• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG MENGGUNAKAN MEDIA CAMTASIA DAN POWER POINT PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN KELAS VIII SMP PADAMU NEGERI MEDAN T.A 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG MENGGUNAKAN MEDIA CAMTASIA DAN POWER POINT PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN KELAS VIII SMP PADAMU NEGERI MEDAN T.A 2012/2013."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG MENGGUNAKAN MEDIA CAMTASIA DAN POWER POINT

PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN KELAS VIII SMP SWASTA P ADAMU N EG ERI MEDA N T.A 2013/ 2 0 14

Oleh :

Hadaini 408111055

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala berkah dan

hidayahnya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran Langsung Menggunakan Media Camtasia dan Power Point pada Pokok Bahasan Lingkaran

Kelas VIII SMP Swasta Padamu Negeri Medan”. Skripsi ini disusun untuk

memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan matematika,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini, dengan rasa rendah hati dan tulus penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Rektor

UNIMED Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si beserta seluruh Pembantu Rektor sebagai

pimpinan UNIMED, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA

UNIMED beserta Pembantu Dekan I, II, dan III di lingkungan UNIMED, Bapak

Drs. Syafari, M.Pd selaku Ketua Jurusan Matematika, Bapak Zul Amry, M.Si

selaku Ketua Program Studi Jurusan Matematika, Bapak Drs. M. Panjaitan, M.Pd

selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan

bimbingan, pengarahan serta saran-saran kepada penulis selama penyusunan

skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan pada Bapak Drs. Yasifati Hia,

M.Si, Bapak Drs. H. Banjarnahor, M.Pd, dan Bapak Drs. Asrin Lubis, M.Pd

selaku Dosen Penguji yang telah memberikan saran mulai dari perencanaan

penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini, Bapak Prof. Dr. Bornok

Sinaga, M. Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak

dan Ibu dosen serta staf pegawai jurusan Matematika Fakultas Ilmu Pengetahuan

Alam dan Matematika Universitas Negeri Medan.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Siti Habibah, SH,

S.Pd.I selaku Kepala Sekolah, Bapak Chairul Saleh, ST , dan Ibu Hj. Sakinah,

S.Pd yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian

di sekolah SMP Padamu Negeri Medan. Ucapan terima kasih juga kepada Ibu

Liana Sari, S.Pd selaku guru bidang studi Matematika yang telah banyak

(4)

v

Teristimewa rasa terima kasih dan cinta penulis sampaikan kepada

Ayahanda Makmun S.Pd dan Ibunda Suhaidah, A.Ma, orangtua penulis yang telah

mengasuh, membimbing, memberi kasih sayang, mendukung secara materil dan selalu mendo’akan, memberi semangat kepada penulis hingga skripsi ini selesai. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada orang tua kedua saya yang saya

sayangi Bapak Khairussaleh, SE dan Ibu Ellinasari, S.Pd yang selalu memberi

nasihat dan memberikan dukungan, Abang Fahmi dan kakak Syarifahyani yang

saya sayangi, dan kepada adik-adik saya Desi Libria, Vifi Prananda, Rima Realita,

Ahmad Fadli Hasibuan, Fauji Poranji yang selalu menyemangati, memberikan

dukungan, membantu, mensuport dan mendo’akan dan kepada sanak saudara

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Anak-anak Rantau yaitu

Harianisyah Parinduri, Jamilah Daulay, dan Ilmah Tambunan. Teman-teman

seperjuangan Winta, Yuni, Julina, Lina, Hetty, Ijam, Bukhari, Riki, dan

teman-teman lainnya di jurusan matematika khususnya kelas B Reguler 2008 yang telah

banyak membantu penulis selama perkuliahan sampai menyelesaikan skripsi ini.

Terima kasih juga kepada tika, putri, weni. Teristimewa penulis ucapkan terima

kasih kepada Ahmad Ihsan, S.Kom, yang telah banyak membantu dalam

menyelesaikan skripsi ini, beserta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu

persatu yang turut memberi semangat dan bantuan kepada penulis.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini,

namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata

bahasa. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini

bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pengetahuan.

Medan, April 2013 Penulis,

Hadaini

(5)

iii

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG MENGGUNAKAN MEDIA CAMTASIA DAN POWER POINT

PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN KELAS VIII SMP PADAMU NEGERI MEDAN T.A 2012/2013

Hadaini (NIM 408111055) ABSTRAK

Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang belajar dengan menggunakan media Camtasia lebih baik daripada siswa yang belajar dengan menggunakan media Power Point pada pokok bahasan Lingkaran di kelas VIII SMP Padamu Negeri Medan.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Padamu Negeri Medan, yang terdiri dari 3 kelas. Sedangkan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 64 siswa yang terdiri dari dua kelas, yaitu kelas VIII-1 yang merupakan kelas eksperimen I sebanyak 32 orang dan kelas VIII-2 yang merupakan kelas eksperimen II sebanyak 32 orang. Kelas eksperimen I menggunakan media Camtasia dan pada kelas eksperimen II menggunakan media Power Point. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan test objektif sebanyak 10 soal dan telah dinyatakan valid oleh tim ahli.

Sebelum pengujian hipotesis, terlebih dahulu diuji normalitas dan homogenitas data. Dari pengujian ini diperoleh bahwa sampel berasal dari populasi yang memiliki varians yang homogen dan berdistribusi normal. Dari analisis data pada kelas eksperimen I diperoleh nilai rata-rata pretest 46,25 dan standar deviasi pretest 15,19 sedangkan nilai rata-rata posttest 76,88 dan standar deviasi posttest 13,55. Pada kelas eksperimen II diperoleh nilai rata-rata pretest 45,94 dan standar deviasi pretest 13,41 sedangkan nilai rata-rata posttest 69,38 dan standar deviasi posttest 15,44. Dari analisis data posttest dengan menggunakan uji-t pada taraf  = 0,05 diperoleh thitung (2,066) > ttabel (1,670)

maka H0 ditolak dan Ha diterima.

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 6

1.3. Batasan Masalah 7

1.4. Rumusan Masalah 7

1.5. Tujuan penelitian 7

1.6. Manfaat Penelitian 7

BAB II TINJUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 9

2.1.1. Pengertian Belajar 9

2.1.2. Hasil Belajar 10

2.1.3. Konsep Dalam Matematika 11

2.1.4. Model Pembelajaran Langsung 12

2.1.5. Media Pembelajaran 22

2.1.6. Media Camtasia 26

2.1.7. Microsoft Power Point 28

2.1.8. Model Pembelajaran Langsung yang Berorientasi pada

(7)

vii

2.1.9. Materi Lingkaran 34

2.2. Contoh penerapan Media Camtasia dan Power Point

dalam Model Pembelajaran langsung 40

2.3. Penelitian yang Relevan 44

2.4. Kerangka Konseptual 45

2.5. Hipotesis Penelitian 46

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 47

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 47

3.2.1. Populasi Penelitian 47

3.2.2. Sampel Penelitian 47

3.3. Variabel Penelitian 47

3.4. Defenisi Operasional 48

3.5. Jenis Penelitian 48

3.6. Desain Penelitian 48

3.7. Prosedur Penelitian 49

3.8. Alat Pengumpul Data 52

3.9. Uji Instrumen 52

3.9.1. Validitas Tes 52

3.9.2. Reliabilitas Tes 54

3.9.3. Taraf Kesukaran Tes 55

3.9.4. Daya Pembeda Tes 56

3.10. Teknik Analisis Data 58

3.10.1. Menghitung Rata-rata Skor 58

3.10.2. Menghitung Standar Deviasi 58

3.10.3. Uji Normalitas 58

3.10.4. Uji Homogenitas 60

(8)

viii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 62

4.1.1. Nilai Postes Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II 62

4.2. Teknik Analisis Data 65

4.2.1. Uji Normalitas Data 65

4.2.2. Uji Homogenitas 66

4.2.3. Uji Hipotesis Penelitian 67

4.3. Pembahasan 67

4.4. Diskusi Penelitian 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 73

5.2. Saran 73

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Sintaks Model Pembelajaran Langsung 14

Tabel 2.2. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Langsung 18

Tabel 2.3. Kelebihan dan Kekurangan Video Pembelajaran (Camtasia) 28

Tabel 2.4. Kelebihan dan Kekurangan Power Point dalam Pembelajaran 32

Tabel 2.5. Sintaks Model Pembelajaran Langsung yang Berorientasi 33

pada Media Camtasia dan Power Point 51

Tabel 3.1. Desain Penelitian 49

Tabel 3.2. Tabel Perhitungan Uji Validitas 53

Tabel 3.3. Klasifikasi Indeks Reliabelitas Soal 54

Tabel 3.4. Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal 55

Tabel 3.5. Tabel PerhitunganTingkat Kesukaran Soal 55

Tabel 3.6. Klasifikasi Indeks Daya Beda Soal 57

Tabel 3.7. Tabel Perhitungan Daya Beda Soal 57

Tabel 4.1. Data Hasil Posttes Kelas Eksperimen I dan Kelas

Eksperimen II 63

Tabel 4.2. Ringkasan Rata-rata Nilai Postes Kedua Kelas 64

Tabel 4.3. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data 65

Tabel 4.4. Data Hasil Uji Homogenitas 66

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Pusat Lingkaran 35

Gambar 2.2. Diameter Lingkaran 35

Gambar 2.3. Jari-jari Lingkaran 35

Gambar 2.4. Busur Lingkaran 35

Gambar 2.5. Tali Busur Lingkaran 36

Gambar 2.6. Tembereng Lingkaran 36

Gambar 2.7. Juring Lingkaran 36

Gambar 2.8. Apotema 37

Gambar 2.9. Potongan Juring yang Disusun Secara Berdampingan 39

Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian 51

Gambar 4.1. Diagram Perbandingan Nilai Postes Kelas Eksperimen I

Dan Kelas Eksperimen II 64

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. RPP Kelas Eksperimen I Pertemuan pertama 77

Lampiran 2. RPP Kelas Eksperimen I Pertemuan kedua 83

Lampiran 3. RPP Kelas Eksperimen II Pertemuan Pertama 93

Lampiran 4. RPP Kelas Eksperimen II Pertemuan Kedua 103

Lampiran 5. Kisi-kisi Soal 116

Lampiran 6. Soal Pretes 117

Lampiran 7. Kunci Jawaban Pretes 120

Lampiran 8. Soal Postes 121

Lampiran 9. Kunci Jawaban postes 124

Lampiran 10. Tabel Perhitungan Validitas 125

Lampiran 11. Perhitungan Uji Validitas 126

Lampiran 12. Perhitungan Uji Reliabilitas 129

Lampiran 13. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 130

Lampiran 14. Analisi Varians Butir Soal 132

Lampiran 15. Perhitungan Daya Beda Soal 133

Lampiran 16. Data Pretes siswa kelas Eksperimen I dan Eksperimen II 135

Lampiran 17. Data Postes siswa kelas Eksperimen I dan Eksperimen II 137

Lampiran 18. Perhitungan Mencari Rata-rata, Varians, dan

Standar Deviasi Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II 139

Lampiran 19. Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen I

Dan Kelas Eksperimen II 143

Lampiran 20. Uji Homogenitas Data 154

Lampiran 21. Uji Hipotesis Data Postes 157

Lampiran 22. Tabel Validator Soal Pretes dan Postes Siswa 159

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu rangkaian peristiwa yang kompleks.

Peristiwa tersebut merupakan rangkaian kegiatan komunikasi antar manusia

sehingga manusia itu tumbuh sebagai manusia yang utuh. Manusia bertumbuh

mulai belajar. Karena itu, sebagai pengajar kalau ia berbiacara tentang belajar,

tidak dapat melepaskan diri dari mengajar. Mengajar dan belajar merupakan

proses kegiatan yang tidak dapat dipisahkan. Proses kegiatan tersebut sangat

dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sangat menentukan keberhasilan belajar

peserta didik.

Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang menduduki peran penting

dalam pendidikan karena dilihat dari waktu yang digunakan dalam pelajaran

matematika disekolah, lebih banyak dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya.

Serta pelaksanaan pendidikan diberikan pada semua jenjang pendidikan yang

dimulai dari SD sampai Perguruan Tinggi. Corckroft (dalam Abdurrahman, 1999)

mengungkapkan :

Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1) selalu digunakan dalam segala segi kehidupan; (2) semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas; (4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; (5) meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian dan kesadaran kekurangan; (6) memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.

Mengingat besarnya peranan matematika dalam kehidupan tersebut, maka

pelaksanaan pembelajaran matematika harus dilakukan dengan baik. Agar proses

pengajaran mata pelajaran tertentu dapat terlaksana dengan baik, salah satu yang

perlu dibenahi adalah perbaikan kualitas tenaga pengajarnya. Dengan perbaikan

ini, para guru paling tidak dapat mengorganisir pengajaran dengan jalan

menggunakan desain dan model pengajaran yang dapat menimbulkan minat dan

(13)

2

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMP Padamu Negeri,

ditemukan bahwa guru masih mengajar secara konvensional yaitu guru masih

menggunakan metode ceramah. Guru malas untuk menggunakan model

pembelajaran apalagi menggunakan media pembelajaran. Hal tersebut juga telah

diakui oleh guru matematika yang mengajar disekolah tersebut,beliau mengakui

bahwa banyak guru matematika yang malas untuk mengajar menggunakan model

dan media pembelajaran. Beliau juga mengaku bahwa menggunakan model

pembelajaran membutuhkan perencanaan yang matang dan tidak sempat

merancang model tersebut, beliau juga mengakui bahwa tidak terlalu mengerti

bagaimana menggunakan media tersebut.

Hal inilah yang diduga menyebabkan siswa cenderung menjadi pasif,

individual, dan kurang berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Fakta

tersebut dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar siswa dikelas VIII yang masih

belum mencapai KKM yang ditentukan sekolah yakni 70. Berdasarkan hasil

rata-rata nilai rapor mata pelajaran matematika kelas VIII di sekolah tersebut

ditemukan bahwa rata-rata nilai rapor untuk mata pelajaran matematika belum

memuaskan, dimana didapat data sebagai berikut: pada tahun ajaran 2009-2010,

nilai rata-rata rapor matematika adalah 6,45. Pada tahun ajaran 2010-2011, nilai

rata-rata rapor IPA adalah 7,00 dan pada tahun ajaran 2011-2013 nilai rata-rata

rapor matematika menurun menjadi 6,50.

Hasil belajar yang rendah menunjukkan bahwa perlunya perhatian dan

pertimbangan dalam memilih model serta media yang selama ini digunakan.

Beberapa upaya sudah dilakukan guru untuk menigkatkan hasil belajar

matematika siswa dengan memberikan tugas-tuigas yang dikerjakan baik di

rumah maupun disekolah, namun belum menunjukkan perubahan yang berarti,

sehingga diperlukan guru kreatif yang dapat membuat pembelajaran matematika

menjadi lebih baik, menarik, dan disukai peserta didik. Trianto (2009)

menyebutkan “di lain pihak secara empiris berdasarkan analisis penelitian

terhadap rendahnya hasil belajar peserta didik yang disebabkan dominannya

proses pembelajaran konvensional”. Siswa diposisikan sebagai obyek, dimana

(14)

3

yang mempunyai pengetahuan. Hal ini tidaklah sesuai dengan tujuan pendidikan

matematika untuk mengembangkan pola pikir logis, kritis dan jujur. Dengan itu

perlu dirancang suatu pembelajaran yang memusatkan perhatian pada usaha untuk

menarik minat, semangat, kreatifitas, kemampuan dan keaktifan siswa untuk

menemukan dan memecahkan permasalahan dengan upaya sendiri.

Pembelajaran langsung adalah pembelajaran yang disajikan begitu saja

kepada siswa, siswa tidak dituntut untuk mengolahnya, kewajiban siswa adalah

menguasainya secara penuh dan guru hanya berfungsi sebagai penyampai materi

(Sanjaya, 2008). Guru berperan sebagai penyampai informasi harus kreatif

memilih dan menggunakan media pembelajaran yang berkesan untuk menarik

minat siswa dalam belajar matematika. Selain itu optimalisasi media juga sangat

diperlukan dalam KBM. Dalam model ini, pembelajaran berpusat pada guru.

Namun bukan berarti siswa harus pasif, tetapi siswa juga harus aktif dan terlibat,

terutama dalam memerhatikan, mendengarkan dan resitasi (tanyak jawab) yang

terencana. Model pembelajaran langsung dapat meningkatkan hasil belajar siswa,

hal ini telah dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh Murly Siregar (2012)

mengidentifikasikan bahwa hasil penelitian model pembelajaran langsung efektif

diterapkan pada pokok bahasan Pangkat dan Akar di kelas X SMA. Hasil

pelaksanaan penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami

peningkatan.

Tumbuhnya kesadaran terhadap pentingnya media pembelajaran harus dapat

direalisasikan dalam praktik. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

semakin mendorong upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil teknologi

dalam proses belajar. Guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang

dapat disediakan di sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat

tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru

sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan efisien. Walaupun sederhana

dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan

pengajaran yang diharapkan. Disamping itu, guru juga di tuntut untuk dapat

mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan

(15)

4

memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran,

yang meliputi Hamalik (dalam Arsyad, 2011) :

(1) media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar ; (2) fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan; (3) seluk beluk proses mengajar; (4) hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan; (5) media pendidikan dalam setiap mata pelajaran; (6) usaha inovasi dalam media pendidikan.

Melalui penggunaan media, materi matematika dapat dikemas menjadi

pelajaran yang menarik dan mudah dimengerti sehingga lebih membantu dalam

membangun pemahaman dan penguasaan konsep siswa. Pembuatan media yang

tepat contohnya dengan pemanfaatan video, penggunaan animasi, pengetahuan

yang disampaikan dalam proses pembelajaran bisa diterima dengan baik. Hal ini

sesuai juga dengan pendapat Riyana (2007) bahwa: Model pembelajaran dengan

menggunakan media dan yang disempurnakan lagi dengan penambahan animasi

dan suara untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal memberikan kepada

siswa untuk belajar secara mandiri sesuai dengan percepatan pembelajaran

masing-masing. Hasil penelitian Suhadah (2003) menyimpulkan bahwa media

telah menunjukan peranannya dalam membantu para guru dalam menyampaikan

pesan pembelajaran agar lebih cepat dan mudah di tangkap oleh siswa. Hal senada

juga dikatakan Arsyad (2005) bahwa kehadiran media dalam KBM di kelas sangat

membantu guru untuk menjelaskan materi yang akan disampaikan.

Micorosoft PowerPoint adalah program aplikasi untuk membuat presentasi

secara elektronik yang handal. Pada pelaksanaan model pembelajaran langsung

biasanya lebih terpusat pada guru. Hal ini mengakibatkan rasa bosan siswa dalam

proses pembelajaran. Oleh karena itu penggunaan animasi Microsoft power point

pada pembelajaran langsung dapat menimbulkan daya tarik siswa sehingga

pembelajaran yang berpusat pada guru tidak membosankan. Hal ini telah

dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh Irma Yanti Turnip (2012).

Penerapan Model Belajar Langsung yang Berorientasi Pada Media Animasi

Microsoft Power point.

Salah satu media pembelajaran yang menggunakan video tutorial adalah

(16)

5

menyalurkan pesan ke penerima pesan yang dituangkan dalam lambang-lambang

auditif verbal, non verbal maupun kombinasinya. Seperti yang diungkapkan oleh

Anonim (2010) yang mengungkapkan bahwa “penerapan video tutorial dengan

pemanfaatan software camtasia studio lebih baik dibandingkan menggunakan

media power point terhadap peningkatan hasil belajar”.

Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini akan menggunakan model

pembelajaran langsung menggunakan media camtasia dan power point, dengan

pertimbangan media camtasia dan power point adalah Model pembelajaran

langsung dapat dilakukan dengan menggunakan media komputer yang

ditampilkan dengan menggunakan LCD proyektor. Bahan yang diajarkan telah

dikemas dan disusun semenarik mungkin menggunakan media camtasia dan

power point sehingga lebih menarik dan mudah untuk dipahami siswa.

Melalui penggunaan media, materi pelajaran matematika dapat dikemas

menjadi pelajaran yang menarik dan mudah dimengerti sehingga lebih membantu

dalam membangun pemahaman dan penguasaan konsep siswa. Pembuatan

medianyang tepat contohnya dengan pemanfaatan video, penggunaan animasi,

pengetahuan yang disampaikan dalam proses pembelajaran bisaditerima dengan

baik. Hal ini sesuai juga dengan pendapat riyana (2007) bahwa : model

pembelajaran dengan menggunakan media video memberikan kesempatan kepada

siswa untuk belajar secara mandiri sesuai dengan percepatan pembelajaran

masing-masing.

Materi matematika yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

Lingkaran. Dalam pembelajaran matematika di SMP, Lingkaran merupakan

pokok bahasan yang dianggap sulit. Hal ini diketahui dari hasil observasi peneliti

di SMP Padamu Negeri. Berdasarkan KKM di sekolah tersebut hanya 5 siswa dari

32 siswa yang mampu menyelesaikan soal-soal mengenai Lingkaran. Kebanyakan

siswa mengalami kesulitan dalam menggunakan rumus untuk menghitung luas

dan keliling lingkaran, sehingga masih banyak siswa yang hanya menghapal

rumus tanpa memahami penggunaan rumus tersebut, yang berhubungan dengan

masalah lingkaran yang diberikan. Hal ini tentu saja disebabkan karena kurangnya

(17)

6

dengan Ibu Ana (salah satu guru matematika kelas VIII SMP Padamu Negeri) yang mengatakan: “ada siswa yang cepat dalam menyelesaikan soal hitungan, tetapi kurang dalam soal yang berupa konsep, lemah dalam masalah penggunaan

rumus”. Para siswa pada umumnya dapat menerapkan rumus L = r2, L = d

sebagai rumus menghitung luas lingkaran. Tetapi, bila dalam soal yang akan

dicari adalah nilai r atau d, kebanyakan siswa bingung bagaimana cara

menyelesaikan soalnya.

Lingkaran merupakan salah satu materi pokok yang diajarkan di kelas VIII

SMP Padamu Negeri. Ibu Ana menyatakan bahwa belum pernah ada yang

melakukan penelitian dengan model pembelajaran langsung menggunakan media

camtasia dan power point pada materi tersebut, menurutnya.

Berdasarkan fakta-fakta di atas, maka penulis berpendapat bahwa untuk

mengatasi masalah yang dihadapi dalam pembelajaran matematika adalah

memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa agar

diperoleh pembelajaran yang efektif, kemampuan mendeskripsi mereka akan

sejumlah informasi yang akan berdampak pada hasil belajar kognitifnya.

Dari permasalahan tersebut disadari bahwa pengaruh pemilihan media dan

strategi pembelajaran menjadi masalah dan merupakan faktor eksternal yang

penting dalam meningkatkan hasil belajar. Hal ini dilakukan untuk memperoleh

fakta yang jelas mengenai perbedaan hasil belajar.

Berdasarkan masalah di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan

Model Pembelajaran Langsung Menggunakan Media Camtasia dan Power Point pada Pokok Bahasan Lingkaran Kelas VIII SMP Swasta Padamu

Negeri Medan T.A 2013/2014”.

1.2. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Pembelajaran matematika di kelas masih bersifat Teacher Centered.

(18)

7

3. Siswa kurang tertarik dalam pembelajaran matematika karena dianggap

membosankan.

4. Masih rendahnya hasil belajar siswa.

1.3. Batasan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang

dikemukakan diatas sangat luas, maka penelitian ini dibatasi pada Perbedaan

Hasil Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran Langsung Menggunakan Media

Camtasia dan Power point pada Pokok Bahasan Lingkaran di Kelas VIII SMP

Padamu Negeri Medan T.A 2013/2014.

1.4. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran langsung menggunakan media camtasia lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan

media power point pada pokok bahasan Lingkarandi kelas VIII SMP Padamu

Negeri Medan?”.

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan

hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran langsung

menggunakan media camtasia dan media power point pada pokok bahasan

lingkaran di kelas VIII SMP Padamu Negeri Medan.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini merupakan refleksi dalam mengajar yang akan

memberikan kontribusi positif bagi :

1. Bagi guru

Penelitian ini dapat memacu kreatifitas guru dalam mengoptimalkan

(19)

8

2. Bagi siswa

Penelitian ini dapat meningkatkan keakftifan siswa dalam pembelajaran,

kesungguhan dalam menyelesaikan soal-soal tes dan peningkatan hasil

belajar.

3. Pihak Sekolah

Penelitian ini dapat memberikan wacana baru tentang media serta

kebijakan sekolah dalam kaitannya dengan pengembangan media

pembelajaran lebih terarah.

4. Bagi Peneliti

Penelitian ini sebagai bahan untuk menambah pengetahuan dan

(20)

73 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data maka diperoleh

kesimpulan sebagai berikut: hasil belajar siswa yang diajarkan dengan

menggunakan media Camtasia lebih tinggi / lebih baik daripada pembelajaran

yang menggunakan media Power point pada pokok bahasan lingkaran di SMP

Swasta Padamu Negeri Medan.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini maka saran yang dapat peneliti berikan

adalah:

1. Bagi siswa, disarankan terus meningkatkan hasil belajar serta

memperoleh pengalaman baru dalam belajar.

2. Bagi guru, dapat menggunaan media camtasia dan power point sebagai

salah satu alternatif pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil

belajar siswa.

3. Bagi sekolah, disarankan untuk memberikan kesempatan yang lebih luas

kepada guru untuk melakukan perubahan-perubahan kegiatan

pembelajaran dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Bagi peneliti yang berminat melakukan penelitian dengan model dan

penggunaan media yang sama dengan penelitian ini, disarankan untuk

mengembangkan penelitian ini dan dapat memodifikasi media ini

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, (1999). hasil-belajar-matematika-menurut-para-ahli/ (diakses Januari 2013)

Anonim, (2010), Penerapan Video Tutorial Dengan Pemanfatan Software Camtasi Studio Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa SMP Pada Materi Formula dan Fungsi Sederhana Dalam Microsoft Excell. Tesis Program Pasca Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia. http://www.slideshare.net/video-tutorial (diakses februari 2013)

Ardhi, (2007), Efektifitas Pembelajaran Animasi Power Point, http://digilib.unces.ac.id.(diakses januari 2013)

Arsyad, Azhar, (2011), Media Pembelajaran, Rajawali Pers, Jakarta.

Daryanto, (2011), Media Pembelajaran),Sarana Tutorial Nurani Sejahtera, Bandung.

Dienes, (2000), Manfaat Alat Peraga,

sebagai-media-pembelajaran) (diakses februari 2013).

Cholik, M, (2005), Matematika SMP Kelas VIII, Erlangga, Jakarta.

Dimyati, Mudjiono., (2006), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.

Djamrah, S.B dan Aswan Z, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2005), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Kependidikan, FMIPA Unimed.

Fatin, N.H. (2011), Penggunaan Software Macromedia Flash dengan Metode Diskusi pada Materi Volume Bangun Ruang Sisi Lengkung di Kelas IX SMP Swasta Amir Hamzah Medan Tahun Ajaran 2010/2011., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Hudojo, H, (1988), Mengajar Belajar Matematika,

0809725003%20-%20BAB%20II.pdf.

Irma, Y.T, Penerapan Model Belajar Langsung yang Berorientasi Pada Media Animasi Microsoft Power Point, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

(22)

76

Jaelani, Ahmad, (2013), Pengembangan Media CD Tutorial Pembelajaran Listrik Dinamis Menggunakan Camtasia Studio 7,0, Skripsi, IKIP PGRI, Semarang.

Jogiyanto H.M, (1999), Pengenalan Komputer: Dasar Ilmu Komputer Pemrograman Sistem Informasi dan Intelegensi Buatan, Edisi ketiga, Andi Offset, Yogyakarta.

Morgan, (2008), Pengertian Belajar. http://www.whandi.net.(diakses Februari 2013)

Nurhadi & Senduk, G.A, (2003), Pengembangan Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK, Universitas Negeri Malang.

Purwanto, (2011), Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Ronald Anderson, (1987), video-pembelajaran.html/. (diakses 21 Maret 2014)

Rusefendi, (1990), Alat Peraga Matematika,

http://edukasi.kompasiana.com/2013/01.07/alat-peraga-matematika/. (diakses 19 Januari 2013)

Sagala, Syaiful, (2008), Konsep Belajar dan Mengajar, Alfabeta, Bandung.

Siregar, Murli, (2012), Model pembelajaran langsung efektif diterapkan pada pokok bahasan Pangkat dan Akar di kelas X SMA, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta, Yudhistira. (2011), Model Pembelajaran Konvensional,

http://alitadisanjaya.blogspot.com/2011/07/model-pembelajaran-konvensional.html). (diakses 19 januari 2013)

Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.

Sukardi, (2003), Metodologi Penelitian Pendidikan, Bumi Aksara, Yogyakarta.

Sukmadinata, Nana Syaodih, (2009), Metode Penelitian Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Syaban, Mumun, (2009), Menumbuhkembangkan Daya Matematis Siswa, http://educare.efkipunia.net.(diakses 19 Januari 2013)

Tarijah, Indina, (2011), Modul Kesulitan Belajar dan Model Pembelajaran Dikterapan, Kementerian Agama Republik Indonesia, Jakarta.

(23)

76

Trianto,(2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Penerbit Kencana, Jakarta.

Uno, H, (2006), Perencanaan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Atas dasar permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai persepsi karyawan terhadap peranan serta

Metode deskriptif sendiri dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian (seseorang, lembaga,

tidak langsung berhubungan dengan laju pertumbuhan uang beredar yang. sering dikaitkan dengan tingkat inflasi (Widodo,

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan setelah tindakan I dan II tentang pembelajaran dengan penerapan strategi motivasi dalam model pembelajaran aktif tipe

Jika perusahaan dalam keadaan financial distress dan mempunyai prospek buruk, manajer memberi sinyal dengan menyelenggarakan akuntansi konservatif yang tercermin dalam

Pasca dinyatakan diabetes, selama proses perlakukan konsumsi pakan semua kelompok pada hari ke-9 mengalami penurunan yang tidak berbeda nyata (p<0,05) dibandingkan hari ke-2,

Menurut Depkes RI (2001), penularan penyakit oleh lalat terjadi secara mekanis, dimana bulu-bulu badannya, kaki-kaki serta bagian tubuh yang lain dari lalat merupakan

tinggi dan rendah menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada aktivitas rendah. Setelah dilakukan uji komparasi ganda antar sel pada baris yang sama, selanjutnya..