• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jurnalistik berasal dari bahasa inggris yaitu “journalistic” yang memiliki arti mengenai kewartawanan. Namun bila dikaji lebih dalam, jurnalistik merupakan kata yang berasal dari bahasa latin Acta Diurna yang berarti catatan harian (Wahjuwibowo, 2015, p. 1). Pada awalnya jurnalistik memang bersifat harian, serta berita-berita yang dikemas pun disampaikan setiap hari. Kemudian berkembang pesat pada tahun 1960-an dengan munculnya jurnalistik baru yaitu penyampaian pesan atau berita menuruti gaya prosa. Lalu setelah munculnya komputer dan internet, munculah Cyber Jurnalistik yaitu jurnalistik yang menggunakan jaringan internet dalam menyusun dan menyebarluaskan berita atau pesan (Wahjuwibowo, 2015, p. 4)

Menurut Adinegoro dikutip dalam (Widarmanto, 2017, p. 42), jurnalistik merupakan kepandaian mengarang yang pokoknya memberikan perkabaran pada masyarakat dengan selekas-lekasnya agar tersiar seluas-luasnya. Selanjutnya Astrid S. Susanto menyebutkan bahwa jurnalistik adalah kegiatan pencatatan atau pelaporan serta penyebaran mengenai kejadian yang terjadi sehari-hari. Onong Uchjana E. menyebutkan bahwa jurnalistik merupakan teknik mengelola berita mulai dari mendapatkan bahan sampai kepada menyebarluaskannya kepada masyarakat. Lalu hasil yang dimunculkan dari kegiatan jurnalistik adalah tersebarnya berita atau artikel yang mengandung informasi bagi khalayak melalui media massa.

Berita merupakan kata yang berasal dari bahasa Sansekerta yaitu vrit (ada atau terjadi) atau vritta (kejadian atau peristiwa). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pun menyebutkan bahwa berita merupakan laporan tercepat mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat. Sedangkan menurut (Kusumanigrat, 2005, p.

39) berita merupakan sesuatu atau seseorang yang dipandang oleh media merupakan subjek yang layak untuk diberitakan dan biasanya subjek tersebut merupakan seseorang atau sesuatu yang sedang menjadi sorotan atau perhatian

(2)

2 masyarakat umum. Oleh dari itu media akan menyajikannya dalam berita yang menjadi topik utama dalam masyarakat.

Media massa merupakan media yang diperuntukkan untuk massa. Dalam ilmu jurnalistik, media massa berfungsi untuk menyiarkan berita atau informasi.

Menurut Undang-Undang Pokok Pers pasal 1 ayat (1), pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengelola, dan menyampaikan sebuah informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta berupa data grafik yang disalurkan melalui media cetak, media elektronik, dan segala jenis media yang tersedia (Widarmanto, 2017, pp. 9-10). Secara umum, fungsi media massa adalah untuk memberikan informasi, mendidik, menghibur, memengaruhi, memberikan respons sosial, serta menjadi penghubung yang tidak dapat dilakukan secara perseorangan (Widarmanto, 2017, p. 11).

Pada umumnya, produk jurnalistik yang dihasilkan oleh seorang wartawan dapat digolongkan menjadi tiga bagian yaitu berita, non-berita, dan juga foto jurnalistik. Kelompok berita terdiri dari berita lempang (straight news), berita bertafsir, berita berkedalaman, dan lainnya. Untuk non-berita terdiri dari artikel, feature, tajuk rencana, pojok, karikatur, dan surat pembaca. Selanjutnya, foto jurnalistik yang terbagi menjadi foto berita dan human interest. Lalu dengan munculnya internet, ragam berita yang dihasilkan dapat dimasukan kedalam produk Cyber Journalistic (Wahjuwibowo, 2015, p. 6).

Perbedaan penulisan pada berita dan non-berita yaitu pada cara mengungkapkan fakta. Dalam berita, fakta diungkapkan sebagaimana adanya karena fakta itu suci dan murni. Jika ada opini pun, maka perlu ada perbedaan yang jelas antara fakta dan opini dalam sebuah berita yang dibuat. Sedangkan pada non-berita, fakta disampaikan setelah diolah oleh akal budi penulis. Jadi yang dimuat dalam tulisan non-berita sebenarnya adalah opini penulis atas fakta yang telah dibacanya (Wahjuwibowo, 2015, p. 6).

Seiring perkembangan zaman, teknologi dan informasi pun semakin berkembang pesat. Teknologi membuat komunikasi dan informasi bergerak lebih

(3)

3 luas, terasa cepat dan tak berjarak. Media massa bukan lagi hanya meliputi koran, televisi, radio, dan majalah. Namun, saat ini munculah media baru yang berbasis internet yaitu media online (Houtman, Tanrun, & Natsir, 2016, p. 69). Media baru telah mencakup seperangkat teknologi komunikasi dengan berbagai terapan yang semakin berkembang dan beragam. McQuail menjelaskan, bahwa “Media Baru atau New Media adalah berbagai perangkat teknologi komunikasi yang berbagi ciri yang sama yang mana selain baru dimungkinkan dengan digitalisasi dan ketersediaannya yang luas untuk penggunaan pribadi sebagai alat komunikasi”

(McQuail, 2011, p. 43).

Dalam buku Teori Komunikasi Massa (McQuail, 2011, p. 43) ciri yang paling utama dari media baru adalah memiliki saling keterhubungan antar media, memiliki akses yang lebih mudah terhadap khalayak individu sebagai penerima maupun pengirim pesan, interaktif, terdapat di mana-mana dan mudah dijangkau, serta memiliki kegunaan yang beragam. Media baru lebih mengabaikan batasan yang ada seperti batasan percetakan dan penyebaran informasi melalui penyiaran (McQuail, 2011, p. 151). Dalam media konvensional, informasi yang bergerak lebih lambat dan membutuhkan waktu untuk penyebarannya. Namun dalam media baru semua mengalir lebih cepat dan media baru pun menyajikan kelebihan itu dapat terjadinya komunikasi terhadap banyak pihak. Jadi komunikasi yang terjalin bukan hanya satu arah tetapi masyarakat pun dapat memberikan feedback atas suatu informasi.

Terdapat beberapa perubahan yang signifikan pula dari pergantian media konvensional ke media baru yaitu digitalisasi dan konvergensi semua aspek media, konektivitas jejaring yang semakin meningkat, mobilitas pada delokasi pengiriman dan penerimaan pesan, adaptasi dari publikasi dan peran-peran khalayak. Munculnya beragam bentuk baru dari media sebagai pintu masuk untuk mengakses informasi pada website, serta fragmentasi dan kaburnya institusi media (McQuail, 2011, p. 152). Kemunculan media baru ikut mengambil andil sebuah perubahan pada pola komunikasi masyarakat. Media baru yaitu internet, sangat mempengaruhi cara individu berkomunikasi dengan individu lainnya. Internet saat

(4)

4 ini sudah hadir menjadi pemenuhan kebutuhan manusia dalam berkomunikasi dan memperoleh informasi.

Lalu, media daring memiliki berbagai macam rubrik yang dapat dibaca oleh para pembaca dengan minat dan keinginan memperoleh informasi dari masing-masing pembaca. Rubrik merupakan pembagian jenis tulisan dalam media yang membahas suatu aspek tertentu ragam rubrik yang umum dimiliki oleh media daring adalah news, ekonomi, politik, kesehatan, teknologi, lifestyle, dan yang lainnya. Salah satu rubrik yang menarik perhatian masyarakat adalah rubrik lifestyle atau gaya hidup. Konten yang disajikan dalam rubrik ini lebih

disampaikan secara lembut atau yang biasa disebut dengan soft news.

Hadirnya rubrik lifestyle dapat membuat lebih seimbang isi dari sebuah media agar para pembaca tidak jenuh dalam membaca berita yang berbau ekonomi, politik, hukum, dan lainnya yang membahas mengenai berbagai konflik.

Rubrik lifestyle hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dalam memperoleh informasi mengenai kehidupan mereka. Permasalahan tersebut membuat hadirnya warna jurnalisme baru yaitu jurnalisme lifestyle. Selain untuk memberikan informasi seputar gaya hidup, jurnalisme gaya hidup juga menjadi ruang bagi para pengiklan. Bentuk iklan yang biasa dilakukan seperti mengundang media-media dalam konfrensi pers sebuah merek atau acara. Sehingga, dalam penulisan secara tidak langsung para pengiklan sudah dapat melakukan promosi secara gratis kepada para pembaca media tersebut.

Kejenuhan masyarakat akan informasi mengenai konflik kepentingan para penguasa atau informasi yang terlalu serius, akhir masyarakat pun memilih untuk mengakses informasi mengenai gaya hidup karena lebih dekat dengan keseharian.

Sebagian masyarakat pun mulai berpaling kepada informasi yang lebih ringan dan akhirnya media pun mempertimbangkan hal tersebut sebagai target pasar utama untuk meningkatkan rating. Media pun ikut melihat dinamika yang berkembang dalam masyarakat tersebut. Media mencoba beradaptasi dengan menyesuaikan apa yang disenangi oleh masyarakat. Hal tersebut pun dilakukan untuk mengembangkan media karena media bukan hanya tumbuh dari sisi idealisme yang dimilikinya tetapi dari kepentingan bisnis juga (Marwan, 2015, p. 7).

(5)

5 Menurut Marwan dalam “Jurnalisme Gaya Hidup, Sekadar Memenuhi Tuntutan Pasar”, hadirnya jurnalisme gaya hidup merupakan tuntutan masyarakat yang turut didukung juga oleh kebutuhan para pengiklan. Hal tersebut terbukti dengan adanya iklan-iklan yang ada dalam penulisan pada rubrik lifestyle.

Walaupun hal tersebut terjadi secara tidak langsung, tetapi itu menyebabkan terjadinya hubungan timbal balik yang baik bagi media, pengiklan, maupun masyarakat sebagai konsumen (Marwan, 2015, p. 8). Berbeda dengan jurnalisme mainstream yang menempatkan stakeholder dan decision maker sebagai pasar utama, tetapi yang menjadi sasaran utama bagi pemberitaan gaya hidup adalah masyarakat sebagai konsumen. Format penulisan dalam jurnalisme gaya hidup pun disajikan dan disesuaikan dengan karakter para pembaca yang menjadi target pasarnya (Marwan, 2015, p. 3).

Hadirnya pemberitaan gaya hidup yang menyeimbangakan pemberitaan membuat penulis tertarik untuk lebih mendalami berbagai ilmunya dan juga ingin terjun langsung dalam menjalankan tugas sebagai jurnalis gaya hidup. Pada akhirnya penulis milih media daring IDN Times sebagai tempat penulis untuk memahami lebih lagi dalam bertugas sebagai jurnalis gaya hidup. IDN Times juga menjadi salah satu media daring yang masuk dalam 50 situs yang sering dikunjungi masyarakat Indonesia dalam Alexa.com.

Gambar 1.1 Peringkat IDN Times dalam Alexa.com di Indonesia

Sumber Gambar: Alexa.com

(6)

6 Gambar 1.1 menunjukkan bahwa IDN Times menjadi salah satu media yang sering diakses oleh masyarakat Indonesia dan menjadi peringkat ke 14 dari 50 situs yang suka dikunjungi oleh masyarakat. Rating ini penulis ambil pada Desember 2019.

Penulis juga tertarik melakukan kerja magang di IDN Times karena tujuannya untuk menjadi suara dari Milenials dan Generasi Z. Topik-topik yang diangkatnya pun selalu terbaru dan kekinian sesuai dengan tujuan para pembacanya. IDN Times juga memiliki keunikan dalam menyebut rubrik gaya hidup. Jika kebanyakan media menyebut rubrik gaya hidup adalah lifestyle, tetapi IDN Times menyebutnya dengan life saja. Rubriknya pun dibuat dengan memabahas gaya hidup yang lebih terbatas. Jika penulis mengamati beberapa media yang memiliki rubrik yang sama, media lain lebih membahas secara meluas dan membahas pula mengenai makanan, travelling, kesehatan, dan lainnya.

Namun, IDN Times lebih membatasinya dan hanya membahas mengenai wanita yang meliputi kecantikan dan pakaian, keluarga, karir, edukasi, karya seni, inspirasi, serta hubungan.

IDN Times memiliki rubrik tersendiri untuk bagian makanan, travelling, kesehatan, pria, dan lainnya. Sehingga IDN Times lebih menyajikan informasi sesuai dengan pembagian rubrik yang lebih detail. Rubrik life pada IDN Times juga memiliki program tersendiri yaitu #AKUPEREMPUAN. Program ini membahas mengenai peremnpuan-perempuan yang dapat mengispirasi para pembaca milenial dan Generasi Z. Tulisan yang diangkat bukan hanya mengenai perempuan-perempuan dengan pekerjaan tertentu saja, tetapi setiap perempuan yang berkarya dan dapat mengispirasi di bidangnya masing-masing

(7)

7 Gambar 1.2 Halaman Utama Rubrik Life IDN Times

Sumber: www.idntimes.com

Gambar 1.2 menunjukkan halaman utama rubrik Life dalam IDN Times yang memiliki sub-rubrik lagi yaitu Inspiration yang membahas mengenai informasi yang dapat memberikan inspirasi kepada para pembaca, seperti hasil- hasil liputan lapangan, pembahasan zodiak, hal-hal yang dapat dipraktikan sehari- hari, dan lainnya. Selanjutnya adalah Relationship yang membahas mengenai kehidupan percintaan dan tip-tip untuk menjalankan hubungan. Lalu Women, membahas mengenai perempuan seperti tokoh perempuan, gaya busana, make up, tip-tip bagi kehidupan perempuan, dan lainnya.

Lalu Family, pembahasan mengenai keluarga. Education yaitu mengenai pendidikan seperti tip tes beasiswa, referensi beasiswa, pembelajaran bahasa, serta bagaimana menghadapi kehidupan pendidikan seperti sekolah dan universitas.

Selanjutnya adalah Career membahas mengenai pekerjaan, seperti bagaimana menghadapi rekan-rekan kerja, bagaimana menghadapi interview kerja, dan lainnya. Dan yang terakhir adalah DIY (Do It Yourself) merupakan artikel yang berisikan penjelasan cara-cara membuat suatu benda atau apapun yang dapat dikerjakan sendiri di rumah.

Hal yang unik juga ditawarkan IDN Times dengan melakukan penulisan secara listicle atau berupa poin-poin dalam menjabarkan isinya. Sehingga IDN

(8)

8 Times menawarkan kemudahan bagi para pembacanya agar lebih bisa membaca secara cepat tetapi tetap menangkap isi dari tulusan tersebut. Sesuai dengan visi IDN Times untuk menjadi suara Milenials dan Gen Z. Maka penulisan secara listicle itu membantu para milenials dan Gen Z yang terkadang malas untuk membaca tulisan yang terlalu panjang. Dalam rubrik life pada umumnya tulisan diisi dengan lima listicle atau lebih dan sembilan listicle untuk artikel foto.

1.2 Tujuan Kerja Magang

Dalam melakukan kerja magang di IDN Times selama 4 bulan, penulis memiliki beberapa tujuan yaitu:

 Untuk melihat dan mengamati secara langsung bagaimana seorang jurnalis mengolah sebuah inromasi untuk dituangkan pada tulisan dan juga memahami bagaimana sebuah media melakukan pemberitaan dan memperoleh informasi.

 Memperoleh pengalaman, pengetahuan, networking, serta mengasah kemampuan dalam menulis khususnya dalam rubrik life.

1.3 Waktu dan Prosedur Kerja Magang

1.3.1 Waktu Pelaksanaan Kerja Magang

Penulis melaksanakan kerja magang ini selama 60 hari sejak 5 Agustus 2019 hingga 30 November 2019. Dalam satu minggu penulis bekerja selama 4-5 hari. Pada awalnya hari kerja penulis pada Senin hingga Jumat, tetapi dikarenakan proses kelas yang dilaksanakan pada Kamis, maka hari kerja penulis menjadi Senin-Rabu dan Jumat-Sabtu.

Namun jika terdapat agenda liputan pada hari minggu maka penulis melaksanakan waktu kerja pada hari minggu dan dapat mengambil hari libur pengganti pada hari lain.

Jam kerja yang harus dipenuhi oleh penulis adalah pada pukul 09.00-17.00 WIB. Namun terkadang waktu tidak menentu, jika penulis mendapatkan waktu untuk melakukan liputan di malam hari, maka penulis diizinkan untuk datang lebih siang ke kantor. Dan jika penulis

(9)

9 mendapatkan waktu liputan ditengah-tengah hari seperti 14.00-16.00 WIB, maka penulis juga diizinkan untuk langsung pulang dan tidak perlu kembali ke kantor.

1.3.2 Prosedur Pelaksanaan

Melaksanakan kerja magang di IDN Times bermula saat penulis mengirimkan lamaran ke beberapa media di Jakarta sejak Juni 2019.

Dalam waktu satu bulan, pihak IDN Times pun menghubungi penulis melalui telepon yang bertujuan memanggil untuk memasuki tahap wawancara. Setelah mengatur jadwal untuk melakukan wawancara, akhirnya proses wawancara berlangsung pada tanggal 12 Juli 2019.

Proses wawancara berlangsung di kantor IDN Times, Jl. Palmerah Utara No.62A, Jakarta pukul 10.00 WIB. Saat wawancara, penulis ditanyakan mengapa memilih IDN Times dan juga mencari tahu mengenai beberapa pengalaman yang penulis tuliskan pada CV. Setelah selesai proses wawancara, pada sore sekitar pukul 16.00 WIB penulis kembali dihubungi untuk melakukan proses ujian menulis dengan waktu 1x24 jam yaitu menuliskan dua buah artikel dengan tema career dan education sesuai dengan sub rubrik yang ada dalam rubrik life IDN Times.

Setelah melakukan ujian menulis, seminggu kemudian penulis kembali dihubungi dan mendapatkan konfirmasi bahwa penulis resmi diterima magang di IDN Times sebagai reporter dan creative writer dalam rubrik life. Penulis resmi melakukan kerja magang di IDN Times pada 5 Agustus 2019. Setelah diterima dan mendapatkan surat dari pihak IDN Times, penulis juga langsung memproses keperluan magang ke pihak kampus.

Pertama penulis melakukan pengajuan KM-01, setelah disetujui oleh Kepala Program Studi lalu penulis pun mendapatkan surat KM-02 untuk diteruskan ke pihak IDN Times sebagai bentuk resmi bahwa benar mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara yang sedang melakukan kerja magang. Selanjutnya penulis pun melanjutkan untuk mengurus KM-

(10)

10 03 ke bagian BAAK untuk memperoleh absensi serta data-data lainnya yang harus dipenuhi hingga KM-07.

Pada hari pertama magang, penulis baru dibuatkan akun untuk dapat memasukan tulisan ke dalam sebuah web yang nantinya akan diedit kembali oleh editor. Selama proses kerja magang penulis mendapatkan tugas dari editor rubrik life bagian Jakarta yaitu Febriyanti Revitasari.

Penulis diberikan tugas untuk melakukan liputan lapangan atau membuat sebuah artikel. Selain itu penulis juga ikut mencari ide tulisan yang nantinya akan diberikan kepada editor dan menunggu kepastian apakah ide tersebut dapat dilanjutkan untuk dibuat tulisan atau tidak. Jika editor setuju terhadap ide tersebut, maka penulis dapat melakukan proses selanjutnya yaitu mencari informasi serta merangkumnya dalam sebuah tulisan.

Selanjutnya dalam proses kerja magang ini juga penulis memiliki dosen pembimbing magang untuk membantu jalannya proses pembuatan laporan magang ini. Penulis mulai melakukan bimbingan magang dengan Pak Bobi Guntarto sejak 3 September 2019. Bimbingan magang dilakukan sekurangnya sebanyak empat kali untuk melakukan konsultasi dalam penulisan laporan magang ini. Serta laporan magang ini akan dipertanggungjawabkan dalam sidang yang akan dilaksanakan Januari 2020.

Gambar

Gambar 1.1 Peringkat IDN Times dalam Alexa.com di Indonesia
Gambar  1.2  menunjukkan  halaman  utama  rubrik  Life  dalam  IDN  Times  yang  memiliki  sub-rubrik  lagi  yaitu  Inspiration  yang  membahas  mengenai  informasi  yang  dapat  memberikan  inspirasi  kepada  para  pembaca,  seperti   hasil-hasil liputan

Referensi

Dokumen terkait

anita usia subur - cakupan yang tinggi untuk semua kelompok sasaran sulit dicapai ;aksinasi rnasai bnntuk - cukup potensial menghambat h-ansmisi - rnenyisakan kelompok

Dalam rangka memberikan jaminan mutu atas pelaksanaan abdimas, dilakukan proses monitoring dan evaluasi oleh LPPM melalui staf PPM dan/atau key person dari jurusan yang

Pemodelan penyelesaian permasalahan penjadwalan ujian Program Studi S1 Sistem Mayor-Minor IPB menggunakan ASP efektif dan efisien untuk data per fakultas dengan mata

Pendekatan dapat diartikan sebagai metode ilmiah yang memberikan tekanan utama pada penjelasan konsep dasar yang kemudian dipergunakan sebagai sarana

Audit, Bonus Audit, Pengalaman Audit, Kualitas Audit. Persaingan dalam bisnis jasa akuntan publik yang semakin ketat, keinginan menghimpun klien sebanyak mungkin dan harapan agar

Perbandingan distribusi severitas antara yang menggunakan KDE dengan yang menggunakan suatu model distribusi tertentu dilakukan untuk melihat secara visual, manakah dari

61 Dari pernyataan-pernyataan di atas, dapat dilihat bahwa dilema yang Jepang alami pada saat pengambilan keputusan untuk berkomitmen pada Protokol Kyoto adalah karena

2011 sangat memberi peluang optimalisasi diplomasi Indonesia dalam berperan memecahkan berbagai masalah yang ada baik di dalam negeri maupun di dalam kawasan