• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN PROSES PRODUKSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERENCANAAN PROSES PRODUKSI"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN PROSES PRODUKSI

Leli Agustin

[email protected]

Abstrak

Perencanaan proses adalah fungsi di dalam proses manufacturing yang menetapkan proses dan parameter apa yang digunakan untuk merubah part awal menjadi part akhir, yang didahului adanya gambar teknik (Chang, 1998).

Proses planning merupakan penentuan proses perakitan dan pembuatan dan pengurutan dimana proses ini harus diselesaikan untuk menyelesaikan prosduk dari bentuk awal sampai bentuk akhir (Groover, 2001).

Kata Kunci: proses planning,perencanaan proses dan fungsi

Pendahuluan

Pengertian Perencanaan adalah cara berpikir mengenai persoalan-persoalan sosial dan ekonomi, terutama berorientasi pada masa datang, berkembang dengan hubungan antara tujuan dan keputusan – keputusan kolektif dan mengusahakan kebijakan dan program.

Beberapa ahli lain merumuskan perencanaan sebagai mengatur sumber-sumber yang langka secara bijaksana dan merupakan pengaturan dan penyesuaian hubungan manusia dengan lingkungan dan dengan waktu yang akan datang. Definisi lain dari perencanaanadalah pemikiran hari depan, perencanaan berarti pengelolaan, pembuat keputusan, suatu prosedur yang formal untuk memperoleh hasil nyata, dalam berbagai bentuk keputusan menurut sistem yang terintegrasi.

(2)

Menurut Wilson, Pengertian Perencanaan merupakan salah satu proses lain, atau merubah suatu keadaan untuk mencapai maksud yang dituju oleh perencanaan atau oleh orang/badan yang di wakili oleh perencanaan itu. Perencanaan itu meliputi : Analisis, kebijakan dan rancangan.

Pembahasan

Pengertian Perencanaan dan Pengendalian Produksi

Secara umum perencanaan dan pengendalian produksi dapat diartikan sebagai aktifitas merencanakan dan mengendalikan material masuk, proses, dan keluar dari sistem produksi sehingga permintaan pasar dapat dipenuhi dengan jumlah yang tepat, waktu yang tepat.

Sedangkan jika kita definisikan secara terpisah akan mencakup dua aktifitas yakni : 1. Perencanaan Produksi merupakan aktifitas untuk menetapkan produk yang akan diproduksi, jumlah yang dibutuhkan, kapan produk tersebut harus selesai dan sumber-sumber yang dibutuhkan.

2. Pengendalian Produksi merupakan aktifitas yang menetapkan kemampuan sumber-sumber yang digunakan dalam memenuhi rencana, kemampuan produksi berjalan sesuai rencana dan melakukan perbaikan rencana.

Adapun tujuan perencanaan dan pengendalian produksi adalah:

1. Mengusahakan agar perusahaan dapat berproduksi secara efektif dan efisien. 2. Mengusahakan agar perusahaan dapat menggunakan modal seoptimal mungkin. 3. Mengusahakan agar pabrik dapat menguasai pasar yang luas.

4. Untuk memperoleh keuntungan yang cukup bagi perusahaan.

5. Meramalkan permintaan produk yang dinyatakan dalam jumlah produk sebagai fungsi dari waktu.

6. Memonitor permintan yang aktual, membandingkannya dengan ramalan permintaan sebelumnya dan melakukan revisi atas ramalan tersebut jika terjadi penyimpangan. 7. Menetapkan ukuran pemesanan barang yang ekonomis atas bahan baku yang akan dibeli.

8. Menetapkan sistem persediaan yang ekonomis.

9. Menetapkan kebutuhan produksi dan tingkat persediaan pada saat tertentu.

10. Memonitor tingkat persediaan, membandingkannya dengan rencana persediaan, dan melakukan revisi rencana produksi pada saat yang ditentukan.

11. Membuat jadwal produksi, penugasan, serta pembebanan mesin dan tenaga kerja yang terperinci.

(3)

Tingkat perencanaan dan pengendalian produksi : 1. Perencanaan jangka panjang

Kegiatan ini meliputi peramalan usaha, perencanaan jumlah produk dan penjualan, perencanaan produksi, perencanaan kebutuhan bahan baku, dan perencanaan financial. 2. Perencanaan jangka menengah

Kegiatan ini meliputi perencanaan kebutuhan kapasitas, perencanaan kebutuhan material, jadwal induk produksi, dan perencanaan kebutuhan distribusi.

3. Perencanaan jangka pendek

Kegiatan ini meliputi penjadwalan perakitan produk akhir, perencanaan dan pengendalian input-output, pengendalian kegiatan produksi, perencanaan dan pengendalian purchase, dan manajemen proyek.

Perencanaan dan pengendalian produksi yang dilakukan adalah mencakup beberapa aktifitas sebagai berikut :

1. Peramalan kuantitas permintaan.

2. Perencanaan persediaan: jenis, jumlah, dan waktu.

3. Perencanaan kapasitas, menyusun rencana agregat, tenaga kerja, mesin, fasilitas untuk penyesuaian permintaan dengan kapasitas. Rencana agregat bertujuan untuk membuat skenario pembebanan kerja untuk mesin dan tenaga kerj (reguler, lembur, subkontrak) secara optimal untuk keseluruhan produk dan sumber daya secara terpadu. 4. Membuat jadwal induk produksi (JIP). JIP merupakan rencana terperinci mengenai "apa dan berapa unit" yang harus diproduksi pada suatu periode tertentu untuk setiap item produksi. JIP dibuat dengan cara (salah satunya) memecah (disagregat) rencana agregat ke dalam rencana produksi (apa, kapan dan berapa) yang akan direalisasikan. 5. Perencanaan pembelian/pengadaan: jenis, jumlah dan waktu.

6. Penjadwalan pada mesin dan fasilitas produksi. Penjadwalan ini meliputi urutan pengerjaan, waktu penyelesaian pesanan, prioritas pengerjaan, dan sebagainya.

7. Monitoring aktifitas produksi. 8. Pelaporan dan pendataan. Klasifikasi Sistem Tersebut:

Berdasarkan tipe produksinya, sistem produksi dapat dikelompokkan menjadi 4, yakni : 1. Engineering to Order (ETO), merupakan sistem produksi yang dilakukan bila pemesan meminta produsen untuk membuat produk yang dimulai dari proses perancangannya.

2. Assembly to Order (ATO), merupakan sistem produksi yang dilakukan bila produsen membuat desain standart yang terdiri atas beberapa komponen dan merakit suatu

(4)

kombinasi tertentu dari komponen tersebut sesuai dengan pesanan konsumen. Komponen-komponen standart tersebut biasanya dirakit untuk berbagai tipe produk. Contohnya adalah perusahaan mobil, dimana mereka menyediakan pilihan transmisi secara manual / otomatis, AC, audio, interior, ataupun engine. Komponen tersebut telah disiapkan sejak awal dan baru akan dirakit menjadi mobil utuh begitu ada pesanan dari agen.

3. Make to Order (MTO), merupakan sistem produksi yang dilakukan bila produsen membuat (memproduksi) suatu produk "jika dan hanya jika" telah menerima pesanan dari konsumen untuk produk tersebut.

4. Make to Stock (MTS), merupakan sistem produksi yang dilakukan bila produsen membuat (memproduksi) produk sebagai suatu persediaan sebelum pesanan dari konsumen diterima.

Penutup

Dalam artikel diatas memberitahukan tetang bagaimana dalam melakukan perencanaan dan merancang suatu produksi. Dan bagi setiap yang melihat artikel ini bisa membantu kalian dalam memahami tentang bagaimana perencanaan dan merancang suatu produksi Bagi yang belum mengerti dalam pembelajaran diatas dengan membaca artikel tersebut bisa mengerti dalam pembuatan dalam perencanaan dan merancang suatu produksi. Semoga dengan adanya ini bisa lebih membantu kalian yang masih belum mengerti dan paham dalam kegiatan tersebut.

(5)

Referensi

-http://rachmawatiretno.blogspot.co.id/2013/11/perancangan-proses-produksi.html -http://anaksukaweb.blogspot.co.id/2013/12/pengertian-perencanaan-dan-pengendalian.html - https://zulidamel.wordpress.com/2008/01/14/perencanaan-produksi/ -http://sariyatiningsih.blogspot.co.id/2014/11/perencanaan-produk.html - http://teorisingkat.blogspot.co.id/2013/09/perencanaan-proses.html

Biografi

Leli Agustin

Lahir 30 september 1996 di tangerang

Saat ini sedang menjalankan S1 pada salah satu Perguruan Tinggi Ilmu Komputer yang berada Di Kota Tangerang

Facebook: Leli Agustin Instagram: leliagustin Email: [email protected]

Referensi

Dokumen terkait

Dikutipnya atau dicantumkannya mengenai Fungsi Hukum Pidana yang merupakan subbab dari Hukum Pidana di Indonesia dalam Penelitian Hukum ini adalah bertujuan untuk

bermain game. Siswa memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap penggunaan perangkat TIK dalam hal ini game edukasi berbasis android sebagai media pembelajaran. Media

Mengenal nama-nama peralatan sekolah dalam bahasa arab 3.1 Mendengar ungkapan tentang alat tulis dalam bahasa Arab 3.2 Menyebutkan benda-benda tentang alat tulis dalam bahasa Arab..

Tidak ada nomor atom, keterangan wujud unsur, titik didih, titik leleh, periode dan banyak unsur yang tidak ada serta bilangan oksidasi tiap unsur.. Tabel periodik ini lebih

tidaklah tepat, karena jiwa dan sikap kewirausahaan ( entrepreneurship ) tidak hanya dimiliki oleh usahawan akan tetapi dapat dimiliki oleh setiap orang yang

2.1 Menunjukkan perilaku, disiplin, tanggung jawab, percaya diri, berani mengakui kesalahan, meminta maaf dan memberi maaf yang dijiwai keteladanan pahlawan

Penggambaran kondisi kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan 8 aspek standar pendidikan nasional, salah satunya adalah standar tenaga pendidik

Kendaraan Bermotor dan atau kepentingan yang dipertanggungkan, apabila Kendaraan Bermotor dan atau kepentingan tersebut sudah dijamin pula oleh satu atau lebih