• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. yang dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripaikan (memaparkan) peristiwa-peristiwa penting yang terjadi masa kini. (Nursalam, 2016).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III. yang dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripaikan (memaparkan) peristiwa-peristiwa penting yang terjadi masa kini. (Nursalam, 2016)."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB III

METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional, yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripaikan (memaparkan) peristiwa-peristiwa penting yang terjadi masa kini. (Nursalam, 2016).

Penelitian cross-sectional mengkur dan mungumpulkan variable sebab atau risiko dan akibat atau kasus yang terjadi pada objek peneltian sesaat atau satu kali saja dalam satu waktu (Polit & Beck 2017). Rancangan ini digunakan untuk menganalisis hubungan persepsi masyarakat dengan kesiapan menghadapi vaksin covid-19 di Desa Cipaku Kecamatan Paseh Kabupaten Bandung.

B. Variabel penelitian

Variabel merupakan konsep dari berbagai level abstark yang di definisikan sebagai suatu fasilitas unuk pengukuran dan atau manipulasi suatu penelitian. Konsep yang dituju dalam suatu penelitian bersifat konkret dan secara langsung bisa di ukur. (Nursalam, 2016)

1. Variabel independen

Variabel independen (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau nilainya menentukan variabel lain. Variabel bebas biasanya dimanipulasi, diamati, dan diukur untuk diketahui hubungannya atau pengaruhnya teradap variabel lain. (Nursalam, 2016) penelitian ini variabel independen nya yaitu: Persepsi masyarakat.

(2)

2. Variabel dependen

Variable dependen (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi nilainya ditentukan oleh variabel lain. (Nursalam, 2016) dalam penelitian ini variabel dependen yaitu: Kesiapan menghadapi vaksin COVID-19.

C. Definisi Konseptual dan Operasional 1. Definisi konseptual

Definisi konseptual adalah definisi yang menggambarkan sesuatu berdasarkan kriteria konseptual atau hipotetik dan bukan pada ciri-ciri yang dapat diamati (Nursalam, 2016).

a. Persepsi Masyarakat terhadap vaksin covid-19

Persepsi masyarakat merupakan proses pencarian informasi untuk dipahami yang menggunakan alat pengindraan. Persepsi mengandung suatu proses dalam diri untuk mengetahui dan mengevaluasi sejauh mana kita mengetahui orang lain. Rahmadani Dalam (Widanarti, 2020)

b. Kesiapan menghadapi vaksin COVID-19

Kesiapan menghadapi vaksin covid-19 adalah keseluruhan kondisi pada suatu individu yang mebuat individu tersebut siap untuk meberikan respon atau jawaban dengan cara tertentu terhadap situasi tertentu, sehingga untuk mencapai kesiapan tersebut diperlukan kondisi fisik dan psikis yang maksimal dalam menghadapi vaksin covid-19, sehingga ia bisa memberikan respon yang maksimal pula Slameto dalam (Andi, 2019)

(3)

2. Definisi operasional

Definisi operasional merupakan definisi berdasarkan karakteristik yang diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. (Nursalam, 2016) definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

(4)

TABEL3.1

DEFINISIOPERASIONAL

No. Variabel Definisi operasional Cara pengukuran Hasil ukur Skala

1. Persepsi masyarakat mengadapi vaksin covid-19

Merupakan pandangan atau tanggapan dari informasi yang diperoleh mengenai keyakinan terhadap kehalalan vaksin, kesediaan divaksinasi dan kapasitas tenaga kesehatan yang memberikan vaksin covid-19.

Pengembangan instrument Persepsi Masyarakat terhadap vaksin COVID-19. Instrmen terdiri dari 9 pertanyaan dengan skala likert empat poin (1-4) pada pilihan jawaban.

Skor pengukuran persepsi masyarakat

1. Persepsi dinyatakan positif apabila total nilai skor persepsi yang diperoleh dari responden ≥ dari total mean

2. Persepsi dinyatakan negative apabila total nilai skor yang diperoleh dari responden ≤ total mean

ordinal

(5)

2. Kesiapan

menghadapi vaksin covid-19

Merupakan orang yang bersedia menerima vaksin untuk menambah sistem imun tubuh dalam melawan virus corona.

Pengembangan instrument kesiapan menghadapi vaksin terdiri dari 12 butir pertanyaan dengan skala likert empat poin (1-4) pada pilihan jawaban.

Skor kesiapan menghadapi vaksin COVID-19

1. Apabila total nilai skor kesiapan yang diperoleh dari responden ≥ dari total mean dinyatakan kesiapan

tinggi

2. Apabila total nilai skor yang diperoleh dari responden ≤ total mean dinyatakan kesiapan rendah

ordinal

(6)

D. Populasi dan sampel 1. Populasi

Populasi dalam sebuah penelitian merupakan subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. (Nursalam, 2016) pada penelitian ini berdasarkan dari data di Desa Cipaku Kecamatan Paseh kabupaten Bandung populasi yang diambil adalah masyarakat di Desa Cipaku yang memasuki kriteria vaksinasi berdasarkan usia 18- 59 berjumlah 9.013 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila populasi disuatu wilayah besar, maka peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi. Dengan menggunakan teknik sampling yang dimana merupakan suatu proses menyeleksi dari populasi untuk dapat mewakili populasi, yaitu dengan cara memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan populasi. (Nursalam, 2016) Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 99 orang. Penentuan besar sampel pada penelitian ini adalah dengan menggunan rumus besar sampel slovin (Nursalam, 2016) yaitu sebagai berikut.

n = 𝑁

1+𝑁(𝑑)2 n = 9.013

1+9.013 (0,1)2 n = 9.013

1+9.013 (0,01) n = 9.013

91,13

n = 98,9 = 99 responden

Keterangan :

n = Besar sampel

(7)

N = Besar populasi

d = toleransi error

Yang akan digunakan untuk penelitian ini yaitu Nonprobability sampling dengan teknik pengambilan sampel mengunakan teknik purposive sampling a. Kriteria inklusi

1) Responden berusia 18-59 tahun

2) Responden yang tinggal di wilayahh Desa Cipaku b. Kriteria eksklusi

1) Penyintas COVID-19

2) Responden yang telah melakukan vaksin COVID-19

3) Responden dengan penyakit penyerta yang menjadi kontra indikasi vaksin COVID-19

E. Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam 2016)

1. Langkah-Langkah Dalam Teknik Pengumpulan Data a. Menentukan responden

Penetapan subjek biasanya direncanakan secara cermat karena analisis data dan interpretasi hasil bergantung pada akurasi jumlah subjek yang dipilih (Nursalam, 2016).

Sebelum dilakukan pengumpulan data, peneliti telah meminta izin kepada masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam penelitian ini. Pada saat pengumpulan data dilakukan di Desa Cipaku. Peneliti menentukan masyarakat

(8)

yang akan dijadikan responden penelitian yaitu sebanyak 99 responden berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi penelitian.

b. Informed consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden dengan memberikan lembar persetujuan Informed consent tersebut diberikan selama dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan menjadi responden. Tujuan Informed consent adalah agar responden mengerti maksud dan tujuan penelitian. Jika responden bersedia maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia peneliti harus menghormati hak pasien.

c. Angket

Angket adalah daftar pertanyaan atau pernyataan yang akan diberikan kepada responden dengan maksud agar orang/responden yang diberikan tersebut bersedia memberikan respons sesuai dengan permintaan pengguna.

Menurut cara memberikan respons, angket dibedakan menjadi dua jenis yaitu:

angket terbuka dan angket tertutup. Dalam penelitian ini menggunakan angket tertutup. Angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberikan tanda cetang pada kolom atau tempat yang sesuai (Nursalam, 2016)

Pengisian kuisioner dilaksanakan secara online menggunakan aplikasi google form, setelah formulir disebar maka responden atau sampel diminta

untuk mengisi google form yang telah dirancang. Permintaan tersebut dilakukan melalui WhatsApp. Hal itu dilakukan karena mengurangi penyebaran virus COVID-19. Peneliti kemudian melakukan editing data untu melakukan

(9)

klarifikasi, keterbacaan, konsistensi, dan kelengkapan data setelah data terkumpul.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti, sehingga jumlah instrumen yang digunakan dalam penelitian akan bergantung pada jumlah variabel yang akan diteliti. (Sugiyono, 2017).

1. Kuesioner Data Demografi

Kuisioner ini terdiri dari beberapa pertanyaan yang meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan.

2. Kuesioner Persepsi Masyarakat

Kuesioner persepsi masyarakat akan dikembangkan berdasarkan teori Health Belief Model (HBM). Konsep HBM yaitu menjelaskan factor determinan dari

perilaku kesehatan yang berorientasi pada personal beliefs atau persepsi dan keyakinan mengenai suatu penyakit atau kejadian tertentu dengan cara yang akan dilakukan untuk mengurangi kejadian tersebut. Pada saat ini HBM telah diadaptasi untuk menelaah berbagai perilaku kesehatan jangka panjang dan jangka pendek.

Berdasarkan teori tersebut terdapat 6 dimensi utama dalam HBM diantaranya.

perceived susceptibility, yang berarti anggapan akan adanya ancaman penyakit

yang bisa menimpa seseorang. Perceived severity, yaitu pertim, bangan terhadap tingkat keseriusan suatu ancaman, apabila makin serius suatu ancaman penyakit maka makin kuat dorongan seseorang untuk bertindak menghindarinya. Perceived benefits, yaitu pertimbangan keuntungan yang selalu menjadi salah satu

pertimbangan utama dalam mengambil suatu tindakan, Perceived barriers, merupakan pertimbangan hambatan yang mungkin akan dihadapi dalam mengambil suatu tidakan atau perubahan perilaku, cues to action meningkatkan motivasi

(10)

seseorang untuk bertindak, self-efficacy adalah keyakinan pada kemampuan seseorang untuk melakukan sesuatu

Pengukuran persepsi masyarakat dilakukan dengan menggunakan skala likert. Instrument persepsi masyarakat terdiri dari 15 butir pertanyaan dalam 4 point likert scale. Perolehan skor persepsi masyarakat merupakan hasil penjumlahan dari

seluruh skor pada setiap butir pertanyaan. Setelah dijumlahkan maka jumlah skor tersebut akan dimasukan kedalam kategori “persepsi positif” atau “persepsi negative”.

3. Kuisioner kesiapan menghadapi vaksin COVID-19

Kuisioner kesiapan menghadapi vaksin COVID-19 akan dikembangkan berdasarkan teori dari (Slameto,2010). Kuisioner ini mengukur tingkat kesiapan pada masyarakat menghadapi vaksin COVID-19. Berdasarkan konsep ini, indikator kesiapan terbagai menjadi tiga yaitu kesiapan mental, kesiapan diri, dan kesiapan belajar. Teori ini digunakan karena dinilai sesuai dengan kondisi munculnya wabah penyakit COVID-19 dan alternative untuk menanggulangi wabah tersebut dengan melakukan vaksinasi. Kondisi tersebut memunculkan kekhawatiran dan ketakutan akibat anggapan yang mungkin keliru terkait keefektifan vaksin tersebut.

Instrument kesiapan menghadapi vaksin COVID-19 terdiri atas 15 pertanyaan dalam empat poin skala likert. Perolehan skor kesiapan menghadapi vaksin COVID-19 merupakan hasil penjumlahan dari seluruh skor pada setiap butir pertanyaan. Setelah dijumlahkan maka jumlah skor tersebut akan dimasukan kedalam kategori “kesiapan tinggi” atau “kesiapan rendah”.

Skala disajikan dalam bentuk tertutup dengan menyediakan 4 pilihan jawaban yaitu: sangat setuju (SS) diberi nilai 4, setuju (S) diberi nilai 3, tidak setuju (TS)

(11)

diberi nilai 2, sangat tidak setuju (STS) diberi nilai 1. Peneliti meniadakan alternative jawaban ragu-ragu (R) dengan alasan sebagai beri kut:

a. alternative jawaban ragu-ragu mempunyai arti ganda, bisa diartikan belum dapat memberikan pilihan jawaban, dan bisa diartikan netral.

b. Tersedianya jawaban ditengah menimbulkan kencendrungan menjawab ditengah (central tendency effecti), terutama bagi mereka yang ragu-ragu antara setuju dan tidak setuju

Penggunaan alternative jawaban dimaksudkan untuk melihat kecendrungan pendapat responden ke arah setuu atau tidak setuju. Jika disediakan jawaban ditengah maka akan mengurangi banyaknya informasi yang akan di dapat dari responden (Hadi,2000:49). Dalam (Hannah, 2015).

Sebelum penelitian dilakukan instrumen yang dikembangkan yaitu instrument persepsi masyarakat dan instrument kesiapan menghadapi vaksin COVID-19, juga akan dilakukan uji validitas isi dan validitas konstruk serta uji reliabilitas. Hal ini dilakukan untuk menjamin bahwa instrument yang digunakan layak dan valid serta andal mengukur apa yang ingin diukur.

Agar mendapatkan hasil penelitian yang memuaskan, peneliti menyusun rancangan kisi-kisi instrument penelitian. Arikunto (2006, hlm 162) menyatakan bahwa kisi-kisi bertujuan untuk menunjukan keterkaitan antara variabel yang diteliti dengan sumber data atau teori yang diambil. Dalam penelitian ini, dari setiap variabel yang ada akan diberikan penjelasan, selanjutnya menentukan indicator yang akan diukur, hingga menjadi item pertanyaan. Adapun kisi-kisi Instrumen sebagai berikut.

(12)

TABEL1.2

KISI-KISIINSTRUMEN

no Variabel penelitian Indikator No item Jumlah

1. Persepsi Perceived

susceptibility

1, 6 2

Perceived severity

2, 7 2

Perceived benefits

3, 8 2

Cues to action 4, 9 2

Self efficiacy 5 1

2. Kesiapan Mental 10, 13, 18 3

Diri 11, 14, 16, 19 4 Belajar 12, 15, 17, 20,

21

5

G. Validitas dan reliabilitas 1. Uji validitas

Uji validitas instrument dalam penelitian ini menggunakan korelasi product moment, dikarenakan untuk mengetahui hubungan antar item butir pertanyaan

dalam kuisioner. Instrument dalam penelitian ini belum dilakukan uji validitas sehingga Uji validitas akan dilakukan kepada instrumen persepsi dan instrumen kesiapan yang dibuat sendiri oleh peneliti.

a. Validitas isi

Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasioal atau lewat profesional judgment. Validitas isi memastikan bahwa pengukuran memasukkan sekumpulan item yang memadai dan mewakili yang mengungkap konsep. Validitas isi harus memuat isi yang relevan dan tidak keluar dari batasan tujuan ukur.

Instrumen yang dibuat oleh peneliti yaitu instrumen persepsi masyarakat dan kesiapan menghadapi vaksin COVID-19. Peneliti meminta bantuan kepada Dosen

(13)

Ahli dibidang keperawatan Jiwa yang berkaitan dengan persepsi dan kesiapan, serta dosen pembimbing skripsi untuk menelaah apakah materi instrument telah sesuai dengan konsep yang akan diukur.

Setelah dilakukan expert judgment maka dilakukan uji coba instrument bukan pada sampel penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2010:183) yang menyatakan “untuk menguji validitas butir-butir instrument lebih lanjut, setelah dikonsulkan dengan ahli, maka selanjutnya diuji cobakan dan dianalisis dengan analisis item atau uji beda.”

b. Validitas konstruk

Validitas konstruk adalah sebuah gambaran yang menunjukkan sejauhmana alat ukur itu menunjukkan hasil yang sesuai dengan teori. Validitas konstruk dapat dilakukan dengan mengidetifikasi dan memasangkan butir-butir soal dengan tujuan-tujuan tertentu yang dimaksudkan untuk mengungkap tingkatan aspek kognitif terntentu. Seperti halnya dalam validitas isi, untuk menentukan tingkatan validitas konstruk, penyusunan butir soal dapat dilakukan dengan mendasarkan dari pada kisi-kisi alat ukur. (Hendryadi, 2017).

Uji validitas yang dilakukan peneliti dengan jumlah responden N= 30 responden dengan kriteria sampel yang sudah ditentukan. Pada taraf signifikansi 5%.

Berdasarkan uji validitas persepsi masyarakat dan kesiapan menghadapi vaksin covid-19 yang berjumlah 30 pertanyaan terdapat 21 pertanyaan yang valid dan 9 pertanyaan yang tidak valid. Hasil uji validitas yang di dapat dengan rentang nilai r hasil = 0,504-0,919 maka dapat disimpulkan r hitung > r tabel (0,361). Dari hasil tersebut maka data pertanyaan tentang persepsi masyarakat dan kesiapan menghadapi vaksin covid-19 dinyatakan valid.

(14)

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah hasil yang pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tanpa diukur atau diamati dalam waktu yang berlainan (Nursalam,2013). Uji reliabilitas instrument dalam penelitian ini menggunakan rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach. Suatu instrument dinyatakan reliabel bila koefisien reliabilitasnya minimal 0,6 (Arikunto,2013).

Setelah dilakukan uji reliabilitas didapatkan hasil dengan nilai r alpha croncbach 0,960. Dari hasil tersebut pertanyaan tentang persepsi masyarakat

dengan kesiapan menghadapi vaksin covid-19 dinyatakan reliabel dengan jumlah butir pertanyaan 21 pertanyaan.

H. Teknik analisa data 1. Pengolahan Data

Setelah semua data terkumpul, langkah yang akan dilakukan oleh peneliti adalah mengolah data agar dapat disimpulkan atau diinterpretasikan menjadi suatu informasi. Penelitian melakukan pengolahan data dengan dibantu oleh program analisis statistic komputer (Notoatmodjo, 2010). Dalam melakukan proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus dilalui di antaranya sebagai berikut.

a. Editing

Editing adalah penyunting yang dilakukan secara langsung oleh peneliti

terhadapkuisoner untuk melihat kelengkapan data. pada penelitian ini dilakukan dengan cara : 1) memeriksa kelengkapan data jika terdapat data yang tidak sesuai atau bias data akan digantikan dengan data reponden lain, 2) memeriksa kesesuaian jawaban dengan kisi-kisi jawaban yang sudah peneliti buat agar memudahkan dalam melakukan pengolahan selanjutnya.

(15)

b. Coding

Coding merupakan pertanyaan yang diberi kode sesuai dengan petunjuk coding.

Untuk menyederhanakan data ini dilakukan perubahan data berbentuk huruf menjadi berbentuk angka. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan proses atau pengolahan dan penganalisisan data dengan cara memberikan kode pada setiap jawaban sesuai dengan tujuan pengumpulan data. dan coding juga dapat mempercepat saat memasukan data menggunakan aplikasi komputer.

c. Processing

Setelah semua jawaban kuisoner terisi penuh, benar dan data sudah di coding maka langkah selanjutnya adalah memproses data agar dianalisis. Proses pengolahan data dilakukan dengan cara memindahkan data dari kuisoner ke paket program komputer pengolahan data statistik.

d. Cleaning

Cleaning adalah kegiatan pembersihan seluruh data supaya terhindar dari

kesalahan sebelum dilakukan proses analisis data. peneliti memeriksa kembali seluruh proses mulai dari pengkodean serta memastikan bahwa data yang di input tidak terdapat kesalahan sehibgga analisis dapat dilakukan dengan benar.

2. Analisis data

Analisis data diolahan secara manual maupun menggunakan komputer. Analisis data dilakukan untuk membuktikan hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan (Notoatmodjo, 2010)

a. Analisis Univariat

Analisis univariate dilakukan untuk mendeskripsikan karakteristik dengan menggunakan table distribusi frekuensi berdasarkan variable independen dan variable dependen yang akan diteliti. Analisis mengenai Persepsi dan Kesiapan

(16)

ini akan digunakan dengan metode pertimbangan Usia, Jenis Kelamin, pendidikan responden.

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat ini bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel dependen dan variabel independen. Pada penelitian ini untuk menguji hubungan antara variabel menggunakan analisis uji statistik non parametrik Spearman Rank. Menurut Sugiyono (2018), uji statistik Spearman Rank ini digunakan

karena datanya berskala ordinal maka data tidak perlu dilakukan uji normalitas karena data dianggap tidak normal (Sugiyono, 2018).

Rumus Spearman Rank:

𝜌 = 1 6 ∑ 𝑏𝑖2 𝑛 (𝑛2− 1) Keterangan:

ρ = Koefisien korelasi Spearman Rank

bi = Selisih peringkat setiap data n = Jumlah data

Rumus ini memberi interpretasi terhadap ρ, interpretasi sederhana dengan membandingkan dengan tabel rHo. Dari tabel rHo tersebut dapat dilihat bahwa n pada taraf kesalahan 5%. Jika rHo hitung lebih besar dari rHo tabel pada taraf kesalahan 5%, maka hal ini berarti ada kesesuaian yang nyata atau signifikan.

I. Prosedur penelitian

Penelitian ini meliputi tiga tahap yaitu tahap persiapan penelitian, tahap pelaksanaan penelitian dan tahap akhir penelitian.

(17)

1. Tahap Persiapan Penelitian

Tahap penelitian merupakan tahapan yang akan dilakukan pada proses penelitian. Pada tahap persiapan peneliti menetukan topik penelitian dan melakukan studi fenomena sesuai dengan topik penelitian yang telah dipilih yaitu di Desa Cipaku. Selanjutnya peneliti mengajukan judul sesuai dengan fenomena yang ditemukan. Kemudian peneliti melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing.

Setelah peneliti menyusun proposal penelitian, kemudian mengajukan permohonan izin penelitian dari Universitas ‘Aisyiyah Bandung yang kemudian ditujukan kepada Kepala Desa Cipaku.

2. Tahap Pelaksanaan

Peneliti memilih sesuai responden yang diteliti yaitu masyarakat Desa Cipaku yang memnuhi kriteria vaksinasi. Setelah itu peneliti melakukan kontrak dengan responden dan memberikan informasi penelitian dengan jelas, kemudian meminta persetujuan untuk menjadi responden, pengambilan data dilaksanakan selama satu hari.

3. Tahap Akhir

Tahap akhir adalah tahap dimana peneliti sudah melakukan penelitian dan menyusun laporan akhir. Setelah data terkumpul peneliti melakukan penyusunan laporan hasil penelitian sesuai dengan pedoman yang ditentukan, kemudian peneliti melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing dan menyelesaikan perbaikan sesuai revisi dari dosen pembimbing, Setelah itu peneliti membuat laporan akhir untuk mempersentasikan hasil dari penelitian, peneliti melakukan perbaikan sesuai revisi dari dosen penguji, setelah itu peneliti mendokumentasikan hasil penelitian.

(18)

J. Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2021 hingga bulan Juli 2021 di Desa Cipaku dengan menggunakan kuisioner.

K. Etika penelitian

Prinsip etika dalam penelitian dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu prinsip manfaat, prinsif menghargai hak asasi manusia, dan prinsip keadilan (Nursalam, 2016) Adapun etika dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Prinsip Manfaat

a. Bebas dari Penderitaan

Penelitian yang dilakukan ini, peneliti memberikan kuisioner tanpa adanya intervensi atau perlakuan pada responden, sehingga tidak mengakibatkan penderitaan kepada responden. Responden akan diberi cendera mata berupa satu buah bolpoin.

b. Bebas dari Eksploitasi

Responden dalam penelitian ini diyakinkan bahwa partisipasi dan informasi yang telah diberikan oleh responden dalam penelitian ini tidak akan dipergunakan dalam hal-hal yang dapat merugikan responden. Data kuisioner hasil penelitian akan dianalisis kemudian akan musnahkan dengan cara dibakar/dihanguskan setelah analisis selesai dilakukan.

2. Prinsip Menghargai Hak Asasi Manusia (Respect Human Dignity) a. Hak untuk ikut/tidak menjadi responden (right to self determination)

Penelitian ini memberikan hak kepada responden, pengisisan kuisioner melalui penyebaran link kuisioner seacara online, pengisian dapat dilakukan dirumah masing-masing. kemudian apabila responden menolak untuk

(19)

berpartisipasi maka peneliti tidak akan memberikan sanksi apapun dan mempersilahkan responden untuk tidak megikuti penelitian.

b. Informed Consent

Sebelum melakukan penelitian, responden terlebih dahulu membaca tujuan dari penelitian, manfaat, dan prosedur penelitian dari penelitian yang akan dilakukan sehingga responden dapat memahami maksud dari penelitian ini.

Setelah itu, peneliti meminta kesediaanya untuk mengikuti penelitian, jika responden bersedia maka responden diminta untuk memilih jawaban bersedia menjadi responden pada link persetujuan yang telah disediakan oleh peneliti.

c. Privasi Identitas (Anomility)

Penelitian yang dilakukan ini, peneliti memberikan hak kepada responden untuk tidak mencantumkan nama dan indentitasnya. Hal ini bertujuan untuk menjaga privasi dari responden yang mengikuti penelitian ini.

3. Prinsip Keadilan (Right to Justice)

Prinsip keadilan yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu peneliti tidak membeda-bedakan antara responden satu dengan responden lainnya. Setiap responden diperlakukan sama dan waktu pengisian kuisioner semua responden diberi waktu yang sama.

Referensi

Dokumen terkait

Data tersebut diperoleh dari hasil observasi kegiatan guru dan aktivitas belajar siswa, serta dari angket respon guru dan siswa yang menggambarkan keterlaksanaan

Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan

Berdasarkan data di atas, penulis menarik simpulan bahwa ada dua (2) tindakan antisosial yang dilakukan Yuno, yaitu tidak peduli dengan keselamatan orang lain

Paling tidak terdapat tiga macam bentuk pengendalian konflik, yakni : 1) Konsiliasi, iaitu pengendalian konflik yang dilakukan dengan melalui lembaga-lembaga tertentu

Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan penelitian mengenai kelayakan finansial usaha perbibitan sapi bali dengan menerapkan sistem integrasi tanaman-ternak

Ginjal bisa kehilangan fungsinya sehingga tidak bisa mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme dari dalam tubuh, bahkan zat-zat yang masih bisa dipergunakan tubuh seperti glukosa

Karena ada beberapa faktor yang membatasi produksi optimal seperti (bahan baku, kapasitas mesin, tenaga kerja, modal/dana dan jumalah permintaan atau jumlah penjualan) maka

Dengan hal tersebut peneliti banyak menjumpai beberapa hal,misalnya bahwa tidak semua pekerja freelance hanya bekerja dirumah produksi 700 pictures dalam produksi film catatan harian