PENDAHULUAN
METODE PENELITIAN
KESIMPULAN
Program Studi Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Udayana
2015
Keanekaragaman hayati merupakan aset bagi pembangunan nasional dan daerah sehingga diperlukan pengelolaan
secara terpadu, baik antar sektor maupun antar tingkat pemerintahan. Pengelolaan mutlak diperlukan karena
keanekaragaman hayati di dunia, khususnya di Indonesia, berperan penting untuk berlanjutnya proses evolusi serta
terpeliharanya keseimbangan ekosistem dan sistem kehidupan biosfer. Kebutuhan akan sistem informasi keanekaragaman
hayati menjadi hal yang penting untuk melakukan pengelolaan keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia. Hal inilah
yang melandasi penelitian sistem informasi keanekaragaman hayati dalam hal ini e-Biodiversity. Diperlukan suatu sistem
informasi yang terstruktur dan terintegrasi untuk data keanekaragaman hayati yang sangat kompleks ini agar informasi yang
dihasilkan dapat disajikan bukan hanya untuk pemerintah namun juga untuk masyarakat luas.
E-Biodiversity terdiri atas 4 komponen utama yang
membuat sistem ini menjadi teknologi masa depan yang
unggul. Tiap-tiap komponen memiliki keunggulan dan fungsi
berbeda, yang nantinya akan menjadi ciri khas dari
E-Biodiversity. Gabungan dari keempat komponen ini akan
membentuk sebuah sistem keanekaragaman hayati yang
besar dan sangat berdampak positif untuk melakukan
pengelolaan sumber daya hayati.
Pembuatan Aplikasi E-Biodiversity sangat diperlukan
mengingat luasnya keanekaragaman hayati di Indonesia.
Selain itu, diperlukan pengelolaan informasi yang baik serta
pengintegrasian informasi keanekaragaman hayati tersebut
ke berbagai instansi terkait agar dapat diakses oleh seluruh
jejaring ataupun masyarakat umum secara realtime.
DAFTAR PUSTAKA
Darma Putra. 2010. Pengolahan Citra Digital. Andi Offset. Yogyakarta.
Monika Jain, S.K.Singh. 2011. A Survey On: Content Based Image Retrieval Systems Using Clustering Techniques For Large Data sets. International Journal of Managing Information Technology. Vol.3, No.4.
Paul H. Lewis, Kirk Martinez, Fazly Salleh Abas, Mohammad Faizal Ahmad Fauzi, Stephen C. Y. Chan, Matthew J. Addis, Mike J. Boniface, Paul Grimwood, Alison Stevenson, Christian Lahanier, ,James Stevenson. 2004. An Integrated Content and Metadata Based Retrieval System for Art. IEEE Transactions On Image Processing. Vol. 13, No. 3.
Hendra Lesmana. 2010. Sistem Informasi Berbasis Web Tentang
Keanekaragaman Hayati Burung. (online) (http://library.gunadarma.ac.id/repository/view/15189/sistem-informa
siberbasis-web-tentang-keanekaragaman-hayati-burung.html/, diakses pada tanggal 11 September 2013)
Qorridhah Indah Mulyani. 2013. Aplikasi Klasifikasi Hewan Dan
Tumbuhan Berbasis Android. (online) (http://library.gunadarma.ac.id/repository/view/3755383/aplikasi-klasi
fikasihewan-dan-tumbuhan-berbasis-android.html/, diakses pada tanggal 11 September 2013)
Menteri Negara Lingkungan. 2009. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 29 Tentang Pedoman Konservasi
Keanekaragaman Hayati Di Daerah. (doc). (http://blh.bantulkab.go.id/documents/20100615112204-indpuu-7-20
09-draft-nspk-kehat-4june09ipeh-bersih.doc. diunduh pada tanggal 8 Mei 2013)
1. Integrasi Biodiversity
Beragamnya keanekaragaman hayati di Indonesia memberikan kompleksitas data yang membuat sulitnya melakukan pendataan keanekaragaman hayati secara lengkap. Setiap instansi memiliki data tersendiri tentang keanekaragaman hayati di setiap daerah yang mungkin memiliki keterkaitan data namun tidak terintegrasi dengan baik. Sistem secara online ini mampu menangani permasalahan tersebut dengan cara melakukan pemusatan data yang dapat diakses oleh seluruh jejaring dan melakukan penglolaan data keanekaragaman hayati yang mereka miliki.
2. Klasifikasi Spesies
Sistem pengklasifikasian spesies ini akan membentuk tree spesies atau pohon spesies berdasarkan tingkatannya. Sistem ini akan diintegrasikan
dengan Integrated e-Biodiversity web based untuk spesies dan genetik
3. Image Retrieval
Salah satu kecanggihan sistem e-Biodiversity adalah aplikasi image retrieval (temu kembali citra) untuk pengenalan spesies. Aplikasi ini memanfaatkan pengolahan citra digital untuk mengolah citra atau gambar spesies untuk melakukan pengenalan terhadap suatu spesies. sistem akan mampu menampilkan citra spesies serupa dengan citra yang diinputkan oleh user.
4. GIS
Setelah seluruh keanekaragaman hayati tersimpan secara online, data tersebut kemudian akan digunakan sebagai acuan pemetaan sebaran keanekaragaman hayati di seluruh Indonesia. Sistem akan meminta jejaring untuk menginputkan koordinat sebaran keanekaragaman hayati baik berupa point marker (sebaran berupa titik), line (sebaran berupa garis) ataupun polygon (sebaran berupa wilayah).