• Tidak ada hasil yang ditemukan

Administrasi & Health Information of Journal Vol.2 No.2 Agustus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Administrasi & Health Information of Journal Vol.2 No.2 Agustus"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

260 STUDI LITERATUR RIVIEW TENTANG PENERAPAN INDEKS

PENYAKIT PASIEN

Liza Ningsih; dr.Tri Wijayanto

Prodi D3 Rekam Medis, STIKES Dharma Landbouw Padang e-mail: lizaningsih856@gmail.com

Prodi D3 Rekam Medis, STIKES Dharma Landbouw Padang e-mail: kotaktugas.drwide@gmail.com

ABSTRAK

Indeks penyakit adalah tabulasi yang berisikan kode penyakit pasien yang berobat kerumah sakit, dalam kartu indeks tidak boleh mencantumkan nama pasien.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan indeks penyakit pasien berdasarkan tinjauan literatur review. Jenis penelitian adalah menggunakan pendekatan literature review melalui sumber seperti jurnal-jurnal tentang penerapan indeks penyakit pasien yang kemudian dilakukan analisis. Pengumpulan data di ambil melalui data sekunder. Metode analisa data digunakan adalah dengan mencari kesamaan (compare), ketidaksamaan (contrast), beri pandanga (critize), bandingkan (synthesize) dan ringkasan (summarize).

Hasil studi literatur yaitu Dalam pelaksanaan penulisan kartu indeks masih banyak yang belum akurat atau belum tepat.Dalam pengisian indeks penyakit10 penyakit terbanyak masih ditemukan ketidak lengkapan dalam pengisian,sehingga berpengaruh dalam pelaporan rumah sakit. Diharapkan pada penelitian selanjutnya agar peneliti bisa memahami terhadap tahapan literatur riview dan metode analisis data dalam penelitian terkait tentang penerapan indeks penyakit pasien, serta untuk melihat lebih jelas penyebab terjadinya ketidak akuratan

dalam pengisian indeks penyakit pasien untuk menghasilkan laporan 10 penyakit terbanyak.

Kata Kunci : Indeks penyakit,Keakuratan kartu indeks.

ABSTRACT

Disease index is a tabulation containing the disease code of patients who seek treatment at the hospital, the index card may not include the patient's name. This study aims to find out how the patient's disease index is based on a review of the literature review. This type of research is using a literature review approach through sources such as journals about the application of the patient disease index which is then analyzed. Data collection is taken through secondary data. The data analysis method used is to look for similarities (compare), dissimilarity (contrast), give a view (critize), compare (synthesize) and summary (summarize).

The results of the literature study are that in the implementation of writing index cards there are still many that are not accurate or not accurate. In filling out the disease index, the 10 most diseases are still found to be incomplete in filling out, so that it affects hospital reporting. It is hoped that in future research, researchers will be able to understand the stages of literature review and data analysis methods in related research on the application of the patient disease index, as well as to see more clearly the causes of inaccuracies in filling out the patient disease index to produce reports of the 10 most diseases.

Keywords: Disease index, Index card accuracy.

(2)

261 PENDAHULUAN

Rumah Sakit menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia merupakan sarana pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan seperti pelayanan medik dan penunjang medik, pelayanan keperawatan dan kebidanan dan pelayanan non medik yang paripurna kepada pasiennya (NO.340/MENKES/PER/III/2020). Setiap sarana pelayanan kesehatan perlu adanya upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Upaya tersebut harus disertai dengan adanya sarana penunjang yang memadai dan mendukung dari beberapa faktor yang terkait. Salah satu faktor yang ikut mendukung keberhasilan upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan adalah terlaksananya penyelenggaraan rekam medis yang baik dan benar.

Rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif),penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik (World Health Organization).

Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien (Permenkes No.269/Menkes/Per/III/2008). Rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam tentang identitas, anamnesis, penentuan fisik laboratorium, diagnosis, segala pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien, dan tentang pengobatan. Baik rawat inap, rawat jalan maupun pengobatan melalui pelayanan gawat darurat.

Dalam proses pengolahan data rekam medis ada beberapa tahap yang harusdilakukan yaitu sistem pelayanan pasien, penataan berkas rekam medis (assembling), pemberian kode (coding), tabulasi (indeksing), statistik dan pelaporan rumah sakit, korespondensi rekam medis, analisa rekam medis, sistem penyimpanan (filling system), sistem pengambilan kembali, dan penyusutan (retensi) dan pemusnahan (Depkes RI, 2006). Pada proses pengolahan data rekam medis terdapat beberapa tahap salah satunya yaitu proses indeks penyakit, indeks penyakit adalah tabulasi yang berisikan kode penyakit pasien yang berobat kerumah sakit, dalam kartu indeks tidak boleh mencantumkan nama pasien (Depkes RI, 2006).

Pentingnya indeks penyakit bagi rumah sakit,dan untuk seorang dokter atau komite staf medis yaitu : (1) Untuk mereview kasus-kasus suatu penyakit di masa lalu dalam rangka mendapatkan pemahaman akan penanganan masalah kesehatan pasien yang sedang dihadapinya. (2) Untuk menguji teori dan memandingkan data pada penyakit tertentu dan pengobatan dalam rangka penelitian dan menyiapkan naskah ilmiah. (3) Untuk menggali data tentang utilisasi dan menentukan kebutuhan fasilitas akan perlengkapan, tempat tidur, staf, dan sebagainya. (4) Untuk mengevaluasi mutu pelayanan di suatu fasilitas. (5) Untuk melakukan penelitian epidemiologi dan kontrol infeksi, pentingnya indeks penyakit untuk mahasiswa kesehatan untuk dijadikan sebagai bahan penelitian (Depkes RI,2006).

(3)

262 Berdasarkan uraian latar belakang Menurut penelitian yang dilakukan oleh Yoni Julita di Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Saanin Padng dengan judul “Perancangan Aplikasi Indeks Penyakit Pasien Rawat Jalan Dengan Menggunakan Microsoft Access di Rumah Sakit Jiwa Prof. HH. Saanin Padang Tahun 2019” mengatakan bahwa tidak adanya pengolahan data indeks penyakit pasien rawat jalan, kurang efektifnya pembuatan laporan 10 penyakit terbanyak, tidak adanya petugas khusus pengolahan data indeks penyakit pasien dan masih menggunakan sistem manual sehingga membuat pekerjaan petugas rekam medis semakin banyak dan tidak efesien.

Permasalahan yang ditemukan pada indeks penyakit lebih bayak dari permasalah pada jenis indeks yang lainnya dan indeks penyakit sangat penting untuk pelaporan rumah sakit. Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti melakukan studi literatur riview tentang “Penerapan Indeks Penyakit Pasien”

METODE DAN MATERIAL

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data sekunder yang merupakan pendukung yang bersumber dari berbagai literatur maupun referensi-referensi yang ada. Analisa data dilakukan dengan meggunakan teknik literatur review diantaranya mencari kesamaan (compare), cari ketidaksamaan (contrast), beri pandangan (critite), bandingkan (synthesize), dan ringkasan (summarize)

PEMBAHASAN

Dalam melakukan telaah jurnal, dapat dilakukan dengan menggunakan teknik review literature antara lain menentukan kesamaannya (compare), menentukan ketidaksamaannya (contrast), beerikan pandangan (critize), bandingkan (synthesize), dan ringkasan (summarize).

a. Kesamaan( Compare)

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Holy Yunita Nuraini, dkk (2010) bahwa pengisian data untuk setiap item yang berada pada kartu indeks Fracture Radius terdapat beberapa item yang diisi tidak sesuai. Untuk item kolom umur, sering terjadi kesalahan kolom akibat kesalahan dalam penulisan umur.

Kolom yang tidak lengkap terjadi pada angka digit ke 4 ICD IX, komplikasi, operasi dan meninggal. Hal ini sejalan dengan penelitian Desi Budiarti, dkk (2015) bahwa instalasi rekam medis menyediakan indeks pasien, dokter, penyakit, operasi/tindakan dan kematian. Indeks pasien, sudah dilakukan secara elektronik dan tersimpan pada database rumah sakit. Sementara indeks lainnya masih dilakukan secara manual menggunakan Ms. Exel. Pengolahan data secara manual, mempunyai banyak kelemahan, selain membutuhkan

(4)

263 waktu yang lama, keakuratannya juga kurang dapat diterima, karena kemungkinan kesalahan sangat besar.

b. Ketidaksamaan ( Contrast)

Dari beberapa jurnal tersebut juga ditemukan ketidaksamaan satu sama lain.

Ketidaksamaan dilihat dari jurnal yang berjudul “Analisa keakuratan pengisian kartu indeks penyakit kasus fracture radius” yang ditulis oleh Holy Yunita Nuraini,dkk, pada tahun 2010 dengan jurnal yang berjudul “Sistem Informasi Indeks untuk Rekam Medis” yang ditulis oleh Desi Budiarti, dkk, pada tahun 2015 ketidaksamaan terlihat pada judul dimana metode yang digunakan berbeda, jurnal yang ditulis oleh Desi Budiarti, dkk, pada tahun 2015 menggunakan metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dengan teknik sampling simple random sampling sedangkan jurnal yang ditulis oleh Holy Yunita Nuraini, dkk, pada tahun 2010 metode penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan restropektif. Artinya metode yang digunakan dalam mengembangkan aplikasi indeks penyakit tidak berpatokan kepada satu metode saja hal ini tergantung kebutuhan dari pemakai /user

c. Pandangan ( Critize)

Dari hasil analisis yang di telaah dari beberapa jurnal, masih ditemukan indeks penyakit yang dilakukan secara semi-computere yaitu memasukkan manual kedalam aplikasi pengolah data seperti microsoft word atau microsoft excel yaitu dengan menghitung satu persatu diagnosa kemudian mengelompokkan jumlah penyakit yang akan ditentukan kode penyakitnya dengan ditulis ulang ke dalam kartu indeks, sehingga membuat kurang efektifitas dan efisiennya dalam pembuatan laporan indeks penyakit yang akan di laporkan ke direktur dan komite medis di sebabkan kerena petugas membutuh waktu yang lama dalam pengelolahan dan apabila dilakukan secara menual ada kemungkinan akan terjadinya kurang akuratnya data indeks penyakit yang akan di laporkan. Sebaiknya rumah sakit harus membuat sebuah aplikasi yang memudahkan petugas dalam pengisian kartu indeks supaya tidak terjadi lagi kesalahan dalam membuat pelaporan 10 penyakit terbanyak.

d. Bandingan ( Synthesize)

Dari beberapa jurnal yang telah di analisis, dalam penelitian yang dilakukan oleh (Holy Yunita Nurani,dkk, 2010), (Desi Budiarti, dkk, 2015), (Rini Suwartika Kusumadiarti, dkk,2018) menyakatakan bahwa pengisian data untuk setiap item yang berada di kartu indeks facture radius terdapat beberapa

(5)

264 item yang diisi tidak sesuai, pengolahan data secara manual yaitu dengan memasukkan data kedalam aplikasi pengolahan data seperti Ms. Word atau Ms. Exel hasilnya ditulis ulang dalam kartu indeks, mempunyai banyak kelemahan, selain membutuhkan waktu yang lama, keakuratannya juga kurang dapat diterima, karna kemungkinan kesalahan sangat besar. Dalam pengisian kartu indeks juga masih ditemukan elemen data indeks yang kurang lengkap seperti pengisian kolom pada kartu indeks facture radius belum akurat, masih ditemukan kesalahan dalam penulisan baris, sehingga mengakibatkan kesalahan dalam pelaporan rumah sakit maupun penentuan penyakit terbanyak.Hal tersebut sejalan dengan (Permenkes RI Tahun 2008 Tentang Rekam Medis) tentang eleman data,alur dan prosedur,efisien dan efektifitas.

e. Ringkasan ( Summarize)

Dari beberapa jurnal yang telah di analisis, dalam penelitian yang dilakukan oleh (Holy Yunita Nurani,dkk, 2010), (Desi Budiarti, dkk, 2015), (Rini Suwartika kusumadiarti, dkk,2018) menyakatakan bahwa pengisian data untuk setiap item yang berada di kartu indeks facture radius terdapat beberapa item yang diisi tidak sesuai, pengolahan data secara manual, mempunyai banyak kelemahan, selain membutuhkan waktu yang lama, keakuratannya juga kurang dapat diterima, karena kemungkinan kesalahan sangat besar dalam pelaporan rumah sakit.

Dari hasil analisis yang di telaah dari beberapa jurnal, masih ditemukan indeks penyakit yang dilakukan secara semi-computere yaitu memasukkan manual kedalam aplikasi pengolah data seperti microsoft word atau microsoft excel yaitu dengan menghitung satu persatu diagnosa kemudian mengelompokkan jumlah penyakit yang akan ditentukan kode penyakitnya dengan ditulis ulang ke dalam kartu indeks , sehingga membuat kurang efektifitas dan efisiennya dalam pembuatan laporan indeks penyakit yang akan di laporkan ke direktur dan komite medis di sebabkan kerena petugas membutuh waktu yang lama dalam pengelolahan dan apabila dilakukan secara menual ada kemungkinan akan terjadinya kurang akuratnya data indeks penyakit yang akan di laporkan. Sebaiknya rumah sakit harus membuat sebuah aplikasi yang memudahkan petugas dalam pengisian kartu indeks supaya tidak terjadi lagi kesalahan dalam membuat pelaporan 10 penyakit terbanyak.

(6)

265 KESIMPULAN

1. Dalam pelaksanaan penulisan kartu indeks penyakit masih banyak yang belum akurat atau yang belum tepat karena dalam pengisian kartu indeks penyakit pasien masih banyak dilakukan dengan cara manual. Pengisian data indeks penyakit pasien dilakukan dengan cara memasukkan data kedalam aplikasi pengolahan data seperti Ms. Word atau Ms.Excel yaitu dengan menghitung satu persatu diangnosa kemudian mengelompokkan jumlah penyakit yang selanjutnya akan ditentukan kode penyakitnya dengan ditulis ulang kedalam kartu indeks penyakit pasien, yang kemudian hasilnya dimasukkan kembali ke dalam program microsoft excel.

2. Sebaiknya rumah sakit harus membuat sebuah aplikasi yang memudahkan petugas dalam pengisian kartu indeks, supaya dalam pengisian indeks penyakit 10 terbanyak tidak terjadi lagi kesalahan dalam pelaporan rumah sakit.

SARAN

Bagi Akademik

Penulisan ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian dan bahan pertimbangan bagi mahasiswa D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan STIKES Dharma Landbouw Padang sebagai bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya.

Bagi pendidikan

Diharapkan dapat menambah referensi tentang indeks penyakit pasien sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang indeks penyakit pasien dalam menghasilkan 10 penyakit terbanyak.

Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan dan upaya berpikir kritis tentang Penerapan Indeks Penyakit Pasien sehingga hasil penelitian ini dapat menjadi data dasar atau data yang mendukung bagi penelitian- penelitian selanjutnya.

(7)

266 UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih kepada Dosen Program Studi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan yang telah banyak memberikan saran dan masukanya.

DAFTAR PUSTKA

Depkes RI. 2006. Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis Rumah SakitRevisi ke- II. Jakarta.

2009. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidan Kesehatan 2005- 2025. Jakarta, 25–35. https://doi.org/10.1073/pnas.0703993104 (diakses pada tanggal 13 April 2019).

Edi, D. B. S. 2009. Jurnal Tentang Analisis Data Dengan Menggunakan ERD dan Model Konseptual Data Warehouse.

Edna K. Huffman terjemahan Erkadius. 1999. Healh Information Management, in Apikes Dharma Landbouw Padang, p. 28.

Herlambang, Susatyo, M. A. (2012). Cara Mudah Memahami Manajemen Kesehatan dan Rumah Sakit. Yogyakarta : Goysen Publishing.

Irzon, Y. D. 2005. Panduan Teori & Praktek Pengantar Aplikasi Komputer II dalam Microsoft Access XP, Padang : APIKES

Moleong, Lexy J. 2014. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Mulyadi. 2007. Analisis Efisiensi Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Salemba Empat. Jakarta.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta : Rhineka Cipta Oktamianiza, 2019. Buku Ajar Manajemen dan Informasi Kesehatan II (MIK-2)

Tentang Manajemen Berkas Dan Isi Rekam Medis Edisi 2019, Padang : STIKES Dharma Landbouw.

Permenkes No.269 Tahun. 2008. Tentang Rekam Medis. Pemerintah RI. Jakarta Rustiyanto, E. 2009. Etika Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan.

Yogyakarta.

STIKES Dharma Landbouw Padang, 2019. Pedoman Karya Tulis Ilmiah, Padang : STIKES DL

Sugiyono. 2016. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.Bandung : Alfabeta, cv

Talib Haer. 2014. PanduanLengkap MS Access 2013. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

(8)

267 UU.No.44 Tahun. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit. Jakarta, (rumah sakit), 40.

https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004 (diakses pada tanggal 2 April 2019).

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data statistik Dinas Kelautan Kabupaten Deli Serdang tahun 2018, potensi produksi perikanan budidaya ikan air tawar tercatat 1328,9 ton/tahun dengan luas

Populasi dalam penelitian ini adalah pekerja las berjumlah 42 orang dan seluruhnya dijadikan sampel.Hasil: analisis bivariat menunjukkan ada pengaruh penyuluhan

Penelitian ini bertujuan untuk (1) melakukan evaluasi tentang teknik penanganan semen beku (handling) oleh petugas lapangan pada setiap tahap distribusi, (2)

Pengajuan soal matematika berdasarkan gaya kognitif dalam penelitian ini adalah respons pengajuan soal dari siswa bergaya kognitif FI dan FD berdasarkan informasi

Agar pembacaan file sesuai dengan yang diharapkan, kadangkala perlu kita deklarasikan secara jelas jumlah byte yang disediakan untuk suatu variabel, atau mesti

Selama Triwulan I Tahun 2016, Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta telah melaksanakan kegiatan pembinaan Kehumasan melalui penyelenggaraan pelatihan

Pengumpulan data penelitian dilaksanakan dengan sistem wawancara yang disesuaikan dengan kuesioner yang telah dibuat dan ditujukan kepada peternak yang menjadi

Bahwa untuk program kegiatan perbaikan kelengkapan syarat pengajuan calon dan syarat calon bagi partai politik/gabungan partai politik jadwal waktunya adalah mulai tanggal 7