PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP
KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI OLEH
SISWA KELAS VII SMP N 1 SEI BAMBAN
TAHUN PEMBELAJARAN
2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
RATNA SINAMO
NIM 2103311038
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
i
ABSTRAK
Ratna Sinamo, NIM 2103311038, Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri terhadap Kemampuan Menulis Teks Eksposisi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sei Bamban Tahun Pembelajaran 2014/2015. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/ S-1 Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Inkuiri terhadap kemampuan menulis teks eksposisi. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sei Bamban Tahun Pembelajaran 2014/2015 yang berjumlah 292 orang siswa. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 32 siswa yang diambil secara homogen dikarenakan setiap kelas memiliki tingkat kemampuan yang sama, maka sampel diambil secara acak kelas yaitu kelas VII-5 yang berjumlah 32 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Instrument yang digunakan adalah tes esai. Dari pengolahan data diketahui bahwa kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sei Bamban Tahun Pembelajaran 2014/2015 sebelum menggunakan model pembelajaran inkuiri di kelas eksperimen masuk ke dalam kategori cukup dengan nilai rata-rata = 64,5, standar deviasi = 8,11 sedangkan kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sei Bamban Tahun Pembelajaran 2014/2015 sesudah menggunakan model inkuiri masuk ke dalam kategori baik dengan nilai rata-rata = 80,00, standar deviasi = 6,97.
Selanjutnya uji data diatas kedua hasil berdistribusi normal. Dari uji homogenitas di dapat bahwa sampel penelitian ini berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji normalitas dan homogenitas, didapatlah to sebesar 7,09. Selanjutnya to diketahui, kemudian dikonsultasikan dengan tabel t pada taraf signifikasi 5% dengan df=N-1=32-1=31 diperoleh taraf signifikansi 5% = 0,8, karena to yang diperoleh lebih besar dari tabel yaitu 1,10 > 0,8, hipotesis diterima. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan atas penerapan strategi pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sei Bamban Tahun Pembelajaran 2014/2015.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah swt. Yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri terhadap Kemampuan Menulis Teks Eksposisi Siswa SMP Negeri 1 Sei Bamban
Tahun Pembelajaran 2014/2015. Penulisan Skripsi ini disusun untuk memenuhi
salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan.
Dalam menyelesaikan Skripsi ini, penulis menerima berbagai masukan
dan dukungan dari berbagai pihak, baik dari segi material maupun spiritual. Oleh
karena itu, rasa hormat dan ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., Rektor Universitas Negeri Medan
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Sastra Indonesia dan sebagai Dosen Penguji I
6. Drs. H.Sigalingging M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik
7. M.Surip, S.Pd., M.Pd., Dosen Penguji
8. Seluruh Bapak/Ibu Dosen serta Staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan
9. Kepala Sekolah, seluruh Guru, dan Staf Pegawai SMP Negeri 1 Sei Bamban
10.Teristimewa buat kedua orangtua Ayah Dines Sinamo dan Ibunda tercinta Sity
Berutu serta adik penulis Mahni Sinamo, Mejer Sinamo, Samidah Sinamo,
Dosna Sinamo, Deral Sinamo, Desmi Sinamo atas segala motivasi, doa dan
perhatian serta dukungan moril maupun material yang senantiasa diberikan
iii
11.Teman seperjuangan penulis Fransiska, Sahna, Tuti, Morina, Beri, Hotmi,
Susi, Emy, dan Doria terima kasih untuk segala dukungan, motivasi dan
bantuannya.Teman kos Evi Berutu, Jusika, Lena, Eva, Eni, Waddah, dan
Sakinah terima kasih untuk dukungan dan motivasinya. Seluruh stambuk 2010
khususnya Dik-Ekstensi B, terima kasih atas semua doa dan dukungan teman
teman sekalian.
Semoga Skripsi ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita semua.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.
Medan, Januari 2015
Penulis,
iv
v
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian ... 24
Tabel 3.2 Desain Eksperimen ... 25
Tabel 3.3 Aspek-aspek Penilaian dalam Teks Eksposisi ... 27
Tabel 3.4 Jalannya Eksperimen ... 29
Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Menulis Teks Ekposisi sebelum Penerapa Model Pembelajaran Inkuiri ... 34
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Sebelum Menerapkan Inkuiri ... 37
Tabel 4.3 Nilai Setelah Menerapkan Inkuiri ... 38
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Setelah Menerapkan Inkuiri ... 40
Tabel 4.5 Frekuensi Data Kemampuan Menulis Teks Eksposisi Sebelum Menerapkan Model Inkuiri ... 42
Tabel 4.6 Frekuensi Data Kemampuan Menulis Setelah Menerapkan Model Inkuiri ... 43
Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Kelompok Pretest ... 45
Tabel 4.8 Uji Normalitas Data Kelompok Postest ... 47
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran ... 57
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 59
Lampiran 3 Contoh Teks Eksposisi ... 64
Lampiran 4 Tes Instrumen di kelas Ekperimen ... 65
Lampiran 5 Daftar nilai kritis untuk uji lilliefors... ... ... ..66
Lampiran 6 Tabel wilayah luas di bawah kurva normal 0 ke z... .67
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi yang memegang peranan penting
dalam kehidupan Manusia. Dengan menggunakan bahasa,manusia dapat
mengungkapkan ide, gagasan, dan pengalamanya. Melalui bahasa Manusia
mampu memahami ide, gagasan, maupun pengalaman penulisnya. Kemampuan
berbahasa sangat penting dimiliki oleh setiap orang dalam melakukan sesuatu hal
yang berkaitan dengan komunikasi. Pada dasarnya tujuan pengajaran bahasa
Indonesia bukan hanya penguasaan teori saja, tetapi paling penting adalah
keterampilan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam semua
aspek komunikasi.
Dalam kurikulum 2013 salah satu komponen bahasa Indonesia ialah
menulis teks eksposisi. Teks dapat berwujud teks tertulis maupun teks lisan. Teks
merupakan ungkapan pikiran manusia yang lengkap yang di dalamnya memiliki
situasi dan konteks. Belajar Bahasa Indonesia tidak sekadar memakai bahasa
Indonesia untuk menyampaikan materi belajar. Namun, perlu juga dipelajari soal
makna atau bagaimana memilih kata yang tepat. Selama ini pembelajaran Bahasa
Indonesia tidak dijadikan sarana pembentuk pikiran padahal teks merupakan
satuan bahasa yang memiliki struktur berpikir yang lengkap. Karena itu
pembelajaran Bahasa Indonesia harus berbasis teks. Melalui teks maka peran
2
Menurut Tarigan (2008), “Keterampilan berbahasa mencakup empat
aspek yaitu keterampilan mendengarkan, keterampilan berbicara, keterampilan
membaca dan keterampilan menulis.” Sebagai bagian dari keterampilan
berbahasa, menulis berkaitan erat dengan aktivitas berpikir dan pengungkapan
imajinasi perasaan seseorang dalam bentuk tulisan yang indah.
Mengajarkan keterampilan menulis tidak hanya mengungkapkan
teori-teori sebuah karya sastra saja. Siswa juga dituntut untuk mengembangkan
imajinasi dan perasaannya lewat sebuah tulisan. Siswa tidak hanya mendengarkan
penjelasan dari guru tetapi juga harus berlatih secara terus menerus sehingga
keterampilan menulis mereka semakin meningkat.
Menurut Tarigan (2008 : 2),
Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa. Menulis memerlukan suatu kesabaran, keuletan, dan kejelian sendiri. Di samping itu, menulis bukanlah kemampuan yang dapat dikuasai dengan sendirinya, melainkan harus melalui proses pembelajaran, sehingga diperlukan sebuah proses panjang untuk menumbuhkan tradisi menulis. Dalam era yang serba modern, seseorang dituntut untuk mempunyai keterampilan menulis. Keterampilan menulis erat kaitannya dengan proses berbahasa seseorang.
pada kompotensi dasar menulis teks eksposisi. Banyak faktor yang menyebabkan
tidak tercapainya kompotensi menulis teks eksposisi, diduga guru tidak
3
Guru masih menerapkan model pembelajaran ekspositori dengan pembelajaran
yang cenderung ceramah. Model ekspositori kurang efektif jika diterapkan pada
materi menulis teks eksposisi. Proses pembelajaran ini bersifat monoton sehingga
siswa tidak berperan aktif saat proses belajar berlangsung. Pada hal ini menulis
teks eksposisi membutuhkan keaktifan siswa dalam menulis teks eksposisi, siswa
harus mengetahui bagaimana langkah-langkah menulis teks eksposisi. Kelemahan
model pembelajaran ekpositori ialah keberhasilan belajar ditentukan oleh guru,
penjelasan yang menoton dari guru mengakibatkan siswa hanya sebagai
pendengar ,siswa tidak aktif,siswa sebagai penerima materi tanpa ada umpan
balik.
Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Trianto (2012:9) “ Pengembangan model pembelajaran bertujuan untuk memberikan wawasan bagi
guru tentang apa, mengapa, dan bagaimana pembelajaran terpadu pada tingkat
pendidikan dasar dan menengah, memberikan bekal keterampilan kepada guru
agar memiliki kemampuan melaksanakan pembelajaran terpadu, serta
memberikan wawasan, pengetahuan, dan pemahaman bagi pihak terkait sehingga
mereka dapat memberikan dukungan terhadap kelancaran dan ketepatan
pelaksanaan pembelajaran terpadu.”
` Dalam menulis teks eksposisi guru dituntut untuk lebih kreatif. Baik
kreatif dalam memilih metode pembelajaran maupun model pembelajaran.
Penggunaan metode dapat menjadikan pembelajaran lebih menarik sehingga
siswa tidak merasa bosan dan siswa lebih jelas dalam menerima materi
4
lebih baik. Metode pembelajaran dapat berupa metode ceramah, metode Tanya
jawab, metode audiolingual, metode langsung, metode integratif, metode inkuiri
dan lain sebagainya.
Aunurrahman (dalam Kasau, 2009: 10) menyatakan bahwa pembelajaran
melalui model inkuiri, siswa diarahkan pada suatu proses dalam rangka mengkaji
dan menjelaskan suatu fenomena khusus. Tujuannya adalah mengembangkan
keterampilan intelektual yang diperlukan untuk mengajukan pertanyaan dan
menemukan jawabannya berdasarkan rasa ingin tahunya. Melalui kegiatan ini
diharapkan siswa aktif mengajukan pertanyaan “mengapa sesuatu terjadi?”
kemudian mencari dan mengumpulkan serta memproses data secara logis untuk
selanjutnya mengembangkan strategi intelektual yang dapat digunakan untuk
menemukan jawaban atas pertanyaan mengapa sesuatu terjadi.
Model pembelajaran inkuiri ini juga merupakan bagian inti dari kegiatan
pembelajaran berbasis kontekstual. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh
siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari
menemukan sendiri. Pembelajaran inkuri merupakan pembelajaran yang dapat
membangkitkan motivasi belajar siswa. Melalui pembelajaran inkuiri ini
diharapkan siswa mampu menulis teks eksposisi dengan baik dan menjadikan
siswa lebih aktif serta dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilan
dalam memecahkan masalah
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh suchman tentang model inkuiri
ini menunjukkan bahwa keterampilan inkuiri siswa meningkat dan motivasi
5
berkeyakinan bahwa siswa akan lebih menyadari tentang proses pendidikannya
dan mereka dapat diajarkan tentang prosedur ilmiah secara langsung. Selanjutnya,
Suchman berpendapat tentang pentingnya membawa siswa pada sikap bahwa
semua pengetahuan bersifat tentatif.
Berdasarkan latar belakang di atas, muncul ketertarikan penulis untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri
terhadap Kemampuan Menulis Teks Esposisi Oleh Siswa Kelas VII SMP N 1 Sei
Bamban Tahun Pembelajaran 2014/2015.”
B. Indentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya,
dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :
(1) rendahnya kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis teks eksposisi
(2) model pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang bervariasi dalam
menulis teks eksposisi
(3) pemahaman siswa tentang isi teks eksposisi masih kurang dan
(4) kurangnya minat dan motivasi siswa dalam menulis teks eksposisi.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan indentifikasi masalah di atas, masalah yang diteliti dalam
penelitian ini terbatas pada model pembelajaran yang digunakan guru kurang
bervariasi, hal ini yang menyebabkan kemampuan menulis teks eksposisi siswa
6
dalam bentuk eksprimen karena pembelajaran dengan inkuiri merupakan
pembelajaran yang mendororng siswa terlibat aktif dalam pembelajaran serta
dapat mengembangkan keterampilan berfikir dan mengembangkan kreatifitas
siswa dalam menulis, karena dalam proses ini siswa benar-benar dibimbing
bagaimana memahami teknik menulis yang sebenarnya. Hal ini jelas bahwa
model pembelajaran inkuiri mampu membuat kemampuan menulis siswa jauh
lebih baik.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah ada rumusan masalah terdapat tiga hal,
ketiga hal ini terdapat di bawah ini.
(1) Bagaimanakah kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas VII SMP
Negeri 1 Sei Bamban sebelum menggunakan model pembelajaran Inkuiri?
(2) Bagaimanakah kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas VII SMP
Negeri 1 Sei Bamban sesudah menggunakan model pembelajaran Inkuiri?
(3) Apakah ada pengaruh yang signifikan penerapan model pembelajaran
Inkuiri terhadap kemampuan menulis teks eksposisi oleh siswa kelas VII
7
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas adapun tujuan dari penelitian ini ialah
sebagai berikut :
(1) untuk mengetahui kemampuan menulis teks eksposisi oleh siswa kelas VII
SMP Negeri 1 Sei Bamban sebelum menggunakan model Inkuiri
(2) untuk mengetahui kemampuan menulis teks eksposisi oleh siswa kelas VII
SMP Negeri 1 Sei Bamban sesudah menggunakan model Inkuiri
(3) untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran Inkuiri
terhadap menulis teks eksposisi oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sei
Bamban.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi guru Bahasa
Indonesia dan bagi penulis sendiri. Untuk lebih jelasnya penulis mengutarakan
beberapa point manfaat penelitian ini sebagai berikut :
(1) bagi guru, memiliki referensi model pembelajaran dalam menulis teks
eksposisi
(2) bagi siswa, siswa dapat menulis teks eksposisi dengan kreatif dengan
menggunakan model pembelajaran Inkuiri
(3) bagi sekolah, sebagai alternative model pembelajaran bagi guru-guru
(4) bagi peneliti, sebagai sumber informasi dan bahan pertimbangan untuk
54 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Kemampuan menulis teks Eksposisi oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1Sei
Bamban tahun pembelajaran 2014/2015. Sebelum menggunakan model
pembelajaran inkuiri dikategorikan cukup dengan nilai rata-rata 64,5.
2. Kemampuan menulis teks Eksposisi oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1Sei
Bamban tahun pembelajaran 2014/2015. Setelah menggunakan model
pembelajaran inkuiri dikategorikan baik dengan nilai rata-rata 80,7.
3. Adanya pengaruh yang signifikan pada penerapan model pembelajaran inkuiri
terhadap kemampuan menulis teks eksposisi oleh siswa kelas VII SMP Negeri
1 Sei Bamban tahun pembelajaran 2014/2015 yang diperoleh dari hasil uji
hipotesis �0 = 1,10 pada taraf signifikasi 5% dan dk=n-1, �� �� = 0,8 dengan
demikian �0>�� �� yakni 1,10> 0,8.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti memberikan saran sebagai
berikut :
1. Berdasarkan hasil penelitian, model pembelajaran Inkuiri lebih efektif dalam
55
kepada guru mata pelajaran bahasa Indonesia dapat menjadikan model
pembelajaran ini sebagai salah satu alternatif model pembelajaran dalam
proses belajar dan mengajar di kelas.
2. Model pembelajaran Inkuiri memerlukan pemahaman guru bahasa Indonesia
yang mendalam baik dari segi persiapan, pelaksanaan, sampai evaluasi agar
hal yang diharapkan yakni peningkatan kemampuan siswa menulis eksposisi.
3. Disarankan agar penelitian selanjutnya tetap memperhatikan penguasaan
teknik, strategi, metode, model pembelajaran dan perkembangan teknologi
sebagai sarana pembelajaran yang digunakan di sekolah khususnya dalam
56
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Hasibuan dan Moejino. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Remaja Rosda Karya.
Keraf, Gorys. 1982. Komposisi: sebuah pengantar kemahiran Bahasa. Flores: Nusa indah.
Keraf, Gorys.1995. Eksposisi. Jakarta: Gramedia.
Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.
Jabarohim. 2003. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: PT Hadindita Graha Widia.
Kemendibud. 2013. Buku Guru Bahasa Indonesia Wacana Pengetahuan. Jakarta: Politeknik Negeri Media Kreatif.
Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Roestiyah N.K. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjono. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta: Bandung.
Sukardi. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompotensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi.
Rusman. 2013. Model-model pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Roestiyah N.K.2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjono. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Sukardi. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompotensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara.
Tarigan, H.G. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.