• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil Penelitian"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Ragam Budaya Indonesia yang Digambarkan dalam Buku Ajar BIPA Sahabatku Indonesia Tingkat Dasar

Buku ajar BIPA Sahabatku Indonesia diterbitkan oleh Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan. Buku tersebut merupakan materi ajar acuan tingkat BIPA 1-7 untuk pemelajar BIPA umum tanpa batasan usia.

Buku tersebut memuat penggunaan bahasa Indonesia umum yang dikembangkan dalam 7 tingkat serta disajikan dalam 7 jilid buku dari BIPA 1 hingga BIPA 7.

Buku ajar BIPA Sahabatku Indonesia untuk pemelajar BIPA umum menjadi dokumen yang dikaji. Tingkatan yang dipilih adalah tingkat dasar yang meliputi BIPA 1 (Artating & Novytasari, 2019), BIPA 2 (Akbar &

Batubara, 2019), dan BIPA 3 (Larasati & Sinaga, 2019). Ketiga dokumen tersebut dikaji dari segi muatan keragaman budaya Indonesia yang disajikan dalam buku ajar tersebut.

Peta materi dalam buku ajar BIPA Sahabatku Indonesia meliputi empat keterampilan berbahasa yaitu, menyimak, berbicara, membaca, dan menulis, materi tentang pengetahuan kebahasaan, dan materi wawasan keindonesiaan.

Pada buku ajar BIPA 1 kompetensi yang hendak dicapai adalah pemelajar mampu memahami dan menggunakan ungkapan konteks perkenalan diri dan pemenuhan kebutuhan konkret sehari-hari dan rutin dengan cara sederhana untuk berkomunikasi dengan mitra tutur yang sangat kooperatif. Buku BIPA 1 memiliki 10 unit yang meliputi, (1) salam; (2) perkenalan Ni Luh; (3) keluargaku; (4) ulang tahunku; (5) liburanku; (6) aktivitas harianku; (7) hobi kami; (8) sifat-sifat temanku; (9) arah, letak, dan lokasi; (10) pengalaman Meli.

(2)

Buku BIPA 2 memiliki peta materi yang sama dengan BIPA 1 yaitu, empat keterampilan berbahasa, pengetahuan kebahasaan, dan wawasan keindonesiaan. Lingkup kompetensi yang hendak dicapai pada buku BIPA 2 yaitu, pemelajar mampu mengungkapkan perasaan secara sederhana, mendeskripsikan lingkungan sekitar, dan mengomunikasikan kebutuhan sehari-hari dan rutin. Terdapat 10 unit dalam buku BIPA 2 yang meliputi, (1) alat musik kesukaan; (2) pekerjaan saya; (3) pengumuman; (4) belanja di pasar; (5) makanan kesukaan; (6) lingkungan rumahku; (7) olahraga kesukaanku; (8) naik transportasi umum; (9) cerita liburanku; (10) obat dan penyakit.

Peta materi pada BIPA 3 sama dengan BIPA 1 dan BIPA 2 yakni empat keterampilan berbahasa, pengetahuan kebahasaan, dan wawasan keindonesiaan. Kompetensi yang hendak dicapai pada buku BIPA tingkat 3 yaitu, pemelajar mampu mengungkapkan pengalaman, harapan, tujuan, dan rencana secara singkat dan koheren dengan disertai alasan dalam konteks kehidupan dan tugas kerja sehari-hari. Buku BIPA 3 memuat 10 unit materi antara lain, (1) ucapan selamat, harapan, dan doa; (2) pelestarian alam; (3) film favorit; (4) makanan sehat; (5) aktivitas sehari-hari; (6) surat keluhan; (7) pahlawan Indonesia; (8) peristiwa alam; (9) dongeng favorit; (10) hari libur.

Semua materi dalam ketiga buku ajar tersebut dikaji berdasarkan ragam bentuk budaya Indonesia yakni wujud-wujud budaya yang terdapat dalam materi yaitu, wujud budaya mentifak, sosiofak, dan artefak. Selain itu, akan dikaji pula bentuk penyajian materi budaya Indonesia dalam buku ajar BIPA Sahabatku Indonesia tingkat dasar.

Berdasarkan analisis isi terhadap buku ajar BIPA Sahabatku Indonesia tingkat dasar diperoleh gambaran ragam budaya Indonesia sebagai berikut.

Ragam budaya Indonesia dalam buku ajar BIPA Sahabatku Indonesia tingkat dasar (BIPA 1, BIPA 2, BIPA 3) digambarkan dalam beberapa wujud budaya yaitu, (1) wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai- nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya (mentifak); (2) wujud kebudayaan sebagai kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia

(3)

dalam masyarakat (sosiofak); (3) wujud hasil karya sebagai benda-benda hasil karya manusia (artefak).

Wujud terkait dengan kompleksitas ide sering dikemukakan dan dipahami sebagai adat atau adat istiadat yang berfungsi untuk mengendalikan, mengarahkan, dan mengatur setiap individu dalam masyarakat. Kompleksitas ide dalam buku ajar BIPA Sahabatku Indonesia dapat diketahui dengan membaca secara intensif pada setiap unit materi. Ditemukan 4 data kompleksitas ide dalam penelitian ini yang dipilah menjadi beberapa bagian meliputi, (1) kompleksitas ide tentang hakikat manusia dengan manusia; (2) kompleksitas ide hakikat manusia dengan alam; (3) kompleksitas ide tentang karya manusia; (4) kompleksitas ide tentang kedudukan manusia.

Ditemukan 7 data kompleksitas berupa aktivitas (sosiofak) yang dibagi menjadi beberapa bagian yaitu, (1) aktivitas yang berkaitan dengan kekerabatan; (2) aktivitas berkaitan dengan ekonomi; (3) aktivitas religi; (4) aktivitas estetika dan reksreasi. Wujud konkret dari kebudayaan fisik antara lain bangunan-bangunan bersejarah seperti candi Borobudur dan benda-benda bergerak. Semua hasil karya manusia tersebut bersifat konkret dan dapat diraba serta difoto.

Ditemukan 15 data wujud budaya berupa hasil (artefak) dalam buku ajar BIPA Sahabatku Indonesia yang dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu, (1) wujud hasil budaya peralatan hidup; (2) wujud hasil budaya kesenian; (3) wujud hasil budaya makanan; (4) wujud hasil budaya pengetahuan; (5) wujud hasil budaya religi.

2. Bentuk Penyajian Materi Budaya Indonesia dalam Buku Ajar BIPA Sahabatku Indonesia Tingkat Dasar

Berdasarkan analisis isi terhadap buku ajar BIPA Sahabatku Indonesia tingkat dasar diperoleh gambaran bentuk penyajian materi budaya Indonesia sebagai berikut. Bentuk penyajian materi budaya dalam buku ajar BIPA Sahabatku Indonesia tingkat dasar dapat diklasifikasikan dalam beberapa bentuk antara lain, teks bergambar, gambar, pelatihan, dan pertanyaan.

(4)

Teks bergambar menjadi data yang paling banyak ditemukan pada buku ajar BIPA Sahabatku Indonesia tingkat dasar. Ditemukan 23 data wujud budaya dalam buku ajar yang disajikan melalui gambar dan teks. Penyajian materi teks bergambar dalam buku ajar BIPA Sahabatku Indonesia tingkat dasar dapat dilihat sebagi berikut.

Tabel 4. 1 Data Teks Bergambar dalam Buku Ajar BIPA Sahabatku Indonesia Tingkat Dasar

Bentuk penyajian materi budaya selanjutnya adalah gambar. Materi dalam bentuk gambar yang dimaksud adalah gambar yang memiliki

No Data Bentuk

Penyajian Materi

Unit/

Halaman 1. Salam Keagamaan di Indonesia Teks bergambar 1/ 9 2. Budaya Berkenalan Orang Indonesia Teks bergambar 2/ 19 3. Sapaan Santun Orang Indonesia Teks bergambar 3/ 28 4. Kelaziman Menanyakan Usia di Indonesia Teks bergambar 4/ 39 5. Jenis-Jenis Wisata di Indonesia Teks bergambar 5/ 49 6. Desa Adat Baduy Banten Teks bergambar 6/ 62 7. Bambu Gila, Permainan Tradisional

Maluku

Teks bergambar 7/ 76 8. Kebiasaan Orang Kupang: Salam Cium

Hidung

Teks bergambar 8/ 85

9. Kentungan Teks bergambar 3/ 26

10. Rendang dan Nasi Goreng Teks bergambar 5/ 46

11. Gotong Royong Teks bergambar 6/ 57

12. Nasi goring Teks bergambar 5/ 42-43

13. Becak Teks bergambar 8/ 77

14. Kerokan Teks bergambar 10/ 97

15. Tradisi Syukuran Teks bergambar 1/ 13

16. Panjat Pinang Teks bergambar 2/ 26

17. Hantu lokal Teks bergambar 3/ 36

18. Tape ketan Teks bergambar 4/ 47

19. Jual Beli di Pasar Lok Baintan Teks bergambar 5/ 57 20. Teks sejarah Monumen Martha Tiahahu Teks bergambar 7/ 80 21. Cerita rakyat danau toba Teks bergambar 8/ 103 22. Teks sejarah R.A. Kartini Teks bergambar 7/ 75-76 23 Cerita rakyat asal usul burung

cenderawasih

Teks bergambar 8/ 97-98

(5)

keterangan. Materi budaya yang disajikan dalam bentuk gambar dalam buku ajar BIPA Sahabatku Indonesia hanya ditemukan 1 data. Materi dalam bentuk gambar menyajikan beragam gambar berupa makanan khas Indonesia.

Bentuk penyajian materi budaya selanjutnya adalah latihan. Terdapat 2 jenis latihan yang ditemukan yaitu, latihan berdasarkan teks dan latihan berdasarkan dialog. Penyajian materi budaya melalui latihan dapat dipaparkan sebagai berikut.

Tabel 4. 2 Data Latihan dalam Buku Ajar BIPA Sahabatku Indonesia Tingkat Dasar

Dalam buku ajar BIPA Sahabatku Indonesia tingkat dasar terdapat bagian prakegiatan sebelum menyajikan materi inti. Dalam prakegiatan terdapat deskripsi singkat serta pertanyaan untuk menyamakan persepsi pemelajar sebelum pembelajaran berlangsung. Ditemukan 2 data wujud budaya yang disajikan dalam pertanyaan pada prakegiatan.

Tabel 4. 3 Data Pertanyaa dalam Buku Ajar BIPA Sahabatku Indonesia Tingkat Dasar

No Data Bentuk Penyajian

Materi

Unit/

Halaman 1. Teks sejarah R.A. Kartini Pelatihan (teks) 7/ 75-76 2. Cerita rakyat asal usul burung

cenderawasih

Pelatihan (teks) 8/ 97-98

3. Cerita rakyat Pelatihan (dialog) 8/ 95

4. Tempe Pelatihan (teks) 4/ 39

5. Perkenalan (menggunakan pakaian adat Bali perempuan)

Pelatihan (teks) 2/ 13

6. Nasi goreng Pelatihan (teks) 5/ 42-43

No Data Bentuk Penyajian Materi Unit/ Halaman

1. Dongeng Pertanyaan 7/ 75-76

2. Makanan khas Indonesia Pertanyaan 8/ 97-98

(6)

3. Pemahaman Budaya Indonesia Mahasiswa Asing terhadap Buku Aajar BIPA Sahabatku Indonesia di UPT P2B dan UIN Raden Mas Said Surakarta

Pemahaman budaya Indonesia sangat diperlukan mahasiswa asing yang belajar bahasa Indonesia, sebab pemahaman budaya dapat menunjang kemampuan mahasiswa asing dalam meningkatkan keterampilan berbahasa Indonesia. Pemahaman terhadap unsur budaya masyarakat menjadi bagian penting dalam pengajaran bahasa, sehingga dalam konteks pembelajaran BIPA aspek budaya harus diintegrasikan secara sistematis dalam pembelajaran bahasa. Pengenalan budaya kepada penutur asing yang mempelajari bahasa Indonesia tidak dapat dilakukan secara langsung tanpa adanya desain pembelajaran dan perangkat pembelajaran yang baik. Cara mengenalkan budaya Indonesia kepada mahasiswa asing salah satunya melalui perangkat pembelajaran yakni buku ajar.

Pemilihan informan berdasarkan kebutuhan informasi penelitian.

Informan yang diwawancarai ialah mahasiswa BIPA dan pengajar BIPA di UPT P2B UNS dan UIN Raden Mas Said Surakarta. Wawancara secara mendalam digunakan untuk memperoleh data dari informan. Topik yang ditanyakan kepada informan adalah pemahaman mahasiswa asing terhadap budaya Indonesia dan peran buku ajar dalam memberikan pemahaman budaya kepada mahasiswa asing.

Terdapat 11 informan yang akan memberikan jawaban terkait dengan penelitian ini. Di antaranya adalah pengajar BIPA di UPT P2B UNS berjumlah 3 informan yaitu, BT, PD, dan NA. Kemudian mahasiswa asing yang belajar BIPA di UNS yaitu, HG dari Mesir, NR dari Sudan, dan IA dari Madagaskar. Selain itu, dilakukan pula wawancara dengan pengajar BIPA di UIN Raden Mas Said Surakarta yakni, EI dan DU. Kemudian, wawancara dengan mahasiswa asing yang belajar BIPA di UIN Raden Mas Said Surakarta di antaranya HL, WS, dan FC yang ketinganya berasal dari Thailand. Setiap informan tersebut memberikan data hasil wawancara berkaitan dengan

(7)

pemahaman budaya Indonesia dan juga pemahaman budaya Indonesia dalam buku ajar Sahabatku Indonesia tingkat dasar.

Berdasarkan hasil wawancara dengan mahasiswa asing dan pengajar, maka mahasiswa asing yang belajar BIPA di UPT P2B UNS dan UIN Raden Mas Said Surakarta dapat memahami budaya Indonesia dan dapat pula memahami budaya Indonesia dalam buku ajar BIPA Sahabatku Indonesia tingkat dasar. Berdasarkan hasil tes kemampuan memahami budaya Indonesia diperoleh hasil sebagai berikut.

Tes pemahaman budaya Indonesia bagi mahasiswa asing terdiri atas pemahaman akan budaya yang berupa pola pikir (mentifak), budaya berupa kebiasaan sosial (sosiofak), serta budaya berdasarkan hasil peninggalan (artefak). Berdasarkan hasil tes kemampuan pemahaman budaya diperoleh hasil untuk soal mentifak adalah 8 jawaban benar untuk HG, 8 jawaban benar untuk NR, dan 10 jawaban benar untuk IA. Pada hasil soal sosiofak diperoleh jawaban benar 7 untuk HG, 8 jawaban benar untuk NR, dan 9 jawaban benar untuk IA. Sementara untuk hasil tes soal artefak diperoleh 9 jawaban benar untuk HG, 10 jawaban benar untuk NR, dan 10 jawaban benar unttuk IA.

Berdasarkan hasil tes kemampuan pemahaman budaya bagi mahasiswa BIPA di UIN Raden Mas Said Surakarta diperoleh hasil untuk soal mentifak adalah 10 jawaban benar untuk HL, 10 jawaban benar untuk WS, dan 10 jawaban benar untuk FC. Pada hasil soal sosiofak diperoleh jawaban benar 9 untuk HL, 8 jawaban benar untuk WS, dan 9 jawaban benar untuk FC. Sementara untuk hasil tes soal artefak diperoleh 7 jawaban benar untuk HL, 9 jawaban benar untuk WS, dan 10 jawaban benar unttuk FC.

4. Kendala dan Solusi dalam Memahami Budaya Indonesia Bagi Mahasiswa Asing di UPT P2B UNS dan UIN Raden Mas Said Surakarta

Terdapat 11 informan yang memberikan jawaban terkait dengan penelitian ini. Di antaranya adalah pengajar BIPA di UPT P2B UNS

(8)

berjumlah 3 informan yaitu, BT, PD, dan NA. Kemudian mahasiswa asing yang belajar BIPA di UNS yaitu, HG dari Mesir, NR dari Sudan, dan IA dari Madagaskar. Selain itu, dilakukan pula wawancara dengan pengajar BIPA di UIN Raden Mas Said Surakarta yaitu, EI dan DU. Kemudian, wawancara dengan mahasiswa asing yang belajar BIPA di UIN Raden Mas Said Surakarta di antaranya HL, WS, dan FC yang ketinganya berasal dari Thailand. Setiap informan tersebut memberikan data hasil wawancara berkaitan dengan pemahaman budaya Indonesia dan juga pemahaman budaya Indonesia dalam buku ajar Sahabatku Indonesia tingkat dasar.

Berdasarkan wawancara terhadap pengajar dan mahasiswa asing di UPT P2B UNS dan UIN Raden Mas Said Surakarta diperoleh data sebagai berikut, (1) urgensi pemahaman budaya Indonesia mahasiswa BIPA di UNS; (2) upaya dalam memahami budaya Indonesia; (3) kendala dalam memahami budaya Indonesia (kendala dari pengajar dan gegar budaya dari mahasiswa asing); (4) upaya untuk mengatasi kendala dalam memahami budaya (bagi pengajar dan bagi mahasiswa asing).

B. Temuan Penelitian

Pada bagian ini diuraikan data dan temuan penelitian yang diperoleh dari beberapa sumber data untuk menjawab rumusan masalah.

1. Ragam Budaya Indonesia yang Digambarkan dalam Buku Ajar BIPA Sahabatku Indonesia Tingkat Dasar

Ragam budaya Indonesia dalam buku ajar BIPA Sahabatku Indonesia tingkat dasar (BIPA 1, BIPA 2, BIPA 3) digambarkan dalam beberapa wujud budaya yaitu, (1) wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai- nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya (mentifak); (2) wujud kebudayaan sebagai kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat (sosiofak); (3) wujud hasil karya sebagai benda- benda hasil karya manusia (artefak). Berikut pemaparan keragaman wujud budaya Indonesia dalam buku ajar BIPA 1, BIPA 2, dan BIPA 3.

(9)

a. Wujud Budaya Mentifak dalam Buku ajar BIPA Sahabatku Indonesia Tingkat Dasar

Mentifak merupakan kompleksitas ide berupa wujud gagasan berpola dan berdasarkan sistem-sistem tertentu yang disebut sistem budaya. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks ide menggambarkan wujud gagasan dari kebudayaan yang terdapat dalam ranah kognitif manusia. Kompleksitas ide menjadi wujud paling ideal dari wujud kebudayaan sebab terletak dalam pikiran, perkataan, dan perilaku manusia.

Dengan demikian, kompleksitas ide bersifat abstrak.

Wujud terkait dengan kompleksitas ide juga sering dikemukakan dan dipahami sebagai adat atau adat istiadat yang berfungsi untuk mengendalikan, mengarahkan, dan mengatur setiap individu dalam masyarakat. Kompleksitas ide dalam buku ajar BIPA Sahabatku Indonesia dapat diketahui dengan membaca secara intensif pada setiap unit materi.

Ditemukan 4 data kompleksitas ide dalam penelitian ini yang dipilah menjadi beberapa bagian meliputi, (1) kompleksitas ide tentang hakikat manusia dengan manusia; (2) kompleksitas ide hakikat manusia dengan alam; (3) kompleksitas ide tentang karya manusia; (4) kompleksitas ide tentang kedudukan manusia. Berikut pemaparan dan analisis data kompleksitas ide (mentifak) pada buku ajar BIPA Sahabatku Indonesia tingkat dasar.

1) Kompleksitas Ide tentang Hakikat Manusia dengan Manusia Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang tinggal di bumi dan selalu berinteraksi dengan makhluk ciptaan Tuhan yang lain, termasuk dengan manusia itu sendiri. Hakikat manusia dengan sesama merupakan persoalan yang mendasar. Dalam sistem nilai budaya hakikat manusia dengan sesama memiliki tiga orientasi yaitu, orientasi vertikal, horizontal, dan individual. Orientasi vertikal merupakan rasa menggantungkan hidup pada orang yang lebih tinggi kedudukannya, senior, atasan, tokoh masyarakat, dan orang yang berpangkat. Orientasi horizontal merupakan rasa ketergantungan terhadap sesamanya yang

(10)

memunculkan sikap saling membantu, gotong royong, saling menghargai yang bertujuan untuk mencapai hubungan baik dengan orang lain. Orientasi individualism merupakan sikap menjujung tinggi akan keyakinan bahwa manusia harus berdiri sendiri dalam hidupnya dengan bantuan sedikit dari sesamanya.

Dalam kaitannya dengan hubungan manusia dengan manusia timbul toleransi dari setiap kepercayaan yang dianut oleh individu. Hal tersebut karena Indonesia merupakan negara yang menyakini beberapa kepercayaan/ agama. Terdapat 6 agama yang disahkan oleh negara dan dianut oleh mayarakat Indonesia berdasarkan pilihannya masing- masing. Dalam buku ajar BIPA Sahabatku Indonesia terdadap materi yang menunjukkan keragaman salam yang dimiliki oleh setiap penganut kepercayaan tertentu. Berikut kutipan dalam buku ajar tersebut yang menunjukkan hakikat hubungan manusia dengan sesamanya yang diatur oleh kepercayaan/ agama.

Data (1)

Ada beberapa ujaran salam keagamaan saat berpidato atau berbicara di forum umum. Ujaran salam itu adalah assalamualaikum, salam sejahtera, om swastiastu, dan namo buddhaya. Ujaran salam itu diucapkan untuk menyapa orang Indonesia dari berbagai latar belakang agama (Artating &

Novytasari, 2019: 9).

Bentuk mentifak sebagai wujud kompleksitas ide dikaitkan dengan pemikiran dan filosofi serta kepercayaan masyarakat setempat, seperti agama. Agama atau kepercayaan adalah bagian dari budaya.

Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman suku, budaya, ras, dan agama. Terdapat beberapa agama yang diyakini masyarakat Indonesia di antaranya adalah Islam, Protestan, Khatolik, Hindu, Budha, dan Khong Hu Chu. Keberagamaan tersebut menjadi bagian dari falsafah hidup yang tidak dapat terpisahkan dari kebudayaan Indonesia.

(11)

Kutipan tersebut berisi penjelasan terkait salam yang dimiliki beberapa agama di Indonesia. Salam biasaya digunakan dalam beberapa interaksi sosial di masyarakat yang menjadi bagian dari hakikat manusia dengan manusia lain. Pada kutipan tersebut, salam digunakan ketika berpidato atau berbicara di forum umum. Ujaran salam assalamualaikum merupakan salam milik penganut agama Islam, salam sejahtera biasanya disampaikan oleh penganut Katolik, om swastiastu disampaikan oleh Hindu, dan namo buddhaya disampaikan oleh Budha.

Kutipan materi tersebut merupakan wujud kompleksitas ide yang mengatur hubungan manusia dengan sesamanya melalui kepercayaan setiap individu. Keberagamaan masyarakat Indonesia yang beragam menjadi falsafah hidup yang mengatur kegiatan manusia setiap hari, baik dengan penganut agama yang sama maupun dengan penganut agama yang berbeda. Muatan budaya terkait salam keagamaan di Indonesia erat kaitannya dengan sikap toleransi antarsesama. Harapannya adalah masyarakat memiliki rasa saling menghargai dan menghormati sesamanya meskipun menganut keyakinan yang berbeda. Dengan demikian, akan tercipta tatanan kehidupan masyarakat yang damai dan saling menghargai satu sama lain, sebab agama adalah sumber kedamaian.

Salam keagamaan dalam buku ajar tersebut menjadi materi yang penting sebab Indonesia memiliki lebih dari satu agama yang diakui dan diyakini masyarakat. Hal tersebut perlu disampaikan kepada pemelajar asing agar mereka memahami kepercayaan dan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia, termasuk cara agama mengatur hubungan manusia dengan sesamanya.

2) Kompleksitas Ide Hakikat Manusia dengan Alam

Manusia diciptakan Tuhan tidak hanya untuk berinteraksi dengan sesama manusia. Akan tetapi, kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari alam sekitar. Kebudayaan memandang alam sebagai

(12)

sesuatu hal yang sangat berpengaruh sebab manusia sangat bergantung dengan alam sekitar. Hubungan manusia dengan alam adalah bagaimana manusia dapat menyelaraskan alam.

Dalam buku ajar BIPA Sahabatku Indonesia tingkat dasar terdapat materi yang menjelaskan bagaimana manusia hidup dengan alam. Materi tersebut adalah tentang kehidupan Suku Baduy yang sangat bergantung pada alam. Berikut kutipannya.

Data (2)

Suku Baduy di Kabupaten Lebak, Banten, terkenal dengan kearifan lokalnya. Penduduk laki-laki Suku Baduy bermatapencaharian sebagai petani. Sementara itu, penduduk perempuan berada di rumah untuk menenun kain dan memasak.

Aktivitas harian tersebut dilakukan tanpa teknologi sedikit pun, semuanya bergantung pada alam. Penduduk perempuan sejak pagi sudah mandi, mencuci pakaian, dan mencuci piring.

Setelah mandi mereka bersiap untuk memasak. Alat masak yang digunakan masih sangat tradisional, yakni menggunakan kayu bakar dan gerabah. Di setiap rumah pasti berjejer kayu bakar. Usai memasak beberapa perempuan yang melanjutkan kegiatan dengan menenun kain atau menganyam tas dari rotan.

Mereka menenun kain di teras rumah. Anak-anak Baduy Luar bermain seperti anak-anak pada umumnya. Sementara itu, penduduk laki-laki menuju ladang untuk bertani. Terkadang penduduk Baduy Dalam dengan kostum serbaputih juga turun ke Baduy Luar. Masih ada banyak keunikan suku itu! Jika berkunjung ke Indonesia, jangan lupa singgah di desa adat itu, ya (Artating & Novytasari, 2019: 62).

Suku merupakan bagian dari kompleksitas ide berupa wujud gagasan berpola dan berdasarkan sistem-sistem tertentu. Suku memiliki kebiasaan dan adat istiadat yang berpola dan kemudian menjadi kebiasaan. Kutipan tersebut menunjukkan bahwa Suku Baduy adalah bagian dari hakikat hubungan manusia dengan alam. Kutipan tersebut menunjukkan pula bahwa manusia adalah penguasa alam.

Sebagai wujud kompleksitas ide, manusia menguasai alam yang dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Aktivitas harian Suku Baduy yang hanya memanfaatkan alam dan tanpa bantuan

(13)

teknologi sedikitpun mengindikasikan bahwa manusia memiliki kecenderungan untuk menguasai alam.

Pemaparan materi budaya terkait Suku Baduy dalam buku ajar BIPA Sahabatku Indonesia menjadi upaya dalam mengenalkan keunikan dan keragaman budaya Indonesia kepada penutur asing yang tengah mempelajari bahasa Indonesia. Dengan mengenalkan budaya- budaya Indonesia, penutur asing dapat memahami kebiasaan yang kerap dilakukan oleh orang Indonesia. Hal tersebut bertujuan agar pemelajar asing memahami budaya Indonesia sehingga dapat menunjang kemampuan pemelajar asing dalam mempelajari bahasa Indonesia.

3) Kompleksitas Ide tentang Karya Manusia

Hakikat karya manusia merupakan hasil kerja, upaya, dan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Hakikat karya sebagai kebutuhan hidup tercermin dalam keberlangsungan hidup setiap hari di berbagai bidang. Di bidang kesehatan, masyarakat memiliki kepercayaan terhadap pengobatan tradisional yang dipercaya dapat menyembuhkan penyakit tertentu. Dalam buku ajar BIPA Sahabatku Indonesia tingkat dasar terdapat materi tentang kepercayaan masyarakat dengan metode pengobatan tradisional „kerokan‟. Berikut kutipannya.

Data (3)

Salah satu pengobatan tradisional yang ada di Indonesia adalah kerokan. Kerokan adalah suatu metode pengobatan dengan cara menggesekkan benda tumpul pada tubuh. Cara itu dipercaya dapat menyembuhkan masuk angin, nyeri otot, perut kembung, mual, sakit kepala, dan meriang (Akbar & Batubara, 2019: 97).

Kutipan tersebut menunjukkan bahwa kerokan menjadi metode pengobatan tradisional yang dipercaya masyarakat dapat menyembuhkan masuk angin, nyeri otot, perut kembung, mual, sakit kepala, dan meriang. Kerokan bukanlah metode baru dalam pengobatan tradisonal masyarakat Indonesia. Kerokan menjadi

(14)

kebiasan yang digunakan oleh masyarakat Indonesia secara turun- temurun.

Kerokan merupakan salah satu metode pengobatan yang dilakukan dengan cara menekan dan menggesekan benda tumpul (biasanya uang logam) pada tubuh secara berulang-ulang di permukaan kulit hingga menimbulkan bilur-bilur merah. Dalam proses pengobatan kerokan dibutuhkan cairan yang berfungsi sebagai pelican pada kulit misalnya, minyak angin, minyak herbal, balsam, dan losion. Bagian tubuh yang biasanya dikerok adalah punggung, leher belakang, dada, perut, lengan, dan tungkai atas.

Pada bagian punggung, kerokan dilakukan di sisi kanan dan kiri tulang belakang yang dilakukan dari atas ke bawah dengan posisi menyamping dari tengah ke tepi. Pada bagian leher dilakukan dari atas ke bawah, sedangkan pada dada dilakukan dari tengah ke tepi.

Kerokan tidak menimbulkan rasa sakit apabila dilakukan dengan baik dan benar. Warna merah yang timbul akibat dikerok dijadikan sebagai parameter tingkatan dalam masuk angin, apakah berat atau ringan.

Semakin merah warna yang ditimbulkan maka semakin parah sakit yang diderita. Metode pengobatan dengan kerokan dipercaya ampuh menyembuhkan gejala sakit tertentu sebab kerokan bekerja melalui banyak sistem yaitu, kulit, otot, saraf, pembuluh darah, limfa, meridian, dan sistem imun.

Berdasarkan pemaparan tersebut, jelas bahwa kerokan merupakan hasil karya manusia yang terbentuk melalui proses kreatif dalam ranah kognitif manusia. Kerokan menjadi bukti bahwa kompleksitas ide memang wujud kebiasaan yang paling ideal, sebab dari pikiran manusia akan terbentuk suatu ide di bidang tertentu sesuai dengan kebutuhan hidup manusia. Kerokan adalah hasil karya manusia di bidang pengobatan tradisional yang hingga saat ini diyakini dapat menyembuhkan beberapa penyakit.

(15)

Pemaparan materi budaya kerokan dalam buku ajar BIPA Sahabatku Indonesia menjadi upaya dalam mengenalkan kebiasaan orang Indonesia kepada penutur asing yang tengah mempelajari bahasa Indonesia. Dengan mengenalkan budaya-budaya orang Indonesia, penutur asing dapat memahami kebiasaan yang kerap dilakukan oleh orang Indonesia. Hal ini bertujuan agar penutur asing tidak mengalami shock culture dan dapat beradaptasi dengan baik sehingga dapat menunjang kemampuan dalam mempelajari bahasa Indonesia.

4) Kompleksitas Ide tentang Kepercayaan terhadap Hal Gaib

Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna dibanding makhluk lain. Manusia memiliki akal, sementara makhluk lain tidak memiliki akal yang sama dengan manusia. Hal tersebut yang membuat manusia memiliki kedudukan yang lebih tinggi.

Di Indonesia, hampir semua masyarakat mempercayai adanya makhluk lain yang tidak dapat dilihat secara kasat mata. Kepercayaan tersebut erat kaitannya dengan nenek moyang bangsa Indonesia yang percaya akan animisme dan dinamisme. Terlebih Indonesia adalah negara dengan beragam suku, adat istiadat, dan budaya. Keragaman tersebut memunculkan kebiasaan dan persepsi yang berbeda-beda, termasuk dalam penamaan wujud makhluk halus. Dalam buku ajar BIPA Sahabatku Indonesia tingkat dasar terdapat materi terkait „hantu lokal‟ yang keberadaannya dipercayai masyarakat Indonesia. Berikut kutipan materi tersebut.

Data (4)

Masyarakat Indonesia sangat gemar menonton film horor, terutama yang menayangkan hantu lokal. Kira-kira, apa alasannya? Indonesia adalah negara yang kaya akan suku budaya. Keanekaragaman itu melahirkan adat dan pemahaman yang berbeda-beda. Perbedaan itulah yang membuat Indonesia mempunyai bermacam-macam jenis hantu di tiap daerahnya.

Sundel bolong, genderuwo, wewe gombel, kuntilanak, dan pocong merupakan nama-nama hantu yang dikenal masyarakat Indonesia. Sebagian masyarakat Indonesia masih memercayai adanya hantu-hantu itu. Hal itu merupakan bagian dari budaya

(16)

turun-temurun. Jadi, jangan heran kalau banyak orang Indonesia yang suka bahkan percaya mengenai hal yang berbau horor (Larasati & Sinaga, 2019: 36).

Kutipan materi tersebut menunjukkan bahwa Indonesia memiliki jenis hantu yang beragam. Hampir setiap wilayah memiliki jenis hantu berbeda. Perbedaan nama dan wujud hantu di setiap wilayag karena keragaman budaya dan adat istiadat di Indonesia.

Keragaman jenis hantu di Indonesia menjadi keunikan tersendiri sebab setiap daerah memiliki cerita yang berbeda terkait asal-usul hantu tersebut. Sundel bolong, genderuwo, wewe gombel, kuntilanak, kuyang, lampor, dan pocong merupakan nama-nama hantu yang dikenal masyarakat Indonesia.

Wewe gombel misalnya, termasuk jenis hantu yang dipercaya menyukai anak kecil dan kerap menculik anak kecil untuk diasuh selama beberapa hari. Setelah bosan, wewe gombel mengembalikan anak tersebut kemudian mencari anak yang lain. Selain itu, sundel bolong dipercaya sebagai hantu yang terbentuk disebabkan karena perempuan meninggal dalam keadaan hamil, maka akan menjadi hantu yang disebut Sundel Bolong. Sebagian masyarakat Indonesia masih memercayai adanya hantu-hantu tersebut. Hal itu merupakan bagian dari budaya yang terjadi turun-temurun.

Pemaparan materi hantu-hantu lokal dalam buku ajar BIPA Sahabatku Indonesia menjadi upaya dalam mengenalkan kepercayaan orang Indonesia kepada penutur asing yang tengah mempelajari bahasa Indonesia. Dengan mengenalkan budaya-budaya orang Indonesia, penutur asing dapat memahami kepercayaan orang Indonesia terhadap makhluk halus. Hal ini bertujuan agar penutur asing tidak mengalami shock culture dan dapat beradaptasi dengan baik sehingga dapat menunjang kemampuan dalam mempelajari bahasa Indonesia.

(17)

b. Wujud Budaya Sosiofak dalam Buku Ajar BIPA Sahabatku Indonesia Tingkat Dasar

Sosiofak merupakan wujud budaya berupa kompleksitas aktivitas.

Kompleksitas ide sering disebut sebagai sistem sosial karena menyangkut pola-pola tingkah laku dari manusia. Kompleks aktivitas menggambarkan wujud tingkah laku manusia misalnya, menari, berbicara, tingkah laku dalam melakukan suatu pekerjaan, dan lain-lain. Kebudayaan dalam wujud sosiofak masih bersifat konkret, dapat difoto, dan dapat difilmkan. Semua gerak-gerik yang dilakukan dari waktu ke waktu dan hari ke hari, dari masa ke masa, merupakan pola-pola tingkah laku yang dilakukan berdasarkan sistem.

Ditemukan 7 data kompleksitas berupa aktivitas (sosiofak) yang dibagi menjadi beberapa bagian yaitu, (1) aktivitas yang berkaitan dengan kekerabatan; (2) aktivitas berkaitan dengan ekonomi; (3) aktivitas religi;

(4) aktivitas estetika dan reksreasi. Berikut pemaparan dan analisis data sosiofak pada buku ajar BIPA Sahabatku Indonesia tingkat dasar.

1) Aktivitas Kekerabatan

Aktivitas kekerabatan berkaitan dengan pola interaksi manusia dengan sesamanya. Aktivitas berupa kekerabatan menjadi bagian yang sangat penting bagi kehidupan bermasyarakat. Aktivitas tersebut tidak hanya dilakukan oleh orang yang memiliki hubungan darah melainkan antarsesama yang terhimpun dalam suatu kelompok sosial. Terdapat 5 data terkait aktivitas kekerabatan. Berikut pemaparan data terkait aktivitas (sosiofak) dalam buku ajar BIPA Sahabatku Indonesia tingkat dasar.

Data (5)

Sapaan Santun Orang Indonesia

Orang Indonesia biasa memanggil orang yang lebih tua dengan bapak (Pak) dan ibu (Bu). Sapaan bapak untuk laki-laki dan sapaan ibu untuk perempuan. Di Pulau Jawa, orang biasa menggunakan sapaan mas untuk laki-laki yang lebih tua dan mbak untuk perempuan yang lebih tua. Berbeda daerah bisa berbeda sapaan.

Orang Batak di Sumatra biasa menggunakan sapaan ito, kakak, dan abang. Orang Minang biasa menggunakan sapaan uda dan uni.

Orang Sunda biasa menggunakan sapaan teteh dan aa. Orang Bali

(18)

biasa menggunakan sapaan bli dan mbok (Artating & Novytasari, 2019: 28).

Kutipan materi tersebut menunjukkan cara orang Indonesia berkomunikasi dengan orang yang lebih tua. Sapaan orang Indonesia terhadap orang yang lebih tua di setiap daerah memiliki sebutan yang berbeda-beda. Misalnya, di Jawa orang biasa menggunakan sapaan Mas untuk laki-laki yang lebih tua dan Mbak untuk perempuan yang lebih tua.

Orang Batak di Sumatra biasa menggunakan sapaan Ito, Kakak, dan Abang. Orang Minang biasa menggunakan sapaan Uda dan Uni. Orang Sunda biasa menggunakan sapaan Teteh, Akang dan Aa. Orang Bali biasa menggunakan sapaan Bli dan Mbok. Keragaman sapaan tersebut menunjukkan bahwa setiap daerah memiliki cara yang berbeda dalam menyebut atau menyapa orang yang lebih tua. Namun, untuk orang Indonesia secara umum dan di situasi formal adalah dengan sebutan Bapak dan Ibu dengan sapaan singkat Pak dan Bu.

Bentuk-bentuk sapaan orang Indonesia perlu diketahui pemelajar asing yang belajar bahasa Indonesia, sebab apabila mereka belajar langsung di Indonesia, mereka akan berinteraksi secra langsung dengan orang-orang Indonesia. Sapaan santun orang Indonesia termasuk dalam wujud budaya sosiofak. Sosiofak merupakan perilaku yang diterapkan secara nyata ideofak pada kehidupan yang menjadi sistem sosial karena menyangkut pola-pola tingkah laku dari manusia.

Data aktivitas kekerabatan selanjutnya masih berkaitan dengan cara orang Indonesia berinteraksi dengan orang lain. Orang Indonesia memiliki budaya berkenalan yang beragam. Berikut kutipannya.

Data (6)

Orang Indonesia biasanya berkenalan dengan berjabat tangan.

Umumnya jabat tangan dilakukan dengan tangan kanan. Ada beberapa orang berjabat tangan dengan dua tangan. Perbedaan jabat tangan kedua gambar ada pada ujung jari yang bersentuhan dan tidak bersentuhan. Ada juga budaya cium tangan (salim).

Budaya cium tangan biasanya untuk menghormati orang yang lebih tua, misalnya murid kepada guru atau anak kepada orang tua (Artating & Novytasari, 2019: 19).

(19)

Kutipan tersebut menunjukkan bahwa orang Indonesia memiliki adab dalam berkenalan. Hal tersebut perlu disampaikan kepada pemelajar BIPA yang belajar bahasa Indonesia terlebih yang langsung berdomisili di Indonesia. Hal tersebut bertujuan agar pemelajar BIPA memahami pola interaksi masyarakat Indonesia dengan baik. Budaya berkenalan orang Indonesia termasuk dalam sosiofak sebab merupakan sistem sosial karena menyangkut pola-pola tingkah laku dari manusia. Semua gerak-gerik yang dilakukan dari saat ke saat dan hari ke hari, dari masa ke masa, merupakan pola-pola tingkah laku yang dilakukan berdasarkan sistem.

Data aktivitas selanjutnya masih berkaitan dengan sapaan. Berikut pemaparan data tersebut.

Data (7)

Di berbagai belahan dunia tradisi penyambutan atau tata cara bersalaman ternyata tidak sama. Di Tibet orang-orang bersalaman dengan menjulurkan lidah. Di Eropa umumnya orang bersalaman sambil menyentuhkan pipi. Di Nusa Tenggara Timur (NTT) juga ada cara unik bersalaman, yaitu cium hidung. Cium hidung umumnya dilakukan di NTT, khususnya oleh masyarakat Sabu.

Cium hidung dapat dimaknai sebagai ungkapan kasih sayang.

Tradisi ini konon sudah berlangsung sejak zaman dahulu. Tradisi ini masih terjaga hingga hari ini. Di luar negeri ternyata ada beberapa negara yang juga melakukan cium hidung, seperti di Alaska, Arab Saudi, dan Selandia Baru (Artating & Novytasari, 2019: 85).

Kutipan tersebut termasuk dalam wujud budaya sosiofak yang ada di Indonesia khususnya Kupang, Nusa Tenggara Timur. Keragaman budaya yang ada di Indonesia perlu diketahui oleh pemelajar asing yang belajar bahasa Indonesia sebab aspek budaya perlu terintegrasi secara sistematis dengan pembelajaran bahasa, sehingga mahasiswa asing dengan mudah mempelajari dan mengapresiasi tingkah laku dan nilai sosial budaya di daerah setempat.

Data selanjutnya berkaitan dengan aktivitas di masyarakat secara luas yaitu, gotong royong. Berikut pemaparan data tersebut.

Data (8)

(20)

Salah satu budaya masyarakat Indonesia adalah gotong royong.

Gotong royong berarti bekerja bersama-sama, tolong-menolong, dan bantu-membantu. Kegiatan gotong-royong biasanya dilaksanakan pada akhir minggu. Masyarakat biasanya bergotong- royong untuk membersihkan lingkungan dan membangun fasilitas umum (Akbar & Batubara, 2019: 57).

Gotong royong merupakan aktivitas yang dilakukan secara beramai-ramai oleh masyarakat. Gotong royong sering kali dilakukan untuk mencapai tujuan bersama. Masyarakat saling bahu-membahu, saling bekerja sama untuk membersihkan lingkungan, membuat fasilitas umum, dan kegiatan lain yang menunjang kebutuhan masyarakat secara luas.

Gotong royong biasanya dilakukan satu minggu sekali pada akhir minggu, bisa juga saat akan menjelang hari-hari besar. Biasanya gotong royong dilakukan oleh kaum laki-laki mulai dari usia remaja sampai paruh baya.

Sementara kaum wanita menyiapkan masakan untuk disajikan ketika gotong royong selesai.

Selain untuk membersihkan lingkungan atau membangun fasilitias umum, gotong royong juga memiliki nilai yang lebih dari itu. Tujuan lain gotong royong adalah untuk mempererat rasa persaudaraan antarsesama.

Ketersalingan dalam gotong royong dapat meciptakan tatanan masyarakat yang saling menghormati, menghargai perbedaan, dan menciptakan kebersamaan.

Budaya gotong royong termasuk dalam wujud budaya sosiofak.

Sosiofak merupakan wujud budaya berupa kompleksitas aktivitas.

Kompleks aktivitas menggambarkan wujud tingkah laku manusianya, yaitu misalnya menari, berbicara, tingkah laku dalam melakukan suatu pekerjaan, seperti gotong royong. Budaya gotong royong menjadi salah satu kebiasaan yang dilakukan untuk mempererat jalinan sosial antarmasyarakat. Budaya tersebut sangat perlu disampaikan kepada pemelajar asing terlebih bagi mereka yang tinggal langsung di Indonesia.

Hal tersebut karena, pemelajar asing perlu memahami pola interaksi sosial

(21)

masyarakat Indonesia dan dapat beradaptasi dengan baik sehingga dapat menunjang kemampuan dalam mempelajari bahasa Indonesia.

2) Aktivitas Ekonomi

Aktivitas ekonomi berkenaan dengan cara masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Aktivitas tersebut berorientasi pada kebutuhan mata pencaharian, kebutuhan materi, dan merupakan aktivitas yang berpola. Temuan data aktivitas ekonomi dalam buku ajar BIPA Sahabatku Indonesia tingkat dasar adalah tentang aktivitas jual beli di pasar Lok Baintan. Berikut pemaparan data tersebut.

Data (9)

Pasar Terapung Lok Baintan terletak di Sungai Martapura, Desa Lok Baintan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Pasar itu dapat dikunjungi dengan naik kelotok (perahu bermotor). Pasar itu selalu ramai dengan kegiatan jual belinya. Ada yang menarik dalam budaya masyarakat Banjar dalam melakukan transaksi jual beli di pasar itu. Pedagang akan menyebutkan kata jual atau dijual dan pembeli akan menyahut dengan kata tukar atau ditukar yang berarti „membeli‟ saat transaksi dilakukan. Budaya itu diturunkan secara turuntemurun dalam budaya masyarakat Banjar di mana saja (Larasati & Sinaga, 2019: 57).

Pada umumnya pasar berada di daratan, namun berbeda dengan Lok Baintan. Pasar Lok Baintan merupakan pasar apung yang melakukan jual beli di atas sungai. Pasar Terapung Lok Baintan terletak di Sungai Martapura, Desa Lok Baintan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Dalam keberlangsungan hidup masyarakat Banjar, pasar terapung merupakan tempat jual beli yang bersifat tradisional dan memiliki ciri khas apabila dilihat dari sarana pendukung, penjual dan pembeli, waktu, dan sistem transaksi. Hal tersebut pada akhirnya membentuk kode budaya yang khas akan pasar terapung, sebab selain para pedagangnya yang unik sistem perdagangannya juga unik karena masih banyak yang menggunakan sistem barter.

Cukup banyak sungai di daerah Kalimantan Selatan khususnya di Banjarmasin yang dapat dikatakan telah menyatu dengan masyarakat dan lingkungannya hingga memunculkan aktivitas setiap harinya. Sungai

(22)

memunculkan budaya yang telah bertahan lama. Salah satunya ialah budaya jual beli yang menjadi dasar pemenuhan kebutuhan manusia dan dilakukan dengan menyesuaikan kondisi lingkungan sungai.

Budaya jual beli di atas sungai termasuk dalam wujud budaya sosiofak. Sosiofak merupakan wujud budaya berupa kompleksitas aktivitas. Kompleks aktivitas tersebut termasuk dalam kegiatan ekonomi sebagai upaya pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Budaya jual beli yang unik tersebut perlu disampaikan kepada pemelajar asing terlebih bagi mereka yang tinggal langsung di Indonesia. Hal tersebut karena pemelajar asing perlu memahami kebudayaan Indonesia yang dapat menunjang kemampuannya dalam mempelajari bahasa Indonesia.

3) Aktivitas Religi

Aktivitas religi berorientasi pada kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat. Ditemukan 1 data terkait aktivitas religi.

Berikut data terkait aktivitas religi dalam buku ajar BIPA Sahabatku Indonesia tingkat dasar.

Data (10)

Orang Indonesia merupakan masyarakat yang beragama. Ketika merasa bahagia, mereka akan bersyukur kepada Tuhan. Salah satu caranya adalah dengan mengadakan syukuran. Syukuran merupakan bentuk ungkapan terima kasih kepada Tuhan. Tradisi syukuran merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang berlangsung turun-temurun. Syukuran dilakukan ketika harapan dan doa seseorang terkabul. Orang yang mengadakan syukuran biasanya mengundang tetangga untuk makan bersama. Saat syukuran berlangsung, semua orang mengungkapkan harapan dan doa untuk orang yang mengundang. Dengan mengadakan syukuran, orang berharap bahwa yang dicapainya itu akan membawa kebaikan (Larasati & Sinaga, 2019: 13).

Aktivitas religi merupakan kegiatan yang kerap dilakukan berdasarkan kepercayaan atau keyakinan individu maupun kelompok masyarakat tertentu. Kutipan data terkait aktivitas religi dalam buku ajar BIPA Sahabatku Indonesia menunjukkan bahwa orang Indonesia merupakan masyarakat yang beragama. Kepercayaan yang diyakini orang Indonesia adalah Islam, Protestan, Khatolik, Hindu, Budha, dan Khong Hu

(23)

Chu. Setiap agama adalah mengajarkan kebaikan dan rasa syukur akan Tuhan. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menunjukkan rasa syukur atas kenikmatan yang tercurah.

Masyarakat Indonesia kerap melakukan syukuran sebagai wujud terima kasih kepada Tuhan. Biasanya syukuran dilakukan ketika harapan dan doa terwujud. Orang yang melakukan syukuran biasanya mengundang tetangga, saudara, kerabat untuk datang dan makan bersama. Sebelum menyantap hidangan syukuran, biasanya semua orang berdoa untuk orang yang mengundang dan untuk diri sendiri. Tradisi syukuran merupakan budaya yang dilakukan secara turun temurun di kalangan masyarakat Indonesia. Syukuran menjadi bagian dari rasa terima kasih dan dari syukuran masyarakat berharap akan mendapatkan kebaikan dan keberkahan. Budaya tersebut sangat perlu disampaikan kepada pemelajar asing terlebih bagi mereka yang tinggal langsung di Indonesia. Hal tersebut karena, pemelajar asing perlu memahami budaya masyarakat Indonesia dan dapat beradaptasi dengan baik sehingga dapat menunjang kemampuan dalam mempelajari bahasa Indonesia.

4) Aktivitas Estetika dan Rekreasi

Wujud aktivitas selanjutnya adalah estetika dan rekreasi. Aktivitas estetika dan rekreasi berkaitan dengan aktivitas seni budaya yang memiliki keindahan dan keunikan yang dapat dijadikan sebagai aktivitas rekreasi oleh masyarakat. Ditemukan 1 data dalam buku ajar BIPA Sahabatku Indonesia tingkat dasar yang berkaitan dengan aktivitas estetika dan rekreasi yaitu, panjat pinang. Berikut pemaparan data tersebut.

Data (11)

Panjat pinang bisa dikatakan sebagai tradisi tertua dan terpopuler di Indonesia. Permainan itu diperkenalkan kepada orang Indonesia oleh penjajah Belanda sebagai hiburan dalam sebuah acara. Setiap kali peristiwa penting terjadi, seperti pernikahan atau hari libur nasional, penjajah Belanda memasang tiang panjat pinang dan menyaksikan penduduk berusaha untuk meraih hadiah. Mereka sangat susah untuk meraih hadiah karena batang pohon pinang tinggi dan licin. Oleh karena itu, tidak mungkin melakukan panjat

(24)

pinang hanya seorang diri. Diperlukan kerja sama untuk meraih hadiah yang dipasang di ujung batang pinang. Sebagian orang percaya bahwa lomba itu mengajarkan kita untuk bekerja sama dan bekerja keras demi mencapai tujuan (Larasati & Sinaga, 2019: 26).

Kutipan data tersebut termasuk dalam wujud aktivitas estetika dan rekreasi. Wujud aktivitas berupa panjat pinang biasanya dilakukan saat hari-hari penting seperti saat memperingati hari kemerdekaan bangsa Indonesia. Panjat pinang menjadi tradisi yang dilakukan secara turun menurun. Panjat pinang dilakukan secara bersama oleh beberapa orang untuk menraih hadiah yang digantung di puncak pohon. Permainan tersebut mengajarkan kerja sama dan kerja keras dalam mencapai tujuan tertentu.

Budaya tersebut perlu disampaikan kepada pemelajar asing. Hal tersebut karena, pemelajar asing perlu memahami keunikan budaya Indonesia sehingga dapat menunjang kemampuan dalam mempelajari bahasa Indonesia.

c. Wujud Budaya Artefak dalam Buku Ajar BIPA Sahabatku Indonesia Tingkat Dasar

Artefak merupakan wujud kebudayaan yang terkait dengan benda- benda karya manusia atau sering pula disebut dengan kebudayaan fisik.

Kebudayaan fisik erat dengan wujud kebudayaan yang masih bisa dilihat, difoto, bahkan difilmkan. Wujud konkret dari kebudayaan fisik antara lain bangunan-bangunan bersejarah seperti candi Borobudur, benda-benda bergerak seperti kapal tangki, computer, piring, gelas, kancing baju, dan lain-lain. Semua hasil karya manusia tersebut bersifat konkret dan dapat diraba serta difoto.

Ditemukan 15 data wujud budaya berupa hasil (artefak) dalam buku ajar BIPA Sahabatku Indonesia yang dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu, (1) wujud hasil budaya peralatan hidup; (2) wujud hasil budaya kesenian; (3) wujud hasil budaya makanan; (4) wujud hasil budaya pengetahuan; (5) wujud hasil budaya religi. Berikut pemaparan wujud budaya tersebut.

(25)

1) Wujud Hasil Budaya Peralatan Hidup

Hasil budaya berupa peralatan hidup merupakan wujud budaya yang menunjang keberlangsungan hidup sehari-hari. Hasil budaya berupa peralatan hidup dalam buku ajar BIPA Sahabatku Indonesia ditemukan 3 data yaitu, peralatan hidup berupa pakaian dan alat transportasi. Berikut pemaparan data tersebut.

Hasil budaya peralatan hidup berupa pakaian disajikan dalam bentuk gambar wanita yang mengenakan pakain adat Bali. Pakaian adat Bali yang dikenakan oleh wanita adalah kebaya berwarna putih khas Bali.

Kemudian menggunakan selendang yang diikatkan di pinggang di luar kebaya. Selendang dalam pakaian adat wanita Bali bermakna pembenaran.

Artinya, wanita adalah orang yang akan membenarkan perilaku anak- anaknya. Dalam gambar juga terlihat bahwa wanita Bali menggunakan sanggul yang diberi hiasan buka emas dan bunga segar. Pakaian adat adalah wujud dari budaya artefak yang dapat dilihat dan merupakan wujud konkret dari kebudayaan fisik.

Wujud hasil budaya peralatan hidup selanjutnya adalah alat transportasi berupa becak. Berikut kutipan materi tersebut.

Data (12)

Becak adalah salah satu sarana transportasi unik di Indonesia.

Becak adalah kendaraan roda tiga. Pengayuh duduk di belakang, sedangkan penumpang duduk di depan. Becak biasanya ada di depan komplek perumahan atau di depan pasar. Ongkos naik becak berbeda-beda. Oleh karena itu, penumpang dan tukang becak harus membuat kesepakatan (Akbar & Batubara, 2019: 77).

Becak merupakan salah satu sarana transportasi yang digunakan masyarakat Indonesia. Becak termasuk dalam jenis transportasi beroda tiga yang dikayuh seperti sepeda. Hal yang unik dari becak adalah penumpang duduk di depan sedangkan pengayuh duduk di belakang. Ongkos untuk dapat menaiki kendaraan tersebut tergantung pada jarak tempuh yang akan dituju oleh penumpang. Biasanya calon penumpang dan tukang becak membuat kesepakatan tarif sebelum becak beroperasi mengantar penumpang.

(26)

Becak menjadi wujud nyata hasil budaya Indonesia berupa transportasi yang sederhana. Keberadaan becak sebagai transportasi unik di Indonesia perlu dipahami oleh pemelajar asing yang belajar bahasa Indonesia. Terlebih bagi mereka yang berdomisili di Indonesia. Hal tersebut dapat menunjang kemampuan pemelajar asing dalam mempelajari bahasa Indonesia.

Wujud hasil budaya peralatan hidup selanjutnya adalah kentungan.

Berikut pemaparan data tersebut.

Data (13)

Pada zaman dahulu, sebelum membacakan pengumuman, masyarakat Indonesia lebih dahulu memukul kentungan. Fungsi kentungan ini adalah untuk menarik perhatian orang-orang supaya berkumpul. Setelah orang-orang berkumpul, pengumuman disampaikan. Saat ini, kentungan masih dipakai di beberapa daerah di Indonesia (Artating & Novytasari, 2019: 26).

Kutipan tersebut merupakan salah satu materi wawasan keindonesiaan dalam buku ajar BIPA. Kentungan merupakan alat komunikasi yang kerap digunaakan untuk mengumpulkan orang, sebagai tanda akan ada berita atau informasi tertentu. Di era digital seperti sekarang, kentungan sudah tidak sering digunakan sebab masyarakat lebih memilih broadcast melalui media sosial. Akan tetapi, di beberapa wilayah tertentu, kentungan masih digunakan. Kentungan termasuk dalam wujud budaya artefak sebab secara fisik dapat dilihat, diraba, dan difoto

Kentungan merupakan warisan budaya Indonesia yang unik dan menarik untuk disampaikan kepada pemelajar asing. Selain untuk menunjang kemampuan berbahasa, materi budaya juga dapat menarik perhatian pemelajar asing ketika belajar bahasa Indonesia.

2) Wujud Hasil Budaya Kesenian

Wujud hasil budaya berupa kesenian juga ditemukan dalam buku ajar BIPA Sahabatku Indonesia tingkat dasar. Ditemukan 1 data terkait wujud hasil budaya berupa kesenian yaitu, bambu gila permainan tradisional Maluku.

(27)

Data (14)

Zaman dahulu masyarakat Indonesia punya hobi berkumpul dan bermain bersama. Namun, ada permainan tradisional unik di Maluku. Permainan ini punya nuansa mistis. Namanya bambu gila (baramasuwel). Pada permainan ini para pemain hanya memeluk dan menahan laju bambu. Bambu ini bergerak melonjak sesuai kemauan sang pawang. Pawang bisa menggerakkan bambu dengan kekuatan gaib. Sang pawang membakar kemenyan sebelum permainan dimulai. Asapnya lalu „dimasukkan‟ ke dalam bilah bambu. Lalu, secara gaib bambu akan bergerak sendiri. Para pemain harus memeluk dan menahan laju bambu. Sang pawang terus mengendalikan bambu dengan mantra, “Hei baramasuwel!”

Permainan bambu gila merupakan bentuk kekayaan nusantara. Di negara Anda adakah permainan unik semacam ini? (Artating &

Novytasari, 2019: 76).

Kutipan data tersebut termasuk dalam hasil budaya berupa kesenian. Kesenian erat kaitannya dengan permainan dan hiburan.

Permainan tradisional bambu gila dari Maluku termasuk media hiburan unik bagi masyarakat. Permainan tersebut adalah warisan kekayaan budaya nusantara yang perlu dilestarikan dan dikenalkan. Termasuk kepada pemelajar asing yang tengah belajar bahasa Indonesia. Hal tersebut karena bahasa termasuk dalam substansi bahasa dan keduanya berkaitan.

Dengan demikian, pemahaman budaya dapat menunjang kemampuan pemelajar asing dalam berbahasa Indonesia.

3) Wujud Hasil Budaya Makanan

Makanan termasuk ke dalam wujud kebudayaan fisik, sebab memiliki wujud yang nyata dan konkret. Hasil budaya berupa makanan dapat ditemukan dalam buku ajar BIPA Sahabatku Indonesia tingkat dasar. Terdapat 4 data yang ditemukan yaitu, materi tentang makanan khas Indonesia, rendang dan nasi goreng, tape ketan, dan tempe. Berikut pemaparan data tersebut.

Makanan adalah bagian dari budaya. Makanan khas Indonesia dalam buku ajar tersebut disajikan dalam bentuk gambar berketerangan.

Gambar yang disajikan adalah soto, bakso, mi ayam, rendang, opor ayam, gado-gado, satai. Makanan tersebut merupakan makanan khas Indonesia.

(28)

Selanjutnya, ditemukan pemaparan materi tentang rendang dan nasi goreng. Rendang adalah makanan yang berasal dari Sumatera Barat dan nasi goreng menjadi makanan enak yang digemari masyarakat. Dalam tradisi Minangkabau, rendang adalah hidangan yang wajib disajikan dalam setiap perhelatan istimewa, seperti berbagai upacara adat atau perhelatan keagamaan, kenduri, atau menyambut tamu kehormatan.

Menurut sejarahnya, rendang adalah makanan yang terbuat dari daging sapi yang direbus dengan aneka bumbu dan santan. Masakan ini dihasilkan dari proses memasak suhu rendah dalam waktu lama. Proses memasak rendang memakan waktu berjam-jam (sekitar empat jam) hingga yang tinggal hanyalah potongan daging berwarna hitam pekat dan dedak.

Dalam suhu ruangan, rendang dapat bertahan hingga berminggu-minggu.

Rendang yang dimasak dalam waktu yang lebih singkat dan santannya belum mengering disebut kalio, berwarna cokelat terang keemasan.

Kemudian, nasi goreng merupakan sajian nasi yang digoreng dalam wajan atau penggorengan dengan dicampur bumbu seperti bawang putih, bawang merah, merica, cabai, dan kecap manis. Ditambahkan pula pelengkap antara lain telur, sayuran, dan daging. Beberapa wilayah di Indonesia memiliki nasi goreng dengan cita rasa yang khas. Misalnya, nasi goreng khas Surabaya, nasi goreng Jawa, nasi goreng Sunda.

Makanan menjadi wujud budaya fisik sebab terlihat dan konkret.

Memaparkan makanan khas Indonesia bagi pemelajar asing menjadi daya tarik sendiri, sebab informasi tersebut dapat membuat pemelajar asing semakin tertarik mempelajari bahasa dan budaya Indonesia.

Makanan selanjutnya adalah tentang tape ketan hitam yang merupakan salah satu makanan khas Betawi. Berikut pemaparan data tersebut.

Data (15)

Tape ketan hitam merupakan salah satu makanan khas Betawi.

Tape ketan hitam adalah hasil fermentasi beras ketan hitam. Proses fermentasi itu memberikan rasa manis dan kecut pada tape. Selain rasanya yang enak, tape ketan juga bermanfaat untuk kesehatan.

(29)

Pakar Gizi, dr. Ida Gunawan, MS.,SpGK. menyebutkan bahwa tape ketan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Kadar probiotik dalam tape ketan sangat baik bagi pencernaan. Semakin banyak probiotik yang masuk dalam tubuh dan bertahan hidup, kekebalan tubuh menjadi lebih baik. Probiotik juga berfungsi untuk mengurangi risiko kanker. Tape ketan juga berkadar fosfor tinggi sampai 106 ml. Fosfor merupakan mineral yang bagus untuk pembentukan tulang dan gigi (Larasati & Sinaga, 2019: 47).

Indonesia adalah negara dengan suku budaya yang beragam. Setiap daerah di Indonesia memiliki makanan khas yang unik dan dengan cita rasa yang berbeda. Salah satunya adalah tape ketan hitam khas Betawi.

Tape ketan hitam terbuat dari beras ketan hitam yang difermentasi. Hasil fermentasi memunculkan rasa asam dan manis. Tape ketan memiliki kadar probiotik yang baik untuk pencernaan.

Data selanjutnya adalah tempe. Tempe menjadi makanan yang sangat familiar di kalangan masyarakat Indonesia. Berikut pemaparan data tersebut.

Data (16)

Tempe merupakan makanan tradisional Indonesia. Tempe berbahan dasar kedelai yang difermentasi. Tidak hanya enak dikonsumsi, tempe juga memiliki manfaat luar biasa bagi kesehatan. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, tempe merupakan makanan yang kaya gizi. Tempe juga mengandung berbagai jenis vitamin dan mineral. Kandungan di dalamnya, antara lain, vitamin B, zat besi, zink, isoflavon, lemak nabati, dan fosfor. Protein pada tempe bisa menjadi pengganti kebutuhan protein hewani. Sumber protein tempe lebih kaya daripada daging.

Sumber kalsiumnya setara dengan susu sapi. Tempe mengandung antioksidan yang bisa menangkal penyebab berbagai penyakit.

Kandungan tempe juga bermanfaat untuk pertumbuhan anak. Tidak mengherankan, tempe aman dikonsumsi oleh semua kelompok usia (Larasati & Sinaga, 2019: 39).

Tempe merupakan makanan khas Indonesia dengan bahan dasar kedelai yang difermentasi. Tempe dapat diolah dalam berbagai cara. Bisa digoreng dengan tepung atau tanpa tepung, dapat juga dibakar, disambal, ditumis, dan beragam olahan lainnya sesuai selera. Tempe mengandung banyak protein dan kalsium yang bermanfaat untuk pertumbuhan anak.

(30)

Makanan adalah bagian dari budaya. Makanan termasuk ke dalam wujud kebudayaan fisik, sebab memiliki wujud yang nyata dan konkret.

Hasil budaya berupa makanan dapat ditemukan dalam buku ajar BIPA Sahabatku Indonesia tingkat dasar. Makanan khas Indonesia tersebut perlu disampaikan kepada pemelajar asing terlebih bagi mereka yang tinggal langsung di Indonesia. Hal tersebut karena, pemelajar asing perlu memahami budaya masyarakat Indonesia dan dapat beradaptasi dengan baik sehingga dapat menunjang kemampuan dalam mempelajari bahasa Indonesia

4) Wujud Hasil Budaya Cerita Rakyat

Kekayaan kesusastraan Indonesia berupa cerita rakyat menjadi satu bagian yang tidak terpisahkan dari budaya masyarakat. Cerita rakyat merupakan tradisi lisan yang sifatnya turun temurun di masyarakat.

Keberadaan cerita rakyat yang berkembang di masyarakat di wilayah tertentu sangat beragam dengan keunikan dan daya tarik yang memikat.

Dalam buku ajar BIPA Sahabatku Indonesia ditemukan materi terkait cerita rakyat sebanyak 3 data. Di antaranya adalah teks dialog tentang cerita rakyat di Sumatera Barat, asal usul burung Cenderawasih, dan danau Toba. Berikut pemaparan data tersebut.

Data (17)

Didik : “Dina, apa kamu tahu cerita rakyat dari Sumatra Barat?”

Dina : “Ya, ada banyak. Ada „Terbentuknya Danau Singkarak‟,

„Asal Mula Nama Minangkabau‟, „Malin Kundang‟, dan

„Legenda Danau Kembar‟.”

Didik : “Apa cerita yang paling kamu sukai?”

Dina : “ Aku suka cerita „Malin Kundang‟.”

Didik : “ Mengapa kamu suka cerita itu?”

Dina : “Karena ada pesan moral yang bagus.”

Didik : “Apa saja pesan moral dalam cerita itu?”

Dina : “Ada banyak, Didik. Menghormati orang tua, tidak lupa diri, tidak boleh berbohong, dan tidak boleh sombong.”

Didik : “Wah, bagus sekali pesan moralnya. Cerita rakyat Indonesia selalu ada pesan moral yang bagus, ya.”

(Larasati & Sinaga, 2019: 95).

Dialog tersebut menunjukkan bahwa Indonesia memiliki cerita rakyat yang beragam. Bahkan di satu daerah terdapat beberapa cerita

(31)

rakyat yang berbeda. Keberagaman cerita rakyat di Indonesia dapat memberikan nilai-nilai budaya dalam membangun karakter bangsa.

Selanjutnya, dalam buku ajar BIPA Sahabatku Indonesia tingkat dasar terdapat cerita rakyat berupa asal usul burung Cenderawasih. Berikut pemaparan data tersebut.

Data (18)

Di suatu daerah di Papua tinggallah seorang anak laki-laki yang bernama Kweiya. Kweiya tinggal bersama ibu dan adik-adik tirinya. Adik-adik tiri Kweiya tidak menyukai Kweiya. Mereka beramai-ramai menjebak Kweiya di hutan. Kweiya yang tersesat di hutan mencoba untuk bertahan hidup. Dia membangun rumah- rumahan kayu sederhana. Dia berburu di hutan. Kweiya memintal benang untuk dijadikan sayap. Sayap itu disisipkan di ketiaknya sehingga Kweiya berubah menjadi burung yang indah. Setelah Kweiya pergi, ibunya sangat sedih. Adik-adik Kweiya berbohong.

Mereka mengatakan bahwa Kweiya pergi karena tidak mau tinggal bersama mereka lagi. Ibu Kweiya tidak percaya. Ibu Kweiya berusaha mencari tahu kebenarannya. Adik bungsu Kweiya yang jujur memberitahu ibu tentang kebenarannya. Ibu Kweiya segera pergi ke hutan. Ibu Kweiya melihat seekor burung yang muncul dari pepohonan. Ibu Kweiya terkejut, ternyata burung itu adalah Kweiya. Ibu Kweiya membuat pintalan benang yang sama dengan Kweiya. Akhirnya, ibu Kweiya juga berubah menjadi burung.

Kweiya dan Ibunya segera terbang bersama-sama. Adik-adik tiri Kweiya ternyata menyaksikan ibunya dan Kweiya yang telah berubah menjadi burung. Mereka sangat menyesal. Kweiya dan ibunya telah berubah menjadi burung cenderawasih (Larasati &

Sinaga, 2019: 97).

Kutipan tersebut termasuk cerita rakyat yang berkembang di Indonesia, salah satunya di Indonesia bagian timur. Cerita tersebut sarat akan nilai moral. Hal tersebut menjadi salah satu penciri cerita rakyat di Inonesia yaitu, mengandung nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.

Cerita tersebut menceritakan bagaimana asal-usul burung Cenderawasih. Burung cenderawasih adalah burung dengan sayap yang indah. Hal tersebut membuat burung cenderawasih banyak diburu untuk dikoleksi atau dijual. Dengan demikian, populasi burung cenderawasih semakin berkurang. Oleh karena itu, saat ini burung cenderawasih termasuk dalam hewan langka yang dilindungi.

(32)

Data selanjutnya adalah tentang legenda danau Toba di Sumatera Utara. Berikut pemaparan data tersebut.

Data (19)

Danau Toba merupakan salah satu objek wisata yang banyak dikunjungi wisatawan. Danau Toba terletak di Sumatra Utara. Di balik keindahan Danau Toba ada suatu legenda yang dipercaya sebagai asal mula terbentuknya Danau Toba. Dahulu ada seorang pria yang mendapat ikan besar hasil pancingannya. Ikan itu berubah menjadi wanita cantik. Mereka menikah dengan syarat tidak pernah mengucapkan kepada siapa pun bahwa ia adalah jelmaan ikan. Mereka memiliki satu anak. Pada suatu hari pria itu marah sekali kepada anaknya hingga lupa janjinya. Ia menyebut bahwa Toba adalah anak ikan. Tiba-tiba awan gelap dan hujan deras turun, petir saling menyambar. Sungai di sekitar rumah meluap dan membanjiri rumah mereka hingga menjadi sebuah danau. Kini danau itu dikenal sebagai Danau Toba (Larasati &

Sinaga, 2019: 103).

Cerita rakyat terkait danau Toba merupakan sala satu legenda yang terkenal di kalangan masyarakat Indonesia. Selain karena ceritanya yang unik menarik, danau Toba di Sumatera Utara menyuguhkan panorama alam yang indah. Terdapat pulau bernama Samosir di tengah danau Toba.

Hal tersebut cukup menarik perhatian wisatawan untuk berkunjung ke danau Toba. Hal tersebut menunjukkan bahwa cerita rakyat tidak sekadar memberikan nilai-nilai budaya dalam membangun karakter bangsa, namun dapat dikembangkan ke arah pembangunan pariwisata sebagai potensi, cara, sekaligus tujuan dalam pembangunan kepariwisataan. Banyak mite, legenda, dan dongeng yang berkembang di masyarakat yang dapat dijadikan dasar pembukaan dan pengembangan wisata di wilayah tersebut.

Dengan demikian, cerita rakyat tetap lestari dan berjalan secara kontinuitas, sebab keberlangsungan cerita rakyat sangat ditentukan oleh sikap masyarakat itu sendiri.

Keberadaan cerita rakyat memiliki fungsi salah satunya sebagai alat paksaan pengendalian sosial agar norma-norma masyarakat dipatuhi.

Banyak cerita yang mengandung ”mitos” yang mengendalikan manusia untuk melakukan atau untuk melarang manusia melakukan sesuatu. Jenis cerita rakyat memiliki nilai-nilai filosofis dan moral bagi masyarakat untuk

(33)

keberlajutan hidup. Sebagai bagian dari wujud budaya, cerita rakyat cukup menarik apabila dijadikan materi pada buku ajar BIPA. Hal tersebut dapat menunjang keterampilan berbahasa sekaligus untuk mengenalkan keragaman budaya Indonesia.

5) Wujud Hasil Budaya Pengetahuan

Wujud hasil budaya berupa pengetahuan erat kaitannya dengan benda-benda yang menjadi bukti otentik akan perkembangan ilmu pengetahuan di masyarakat. Dalam buku ajar BIPA Sahabatku Indonesia, ditemukan 2 data terkait materi budaya berupa wujud pengetahuan yaitu, biografi singkat R. A. Kartini dan teks sejarah Monumen Martha Tiahahu.

Berikut pemaparan data tersebut.

Data (20)

Raden Ajeng Kartini atau sering disebut Kartini lahir pada 21 April 1879. Kartini suka belajar hal baru. Dia ingin melanjutkan pendidikannya, tetapi ayahnya tidak mengizinkannya. Kartini menghabiskan waktu luang untuk membaca buku. Akhirnya, pengetahuannya makin bertambah dan wawasannya pun makin luas. Banyak karya dan pemikiran wanita Eropa yang dikaguminya. Rasa kagum itu sangat menginspirasinya untuk dapat memajukan wanita di Indonesia. Kartini didukung oleh suaminya dalam mencapai cita-citanya. Kartini mampu mendirikan sekolah wanita di berbagai daerah. Teman-teman wanitanya dikumpulkan lalu diajari membaca dan menulis. Kartini diberi gelar pahlawan nasional oleh Pemerintah Indonesia. Pemerintah menetapkan 21 April sebagai Hari Kartini. Perjuangan Kartini yang gigih untuk memajukan kaum wanita sangat mengagumkan. Kaum wanita sekarang patut mencontoh perjuangan Kartini (Larasati & Sinaga, 2019: 75).

Raden Ajeng Kartini merupakan salah satu pahlawan nasional yang lahir di Jepara, Jawa Tengah. Kartini diberi gelar sebagai pahlawan emansipasi wanita karena perjuangan dan dedikasinya yang tinggi untuk kemajuan dan kecerdasan wanita Indonesia.

Sebagai perintis emansipasi wanita, didirikanlah museum Kartini yang terletak di Kabupaten Jepara. Museum Kartini menjadi tempat penyimpanan benda-benda peninggalan R. A. Kartini semasa hidupnya serta benda peninggalan kakaknya yaitu RMP Sosrokartono. Selain itu,

(34)

museum tersebut juga menyimpan benda-benda kuno hasil temuan di wilayah Kabupaten Jepara.

Museum Kartini tidak hanya terdapat di Kabupaten Jepara. Di Rembang, terdapat museum Kartini yang dulunya adalah rumah pengabdian sekaligus menjadi tempat tinggal Kartini. Kartini tinggal di Rembang bersama suaminya yang merupakan Bupati Rembang yaitu, K.

R. M. Adipati Ario Singgih Djojo Adiningrat. Di rumah tersebut pula Kartini mengajari gadis-gadis Rembang baca-tulis dan pendidikan lainnya.

Kisah Kartini dalam memperjuangkan hak-hak wanita menjadi bagian dari ilmu pengetahuan yang harus dijaga dan dimengerti oleh para generasi muda. Museum Kartini yang terdapat di Jepara dan Rembang menjadi salah satu bukti otentik terkait wujud hasil budaya berupa ilmu pengetahuan.

Tidak hanya Kartini yang dikenal sebagai pelopor emansipasi wanita di Indonesia. Di Maluku terdapat tokoh yang dikenal karena kegigihannya dalam melawan penjajah. Materi tersebut terdapat dalam buku ajar BIPA Sahabatku Indonesia tingkat dasar. Berikut pemaparan data tersebut.

Data (21)

Monumen Martha Tiahahu menjadi bukti sejarah keberanian wanita Maluku dalam membela Indonesia pada zaman penjajahan.

Patung Martha Christina Tiahahu terletak di Karang Panjang, Maluku. Dari lokasi Patung Martha Christina Tiahahu kita bisa melihat pemandangan kota. Lokasi itu biasa dijadikan tempat alternatif untuk menikmati suasana santai, terutama para muda- mudi yang ingin menikmati pemandangan kota. Patung Christina terlihat membawa tombak. Masyarakat Maluku menyebutnya sebagai seorang wanita kabaressi (berani) karena keberanian besarnya dalam melawan penjajah (Larasati & Sinaga, 2019: 80).

Teks sejarah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Indonesia adalah negara yang sarat akan peristiwa bersejarah. Hal tersebut menjadi bagian yang berkaitan erat dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Bangunan dan benda-benda sejarah merupakan bagian dari wujud hasil budaya berupa ilmu

Gambar

Tabel 4. 1  Data Teks Bergambar dalam Buku Ajar BIPA Sahabatku  Indonesia Tingkat Dasar
Tabel 4. 2 Data Latihan dalam Buku Ajar BIPA Sahabatku Indonesia  Tingkat Dasar
Gambar 4. 1 Desa Adat Baduy
Gambar 4. 2 Kerokan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah penelitian yang di- lakukan oleh Dania Diniari meneliti tentang album “Black Holes and Relevations” karya Muse dalam

Di Indonesia kentang digunakan sebagai bahan untuk sayur dan lauk pauk, tetapi sering juga dibuat macam-macam kue/penganan Kentang pada umunya dibuat

Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa, dengan ini saya menyatakan dengan sebenar-benarnya, bahwa skripsi saya berjudul: DIPLOMASI PEMERINTAH AUSTRALIA DALAM UPAYA

siswa untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang bahan ajar yang sedang disajikan, objek yang ditampilakan terlihat konkret nyata, penyajian power point yang variatif karena

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah pendekatan verifikatif mengenai pengaruh volume perdagangan, nilai tukar rupiah dengan US$, dan suku bunga

Penelitian ini dilakukan di pasar Cidu kota Makassar dengan cara mewancarai langsung beberapa masyarakat yang terlibat langsung dalam praktik Jual beli Ball

Dampak atau manfaat yang dapat diambil dari pengenalan kembali bahasa daerah pada anak-anak sejak dini adalah: pertama, bahasa daerah terhindar dari kepunahan karena

Secara umum, penelitin ini bertujuan untuk memeroleh gambaran tentang: Manajemen Pengembangan Human Capital Tenaga Kependidikan Menuju Perguruan Tinggi Unggul, di lingkungan