ANALISIS PERILAKU TOKOH UTAMA DALAM FILM 《小孩不笨》
Xiào Hái Bù Běn (I Not Stupid Too) Karya Jack Neo (梁智強)
《小孩子不笨》主人物形象分析
xiǎo háizi bù bèn zhǔ rénwù xíngxiàng fēnxīSKRIPSI
YOHANA SELVIANI NADAPDAP 130710070
PROGRAM STUDI SASTRA CINA FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2017
ABSTRACT
The title of this research is Analisis Perilaku Tokoh Utama dalam Film 《 小孩不笨》 Xiào Hái Bù Běn (I Not Stupid Too) Karya Jack Neo. The movie discusses the behavioral changes of Tom, Jerry and Chengcai, the main character in the movie 《小孩不笨》 "Xiào Hái Bù Běn (I Not Stupid Too). The data in obtained from quote or dialogue of the main character in the film "小孩 irikan 笨
" Xiào Hái Bù Běn (I Not Stupid Too). This data uses a literary psychology approach, by applying the psychology theory of Burrhuss Frederic Skinner, to see the behavioral changes of Tom, Jerry and Chengcai. Changes in the behavior of Tom, Jerry and Chengcai, influenced by the family environment, and the school environment never appreciate the talents of Tom, Jerry and Chengcai. Skinner's theory proves that a person's behavior is influenced by stimuli given the environment consisting of positive and negative reinforcement.
Keywords: Movie, Behavior, Figure
ABSTRAK
Judul dari penelitian ini adalah Analisis Perilaku Tokoh Utama dalam film《小孩不笨》 Xiào Hái Bù Běn (I Not Stupid Too). Film ini membahas perubahan perilaku Tom, Jerry dan Chengcai, tokoh utama dalam film 小孩不笨
》 Xiào Hái Bù Běn (I Not Stupid Too). Data dalam penelitian ini diperoleh dari kutipan atau dialog tokoh utama dalam film《小孩不笨》 Xiào Hái Bù Běn (I Not Stupid Too). Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi sastra, dengan menerapkan teori psikologi Burrhuss Frederic Skinner , untuk melihat perubahan perilaku Tom, Jerry dan Chengcai. Perubahan perilaku Tom, Jerry dan Chengcai, di pengaruhi oleh lingkungan keluarga, dan lingkungan sekolah yang tidak pernah menghargai bakat Tom, Jerry dan Chengcai. Teori Skinner membuktikan bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh stimulus-stimulus yang diberikan lingkungan yang terdiri dari penguatan positif dan negatif.
Kata Kunci: Film, Perilaku, Tokoh
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada TuhanYesus Kristus karena atas kasih dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “”. Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana dalam program studi Sastra Cina.
Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang telah memberikan dukungan, semangat, bimbingan, dan doa kepada penulis. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis dengan segenap hati ingin mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah membantu penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada :
1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, beserta para wakil Dekan I, II, dan III atas bantuan dan fasilitas yang penulis peroleh selama kuliah di Fakultas Ilmu Budaya Program Studi Sastra Cina Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Muhammad Pujiono, M.Hum., Ph.D, selaku Ketua Program Studi Sastra Cina Universitas Sumatera Utara, sekaligus Dosen
3. Ibu Niza Ayuningtias, S.S., MTCSOL, selaku Sekretaris Program Studi Sastra Cina Universitas Sumatera Utara sekaligus Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan kritikan yang membengun selama proses penyempurnaan penulisan karya ilmiah ini.
4. Ibu Dra. Diah Rahayu, M.Pd Pra Drs. selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan masukan, motivasi, semangat yang membagun selama
proses penyempurnaan penulisan karya ilmiah ini. Kiranya Tuhan selalu memberkati.
5. Bapak Tengku Kasa Rullah Adha, S.S., MTCSOL, selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, masukan yang membangun kepada penulis selama berlangsungnya proses penyusunan skripsi ini.
6. Seluruh dosen dan staf pengajar di Fakultas Ilmu Budaya khususnya Program Studi Sastra Cina, Universitas Sumatera Utara.
7. Kedua orangtua tercinta, Ayahanda D.P Nadapdap dan ibunda S.R Marpaung yang telah mendidik penulis dengan penuh kesabaran , kasih sayang sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi ini. Kepada kedua Abang, Freddi Prawijaya Nadapdap, Ando Mangarahot Nadapdap, dan kakak tercinta Rosma Febriyanti Nadapdap yang selalu memberikan dukungan doa, semangat maupun bantuan materil.
8. Kepada sahabat-sahabat terbaik penulis yang selalu mendengar suka duka dan canda tawa penulis, Lisbeth Febriani Siallagan, Thalia Malem, Trimayanti Br Depari, Mitra Triani Tampubolon, Eva Sianturi, Evayun Silalahi, yang memberi semangat, mendoakan dan selalu mengingatkan penulis dalam pengerjaan skripsi ini.
9. Dan yang terakhir kepada seluruh teman-teman Mahasiswa Sastra Cina 2013 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, teman yang memberikan warna-warni selama perkulihan. Semoga kita teta kompak dan sukses.
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi yang penulis sajikan ini masih terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya penulis mengharapkan agar nantinya skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak di kemudian hari.
Medan, Agustus 2017
Yohana Selviani Nadapdap
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Batasan Masalah... 6
1.3 Rumusan Masalah ... 7
1.4 Tujuan Masalah ... 7
1.5 Manfaat Penelitian ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1 Tinjauan Pustaka ... 8
2.2 Konsep... 9
2.2.1 Film ... 9
2.2.1.Perilaku ... 2.3 Landasan Teori ... 10
2.3.1 Unsur Naratif ... 10
2.3.1.1 Tema ... 10
2.3.1.2 Tokoh ... 10
2.3.1.3 Alur ... 12
2.3.1.4 Latar ... 13
2.3.2 Psikologi Sastra ... 14
2.3.3 Teori Behaviorisme ... 15
BAB III METODE PENELITIAN ... 20
3.1 Data dan Sumber Data ... 20
3.1.1Data ... 3.1.2 Sumber Data ... 3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 21
3.3 Teknik Analisis Data ... 22
BAB IV PEMBAHASAN ... 20
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 20
5.1 Simpulan ... 22
5.2 Saran ... 22 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sastra tidak dapat dipisahkan dari masyarakat. Semi (1988:8) mengatakan bahwa sastra merupakan suatu kegiatan kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Jamaludin (2003:2) menyatakan sastra pada prinsipnya adalah karya imajinatif sebagai refleksi dan realitas kehidupan manusia dalam lingkungan tertentu dan merupakan pengungkapan bahasa yang berisfat atristik.
Sastra menyajikan ungkapan kejiwaan manusia dalam bentuk seni sedangkan psikologi mempelajari proses-proses kejiwaan manusia. Menurut Semi (1993:79) bahwa pendekatan psikologi menekankan analisis terhadap karya sastra dari segi instristik, khususnya pada penokohan atau perwatakannya.
Penekanan ini dipentingkan, sebab tokoh ceritalah yang banyak mengalami kejiwaan.
Psikologi sastra adalah disiplin yang memandang karya sastra sebagai suatu karya yang memuat peristiwa-peristiwa kehidupan manusia yang diperankan oleh tokoh imajiner atau tokoh-tokoh faktual yang ada di dalamnya. Hal ini merangsang untuk melakukan penjelajahan ke dalam batin atau kejiwaan untuk mengetahui lebih lanjut seluk beluk manusia yang beraneka ragam ( Semi dalam Sangidu 2005:30).
Jatman dalam Endaswara (2003:97) berpendapat bahwa karya sastra dan
fungsional. Pertautan tak langsung, karena baik sastra maupun psikologi dan sastra memiliki hubungan fungsional karena sama-sama mempelajari keadaaan jiwa orang lain, bedanya dalam psikologi gejala riil, sedangkan dalam sastra imajinatif.
Salah satu karya sastra imajinatif adalah film. Film merupakan salah bentuk seni alternatif yang banyak diminati masyarakat dapat diamati secara seksama apa yang ditawarkan sebuah film melalui peristiwa-peristiwa sosial dalam kehidupan yang ada dibalik ceritanya yang tercermin melalui tindakan, sikap, dan perilaku tokoh-tokoh dalam cerita.
Film menurut UU 8/1992, adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita,video, piringan video, dan/atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk jenis, dan ukuran melaui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik, dan/ atau lainnya.
Secara harafiah sastra dan film memiliki memiliki beberapa unsur yang sama, walaupun keduanya memiliki media yang berbeda, tetapi keduanya mengkomunikasikan dengan cara yang sama. Analisa film yang perspektif dibangun atas unsur-unsur yang dipakai dalam analisa sastra( Boggs,1994:24).
Sebuah film terbentuk dari dua unsur, yaitu naratif berhubungan dengan aspek cerita karena film tidak lepas dari unsur naratif yang memiliki unsur tokoh, konflik, lokasi, waktu dan lain-lain. Ruang dan waktu merupakan elemen pembentuk narasi (Pratista, 2008:2).
Sebuah film sangat menarik dikaji karena cerita film begitu kompleks, sebuah film menjadi karya sastra yang mudah untuk ditelaah karena masyarakat tidak perlu lagi menggunakan imajinasi, masyarakat dapat langsung melihat perilaku,tindakan dari para tokoh di setiap adegan yang dilakukan.
Dalam mengungkapkan isi film, pengarang biasanya menampilkan cerita melalui penampilan para tokohnya. Tokoh adalah pelaku cerita. Menurut Rokmansyah( 2013:34) Tokoh cerita adalah individu rekaan yang mempunyai watak dan perilaku tertentu sebagai pelaku yang mengalami peristiwa dalam cerita.
Dalam penelitian ini penulis memilih film 《小孩不笨》 Xiào Hái Bù Běn I Not Stupid Karya Jack Neo (梁智強) yang 26 Januari 2006 lalu. Film ini dinominasikan untuk film Asia terbaik di Hongkong. Film yang ditulis sekaligus sutradarai Jack Neo (梁智強) ini dikemas dengan genre komedi satir. Film ini menceritakan tentang perjuangan, dan petualangan tiga pemuda Singapura. Tom yang berusia 15 tahun, adiknya Jerry yang berumur 8 tahun, dan teman Tom yang berumur 15 Tahun yang kurang mendapatkan penghargaan atas bakat atau prestasi yang telah mereka capai dari orang tua maupun oleh gurunya sehingga berpengaruh terhadap perilaku mereka .
Tom merupakan adalah seorang anak yang tertarik dengan teknologi dan dia suka menulis tentang apa yang dialaminya kesebuah blog yang dia kelola, sebelumnya bahkan dia pernah memenangi kompetisi blogger. Sedangkan Jerry adik Tom, yang mempunyai ketertarikan pada dunia seni teater/ drama panggung.
Namun, kedua orangtua Tom dan Jerry tidak pernah menghargai bakat mereka,
tinggi. Tom dan Jerry dibesarkan dalam keluarga yang sangat sibuk, dan sangat jarang meluangkan waktu waktu untuk mereka. Sehingga tak jarang mereka berkomunikasi melalui pesan yang ditempel di pintu lemari es
.
Tidak hanya itu kedua orangtuanya juga sering memarahi Tom dan Jerry karena masalah sepele.Cheng Cai yang merupakan sahabat sekaligus teman satu kelas dari Tom yang berasal dari keluarga kurang mampu juga mengalami hal serupa.Ayah Chengcai merupakan orang yang pandai beladiri tetapi kepandaian itu justru membuat ayah Chengcai pernah merasakan jeruji besi. Darah beladiri sang ayah pun menurun pada Chengcai. Akan tetapi sang ayah tidak menyetujui Chengcai untuk mendalami beladiri karena takut akan sepertinya. Chengcai dan ayahnya seringkali berselisih paham karena hobi beladiri tersebut. Terlebih sang ayah orang yang keras dan tidak bisa menunjukan rasa kasih sayangnya. Bahkan sahabat sang ayah sering menasehati untuk sering memuji bakat Chengcai.
Disekolah Tom dan Chengai selalu berkutat dengan gurunya. Guru bahasa Mandarin yang bernama pak Fu. Hari itu tidak seperti biasanya Chengcai mengerjakan PR yang diberikan pak Fu. Namun setelah mengecek PR Chengcai masih banyak yang salah, karena merasa tidak dihargai Chengcai marah kepada pak Fu. Tidak sengaja terlontar dari mulut pak Fu yang menyatakan mereka adalah hanya apel busuk sehingga sikap dan perilaku Chengcai semakin buruk.
Dari sepenggal sinopsis diatas terlihat bahwa tokoh utama yaitu Tom, Jerry, dan Chengcai mengalami perubahan perilaku. Dimana terlihat bahwa kurangnya rasa menghargai kasih sayang, pujian dan perhatian dari orang tua maupun guru membuat para tokoh utama mengalami tekanan. Tekanan dari orang tua dan guru berpengaruh pada perilaku mereka, yang awalnya Tom berbakat
dalam dunia desain web, Jerry berbakat dalam dunia teater dan Chengcai berbakat dalam bela diri berubah menjadi anak yang suka mencuri, dan berkelahi.
Dari uraian diatas penulis menarik peneliti menggunakan teori Behaviorisme B.F Skinner dalam menganalis perubahan perilaku tokoh utama dalam menerima stimulus-stimulus dan merespon apa yang telah dialaminya .
Behaviorisme ingin menganalisis perilaku yang nampak saja, yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Behavoiorisme lebih dikenal dengan nama teori belajar, karena seluruh perilaku manusia kecuali insting adalah hasil belajar.
Belajar artinya perubahan perilaku organisme sebagai pengaruh lingkungan.
Behaviorisme tidak mempersoalkan manusia baik atau jelek , rasional atau emosional, behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalikan oleh faktor-fakor lingkungan( Jallaludin, 2005:21).
Menurut Skinner dalam (Endaswara 2008:57) behaviorisme menganalisis perilaku manusia disikapi sebagai respon yang akibat stimulus tertentu yang berupa lingkungan. Akibatnya, perilaku manusia dipandang selalu dalam bentuk hubungan karena stimulus tertentu akan memunculkan perilaku yang tertentu pula pada manusia.
Skinner dalam (Alwisol 2009:326-327) memiliki beberapa prinsip pembentukan (pemberian stimulus). Pertama, (Reinforcement postive) penguatan positif dan yang kedua adalah (Reinforcement negative) penguatan negatif.
Penguat positif adalah peristiwa atau sesuatu yang dikehendaki berpeluang diulangi dan terjadi lagi. Sebagai suatu stimulus, penguat positif disenangi sehingga organisme berusaha agar stimulus itu muncul. Sebaliknya, penguat
negatif adalah peristiwa atau sesuatu yang membuat tingkah laku dikehendaki, peluang tingkah laku itu diulang lebih kecil.
Berdasarkan teori diatas peneliti meggunakan teori behaviorisme B.F skinner dengan pendekatan psikologi sastra untuk mengetahui perubahan perilaku tokoh utama yang perubahan perilaku tokoh utama di awal dan diakhir cerita. Disini penulis juga akan meneliti stimulus yang diterima tokoh utama dari tokoh pendukung, yang berperan besar dalam terjadi perubahan perilaku tokoh utama.
Metodologi yang digunakan penulis adalah metode deskriptif kualitatif (moleong 1995).
1.2 Batasan Masalah
Pembatasan masalah penting dilakukan agar penelitian tidak menyimpang dari masalah yang diteliti dan menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas. Pada penelitian ini penulis akan menganalisis unsur naratif yang terkandung dalam dalam film dan menggunakan teori Behaviorisme B.F Skinner dalam menganalisis perubahan perilaku tokoh utama.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut
1. Bagaimana unsur naratif ditampilkan dalam film《小孩不笨》Xiào Hái Bù Běn (I Not Stupid Too) Karya Jack Neo (梁智強)?
2. Bagaimana stimulus yang mempengaruhi perubahan perilaku tokoh utama dalam film 《小孩不笨》Xiào Hái Bù Běn (I Not Stupid Too) Karya Jack Neo (梁智強)?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah penulis rumuskan maka tujuan yang hendak dicapai adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan unsur Naratif yang ditampilkan《小孩不笨》 Xiào Hái Bù Běn (I Not Stupid Too) Karya Jack Neo (梁智強).
2. Mendeskripsikan stimulus yang mempengaruhi perubahan perilaku tokoh utama dalam film《小孩不笨》 Xiào Hái Bù Běn (I Not Stupid Too) Karya Jack Neo (梁智強).
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Secara teoritis, penelitian ini dapat dijadikan inventaris studi sastra dengan menggunakan teori behaviorisme B.F Skinner, khususnya bagi mahasiswa sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas sumatera Utara
2. Secara praktis, penelitian mampu memberi pengetahuan dan memperdalam pengetahuan tentang teori Behaviorisme B.F Skinner yang terdapat dalam film 《小孩不笨》 Xiào Hái Bù Běn (I Not Stupid Too) Karya Jack Neo (梁智強).
.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka
Berikut penelitian terdahulu yang dirujuk sehingga mendukung penulis dalam mengkaji perilaku tokoh utama yang ditampilkan dalam film《小孩不笨》
Xiào Hái Bù Běn (I Not Stupid Too) Karya Jack Neo (梁智強):
1. Romadhon (2015) dalam penelitiannya yang berjudul “Perilaku Tokoh Utama Novel Saksi Mata Karya Suparto Brata: Kajian Psikologi Sastra”.
Dalam penelitiaan tersebut dibahas mengenai perilaku tokoh utama dengan tokoh lain dengan menggunakan teori teori behaviorisme B.F Skinner.
Hal tersebut memberi kontribusi terhadap penelitian ini karena membahas tentang perilaku tokoh utama dengan menggunakan teori behaviorisme B.F Skinner.
2. Muliani, Wahyu Puji (2013) dalam penelitiannya berjudul “Analisis Perilaku Tokoh Utama dalam roman Claude Gueux karya Victor Hugo berdasarkan teori Behaviorisme B.F Skinner. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah stimulus yang mengawali perilaku tokoh utama yang kemudian dikaitkan dengan perubahan perilaku yang dialami tokoh tersebut berdasarkan pengkondisian yang diterima. Hal tersebut memberi kontribusi terhadap penelitian ini karena penelitian ini membahas mengenai perubahan perilaku tokoh utama terhadap pengkondisian yang diterima dari tokoh lain.
2.2 Konsep
Dalam KBBI (1995:456) konsep diartikan sebagai rencana atau pengertian kongkret, gambaran mental dari objek atau apapun yang ada diluar bahasan yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain.
Beriku peneliti akan merumuskan untuk menggambarkan secara abstrak dari suatu objek untuk tujuan mengkalsifikasikan ataupun mengkategorikan suatu kelompok dari suatu benda serta gagasan ataupun peristiwa yang berkaitan dengan penelitian perilaku tokoh utama dalam film 《小孩不笨》 Xiào Hái Bù Běn (I Not Stupid Too) Karya Jack Neo (梁智強).
2.2.1 Film
Film menurut UU 8/1992, adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita,video, piringan video, dan/atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk jenis, dan ukuran melaui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik, dan/ atau lainnya.
Film adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan berbagai pesan kepada khalayak melalui sebuah media cerita. Film juga merupakan medium ekspresi artistik sebagai suatu alat bagi para pekerja seniman dan insan perfilman dalam rangka mengutarakan gagasan-gagasan dan id cerita. Secara esensial dan substansial film memiliki power yang akan berimplikasi terhadap komunikan masyarakat (Wibowo 2006:196).
Sebuah film terbentuk dari dua unsur, yaitu naratif berhubungan dengan aspek cerita karena film tidak lepas dari unsur naratif yang memiliki unsur tokoh, konflik, lokasi, waktu dan lain-lain. Ruang dan waktu merupakan elemen pembentuk narasi (Pratista, 2008:2).
2.2 Perilaku
Berdasarkan Ensiklopedi Amerika, perilaku diartikan sebagai suatu aksi dan reaksi organisme terhadap lingkungannya. Hal ini berarti bahwa perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan ransangan.
Dengan demikian, maka suatu ransangan tertentu menghasilkan reaksi atau perilaku tertentu .
Pandangan behavioristik mengatakan bahwa perilaku sebagai respon terhadap stimulus, akan sangat ditentukan oleh keadaan stimulusnya, dan individu atau organisme seakan-akan tidak memmpunyai kemampuan untuk menentukan perilakunya.
Menurut Patty (1982:72) perilaku adalah respon individu terhadap beberapa jenis perangsang. Perangsang ini berupa stimulus dari lingkungan (masyarakat sekitar), sebagai akibat dari hubungan (pergaulan atau kontak) antar manusia(individu). Sebagian ahli psikologi mengatakan bahwa perilaku manusia itu merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor lingkungan. Perilaku(behavior) dalam psikologi dipandang sebagai reaksi yang dapat bersifat sederhana atau kompleks hampir seluruh perilaku itu timbul, dilatarbelakangi oleh keadaan jiwa manusia itu sendiri.
Faktor lingkungan memiliki kekuatan yang besar dalam menetukan perilaku, bahkan kadang-kadang kekuatannya lebih besar dari kateristik individu.
Hal ini yang menjadikan perilaku lebih kompleks(Azwar 2011:11).
Skinner dalam bukunya yang berjudul Science and Human Behavior (2005:45) mengemukakan bahwa:
Behavior is primary charateristic of living things. We almost idenfity it with life it self. Anything which move is likely to be called alive-especially when the movement has direction or acts a alter the environement.
Perilaku adalah satu sifat utama makhluk hidup. Kita mengetahuinya dengan kehidupan kita sendiri. Sesuatu yang bergerak biasanya disebut hidup khususnya gerakan memiliki arah atau aksi untuk mengubah lingkungan
2.3 Landasan Teori 2.3.1 Unsur Naratif
Seperti yang disebutkan oleh himawan sebuah film terbentuk dari dua unsur, unsur naratif dan sinematik. Unsur naratif berhubungan dengan aspek cerita tidak lepas dari unsure naratif yang memiliki unsur seperti tokoh, konflik, lokasi, waktu dan lain-lain. Ruang merupakan elelmen pembentuk narasi (Himawan, 2008:1).
Dalam penelitian ini peneliti hanya mengarah kepada unsur naratif yang terdapat pada film, yaitu:
2.3.1.1 Tema
Menurut Sudjiman(1988:50) Tema adalah gagasan, ide atau pilihan utama yang mendasari suata karya sastra. Sumardjo (1995:56) mendefinisikan tema
sebagai ide sebuah cerita, pengarang menulis cerita bukan sekedar mau bercerita tetapi mengatakan sesuatu kepada pembacanya.
2.3.1.2 Tokoh.
Tokoh adalah unsur terpenting dalam suatu karya sastra. Menurut Aminuddin (2002:79) tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin suatu cerita. Ditambahkan oleh Nurgiyantoro, bahwa istilah tokoh mengacu pada orangnya, pelaku cerita.
Nurgiyantoro mengatakan terdapat dua macam tokoh dalam suatu cerita:
a. Tokoh Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaanya dalam sebuah cerita. Tokoh ini biasanya ditampilkan terus menerus sehingga mendominasi sebagaian besar cerita.
b. Tokoh tambahan adalah tokoh yang hanya muncul sedikit dalam cerita atau tidak dipentingkan dan kehadirannya hanya jika ada keterkaitannya dengan tokoh utama, secara langsung ataupun tak langsung dan hanya tampil menjadi latar belakang cerita.
2.3.1.3Alur
Alur merupakan susunan peristiwa yang telah membentuk cerita. Alur adalah jalinan peristiwa dalam karya sastra untuk mencapai efek tertentu (Sudjiman, 1988:4).
Alur berkaitan dengan masalah urutan penyajian cerita, tetapi bukan hanya
2005: 68) alur merupakan urutan kejadian yang memperlihatkan tingkah laku tokoh dalam aksinya.
Sebuah film mampu memanipulasi cerita melalui alur. Alur adalah rangakian peristiwa yang disajikan secara visual maupun audio dalam film (Pratista ,2008:34).
Tahapan alur dibagi menjadi 5, yaitu:
1. Tahap pengenalan biasanya memperkenalkan berbagai macam tokoh yang terdapat dalam ceita.
2. Muncul masalah adalah peristiwa yang memicu munculnya sebuah konflik.
3. Tahap konflik biasanya terjadi antara karakter protagonist dan antagonis, dimana tokoh utama mengalami hambatan-hamnbatan yang dilakukan oleh situasi menyulitkan, lewat konflik menuju ke puncak konflik yaitu klimaks.
4. Klimaks merupakan inti dari cerita dimana tokoh utama berada pada saat menegangkan dan sekaligu merupakan pemecahan dari konflik.
5. Tahap penyelesaian dimana sebuah cerita akan berakhir atau malah sebaliknya.
(Soelarko, 1978: 11)
Adapun macam-macam alur seperti
1. Alur maju, yakni suatu alur yang peristiwa ditampilkannya secara kronologis, maju, secara berurutan dari tahap awal, tahap tengah, sampai dengan tahap akhir cerita.
2. Alur mundur, adalah suatu alur yang ceritanya dimulai dengan penyelesaian. Alur ini sering ditemui pada sebuah cerita yang memakai setting waktunya pada masa lampau.
3. Alur campuran adalah suatu alur yang diawali dengan klimaks dari cerita, yang kemudian melihat lagi masa lalu atau masa lampau dan diakhiri dengan sebuah penyelesaian dari cerita tersebut
2.3.1.4 Latar
Latar adalah segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa dalam cerita.
Latar waktu dipahami sebagai kapa berlangsungnya berbagai peristiwa yang dikisahkan dalam cerita fiksi (Nurgiyantoro 2005:252).
Ruang adalah tempat dimana para pelaku cerita bergerak dan beraktifitas.
Sebuah film , umumnya terjadi pada suatu tempat atau lokasi dengan dimensi ruang yang jelas (Pratista, 2008:35).
Sebuah cerita tidak mungkin terjadi tanpa adanya unsur waktu yang berhubungan dengan naratif film, yakni urutan waktu, durasi waktu, dan frekuensi waktu (Pratista, 2008:36).
2.3.2 Psikologi Sastra
Psikologi sastra merupakan bidang inter-disipliner antara ilmu sastra dan psikologi. Psikologi sastra adalah kajian sastra yang memandang karya sastra sebagai aktivitas kejiwaan (Endaswara 2003:96).
Sastra sebagai gejala kejiwaan dan didalamnya mengandung fenomena- fenomena kejiwaan yang tampak lewat perilaku tokoh-tokohnya. Jatman dalam Endaswara (2003:97) berpendapat bahwa karya sastra dan psikologi memang memiliki pertautan yang erat, secara tak langsung dan fungsional. Pertautan tak langsung, karena baik sastra maupun psikologi dan sastra memiliki hubungan fungsional karena sama-sama mempelajari keadaaan jiwa orang lain, bedanya dalam psikologi gejala riil, sedangkan dalam sastra imajinatif.
Pengertian psikologi sastra yang lain adalah suatu disiplin yang memandang karya sastra sebagai suatu karya yang memuat peristiwa-peristiwa kehidupan manusia yang diperankan oleh tokoh imajiner atau tokoh-tokoh faktual yang ada didalamnya. Hal ini merangsang untuk melakukan penjelajahan kedalam batin atau kejiwaan untuk megetahui lebih lanjut tentang seluk beluk manusia yang beraneka ragam Semi dalam ( Sangidu 2005:30).
Dalam pandangan Wellek dan Warren (1990) dan Hardjana dalam (Endaswara 2003:98), psikologi sastra mempunyai empat kemungkiman penelitian . Yang pertama adalah studi psikologi pengarang sebagai tipe atau sebagai pribadi. Yang kedua adalah studi proses kreatif. Yang ketiga adalah studi tipe hukum-hukum psikologi yang diterapkan pada karya sastra, dan yang keempat adalah mempelajari dampak sastra pada pembaca atau disebut psikologi pembaca. Penelitian psikologi sastra memang memiliki landasan pijak yang
kokoh. Karena, baik sastra maupun psikologi sama-sama mempelajari hidup manusia. Bedanya, kalau sastra mempelajari hidup manusia sebagai ciptaan imajinasi pengarang, sedangkan psikolgi mempelajari manusia sebaga ciptaan Ilahi secara riil. Namun, sifat-sifat manusia dalam psikologi maupun sastra sering menunjukkan kemiripan, sehingga psikologi sastra memang tepat dilakukan.
Meskipun karya sastra bersifat kreatif dan imajiner, pencipta memanfaatkan hukum-hukum psikologi untuk menghidupkan karakter tokoh-tokohnya.
2.3.3 Teori Behaviorisme
Dalam Kamus Psikologi (Chaplin, 1997:54) behaviorisme diartikan sebagai satu pandangan teoritis yang beranggapan, bahwa pokok persoalan psikologi adalah tingkah-laku tanpa mengaitkan konsepsi-konsepsi menegenai kesadaran atau mentalitas.
Behaviorisme lebih dikenal dengan nama teori belajar, karena seluruh perilaku manusia kecuali insting adalah hasil belajar. Belajar artinya perubahan perilaku organisme sebagai pengaruh lingkungan. Behaviorisme tidak mempersoalkan manusia baik atau jelek , rasional atau emosional, behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalikan oleh faktor-fakor lingkungan( Jallaludin, 2005:21).
Menurut Skinner dalam (Endaswara 2008:57) Berdasarkan anggapan di atas, perilaku manusia disikapi sebagai respon yang akan muncul kalau ada stimulus tertentu yang berupa lingkungan. Akibatnya, perilaku manusia dipandang
selalu dalam bentuk hubungan karena stimulus tertentu akan memunculkan perilaku yang tertentu pula pada manusia.
Skinner dalam (Budiharjo, 1996: 110-111) bekerja dengan tiga asumsi dasar. Pertama perilaku itu terjadi menurut hukum (behavior can be controlled).
Walaupun mengakui bahwa perilaku manusia adalah organisme yang berperasaan dan berpikir, Skinner tidak mencari penyebab perilaku dalam jiwa manusia dan menolak alasan-alasan penjelasan dengan mengndalikan keadaan pikiran (mind) atau motif-motif internal.
Kedua Skinner menekankan bahwa perilaku dan kepribadian manusia tidak dapat dijelaskan dengan mekanisme psikis seperti id atau ego. Perilaku dijelaskan hanya berkenaan dengan kejadian atau situasi-situasi anteseden yang dapat diamati.
Ketiga, perilaku manusia tidak ditentukan oleh pilihan individual. Skinner menolak bahwa orang-orang adalah pelaku-pelaku bebas yang menetukan nasibnya sendiri. Perilaku manusia (kepribadiaannya), menurut Skinner, ditentukan oleh kejadian-kejadian di masa lalu dan sekarang dalam dunia objektif dimana dia mengambil bagian.
Skinner memahami dan mengontrol tingkah laku memakai tehnik analisis fungsional tingkah laku ( funcitional analysis of behavior): suatu analisis tingkah laku dalam bentuk hubungan sebab akibat, bagaimana suatu respon timbul megikuti stimulus tertentu (Alwisol, 2009: 321).
2.3.3.1 Pengkondisian Operan (Operant Conditioning)
Sistem Skinner mengenai pengkondisian operan adalah satu bentuk behaviorisme dskriptif, yang berusaha menegakkan hukum tingkah-laku yang dipelajari lewat studi belajar (secara) operan .
Menurut Hall dan Lindzey (1993) Operan dapat diartikan sebagai respon yang beroperasi pada lingkungan yang mengubahnya. Jika lingkungan berhasil mengubahnya, maka ada kemungkinan yang sangat besar bahwa di waktu yang akan datang individu akan menggunakan kembali respon yang sama dengan sebelumnya.
Dalam “Kamus Lengakap Psikologi” (1997: 465) operant conditioning didefiniskan sebagai salah satu bentuk behaviorisme deskriptif yang berusaha untuk meneggakkan hukum tingkah laku melalui studi belajar secara operan.
Hukum dasar operan adalah, apabila ada satu operan yang diikuti suatu penguatan stimulus (perangsang), maka kecepatan mereaksi akan bertambah pula.
Menurut Skinner dalam (Friedman dan Miriam 2006:228-229 ) dalam Pengkondisian Operan, perilaku dipengaruhi oleh konsekuensi yang mengikuti.
Teori kondisioning operan Skinner berfokus pada studi mengenai perilaku yang jelas terlihat dan dapat diobservasi, kondisi lingkungan, serta proses dimana keadaan dan kejadian di lingkungan menentukan perilaku. Oleh karena itu, teori ini berfokus pada fungsi perilaku (apa yang dihasilkan).
Tahap-tahap Proses Operant Conditioning
Antecedent Perilaku Konsekuensi
kondisi-kondisi Aktivitas yang Hasil-hasil/ dampak-dampak yang mengarahkan dilakukan dari perilaku
kepada perilaku
Menurut Skinner dalam (Yusuf, 2005:98) konsekuensi yang timbul dari tingkah laku tertentu dapat dapat menyenangkan atau pun tidak menyenangkan bagi yang bersangkutan, bermacam-macamnya penjatahan waktu bagi konsekuensi dapat juga berpengaruh terhadap yang bersangkutan.
Ada dua hal yang perlu disinggung sehubungan pengendalian konsekuensi ini yaitu penguatan (reinforcement) dan hukuman (punishment) :
1. Penguatan (Reinforcement)
Menurut Skinner dalam (Alwisol 2009: 322) Penguatan (reinforcement) adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam teori Skinner, karena cara ini efektif untuk mengubah dan mengontrol tingkah laku. Penguatan (reinforcement) adalah suatu strategi kegiatan yang membuat tingkah laku tertentu berpeluang untuk terjadi lagi atau sebaliknya ( berpeluang untuk tidak terjadi).
Konsep dasarnya sederhana yakni bahwa semua tingkah laku dapat dikontrol oleh konsekuensi (dampak yang mengikuti tingkah laku). Skinner mengklasifikasikan dua jenis penguatan (reinforcement) yaitu:
a. Penguatan Positif (Reinforcement Positive)
Penguatan positif (reinforcement positive) adalah suatu ransangan (stimulus) yang memperkuat atau mendorong suatu respon (tingkah laku tertentu) . Penguatan ini berbentuk reward (ganjaran, hadiah atau imbalan), baik secara verbal (kata-kata atau ucapan pujian, dukungan, dorongan atau pengakuan), maupun secara non-verbal (isyarat, senyuman , hadiah berupa benda-benda, dan makanan).
Menurut Skinner dalam (Alwisol 2009: 326) penguatan positif adalah peristiwa atau sesuatu yang membuat tingkah laku yang dikehendaki untuk di ulangi-terjadi lagi. Sebagai stimulus, penguatan positif disenangi sehingga organisme berusaha agar stimulus itu muncul.
b. Penguatan Negatif (Negative Operan)
Penguatan negatif adalah ransangan (stimulus) yang mendorong seseorang untuk menghindari respon tertentu yang konsekuensi atau dampaknya tidak memuaskan (menyakitkan atau tidak menyenangkan). Dengan perkataan lain, penguatan negatif negatif ini memperkuat tingkah laku dengan cara menghindari stimulus yang tidak menyenangkan.
Penguatan negatif sering dikacaukan dengan hukuman. Proses penguatan ( positif atau pun negatif) selalu berupa memperkuat tingkah laku. Sebaliknya hukuman mengandung pengurangan atau penekanan tingkah laku. Suatu perbuatan yang diikuti oleh hukuman, kecil kemungkinannya diulang lagi pada situasi-situasi yang serupa disaat lain.
Skinner dalam (Budiraharjo, 1997:117) menyatakan bahwa hukuman adalah adalah tehnik umum yang digunakan dalam dunia modren. Baginya, hukuman menekan perilaku untuk sementara tetapi perilaku itu dapat muncul kembali kemungkinan hukuman di tarik atau dikendurkan.
Menurut skinner, dalam kejadian apapun, hukuman juga memiliki akibat yang tidak diingankan. Pertama, hukuman bisa membangkitkan reaksi-reaksi emosional yang bertentangn dengan perilaku yang seharusnya. Misalnya, seorang anak dipukul orang tuanya karena tidak bisa membaca dengan baik kemungkinan akan membenci gurunya yang berusaha membantunya dengan keterampilan membaca. Perasaan benci kemudian dihubungkan dengan perilaku menolak untuk membaca, yang membuat kesulitan membaca berlanjut.
Kedua, hukuman juga bisa menyebabkan konflik yang kuat dalam diri seseorang yaitu ketidaksesuaian antar respon atau reaksinya. Karena alasan itulah Skinner, percaya bahwa penggunaan hukuman untuk mengendalikan perilku sebaiknya dihindari.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif, yaitu data yang dikumpulkan berbentuk kata-kata, gambar dan bukan dengan angka-angka. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang- orang dan perilaku yang dapat diamati (Moleong. 1995: 13).
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan psikologi sastra, yang mengkaji tokoh utama dalam film. Hal ini didasarkan kepada fokus penelitian yang bertujuan mendeskripsikan aspek psikologis tokoh utama dalam film. Analisis perilaku tokoh utama dalam film menggunakan teori B.F. Skinner yang berpendapat perilaku manusia terjadi melalui adanya proses stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespon, maka teori Skinner ini disebut teori S-O-R atau Stimulus- Organisme- Respon. Skinner percaya bahwa kepribadian akan dapat diketahui dari perkembangan perilaku manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
3.2 Data dan Sumber Data 3.2.1 Data
Data penelitian sastra adalah “bahan penelitian”, atau tepatnya “bahan jadi penelitian” yang terdapat dalam karya-karya sastra yang akan diteliti (Sangidu 2004:61). Data dalam penelitian ini berupa teks-teks dialog maupun tingkah laku yang menggambarkan perubahan perilaku tokoh utama dalam film 《小孩不笨》
Xiào Hái Bù Běn (I Not Stupid Too) Karya Jack Neo (梁智強
3.2.1 Sumber Data
Menurut Siswanto (2010:72), sumber data terkait dengan subjek penelitian darimana data dapat diperoleh.
Sumber data penelitian ini adalah hal yang bersangkutan dengan tokoh utama dalam film.
Judul Film : 《小孩不笨》 Xiào Hái Bù Běn (I Not Stupid Too)
Pemain : Shawn Lee, Joshua Ang, Jack Neo, Xiang Yun, Ashley Leong, Huang Yiliang
Rilis : 26 Januari 2006
Produksi : Media Corp Raintree Pictures
Durasi : 2 jam 1 menit
Sutradara : Jack Neo
3.2 Tehnik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data dilakukan secara studi kepustakaan atau library research yaitu penelitian yang dilakukan dengan penelahaan terhadap berbagai buku-buku ilmiah, laporan penelitian, artikel, dan sumber tertulis baik media elektronik maupun cetak.
Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menonton film secara berulang-ulang dengan penuh penghayatan dan pemahaman isi cerita secara keseluruhan. Setelah menonton film tersebut kemudian mencatat hal-hal mengenai perilaku tokoh utama dengan menggunakan pendekatan psikologi sastra dan teori Behaviorisme B.F Skinner.
3.3 Tehnik Analisis Data
Tehnik yang diguanakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah tehnik kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif yang bersifat menganalisa, memaparkan dan menafsirkan.
Adapun langkah-langkah dalam menerapkan teknik pengumpulan data tersebut adalah sebagai berikut:
2. Menonton film secara berulang-ulang dan untuk memahami isi cerita dalam film
3. Menentukan tokoh utama yang menjadi objek kajian.
4. Mengamati hal yang akan dikaji seperti tokoh utama
5. Melakukan tehnik catat, yaitu masalah-masalah yang berhubungan dengan pendekatan
6. Mengamati perilaku tokoh utama yang digambarkan dalam film.
7. Menganalisis tokoh lain yang bersangkutan dengan tokoh lain.
8. Menganalisis perilaku tokoh utama yang merupakan respon terhadap stimulus dari tokoh lain dalam film 《小孩不笨》 Xiào Hái Bù Běn (I Not Stupid) Karya Jack Neo (梁智強) dengan menggunakan teori psikologi kepribadian B.F. Skinner
9. Melaporkan hasilnya secara tertulis.
BAB IV PEMBAHASAN
Pada bab empat ini penulis akan membagi pembahasan dalam 2 subbab yaitu pembahasan mengenai unsur naratif yang terdapat dalam film 《小孩不笨
》 Xiào Hái Bù Běn (I Not Stupid Too) dengan menggunakan teori Himawan Pratista dan dilanjutkan dengan pembahasan pengaruh stimulus yang menyebabkan perubahan perilaku tokoh utama dalam film 《小孩不笨》 Xiào Hái Bù Běn (I Not Stupid Too) dengan teori Behaviorisme B.F Skinner.
4.1. Analisis Unsur Naratif dalam film 《小孩不笨》 Xiào Hái Bù Běn (I Not Stupid Too)
Pada bab dua telah dijelaskan bahwa menurut Pratista bahwa fim memiliki 2 unsur yaitu unsur naratif dan sinematik. Unsur naratif berhubungan dengan aspek cerita karena tidak lepas dari unsur naratif yang memiliki unsur seperti tokoh, konflik, lokasi, waktu dan lain-lain (Pratista 2008: 1).
Berikut ini adalah unsur-unsur naratif yang terdapat dalam 《小孩不笨》
Xiào Hái Bù Běn (I Not Stupid Too) :
4.1.1 Tema
Tema dapat dipahami sebagai sebuah makna, makna yang mengikat keseluruhan unsur cerita sehingga cerita itu hadir sebagai sebuah kesatuan yang padu.
Dalam judul film《小孩不笨》 Xiào Hái Bù Běn (I Not Stupid Too) setiap orang pasti membayangkan bahwa judul film ini mengisyarakatkan bahwa seseorang tidak mau dianggap bodoh. Film ini mengisahkan tentang 3 orang anak sekolah: Tom, Jerry, serta sahabat karibnya yang kurang mendapatkan penghargaan atas prestasi yang telah mereka capai baik dari orang tua maupun guru mereka.
4.1.2 Tokoh
Tokoh adalah unsur terpenting dalam suatu karya sastra. Menurut Aminuddin (2002:79) tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin suatu cerita. Ditambahkan oleh Nurgiyantoro, bahwa istilah tokoh mengacu pada orangnya, pelaku cerita.
Melalui kajian tokoh, kita dapat mengetahui bagaimana peran tokoh dalam suatu film , pembagian tokoh dapat dibedakan berdasarkan segi peranan dan pentingya tokoh. Ada banyak tokoh dalam cerita ini. Tokoh utama yaitu Tom, Jerry, dan Chengcai, sedangkan tokoh tambahan adalah Mr.Yeo (ayah Tom dan Jerry), Mrs. Yeo (ibu Tom dan Jerry).
4.1.3 Alur
Alur adalah rangkaian peristiwa yang disajikan secara visual maupun audio dalam film (Pratista, 2008:34). Alur cerita dalam film 小孩不笨》 Xiào Hái Bù Běn (I Not Stupid Too) adalah alur maju karena menceritakan kejadian dari
awal hingga akhir, tanpa ada flashback. Adapun tahapan ceritanya adalah sebagai berikut:
1. Tahap pengenalan
Tom dan Jerry adalah kakak beradik yang dibesarkan oleh orang tua yang sibuk bekerja. Ibunya sibuk mengurusi majalahnya dan ayahnya sibuk bekerja di perusahaan gadget. Bagi kedua anak itu omelan ayah ibunya sudah menjadi makanan sehari-hari yang masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri. Tom sebenarnya memiliki bakat, dia adalah blogger hebat yang pernah mendapatkan penghargaan sebagai blogger terbaik, namun ibunya tidak menghargai bakatnya tersebut, ibunya terus-menurus belajar untuk mendapatkan nilai terbaik.
Teman Tom, Chengcai memiliki nasib yang tidak jauh berbeda dengannya.
Ayahnya yang mantan napi hanya bisa memukulinya saat dia tidak menuruti perintahnya dan berbuat onar di sekolah. Chengcai sangat suka beladiri tapi ayahnya tidak suka. Chengcai sangat suka beladiri, tapi ayahnya tidak suka Chengcai mendalami hobinya itu karena dia tidak ingin chenngcai menjadi seperti dirinya. Namun, caranya melarang Chengcai membuat Chengcai menjadi pembangkang.
2. Tahap Masalah yang memicu konflik
Sikap Pak Fu pada muridnya saat ada inspeksi mendadak bagi muridnya membawa HP dan Tom ketahuan membawa DVD porno kesekolah.
3. Tahap Konflik
Chengcai akhirnya di keluarkan dari sekolah dan Tom mendapat hukuman cambuk dari sekolah. Akhirnya mereka pun bergabung dengan sekelompok geng
4. Klimaks
Tom dan Chengcai merampok seorang nenek dan Jerry mencuri uang di sekolah untuk membeli tiket pertunjukan dramanya untuk diberikan pada orang tuanya. Ayah Chengcai melihat anaknya dipukuli dan akhirnya terjatuh parah dan masuk rumah sakit dan meninggal dunia.
5. Tahap penyelesaian
Orangtua Tom dan Jerry serta pak Fu menyadari kesalahannya. Orang tua Tom dan Jerry akhirnya datang dalam pertunjukan drama Jerry dan terus mendukung dan memfasilitasi bakat yang dimiliki Tom sehingga Tom menjadi pemenang lomba Blogger. Disisi lin pihak sekolah menerima kembali Chengcai dan mendukung serta memfasilitasi bakat Chengcai di bidang seni bela diri sampai akhirnya Chengcai menjadi juara atau pemenang beladiri di Singapura tingkat remaja.
4.1.3 Latar
Latar adalah tempat terjadinya peristiwa baik berupa tempat, waktu dan ruang ataupun peristiwa cerita. Latar tempat umum dalam film tersebut dalah rumah Tom dan Jerry, sekolah Tom dan Jerry. Rumah sakit tempat ayah Chengcai dirawat, rumah Chengcai, jalanan Singapura, kafe tempat Tom dan ayahnya makan malam, kedai milik teman ayah Chengcai. Latar waktu yang terdapat dalam film tersebut adalah pagi, siang, sepulang sekolah, dan malam hari
4.2 Analisis Pengaruh Stimulus Terhadap Perilaku Tokoh Utama
Pada subbab yang kedua ini, penulis akan memaparkan bagaimana perubahan perilaku tokoh utama yang dipengaruhi oleh stimulus yang diterima dari lingkungan keluarga, dan lingkungan sekolah melalui proses pengkondisian dan penguatan .
4.2.1 Perilaku Tokoh Tom
4.2.1.1 Perilaku Tom Setelah Mendapat Stimulus dari Ibunya
Tom adalah anak remaja berusia 15 tahun. Tom berbakat dalam dunia blogger. Tom adalah seorang siswa di salah satu SMA di Singapura.
Dibagian awal cuplikan cerita diceritakan Tom di temani Jerry dan ibunya mengikuti perlombaan blogger. Ibu Tom adalah seorang editor majalah bahasa Mandarin. Pada saat itu Tom memenangi perlombaan blogger yang diikutinya, tetapi ibu Tom sama sekali menghargai bakat Tom. Sehingga Tom merasa sedih.
Gambaran ceritanya terdapat dalam cuplikan berikut:
(小孩不笨二, 2006; 00:01:23)
Jerry : “哥, 没想到你还这么厉害写 博客。”
gē, méi xiǎngdào nǐ hái zhème lìhài xiě bókè.
Ibu : “什么厉害? 写什么博客? 写一些乱七八糟的文章害?
”
平时你的作文又不这么厉害?
shénme lìhài? xiě shénme bó kè ? xiě yīxiē luànqībāzāo de wénzhāng jijiù lìhài? píngshí nǐ de zuòwén yòu bù zhème lìhài?
Jerry : 哥 上次华文拿 65 分咧。
gē shàng cì huáwén ná 65 fēn liě.
Ibu : 65 分很厉害吗? 以前 我们在学校的作文至少都是 85 分。 唐诗 三百 首 你会几 首?你妈妈 我是中文杂志的 编辑。 你花文 水准那么差。 真的丢尽我的脸。
65 fēn hěn lìhài ma? yǐqián wǒmen zài xuéxiào de zuòwén zhìshǎo dōu shì 85 fēn. tángshī sānbǎi shǒu nǐ huì jǐ shǒu?
nǐ māmā wǒ shì zhōngwén zázhì de biānjí. nǐ huā wén shuǐzhǔn nàme chà. zhēn de diū jǐn wǒ de liǎn.
(I Not Stupid 2, 2006; 00:01:23)
Jerry : Kak, blogger mu sangat hebat.
Ibu : (sambil menatap Tom) Apa hebat? Menulis omong kosong itu hebat? Kenapa tidak membuat ku terkesan dengan nilai- nilaimu?
Jerry : Kakak dapat 65 untuk esai Mandarin.
Ibu : Nilai 65 sangat bagus? Dulu kami disekolah nilai paling sedikit nilai 85. Sudah berapa banyak puisi Tang yang kau baca? ibumu ini adalah seorang editor majalah bahasa Mandarin. Tapi nilai bahasa Mandarinmu jelek sekali.
Sungguh memalukan.
Dibagian ini diceritakan bagaimana ibu Tom sama sekali tidak menghargai bakat Tom. Ibu Tom menginginkan Tom berprestasi dalam dunia akademik, padahal Tom menyukai bidang teknologi dan komputer. Hal itu membuat Tom merasa sedih, dan kecewa kepada ibunya.
Dalam kondisi di atas, dapat disimpulkan bahwa lingkungan keluarga yaitu ibu Tom telah melakukan pengkondisian operan bagi dirinya. Berdasarkan teori Skinner, pengkondisian operan terjadi ketika suatu individu melakukan perilaku yang dibentuk oleh lingkunganya. Ibu Tom telah memberikan penguatan negatif terhadap dirinya. Penguatan negatif dorongan-dorongan yang dilakukan pihak luar kepada suatu individu yang tidak disukai oleh individu itu sendiri. Ibu Tom tidak menghargai bakat Tom, atau bahkan memberikan pujian atas prestasi dalam dunia blogger yang diraihnya, ia malah mendapat omelan dari ibunya. Oleh
karena itu lahirlah perasaan sedih dan kecewa, yang menyebabkan perilaku Tom menjadi tidak acuh pada ibunya.
Perilaku tidak acuh Tom ditunjukkan pada adegan ketika ibunya menyuruh Tom yang pada saat itu sedang menelepon mandi. Tom tidak menghiraukan ibunya. Seperti yang ditunjukkan dalam dialog berikut:
(小孩不 本, 2006;00:02:23)
Ibu : 妈妈回来了.
Tom : 哦
Ibu : 功课做了没有?今天怎么样?
Tom : 啊
Ibu : 应该洗澡了。你已经回来了几个钟头了还不去洗澡
Tom : 哦
Ibu : 你要 我讲印度话? 华语 你不会听啊?
洗澡
Tom : 哦。。。 我的女佣啦。
(I Not Stupid,2006;00:02:23)
Ibu : aku pulang! Sudah mengerjakan PR?
Tom : Ya (sambil menelepon tidak menghiraukan ibunya) Ibu : Bagaimana ulangan mu hari ini?
Tom : Ya (sambil menelepon dan tidak menghiraukan ibunya) Ibu : sudah waktunya mandi? Kenapa kau belum mandi.
Tom : (sambil menelepon dan tetap tidak menghiraukan ibunya) Ibu : (dengan wajah yang kesal ibu Tom menghampiri Tom) kau
Tom : (dengan nada terkejut dan ketakutan akhirnya Tom menjawab ibunya) baik. (lalu berkata kepada temannya ditelepon) itu pembantuku
Selanjutnya di ceritakan dalam film, setiap hari ibu Tom selalu mengomeli Tom, ibu dan Tom mengira dengan mengomel, dia berkomunikasi dengan Tom.
Padahal dia hanya berbicara sendiri. Tom hanya pura-pura mendengarkan ibunya, apa yang yang dikatakan ibunya hanya berlalu begitu saja ibu Tom peduli apakah dia mendengarkan atau tidak asalkan bisa berbicara panjang lebar, ibu Tom tidak sadar bahwa omelannya setiap hari membuat Tom merasa tertekan.
(小孩不笨二, 2006; 00:04:40)
Tom: 每问题..
měi wèntí..
Ibu: 你看你还顶嘴! 你说话很多! 妈妈教你是你为了要好。你还 没 大没小 我们用心良苦 是想你走冤枉路。 你明白吗? 为什 么你不说话? 你哑巴了?
Nǐ kàn nǐ hái dǐngzuǐ! Nǐ shuōhuà hěnduō! Māmā jiào nǐ shì nǐ wèile yàohǎo. Nǐ hái méi dà méi xiǎo wǒmen yòngxīn liáng kǔ shì xiǎng nǐ zǒu yuānwǎng lù. Nǐ míngbái ma? Wèishéme nǐ bù shuōhuà? Nǐ yǎbāle?
(I Not Stupid 2, 2006; 00:01:23)
Tom: Tidak masalah...
Ibu : Kamu berani balik bicara, mau sok pintar! Ibu mengajari ini demi kebaikanmu. Apa lagi mau mu kami melakukan ini supaya kau jauh dari masalah. Kamu mengerti? Ingat kata-kataku, Kenapa diam? Kamu bisu?
Dari bagian ini diceritakan Tom tidak boleh membantah apa yang dikatakannya ibunya. Ibunya hanya ingin didengar padahal Tom juga ingin didengarkan. Hal itu membuat Tom merasa tertekan dengan sikap ibunya yang setiap hari mengomelinya. Di sini, kembali ibunya memberikan penguatan negatif . Jelas sekali tindakan yang dilakukan ibu Tom tidak disukai oleh Tom, sehingga Tom terlihat didalam cuplikan film merasa tertekan dan kesepian, karena seharusnya lingkungan keluarga adalah tempat dimana seorang anak mendapat kasih sayang dan perhatian orang tuannya.
Kemudian di ceritakan di dalam film Tom kembali di marahin oleh ibunya karena membelikan hadiah yaitu alat cukur kepada ayahnya, karena pada saat itu adalah father day’s (hari ayah). Ibu Tom menganggap Tom hanya menghambur- hamburkan uang, Tom merasa kecewa dengan perkataan ibunya, karena apapun yang dilakukan oleh Tom selalu dianggap salah. Terlihat dari cuplikan berikut:
(小孩不笨二, 2006; 00:04:40)
Ayah :剃须机?
tì xū jī?
Ibu :家里 已经有了还买, 真浪费。
jiālǐ yǐjīng yǒule hái mǎi, zhēn làngfèi.
Tom :我是用我自己的钱。
wǒ shì yòng wǒ zìjǐ de qián.
Ibu : 你自己的钱? 你的钱还不是我们给你的? 浪费钱!
nǐ zìjǐ de qián? nǐ de qián hái bùshì wǒmen gěi nǐ de? Làngfèi qián!
(I Not Stupid 2, 2006; 00:01:23)
Ayah : Alat cukur?
Tom : Aku pakai uang sendiri.
Ibu : Kamu pakai uang sendiri? Uang mu? Kami yang memberi uangmu. Buang-buang saja.
Di bagian ini dibagian ini diceritakan Tom kembali mendapat penguatan negatif dari ibunya. Tom tidak mendapat pujian atas, tindakan yang dilakukannya.
Ia justru dimarahin oleh ibunya.
Kemudian di ceritakan ayah dan ibu Tom sering bertengkar sehingga membuat Tom tidak nyaman berada dirumahnya.
(小孩不笨二, 2006; 00:28:40)
Chengcai : 你很忙啊?
Tom : 这样久才回电? 我父母每整天吵架, 吵到乱。
不要紧, 我赢了 5 dollar, 请你出来喝水 。 Chengcai : 提不起劲, 想回家, 回家没有东西做。
(I Not Stupid 2, 2006; 00:01:23)
Chengcai : Kamu sibuk?
Tom : Memangnya ada apa? Orangtuaku bertengkar setiap hari, aku malas dirumah. Aku baru menang taruhan 5 dollarr, ayo kita pergi minum.
Dari cerita diatas terlihat bahwa stimulus yang terima Tom dari ibunya membuat Tom tidak nyaman berada dirumahnya. Tom lebih banyak menghabiskan waktunya bersama temannya. Tom pun mengajak temannya pergi minum.
4.2.1.2 Perilaku Tom Setelah Mendapat Stimulus dari Ayahnya
Ayah Tom adalah seorang karyawan di suatu perusahaan gadget di Singapura.
Sama seperti ibu Tom, ayah Tom juga selalu menganggap semua yang dilakukan Tom salah . Hal itu berawal ketika pagi itu Tom berusaha memperbaiki laptop ayahnya yang rusak, dengan harapan dapat memperbaikinya. Namun saat Tom mengirimkan laptop ayahnya yang sudah ia perbaiki, ayah Tom bukannya berterimakasih, ayah Tom malah memarahinya.
(小孩不笨二, 2006; 00:39:52)
Tom : 爸, 我修好了 bà, wǒ xiūhǎole
Ayah : 修好了? 一定是你拿去玩对不对, 然后把它弄坏? 现
在 赶快修好把它还我 跟你讲多少次, 不要动我的东西
。为什么你不会听?你不用读书吗?
xiūhǎole? yīdìng shì nǐ ná qù wán duì bùduì, ránhòu bǎ tā nòng huài? xiànzài gǎnkuài xiūhǎo bǎ tā huán wǒ gēn nǐ jiǎng duōshǎo cì, bùyào dòng wǒ de dōngxī. wèishéme nǐ bù huì tīng? nǐ bùyòng dúshū ma?
Tom : 我 wǒ
Ayah : 我 什么我?逃课了, 对不对?上课比较重要!赶快去
!
wǒ shénme wǒ? táokèle, duì bùduì? shàngkè bǐjiào kuài qù!
(I Not Stupid 2, 2006; 00:39:52)
Tom : pa, ini sudah kuperbaiki.
Ayah : kau memperbaikinya ? pasti sebelumnya kau yang merusaknya? Kau jadi membuatku repot, sudah kubilang jangan sentuh barangku. Dasar kau ini kenapa tidak sekolah?
Tom : Aku...
Ayah : apa?!! Kau mau bolos lagi? Sekolah lebih penting sana pergi!
Dari penggalan cerita diatas, terlihat ayah Tom memberikan penguatan negatif kepada Tom. Tom tidak mendapatkan pujian, bahkan ucapan terimakasih dari ayahnya karena telah membantu pekerjaannya. Tom hanya dianggap ayahnya sebagai anak yang nakal, dan malas. Tom merasa sedih dan kesal dengan sikap ayahnya. Tom merasa dirinya tidak beharga, dan tidak berguna.
Tidak adanya pengakuan atas bakat yang dimilikinya berpengaruh pada perilaku Tom, yaitu tom menjadi suka melakukan sesuatu dengan seenaknya dan berani melawan gurunya.
Hingga pada suatu hari di sekolah diadakan pemeriksaan, guru Tom pak Fu menemukan DVD Porno milik Tom yang tidak sengaja terjatuh, dengan maksud membela sahabatnya, Chengcai menegur dan membuat pernyataan yang memprovokasi hingga dia ditampar oleh pak Fu. Chengcai merasa tidak terima karena ditampar akhirnya membalas dan terjadilah perkelahian.
Akibat dari kejadian itu kepala sekolah memtuskan untuk mengeluarkan Chengcai dari sekolahnya karena perkelahian tersebut, sedangkan Tom akhirnya mendapatkan hukuman cambuk. Seperti yang ditunjukkan pada dialog berikut:
(小孩不笨 2006;00:51:54)
Kepala sekolah : 这件事情非常重
Kepala sekolah : ini sangat serius! Aku tidak punya pilihan lain selain mengambil tindakan untuk Tom
untuk Chengcai dia sudah punya banyak catatan buruk, aku harus mengeluarkannya.
Dari kondisi di atas lingkungan sekolah telah memberikan penguatan negatif berupa hukuman cambuk, sehingga Tom merasa sakit dan malu karena hukuman itu dilakukan di depan umum. Skinner menyatakan bahwa hukuman adalah tehnik yang umum digunakan dalam dunia modren. Hukuman dianggap dapat menekan perilaku. Hukuman yang diberikan sekolah kepada Tom tidak mengulangi perbuatan buruknya lagi.
Menurut Skinner , dalam kejadian apapun, hukuman juga memiliki akibat yang tidak diinginkan. Pertam hukaman bisa membangkitkan reaksi-reaksi emosional yang bertentangan dengan perilaku yang seharusnya. Kedua, hukuman juga bisa menyebabkan konflik yang kuat dalam diri seseorang yaitu ketidaksesuaian antara respon dan reaksinya. Sama seperti, hukuman yang Ia terima Tom dimaksudkan oleh sekolah agar Ia jera. Namun bukannya jera Tom membenci gurunya. Perasaan benci membuat berperilaku Tom semakin nakal.
Dibagian cerita selanjutnya dipaparkan bagaimana perubahan-perubahan perilaku Tom yang semakin nakal akibat stimulus(ransangan) yang diterimanya dari ayah,ibu dan lingkungan sekolahnya Kekecewaan Tom dengan keluarganya membuat Tom terjerumus dengan pergaulan yang tidak baik, yaitu hanya untuk mencari perhatian dari orang lain yang tidak dapat dari keluarganya. Tom pun bergabung dengan sebuag geng, dimana geng itu adalah geng yang tidak baik dan suka mencuri. Namun Tom lebih merasa nyaman dan senang bergabung dengan kelompok geng tersebut karena kelompok geng anak jalanan tersebut menganggapnya seperti saudara dan mau mengakui bakat Tom dalam hal
komputerisasi, suatu kebahagian yang tidak didapatkan Tom dari rumahnya.
Seperti yang terlihat dalam cuplikan dialog berikut:
Ketua geng : 博客比赛拿第一名不是盖的, 我没读什么都觉得你做 的实在好。Tom 你爸爸老马只顾着赚钱, 没有时间去 了解你 但没关系, 你现在有我们这班兄弟。 我们一定 照顾你。有什么人敢欺负你, 我们就揍他!不用怕。
我电脑很行。
那我们帮会的网站, 就交给你!做的来吗? 做的好的 话, 这个就是你的。
bókè bǐsài ná dì yī míng bùshì gài de, wǒ méi dú shénme dōu juédé nǐ zuò de shízài hǎo.tom nǐ bàba lǎo mǎ zhǐgùzhe zhuànqián, méiyǒu shíjiān qù liǎojiě nǐ dàn méiguānxì, nǐ xiànzài yǒu wǒmen zhè bān xiōngdì. wǒmen yīdìng zhàogù nǐ. yǒu shé me rén gǎn qīfù nǐ, wǒmen jiù zòu tā! bùyòng pà.
nà wǒmen bānghuì de wǎngzhàn, jiù jiāo gěi nǐ! zuò de lái ma? zuò de hǎo dehuà, zhège jiùshì nǐ de.
Tom : (mengganguk sambil tersenyum) Ketua geng: 做的好的话, 这个就是你的。
zuò de hǎo dehuà, zhège jiùshì nǐ de.
Tom : (mengganguk sambil tersenyum)
Ketua geng : kau pandai membuat blog, aku tidak terlalu mengerti tapi ku pikir kau hebat. Tom keluargamu tidak peduli dengan karyamu, mereka tidak punya waktu untukmu. Tetapi tidak masalah kau masih punya kami. Kami yang akan melindungimu. Kalau ada yang mengganggumu kami akan menghajarnya. Kau ahli komputer , kuserahkan pembuatan homepage kelompok kita pada mu. Kau sanggup? Kalau kerja mu bagus, laptop ini jadi milikmu.
Tom : (mengganguk sambil tersenyum)
Ketua geng: Kalau kerja mu bagus, laptop ini jadi milikmu.
Tom : (mengganguk sambil tersenyum)
Dibagian ini diceritakan perasaan nyaman, senang Tom ketika berada ditengah kelompok geng anak jalanan tersebut. Tak heran jika Tom merasa nyaman bergabung dan berteman dengan kelompok jalanan itu, karena Tom mendapat pengakuaan dan pujian atas bakat yang dimilikinya.
Dari kondisi di atas, lingkungan kelompok geng tersebut melakukan pengkondisian dan penguatan bagi Tom. Penguatan dari penggalan kisah diatas adalah penguatan positif. Penguatan positif sendiri adalah suatu dorongan yang jika dilakukan setelah terjadinya perilaku, maka akan mendorong terjadinya kembali perilaku tersebut. Penguatan positif yang diterima Tom dari kelompok berandalan tersebut berupa pujian,pengakuan, dan dukungan atas bakat yang dimilikinya. Tom merasa dimengerti dan Oleh karena itu lahirlah perasaan senang dan bahagia dalam diri Tom, yang menyebabkannya berperilaku lebih ceria dan senang menghabiskan waktu dengan kelompok geng tersebut.
Kemudian diceritakan pada saat itu ayah Tom datang menjemput Tom untuk tersebut Tom kembali pulang kerumah, karena sebelumnya ibu Tom telah memberitahukan bahwa ia telah memarahi Tom sehingga Tom kabur dari rumah.
Tom diajak pulang oleh ayahnya pulang, tetapi Tom menolak ajakan ayahnya tersebut dengan nada yang keras.
Terlihat jelas dalam cuplikan film tersebut Tom begitu marah dan kecewa terhadap keluarganya terlebih ayahnya, sehingga, ia tetap bersikeras tidak mau pulang dan mengeluarkan semua keluhan hatinya selama ini kepada ayahnya.
Berikut cuplikan dialog gambaran kekecewaan Tom:
gēn wǒ huíqù Tom : 我不要
wǒ bùyào
Ayah : 我给面子, 走!
wǒ gěimiànzi, zǒu Tom : 我不要!
wǒ bùyào
Ayah : 你还跟他在一起?就是人害 你被打鞭的。
nǐ hái gēn tā zài yīqǐ? jiùshì rén hài nǐ bèi dǎ biān de.
Tom : 不要这样讲我朋友
bùyào zhèyàng jiǎng wǒ péngyǒu
Ayah : 怎么样? 明明就是坏朋友嘛。你还当他是宝吗?
zěnme yàng? míngmíng jiùshì huài péngyǒu ma. nǐ hái dāng tā shì bǎo ma?
Tom : 是啊! 他们是我的宝!我有苦难的时候, 只有他们会帮
忙我,只有他们会欣赏我!
shì a! tāmen shì wǒ de bǎo! wǒ yǒu kǔnàn de shíhòu, zhǐyǒu tāmen huì bāngmáng wǒ, zhǐyǒu tāmen huì xīnshǎng wǒ!
Ayah : 你有什么地方让我欣赏的你说?
nǐ yǒu shé me dìfāng ràng wǒ xīnshǎng de nǐ shuō?
Tom : 是! 我是一无是处!我在你们跟里就是一无是处!不
管我做什么, 你们都觉得不好!不管我做的多好, 你 们都觉得不够!算了, 当我死了算了!反正我就是烂 苹果!根他们一样, 就是烂苹果!你们杰利这个好孩 子就够了吗?
shì! wǒ shì yīwúshìchù! wǒ zài nǐmen gēn lǐ jiùshì yīwúshìchù! bùguǎn wǒ zuò shénme, nǐmen dōu juédé bù hǎo! bùguǎn wǒ zuò de duō hǎo, nǐmen dōu juédé bùgòu!
suànle, dāng wǒ sǐle suànle! fǎnzhèng wǒ jiùshì làn píngguǒ! gēn tāmen yīyàng, jiùshì làn píngguǒ! nǐmen jié lì zhège hǎo háizi jiù gòule ma?
Ayah : 你到底要我用什么语信跟你讲? 你才听得懂?算了,
跟我回去。
nǐ dàodǐ yào wǒ yòng shénme yǔ xìn gēn nǐ jiǎng? nǐ cái tīng dé dǒng? suànle, gēn wǒ huíqù
Tom : 我不会去!
wǒ bù huì qù!
Ayah : 跟我回去!
gēn wǒ huíqù!
Tom : 我不会去!
wǒ bù huì qù!
Ayah : 回去!
huì qù!
Tom : 我不会去!
wǒ bù huì qù!
Ayah : 跟我回去!
gēn wǒ huíqù!
Tom : 我干嘛回去? 那不是我的家!
wǒ gàn ma huíqù? nà bùshì wǒ de jiā!
Ayah : Ayo pulang Tom : Tidak mau!
Ayah : Aku sedang baik hati, ayo kita pulang ! Tom : Tidak mau!
Ayah : Kau masih bergaul dengan dia? Kau dihukum karena dia.
Tom : Jangan berbicara seperti itu kepada temanku
Ayah : Dia memberimu pengaruh buruk, kau pikir dia temanmu Tom : Benar! Mereka semua temanku, mereka bersamaku saat
aku ada masalah mereka mengakui bakatku.
Ayah : memang apa bakat mu?
Tom : baiklah! Aku tidak berguna, bagimu aku tidak ada gunanya, semua yang kulakukan salah tidak cukup baik, bagus bagimu, usahaku tak pernah cukup bagimu. Lupakan saja anggap saja aku sudah mati. Aku tidak punya harapan kami semua idak punya harapan. Kau Cuma butuh Jerry.
Ayah : bagaimana kau bisa mengerti? Sudah lupakan. Ayo kita pulang.
Tom : Aku tidak mau pulang!
Ayah : Ayo pulang!
Tom : Aku tidak mau pulang!
Ayah : Pulang!
Tom : Aku tidak mau pulang!
Ayah : Ayo pulang!
Tom : Untuk apa aku pulang?Itu bukan rumahku!
Tom yang tetap tidak mau pulang membuat ayah Tom marah, kemudian menampar Tom akhirnya tom bertengkar dengan ayahnya sehingga menarik perhatian polisi yang sedang berpatroli, teman-teman gengnya mulai kabur satu termasuk Chengcai. Kemudian dibawalah Tom dan ayahnya kekantor polisi untuk dimintai keterangan Sampai akhirnya polisi datang melerai dan membawa Tom dan ayahnya ke kantor polisi.