• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM MENENTUKAN STUDI LANJUT SISWA. Rois Husnur Ridho SMP Negeri 6 Sukoharjo, Jawa Tengah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENINGKATAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM MENENTUKAN STUDI LANJUT SISWA. Rois Husnur Ridho SMP Negeri 6 Sukoharjo, Jawa Tengah"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM MENENTUKAN STUDI LANJUT SISWA

Rois Husnur Ridho

SMP Negeri 6 Sukoharjo, Jawa Tengah Email: [email protected]

Abstrak : Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan peningkatan dukungan keluarga dalam menentukan studi lanjut siswa kelas IX SMP Negeri 6 Sukoharo.

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi pustaka dari sumber-sumber pustaka yang mendukung serta berkaitan dengan penelitian sebagai metodologi penyelesaiannya. Sehingga peningkatan dukungan keluarga dalam menentukan studi lanjut dapat terbangun melalui teori- teori yang sudah ada sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan keluarga adalah suatu bentuk hubungan interpersonal yang meliputi sikap, tindakan dan penerimaan terhadap anggota keluarga, sehingga anggota keluarga merasa ada yang memperhatikannya. Dukungan sosial adalah strategi penting yang harus ada dalam masa stress bagi keluarga. Terdapat empat dimensi dari dukungan keluarga yaitu: Pertama, Dukungan emosional berfungsi sebagai pelabuhan istirahat dan pemulihan serta membantu penguasaan emosional serta meningkatkan moral keluarga. Kedua, Dukungan informasi terjadi dan diberikan oleh keluarga dalam bentuk nasehat, saran dan diskusi tentang bagaimana cara mengatasi atau memecahkan masalah yang ada. Ketiga, Dukungan instrumental merupakan dukungan yang diberikan oleh keluarga secara langsung yang meliputi bantuan material. Keempat, Dukungan penghargaan terjadi melalui ekspresi penghargaan yang positif melibatkan pernyataan setuju dan panilaian positif terhadap ide-ide, perasaan dan performa orang lain yang berbanding positif antara individu dengan orang lain. Sehingga dalam studi lanjutpun seorang siswa harus mendapatkan dukungan keluarga dari berbagai aspek atau dimensi terutama bagi siswa kelas IX SMP Negeri 6 Sukoharo. Mereka dapat melanjutkan ke SMA, SMK, atau MA sesuai dengan bakat dan minat, keluarga harus mendukung sepenuhnya pilihan mereka.

Kata Kunci: dukungan keluarga, studi lanjut

Abstract : This study aims to describe an increase in family support in determining further studies of class IX students of SMP Negeri 6 Sukoharo. This type of research is qualitative research using literature study methods from library sources that support and are related to research as a solution methodology. So that increasing family support in determining further studies can be built through pre-existing theories. The results of the study show that family support is a form of interpersonal relations that includes attitudes, actions and acceptance of family members, so that family members feel someone is paying attention. Social support is an important strategy that must be in a time of stress for the family. There are four dimensions of family support, namely: First, Emotional support serves as a port of rest and recovery and helps emotional mastery and increases family morale. Second, information support occurs and is given by the family in the form of advice, advice and discussion on how to overcome or solve existing problems.

Third, instrumental support is directly provided by family support which includes

(2)

material assistance. Fourth, award support takes place through positive appreciation expressions that involve agreeing statements and positive judgments on other people's ideas, feelings and performance that are positively proportional to individuals and others. So that in further studies a student must get family support from various aspects or dimensions, especially for class IX students of SMP Negeri 6 Sukoharo. They can continue to high school, vocational, or MA according to their talents and interests, the family must fully support their choices.

Keywords: family support, further study

PENDAHULUAN

Setiap manusia pastinya membutuhkan dukungan dari orang lain dalam menggapai setiap tujuan dan aktifitas yang dia lakukan. Keluarga memiliki fungsi strategis di dalam pertumbuhan serta perkembangan pribadi yang dimiliki setiap individu. Fungsi dan peran orang tua merupakan komponen yang sangat penting dalam pendidikan anak-anaknya.

Dukungan dari keluarga memiliki pengaruh sangat kuat dalam membantu seorang remaja dalam menentukan keputusan pada saat memilih studi lanjut. Myers (1992), berpendapat bahwa dukungan dari orang tua biasanya didapatkan dari hubungan yang hangat dengan orang tua, dan dari hubungan yang baik dengan orang tuanya itu memberikan dukungan yang sangat positif bagi individu dalam menjalin hubungan dengan teman dan lingkungan sekitar dengan menghasilkan hubungan yang baik pula.

Keluarga dapat memberikan dukungan kepada mereka dalam berbagai bentuk bantuan baik secara emosional, instrumental, informatif, penghargaan terhadap seorang remaja untuk melakukan penyesuaian secara adaptif selama masa-sama belajarnya tersebut. Bantuan tersebut akan dapat dirasakan oleh seorang remaja, ketika menentukan berbagai pilihan tentang bidang keilmuan yang nantinya akan ditekuni dalam studi lanjut sehingga mampu melakukan perilaku yang sesuai dengan dirinya dan lingkungan sosialnya nantinya.

Menurut Santrock (2003), dimana Santrock menjelaskan bahwa kemampuan dalam membuat keputusan adalah ciri lain yang tidak sepenuhnya terbangun pada kaum muda, pengambilan keputusan secara luas tentang karir, nilai-nlai, keluarga dan hubungan, serta tentang gaya hidup. Orang tua diharapkan senantiasa memberikan berbagai bimbingan yang mengarah pada motivasi belajar dengan memperhatikan berbagai kebutuhan anaknya dalam proses belajar, sehingga apa yang telah dicita-citakan oleh orang tua terhadap anaknya dapat dicapai serta memberikan dukungan, baik berupa dukungan moral maupun dukungan material terhadap berbagai kebutuhan belajar yang diperlukan oleh anak-anaknya.

Program tindak lanjut merupakan lanjutan dari program layanan penempatan, karena program ini berguna bagi siswa pada dua tingkatan perkembangannya, yaitu pada waktu pendaftaran diri masuk ke sekolah dan pada waktu meninggalkan sekolah. Karena itu Trexler membagi layanan tindak lanjut menjadi dua, yaitu program tindak lanjut bagi siswa disekolah dan bagi siswa yang akan meninggalkan sekolah. Program tindak lanjut bagi siswa yang masih disekolah sangan berguna untuk mengamati sejauh mana layanan penempatan dan konseling telah berhasil bagi siswa. Program tindak lanjut ini cukup kompleks dan membutuhkan banyak waktu. Dalam program ini pembimbingan dapat membantu konseli dapat melaksanakan keputusannya atau melaksanakan rencananya.

Siswa dalam proses menentukan pilihan studi lanjutnya tersebut diharapkan dapat mempertahankan serta meningkatkan motivasi belajar dengan senantiasa belajar semakin lebih giat dengan melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan yang dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya tersebut guna meningkatkan keahlian atau skill.

(3)

KAJIAN TEORI Dukungan Keluarga

Dukungan keluarga adalah suatu bentuk hubungan interpersonal yang melindungi seseorang dari efek setres yang buruk (Kaplan dan Sadock, 2002). Dukungan keluarga menurut Fridman (2010) adalah sikap, tindakan penerimaan keluarga terhadap anggota keluargannya, berupa dukungan informasional, dukungan penilaian, dukungan instrumental dan dukungan emosional. Jadi dukungan keluarga adalah suatu bentuk hubungan interpersonal yang meliputi sikap, tindakan dan penerimaan terhadap anggota keluarga, sehingga anggota keluarga merasa ada yang memperhatikannya. Jadi dukungan sosial keluarga mengacu kepada dukungan-dukungan sosial yang dipandang oleh anggota keluarga sebagai sesuatu yang dapat diakses atau diadakan untuk keluarga yang selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan (Erdiana, 2015).

Menurut Caplan (1974) dalam Friedman (2010) terdapat tiga sumber dukungan sosial umum, sumber ini terdiri atas jaringan informal yang spontan: dukungan terorganisasi yang tidak diarahkan oleh petugas kesehatan professional, dan upaya terorganisasi oleh professional kesehatan. Dukungan sosial keluarga mengacu kepada dukungan-dukungan sosial yang di pandang oleh anggota keluarga sebagai sesuatu yang dapat diakses atau diadakan untuk keluarga (dukungan sosial bisa atau tidak digunakan, tetapi anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan). Dukungan sosial keluarga dapat berupa dukungan sosial keluarga internal, seperti dukungan dari suami/istri atau dukungan dari saudara kandung atau dukungan sosial keluarga eksternal (Friedman, 1998)

Tujuan Dukungan Keluarga

Sangatlah luas diterima bahwa orang yang berada dalam lingkungan sosial yang suportif umumnya memiliki kondisi yang lebih baik dibandingkan rekannya yang tanpa keuntungan ini. Lebih khususnya, karena dukungan sosial dapat dianggap mengurangi atau menyangga efek serta meningkatkan kesehatan mental individu atau keluarga secara langsung, dukungan sosial adalah strategi penting yang harus ada dalam masa stress bagi keluarga (Friedman, 2010). Dukungan sosial juga dapat berfungsi sebagai strategi pencegahan guna mengurangi stress akibat negatifnya (Roth, 1998). Sistem dukungan keluarga ini berupa membantu berorientasi tugas sering kali diberikan oleh keluarga besar, teman, dan tetangga. Bantuan dari keluarga besar juga dilakukan dalam bentuk bantuan langsung, termasuk bantuan financial yang terus-menerus dan intermiten, berbelanja, merawat anak, perawatan fisik lansia, melakukan tugas rumah tangga, dan bantuan praktis selama masa krisis (Friedman, 2010).

Jenis Dukungan Keluarga

Menurut Friedman (1998), menyatakan bahwa keluarga berfungsi sebagai sistem pendukung bagi anggotanya. Anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung, selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan. Terdapat empat dimensi dari dukungan keluarga yaitu:

1. Dukungan emosional berfungsi sebagai pelabuhanistirahat dan pemulihan serta membantu penguasaan emosional serta meningkatkan moral keluarga (Friedman, 2010). Dukungan emosianal melibatkan ekspresi empati, perhatian, pemberian semangat, kehangatan pribadi, cinta, atau bantuan emosional. Dengan semua tingkah laku yang mendorong perasaan nyaman dan mengarahkan individu untuk percaya bahwa ia dipuji, dihormati, dan dicintai, dan bahwa orang lain bersedia untuk memberikan perhatian (Sarafino, 2011).

2. Dukungan informasi, keluarga berfungsi sebagai sebuah kolektor dan disseminator (penyebar) informasi tentang dunia (Friedman, 1998). Dukungan informasi terjadi dan diberikan oleh keluarga dalam bentuk nasehat, saran dan diskusi tentang bagaimana cara mengatasi atau memecahkan masalah yang ada (Sarafino, 2011).

(4)

3. Dukungan instrumental, keluarga merupakan sebuah sumber pertolongan praktis dan konkrit (Friedman, 1998). Dukungan instrumental merupakan dukungan yang diberikan oleh keluarga secara langsung yang meliputi bantuan material seperti memberikan tempat tinggal, memimnjamkan atau memberikan uang dan bantuan dalam mengerjakan tugas rumah sehari-hari (Sarafino, 2011).

4. Dukungan penghargaan, keluarga bertindak (keluarga bertindak sebagai sistem pembimbing umpan balik, membimbing dan memerantai pemecahan masalah dan merupakan sumber validator identitas anggota (Friedman, 2010). Dukungan penghargaan terjadi melalui ekspresi penghargaan yang positif melibatkan pernyataan setuju dan panilaian positif terhadap ide-ide, perasaan dan performa orang lain yang berbanding positif antara individu dengan orang lain (Sarafino, 2011).

Manfaat Dukungan Keluarga

Dukungan sosial keluarga adalah sebuah proses yang terjadi sepanjang masa kehidupan, sifat dan jenis dukungan sosial berbedabeda dalam berbagai tahap-tahap siklus kehidupan.

Namun demikian, dalam semua tahap siklus kehidupan, dukungan sosial keluarga membuat keluarga mampu berfungsi dengan berbagai kepandaian dan akal. Sebagai akibatnya, hal ini meningkatkan kesehatan dan adaptasi keluarga (Friedman, 1998). Wills (1985) dalam Friedman (1998), menyimpulkan bahwa baik efek-efek penyangga (dukungan sosial menahan efek-efek negatif dari stres terhadap kesehatan) dan efek-efek utama (dukungan sosial secara langsung mempengaruhi akibat-akibat dari kesehatan) ditemukan. Sesungguhnya efek-efek penyangga dan utama dari dukungan sosial terhadap kesehatan dan kesejahteraan boleh jadi berfungsi bersamaan.

Keluarga

Menurut Duval, keluarga merupakan sekumpulan dari orang yang dihubungkan oleh suatu ikatan perkawinan, proses adopsi, atau kelahiran yang bertujuan menciptakan serta mempertahankan sebuah budaya umum, meningkatkan perkembangan secara fisik dan mental, emosional dan sosial dari tiap anggota. Iqbal, (2006) Banyaknya ahli menguraikan pengertian tentang keluarga sesuai dengan perkembangan sosial masyarakat. Sedangkan menurut WHO (1969), Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah adopsi atau perkawinan.

Dari uraian diatas menunjukan bahwa keluarga juga merupakan sistem. Sebagai sistem keluarga mempunyai anggota yaitu: ayah, ibu, dan anak atau semua individu yang ditinggal di dalam rumah tangga tersebut. Anggota keluarga tersebut saling berinteraksi,intrerelasi,dan interdepent untuk mencapai tujuan bersama. Keluarga merupakan sistem yang terbuka sehingga dapat dipengaruhi oleh supra system yaitu: lingkungan atau masyarakat dan sebaliknya sebagai sub system dari lingkungan atau masyarakat, keluarga dapat mempengarruhi masyarakat (supra system) oleh karena itu betapa pentingnya peran dan fungsi keluara dalam membentuk manusia sebagai anggota masyarakat yang sehat bio-psiko- sosial-spritual. Jadi sangatlah tepat bila keluarga sebagi titik sentral pelayanan keperawatan.

Diyakini bahwa keluarga yang sehat akan mempunyai anggota yang sehat dan mewujudkan masyarakat yang sehat.

Fungsi Keluarga Kaitannya Pendidikan dan Sosial

Keberadaan keluarga pada umunya adalah untuk memenuhi fungsi-fungsi keluarga.

Fungsi keluarga, berbeda sesuai dengan sudut pandan terhadap keluarga. Fungsi keluarga, yang disusun oleh Friedman berikut ini dijelaskan fungsi keluarga dari Depkes RI dan Friedman (Andarmoyo, 2012): Menurut (PP No.21 Th.1994 dan UU No. 10 Tahun 1992) Keluarga merupakan suatu tempat pendidikan yang paling utama dan pertama bagi setiap

(5)

anggota keluarga yang memiliki fungsi dalam rangka meningkatkan fisik, meningkatkan mental, meningkatkan sosial, serta meningkatkan spiritual secara serasi, selaras dan seimbang.

Fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai berikut ini:

1. Menyadari, merencanakan dan menciptakan lingkungan keluarga sebagai wahana pendidikan dan sosialisasi anak yang pertama dan utama,

2. Menyadari, merencanakan dan menciptakan kehidupan keluarga sebagai pusat dimana anak dapat mencari pemecahan masalah dari konflik yang dijumpai, baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat, dan

3. Membina proses pendidikan dan sosialisasi anak tenttang hal-hal yang diperlukan untuk meningkatkan kematangan dan kedewasaan fisik dan mental, yang tidak/kurang diberikan oleh linkungan sekolah maupun masyarakat.

Studi Lanjut

Menurut Sutikna (Rahma, 2010: 172) studi lanjut adalah kelanjutan studi. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa studi lanjut adalah pendidikan sambungan atau lanjutan setelah lulus dari SD, SMP, SMA/SMK atau pendidikan yang lebih tinggi dari yang ditempuh saat ini. Pengertian sekolah lanjutan menurut KBBI adalah sekolah selepas sekolah dasar, sebelum perguruan tinggi.

Pengertian sekolah lanjutan dalam hal memasuki sekolah lanjutan tingkat atas, yaitu sekolah selepas sekolah lanjutan tingkat pertama, sebelum perguruan tinggi. Studi lanjutan yang harus ditempuh oleh siswa SMP selepas mereka menyelesaikan studinya yaitu diantaranya ada SMK, SMA, dan MA. Kegiatan studi lanjut dan merencanakan karir merupakan kegaiatn yang dialami oleh semua individu. Kegiatan ini juga merupakan salah satu dari tugas perkembangan khususnya bagi remaja.

Macam-Macam Studi Lanjut

Penelitian ini mengambil subyek siswa SMP yang nantinya akan melanjutkan studi ke jenjang sekolah menengah atas. Di jenjang sekolah menengah atas terdapat beberapa macam sekolah lanjutan (Kemendikbud, 2015) yaitu:

a. Sekolah Menengah Atas (SMA)

SMA merupakan salah satu jenis sekolah yang dapat dimasuki oleh siswa yang telah menyelesaikan studi di Sekolah Menengah Pertama (SMP). SMA mengutamakan persiapan siswa melanjutkan pendidikan pada jenjang pendidikan lebih tinggi. Dalam rangka mempersiapkan siswa memasuki perguruan tinggi, di SMA diselenggarakan program pendidikan khusus atau jurusan. Ada tiga program studi di SMA, yaitu IPA, IPS, dan Bahasa. Masing-masing program bertujuan untuk mempersiapkan siswa memasuki perguruan tinggi yang berkaitan dengna ilmu-ilmu pada program tersebut. Minat dan bakat yang dimiliki siswa juga menjadi pertimbangan atas persetujuan orangtua siswa.

b. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu jenis sekolah menengah yang dapat dimasuki siswa setelah tamat dari SMP. Siswa yang belajar di sekolah menengah kejuruan lebih banyak dibekali keterampilan untuk memasuki lapangan kerja.

Sekolah ini mempunyai penekanan pada program keahlian khusus. Ada SMK yang khusus mempelajari teknik,komputer, tata boga, kecantikan, ekonomi/ akuntansi, mesin, otomotif, dan masih banyak lagi, yang semuanya bertujuan untuk mempersiapkan calon tenaga kerja siap pakai sesuai dengan bidang dan keahlian masing-masing yang dibutuhkan dalam dunia usaha. Tidak hanya dibekali keterampilan untuk memasuki lapangan kerja saja, SMK juga mempersiapkan siswa memasuki pendidikan yang lebih tinggi, misalnya perguruan tinggi atau yang sederajat.

(6)

c. Madrasah Aliyah (MA)

Madrasah Aliyah merupakan jenjang pendidikan menengah pada pendidikan formal di Indonesia, setara denga sekolah menengah atas, yang pengelolaannya dilakukan oleh kementrian agama. Pendidikan MA ditempuh dalam waktu tiga tahun, mulai dari kelas X hingga kelas XII. Terdapat empat jurusan yaitu, IPA, IPS, Ilmu keagamaan Islam, dan Bahasa. Lulusan MA dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi umum, perguruan tinggi agama Islam, atau langsung bekerja.

METODE

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi pustaka dari sumber-sumber pustaka yang mendukung serta berkaitan dengan penelitian sebagai metodologi penyelesaiannya. Sehingga upaya meningkatkan dukungan keluarga dalam menentukan studi lanjut dapat terbangun melalui teori-teori yang sudah ada sebelumnya.

PEMBAHASAN

Sistem dukungan keluarga ini berupa membantu berorientasi tugas sering kali diberikan oleh keluarga besar, teman, dan tetangga. Bantuan dari keluarga besar juga dilakukan dalam bentuk bantuan langsung, termasuk bantuan financial yang terus-menerus dan intermiten, berbelanja, merawat anak, perawatan fisik lansia, melakukan tugas rumah tangga, dan bantuan praktis selama masa krisis (Friedman, 2010).

Dukungan keluarga adalah suatu bentuk hubungan interpersonal yang meliputi sikap, tindakan dan penerimaan terhadap anggota keluarga, sehingga anggota keluarga merasa ada yang memperhatikannya. Dukungan sosial adalah strategi penting yang harus ada dalam masa stress bagi keluarga. Terdapat empat dimensi dari dukungan keluarga yaitu: Pertama, Dukungan emosional berfungsi sebagai pelabuhan istirahat dan pemulihan serta membantu penguasaan emosional serta meningkatkan moral keluarga. Kedua, Dukungan informasi terjadi dan diberikan oleh keluarga dalam bentuk nasehat, saran dan diskusi tentang bagaimana cara mengatasi atau memecahkan masalah yang ada. Ketiga, Dukungan instrumental merupakan dukungan yang diberikan oleh keluarga secara langsung yang meliputi bantuan material. Keempat, Dukungan penghargaan terjadi melalui ekspresi penghargaan yang positif melibatkan pernyataan setuju dan panilaian positif terhadap ide-ide, perasaan dan performa orang lain yang berbanding positif antara individu dengan orang lain.

Dalam pemilihan studi lanjut seorang siswa harus mendapatkan dukungan keluarga dari berbagai aspek atau dimensi terutama bagi siswa kelas IX SMP Negeri 6 Sukoharo. Mereka dapat melanjutkan ke SMA, SMK, atau MA sesuai dengan bakat dan minat, keluarga harus mendukung sepenuhnya pilihan mereka.

SMA mengutamakan persiapan siswa melanjutkan pendidikan pada jenjang pendidikan lebih tinggi. Dalam rangka mempersiapkan siswa memasuki perguruan tinggi, di SMA diselenggarakan program pendidikan khusus atau jurusan.

Sekolah ini mempunyai penekanan pada program keahlian khusus. Ada SMK yang khusus mempelajari teknik,komputer, tata boga, kecantikan, ekonomi/ akuntansi, mesin, otomotif, dan masih banyak lagi, yang semuanya bertujuan untuk mempersiapkan calon tenaga kerja siap pakai sesuai dengan bidang dan keahlian masing-masing yang dibutuhkan dalam dunia usaha.

Madrasah Aliyah hampir sama dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), hanya saja karena dikelola di bawah kementerian agama, sehingga mata pelajaran agama akan lebih banyak dibandingkan dengan SMA atau SMK.

(7)

SIMPULAN

Dukungan keluarga adalah suatu bentuk hubungan interpersonal yang meliputi sikap, tindakan dan penerimaan terhadap anggota keluarga, sehingga anggota keluarga merasa ada yang memperhatikannya. Dukungan sosial adalah strategi penting yang harus ada dalam masa stress bagi keluarga. Terdapat empat dimensi dari dukungan keluarga yaitu: dukungan emosional, dukungan informasi terjadi dan diberikan oleh keluarga dalam bentuk nasehat, saran dan diskusi tentang bagaimana cara mengatasi atau memecahkan masalah yang ada, dukungan instrumental merupakan dukungan yang diberikan oleh keluarga secara langsung yang meliputi bantuan material, dan dukungan penghargaan terjadi melalui ekspresi penghargaan yang positif melibatkan pernyataan setuju dan panilaian positif terhadap ide-ide, perasaan dan performa orang lain yang berbanding positif antara individu dengan orang lain.

Dalam pemilihan studi lanjut seorang siswa harus mendapatkan dukungan keluarga dari berbagai aspek atau dimensi terutama bagi siswa kelas IX SMP Negeri 6 Sukoharo. Mereka dapat melanjutkan ke SMA, SMK, atau MA sesuai dengan bakat dan minat, keluarga harus mendukung sepenuhnya pilihan mereka.

DAFTAR PUSTAKA

Andarmoyo, Sulistyo. 2012. Keperawatan Keluarga Konsep Teori, Proses dan Praktik Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Erdiana, Yuyun. 2015. Dukungan Keluarga Dalam kunjungan Lansia Di posyandu lansia Di Desa Karanglo lor Kecamatan Sukerejo Kabupaten Ponorogo. KTI. Tidak diterbitkan ponorogo : Program studi D III Keperawatan Falkultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Friedman, 1998. Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC

Friedman, M. 2010. Buku Ajar Keperawatan keluarga: Riset, Teori, dan Praktek. Edisi ke-5.

Jakarta: EGC

Kaplan & Sadock. 2002. Sinopsis psikiatri jilid2. (Edisi 7). Jakarta: Binarupa Aksara.

Kemendikbud. 2015. Profil Pendidikan Dasar dan Menengah.

Myers, G. E., & Michele, T. M. (1992). The dinamics of human communication (6th ed) New York: Mc. Grow Hill Inc.

PP No.21 Th.1994 dan UU No. 10 Tahun 1992

Roth, J.H., dan Blaschke, G., 1998, Analisis Farmasi, Cetakan III, diterjemahkan oleh Kisman, S., dan Ibrahim, S., Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Sarafino, Edward P., Timothy W. Smith. 2011. Health Psychology Biopsychosocial Interactions Seventh edition. United States of America

Santrock, J. 2003. Adolescence: Perkembangan remaja. Edisi ke-6. (Alih Bahasa: Shinto B.A

& Sherly S). Jakarta: Penerbit Erlangga.

Wills, T. A. 1985. Stress, Social Support an the Buffering Hypothesis. Psychological Bulletin.

98 (2), 310-357.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Hasil korelasi Pearson dan regresi logistik faktor-faktor yang menunjukkan adanya hubungan positif terhadap akses pembiayaan dari lembaga keuangan dan

Busana yang tetap mengikuti pakem (aturan) salah satu budaya lokal yaitu Jawa tetapi tidak menyimpang dari aturan berbusana umat Islam tersebut dikonsumsi oleh para

Dengan demikian, dalam proses kegiatan belajar menjadi terhambat karena kondisi kelas yang kurang kondusif untuk pembelajaran Sosiologi karena para siswa cenderung

1. Timbulnya pengaruh faktor X4 yakni kelangkaan terhadap material di MalukuTengah adalah disebabkan karena material pokok tidak terdistribusi didalam wilayah lokasi

1. Dari hasil uji properties biodiesel Kemiri Sunan, telah didapatkan bahwa kandungan properties yang dihasilkan sebagian telah memenuhi standar dari biodiesel

yang disampaikan secara online melalui Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) untuk paket kegiatan: Pada hari ini Senin Tanggal Dua Puluh Lima Bulan Juni Tahun Dua Ribu Dua

sebuah komponen pada suatu interface; tidak bisa diedit oleh user.. Membuat Text

÷ Para sahabat lebih concern dengan menghafaz dan mempelajari Al-Qur¶an ÷ Secara umum Rasulullah saw melarang menuliskan hadits karena takut.. tercampur baur dengan ayat