SUHU PEMUAIAN KALOR
ATHIYAH KUMALA SARI
MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS VII
INFORMASI UMUM
Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan berkembang adalah beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, mandiri, kreatif gotong royong, berkebinekaan global dan bernalar kritis.
Sarana dan Prasarana
Tayangan power point, LKPD, Laptop Sumber belajar: Buku IPA Kelas 7, Bacaan tentang suhu dan pemuaian Target Peserta Didik
Siswa reguler
Model Pembelajaran Hybrid Learning (Inkuiri) Identitas
Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Tahun Pelajaran Kelas
Fase/Domain Alokasi waktu
: SMP Labschool Kebayoran : IPA
: 2021/2022 : VII
: D / Suhu Pemuaian Kalor : 6x40 menit
Kompetensi Awal
Kemampuan benda menghantarkan panas Pengaruh suhu terhadap pemuaian benda
INKUIRI
Apa yang saya telah ketahui sebelumnya?
Apa yang ingin saya ketahui?
1. Bertanya
Apa hubungan yang saya pelajari dengan dunia?
Bagaimana saya bisa berkontribusi?
4. Melakukan Aksi
Apa yang ingin saya pelajari lebih lanjut?
Bagaimana cara saya belajar lebih lanjut?
2. Menyelidiki
Bagaimana saya mengorganisir hasil penelitian? Bagaimana saya tahu bahwa saya sudah mendapat informasi yang dibutuhkan?
3. Diskusi
SIKLUS BELAJAR
KOMPONEN INTI
Capaian Pembelajaran
Peserta didik mampu mengukur besaran suhu yang diakibatkan oleh energi kalor yang diberikan, sekaligus dapat membedakan isolator dan konduktor kalor.
Tujuan Pembelajaran Pertemuan 1
Peserta didik dapat mengetahui pengertian suhu dan termometer serta jenis termometer melalui kegiatan literasi dan diskusi.
Peserta didik dapat membandingkan skala suhu dengan dengan termometer skala suhu yang telah dikenal melalui kegiatan literasi dan diskusi.
Pertemuan 2
• Peserta didik dapat membuktikan satu faktor yang mempengaruhi pemuaian melalui kegiatan percobaan sederhana dan diskusi kelompok.
Pertemuan 3
• Peserta didik dapat mendeskripsikan hubungan kalor dengan suhu dan perubahan wujud dengan benar melalui kegiatan praktikum, diskusi, dan literasi
• Peserta didik dapat menyelidiki pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan wujud benda melalui analisis kegiatan praktikum.
Pertemuan 4
• Peserta didik dapat memahami macam macam perpindahan kalor dengan mengaitkan pada peristiwa sehari-hari
KOMPONEN INTI
Pemahaman Bermakna
Pernahkah kamu membayangkan seperti apa kehidupan kita tanpa adanya energi panas atau kalor? Energi panas sangat penting bagi kehidupan. Energi panas, juga disebut energi termal, adalah energi yang digunakan benda karena pergerakan molekulnya, dan panas dapat ditransfer dari satu benda ke benda lain.
Pertanyaan Pemantik
Mengapa manusia bisa merasakan panas atau dingin?
Apakah alat indra bisa mengukur panas atau dingin itu dengan angka yang akurat?
Mengapa pada pemasangan rel kereta api dipasang celah?”
Jika minyak goreng dan air yang massanya sama, dipanaskan dalam waktu yang sama, apakah akan diperoleh kenaikan suhu yang sama juga?
Bagaimana setrika dapat menghaluskan pakaian? Bagaimana air yang dipanaskan dalam panci dapat mendidih?
KOMPONEN INTI
Kegiatan Pembelajaran :Suhu, Pemuaian dan Kalor
Pendahuluan • Guru mengucapkan salam pembuka.
• Salah satu peserta didik memimpin berdoa dan mengumandangkan 7 nilai dasar Labschool sebelum pembelajaran dimulai.
• Guru mengecek kehadiran peserta didik dibarengi dengan bertanya kondisi peserta didik.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
• Guru mengemukakan manfaat pembelajaran dengan menyebutkan pemahaman bermakna.
• Guru memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan kompetensi awal yang harus dimiliki peserta didik.
Inti Langkah-Langkah pembelajaran Inkuiri Bertanya
• Guru bertanya pertanyaan pemantik
• Setelah peserta didik menjawab, guru memberikan pertanyaan lanjutan berupa analisis permasalahan untuk melatih bernalar kritis siswa
• Peserta didik membangun pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari Investigasi
• Peserta didik diberikan LKPD
• Peserta didik mengamati materi suhu, pemuaian dan Kalor yang terdapat pada LKPD ataupun tayangan
• Peserta didik mengumpulkan informasi untuk menyelesaikan LKPD Menginterpretasi
• Peserta didik mengolah data yang sudah mereka dapatkan melalui pengamatan dengan bantuan pertanyaan yang ada di LKPD Diskusi
• Peserta didik berdiskusi mengenai hasil pengamatannya masing-masing Refleksi
• Peserta didik memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber.
Penutup • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya hal yang belum dipahami.
• Guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
Praktikum Suhu Pemuaian Kalor
Apa masalah yang diamati?
Apa yang akan terjadi?
Alat dan bahan apa sajakah
yang digunakan?
Apa sajakah langkah praktikum?
Apa yang ternyata terjadi?
Apa kesimpulan
praktikum?
PRAKTIKUM PEMUAIAN
ALAT DAN BAHAN
- Balon
- Botol
- Wadah
- Air Panas
- Air Dingin
LANGKAH KERJA PRAKTIKUM PEMUAIAN
Bukalah tutup botol kemudian pasangkan balon pada mulut botol
Gantilah air panas yang ada dalam wadah dengan air
dingin
Tuangkan air panas ke dalam wadah, lalu letakkan botol ke
dalam wadah yang telah disediakan
Tunggulah beberapa saat dan amati perubahan yang
terjadi pada
Balon, lalu catat hasilnya ke dalam tabel pengamatan
Tunggulah beberapa saat dan amati perubahan yang
terjadi pada balon, kemudian catat hasilnya ke dalam tabel
pengamatan
Jawab pertanyaan dan buatlah kesimpulan dari hasil pengamatan yang telah kalian
lakukan
1 2 3
4 5 6
DATA HASIL PENGAMATAN
No. Kondisi Air Perubahan Balon
1 Air panas
2 Air dingin
PERTANYAAN
1. Apa yang terjadi pada balon ketika botol diletakkan pada wadah yang di isi air panas?
Mengapa hal tersebut dapat terjadi?
2. Apa yang terjadi pada balon ketika botol diletakkan pada wadah yang di isi air dingin?
Mengapa hal tersebut dapat terjadi?
3. Hal apakah yang menyebabkan perubahan pada balon? Apakah ada pengaruh suhu terhadap pemuaian zat gas pada percobaan tersebut?
4. Apa yang dapat kalian simpulkan dari percobaan yang telah dilakukan?
TERMOMETER
SEDERHANA
PERCOBAAN ASAS BLACK
ALAT DAN BAHAN
Gelas bening 1 buah, es batu secukupnya, air
teh panas secukupnya,
stopwatch
LANGKAH KERJA
1
Siapkan alat dan bahan
3 5
2
Masukkan air teh4
panas ke dalam gelas yang telah
berisi es batu
Lihat apa yang terjadi, kemudian
tuliskan pada tabel hasil pengamatan Masukkan es batu
ke dalam gelas bening, diisi
sampai setengah gelas
Tunggu hingga 5 menit
DATA HASIL PENGAMATAN
No. Kondisi Es Batu Kondisi Air Teh Panas Sebelum
dicampur
Setelah dicampur
Sebelum dicampur
Setelah dicampur
PERTANYAAN
1. Mana yang memilki suhu paling rendah sebelum dicampurkan?
2. Mana yang memilki suhu paling tinggi sebelum dicampurkan?
3. Bagaimana suhu campuran es batu dengan air teh panas setelah dicampur?
4. Apa yang terjadi pada es batu setelah dicampur?
5. Apa yang terjadi pada air teh panas setelah dicampur?
6. Antara es batu dan air teh panas, manakah yang melepas kalor pada peristiwa tersebut?
7. Antara es batu dan air teh panas, manakah yang menerima kalor pada peristiwa tersebut?
8. Apa yang dapat kalian simpulkan dari percobaan yang telah dilakukan?
PRAKTIKUM PERPINDAHAN
KALOR
ALAT DAN BAHAN
Pembakar Bunsen, korek
api, sendok logam, tetesan
lilin
01 02 03
Nyalakan bunsen dengan menggunakan korek api.
Amati peristiwa apa yang terjadi, kemudian
jawablah pertanyaan yang diberikan
Dekatkan ujung sendok yang terdapat tetesan lilin ke api yang menyala.
Langkah Kerja
DATA HASIL PENGAMATAN
Sebelum dipanaskan Setelah dipanaskan Suhu ujung sendok Panas / tidak *) Panas / tidak *) Keadaan lilin Tetap berada disendok/
jatuh dari sendok *)
Tetap berada disendok/
jatuh dari sendok *)
*) coret salah satu
PERTANYAAN
1. Mengapa tetesan lilin jatuh dari sendok?
2. Pada posisi tetesan lilin manakah yang jatuh lebih dulu?
3. Adakah bagian sendok logam yang berpindah (partikel dalam sendok)?
4. Gambarlah arah aliran kalor dari api ke sendok!
A
B
C
A
B
C
A
B
C
01 02 03
Hal yang ingin saya pelajari
lebih dalam. Hal yang saya pelajari hari
ini.
Hal yang masih
membingungkan bagi saya.
Refleksi
Asesmen
• Asesmen sikap (penilaian diri dan penilai teman sebaya)
• Asesmen formatif secara tertulis (pengerjaan LKPD dan diskusi)
Pengayaan dan Remedial
Pengayaan dilakukan jika peserta didik memiliki capaian tinggi kemudian diberikan tingkatan kompetensi yang lebih tinggi untuk mengembangkan kompetensi secara optimal.
Remedial dilakukan bagi peserta didik yang mengalami kesulitan. Guru memberikan pendampingan atau pembelajaran ulang sesuai dengan tingkat capaian peserta didik.
Refleksi
Apa yang dapat diperbaiki dari seluruh proses pembelajaran?
Bagaimana keterlibatan peserta didik?
Apa saja kesulitan yang dialami peserta didik?
KOMPONEN INTI
Bahan bacaan guru dan peserta didik Buku ajar IPA kelas 7
Bahan bacaan tentang suhu, pemuaian dan kalor
Daftar Pustaka
Wahono, dkk. 2016. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII. Jakarta:Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud Slamet P. 2017. Buku Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Bumi Aksara
Teddy & Bintari. 2017. IPA Fisika. Jakarta: Erlangga
Victoriani, dkk.2021. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP Kelas VII. Jakarta:Pusat Kurikulum dan Perbukuan LAMPIRAN
01 02 03
Suhu adalah derajat panas atau dingin suatu benda
Suhu harus diukur secara kuantitatif dengan alat ukur suhu yang disebut termometer.
Benda yang panas mempunyai derajat panas lebih tinggi daripada benda yang dingin.
Apa itu suhu?
Rentang Skala Termometer
Termometer C R F K
Skala termometer x y
X Y
Xa
Xb
Ya
Yb
Tx Ty
𝑇𝑥 − 𝑋𝑏
𝑋𝑎 − 𝑋𝑏 = 𝑇𝑦 − 𝑌𝑏 𝑌𝑎 − 𝑌𝑏 Keterangan:
Xa = titik tetep atas termometer X Ya = titik tetep atas termometer Y Xb = titik tetep atas termometer X Yb = titik tetep atas termometer Y Tx = Suhu termometer X
Ty = Suhu termometer y
CONTOH SOAL
Suhu air di dalam gelas tercatat 80
0X seperti pada gambar di bawah ini, Besar suhu dalam skala Celcius adalah…
❖
𝑇𝑥 −𝑋𝑏𝑋𝑎 −𝑋𝑏
=
𝑇𝐶 −𝐶𝑏𝐶𝑎 −𝐶𝑏
❖
80 −40120 −40
=
𝑇𝐶 −0100 −0
❖
4080
=
𝑇𝐶100
❖ 𝑇𝐶 =
(40×100)80
= 50℃
PEMUAIAN PANJANG ZAT PADAT
Alat Musschenbroek
Pada logam yang berbeda pertambahan panjang benda karena pemuaiannya juga berbeda.
Besaran yang menentukan pemuaian panjang zat padat adalah koefisien muai panjang. Koefisien
muai panjang suatu zat padat adalah bilangan yang menunjukkan pertambahan panjang tiap satu satuan panjang zat itu jika suhunya dinaikkan 1oC.
Sebagai contoh, jika muai panjang kaca 9 x 10-6/oC berarti jika 1 meter kaca suhunya bertambah 1oC maka panjangnya bertambah 0,000009 meter. Tabel berikut menunjukkan koefisien muai panjang
beberapa bahan.
Jenis Bahan
Koefisien Muai Panjang
(/
oC)
Kaca biasa 0,000009
Kaca Pyrex 0,000003
Aluminium 0,000026
Kuningan 0,000019
Baja 0,000011
Tembaga 0,000017
Koefisien Muai Panjang
𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑚𝑢𝑎𝑖 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 = 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑥 𝑘𝑒𝑛𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑢ℎ𝑢
Pertambahan panjang merupakan panjang akhir dikurangi panjang mula-mula (Lt – Lo).
Panjang benda setelah pemuaian (L ) adalah L = Lo + ∆L 𝛼 = ∆𝐿
𝐿𝑜 × ∆𝑇
Contoh soal
Kuningan panjang mula-mula 100 cm dengan koefisien muai panjang 0,000019/°C dipanaskan dari suhu 10 °C sampai 110 °C akan bertambah panjang sebesar ... cm.
Penyelesaian:
Lo = 100 cm α = 0,000019/°C
∆T = 110°C -10°C = 100 °C
∆𝑳 = 𝜶 × 𝑳𝒐 × ∆𝑻 = 0,000019/°C x 100 cm x 100 °C = 0,19 cm Jadi logam kuningan akan bertambah Panjang sebesar 0,19 cm
01 02 03
Kalor merupakan salah satu bentuk perpindahan energi dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu lebih rendah.
Satuan kalor yang populer (sering digunakan pada bidang gizi) adalah kalori dan kilokalori.
Sebagai bentuk energi, dalam SI kalor mempunyai satuan joule (J).
Apa itu kalor?
❖ Kalor jenis atau sifat khas suatu zat adalah jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg zat sebesar 10C
✓ Setiap zat memiliki kalor jenis yang berbeda-beda
KALOR JENIS
➢
menaikan suhu suatu benda
Pengaruh kalor terhadap suatu benda
➢
merubah wujud suatu benda
HUBUNGAN KALOR DAN KENAIKAN SUHU
m
1=50gr m
2=100grSemakin besar massa (m) benda semakin banyak kalor (Q) yang dibutuhkan untuk menaikkan suhunya
Q ~ m
HUBUNGAN KALOR DAN KENAIKAN SUHU
Jumlah kalor (Q) yang diperlukan untuk
menaikan suhu berbeda untuk setiap jenis zat Q ~ c
minyak air
HUBUNGAN KALOR DAN KENAIKAN SUHU
Semakin besar kenaikkan suhunya semakin besar jumlah kalor yang diperlukan
Q ~ ΔT
ΔT = 50
0C
ΔT = 25
0C
Kalor
Dari ketiga kondisi di atas, dapat disimpulkan:
Makin besar massa benda, kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu makin besar pula.
Kalor untuk menaikkan suhu benda bergantung pada jenis benda itu.
Makin besar kenaikan suhu benda, kalor yang diperlukan makin besar pula.
Jika simpulanmu ini dirumuskan secara matematis, dapat ditulis:
kalor yang diperlukan untuk kenaikan suhu = massa benda x kalor jenis x kenaikan suhu
𝑸 = 𝒎 × 𝒄 × ∆𝑻
Q = Kalor ( J ) m = massa ( Kg )
c = kalor jenis ( J/Kg 0C)
∆T = Perubahan Suhu
01 02 03
Untuk mengubah wujud benda, seperti
mendidihkan air yang mengubah zat cair menjadi gas diperlukan kalor.
Kalor laten adalah Jumlah kalor yang dibutuhkan untuk mengubah wujud 1 kg zat.
Kalor yang diperlukan benda untuk merubah wujud disebut kalor laten.
Apa itu kalor laten?
➢ Pada perubahan wujud benda tidak terjadi perubahan suhu.
➢ Kalor laten terdiri dari kalor penguapan/ pengembunan dan kalor lebur/ beku.
Kalor laten
Keterangan
Q = kalor yang dibutuhkan/dilepas untuk berubah wujud (J) m = massa zat yang berubah wujud (kg)
L = kalor lebur atau kalor beku (J/kg)
U = kalor penguapan atau kalor pengembunan (J/kg)
Perubahan Wujud Zat
Padat cair
gas 1 2
4 3
6
5
➢ Perubahan wujud zat yang memerlukan kalor yang mencair(1), menguap (3), dan menyublim(5).
➢ Perubahan wujud zat yang melepas kalor yang membeku(2), mengembun (4), dan menghablur (6).
Contoh Soal
❖ Berapakah kalor yang diperlukan untuk meleburkan 100 gram air dalam keadaan beku (es), jika kalor lebur air tersebut 340.000 J/kg?
Penyelesaian:
Diketahui: m = 100 gr = 0,1 kg L = 340.000 J/kg Ditanya: Q ?
𝑄=𝑚 ×𝐿
𝑄=0,1 kg ×340.000 J/kg 𝑄=34.000 𝐽
B
A
C
D E
-10 0 100 T( C)0
Q( J )
𝑸𝑨𝑩 = 𝒎 × 𝒄 𝒆𝒔 × ∆𝑻 𝑸𝑩𝑪 = 𝒎 × 𝑳 𝒆𝒔
𝑸𝑪𝑫 = 𝒎 × 𝒄 𝒂𝒊𝒓 × ∆𝑻
𝑸𝑫𝑬 = 𝒎 × 𝑼
cair
es
uap
Keterangan
Q = Kalor ( J )
m = massa ( Kg )
c = kalor jenis ( J/Kg 0C)
∆T = Perubahan Suhu (0C) L = Kalor Lebur (J/kg) U = Kalor Uap (J/kg)
GRAFIK KALOR DAN KENAIKAN SUHU
B
A
C
D E
-10 0 100 T( C)0
Q( J )
𝑸𝑨𝑩 = 𝒎 × 𝒄 𝒆𝒔 × ∆𝑻 𝑸𝑩𝑪 = 𝒎 × 𝑳 𝒆𝒔
𝑸𝑪𝑫 = 𝒎 × 𝑪 𝒂𝒊𝒓 × ∆𝑻
𝑸𝑫𝑬 = 𝒎 × 𝑼
cair
es
uap
Keterangan
= Proses B-C dan D-E mengalami perubahan wujud dan tidak mengalami kenaikan suhu
= Proses A-B dan C-D mengalami kenaikan suhu
Diketahui massa es sebesar 100gr.
Hitung kalor yang dibutuhkan pada Proses A – D ?
Jika:
c es = 2100 J/Kg 0C
L = 340.000 J/Kg
m = 100 gr = 0,1Kg
B
A
C
D E
-10 0 100 T( C)0
Q( J )
𝑸𝑨𝑩 = 𝒎 × 𝒄 𝒆𝒔 × ∆𝑻 𝑸𝑩𝑪 = 𝒎 × 𝑳 𝒆𝒔
𝑸𝑪𝑫 = 𝒎 × 𝑪 𝒂𝒊𝒓 × ∆𝑻 𝑸𝑫𝑬 = 𝒎 × 𝑼
cair
es
uap
Contoh Soal
Penyelesaian Soal
Proses 4 Hitung Q total
𝑄 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑄𝐴𝐵 + QBC + QCD
= 2100 𝐽 + 34.000 𝐽 + 42.000𝐽
= 78.100𝐽
Proses 1 Hitung QA-B 𝑄𝐴𝐵 = 𝑚 × 𝑐𝑒𝑠 × ∆𝑇
= 0,1 𝐾𝑔 × 2100 𝐽/𝐾𝑔0𝐶 × 0 − −10 0𝐶
= 0,1 × 2100 𝐽 × 10
= 2100 𝐽
Proses 2 Hitung QB-C 𝑄𝐵𝐶 = 𝑚 × 𝐿
= 0,1 𝐾𝑔 × 340.000 𝐽/𝐾𝑔
= 34.000 𝐽
Proses 3 Hitung QC-D 𝑄𝐶𝐷 = 𝑚 × 𝑐 𝑎𝑖𝑟 × ∆𝑇
= 0,1 𝐾𝑔 × 4.200 𝐽/𝐾𝑔0𝐶 × 100 − 0 0𝐶
= 0,1 × 4.200 𝐽 × 100
= 42.000 𝐽
“Bila sebuah sistem/benda melepas kalor maka akan ada sistem/benda lain yang menerima kalor dengan jumlah yang sama”
AZAS BLACK
Q lepas = Q terima
➢ 200 gram air bersuhu 280C dicampur dengan 20 gr air bersuhu 720C. Jika kalor jenis air 4200 J/kg0C, maka suhu air campuran yang terjadi adalah?
m1=200 gram T1 = 280C (menerima kalor) m2=20 gram T2 = 720C (melepas kalor)
Q lepas = Q terima
200 gr x c air x (72-Tc) = 20 gr x c air x (Tc-28) 200 gr x (72-Tc) = 20 gr x (Tc-28) : 20
10x (72-Tc) = (Tc-28) 720- 10 Tc = Tc – 28
11 Tc = 748 Tc = 68 0C
Contoh Soal
Kalor merupakan energi panas yang bisa
berpindah dari benda yang bersuhu lebih tinggi menuju benda yang
bersuhu lebih rendah.
Berdasarkan daya hantar kalor, benda dibedakan menjadi dua:
1) Konduktor, yaitu zat yang mempunyai daya hantar kalor dengan baik.
2) Isolator, yaitu zat yang mempunyai daya hantar kalor kurang baik.
Bahan yang mampu
menghantarkan panas dengan baik disebut konduktor.
PERPINDAHAN KALOR
KONDUKSI
RADIASI KONVEKSI
PERPINDAHAN KALOR
➢
Konduksi merupakan perpindahan panas melalui suatu bahan tanpa disertai dengan perpindahan partikel-partikel pada bahan tersebut.
➢
Pada perpindahan kalor konduksi yang berpindah hanyalah energi kalor.
➢
Benda yang jenisnya berbeda memiliki kemampuan menghantarkan panas secara konduksi (konduktivitas) yang berbeda pula.
KONDUKSI
➢
Konveksi yaitu perpindahan panas dari satu bagian ke bagian yang lain bersama dengan gerak fisik dari partikel-parikel bendanya.
➢
Konveksi dapat terjadi pada zat cair dan gas (udara/angin).
KONVEKSI
➢
Radiasi adalah perpindahan kalor atau panas tanpa membutuhkan zat perantara atau medium.
RADIASI
Bagaimana termos dapat mencegah perpindahan kalor baik secara konduksi,
konveksi, maupun radiasi ?
Latihan Soal
1. Suatu benda diukur suhunya menggunakan termometer Reamur, diperoleh hasil 50°R.
Berapa suhu benda tersebut jika diukur dengan termometer Kelvin?
2. Tentukan kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu 2 kg air, sehingga suhunya naik 500C. Kalor jenis air 4200 J/kg0C
4. Segelas air bermassa 50 gram bersuhu 100oC dimasukkan kedalam 100 gram air bersuhu 20oC. Tentukan suhu akhir campuran ini.
3. Sendok logam, sendok plastik, dan sendok keramik diletakkan pada air panas. Setelah 15 detik, adakah sendok yang terasa paling panas?
Coba jelaskan!
GLOSARIUM
Energi Panas
Kalor
Kalor Jenis Konduksi
Konveksi
Sebuah energi yang menghasilkan panas dan jika energi panas diberikan pada sebuah benda maka akan membuat perubahan suhu pada benda tersebut.
Salah satu bentuk energi yang dapat diterima / dilepaskan oleh suatu benda melalui radiasi, konveksi, atau konduksi.
Jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu satu gram zat sebesar satu derajat Celsius.
Perpindahan kalor melalui zat penghantar tanpa disertai perpindahan bagian-bagian zat itu.
Perpindahan panas yang disertai pergerakan molekul-molekul pada fluida (yaitu cairan atau gas).
GLOSARIUM
Panas
Radiasi Suhu
Termometer
Energi yang berpindah akibat perbedaan suhu. Panas bergerak daridaerah bersuhu tinggi ke daerah bersuhu rendah.
Perpindahan panas yang dipancarkan oleh sebuah benda sebagai akibat suhunya.
Derajat panas benda.
Alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu.