorema Kuratowski untuk memeriksa keplanaran graf. Graf G di bawah ini bukan graf planar karena ia mengandung upagraf (G 1 ) yang sama dengan K 3,3 .

Graf G tidak planar karena ia mengandung upagraf yang sama dengan K

3,3

.

a b

c

e d f

a b

c

e d f

G G1

(86)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

Graf G tidak planar karena ia mengandung upagraf (G 1 ) yang homeomorfik dengan K 5 (dengan membuang simpul-simpul yang berderajat 2 dari G 1 , diperoleh K 5 ).

G G

1

K

5

Gambar Graf G, upagraf G

1

dari G yang homeomorfik dengan K

5

.

a

b

c d

e f

g h

a

b

c d

e f

g h

i i

a

c

e g

h

(87)

Latihan

Perlihatkan dengan teorema Kuratowski

bahwa graf Petersen tidak planar.

(88)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

Jawaban:

1

2

3

4 5

6 7

8 9

10

1

2

3

4 5

6 7

8 9

1

2

3

4 5

6

(a) Graf Petersen, G (b) G

1 (c) G

2

(d) K3,3 1

2 4 6

3 5

Gambar (a) Graf Petersen

(b) G1 adalah upagraf dari G (c) G2 homeomorfik dengan G1 (d) G2 isomorfik dengan K3,3

(89)

Lintasan dan Sirkuit Euler

 Lintasan Euler ialah lintasan yang melalui masing-masing sisi di dalam graf tepat satu kali.

 Sirkuit Euler ialah sirkuit yang melewati masing-masing sisi tepat satu kali..



Graf yang mempunyai sirkuit Euler disebut graf Euler (Eulerian

graph). Graf yang mempunyai lintasan Euler dinamakan juga graf

semi-Euler (semi-Eulerian graph).

(90)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

Contoh.

Lintasan Euler pada graf (a) : 3, 1, 2, 3, 4, 1

Lintasan Euler pada graf (b) : 1, 2, 4, 6, 2, 3, 6, 5, 1, 3

Sirkuit Euler pada graf (c) : 1, 2, 3, 4, 7, 3, 5, 7, 6, 5, 2, 6, 1 Sirkuit Euler pada graf (d) : a, c, f, e, c, b, d, e, a, d, f, b, a Graf (e) dan (f) tidak mempunyai lintasan maupun sirkuit Euler

(a) dan (b) graf semi-Euler (c) dan (d) graf Euler

(e) dan (f) bukan graf semi-Euler atau graf Euler

2 1

3 4

1 2

3

4

5 6

1

2 3

4 5

6 7

a

b

e d

c f

a b

c d

1 2

3

4 5 e

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)

(91)

TEOREMA. Graf tidak berarah memiliki lintasan Euler jika (graf semi-Euler) dan hanya jika terhubung dan memiliki dua buah simpul berderajat ganjil atau tidak ada simpul berderajat ganjil sama sekali.

TEOREMA. Graf tidak berarah G adalah graf Euler

(memiliki sirkuit Euler) jika dan hanya jika setiap

simpul berderajat genap.

(92)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

TEOREMA. (a) Graf berarah G memiliki sirkuit Euler jika dan hanya jika G terhubung dan setiap simpul memiliki derajat-masuk dan derajat-keluar sama.

(b) G memiliki lintasan Euler jika dan hanya jika G terhubung dan setiap simpul memiliki derajat-masuk dan derajat-keluar sama kecuali dua simpul, yang pertama memiliki derajat-keluar satu lebih besar derajat-masuk, dan yang kedua memiliki derajat-masuk satu lebih besar dari derajat-keluar.

Gambar (a) Graf berarah Euler (a, g, c, b, g, e, d, f, a) (b) Graf berarah semi-Euler (d, a, b, d, c, b)

(c) Graf berarah bukan Euler maupun semi-Euler

a

b

c

d e

f g

a b

c d

a b

c d

(a) (b) (c)

(93)

Latihan

Manakah di antara graf di bawah ini yang dapat

dilukis tanpa mengangkat pensil sekalipun?

(94)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

Lintasan dan Sirkuit Hamilton

 Lintasan Hamilton ialah lintasan yang melalui tiap simpul di dalam graf tepat satu kali.

 Sirkuit Hamilton ialah sirkuit yang melalui tiap simpul di dalam graf tepat satu kali, kecuali simpul asal (sekaligus simpul akhir) yang dilalui dua kali.

 Graf yang memiliki sirkuit Hamilton dinamakan graf Hamilton,

sedangkan graf yang hanya memiliki lintasan Hamilton disebut graf

semi-Hamilton.

(95)

(a) (b) (c)

(a) graf yang memiliki lintasan Hamilton (misal: 3, 2, 1, 4) (b) graf yang memiliki lintasan Hamilton (1, 2, 3, 4, 1)

(c) graf yang tidak memiliki lintasan maupun sirkuit Hamilton

1 2

4 3

1

3 2

4

1 2

3

4

(96)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

(a) (b)

(a) Dodecahedron Hamilton,

(b) graf yang mengandung sirkuit Hamilton

(97)

TEOREMA. Syarat cukup supaya graf sederhana G dengan n ( 3) buah simpul adalah graf Hamilton ialah bila derajat tiap simpul paling sedikit n/2 (yaitu, d(v)  n/2 untuk setiap simpul v di G). (coba nyatakan dalam “jika p maka q”)

TEOREMA. Setiap graf lengkap adalah graf Hamilton.

TEOREMA. Di dalam graf lengkap G dengan n buah simpul

(n  3), terdapat (n – 1)!/2 buah sirkuit Hamilton.

(98)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

TEOREMA. Di dalam graf lengkap G dengan n buah simpul (n  3 dan n ganjil), terdapat (n – 1)/2 buah sirkuit Hamilton yang saling lepas (tidak ada sisi yang beririsan). Jika n genap dan n  4, maka di dalam G terdapat (n – 2)/2 buah sirkuit Hamilton yang saling lepas.

Contoh. Sembilan anggota sebuah klub bertemu tiap hari untuk makan siang pada sebuah meja bundar. Mereka memutuskan duduk sedemikian sehingga setiap anggota mempunyai tetangga duduk berbeda pada setiap makan siang. Berapa hari pengaturan tersebut dapat dilaksanakan?

Jawaban: Jumlah pengaturan tempat duduk yang berbeda adalah (9 – 1)/2 = 4.

Gambar Graf yang merepresentasikan persoalan pengaturan tempat duduk.

1

2

3 5

6 7

8

9

(99)

Beberapa graf dapat mengandung sirkuit Euler dan sirkuit Hamilton sekaligus, mengandung sirkuit Euler tetapi tidak mengandung sirkuit Hamilton, dan sebagainya..

(a) (b)

(a) Graf Hamilton sekaligus graf Euler

(b) Graf Hamilton sekaligus graf semi-Euler

6 5

4 1

3 2

5

1 2

3

4

(100)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

Latihan

Gambar di bawah ini adalah denah lantai dasar sebuah gedung. Apakah dimungkinkan berjalan

melalui setiap pintu di lantai itu hanya satu kali saja jika kita boleh mulai memasuki pintu yang mana

saja?

(101)

Jawaban:

Nyatakan ruangan sebagai simpul dan pintu antar ruangan sebagai sisi.

Setiap pintu hanya boleh dilewati sekali (tidak harus kembali ke titik asal)  melewati sisi tepat sekali  lintasan Euler

Di dalam graf tersebut ada 2 simpul berderajat ganjil (simpul 1 dan 6), selebihnya genap  pasti ada lintasan Euler

Kesimpulan: setiap pintu dapat dilewati sekali saja

1 2 3

4 5 6

7

(102)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

Beberapa Aplikasi Graf

Lintasan terpendek ( shortest path )

(akan dibahas pada kuliah IF3051)

Persoalan pedagang keliling ( travelling salesperson problem )

Persoalan tukang pos Cina ( chinese postman problem )

Pewarnaan graf ( graph colouring )

(103)

Persoalan Pedagang Keliling

( travelling salesperson problem ( TSP )

Diberikan sejumlah kota dan diketahui jarak antar kota. Tentukan tur terpendek yang harus dilalui oleh seorang pedagang bila pedagang itu berangkat dari sebuah kota asal dan menyinggahi setiap kota tepat satu kali dan kembali lagi ke kota asal

keberangkatan.

==> menentukan sirkuit Hamilton

yang memiliki bobot minimum.

(104)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

(105)

Aplikasi TSP:

1. Pak Pos mengambil surat di kotak pos yang tersebar pada n buah lokasi di berbagai sudut kota.

2. Lengan robot mengencangkan n buah mur pada beberapa buah peralatan mesin dalam sebuah jalur perakitan.

3. Produksi n komoditi berbeda dalam sebuah

siklus.

(106)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

Jumlah sirkuit Hamilton di dalam graf lengkap dengan n simpul: (n – 1)!/2.

Graf di atas memiliki (4 – 1)!/2 = 3 sirkuit Hamilton, yaitu:

a b

c d

12

8

15

10 5 9

a b

c d

12

8

15 10

a b

c d

12

15 9 5

a b

c d

10 5 9 8

(107)

I

1

= ( a , b , c , d , a )  bobot = 10 + 12 + 8 + 15 = 45 I

2

= ( a , c , d , b , a )  bobot = 12 + 5 + 9 + 15 = 41 I

3

= ( a , c , b , d , a)  bobot = 10 + 5 + 9 + 8 = 32

Sirkuit Hamilton terpendek: I

3

= ( a , c , b , d , a ) dengan bobot = 10 + 5 + 9 + 8 = 32.

• Jika jumlah simpul n = 20 akan terdapat (19!)/2 sirkuit Hamilton atau sekitar 6  10

16

penyelesaian.

a b

c d

12

8

15 10

a b

c d

12

15 9 5

a b

c d

10 5 9 8

(108)

Rinaldi Munir/IF2120 Matematika

Persoalan Tukang Pos Cina ( Chinese Postman Problem )

Dikemukakan oleh Mei Gan (berasal dari Cina) pada tahun 1962.

Persoalan: seorang tukang pos akan mengantar surat ke alamat-alamat sepanjang jalan di suatu daerah.

Bagaimana ia merencanakan rute perjalanannya supaya ia melewati setiap jalan tepat sekali dan kembali lagi ke tempat awal keberangkatan?

 menentukan sirkuit Euler di dalam graf

Gambar

Gambar 1. Masalah Jembatan Königsberg
Gambar 2.  (a) graf sederhana, (b) graf ganda, dan (c) graf semu
Gambar 2.  (a) graf sederhana, (b) graf ganda, dan (c) graf semu
Gambar 3  (a) graf berarah, (b) graf-ganda berarah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada suatu pohon, yang sisi-sisinya diberi arah sehingga menyerupai graf berarah, maka simpul yang terhubung dengan semua simpul pada pohon tersebut dinamakan akar. Suatu pohon

Graf G=(V,E) dikatakan terhubungkan (connected) jika setidaknya ada satu path yang menghubungkan setiap pasang simpul pada graf tersebut.. Jika tidak ada, maka graf

Sedangkan partisi pembeda Π memastikan representasi berbeda untuk semua simpul di graf G, yaitu dengan menunjukkan jarak simpul v ∈ V (G) ke semua kelas partisi dalam Π dan

Jika kunci enkripsi sama dengan kunci dekripsi, maka sistem kriptografinya disebut sistem simetri atau sistem konvensional. Algoritma kriptografinya disebut algoritma simetri

Apabila derajat setiap simpul adalah r , maka graf tersebut disebut sebagai graf teratur. derajat

Suatu graf G dikatakan terhubung jika dapat dibuat lintasan yang menghubungkan setiap dua vertex pada graf tersebut1. Graph terhubung yang membentuk cycle disebut graph

Seperti yang telah dibahas pada Bab II, adjoint G’= (V,U) dari suatu graf berarah G = (X,V) merupakan graf-1 dengan himpunan simpul V dan terdapat busur dari simpul x ke y di G’

Pada suatu pohon, yang sisi-sisinya diberi arah sehingga menyerupai graf berarah, maka simpul yang terhubung dengan semua simpul pada pohon tersebut dinamakan akar... Suatu