• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN BEST PRACTICE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN BEST PRACTICE"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN BEST PRACTICE

PENGEMBANGAN KETERAMPILAN 4C DALAM MENGIDENTIFIKASI DAN MENYIMPULKAN

UNSUR PEMBANGUN CERPEN

PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 CIBEBER TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Disusun Oleh :

ARIN RUKNIYATI ANAS,M.Pd.

PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMP NEGERI 2 CIBEBER

TAHUN 2019

(2)

12

Kepala Sekolah

Hj. ESIH HASANAH, M. Pd.

NIP 19660608 198703 2009 LEMBAR PENGESAHAN

PENGEMBANGAN KETERAMPILAN 4C

DALAM MENGIDENTIFIKASI DAN MENYIMPULKAN UNSUR PEMBANGUN CERPEN

PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 CIBEBER TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Disusun oleh : ARIN RUKNIYATI ANAS, M. Pd.

NIP : -

Pangkat Golongan : -

Jabatan : Guru Bahasa Indonesia Unit Kerja : SMP Negeri 2 Cibeber

Alamat Instansi : Jalan Desa Sukamaju, Desa Sukamaju, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur.

Cianjur, 14 Desember 2019

(3)

12

Penulis KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan best practice dengan judul

“Pengembangan Keterampilan 4C dalam Mengidentifikasi dan Menyimpulkan Unsur Pembangun Cerpen Pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Cibeber Tahun Pelajaran 2019/2020”.

Best practice ini berisi tentang deskripsi proses dan hasil pengembangan keterampilan 4C dalam mengidentifikasi dan menyimpulkan unsru pembangun cerpen pada siswa di kelas IX SMP Negeri 2 Cibeber. Dalam penyusunan best practice ini, penulis banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada yang terhormat:

1. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cianjur.

2. Kepala SMP Negeri 2 Cibeber yang telah memberi ijin, kesempatan dan kepercayaan kepada penulis untuk mengadakan penelitian ini seluas-luasnya.

3. Guru Inti zonasi SMPN 1 Cibeber Mata Pelajaran Bahasa Indonesia yang telah mentransferkan pengelaman dan pengetahuannya kepada penulis.

4. Semua rekan guru di SMP Negeri 2 Cibeber yang telah memberikan bantuan selama proses penelitian sampai dengan terwujud dalam bentuk best practice ini.

Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan karya ini.

Cianjur, 14 Desember 2019

(4)

12

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ...i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang ... 1

B. Nama Kegiatan ... 2

C. Manfaat ... 2

BAB II PELAKSANAAN DAN KEGIATAN A. Tujuan dan Sasaran ... 3

B. Bahan/ Materi Kegiatan ... 3

C. Metode/Cara Melakukan Kegiatan ... 3

D. Alat/Instrumen ... 7

BAB III HASIL KEGIATAN A. Hasil yang Dicapai ... 8

B. Kendala- Kendala yang Dihadapi ... 8

C. Cara Mengatasi Masalah ... 9

BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 10

B. Rekomendasi ... 10

DAFTAR PUSTAKA BIOGRAFI PENULIS

(5)

12

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk menyiapkan peserta didik agar memiliki kompetensi sebagai bekal untuk dapat berperan dalam kehidupan di masa depan. Selain itu, pendidikan diharapkan agar dapat mengembangkan segala potensi yang dimiliki oleh peserta didik untuk menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, menyatakan bahawa tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pendidikan mencakup tiga aspek penting yaitu afektif, kognitif, dan psikomotor.

Salah satu upaya yang dilakukan dalam rangka mengoptimalkan proses pendidikan adalah diberlakukan kurikulum 2013 yang disesuaikan dengan kebutuhan proses pembelajaran. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi kreatif, inovatif, dan aktif melalui pembelajaran yang menekankan pada pendekatan saintifik (scientific approach). Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang agar peserta didik secara aktif menemukan dan menyusun sendiri konsep, melalui tahapan-tahapan ilmiah.

Pengembangan pembelajaran berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi atau High Order Thinking Skill (HOTS) merupakan program yang dikembangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran dan meningkatkan kualitas lulusan yang terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter menghadai era Revolusi Industri 4.0.

Di samping hal tersebut di atas, program peningkatan kualitas pembelajaran dan upaya meningkatkan kualitas lulusan adalah dengan mengintegrasikan kecakapan abad 21 yang meliputi keterampilan communication, collaborative,

1

(6)

2

critical thinking and problem solving, creativity and innovation (4C) dalam perencanaan, proses, dan penilaian pembelajaran.

Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah juga dianggap masih memiliki beberapa kelemahan. Pembelajaran bahasa Indonesia masih bersifat teoritis dan kurang aplikatif. Hal itu memunculkan anggapan bawa belajar bahasa Indonesia sangat sulit. Pandangan yang sama terjadi pada siswa di SMP Negeri 2 Cibeber.

Hal tersebut ditandai antara lain minimnya prestasi siswa dan kurangnya produk atau hasil karya siswa dari proses pembelajaran bahasa Indonesia. Di samping itu kurang berhasilnya pembelajaran disebabkan juga desain pembelajaran yang dirancang oleh guru kurang kretif dan inovatif sehingga kurang mengoptimalkan pengembangan kemampuan siswa. Selain itu, sarana dan prasarana pendukung menyebabkan sulitnya menghasilkan produk-produk pembelajaran. Joyce (1994) menyatakan bahwa guru hendaknya menjadi desainer yang mampu menguasai teori, mengajarkan, dan menerapkan teori pada proses pembelajaran demi tercapainya tujuan pembelajaran.

Karya tulis dalam bentuk Best Practice ini membahas tentang pengembangan keterampilan 4c dalam mengidentifikasi dan menyimpulkan unsur pembangun teks cerpen pada siswa kelas IX SMP Negeri 2 Cibeber tahun pelajaran 2019/2020.

B. Nama Kegiatan

Pengembangan keterampilan communication, collaborative, critical thinking and problem solving, creativity and innovation (4C) dalam mengidentifikasi dan menyimpulkan unsur pembangun teks cerpen pada siswa kelas IX SMP Negeri 2 Cibeber tahun pelajaran 2019/2020.

C. Manfaat

Berkembangnya keterampilan communication, collaborative, critical thinking and problem solving, creativity and innovation (4C) siswa kelas IX SMP Negeri 2 Cibeber.

(7)

3

BAB II

PELAKSANAAN DAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran

Tujuan karya ilmiah dalam bentuk best practice ini adalah sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan pengembangan keterampilan communication, collaborative, critical thinking and problem solving, creativity and innovation (4C) dalam mengidentifikasi dan menyimpulkan unsur pembangun cerpen pada siswa kelas IX SMP Negeri 2 Cibeber tahun pelajaran 2019/2020.

2. Mendeskripsikan dampak dari pelaksanaan pengembangan keterampilan communication, collaborative, critical thinking and problem solving, creativity and innovation (4C) dalam mengindentifikasi dan menyimpulkan unsur pembangun cerpen pada siswa kelas IX SMP Negeri 2 Cibeber tahun pelajaran 2019/2020.

Adapun sasaran pelaksanaan kegiatan ini adalah siswa kelas IX-B SMP Negeri 2 Cibeber tahun pelejaran 2019/2020 yang berjumlah 32 orang, terdiri dari 16 perempuan dan 16 laki-laki.

B. Bahan/Materi Kegiatan

Mengidentifikasi dan menyimpulkan unsur pembangun teks cerpen pada cerita pendek yang dibaca dengan menunjukkan bukti pendukung pada teks cerpen tersebut.

C. Metode/Cara Melakukan Kegiatan

Metode yang digunakan adalah Discovery Learning. Metode ini dipilih karena merupakan salah satu model pembelajaran HOTS implementasi Kurikulum 2013 menurut Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses.

Proses pengembangan 4C dalam pembelajaran mengidentifikasi dan menyimpulkan unsur pembangun cerpen dengan model pembelajaran Discovery Learning meliputi tahap-tahap sebagai berikut: 1) stimulation (pemberian rangsangan); 2) problem statement (identifikasi masalah); 3) data collection

(8)

4

(pengumpulan data); 4) data processing (pengolahan data); 5) verification (pembuktian); dan 6) generalization (menarik kesimpulan).

1. Stimulation (Pemberian Rangsangan)

Pada tahap ini peserta didik diberikan stimulus berupa teks penggalan cerpen yang harus dibaca, kemudian peserta didik melakukan curah pendapat berdasarkan penggalan cerpen tersebut. Peserta didik pun melakukan proses tanya jawab untuk materi-materi yang belum dipahami sehingga mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan pada tahap berikutnya.

Gambar 2.1

Peserta didik melakukan tanya jawab

Setelah peserta didik bertanya jawab, barulah mereka menentukan unsur pembangun cerpen yang terdapat pada teks yang telah mereka baca, serta menjelaskan pengertian unsur-unsur pembangun cerpen, sekaligus menentukan unsur-unsur pembangun (tema, tokoh, latar, alur, sudut pandang) pada cerpen tersebut.

Gambar 2.2

Peserta didik menyebutkan unsur-unsru pembangun cerpen pada teks yang dibaca

(9)

5

2. Problem Statement (Identifikasi Masalah)

Pada tahap ini, peserta didik membentuk kelompok beranggotakan 4-5 orang. Guru memberikan Lembar Kerja Kegiatan Pembelajaran (LKPD), dan teks cerpen berjudul “Kebaikan Membawa Berkah” dan “Air dan Garam” yang dibagikan pada kelompok yang berbeda.. Peserta didik berdiskusi untuk mengidentifikasi masalah yang harus mereka pecahkan sesuai dengan panduan dan tugas pada LKPD. Peserta didik mengidentifikasi unsur-unsur cerpen yang terdapat pada teks yang mereka baca di LKPD.

Pada tahap ini peserta didik sudah diarahkan untuk bekerja sama (collaborative) dalam merencanakan dan menentukan langkah dalam memecahkan masalah.

Gambar 2.3

Peserta didik membaca teks cerpen yang diberikan guru untuk ditemukan unsur-unsur pembangunnya

3. Data collection (Pengumpulan Data)

Pada tahap ini peserta didik berdiskusi berkenaan dengan hal-hal sebagai berikut.

a. mendata unsur pembangun cerpen yaitu tema, tokoh dan penokohan, latar, alur, sudut pandang, serta amanat yang berhubungan dengan cerpen yang dibaca.

b. mengidentifikasi hasil yang sudah didata untuk membuktikan kebenaran sesuai dengan isi cerpen.

Pada kegiatan ini peserta didik bekerjasama (kolaboratif) dan berpikir kritis dalam mengumpulkan data sebagai bahan untuk memecahkan masalah.

(10)

6

Gambar 2.4

Peserta didik berdiskusi mengumpulkan data

4. Data Processing (Pengolahan Data)

Pada tahap ini tiap kelompok peserta didik berdiskusi berkenaan dengan hal- hal sebagai berikut.

a. Peserta didik mengolah data yang dihasilkan dari kegiatan pengumpulan data untuk menjawab permasalahan mengenai unsur pembangun cerpen pada LKPD 1.1.

b. Peserta didik mengolah data yang dihasilkan dari kegiatan pengumpulan data untuk menjawab permasalahan mengenai simpulan unsur-unsur pembangun cerpen pada LKPD 1.1.

5. Verification (Pembuktian)

Pada tahap ini tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. Kemudian, kelompok lain mencatat hal-hal penting yang dipresentasikan oleh kelompok yang sedang melakukan presentasi. Setelah itu, peserta didik membandingkan hasil kerja kelompok mereka dengan hasil kerja kelompok lain untuk membuktikan benar tidaknya hasil kerja kelompok..

(komunikatif dan kritis)

Hasil penjelasan lain dan saran yang diberikan oleh kelompok lain dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi kelompok untuk memperbaiki hasil pekerjaan kelompok. Peserta didik berdiskusi untuk memperbaiki hasil pekerjaan kelompok berdasarkan hasil menyimak presentasi kelompok dan saran dari kelompok lain.

(kolaboratif).

(11)

7

Gambar 2.5 Presentasi Kelompok

6. Generalization (Menarik Kesimpulan)

Pada tahap ini peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan unsur-unsru pembangun cerpen. (kritis dan komunikatif)

D. Alat/Instrumen

Alat/instrument yang digunakan dalam pelaksanaan kegaiatan ini adalah sebagai berikut.

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Digunakan sebagai panduan bagi guru dalam melakukan proses pembelajaran.

2. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)

Digunakan sebagai media dan pemandu kegaiatan oleh peserta didik dalam mencapai tujuan kompetensi pembelajaran.

3. Instrumen Penilaian

Digunakan untuk mengukur keberhasilan peserta didik selama dan setelah proses pembelajaran.

4. Instrumen Pendukung

Digunakan untuk mendukung kreativitas peserta didik dalam membuat media untuk mengkomunikasikan hasil penemuan mereka. Adapun insstrumen yang dimaksud adalah : Teks cerpen dan LKPD.

(12)

8

BAB III HASIL KEGIATAN

A. Hasil Yang Dicapai

Hasil yang dicapai dalam pengembangan keterampilan 4c dalam mengidentifikasi dan menyimpulkan unsur pembangun cerpen pada siswa kelas IX SMP Negeri 2 Cibeber adalah sebagai berikut.

1. Meningkatnya minat dan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang dapat dilihat dari antusiasme, keaktifan, dan peran serta siswa dalam proses pembelajaran.

2. Meningkatnya keterampilan berkomunikasi (communication) pada siswa yang dapat dilihat dari keberhasilan berdiskusi dari mulai tahap mengidentifikasi masalah sampai menyimpulkan.

3. Meningkatnya keterampilan bekerja sama (collaborative) pada siswa yang dapat dilihat dari aktivitas merencanakan bersama, mengidentifikasi bersama, serta menentukan unsur pembangun cerpen secara bersama-sama serta menunjukkan bukti pendukung dari unsur-unsru yang telah ditentukan.

4. Meningkatnya keterampilan berpikir kritis (critical thinking) pada siswa yang dapat dilihat dari keberhasilan mengatasi berbagai permasalahan saat mengidentifikasi dan menyimpulkan unsru pembangun cerpen yang dibaca.

B. Kendala-Kendala yang Dihadapi

Beberapa kendala yang dihadapi dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut.

1. Minimnya pengalaman peserta didik dalam membaca cerpen, sehingga sebagian peserta didik tidak memahami bagian-bagian dari unsur pembangun cerpen.

2. Kurangnya keberanian siswa dalam mengungkapkan ide/gagasan dalam memecahkan masalah kelompok.

3. Kurangnya keterampilan mengolah bahasa pada peserta didik.

(13)

9

C. Cara Mengatasi Masalah

1. Guru memberikan pengetahuan berkenaan dengan unsur-unsru pembangun cerpen baik itu unsru intrinsik maupun ekstrinsik dalam proses pembelajaran dan memotivasi peserta didik agar gemar membaca.

2. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik agar ikut berkontribusi dalam memecahkan masalah kelompok.

3. Guru memperbaiki kesalahan penggunaan bahasa lisan peserta didik.

(14)

10

BAB IV

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Simpulan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut.

1. Pembelajaran mengidentifikasi dan menyimpulkan unsur pembangun cerpen dapat mengembangan keterampilan communication, collaborative, critical thinking and problem solving, creativity and innovation (4C) siswa.

2. Penggunaan model pembelajaran discovery learning dalam proses pembelajaran dapat mengembangkan keterampilan 4C pada siswa.

B. Rekomendasi

1. Guru disarankan memanfaatkan buku fiksi maupun non fiksi sebagai bahan dan sumber pembelajaran agar minat membaca siswa semakin meningkat.

2. Pengembangan keterampilan 4C siswa dapat dikembangkan pada mata pelajaran dan materi pembelajaran yang lain.

3. Guru dituntut untuk membuat perencanaan yang lebih kreatif dan inovatif sehingga dapat mengembangkan keterampilan 4C siswa.

4. Sekolah harus menyediakan laboratorium bahasa agar kemampuan berbahasa siswa lebih meningkat.

(15)

11

DAFTAR PUSTAKA

Pardosi, Anggiat. 2017. Model Pembelajaran HOTS. Diambil dari : https://www.kompasiana.com/anggiatpardosi/5dd02033d541df6f40198093/

model-pembelajaran-hots? (10 Desember 2019)

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Zuhri, M. 2016. Pengembangan Keterampilan 4c Melalui Pembuatan Film Pendek Pada Siswa Kelas Xi SMA Negeri 2 Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017 Diambil dari: https://drive.google.com/file/zd/laeOMiqWqUPUL gzLUkY6haSjr5hZMccVg /view (10 Desember 2019)

(16)

BIOGRAFI PENULIS

Arin Rukniyati Anas, dilahirkan di Cianjur pada tanggal 04 Nopember 1991. Penulis adalah putri dari Bapak Aep Saepullah dan Ibu Ai Nurhayati, S.Pd.I. Penulis merupakan putri pertama dari empat bersaudara, ketiga adiknya bernama Ainun Najmu Sakib Anas, Agung Ahmad Baihaki Anas, dan Agnia Yuntafa Anas. Wanita yang akrab disapa Ara ini memiliki dua orang putri bernama Azra Mazaya Zhafira dan Azrina Malika Faza, buah perkawinannya dengan Anto Susanto, A.Md. yang menikahinya pada tahun 2013.

Penulis memulai pendidikan di MI Al-Khoeriyah Cibeber, kemudian melanjutkannya ke MTs Al-Qodiriyah, dan SMAN 1 Cibeber. Setelah lulus dari SMA pada tahun 2009, penulis melanjutkan pendidikan ke Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia. Di sanalah penulis mulai memahami pentingnya penguasaan bahasa Indonesia dan bercita-cita untuk menumbuhkan kecintaan terhadap bahasa Indonesia pada murid-muridnya. Untuk memperdalam ilmu kebahasaannya, pada tahun 2014 penulis mengambil program magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Suryakancana Cianjur.

Sejak kecil penulis bercita-cita menjadi seorang guru dan memiliki motto

“Menjadi guru yang baik atau tidak sama sekali” sehingga di sela-sela kesibukannya mengajar, penulis selalu menyempatkan diri untuk memperdalam ilmu yang dimiliki agar menjadi guru yang baik dan menyenangkan bagi anak didiknya. Beberapa sekolah telah menjadi tempat dia mengamalkan ilmu di antaranya SMP Labcshool UPI Bandung, SMK Al-Istiqomah Cibeber. Saat ini, penulis menjadi guru di SMPN 2 Cibeber dan dosen Bahasa Indonesia di STIT Al-Azami Cilaku, Cianjur.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Meskipun demikian, secara keseluruhan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul “Pelatihan Aplikasi Mendeley Berbasis 4C (Critical Thinking, Creativity, Collaboration,

Program ini dikembangkan mengikuti arah kebijakan Kemendikbud yang menekankan pada pembelajaran berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order

Anggi Utami, penulis skripsi berjudul Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Keterampilan Communication, Collaboration, Critical Thinking dan Creatif Pada Mahasiswa

Maka melalui model pembelajaran abad 21 yang menekankan pentingnya nilai karakter, pembudayaan literasi, 4C (creative, collaborative, communicative and critical

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi penulis, untuk menambah wawasan mengenai keterampilan abad ke-21 4C’s (Creativity, Communication, Critical Thinking,

CONCLUSION Based on the research results and discussions, it can be concluded that critical thinking and problem solving skills, communication and collaboration skills, creativity and

1 LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN Pengembangan Instrumen Penilaian Autentik HOTS High Order Thinking Skill dan 4C Creative, Critical Thinking, Communication dan

By promoting creativity and innovation in the Japanese educational system, we can help to develop critical thinking, problem-solving, and collaboration skills that are essential for