• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Produk Pembiayaan Murabahah di Koperasi Syariah Berkah Kabupaten Bandung Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Implementasi Produk Pembiayaan Murabahah di Koperasi Syariah Berkah Kabupaten Bandung Barat"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Journal of Applied Islamic Economics and Finance Vol. 2, No. 2, February 2022, pp. 278 – 285

https://doi.org/10.35313/jaief.v2i2.3681

Implementasi Produk Pembiayaan Murabahah di Koperasi Syariah Berkah Kabupaten Bandung Barat

Implementation of murabahah financing products in the Berkah Syariah Cooperative, West Bandung Regency.

Bambang Wisnuadhi

Jurusan Teknik Komputer dan Informatika, Politeknik Negeri Bandung

E-mail: bwisnu@jtk.polban.ac.id

Hasbi Assidiki Mauluddi

Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Bandung

E-mail: hasbi.assidiki@polban.ac.id Ine Mayasari

Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Bandung

E-mail: ine.mayasari@polban.ac.id

Lukmannul Hakim Firdaus

Jurusan Teknik Komputer dan Informatika, Politeknik Negeri Bandung

E-mail: lukmannul.hakim@jtk.polban.ac.id Dimas Sumitra Danisworo

Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Bandung

E-mail: dimas.danisworo@polban.ac.id

Wendi Wirasta

Jurusan Teknik Komputer dan Informatika, Politeknik Negeri Bandung

E-mail: wendi.wirasta@jtk.polban.ac.id Ghifari Munawar

Jurusan Teknik Komputer dan Informatika, Politeknik Negeri Bandung

E-mail: ghifari.munawar@jtk.polban.ac.id

Abstract: Sharia cooperatives are mediators for providers of funds and users of funds so that borrowed funds can be used optimally. In sharia cooperatives there is financing whose purpose is to meet the needs of its members. Murabaha financing is the most preferred financing by members, usually used to meet consumptive needs. The purpose of this study was to determine the implementation of murabahah contracts in murabahah financing products in the Berkah Syariah Cooperative, West Bandung Regency. This research is a qualitative research with a case study approach. The data used in this study is the primary data of the Berkah Syariah Cooperative and for data collection techniques will use three events, namely, observation, interviews and documentation. Based on observations and interviews that have been conducted regarding the implementation of murabahah financing at the Berkah Syariah Cooperative, West Bandung Regency with the management of the Berkah Syariah Cooperative, it can be concluded that the Berkah Syariah Cooperative has implemented murabahah financing in accordance with sharia principles and in accordance with the DSN MUI fatwa no.

04/DSN-MUI/IV/2000.

Keywords: Islamic financial institutions, sharia cooperatives, murabahah financing

1. Pendahuluan

Lembaga keuangan syariah di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya lembaga keuangan baik bank maupun nonbank yang turut berperan dalam perkembangan perekonomian di Indonesia. Gebrakan ekonomi syariah terjadi pada awal

(2)

Bambang Wisnuadhi, Ine Mayasari, Dimas Sumitra Danisworo, Ghifari Munawar, ...

tahun yakni pada tanggal 01 Februari 2021, dengan terjadi merger tiga bank syariah yaitu PT.

Bank BRI syariah Tbk., PT. Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah. Dengan pengabunggan tersebut menandakan bahwa pemerintah sudah mengambil langkah yang baik dalam mendukung ekosistem keuangan dan ekonomi syariah yang sudah berjalan dengan baik. Hal tersebut memberikan ruang bagi para lembaga keuangan nonbank untuk berperan lebih aktif lagi dikarenakan market pasar lebih terlihat dengan jelas. Maka dari itu, tahun 2021 ini menjadi momentum yang sangat baik bagi lembaga keuangan nonbank salah satunya koperasi syariah untuk melebarkan sayap bisnisnya.

Koperasi syariah memiliki fungsi yang salah satunya yaitu sebagai wadah atau mediator bagi penyedia dana dan pengguna dana agar dana yang dipinjam dapat dimanfaatkan secara optimal.

Pada koperasi syariah terdapat pembiayaan yang tujuannya untuk memenuhi kebutuhan para anggotanya, yaitu pembiayaan murabahah, pembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah dan pembiayaan ijarah. Pembiayaan murabahah merupakan pembiayaan yang paling diminati oleh para anggota, biasanya digunakan untuk pembelian property, kendaraan atau kebutuhan lainnya. Pada prakteknya, koperasi syariah harus menjalankan kegiatannya berdasarkan prinsip syariah, juga memahami penggunaan akad-akad syariah dalam setiap produk yang ada pada koperasi syariah tersebut.

Koperasi Syariah Berkah merupakan salah satu koperasi syariah yang berdiri sejak November 2017, yang berlokasi di Komplek Puri Cipageran Indah 2, RW 21, Desa Ngamprah, Kec. Tanimulya, Kabupaten Bandung Barat. Selain menghimpun dana dari masyarakat berupa simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan simpanan sukarela, Koperasi Syariah Berkah juga menyalurkan dana dari penghimpunan dana anggota tersebut pada pembiayaan, yaitu pembiayaan murabahah. Pembiayaan murabahah adalah bentuk jual beli yang mengharuskan penjual memberikan informasi kepada pembeli tentang biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan komoditas (harga pokok pembelian) dan tambahan profit yang diinginkan yang tercermin dalam harga jual (Nawawi, 2017).

Berbasis dengan sistem Syariah, Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) adalah koperasi yang kegiatan usahanya meliputi simpanan, pinjaman dan pembiayaan yang sesuai dengan prinsip syariah. Didalam Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah, diterapkan berbagai sistem Pembiayaan seperti, Akad Mudharabah, Akad Musyarakah, Akad Murabahah dan lain sebaganya. Menjadi salah satu Akad yang paling banyak diminati, Akad Murabahah memiliki sistem penerapan yang sederhana dan tingkat resiko kerugian yang minim (Ilyas dan Sartika, 2018) (Tho’in dan Prastiwi, 2019).

Menurut fatwa DSN MUI No: 04/DSN-MUI.IV/2000, tentang murabahah menyatakan bahwa bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank sendiri dan pembelian ini harus sah dan bebas dari riba. Dan bank menjual barang tersebut kepada nasabah (pemesan) dengan harga jual senilai harga beli plus keuntungannya. Dalam kaitan ini bank harus memberi tahu secara jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya yang diperlukan. Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang, secara prinsip, menjadi milik bank.

Menurut penelitian yang sudah dilakukan oleh Nur Jamilah (2018), penerapan prinsip pembiayaan murabahah pada BMT Mandiri Abadi Syariah sudah sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku dan terbebas dari unsur maisyir, gharar, riba, dan batil.

Menurut penelitian yang sudah dilakukan oleh Sakum, et al. (2021), implementasi akad murabahah pada produk pembiayaan murabahah yang ada di KSPPS BMT Fajar cabang Bekasi terdapat kesesuaian antara implementasi akad murabahah pada produk pembiayaan akad murabahah dengan hasil wawancara anggota BMT Fajar. Akad murabahah sudah sesuai dengan rukun dan syarat murabahah, dan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam fatwa DSN MUI No.

04/DSN-MUI.IV/2000 tentang murabahah.

(3)

Bambang Wisnuadhi, Ine Mayasari, Dimas Sumitra Danisworo, Ghifari Munawar, ...

Menurut penelitian yang sudah dilakukan oleh Siti dan Renny (2021), implementasi pembiayaan murabahah pada KSPPS Permata Barokah Jaya, telah sesuai dengan prinsip Syariah.

Namun terdapat emapat anggota pembiayaan yang belum paham terkait apa itu dan bagaimana penerapan akad murabahah.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui implementasi akad murabahah dalam produk pembiayaan murabahah di Koperasi Syariah Berkah Kabupaten Bandung Barat.

2. Kajian Pustaka

Tercantum dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah disebutkan bahwa murabahah adalah akad pembiayaan suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan hargayang lebih sebagai keuntungan yang disepakati.

Tercantum dalam Peraturan Bank Indonesia No. 7/46/PBI/2005 tentang Akad Penghimpunan dan Penyaluran Dana bagi Bank yang melaksanakan Kegiatan Usaha berdasarkan Prinsip Syariah, bahwa murabahah adalah jual beli barang sebesar harga pokok barang ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati.

Tercantum dalam fatwa DSN MUI No. 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang murabahah, bahwa menjual suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih sebagai laba.

Dalam pembiayaan murabahah, memperbolehkan pembebanan biaya-biaya yang timbul dalam transaksi jual beli, terkecuali biaya tenaga kerja. Pada murabahah pun ada dua akad yaitu murabahah tanpa pesanan atau murabahah dengan pesanan. Murabahah tanpa pesanan adalah ada atau tidaknya pembeli, pihak penjual tetap menyediakan barang. Sedangkan murabahah dengan pesanan adalah apabila ada pembeli yang akan membeli barang maka penjual akan melakukan pemesanan barang terlebih dahulu kepada pihak lain untuk ketersediaan barang pada saat akad, apabila tidak ada transaksi maka barang tidak akan dipersiapkan. Rukun dalam transaksi murabahah adalah harus adanya penjual (ba’i), pembeli (musytari), barang yang menjadi objek jual-beli (mu’bi), harga barang (tsaman) dan Kontrak atau akad (sighat/ijab-qabul).

Gambar 1. Skema Pembiayaan Murabahah

Ketentuan pada pembiayaan murabahah menurut fatwa DSN MUI No. 04/DSN- MUI/IV/2000 yaitu antara lain:

1. Pembeli mengajukan permohonan dan janji pembelian suatu barang atau aset kepada penjual.

2. Jika penjual menerima permohonan tersebut, ia harus membeli terlebih dahulu aset yang dipesannya secara sah dengan pedagang.

(4)

Bambang Wisnuadhi, Ine Mayasari, Dimas Sumitra Danisworo, Ghifari Munawar, ...

3. Penjual kemudian menawarkan aset tersebut kepada pembeli dan pembeli harus menerima (membeli)-nya sesuai dengan janji yang telah disepakatinya, karena secara hukum janji tersebut mengikat; kemudian kedua belah pihak harus membuat kontrak jual beli.

4. Dalam jual beli ini penjual dibolehkan meminta pembeli untuk membayar uang muka saat menandatangani kesepakatan awal pemesanan.

5. Jika penjual kemudian menolak membeli barang tersebut, biaya riil pembeli harus dibayar dari uang muka tersebut.

6. Jika nilai uang muka kurang dari kerugian yang harus ditanggung oleh penjual, penjual dapat meminta kembali sisa kerugiannya kepada pembeli.

7. Jika uang muka memakai kontrak ‘urbun sebagai alternatif dari uang muka, maka:

a) Jika pembeli memutuskan untuk membeli barang tersebut, ia tinggal membayar sisa harga.

b) Jika pembeli batal membeli, uang muka menjadi milik penjual maksimal sebesar kerugian yang ditanggung oleh penjual akibat pembatalan tersebut; dan jika uang muka tidak mencukupi, pembeli wajib melunasi kekurangannya.

3. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Metode studi kasus ini dipilih dengan alasan penelitian dilakukan secara langsung pada Koperasi Syariah Berkah, dengan pengurus dan anggota Koperasi Syariah Berkah (Sugiyono, 2017). Lokasi penelitian yaitu di Komplek Puri Cipageran Indah 2, RW 21, Desa Ngamprah, Kec. Tanimulya, Kabupaten Bandung Barat.

Pada Penelitian ini akan menggunakan data primer Koperasi Syariah Berkah dan untuk teknik pengumpulan data akan menggunakan tiga acara yaitu, observasi, wawancara dan dokumentasi.

4. Hasil dan Pembahasan Hasil

Koperasi Syariah Berkah dalam pendiriannya berprinsip syariah dan bertujuan untuk mengajak masyarakat sekitar untuk bermuamalah secara syariah. Koperasi Syariah berkah termasuk Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) yang berada di tengah-tengah masyarakat untuk membantu membangun perekonomian yang berwawasan Syariah (Sari &

Rusdiono, 2020). Selain menghimpun dana anggota, Koperasi Syariah Berkah pun menyalurkan dana tersebut pada produk terbarunya yaitu pembiayaan murabahah. Adapun produk pembiayaan murabahah pada Koperasi Syariah Berkah masih sebatas pembelian alat elektronik dan alat masak.

Karena pembiayaan murabahah digunakan untuk tujuan konsumtif, seperti pembelian kendaraan bermotor, rumah, alat rumah tangga lainnya, maupun tujuan produktif seperti kebutuhan modal kerja atau investasi (Standar Produk Murabahah, 2016). Pada awal diluncurkannya produk pembiayaan murabahah ini cukup menarik minat anggota, dikarenakan pada saat pembukaan hingga sampai hari ini sudah terkumpul lebih dari lima akad pembiayaan murabahah yang sudah dilaksanakan. Untuk minimal jumlah pembiayaan murabahah, Koperasi Syariah Berkah tidak mematok berapa jumlahnya, hanya saja untuk maksimal pembiayaan murabahah Koperasi Syariah Berkah memiliki ketentuannya sendiri. Ketentuannya maksimal jumlah pembiayaan murabahah yang dapat diperoleh anggota adalah total dari simpanan wajib dan simpanan sukarela sama dengan 20% dari nilai harga barang, dan rata-rata dari pembiayaan murabahah yang sudah terjadi, dapat di

(5)

Bambang Wisnuadhi, Ine Mayasari, Dimas Sumitra Danisworo, Ghifari Munawar, ...

rata-ratakan bahwa maksimal pembiayaan yang sudah terjadi ada di angka Rp. 3.000.000,00.

Proses pengajuan pembiayaan murabahah pada Koperasi Syariah Berkah yaitu wajib menjadi anggota Koperasi Syariah Berkah yang sudah menjadi anggota selama 6 bulan, mengisi formulir pengajuan pembiayaan murabahah dan melampirkan photocopy KTP. Dengan sudag menjadi anggota selama 6 bulan, maka pengurus koperasi tidak perlu melakukan survey pada saat pengajuan dikarenakan sudah mengenal anggota tersebut.

Tahap analisis akan dilakukan pengurus koperasi syariah berkah apabila berkas yang dipersyaratkan sudah masuk. Analisis yang dilakukan dilihat dari data-data yang masuk yang terdapat pada formulir pengajuan pembiayaan murabahah. Pengurus akan menghitung berapa angsuran atau cicilan yang sesuai dengan penghasilan dan kesanggupan bayar dari anggota tersebut, dengan mempertimbangkan juga jangka waktu yang diinginkan oleh nasabah. Setelah analisis selesai, maka akan menghasilkan keputusan yaitu diterima atau ditolak pengajuan pembiayaan murabahah tersebut.

Pada saat analisis apabila diterima maka, pengurus koperasi akan melakukan pembelian barang sesuai pesanan dari anggota yang melakukan pengajuan. Harga barang akan ditambahkan margin sesuai ketentuan Koperasi Syariah Berkah yaitu 10%/tahun, apabila waktu pembiayaan kurang dari satu tahun maka bunga akan menyesuaikan dengan bulan yang diinginkan. Apabila barang sudah dibeli, maka pihak Koperasi Syariah Berkah akan menghubungi anggota tersbeut untuk menjadwalkan akad.

Saat akad berlangsung, nasabah harus melakukan penyetoran uang muka dan biaya administrasi. Uang muka dikenakan apabila pengajuan pembiayaan murabahah diatas Rp.

5.000.000,-, apabila dibawah itu tidak perlu melakukan penyetoran uang muka. Untuk biaya administrasi dikenakan sesuai dengan biaya survey yang telah dilakukan dalam pencarian dan pembelian barang yang di pesan oleh anggota, juga di dalamnya ada uang materai yang diperuntukan untuk akad.

Pada saat pembiayaaan Murabahah ini berjalan dan nasabah terkendala dalam pembayaran cicilan atau angsuran, maka Koperasi Syariah Berkah akan memberlakukan denda sesuai dengan ketentuan secara lisan dan tertulis pada saat akad. Tetapi dipastikan pengurus Koperasi Syariah Berkah akan berunding terlebih dahulu dengan anggota mengenai penyebab dari keterlambatan pembayaran tersebut. Karena apabila keterlambatan disebabkan oleh kesulitan keuangan, maka akan dipilih jalan lain selain dari pengenaan denda. Pengenaan denda pasti akan memberatkan anggota yang sedang kesulitan keauangan. Maka dari itu, pada saat terjadi keterlambatan bayar atau gagal bayar, pengurus Koperasi Syariah Berkah akan mendiskusikannya dengan anggota, mencari jalan yang terbaik untuk kedua belah pihak.

Pembahasan

Akad murabahah menjadi satu-satunya akad pembiayaan yang digunakan dalam produk pembiayaan yang ada di Koperasi Syariah Berkah saat ini. Pembiayaan murabahah ada dikarenakan permintaan dari anggota atas ketersediaan produk pembiayaan yang menjembatani angoota koperasi untuk memiliki barang dengan cara mencicil. Maka dari itu, pihak Koperasi Syariah Berkah mewujudkannya dengan membuat produk ini, dengan tujuan anggota koperasi dapat memenuhi kebutuhannya dan bermuamalah secara syariah.

a. Syarat dari pengajuan pembiayaan murabahah di Koperasi Syariah Berkah, yaitu:

1) Menjadi anggota Koperasi Syariah Berkah

2) Mengisi formulir pengajuan pembiayaan murabahah 3) Melampirkan fotocopy KTP

b. Implementasi pembiayaan murabahah di Koperasi Syariah Berkah 1) Menjadi anggota Koperasi Syariah Berkah

(6)

Bambang Wisnuadhi, Ine Mayasari, Dimas Sumitra Danisworo, Ghifari Munawar, ...

Koperasi Syariah Berkah merupakan koperasi syariah yang menjadi perantara antara pemilik dana (anggota) dengan pengguna dana (anggota). Maka dari itu, menjadi persyaratan yang mutlak dalam pengajuan pembiayaan murabahah adalah menjadi anggota pada Koperasi Syariah Berkah.

2) Mengisi formulir pengajuan pembiayaan murabahah

Anggota yang melakukan pengajuan pembiayaan murabahah harus mengisi formulir dengan tujuan pihak pengurus Koperasi Syariah Berkah mengetahui data pembiayaan, data pemohon dan data penghasilan. Pada formulir tersebut, anggota yang memerlukan dana akan menyebutkan barang apa yang diinginkan, berapa jumlah barangnya, jangka waktu pembiayaan, hingga kesanggupan bayar dari anggota.

Gambar 2. Formulir Pembiayaan Murabahah Koperasi Syariah Berkah 3) Melampirkan fotocopy KTP

Anggota yang melakukan pengajuan pembiayaan murabahah harus melampirkan fotocopy KTP sebagai pendukung kelengkapan dokumen.

4) Survey anggota yang melakukan pengajuan pembiayaan murabahah

Pengurus Koperasi Syariah Berkah tidak melakukan survey kepada anggota, baik survey ke rumah atau survey ke tempat kerja. Dikarenakan anggota yang diperbolehkan melakukan pengajuan pembiayaan murabahah harus sudah menjadi anggota selama 6 bulan. Maka dari itu, pengurus koperasi sudah mengenal dari anggota tersebut.

5) Analisa pengajuan pembiayaan murabahah

Pengurus Koperasi Syariah Berkah akan melakukan analisis dari berkas utama dan berkas pendukung yang masuk yaitu formulir pengajuan dan photocopy KTP anggota. Dari berkas pengajuan pembiayaan murabahah, terdapat data-data penting yang dapat dianalisis oleh pengurus koperasi seperti penghasilan dan kesanggupan membayar, sehingga sesuai hitungan yang dilakukan akan didapatkan jumlah yang sesuai dengan kemampuan nasabah.

(7)

Bambang Wisnuadhi, Ine Mayasari, Dimas Sumitra Danisworo, Ghifari Munawar, ...

6) Hasil keputusan pengajuan pembiayaan murabahah

Keputusan akhir akan didapatkan atas dasar analisis dan penghitungan yang dilakukan, yaitu diterima dan ditolak. Apabila menghasilkan keputusan diterima, maka pihak Koperasi Syariah Berkah akan melakukan akad dengan anggota yang melakukan pengajuan pembiayaan murabahah tersebut. Pada saat akad, nasabah tidak diwajibkan memberikan uang muka apabila jumlah pinjaman masih di bawah Rp. 5.000.000,00 dan untuk pembayaran biaya administrasi harus disetorkan oleh anggota. Biaya administrasi ini dikenakan untuk penganti biaya survey barang dan biaya materai. Setelah dilakukan penyetoran biaya dan akad, maka pihak Koperasi Syariah Berkah akan memberikan barang sesuai pesanan dari nasabah. Pembelian barang tersebut dilakukan pengurus Koperasi Syariah Berkah dengan survey harga terlebih dahulu, membandingkan harga antara toko satu dan toko lainnya baik online ataupun datang langsung ke tokonya. Hal ini dilakukan agar nasabah mendapatkan harga yang lebih murah, tetapi apabila nasabah pada saat pengajuan pembiayaan murabahah telah menyebutkan toko tempat barang tersebut maka koperasi akan langsung membeli di toko tersebut.

5. Penutupan

Berdasarkan observasi dan wawancara yang telah dilakukan mengenai implementasi pembiayaan murabahah pada Koperasi Syariah Berkah Kabupaten Bandung Barat dengan pihak pengurus dari Koperasi Syariah Berkah, maka dapat disimpulkan bahwa Koperasi Syariah Berkah sudah menjalankan pembiayaan murabahah sesuai dengan prinsip syariah dan sesuai dengan fatwa DSN MUI No. 04/DSN-MUI/IV/2000.

DaftarPustaka

Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Nomor 04/DSNMUI/IV/2000 Tentang Murabahah.

Ilyas, A., & Sartika, D. (2018). Analisis Kesehatan Koperasi Syariah di Kota Padang. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Dharma Andalas, 20(2).

Jamilah, Nur. (2018). Penerapan Prinsip Pembiayaan Murabahah pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah (Studi Kasus BMT Mandiri Abadi Syariah). Universitas Muhamadiyah Sumatera Utara.

Nawawi, Ismail. (2017). Fikih Muamalah Klasik dan Kontemporer, Bogor: Ghalia Indonesia.

Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/46/PBI/2005 Tentang Akad Penghimpunan dan Penyaluran Dana Bagi Bank yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah.

Sakum, Ria. (2021). Implementasi Akad Murabahah pada Produk Pembiayaan Murabahah di Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Fajar Cabang Bekasi. Jurnal Ekonomi Syariah Pelita Bangsa Vol. 06 No. 01 April 2021.

Sari, P., & Rusdiono. (2020). Analisis Sistem Pembiayaan Murabahah Pada KSPPS BMT Amanah Ray. Jurnal Studi Manajemen, 2(1), 47– 50.

Siti, Reni. (2021). Implementasi Pembiayaan Akad Murabahah dalam Upaya Peningkatan UMKM di KSPPS Permata Barokah Jaya Kelurahan Pandaan. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 1038-1047.

Sugiyono. (2017). Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Alfabeta.

Tho'in, M., & Prastiwi, I. E. (2019). An Analysis the Rupiah Exchange Rates Effect Against the

(8)

Bambang Wisnuadhi, Ine Mayasari, Dimas Sumitra Danisworo, Ghifari Munawar, ...

American Dollar and Inflation Against the Growth of Islamic Banking Mudharabah Deposits in Indonesia. International Journal of Islamic Business and Economics (IJIBEC), 3(1), 82-91.

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah.

Referensi

Dokumen terkait

Kerugian yang dialami para petani akibat penyakit tanaman tidaklah sedikit banyak diantara para petani cabai keriting yang mengalami kerugian akibat tanaman cabai

dibutuhkan, disamping memiliki potensi semberdaya alam yang besar, di daerah tersebut merupakan wilayah yang sangat strategis bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat

Selain itu juga, peningkatan keterampilan gerak siswa disebabkan karena permainan tradisional yang digunakan telah dimodifikasi sesuai dengan prinsip pengembangan

Kumpul Kumpulkan t kan tas, b as, bahan-ba ahan-bahan, han, dan c dan catatan atatan-catat -catatan ke an ke depan... Sebaai pembuatan

Pengelolaan limbah di dalam kawasan Jakabaring Sport City harus dilandaskan pada Keputusan Gubernur Sumatera Selatan Nomor: 808/KPTS/DLHP/2017 tentang Izin

Maka dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat pertumbuhan jumlah nasabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas Koperasi Simpan Pinjam (KSP) di

yüzyıla kadar olan dönemde Türkçe olarak yazılmış ve dilbilimcilerce transkripte edilerek yayımlanmış tıp metinlerini bir bütünlük içinde değerlendirerek bu

Hasil karakterisasi sifat listrik lapisan tipis SnSe untuk sampel yang diperoleh pada kondisi tanpa pemanasan substrat, pemanasan substrat sebesar 250. ˚ C , 350 ˚ C dan 500 ˚