• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA: DORETHY E. JOHNSON, MADALIENE LIENENGER, SISTER CALLISTA ROY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA: DORETHY E. JOHNSON, MADALIENE LIENENGER, SISTER CALLISTA ROY"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KEPERAWATAN KELUARGA

MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA: DORETHY E. JOHNSON,

MADALIENE LIENENGER, SISTER CALLISTA ROY

Disusun Oleh :

1) NI KADEK ARIYASTUTI (P07120214007)

2) PUTU EPRILIANI (P07120214010) 3) IDA AYU DIAH N. KENITEN (P07120214039)

DIV KEPERAWATAN TINGKAT 2 SEMESTER III

KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN 2015

(2)

A. PENDAHULUAN

1. KONSEP-KONSEP KUNCI 2. PETUNJUK

3. TUJUAN PEMBELAJARAN a. Tujuan Pembelajaran Umum b. Tujuan Pembelajaran Khusus B. PENYAJIAN MATERI

C. TUGAS DAN LATIHAN D. PENUTUP

1. RANGKUMAN 2. TES AKHIR BAB

Soal

E. DAFTAR PUSTAKA

(3)

BAB I PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN

Perkembangan berbagai konsep dan teori dalam keperawatan berlandaskan kerangka konsep yang merupakan pandangan dan keyakinan keperawatan, yaitu pandangan tentang keperawatan sebagai suatu kegiatan, manusia sebagai klien, kesehatan serta lingkungan dari klien dan perawat yang kemudian dikenal sebagai paradigm keperawatan. Paradigm keperawatan dengan empat komponen esensialnya, memberikan informasi tentang lingkup cakupan, dan batasan, esensi serta tujuan dan kemanfaatan dari perkembangan profesi keperawatan. Dengan kata lain, paradigma keperawatan memberikan arah dalam perkembangan keperawatan sebagai profesi. Adanya perbedaan di antara berbagai teori keperawatan yang ada, terjadi hanya karena perbedaan dalam penekanan pada salah satu komponen paradigma, yaitu komponen manusia/klien sehat dan kesehatan, masyarakat dan lingkungan, serta keperawatan sebagai bentuk pelayanan/asuhan. (Jumadi, 1999)

“Era modern” keperawatan ialah era perkembangan sistematika dari keperawatan menuju kepada keperawatan sebagai profesi, bermula dari pandangan dan pernyataan dari Florence Nightingale yang mempunyai visi yang sangat maju tentang keperawatan. Dalam perkembangan teori keperawatan selanjutnya, muncul nama-nama besar ilmuwan keperawatan yang memberikan sumbangan yang sangat bermakna dalam perkembangan keperawatan. (Kusnanto, 2004)

Praktik keperawatan hendaknya menilai pasien secara holistik (menyeluruh), melakukan dengan penuh tanggung jawab dan insting yang dipenuhi unsur moral dan kasih sayang. Penting diketahui bahwa, pasien bukan hanya makhluk individual, melainkan dia memiliki ruang lingkup social, salah satunya yang terdekat adalah keluarga. Keluarga, menjadi salah satu aspek yang sangat penting dalam memberikan asuhan keperawatan. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat merupakan

(4)

berperan dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan anggota keluarga yang sakit. Keberhasilan keperawatan di rumah sakit dapat menjadi sia-sia jika tidak dilanjutkan oleh keluarga. Secara empiris dapat dikatakan bahwa kesehatan anggota keluarga dan kualitas kehidupan keluarga menjadi sangat berhubungan atau signifikan. Unit dasar ini memiliki pengaruh yang begitu kuat terhadap perkembangan seorang individu yang dapat menentukan berhasil atau tidaknya kehidupan individu tersebut.

Keluarga memiliki pengaruh yang penting sekali terhadap pembentukan identitas seorang individu dan perasaan harga diri. Prioritas tertinggi keluarga biasanya adalah kesejahteraan anggota keluarganya.

Keluarga menempati posisi diantara individu dan masyarakat, sehingga dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat mendapat dua keuntungan sekaligus. Keuntungan pertama adalah memenuhi kebutuhan individu, dan keuntungan yang kedua adalah memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam pemberian pelayanan kesehatan perawat harus memperhatikan nilai-nilai dan budaya keluarga sehingga dapat menerima. Untuk itu, penting diketahui beberapa teori dan model keperawatan keluarga, menurut Dorethy E. Johnson, Madaliene Lienenger, Sister Callista Roy.

1. KONSEP-KONSEP KUNCI

a. Pengertian Model Praktik Keperawatan Keluarga

b. Model Praktik keperawatan keluarga: Dorethy E. Johnson c. Model Praktik keperawatan keluarga: Madaliene Lienenger d. Model Praktik keperawatan keluarga: Sister Callista Roy 2. PETUNJUK

a. Pelajari materi bab I dengan tekun dan disiplin

b. Penyajian setiap bab meliputi : judul bab dan konsep-konsep kunci, petunjuk, kerangka isi, tujuan pembelajaran umum, tujuan pembelajaran khusus, paparan materi, tugas dan latihan, rangkuman, dan soal-soal akhir bab yang disertai dengan kunci jawaban dan umpan balik untuk mengetahui sejauh mana anda

(5)

telah menguasai materi, dan di akhir bab diberikan sumber pendukung

c. Dalam uraian materi terdapat tes sambil jalan (embedded tests). Tes ini dapat menjadi tuntunan pembaca dalam memahami uraian bahan ajar bagian demi bagian. Bila anda ragu terhadap jawaban tes ini, maka ulangi lagi membaca bagian yang belum anda pahami.

d. Kerjakanlah soal-soal latihan dan soal-soal akhir bab dengan tekun dan disiplin.

e. Bacalah sumber-sumber pendukung untuk memperdalam pengetahuan dan wawasan anda.

f. Ikuti urutan penyajian setiap bab tahap demi tahap. Selamat belajar semoga sukses.

3. TUJUAN PEMBELAJARAN a. Tujuan Pembelajaran Umum

Mahasiswa mampu memahami secara umum model praktik keperawatan keluarga

b. Tujuan Pembelajaran Khusus

Melalui makalah ini, pembaca diharapkan mampu memahami mengenai :

a. Pengertian Model Praktik Keperawatan Keluarga

b. Model Praktik keperawatan keluarga: Dorethy E. Johnson c. Model Praktik keperawatan keluarga: Madaliene Lienenger d. Model Praktik keperawatan keluarga: Sister Callista Roy B. PENYAJIAN MATERI

1. PENGERTIAN MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA

a. Teori adalah suatu sel interaksi kontruksi (konsep), definisi dan proposisi yang menghasilkan suatu pandangan sistemik dan fenomena dan pengkhususan hubungan antara variable dengan tujuan yang menjelaskan dan memprediksikan fenomena (kerlinjger, 1979, hal 9)

b. Teori adalah deskripsi atau penjelasan tentang fenomena dan hubungan antara fenomena-fenomea tersebut (steven, 1979) c. Konsep adalah suatu yang dihasilkan dengan abtraksi atau

pemisahan karakteristik ide-ide, menempatkan pada kelas atau

(6)

d. Model konseptual adalah sala satu yang mencerminkan realita dengan menempatkan kata-kata yang merupakan konsep ke dalam model dengan cara yang sama dengan pembuat model pesawat mode pesawat memasang sayap,badan pesawat dan cockpit.

e. Model konseptual adalah suatu kerangka kerja konseptual, sistem atau skema yang menerangka tentang serangkaina ide global tentang keterlibatan individu, kelompok, situasi atau kejadian, terhadap suatu ilmu dan pengembangannya.

Antara model dan teori ada suatu kesamaan dalam pengertian, namun sebenarnya berbeda dalam beberapa hal diantaranya pada tingkat abstraknya.

a. Model konseptual memakai system dengan abstrak yang t inggi dari model konsep global dan dalil-dalil.

b. Model konseptual tidak dapat diuji secara langsung karena konsepnya tidak terdefinisi secara operasional, namun hubunganya dapat diobsevasi.

c. Teori berfokus pada satu atau lebih konsep dan pernyatan yang konkret dan spesifik.

d. Teori dapat didefinsikan secara operasioal dan dinyatakan secara jelas, serta diformulasi suatu hypotesa sehingga dapat diuji melalui riset.

MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN KELUARGA

Model keperawatan adalah jenis model konseptual yang menerapkan kerangka kerja konseptual terhadap pemahaman keperawatan dan bimbingan praktik keperawatan. Model konseptual keperawatan menguraikan situasi yang terjadi dalam suatu lingkungan atau stresor yang mengakibatkan seseorang individu berupa menciptakan perubahan yang adaptif dengan menggunakan sumber-sumber yang tersedia. Model konseptual keperawatan mencerminkan upaya menolong orang tersebut mempertahankan keseimbangan melalui pengembangan mekanisme koping yang positif untuk mengatasi stressor ini.

(7)

Model konseptual keperawatan telah memperjelas kespesifikan area fenomena ilmu keperawatan yang melibatkan empat konsep yaitu manusia sebagai pribadi yang utuh dan unik. Konsep kedua adalah lingkungan yang bukan hanya merupakan sumber awal masalah tetapi juga perupakan sumber pendukung bagi individu. Kesehatan merupakan konsep ketiga dimana konsep ini menjelaskan tentang kisaran sehat-sakit yang hanya dapat terputus ketika seseorang meninggal. Konsep keempat adalah keperawatan sebagai komponen penting dalam perannya sebagai faktor penentu pulihnya atau meningkatnya keseimbangan kehidupan seseorang (klien).

Konseptualisasi keperawatan umumnya memandang manusia sebagai mahluk biopsikososial yang berinteraksi dengan keluarga, masyarakat, dan kelompok lain termasuk lingkungan fisiknya. Tetapi cara pandang dan fokus penekanan pada skema konseptual dari setiap ilmuwan dapat berbeda satu sama lain, seperti penenkanan pada sistem adaptif manusia, subsistem perilaku atau aspek komplementer.

Teori keperawatan dan model konseptual 1. Orientasi system.

 system periaku dari Johnson

 model konseptual system dari Neuman 2. Orientasi perkembangan.

 model konseptual perawtan diri dari Orem 3. Orientasi interaksi dan system.

 model adaptasi dari Roy

 model system terbuka dari King 4. Orientasi system dan perkembangan.

1. model proses kehidupan dari Roger.

2. MODEL PRAKTIK KEPERWATAN KELUARGA: DORETHY E. JOHNSON

Dorothy E. Jhonson dilahirkan pada tanggal 21 agustus 1919 di savannah, Georgia. Teori system perilaku Johnson tumbuh dari keyakinan Nightingale yakni tujuan perawatan adalah membantu individu-individu untuk mencegah atau mengobati dari penyakit atau cidera. Ilmu

(8)

dan senimerawat harus berfokus pada pasien sebagi individu dan bukan pada entitas yang spesifik.

Johnson memanfaatkan hasil kerja ilmu perilaku dalam psikologi, sosiologi dan etnologi untuk membangun teorinya ia menyandarkan sepenuhnya pada toeri system- sistem dan menggunakan konsep dan definisi dari A.

Rapoport,R. Chin dan W.Buckley. struktur teori system perilakudipolakan sesudah model system; system dinyatakan terdiri dari bagian yangberkaitan untuk melakukan fungsibersama-sama untuk membentuk keseluruhan. Dalam tulisanya, Johnson mengkonseptualkan manusia sebagai system perilaku dimana fungsi adalah observasi perilaku adalah teori system biologi, yang menyatakan bahwa manusia merupakan system biologi yang terdiri dari bagian biologi dan penyakit adalah hasil gangguan system biologi.

Pengembangan teori dari sebuah perspektif filosofis, Johnson menulis bahwa perawatan merupakan konstribusi penyediaan fungsi perilaku efektif pada pasien sebelum, selama dan sesudah penyakit. Ia memakai konsep dari disiplin ilmu lain seperti sosialisasi, motivasi, stimulus, kepekaan, adaptasi dan modifikasi perilaku, untuk mengembangkan teorinya.

Johnson mencatat bahwa meski literatur menunjukkan ide dukungan lain yaitu bahwa manusia merupakan system perilaku, sejauh yang ia tahu, ide tersebut adalah asli dari dirinya. Pengetahuan bagian- bagian system perilaku didukung dalam ilmu-ilmu perilaku, tetapi literatur empiris mendukung dugaan bahwa system perilaku merupakan keseluruhan yang belum dikembangkan. Dalam system biologis, pengetahuan atas

(9)

bagian-bagianya lebih dahulu dari pengetahuan keseluruahan system.

KONSEP-KONSEP UTAMA DAN DEFINISI-DEFINISI

Teori keperawatan Dorothy E Johnson diukur dengan behavioral system theory. Johnson menerima definisi perilaku seperti diyatakan oleh para ahli perilaku dan biologi: output dari struktur dan proses-proses intra- organismik yang keduanya dikoordinasi dan di artikulasi dan bersifat responsive terhadap perubahan-perubahan dalam sensori stimulation. Johnson memfokuskan pada perilaku yang dipengaruhi oleh kehadiran actual dan tak langsung makhluk social lain yang telah ditunjukkan mempunyai signifikansi adaptif utama.

Dengan memakai definisi sistem oleh rapoport tahun 1968, Johnson menyatakan , “ A system is a whole that fungtions as a whole by virtue of the interpedence of its prt.” (system merupakan keseluruhan yang berfungsi berdasarkan atas ketergantungan antar bagian-bagiannya).

Johnson menerima pernyataan chin yakni tedapat

“organisasi, interaksi, interpedensi dan integrasi bagian dan elemen-elemen”. Disamping itu , manusia berusaha menjaga keseimbangan dalam bagian-bagian ini9 melalui pengaturan dan adapatasi terhadap kekuatan yang mengenai mereka.

A. Sistem perilaku (behavioral system).

System perilaku mencakup pola, perulangan dan cara-cara bersikap dengan maksud tertentu. Cara-cara bersikap ini membentuk unit fungsi teroraganisasi dan terintegrasi yang menentukan dan membatasi interaksi antara seseorang dengan lingkunganya dan menciptakan hubungan seseorang dengan obyek, peristiwa dan situasi

(10)

dan dijelaskan. Manusia sebagai system perilaku berusaha untuk mencapai stabilitas dan keseimbangan dengan pengaturan dan adaptasi yang berhasil pada beberapa tingkatan untuk efisiensi dan efektifitas suatu fungsi.

System biasanya cukup fleksibel untuk mengakomodasi pengaruh yang diakibatkan.

B. Subsistem.

Karena behavioral system memiliki banyak tugas untuk dikerjakan, bagian-bagian system berubah menjadi subsistem-subsistem dengan tugas tertentu. Suatu subsistem merupakan “system kecil dengan tujuan khusus sendiri dan berfungsi dapat dijaga sepanjang hubunganya dengan subsitem lain atau lingkungan tidak diganggu.

Tujuh subsistem yang di identifikasi oleh Johnson bersifat terbuka, terhubung dan saling berkaitan (interealated).

Motivasi mengendalikan langsungaktifitas subsistem- subsistem ini yang berubah secara kontinyu dikarenakan kedewasaan, pengalaman dan pembelajaran . system yang dijelaskan tampak ada cross-culturally dan di control oleh factor biologis, psikologi dan sosiologi, tujuh elemen yang diidentifikasi adalah attachment-affiliative, dependency, ingestive, eliminative, sexual, achievement dan aggressive.

1. Subsitem attachement-affiliative.

Subsistem attacement-afiliative mungkin merupakan yang paling kritis, karena subsistem ini membentuk landasan untuk semua organisasi social. Pada tingktan umum, hal itu memberikan kelangsungan (survival) dan keamanan (security). Sebagai konsekuensinya adalah inklusi social, kedekatan (intimacy) dan susunan serta pemeliharaan ikatan social yang kuat.

2. Subsistem dependency

Referensi

Dokumen terkait

 Hubungan teori Jean Watson ini dengan konsep utama keperawatan, yaitu adanya unsur teori kemanusiaan dalam pandangannya yang mengatakan bahwa manusia adalah

Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia

Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat untuk memahami berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan dalam penyelesaian

Dapat memperkaya konsep atau teori dalam perkembangan ilmu pengetahuan yang terkait dengan asuhan keperawatan dengan prioritas masalah kebutuhan dasar nutrisi kurang dari

Fokus Praktik Keperawatan Gerontik adalah penerapan tentang konsep dasar dan teori-teori yang terkait dengan gerontik terutama respon individu terhadap proses

Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran, mahasiswa diharapkan mampu mengintegrasikan konsep dan teori keperawatan keluarga dalam memberikan asuhan

Mahasiswa memiliki wawasan tentang teori, konsep dan prinsip-prinsip asuhan keperawatan keluarga, dengan memahami konsep keluarga sebagai dasar

Mahasiswa memahami dan menerapkan teori dan berbagai konsep psikososial dalam praktik keperawatan yang mencakup konsep diri, kesehatan spiritual, seksualitas, stress adaptasi