• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN BANTUAN LEMBAR AKTIVITAS SISWA PADA MATERI POKOK BENTUK ALJABAR DI KELAS VII SMP N 2 LUBUK PAKAM T.A. 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN BANTUAN LEMBAR AKTIVITAS SISWA PADA MATERI POKOK BENTUK ALJABAR DI KELAS VII SMP N 2 LUBUK PAKAM T.A. 2012/2013."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

SISWA DENGAN BANTUAN LEMBAR AKTIVITAS SISWA PADA MATERI POKOK BENTUK ALJABAR DI KELAS

VII SMP NEGERI 2 LUBUK PAKAM T.A 2013/2014

Oleh: Rizki Holidah NIM. 409311045

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

segala nikmat dan karunia-Nya yang memberikan kemampuan dan kesempatan

kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Skripsi ini berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa dengan BAntuan

Lembar Aktivitas Siswa Pada Materi Pokok Bentuk Aljabar Di Kelas VII SMP

Negeri 2 Lubuk Pakam T.A. 2013/2014”, dimana untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Medan.

Selama proses penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang dihadapi

penulis, namun semua itu dapat diatasi karena bantuan tulus dari berbagai pihak.

Pada kesempatan ini dengan rendah hati dan tulus penulis mengucapkan

terimakasih sebesar-besarnya kepada bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si. selaku Dosen

Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu dalam membimbing serta

memberikan masukan kepada penulis sejak awal sampai dengan selesainya

penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Drs.

Syafari, M.Pd., Ibu Dra. N. Manurung, M.Pd., dan Bapak Drs. W.L Sihombing,

M.Pd., sebagai dosen penguji/pemberi saran yang telah memberikan masukan dan

saran-saran yang sangat bermanfaat mulai dari rencana penelitian sampai

selesainya penyusunan skripsi ini.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. M. Panjaitan,

M.Pd. sebagai dosen pembimbing akademik. Ucapan terima kasih juga

disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si. selaku rektor Universitas

Negeri Medan beserta para staf pegawai di rektorat, Bapak Prof. Drs. Motlan,

M.Sc., Ph.D, selaku dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Medan beserta para staf pegawai di fakultas, Bapak Drs.

Syafari, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Matematika, Bapak Drs. Zul Amry, M.Si.

selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika, Bapak Drs. Yasifati Hia,

(4)

v

serta staf pegawai Jurusan Matematika yang telah membantu penulis. Ucapan

terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. H. Adi Mutia, M.Pd., selaku

kepala SMP Negeri 2 Lubuk Pakam, Ibu Asiyah S.Pd, selaku guru Matematika

SMP Negeri 2 Lubuk Pakam, serta guru-guru yang telah banyak membantu dalam

penelitian ini.

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda Syahbuddin

Nasution dan Ibunda Hatijah Hasibuan tercinta yang telah banyak memberikan dukungan, do’a, semangat, motivasi, perhatian dan pengertian yang telah diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan di Unimed, terkhusus

juga kepada Abanganda Abdul Haris Nasution, ST., Arifin Nasution ST.,

Syamsuddin Nasution, Amd., Ismail Nasution, Amd., Muhammad Roihan

Nasution, Amd., dan Adinda Muhammad Asrul Nasution yang senantiasa

membantu serta memberikan dukungan, do’a dan semangat.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Abanganda Anas

Munandar Matondang, S.Sos.I., Nanda Sugar Ray, dan sahabat-sahabat selama perkuliahan kelas Ekstensi’09 terkhusus Nurhayani Ritonga, Rizki Amelia, dan Yera Khairida yang telah banyak membantu, memberikan doa, dukungan,

semangat, dan motivasi kepada penulis dan kepada teman-teman seperjuangan,

teman-teman PPLT SMP Negeri 2 Lubuk Pakam yang penuh kesan.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi

maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi

ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan. Semoga Allah

SWT senantiasa mencurahkan rahmat-Nya kepada kita semua.

Medan, Januari 2014 Penulis,

(5)

iii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

SISWA DENGAN BANTUAN LEMBAR AKTIVITAS SISWA PADA MATERI POKOK BENTUK ALJABAR DI KELAS

VII SMP N 2 LUBUK PAKAM T.A. 2012/2013

Rizki Holidah (409311045) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran kooperatif tipe STAD Di Kelas VII SMP Negeri 2 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Subjek dalam penelitian ini adalah kelas VII-7 dengan banyak siswa 31 orang dan objek dalam penelitian ini adalah meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Kooperatif tipe STAD pada materi bentuk aljabar di kelas VII SMP Negeri 2 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2013/2014.

Instrumen penelitian ini terdiri dari tes dan lembar observasi. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dan lembar observasi digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran dan aktivitas belajar siswa.

Berdasarkan hasil observasi, aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan. Pada siklus I banyaknya siswa yang memiliki persentase aktivitas ≥ 70% secara klasikal adalah 4 siswa (12,90%) dan di akhir siklus II meningkat hingga mencapai 26 siswa (83,87%). Dari akhir siklus II diperoleh bahwa persentase aktivitas aktif siswa telah memenuhi kriteria keaktifan klasikal yaitu ≥ 75% siswa memiliki persentase aktivitas ≥ 70%.

Hasil analisis tes hasil belajar yang diperoleh pada pelaksanaan tindakan I dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD hasil belajar (≥ 70) secara klasikal masih belum tercapai karena hanya 19 siswa (61,29%) yang tuntas dengan nilai rata-rata kelas 70,484. Setelah pelaksanaan tindakan siklus II, hasil belajar siswa (≥ 70) secara klasikal telah tercapai yaitu 30 siswa (93,5%) yang tuntas dengan nilai rata-rata 82,742.

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembaran Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar vii

Daftar Tabel ix Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1.Latar Belakang Masalah 1

1.2.Identifikasi Masalah 7

1.3.Pembatasan Masalah 7

1.4.Rumusan Masalah 7

1.5.Tujuan Penelitian 7

1.6.Manfaat Penelitian 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9

2.1. Kerangka Teoritis 9

2.1.1. Pengertian Belajar 9

2.1.2. Aktivitas Belajar 10

2.1.3. Hasil Belajar 12 2.1.4. Pembelajaran Matematika 14 2.1.5.Pembelajan Kooperatif 16 2.1.5.1. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 18 2.1.5.1.1 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 24 2.1.6. Metode Pembelajaran 25 2.1.7. Lembar Aktivitas Siswa 27 2.1.8. Materi Aljabar 28 2.1.8.1 Bentuk Aljabar 28 2.1.8.2. Operasi Aljabar 29 2.2. Penelitian yang Relevan 32 2.3. Kerangka Konseptual 33 2.4. Hipotesis Tindakan 34

BAB III METODE PENELITIAN 35 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 35 3.1.1. Lokasi Penelitian 35 3.1.2. Waktu Penelitian 35 3.2. Subjek dan Objek Penelitian 35 3.2.1. Subjek Penelitian 35

(7)

vii

3.3. Jenis Penelitian 35

3.4. Prosedur Penelitian ... 36

3.5. Alat Pengumpul Data 39 3.5.1. Tes Hasil Belajar 39 3.5.2. Observasi 39 3.6. Teknik Analisis Data 41 3.6.1. Reduksi Data 41 3.6.2. Paparan Data 41 3.6.3. Menarik Kesimpulan 41 3.7. Indikator Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 46

4.1. Hasil Penelitian 46

4.1.1. Siklus I 46

4.1.1.1. Permasalahan I 46

4.1.1.2. Alternatif Pemecahan I 48

4.1.1.3. Pelaksanaan Tindakan I 48

4.1.1.4. Observasi I 51

4.1.1.5. Analisis Data I 53

4.1.1.6. Refleksi I 57

4.1.2. Siklus II 59

4.1.2.1. Permasalahan II 59

4.1.2.2. Alternatif Pemecahan II 60

4.1.2.3. Pelaksanaan Tindakan II 61

4.1.2.4. Observasi II 64

4.1.2.5. Analisis Data II 65

4.1.2.6. Refleksi II 68

4.2.Temuan Penelitian 70 4.3. Pembahasan Penelitian 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 74

5.1. Kesimpulan 74

5.2. Saran 75

(8)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Deskriptor pada Observasi Aktivitas Belajar Siswa 12

Tabel 2.2. Fase- Fase Pembelajaran Kooperatif tipe STAD 21

Tabel 2.3. Perhitungan Skor Perkembangan 22

Tabel 2.4. Tingkat Penghargaan Kelompok 22

Tabel 3.1. Pedoman Skala Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa 40

Tabel 3.2. Klasifikasi Tingkat Kemampuan Siswa ... 42 Tabel 3.3. Pedoman untuk Melihat Hasil Observasi Guru 44

Tabel 4.1. Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Pada Tes Awal ... 47 Tabel 4.2. Gambaran Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Pada Tes Awal 47

Tabel 4.3. Deskripsi Hasil Observasi Pengelolaan Pembelajaran Siklus I 53

Tabel 4.4. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 55 Tabel 4.5. Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Siklus I ... 56 Tabel 4.6. Gambaran Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Pada THB I ... 57 Tabel 4.7. Deskripsi Hasil Observasi Pengelolaan Pembelajaran Siklus II .. 65

(9)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 Siklus I ... 78

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 Siklus I ... 84

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 Siklus II ... 91

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 Siklus II ... 97

Lampiran 5 Lembar Aktivitas Siswa I ... 102

Lampiran 6 Kunci Jawaban Lembar Aktivitas Siswa I 104 Lampiran 7 Lembar Aktivitas Siswa II ... 105

Lampiran 8 Kunci Jawaban Lembar Aktivitas Siswa II 107 Lampiran 9 Lembar Aktivitas Siswa III... 108

Lampiran 10 Kunci Jawaban Lembar Aktivitas Siswa III 109 Lampiran 11 Lembar Aktivitas Siswa IV ... 112

Lampiran 12 Kunci Jawaban Lembar Aktivitas Siswa IV 114 Lampiran 13 Kisi-kisi Tes Awal... 116

Lampiran 14 Tes Awal 117 Lampiran 15 Kunci Jawaban Tes Awal 118 Lampiran 16 Pedoman Penskoran 119 Lampiran 17 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar I ... 120

Lampiran 18 Tes Hasil Belajar I ... 121

Lampiran 19 Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar I ... 122

Lampiran 20 Pedoman Penskoran 123 Lampiran 21 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar II ... 124

Lampiran 22 Tes Hasil Belajar II ... 125

Lampiran 23 Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar II ... 126

Lampiran 24 Pedoman Penskoran 127 Lampiran 25 Lembar Validitas Tes Awal ... 128

Lampiran 26 Lembar Validitas Tes Hasil Belajar I ... 131

(10)

xi

Lampiran 28 Lembar Observasi Proses Pembelajaran Siklus I 137

Lampiran 29 Lembar Observasi Proses Pembelajaran Siklus II 139

Lampiran 30 Pedoman Skala Penilaian Proses Pembelajaran 141

Lampiran 31 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I 143

Lampiran 32 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 149

Lampiran 33 Pedoman Skala Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa .. 155

Lampiran 34 Analisis Tes Awal 156 Lampiran 35 Analisis Tes Hasil Belajar I 158 Lampiran 36 Analisis Tes Hasil Belajar II 160 Lampiran 37 Rekapitulasi Hasil Proses Pembelajaran ... 162

Lampiran 48 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 163

Lampiran 39 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 165

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan IPTEK dewasa ini menuntut semua pihak untuk

meningkatkan pendidikan sehingga memacu dunia pendidikan untuk berpola pikir

cepat, cermat, tepat dan akurat sehingga diperlukan generasi penerus bangsa yang

bermutu tinggi. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya dan masyarakat. Seperti yang diungkapkan oleh Ihsan (2011:5)

bahwa :

Pendidikan tidak hanya dipandang sebagai usaha pemberian informasi dan pembentukan ketrampilan saja, namun diperluas sehingga mencakup usaha untuk mewujudkan keinginan, kebutuhan dan kemampuan individu sehingga tercapai pola hidup pribadi dan sosial yang memuaskan, pendidikan bukan semata-mata sebagai sarana untuk persiapan kehidupan yang akan datang, tetapi untuk kehidupan anak sekarang yang sedang mengalami perkembangan menuju ke tingkat kedewasaannya.

Sesuai dengan pernyataan Trianto (2011:1) bahwa:

Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,m berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib dalam

pendidikan formal dan mengambil peran sangat penting dalam dunia pendidikan.

Pemahaman dan penguasaan matematika yang baik sangat diperlukan siswa untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya menghadapi masa depan yang semakin

kompetitif. Namun kenyataannya tidak sedikit siswa yang kurang memahami arti

penting matematika dalam kehidupan, sehingga siswa kurang berminat dan

kurang termotivasi dalam belajar matematika. Cockroft (dalam Abdurrahman,

(12)

2

Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena : (1) selalu digunakan dalam kehidupan sehari-hari; (2) semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas; (4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; (5) meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan , dan; (6) memberikan kemampuan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.

Untuk itu matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang sangat

penting diajarkan kepada siswa karena matematika akan menuntun seseorang

untuk berpikir logis, teliti dan penuh perhitungan yang bermanfaat dalam

memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Cornelius (dalam

Abdurrahman, 2009:253) juga mengemukakan alasan perlunya belajar

matematika karena matematika merupakan:

(1) sarana berpikir yang jelas dan logis, (2) sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, (4) sarana mengembangkan kreativitas, dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.

Rendahnya hasil belajar dan kemampuan matematika disebabkan masih

banyaknya siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar matematika, kurang

berminat, dan selalu menganggap matematika sebagai pelajaran yang sukar,

sehingga menimbulkan rasa takut untuk belajar matematika.

Abdurrahman (2009: 252) mengungkapkan:

Dari berbagai bidang studi yang diajarkan di sekolah, matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa, baik yang tidak berkesulitan belajar, dan lebih-lebih bagi siswa yang berkesulitan belajar.

Rendahnya hasil pembelajaran matematika juga disebabkan oleh

kurangnya siswa berinteraksi dengan lingkungannya dalam proses pembelajaran.

Sehingga dalam proses pembelajaran akan berlangsung direct teaching, yaitu guru

sebagai sumber informasi dan siswa pasif menerima, juga akan terjadi komunikasi

satu arah dalam pembelajaran yang menyebabkan siswa kurang bergairah, malas

dan merasa bosan dalam belajar. Kalaupun ada feed back itu biasanya hanya

sebuah pertanyaan yang mudah dijawab dan tidak menimbulkan

(13)

3

pula aktivitas tanya jawab yang terjadi terkesan dipaksakan misalnya siswa baru

menjawab sebuah pertanyaan apabila sudah mendapat perintah atau ditunjuk oleh

gurunya.

Hal tersebut mengakibatkan aktivitas belajar siswa rendah karena mereka

hanya dijadikan objek pembelajaran bukan subjek dalam pembelajaran. Hal ini

sesuai dengan yang dikemukakan oleh Hamalik (2001:170) :

Kegiatan mandiri dianggap tidak ada maknanya, karena guru adalah orang yang serba tahu dan menentukan segala hal yang dianggap penting bagi siswa. Sistem penuangan lebih mudah pelaksanaannya bagi guru dan tidak ada masalah atau kesulitan, guru cukup mempelajari materi dari buku. Lalu disampaikan pada siswa. Di sisi lain, siswa hanya bertugas menerima dan menelan, mereka diam dan bersikap pasif atau tidak aktif.

Padahal belajar itu adalah berbuat, seperti yang diungkapkan Slameto

(2010:2) bahwa, “Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Hal senada juga dikatakan oleh Sardiman (2011:95) bahwa, “Pada prinsipnya belajar

adalah berbuat. Berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas”. Jadi, dalam belajar ada usaha dan aktivitas, dengan artian dalam proses pembelajaran siswa diharapkan beraktivitas

guna mengkonstruk pengetahuannya.

Namun yang sering terjadi dalam proses pembelajaran guru dijadikan

sebagai satu-satunya sumber belajar yang bertugas menuangkan materi pelajaran

kepada siswa. Sehingga siswa hanya duduk diam mendengar. Bahkan komunikasi

yang terjadi antar siswa masih tergolong rendah sehingga tidak menimbulkan

diskusi atau perdebatan yang menarik yang dapat meningkatkan aktivitas berpikir

siswa. Padahal idealnya tugas guru adalah membelajarkan si pembelajar atau

membuat siswa menjadi pencari ilmu, dalam artian memanusiakan manusia.

Jadi, variasi dalam pembelajaran juga merupakan salah satu faktor

lesunya siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar (PBM) sehingga berakibat

pada tingkat ketuntasan belajar siswa. Tingkat ketuntasan belajar siswa masih

(14)

4

seperti ini jelas akan menghambat tujuan pembelajaran yang tercantum dalam

standar kompetensi maupun kompetensi dasar. Jika hal ini berlangsung terus

menerus maka pendidikan yang diselenggarakan dapat dikatakan gagal karena

selain tidak mengajak para pembelajar untuk turut aktif, dan kreatif juga hasil

evaluasi yang diperoleh selalu di bawah target yang mengakibatkan rendahnya

hasil belajar matematika siswa.

Kondisi siswa yang memiliki aktivitas dan hasil belajar rendah juga

ditemukan di SMP Negeri 2 Lubuk Pakam. Melalui hasil observasi awal yang

dilakukan pada tanggal 30 Mei 2013, jika ditinjau dari cara belajar yang dilakukan

oleh siswa, diketahui bahwa mereka kurang termotivasi untuk belajar. Saat guru

menerangkan pelajaran, sebagian besar siswa tidak memperhatikan dengan

sungguh-sungguh. Mereka hanya mencatat, meskipun tidak memahami yang

mereka catat. Apabila siswa mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran,

maka hanya satu atau dua orang siswa saja yang bertanya. Siswa merasa takut

bertanya kepada guru. Demikian juga saat menanggapi pertanyaan yang diajukan

guru, siswa tidak mau mengacungkan tangan sebagai tanda ingin menjawab

walaupun ada di antara mereka yang tahu menjawab pertanyaan tersebut. Tidak

jarang pula aktivitas tanya jawab yang terjadi terkesan dipaksakan misalnya siswa

baru menjawab sebuah pertanyaan apabila sudah mendapat perintah atau ditunjuk

oleh gurunya.

Sehubungan dengan hal tersebut, melalui wawancara yang dilakukan

peneliti dengan salah seorang guru matematika kelas VII SMP Negeri 2 Lubuk

Pakam, yaitu Ibu Asiyah pada tanggal 30 Mei 2013, peneliti memperoleh

informasi bahwa hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 2 Lubuk

Pakam masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari persentase ketuntasan siswa kelas

VII dengan KKM 70 yaitu hanya 12 dari 31 siswa (38,71%) yang mencapai

KKM, sedangkan siswa yang tidak mencapai KKM berjumlah 19 siswa (61,29%)

dari 31 siswa. Dalam proses pembelajaran guru sering melakukan remedial

terhadap siswa yang belum mencapai KKM. Rendahnya hasil belajar siswa ini

disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah metode mengajar yang

(15)

5

sementara siswa pasif hanya menerima bahan jadi dan kurangnya minat dan

kemauan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Sebagaimana diungkapkan Ibu Asiah, bahwa Pembelajaran yang

dilakukan adalah pembelajaran langsung dimana guru menjelaskan di depan kelas

kemudian siswa menyimak lalu diberi tugas. Siswa mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan soal – soal matematika dan pada saat proses belajar mengajar

berlangsung kebanyakan siswa bermain. Hal tersebut berdampak terhadap nilai

formatif dan hasil ujian pada pelajaran matematika dan masih banyak siswa tidak

mencapai nilai KKM matematika yaitu 70.

Kemudian mengenai materi pelajaran matematika di kelas VII, siswa

sering mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal pada materi pokok

Bentuk Aljabar. Ibu Asiah menyatakan bahwa: “Siswa banyak mengalami

kesulitan dalam memahami dan menyelesaikan soal-soal bentuk aljabar, mungkin

mereka kepayahan menerapkan konsep yang diajarkan sehingga saat dilakukan tes nilai mereka rendah.”

Lembar Aktivitas Siswa (LAS) merupakan salah satu alat bantu

pembelajaran matematika. Secara umum LAS merupakan perangkat pembelajaran

atau sebagai pelengkap/sarana pendukung Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP). Lembar Aktivitas Siswa (LAS) berupa lembaran kertas yang berisi

soal-soal/pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab peserta didik. LAS ini sangat baik

digunakan dalam pembelajaran kooperatif maupun untuk memberikan latihan

pengembangan. Dalam proses pembelajaran matematika, LAS bertujuan untuk

menemukan prinsip serta aplikasi matematika.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk menumbuhkan sendiri

minat belajar siswa untuk tertarik belajar. Oleh karena itu peneliti ingin

melakukan penelitian dengan menerapkan pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

dalam upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan bantuan

Lembar Aktivitas Siswa. Model pembelajaran kooperatif memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk bekerja kelompok dalam memecahkan suatu masalah

(16)

6

Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.

Ada beberapa tipe model pembelajaran kooperatif yang dapat

dikembangkan dalam pembelajaran matematika diantaranya adalah model

pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD).

Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan salah satu

model dalam pembelajaran kooperatif yang sederhana dan baik untuk guru yang

baru mulai menggunakan pendekatan kooperatif dalam kelas. Student Teams

Achievement Division (STAD) juga merupakan suatu model pembelajaran

kooperatif yang efektif yang terdiri darilima komponen utama, yaitu penyajian

kelas, belajar kelompok, kuis, skor pengembangan dan penghargaan kelompok.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul: “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Student Teams Achievement Division (STAD) untuk Meningkatkan Aktivitas

Dan Hasil Belajar Siswa dengan Bantuan Lembar Aktivitas Siswa pada Materi Pokok Bentuk Aljabar di Kelas VII SMP Negeri 2 Lubuk Pakam T.A 2013/2014.”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasikan

beberapa masalah sebagai berikut :

1. Rendahnya keaktifan siswa dalam belajar matematika

2. Anggapan siswa bahwa matematika adalah pembelajaran yang sulit

3. Pembelajaran yang digunakan selama ini masih berpusat pada guru

4. Rendahnya hasil belajar matematika siswa

(17)

7

1.3. Batasan Masalah

Dari identifikasi masalah, peneliti membatasi masalah dalam

penelitiannya menjadi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student

Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil

belajar siswa dengan bantuan Lembar Aktivitas Siswa (LAS) pada materi pokok

Bentuk Aljabar dengan sub materi pokok Operasi hitung Bentuk Aljabar di kelas

VII SMP Negeri 2 Lubuk Pakam T.A 2013/2014.”

1.4.Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka yang menjadi rumusan masalah

adalah:

1. Apakah Penerapan Model Pembelajaran kooperatif tipe Student Teams

Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa

dengan bantuan Lembar Aktivitas Siswa (LAS) pada materi Bentuk Aljabar di

kelas VII SMP Negeri 2 Lubuk Pakam T.A 2013/2014?

2. Apakah Penerapan Model Pembelajaran kooperatif tipe Student Teams

Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar matematika

siswa dengan bantuan Lembar Aktivitas Siswa (LAS) pada materi pokok

Bentuk Aljabar di kelas VII SMP Negeri 2 Lubuk Pakam T.A 2013/2014?

1.5.Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams

Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa

dengan bantuan Lembar Aktivitas Siswa (LAS) pada materi pokok Bentuk

Aljabar di KelasVII SMP Negeri 2 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2013/2014.

2. Mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams

Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan

bantuan Lembar Aktivitas Siswa (LAS) pada materi pokok Bentuk Aljabar di

(18)

8

1.6.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

dan masukan yang berarti terhadap peningkatan kualitas pendidikan, terutama:

1. Bagi guru, sebagai bahan masukan untuk dapat memperluas wawasan

pengetahuan mengenai model pembelajaran dalam membantu siswa

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa dengan bantuan

Lembar Aktivitas Siswa (LAS).

2. Bagi siswa, melalui model pembelajaran Kooperatif tipe STAD diharapkan

siswa dapat lebih aktif dan dapat meningkatkan hasil belajar matematika.

3. Bagi sekolah, bermanfaat untuk mengambil keputusan yang tepat dalam

peningkatan kualitas pengajaran, serta menjadi bahan pertimbangan atau bahan

rujukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pelajaran

matematika.

4. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan sebagai bekal ilmu pengetahuan dalam

mengajar Matematika pada masa yang akan datang dan sebagai bahan studi

(19)

74

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada BAB IV dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan bantuan

Lembar Aktivitas Siswa dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas

VII-7 SMP negeri 2 Lubuk Pakam. Pada siklus I diperoleh rata-rata

persentase aktivitas siswa mencapai 56,56% (kategori siswa kurang aktif

belajar). Karena aktivitas siswa pada siklus I belum termasuk dalam kategori

aktif maka dilakukan perbaikan pada siklus II dengan mengarah kepada

refleksi dari siklus I dengan tetap menggunakan model pembelajaran

Kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa

dan diperoleh adanya peningkatan aktivitas belajar siswa pada materi operasi

hitung bentuk aljabar pada siklus II yakni persentase aktivitas siswa menjadi

74,19% (kategori aktif). Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata persentase

aktivitas siswa minimal 70% telah terpenuhi.

2. Pencapaian hasil belajar siswa pada materi pokok bentuk aljabar dengan

menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dengan bantuan

Lembar Aktivitas Siswa (LAS) meningkat. Sebelum diberikan tindakan dari

hasil tes awal diperoleh rata-rata nilai siswa sebesar 20,968 dan tidak ada

(0%) siswa yang mencapai daya serap ≥70 (tuntas). Setelah diberikan

tindakan siklus I dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe

STAD diperoleh adanya peningkatan hasil belajar siswa pada materi operasi

hitung bentuk aljabar yakni mencapai nilai rata-rata kelas pada tes hasil

belajar I mencapai 70,484 dengan tingkat ketuntasan belajar klasikal 61,29%

dan pada siklus II, nilai rata-rata kelas pada tes hasil belajar II mencapai

82,742 dengan tingkat ketuntasan belajar klasikal 96,77%. Berdasarkan

(20)

75

ketuntasan belajar pada materi pokok bentuk aljabar khususnya operai hitung

bentuk aljabar telah dipenuhi.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan beberapa saran

sebagai berikut :

1. Kepada guru matematika hendaknya mulai menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division

(STAD) sebagai salah satu alternatif pembelajaran untuk meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar matematika siswa. Karena melalui pembelajaran

kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) siswa merasa

lebih diperhatikan dan dihargai oleh teman–temannya dan gurunya,

sehingga suasana dalam belajar menjadi lebih aktif. Selain itu, siswa juga

berbagi ilmu pengetahuan dari tingkat pengetahuan yang berbeda,

berdiskusi dalam menyeleasikan tugas yang diberikan guru, berani

mengemukakan pendapat, berani menjawab pertanyaan guru dan berani

mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas.

2. Kepada siswa agar lebih aktif selama pembelajaran dan mau bertanya

kepada guru dan temannya serta mau mengulang pelajaran yang telah

dipelajari di rumah.

3. Bagi peneliti lain, sebaiknya memperhatikan kelemahan-kelemahan yang

ada dalam penelitian ini seperti (1) apersepsi dan motivasi yang dilakukan

oleh guru kurang bervariasi, (2) penguasaan kelas masih kurang sehingga

masih ada siswa yang bermain saat pembelajaran berlangsung, (3)

bimbingan yang dilakukan oleh guru saat diskusi masih belum optimal

masih ada siswa yang kurang berpartisipasi dalam kelompok, (4) saat

melaksanakan presentasi di depan kelas masih ada siswa yang malu-malu

dan belum berani untuk memberikan tanggapanmaka diharapkan kepada

peneliti lain untuk dapat mengatasi kelemahan-kelemahan ini untuk

Referensi

Dokumen terkait

Potensi dan peluang perkembangan pertanian organik pada subsektor hortikultura terutama pada tanaman sayuran memiliki prospek yang baik dan telah berkembang dalam beberapa

2012.Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Tutor Sebaya Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Bangun Ruang Prisma dan Limas pada Siswa kelas VIII SMP

Berapa besar kuat lentur benda uji yang berupa pelat beton tipis dengan tulangan kawat baja las (wire mesh) dengan penambahan serbuk bata merah pada umur 28

Judul TAS : Hubungan Antara Perhatian Orang Tua dan Motivasi Berprestasi dengan Prestasi Belajar Kompetensi Keahlian Animasi Siswa Kelas XI SMK Negeri 3

Skripsi yang berjudul “ANALISIS BIAYA DAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ANTIHIPERTENSI DUA KOMBINASI PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas ridhonya makan penulisan skripsi yang berjudul ““PENGARUH MEDIA SCRABBLE WORD BERGAMBAR TERHADAP

Hasil penelitian secara serempak menunjukkan bahwa pendelegasian wewenang dan komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan perum bulog

[r]