• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN DIDONG DALAM MENINGKATKAN NASIONALISME SISWA SMP NEGERI 6 TAKENGON KAB. ACEH TENGAH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANAN DIDONG DALAM MENINGKATKAN NASIONALISME SISWA SMP NEGERI 6 TAKENGON KAB. ACEH TENGAH."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN DIDONG DALAM MENINGKATKAN

NASIONALISME SISWA SMP NEGERI 6

TAKENGON KAB. ACEH TENGAH

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Gelar Sarjana Pendidikan Pada

Jurusan Pendidikan Sejarah

OLEH

LIA MAHDALENA

NIM : 3113321018

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Lia Mahdalena , NIM 3113321018, Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Peranan Didong dalam Meningkatkan Nasionalisme Siswa SMP Negeri 6 Takengon Kabupaten Aceh Tengah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) sejarah lahirnya didong, (2) nilai-nilai yang terkandung di dalam kesenian didong,(3) peranan didong dalam meningkatkan nasionalisme siswa SMP Negeri 6 Takengon Kabupaten Aceh Tengah.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif, dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan angket. Wawancara di lakukan kepada Seniman Gayo, Guru Sejarah, dan Guru Kesenian. Observasi dilakukan di SMP Negeri 6 Takengon Kabupaten Aceh Tengah. Angket dilakukan kepada siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler didong. Adapun hasil dari penelitian ini Didong merupakan salah satu hasil kebudayaan masyarakat Suku Gayo yang berbentuk kesenian yang telah ada pada masa kerajaan Linge yaitu pada abad ke X, kesenian didong memiliki fungsi sebagai hiburan, ritual keagamaan, menanamkan nilai-nilai sosial, dan sebagai refleksi dari kegiatan ekonomi. Kesenian didong memiliki nilai nasionalisme yaitu nilai rasa cinta terhadap tanah air melalui syair didong yang memberikan informasi kepada siswa, yang dapat merubah sikap siswa untuk mencintai budayanya, serta sejarah. Kesenian didong digunakan sebagai kegiatan ekstrakulikuler di SMP Negeri 6 Takengon Kabupaten Aceh Tengah, kegiatan ekstrakulikuler didong memiliki peranan dalam meningkatkan nasionalisme siswa SMP Negeri 6 Takengon yang diperoleh dari hasil jawaban angket siswa, serta melalui syair didong yang berfungsi sebagai alat informasi kepada siswa yang didalamnya menjelaskan bagaimana sejarah nasional, adat-istiadat Gayo, dan sejarah lokal yang ada di Gayo. Disinilah peran dari kesenian didong yang memberikan informasi serta melahirkan sikap rasa cinta terhadap tanah air dengan menumbuhkan rasa nasionalisme siswa, serta siswa mengetahui bagaimana sejarah nasional, adat istiadat suku Gayo, serta sejarah lokal yang akan dilestarikan oleh siswa tersebut.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala berkah

dan hidayahnya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Dan do’a

beriring salam penulis tidak lupa pula mengirimkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari alam gelap gulita ke alam yang terang menderang dari alam kebodohan kealam yang berilmu pengetahuan seperti yang telah kita rasakan saat sekarang ini.

Skripsi ini berjudul “Peranan Didong Dalam Meningkatkan Nasionalisme Siswa SMP Negeri 6 Takengon Kabupaten Aceh Tengah ”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial UNIMED.

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari banyak mengalami kesulitan dan hambatan, karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

Dalam kesempatan ini juga penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta staf – stafnya yang telah membantu kelancaran urusan akademik maupun administrasi selama menjalani perkuliahan. 2. Bapak Dr. H. Restu MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial beserta

stafnya.

(7)

4. Bapak Drs. Yushar Tanjung M.Si, selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan Sejarah

5. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi.

6. Bapak Pristi Suhendro, S.Hum, M.si selaku dosen pembimbing akademik sekaligus dosen penguji skripsi.

7. Bapak Drs. Yushar Tanjung M.si dan Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis M.Si selaku dosen penguji skripsi

8. Seluruh dosen-dosen dan staf administrasi di Jurusan Pendidikan Sejarah, terima kasih yang sebesar-besarnya atas jasa-jasa yang telah kalian berikan kepada penulis, selaku mahasiswa di Jurusan Pendidikan Sejarah.

9. Bapak Irsyad MD S.Pd Selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Takengon yang telah memberikan izin dan selama penulis melakukan penelitian dan menyelesaikan skripsi ini.

10. Teristimewa kepada Kedua Orang Tua saya sebagai rasa hormat, sayang

dan terima kasih ananda yang tidak terhingga atas semua do’a, cinta, kasih

sayang, dukungan, dan pengorbanan yang telah diberikan kepada ananda selama ini mulai dari ananda lahir sampai memperoleh gelar sarjana pendidikan S1 Pendidikan Sejarah di Universitas Negeri Medan.

11. Teristimewa buat Abangnda dan dan adinda ,bang Iwan, bang Sandi, dek yuni, dek Miko, dek Joko, kak Ami dan Saudara-saudara dari pihak

Ayahanda dan Ibunda yang selalu memberi do’a dan dukungan kepada

(8)

12. Buat yang terkasih Teman- Teman Fitri, Fadlah, Gadis, Nurhidayah, Ami, Bang Rj, dek Yesi yang selalu memberi do’a, motivasi dan dukungan kepada penulis selama menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan. 13. Teman seperjuangan stambuk 2011 khususnya buat Esja (Ekstensi

Sejarah). Adit, Yasipin, Fadhil, Erwin, Roy, Enos, Boy, Enda, Wina, Eko, Iin, Pera, Parta, Azizah, Triananda, terima kasih atas kebersamaannya selama ini di FIS UNIMED.

14. Teman seperjuangan PPLT 2014 di SMA Negeri 1 Kuala , Dan siswa/siswi SMA Negeri 1 Kuala Mala, Kiki, Nisa, Melin, Ovi, Rian, Wahyu, Amsar, Irul, Terimakasih atas semangat ,motivasi dan dukungannya selama ini.

15. Teman Seperjuangan Alumni 2011 SMA Negeri 4 Takengon, Humaira, Helida, Ena, Ai, Elia, Odah, Rahmi, Iin,Tisha, Sofyan, Trio, Toni, Nara Terimakasih atas semangat ,motivasi dan dukungannya selama ini

16. Dan Kepada Seluruh Rekan-Rekan Seperjuangan, Angkatan 2011 yang Tidak Bisa Penulis Jelaskan Namanya Satu Persatu.

Medan Desember 2015 Penulis

(9)

DAFTAR ISI

B. Identifikasi Masalah... 4

C. Perumusan Masalah ... 5

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 13

(10)

BAB IV PEMBAHASAN Dan Hasil Penelitian ... 17

C. Nilai-nilai yang Terkandung Dalam Kesenian Didong ... 36

1. Pengertian Nasionalisme……… ... 36

2. Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Kesenian Didong 37

D. Peranan Didong Dalam Meningkatkan Nasionalisme Siswa SMP Negeri 6 Takengon Kabupaten Aceh Tengah ………... 44

LAMPIRAN IV. DOKUMENTASI SARANA SMP NEGERI 6 TAKENGON KABUPATEN ACEH TENGAH

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Sarana dan Prasana SMP Negeri 6 Takengon ... 25

Tabel 2 Jumlah Guru SMP Negeri 6 Takengon ... 27

Tabel 3 Rekapitulasi Jumlah Siswa SMP Negeri 6 Takengon ... 29

Tabel 4 Pengetahuan Siswa Tentang Kesenian Didong ... 46

Tabel 5 Pendapat Siswa Mengenai Kesenian Didong ... 48

Tabel 6 Ketertarikan Siswa Akan Kegiatan Ekstrakulikuler Didong 49 Tabel 7 Manfaat Informasi Yang didapatkan Siswa dari Kesenian Didong ... 52

Tabel 8 Peran didong dalam Menunjang Pelajaran IPS ... 53

Tabel 9 Peran didong dalam Menunjang Pelajaran Kesenian……. . 55

Tabel 10 Peran Syair didong meningkatkan nasionalisme “Nyanya temase I wani penjajah, empu numah asal koro jamu, belene la si mumerintah, itamah tentara sekutu” ... 57

Tabel 11 Peran Syair didong meningkatkan “ tulu setengah abad, asale nyanyani rakyat, gere ne sekulah, upuh kering basah, I tamah tanaman paksa, I jawa larane pecah belah, tiep-tiep daerah, kati muperangkah, asalle rakyat jelata, kati nyanya” 58

Tabel 12 Peran syair didong dalam meningkatkan nasionalisme “ Jepang ko nge kabang, Belene ko gaeh kedue, medan area adu tenege, keramil lime betengte, dele tewas panglime, lagu onot ari pejebe, aman dimot ari linge, sampe jiwe mulayang, kin angkatan opat lime, jema tue kite panang”…… 60

(12)

“Nge royo Jepang geh mien Belene ine, iton opat siwah

kegere aku salah agresi kedue timul mien perang, tue

mude turut berjuang” ... 65 Tabel 16 Peran Syair Didong dalam Meningkatkan Nasionalisme

Siswa “ I betehi sakit I gecip kutubuh diri cube rasa I

pikiri rugi rum lebe jeroh lempang bermacam teni

terasa belangi nge pasti Rayat urum Reje” ... 67 Tabel 17 Peran Syair Didong dalam Meningkatkan Nasionalisme

Siswa “ Ketertipen atan alam turah paham kati tentram

, inget kalam kati semperne le, Merdeka, ya merdeka

ini lehe woiyo ” ... 68 Tabel 18 Peran syair kesenian dalam meningkatkan nasionalisme

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kebudayaan Indonesia yang beraneka ragam adalah salah satu kekayaan nasional yang tak ternilai harganya. Kebudayaan yang beraneka ragam tersimpan di dalam kebudayaan suku-suku bangsa yang tersebar di seluruh nusantara. Suku-suku bangsa itu sendiri yang tersebar pada beribu-ribu pulau dari Sabang sampai Merauke. Dan mereka memiliki kebudayaan sendiri serta nilai-nilai sendiri.

Suku bangsa Gayo adalah salah satu suku bangsa diantara tiga ratus suku bangsa yang ada di Indonesia. Suku bangsa Gayo Seperti hal nya pada suku bangsa manapun, orang Gayo memiliki unsur kebudayaan yang bernama kesenian. Salah satu kesenian tradisional dari suku bangsa Gayo adalah kesenian Didong. Kata didong mendekati pengertian “dendang” adalah nyanyian sambil bekerja atau untuk menghibur hati atau bersama-sama dengan bunyian ( Melalatoa 1982: 33). Dalam Asharyadi ( 2008: 29) dijelaskan bahwa kesenian didong telah ada sejak dahulu di masa kerajaan Linge , kesenian ini sering dipergunakan pada acara perkawinan dan acara adat. Menurut A.R.Hakim Aman Pinan( 2003:248) didong ialah perpaduan antara seni vocal, seni tari, dan seni sastra ( puisi ), yang dibawakan sambil duduk melingkar oleh 20 sampai dengan 30 peserta yang seluruhnya laki-laki, dipimpin oleh seorang ceh dan seorang apit ( pembantu ceh ) dan 2 atau 3 pasang ceh kucak atau ceh ucak ( ceh junior).

(14)

2

Dalam penampilan kesenian Didong penyesuaian terhadap perkembangan yang terjadi pada masyarakat atau lingkungan pada umumnya. Penyesuaian tampak pada bentuk, isi dan fungsinya.

Pada periode awal tema-tema Kesenian didong adalah mengenai permasalahan adat dan ajaran agama islam, mengenai adat yaitu mengenai aturan-aturan adat. Adat di masa lalu itu banyak berkisar sekitar adat perkawinan, adat mendirikan rumah, adat hitanan, dan lain-lain. Tujuan dengan tema mengenai adat tersebut ialah untuk menyegarkan kehidupan adat itu sendiri sehingga bisa berjalan secara kontinyu Hasan ( 1980 : 52) . Pada masa kekuasaan pemerintahan Jepang di Gayo tema adat tidak muncul lagi sebagai tema pokok dan penampilan didong mengalami perubahan setelah Jepang masuk ke Indonesia. Sikap

pemerintah Jepang yang keras telah “memporak-porandakan” bentuk kesenian ini. Pada masa

itu, didong digunakan sebagai sarana hiburan bagi tentara Jepang yang menduduki tanah Gayo. Hal ini memberikan inspirasi bagi masyarakat Gayo untuk mengembangkan didong yang syairnya tidak hanya terpaku kepada hal-hal religius dan adat-istiadat, tetapi juga permasalahan sosial yang bernada protes terhadap kekuasaan penjajah Jepang.

Pada masa setelah proklamasi, seni pertunjukan didong dijadikan sebagai sarana bagi pemerintah dalam menjembatani informasi hingga ke desa-desa khususnya dalam menjelaskan tentang Pancasila, UUD 1945 dan semangat bela negara. Selain itu, didong juga digunakan untuk mengembangkan semangat kegotong-royongan, khususnya untuk mencari dana guna membangun gedung sekolah, madrasah, mesjid, bahkan juga pembangunan jembatan.

(15)

3

sarana untuk meningkatkan nasionalisme masyarakat Gayo. Peran dari kesenian Didong yang dahulunya memiliki peranan bagi masyarakat Gayo, Sehingga di harapkan dengan kesenian didong dapat meningkatkan rasa nasionalisme bagi generasi muda pada saat ini. Generasi Muda adalah generasi penerus bangsa, generasi muda yang diharapkan agar melestarikan kebudayaan serta nilai-nilai yang bersejarah di Indonesia. Untuk mewujudkan ini semua generasi muda harus memiliki rasa nasionalisme. Nasionalisme Dalam Uli Kozok ( 2010 :51)

yang menyatakan bahwa “ nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan

mempertahankan kedaulatan sebuah Negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia.

Untuk meningkatkan semangat nasionalimse Indonesia yang mengalami kemunduran yang drastis , yang secara khusus dapat dilihat dan dirasakan di daerah-daerah Jul Lan ( 2011: 4), khususnya bagi generasi muda. Salah satu caranya ialah dengan menerapkan kesenian

didong bagi generasi muda di Takengon kabupaten Aceh Tengah , khususnya di setiap

sekolah kesenian didong dijadikan sebagai kegiatan ekstrakulikuler. Di dalam kesenian didong terdapat syair, syair dari didong tersebut bisa dikaitkan dengan menceritakan tentang sejarah Indonesia, sejarah Gayo, budaya Gayo, tutur dalam Gayo sehingga dapat membuat generasi muda khusunya pelajar akan cinta terhadap tanah airnya.

(16)

4

Berdasarkan masalah diatas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitiaan tentang

Peranan Didong Dalam Meningkatkan Nasionalisme Siswa SMP Negeri 6 Takengon

Kabupaten Aceh Tengah “.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

a. Bagaimana sejarah lahirnya Didong

b. Apa-apa saja nilai-nilai yang terandung di dalam kesenian Didong

c. Bagaimana Peranan Didong dalam meningkatkan Nasionalisme siswa SMP Negeri 6 Takengon Kabupaten Aceh Tengah

C. Perumusan Masalah

a. Bagaimana sejarah lahirnya Didong ?

b. Apa-apa saja nila- nilai yang terkandung dalam kesenian Didong ?

c. Bagaimana peranan didong dalam meningkatkan Nasionalisme siswa SMP Negeri 6 Takengon Kabupaten Aceh Tengah ?

D. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui sejarah lahirnya didong

b. Untuk mengetahui nilai-nilai yang terkandung di dalam kesenian Didong

(17)

5

E. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat penelitian jika tujuan diatas tercapai adalah untuk :

1. Memberi gambaran dan informasi kepada penulis dan semua pihak tentang peranan

didong dalam meningkatkan Nasionalisme siswa.

2. Sebagai bahan masukan bagi dinas pendidikan, kepala sekolah, guru, dalam upaya peningkatan Nasionalisme siswa.

3. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti selanjutnya dalam meneliti masalah yang sama di daerah lain.

4. Memberi pengetahuan bagi peneliti tentang sejarah didong.

(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari serangkaian penelitian yang dilakukan dengan menggunakan data yang diproses di lapangan, dapatlah dinyatakan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Kesenian didong ialah perpaduan antara seni vocal, seni tari, dan seni sastra ( puisi ), yang dibawakan sambil duduk melingkar oleh 20 sampai dengan 30 peserta yang seluruhnya laki-laki, dipimpin oleh seorang ceh dan seorang apit ( pembantu ceh ) dan 2 atau 3 pasang ceh kucak atau ceh

ucak ( ceh junior).

2. Didong pada masyarakat Gayo di Kabupaten Aceh Tengah memiliki fungsi sebagai hiburan, Ritual keagamaan, Menanamkan nilai-nilai sosial, Sebagai refleksi dari kegiatan ekonomi

3. Kegiatan Ekstrakulikuler kesenian didong memiliki peranan dalam menin gkatakan rasa Nasionalisme siswa SMP Negeri 6 Takengon Kabupaten Aceh Tengah, melalui syair didong menjadi sarana untuk meningkatkan nasionalisme siswa. Di dalam syair kesenian didong berfungsi sebagai alat informasi kepada siswa yang didalamnya menjelaskan bagaimana sejarah nasional, adat-istiadat Gayo, dan sejarah lokal yang ada di Gayo. Disinilah peran dari kesenian didong yang memberikan informasi serta melahirkan sikap atas cinta terhadap tanah air dengan menumbuhkan rasa nasionalisme siswa serta siswa mengetahui bagaimana sejarah nasional,

(19)

adat istiadat suku Gayo, serta sejarah lokal yang akan dilestarikan oleh siswa tersebut.

B. Saran

Dari beberapa kesimpulan di atas, peneliti mengajukan beberapa saran, antara lain :

1. Bagi Dinas Pendidikan Kesenian didong diadakan sebagai perlombaan-perlombaan tingkat pelajar, agar generasi muda masyarakat Gayo dapat lebih mengenal didong serta syair didong dalam perlombaan berhubungan dengan Sejarah, serta adat Istiadat Gayo sehingga generasi muda mengetahui asal usul daerahnya, mengetahui adat-istiadat yang berlaku di Gayo, serta mengetahui sejarah.

2. Diharapkan bagi Pemerintah daerah dan seluruh masyarakat Gayo agar memperhatikan dan melestarikan Kebudayaan Gayo salah satunya ialah melestarikan Kesenian didong.

3. Bagi Kepala Sekolah hendaknya kesenian didong dijadikan sebagai kegiatan Ekstrakulikuler di setiap Sekolah sehingga kesenian didong tetap lestari dan dapat meningkatkan rasa Nasionalisme siswa dengan cara siswa mengetahui Sejarah Lokal, Adat-Istiadat, Serta sejarah Nasional.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, H. Abu. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: PT.Rineka Cipta. Asharyadi. 2008. Lingeku Sayang Lingeku Malang. Tangerang : CV Bangunan Dunia Mandiri.

Eriyanto. 2001. Analisa Wacana. Yokyakarta: Lkis.

Hasan, Affan M dkk. 1980. Kesenian Gayo dan Perkembangannya. Jakarta : Balai Pustaka

Kozok, Uli. 2010. Utusan Damai di Kemelut Perang Peran Zending dalam

Perang Toba. Jakarta. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Koentjaraningrat. 1998. Pengantar Ilmu Antropologi II. Jakarta . Rineka Cipta.

Lan, Thung Ju dkk. 2011. Nasionalisme dan Ketahanan Budaya di Indonesia

Sebuah Tantangan. Jakarta: Lipi Press.

Melalatoa. 1982. Didong Kesenian Tradisional Gayo.Jakarta : Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Moleong, Lexy j. ( 2010 ). Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung: PT Remaja Rodaskarya

Pinan, Hakim Aman A. R. 2003. Syariat dan Adat Istiadat. Takengon: Yayasan Magamam Mahmuda.

(21)

Soehartono, Irawan.1995. Metode Penelitian Sosial. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Soekanto, Soerjono.2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Utomo, Cahyo Budi.1995. Dinamika Pergerakan Kebangsaan Indonesia Dari

Gambar

Tabel 16 Peran Syair Didong dalam Meningkatkan Nasionalisme

Referensi

Dokumen terkait

Judul yang diangkat dalam Tugas Akhir ini adalah “ Peranan Kebijakan Sekolah dalam Meningkatkan Kedisplinan Siswa/i pada SMP Negeri 8 Kota Binjai ” , yang membahas tentang

Implikasi penelitian ini menunjukkan bahwa keterampilanmenjelaskan dan keterampilan bertanya guru di SMA Negeri 7 Takengon mengalami peningkatan dengan adanya

Penelitian ini membahas mengenai peranan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam membina karakter disiplin siswa di SMP Negeri Kabupaten Subang. Mengingat

Ewin Lufri Saragih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peranan Pendidikan Kewarganegaraan dalam membina semangat nasionalisme siswa SMP NEGERI 1 Purba -

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan ornamen Gayo yang terdapat pada kantor Pemerintah di Takengon kabupaten Aceh Tengah yang ditinjau dari bentuk,

Penelitian yang berjudul: “Upaya Guru BK dalam Menangani Siswa yang Melanggar Tata Tertib Sekolah (Penelitian di SMP Negeri Takengon)― ini bertujuan untuk

Penjelasan di atas memberikan pemahaman bahwa kegiatan bakti sosial yang dilakukan oleh ekstrakulikuler pramuka SMP Negeri 26 Bandung, merupakan salah satu faktor

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Upaya Kantor Perpustakaan dan Arsip Banda Aceh dalam Membina Perpustakaan SMP Negeri 6 dan SMP Negeri 17 Kota Banda Aceh yaitu penataan