Prosiding Konferensi N
26 – 27 Juni, 2014
Ketua Editor
:
Ainul G
Editor Pelaksana :
I Made
I Ketut
IG Ted
Penyunting Ahli :
Prof.Dr
Prof.D
Prof.D
Prof Jo
Prof. D
Dr Cat
Prof.D
Dr. Ir.
Dipublikasikan dan didistr
Udayana, Kampus Bukit Jim
i
ISSN:
nsi Nasional Engineering Perhotela
ul Ghurri, S.T., M.T., Ph.D.
ade Gatot Karohika, S.T., M.T.
etut Adi Atmika, S.T., M.T.
Teddy Prananda Surya, S.T., M.T.
of.Dr. Tjok Gd. Tirta Nindhia (UNUD)
of.Dr. ING Antara M.Eng. (UNUD)
of.Dr.Ir. IGB Wijaya Kusuma (UNUD)
of Johny Wahyuadi M, DEA (UI)
of. Dr. Kuncoro Diharjo, ST,MT. (UNS)
Caturwati (UNTIRTA)
of.Dr.Ing. Mulyadi Bur (Sekjen BKSTM)
r. I Wayan Surata, MErg (UNUD)
Hak Cipta @ 2014 oleh KNEP
Jurusan Teknik Mesin – Univer
Dilarang mereproduksi dan
bagian dari publikasi ini d
maupun media apapun tanpa
Teknik Mesin – Universitas Ud
distribusikan oleh Jurusan Teknik Mesin
it Jimbaran, Bali 80362, Indonesia.
N: 2338-414X
telan V – 2014
EP V – 2014
iversitas Udayana.
an mendistribusi
ni dalam bentuk
npa seijin Jurusan
Udayana.
ii
!
"# "$ %
"&'(
) *
)
+
,
-
.
) *
)
+ /
(0
1
2" ) *
)
,
+
+ -
!
3
.
4 "&'(
5
. 1
.
6
,
,
.
7
8
'.
8
,
, 9:
:
,
,
,
,
,
,
,
*
,
,
.
".
8
,
,
,
.
;.
8
,
,
,
,
.
(.
!
8
,
,
,
, :91 :9 ,
,
.
2.
"
"#
8
,
,
,
.
#.
$
%
! $
8
<
,
,
<
.
9
#(
.
,
,
,
,
,
,
.
1
, +
, "' %
"&'(
,
iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
ii
Daftar Isi
iii
Makalah KNEP V - 2014
iii
Grup Engineering Perhotelan
EP 01
Sistem informasi geografis pemetaan hotel berbasis web - N.M.A.E.D. Wirastuti, I.G.A.K. Diafari Djuni, I.G.A.S. Antariksa
1
EP 02
Evaluasi sistem pengelolaan limbah cair dengan proses biofilter anaerob-aerob dari industri perhotelan di Bali - Cok Istri Putri Kusuma Kencanawati
11
Grup Konversi Energi
KE 01
Analisis pengaruh posisi percabangan pipa distribusi reservoir terhadap kerugian head total instalasi - H. Nasaruddin Salam
17
KE 02
Uji kinerja motor diesel menggunakan biowater diesel terbuat dari virgin coconut oil - Annisa Bhikuning dan Reandy Ferdinanto
27
KE 03
Kajian simulasi koefisien perpindahan panas konveksi dan distribusi temperatur aliran fluida pada counterflow heat exchanger dengan pipa spiral menggunakan solidworks - Sri Poernomo Sari dan Sandy Suryady
33
KE 04
Paradigma dan peluang konservasi energi pada gedung komersial - I Made Astina, Anugrah Erick Eryantono, Febryansyah
41
KE 05
Pengaruh model turbulensi pada analisis penggunaan blowing terhadap hambatan aerodinamika model kendaraan - Rustan Tarakka, Jalaluddin, Baharuddin Mire, Muhammad Noor Umar
53
KE 06
Kaji eksperimental pengaruh variasi ketebalan isolator terhadap efisiensi tungku biomassa berbahan serbuk gergaji kayu - Ismail Thamrin dan Andriansyah
61
KE 07
Analisis laju aliran minyak pelumas pada bantalan jurnal dengan metode elemen hingga - Irsyadi Yani dan Hasan Basri
67
KE 08
Pengaruh jumlah tingkat destilasi kontinyu terhadap kualitas dan kapasitas produksi arak bali sebagai bahan bakar alternatif - IGK Sukadana, IGN Putu Tenaya
73
KE 09
Pengujian efisiensi kompor biomassa sederhana dengan debit airan udara yang bervariasi - Ahmad Maulana K.
iv
KE 10Analisis performansi kolektor surya pelat datar untuk pemanas air dengan sumber energi matahari - Ketut Astawa, Nengah Suarnadwipa, IGK Dwijana
85
KE 11
Perbandingan dampak pemakaian campuran minyak goreng bekas dengan solar terhadap emisi gas yang ditimbulkannya - Dewin Purnama, Richard A.M. Napitupulu
91
KE 12
Drag reduction suspense bakteri selulosa pada aliran crude oil dalam pipa spiral - Yanuar, Kurniawan, Rendi, Habib, Edwin, Vaul
97
KE 13
Penggunaan minyak goreng bekas untuk kompor bertekanan - I Ketut Gede Wirawan 105 KE 14
Pengaruh pemanasan bahan bakar dengan media radiator terhadap emisi gas buang - IGN Putu Tenaya, IGK Sukadana, I Wayan Marlon Managi
109
KE 15
Potensi tenaga air di Kabupaten Buleleng - Bali - Made Suarda 117
KE 16
Simulasi sistem pengering biji kopi dengan menggunakan energi surya - Isa Abdillah 125 KE 17
Potensi biogas dari substrat bio-limbah perhotelan - I Nyoman Suprapta Winaya, I Gusti Ngurah Putu Tenaya, I Made Agus Putrawan
131
KE 18
Potensi pemanfaatan energi terbuang pada chiller dalam upaya mengoptimalkan energi perhotelan - Suarnadwipa, Gunawan Tista, Wendya S
137
KE 19
Unjuk kerja destilasi air energi surya dengan penambahan kondensor pasif - I Gusti Ketut Puja, Mayang Kapita, FA Rusdi Sambada
143
KE 20
Pengaruh bentuk penampang ring yang diletakkan pada permukaan silinder terhadap koefisien drag - Si Putu Gede Gunawan Tista dan Ainul Ghurri
151
KE 21
Sintesis dan uji angka ester biodiesel jelantah minyak kelapa - Ni Made Suaniti, I Wayan Bandem Adnyana
159
KE 22
Pengaruh jarak pitch longitudinal pengganggu aliran tersusun staggered terhadap performa kolektor surya pemanas udara - Made Sucipta, I Putu Surya Pandita, Ketut Astawa
163
KE 23
Konduktivitas termal papan partikel sekam padi dan jerami - Effendy Arif, Syamsul Arifin, Rombe Allo
169
KE 24
v
Grup Teknologi Pengujian dan Pengembangan Material
TPPM 01
Defusifitas unsur aluminium dengan unsure Fe pada baja cetakan guna menghindari fenomena die soldering - Abdul Hay, Ilyas Djamal, Haerul Arsyad
187
TPPM 02
Studi eksperimen dan pemodelan matematis efek socked time proses pack carburizing
terhadap kekerasan permukaan baja karbon - AAIA Sri Komaladewi, I Dewa Made Krisnha Muku, DNK Putra Negara
193
TPPM 03
Laju korosi dan kekuatan pipa komposit baja karbon-tembaga dalam air laut - Johannes Leonard
199
TPPM 04
Pengaruh wetting agent terhadap densitas komposit matriks keramik Al2O3/Al Produk DIMOX - G. N. Anastasia Sahari
205
TPPM 05
Pembuatan dan karakterisasi material komposit matriks logam paduan Al-4%Mg dengan penguat serbuk SiC menggunakan metode stir casting - Abdul Aziz
211
TPPM 06
Pengaruh temperatur sintering pada penambahan penguat SiCw dan Al2O3 partikel terhadap karakteristik aluminium matrik komposit - Ketut Suarsana
219
TPPM 07
Aplikasi program MatlabTM pada perhitungan dan penentuan komposisi bahan penyusun rem komposit - Agus Triono, IGN Wiratmaja Puja, Satryo Soemantri B., Aditianto R., Bagus B.
227
TPPM 08
Analysis on pulling and bending strength of composite having stengthener of peneapple leaf fibre – epoxy by using alkalinity - Hammada Abbas, Reinyelda D. Latuheru, Abdul Hay
233
TPPM 09
Sifat Compression pada honeycomb sandwich structure dengan reinforcement serat alam - Sofyan Djamil dan Patrick Kusworo
239
TPPM 10
Distribusi kekerasan dan total case depth baja karbon rendah setelah proses pack carburizing - Dewa Ngakan Ketut Putra Negara, I Ketut Gede Sugita, IGN Arimbawa
245
TPPM 11
Mekanisme aus baja karbon AISI 1065 pada permukaan kontak basah akibat beban kontak gelinding-luncur - I Made Widiyarta, I Made Parwata, I Made Gatot Karohika, I Putu Lokantara dan Made Arie Satryawan
249
TPPM 12
Ketahanan api komposit plastik daur ulang berpenguat serat sabut kelapa dengan perlakuan acrylic acid dan diammonium phospate pada fraksi berat yang berbeda - I Putu Lokantara dan Ngakan Putu Gede Suardana
255
TPPM 13
Fraksi volume dan panjang serat berpengaruh terhadap kekuatan lentur komposit polyester berpenguat serat tapis kelapa - I Made Astika dan I Gusti Komang Dwijana
vi
TPPM 14Keausan komposit akibat perubahan fraksi berat serat dan perlakuan vulcan AF21 - NPG Suardana, NM. Suaniti, IP Lokantara, Sumadiasa P, Adi Prayudi
271
Grup Teknik dan Manajemen Manufaktur
TMM 01
Pengaruh dan pertimbangan faktor lingkungan untuk peningkatan kualitas pada lini produksi - H Harisupriyanto
277
TMM 02
Analisa waktu baku elemen kerja pada pekerjaan penempelan cutting stiker di CV Cahaya Thesani - I Wayan Sukania, Teddy Gunawan
284
TMM 03
Analisis beban kerja mahasiswa praktek di bengkel teknologi mekanik jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Bali - M. Yusuf dan Anom Santiana
295
TMM 04
Aspek keselamatan kerja pada proses pembentukan batu permata menggunakan mesin gerinda - Anom Santiana dan M. Yusuf
301
TMM 05
Optimasi kondisi pemesinan untuk kekasaran permukaan pada proses slot milling baja tahan karat AISI 304 - Amrifan Saladin Mohruni, Erna Yuliwati, Redy Kholif Muhrobin
307
TMM 06
Kajian eksperimental kekasaran permukaan polymer ertalone 6SA pada proses milling - Sobron Lubis, Rosehan, Kevin Nataniel
315
TMM 07
Pemodelan desain sol sepatu dengan inovasi penambahan wave spring - Redyarsa Dharma Bintara, Puspita Fajar Kharismaningtyas, Moch. Agus Choiron, Anindito Purnowidodo
323
TMM 08
Analisa gaya dan daya mesin pencacah rumput gajah berkapasitas 1350 kg/jam - Liza Rusdiyana, Suhariyanto, Eddy Widiyono, Mahirul Mursid
327
TMM 09
Redesain tempat kerja untuk meningkatkan kenyamanan dalam proses peleburan paduan perunggu perajin gamelan Bali di Desa Tihingan - IGN Priambadi dan IKG Sugita
339
TMM 10
Perbaikan performa traksi dengan modifikasi rasio gigi tansmisi - I Gusti Agung Kade Suriadi, I Ketut Adi Atmika, I Made Dwi Budiana Penindra
347
TMM 11
Auto tuning PID controller untuk mengendalikan kecepatan DC servomotor robot gripper 5 Jari - I Wayan Widhiada, Wayan Reza Yuda Ade Putra, Cok. G. Indra Partha
353
TMM 12
Meningkatkan pendapatan masyarakat dengan mesin pencacah sampah plastik - I Gede Putu Agus Suryawan, Cok. Istri P. Kusuma Kencanawati, I Made Widiyarta
359
TMM 13
Effects of length/hole diameter ratio on stress intensity factor in stop hole method - Nurlia P.S., Yanuar R.A.P., Anggara D.P., Moch. Agus Choiron
vii
TMM 14Pengembangan model elemen hingga indentasi bulat (spherical) untuk memprediksi kekerasan Rockwell B (HRB) - I Nyoman Budiarsa
369
TMM 15
Pemodelan desain awal crash box dua segmen terhadap tabrakan arah frontal dan arah miring - Moch. Agus Choiron
379
TMM 16
Aplikasi ergonomi total untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas - I Wayan Surata 383 TMM 17
Analisis penyerapan energy dan deformasi crash box dengan variasi bentuk penampang - Fikrul Akbar Alamsyah dan Moch. Agus Choiron
389
TMM 18
Kajian kinerja traksi dan perilaku guling kendaraan truk pengolah sampah - I Dewa Gede Ary Subagia, I Ketut Adi Atmika, Tjok, Gde Tirta Nindhia
395
TMM 19
Aplikasi ergonomic function deployment untuk redesain kursi penumpang mini bus angkutan pariwisata di Bali - I Gusti Komang Dwijana dan I Putu Lokantara
403
TMM 20
Karakteristik traksi sepeda motor dengan continuous variable transmission system - I Ketut Adi Atmika dan I Dewa Gede Ary Subagia
409
TMM 21
Analisa distribusi tegangan pada helm industri dengan mengunakan metode elemen hingga - I Made Gatot Karohika, I Made Dwi Budiana Penidra, DNK Putra Negara, Geovani
417
TMM 22
Aplikasi metode Six Sigma (DMAIC) untuk meningkatkan kualitas produk alat music sasando - Damianus Manesi
423
Grup Bidang Umum
BU 01
Asupan nutrisi berupa segelas teh manis dan 75 gram kue ketan dapat menurunkan kelelahan dan meningkatkan konsentrasi petani Subak Abian di Desa Taman Tanda Bedugul - I Ketut Widana dan I Gede Oka Pujihadi
433
Grup Industri Pariwisata Kreatif
IPK 01
Introduksi teknologi tepat guna untuk perajin kulit kerang sebagai industri kreatif penunjang pariwisata di Lombok – NTB - I Wayan Joniarta dan Made Wijana
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan V, Universitas Udayana, 2014
339
!
"
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Udayana Email: priambadi.ngurah@yahoo.com
#
Gamelan Bali merupakan suatu alat akustik yang keberadaannya dimanfaatkan sebagai salah satu sarana pendukung dalam melakukan upacara ritual bagi umat Hindu di Bali. Akhir-akhir ini perkembangan fungsi gamelan tidak saja diperuntukkan mengiringi ritual keagamaan akan tetapi sudah berkembang digunakan untuk kegiatan budaya. Desa Tihingan adalah merupakan ikon dari gamelan Bali, karena desa ini terkenal dengan produksi gamelannya dan terkenal sampai ke Mancanegara. Proses pembuatan gamelan dimulai dari peleburan paduan perunggu, forging, serta pelarasan yang bertujuan untuk mendapatkan nada dasar dari bilah gamelan. Proses peleburan adalah merupakan peleburan paduan perunggu yang terdiri dari unsur 80 % Cu dan 20 % Sn, dimana komposisi tersebut secara konvensional dipakai oleh perajin untuk menjaga kualitas gamelan yang dihasilkan. Pada proses peleburan paduan perunggu temperatur yang diperlukan ± 1083 o C, pencapaian temperatur ini tentunya menyebabkan temperatur lingkungan tempat kerja menjadi tinggi. Berdasarkan studi yang dilakukan temperatur tempat kerja perajin diukur dengan metode MRT rata-rata mencapai 42,69 ± 0,73 o C, temperatur ini menunjukkan kondisi tempat kerja kurang nyaman. Berdasarkan kondisi tersebut, maka dilakukan studi terhadap tempat kerja perajin agar paparan panas yang terjadi dapat dikurangi sehingga tempat kerja perajin dapat ditingkatkan kenyamanannya. Studi yang dilakukan adalah mendesain ulang tempat kerja dengan memperhatikan konsep penugasan, lingkungan dan organisasi kerja. Penerapan ketiga konsep ini dalam proses pendesainan ulang (redesain) pada tempat kerja perajin dimulai dari paparan panas yang terjadi, selanjutnya dilakukan perhitungan dimensi dari tempat kerja yang didasarkan atas konsep termodinamika. Studi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa redesain yang dilakukan memberikan dampak yang positif terhadap kondisi lingkungan tempat kerja. Kondisi lingkungan tempat kerja perajin secara thermodinamika menunjukkan bahwa faktor kenyamanan mengalami peningkatan. Adapun perubahan dimensi bangunan sebelum redesain (S1) dan sesudah redesai (S2 ) tersebut mulai dari ketinggian total bangunan meningkat 35,33 %, perubahan terhadap volume ruang tempat kerja meningkat 26,19 %, luas ventilasi bertambah sebesar 6,08 %. .
$ : redesain, kenyamanan, peleburan, paduan perunggu
% & #' ( #
Proses peleburan merupakan langkah awal dalam pembuatan gamelan, dimana material yang dilebur adalah tembaga (Cu) dan timah putih (Sn) adapun komposisi dari masing-masing material tersebut 80 % Cu dan 20 % Sn. Komposisi ini menggambarkan kualitas terbaik yang sudah biasa dilakukan oleh perajin yang ada di desa Tihingan, dari hasil penelitian yang telah dilakukan komposisi tersebut nilai kekerasannya rata-rata 29,33 VHN [1]. Berdasarkan diagram fase Proses peleburan
Prosiding KNEP V 2014 ISSN 2338-414X
340
Sampai mencapai temperatur tersebut tentu menyebabkan paparan panas dari tungku dalam proses pembakaran bahan bakar (arang) menyebabkan temperatur udara di tempat kerja menjadi kurang nyaman. Berdasarkan studi yang telah dilakukan temperatur udara di tempat kerja di ukur dengan
metode MRT ( menunjukkan temperatur rata-rata sebesar 42,69 ± 0,732
o
C, kecepatan angin 0,03 m/det2 serta kelembaban relatif 70 %. C untuk negara dengan
dua musim memberikan toleransi temperatur panas lingkungan kerja 35 ÷ 40 o C atau tingkat radiasi
510,163 ÷ 544,106 W/m 2 [3]. Tingkat kelembaban relatif di dalam ruangan kerja sebaiknya 30 s/d 60
% [4], kecepatan angin yang memberikan rasa nyaman di dalam ruangan saat kondisi lingkungan yang panas minimal 0,18 m/det [5].
Gambaran kondisi diatas terjadi karena tempat kerja perajin belum memperhatikan faktor kenyamanan kerja, disini perajin rata-rata lebih mementingkan produksi yang diharapkan. Tempat
kerja perajin rata-rata mempunyai luas 30 m2, dengan ventilasi seadanya serta tinggi atap yang
rendah, sehingga udara panas hasil pembakaran lambat keluar karena tarikan secara gravitasi rendah. Hal ini mengakibatkan temperatur udara di tempat kerja menjadi tinggi.
) & * &
Untuk menjawab permasalahan yang ada, maka dalam studi dilakukan beberapa langkah-langkah pendekatan seperti :
Tempat kerja yang di redesain hanya satu dan mempunyai luasan 30 m2, dalam
penentuannya dilakukan secara acak dari 25 tempat kerja . Dalam pengambilan sampel dilakukan pengundian dengan cara pemberian abjad untuk masing-masing tempat kerja. Pengambilan data dilakukan sebelum dan sesudah di redesain, meliputi temperatur yang
didasarkan dengan metode MRT ( ) dengan pengulangan sebanyak
3 kali.. Berdasarkan ASHRAE Standard 55P [6] menghitung MRT digunakan persamaan di bawah ini :
φ
φ
φ
φ
+
+
+
+
=
( 1 )T = temperatur permukaan sesuai sudut pengukuran (oC)
θ = sudut paparan (o), ditetapkan berdasarkan mobilitas perajin saat melakukan
aktivitasnya
Total sudut pengukuran θ adalah 360 o
)
Perhitungan ventilasi, yang berfungsi untuk memberikan sirkulasi udara di tempat kerja, luas ventilasi dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :
[7]
=
(m2) ( 2 )Kapasitas aliran udara panas (Q) dihitung dengan persamaan :
=
−
!
( 3 )dimana :
Tungku
"
φ
φ
φ
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan V, Universitas Udayana, 2014
341
L = luas ventilasi (m2)
Q = kapasitas udara panas di ruang kerja (m3/det)
v = kecepatan angin diukur pada kondisi alamiah (m/det)
Cp = panas jenis udara pada tekanan konstan
= 1025 J/kg oC
H = panas yang dipindahkan (Watt = Joule/detik)
ti = temperatur udara di dalam ruangan (
o
C)
to = temperatur udara di luar ruangan (
o
C)
Menghitung laluan gas asap dengan tarikan alamiah digunakan dengan persamaan [8]:
p1 . V = n . R . T ( 4 )
ρ
=
( 5 )dimana :
∆p = perbedaan tekanan dari sumber panas ke udara atmosfir (atm)
= p1 – p2
p1 = tekanan di tempat kerja
p2 = tekanan udara luar = 1 atm
V = volume ruang (m3)
R = konstanta
= 0, 286 kJ/kg K
ρ = massa jenis udara (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/det2)
( +
Gambar 3 Langkah-langkah studi
#$ % & % '
( & )
* + ' *
% ,-'
#$ % & % '
Prosiding KNEP V 2014 ISSN 2338-414X
342
, '#" ( # & #'#"#
Adapun hasil dari studi yang dilakukan terhadap redesain tempat kerja perajin gamelan adalah sebagai berikut :
Kondisi lingkungan sebelum redesain (S1) dan setelah redesain (S2) seperti temperatur, kecepatan
angin, intensitas cahaya, kelembaban relatif pengukurannya dilakukan dengan pengulangan tiga kali pada hari yang berbeda, hasilnya seperti berikut :
Grafik 1. Temperatur di tempat Kerja
Grafik 1 menggambarkan temperatur rata-rata di tempat kerja yang diukur berdasarkan metode
MRT ( ) tren mengalami penurunan yang signifikan, dimana sebelum
redesain (S1 ) temperatur rata-rata di tempat kerja 316,41K dan setelah redesain temperatur rata-rata
di tempat kerja 312,89 K kondisi ini terukur pada rentang waktu pukul 7.00 ÷ 11.00 Wita.
Grafik 2. Kecepatan angin di tempat kerja
310 311 312 313 314 315 316 317 318
MRT1 MRT2 MRT3
T e m p e ra tu r te m p a t k e rj a S1 S2 0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16 0.18 0.2
7.00 8.00 9.00 10.00 11.00
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan V, Universitas Udayana, 2014
343
Pada Grafik 2, menggambarkan perubahan kecepatan angin yang terjadi di tempat kerja setelah dilakukan redesain. Perubahan yang terjadi cukup signifikan dimana rerata kecepatan angin sebelum redesain (S1) 0,03 m/det, setelah redesain (S2) 0,17 m/det.
Grafik 3 Intensitas cahaya di tempat kerja
Grafik 3 menggambarkan intensitas cahaya yang terjadi di tempat kerja mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dimana kondisi intensitas cahaya sebelum redesain rerata 45,93 Lux sedangkan setelah redesain 55,47 Lux. Intensitas cahaya setelah redesain ini cukup memudahkan perajin melihat matangnya hasil peleburan paduan prunggu
Grafik 4. Kelembaban relatif di tempat kerja
Grafik 4 menggambarkan redesain yang dilakukan pada tempat kerja peleburan paduan perunggu
mengalami penurunan kelembaban relatif yang signifikan, dimana sebelum redesain (S1) 70 % dan
setelah redesain 60 %. Kondisi ini cukup memberikan kenyamanan bagi perajin dalam melakukan aktivitasnya.
0 10 20 30 40 50 60
7.00 8.00 9.00 10.00 11.00
In
te
n
si
ta
s
C
a
h
a
y
a
(
Lu
x
)
Waktu Pengambilan Data
S1
S2
54 56 58 60 62 64 66 68 70 72
7.00 8.00 9.00 10.00 11.00
K
e
le
m
b
a
b
a
n
R
e
la
ti
f
Waktu Pengambilan Data
S1
Prosiding KNEP V 2014 ISSN 2338-414X
344
Tabel 1 Karakteristik Kondisi Udara di Tempat Kerja
Karakteristik Besaran Satuan
Beda tekanan udara di tempat kerja dengan tekanan udara atmosfir (∆p)
Konstanta udara (R)
Massa jenis udara di tempat kerja
1,31 0,286 0,002 N/m2 Nm/kg.K Kg/m3
Tabel 1 karakteristik kondisi udara di tempat kerja menggambarkan beda tekanan yang terjadi saat proses peleburan yang terjadi di tempat kerja perajin, beda tekanan ini berfungsi untuk menghitung ketinggian atap sebagai laluan gas panas yang dihasilkan pada saat peleburan. Ketinggian atap ini diharapkan memberikan manfaat pada kemampuan mengeluarkan gas panas tersebut ke lingkungan secara alamiah.
Tabel 2 Karakteristik Kondisi kerja Berdasarkan Temperatur
Karakteristik Besaran Satuan
Temperatur udara lingkungan
Temperatur di tempat kerja berdasarkan rerata MRT
Temperatur operasi
Kapasitas aliran udara panas di tempat kerja (Q)
Panas yang dipindahkan (H)
Panas jenis udara pada tekanan konstan (Cp)
Kecepatan angin di tempat kerja (v)
298,97 316,414 307,692 0,114 0,001 1025 0,03 K K K
m3/det J/det
J/kg.K m/det
Karakteristik tempat kerja menggambarkan bentuk serta dimensi tempat kerja perajin dalam melakukan aktivitasnya. Dimensi ini didapat dari perhitungan dengan menerapkan konsep termodinamika, selanjutnya berdasarkan dimensi tersebut baru melakukan redesain tempat kerja. Karakteristik tempat kerja sesuai dengan Tabel 5.
Tabel 5 Karakteristik Tempat Kerja
Karakteristik Ukuran (m) Luas (m
2
) Volume (m3)
S1 S2 S1 S2 S1 S2
Tempat kerja 5 x 6 5 x 6 30 30 70,5 100,5
Tinggi atap 1,5 1,5 3,75 3,75 22,5 22,5
Tinggi atap laluan gas
asap 1 1,5 3
Tinggi dinding 2,35 3,5
Ventilasi (celah
udara sebelah selatan)
12 titik 0,2 x 0,1 0,2 x 0,1 0,24 0,24
Ventilasi (celah udara
sebelah timur 4 titik) 0,36 x 0,16 0,23
Ukuran pintu selatan ( kebun) sebagai
ventilasi di saat kerja 0,8 x 1,8 0,18 x 1,8 1,44 1,44
Ukuran pintu utara (menghadap pekarangan rumah)
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan V, Universitas Udayana, 2014
345
Gambar 4 Sketsa tempat kerja sebelum dan sesudah redesain
Hasil dari studi yang dilakukan ternyata perbaikan kondisi kerja yang didasarkan konsep thermodinamika memberikan perubahan dimensi ruang tempat kerja. Perubahan dimensi ruang pada tempat kerja memberikan pengaruh yang signifikan terhadap faktor mikroklimat di tempat kerja perajin. Perubahan terhadap faktor mikroklimat ini ternyata memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kelembaban relatif dan kecepatan aliran udara serta intensitas cahaya [9], [10] ,[11]. Hasil wawancara (subjektif) rata-rata perajin di tempat penelitian mengatakan kondisi setelah dilakukan redesain memberikan rasa lebih nyaman dari sebelumnya. Paparan panas yang berlebihan mengakibatkan reaksi fisiologi mulai dari yang sangat sederhana sampai terjadinya penyakit yang sangat serius [12]
, " (#
Berdasarkan hasil dari studi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa redesain yang dilakukan memberikan dampak yang positif terhadap kondisi lingkungan tempat kerja. Kondisi lingkungan tempat kerja perajin secara thermodinamika menunjukkan bahwa faktor kenyamanan mengalami peningkatan. Adapun perubahan dimensi bangunan tersebut mulai dari ketinggian total bangunan meningkat 35,33 %, perubahan terhadap volume ruang tempat kerja meningkat 26,19 %, luas ventilasi bertambah sebesar 6,08 %. .
#- # " # #
[1] Sugita I.K.G., Priambadi, I .G.N dan Kusuma K,C.I 2006. Studi Eksperimental Variasi Komposisi Campuran Perunggu dan Variasi Beban Close Forging Terhadap Sifat
Ketangguhan Retak Dan Kekerasan Material Perunggu Gamelan Bali. .
Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Udayana. TPSDP- Batch II
[2] Surdia,T dan Chijiwa,K. 1996, edisi ketujuh,Pradnya Pramita,
Jakarta.
[3] Grandjean, E., Kroemer, 2000. . A textbook of Occupational
Ergonomic.5th edition. Piladelphie : Taylor & Francis.
[4] Balaras. 2007. . Energy and
Buildings
[5] Olesen, B. W. 2004. International standars for the indoor environment. ! "
[6] ASHRAE Standard 55P. 2003. # $ % &.
[7] Satwiko, P. 2004. ' (. Edisi 1. Yogjakarta; ANDI.
[8] Yunus, A. C and Michael A. B. 2006. & " # . Fifth edition
in SI units. The Mc Graw-Hill companies. Printed in Singapore.
[9] Cengel, Y.A and Boles, M. 1989. # . Mc.Graw-Hill
Book Company, Singapore.
[10] Kuehn, T. H., Ramsey, J. W. and Threlkeld, J. L. (1998) # $ # .
3rd edition. Upper Saddle River: Prentice-Hall Inc.
[11] Meng, Q., Li, Q., Zhao, L., Chen, Z., Chen, Y. and Wang, S. (2009) A case study of thermal
environment in airport terminal building under natural ventilation. )
' # , vol. 8, pp. 221-227.
[12] Bernard, T. E. (1996). % * . Marcel Dekker Inc. USA.
.
3,35 m
1,5 m
5 m
6 m
1 m
5 m
6 m
2,3 m 1,5 m