BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Notebook merupakan perangkat teknologi tinggi yang banyak digunakan oleh berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga profesional.
Notebook mempunyai fungsi seperti home PC, namun memiliki keunggulan
berupa kepraktisan karena sifatnya yang portable.
Secara umum notebook masuk dalam industri smart connected device market. Dalam industri ini walaupun penjualan notebook diprediksi meningkat
dalam beberapa tahun ke depan namun pangsa pasar notebook turun (17,2%
menjadi 12,8%) karena kehadiran smartphone dan komputer tablet. Hal ini digambarkan oleh International Data Corporation (IDC) seperti dimuat dalam www.notebookcheck.net (2012) dalam tabel berikut.
Tabel 1.1. Industri Smart Connected Device Market Dunia 2012-2016 (Pengiriman dalam Juta Unit)
Kategori Produk
Proyeksi Jumlah Pengiriman
Pada 2016
Jumlah Pengiriman
Pada 2012
Proyeksi Pangsa Pasar Pada
2016
Pangsa Pasar
Pada 2012
Pertumbuhan 2012-2016
Desktop PC 151,0 149,2 7,2% 12,5% 1,2%
Portable PC 268,8 205,1 12,8% 17,2% 31,1%
Smartphone 1.405,3 717,5 66,7% 60,1% 95,9%
Tablet 282,7 122,3 13,4% 10,2% 131,2%
Total 2.107,8 1.194,0 100,0% 100,0% 76,5%
Sumber: Diadaptasi dari IDC Worldwide Quarterly Smart Connected Device Tracker (2012)
Tabel 1.1 menunjukkan bahwa pasar notebook akan terus tumbuh walaupun tingkat pertumbuhannya dalam 4 tahun (31,1%) masih di bawah rata- rata industri (76,5%). Pertumbuhan ini diikuti dengan penurunan pangsa pasar
substitusi dari notebook (smartphone dan komputer tablet) di atas pertumbuhan rata-rata industri yang menunjukkan bahwa pangsa pasar notebook direbut oleh produk subtitusi ini.
Walaupun pertumbuhan pasarnya rendah, namun pasar notebook masih menjanjikan bagi para produsen notebook. Ada beberapa alasan, diantaranya adalah tingkat pengembalian dari penjualan notebook yang cukup tinggi. Lembaga Gartner, seperti dimuat dalam www.forbes.com (2013), membuat prediksi dalam industri yang lebih luas dari industri smart connected device market yaitu industri mobile phones, tablets, and consumer electronics dalam gambar berikut.
Gambar 1.1. Prediksi Pasar Mobile Phones, Tablets, and Consumer Electronics Dunia pada 2016
Sumber: www.forbes.com (2013)
Dari Gambar 1.1 terlihat bahwa meskipun pangsa pasar notebook diperkirakan hanya sebesar 8% pada 2016, namun tingkat pengembalian yang didapatkan sebesar 21% dari keseluruhan industri. Hal ini menunjukkan bahwa
nilai tambah dari notebook bagi produsen notebook cukup tinggi. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pasar notebook masih sangat menarik.
Alasan lainnya adalah notebook memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan komputer tablet, di antaranya notebook mempunyai kemampuan komputasi yang tinggi sehingga mampu mengerjakan tugas-tugas kompleks, memiliki prosesor yang lebih cepat, hardware yang dapat di-upgrade, dan kapasitas penyimpanan yang lebih besar dibandingkan dengan komputer tablet.
Beberapa produsen notebook yang menguasai pangsa pasar notebook di Indonesia adalah Toshiba (Jepang), Acer (Taiwan), Asus (Taiwan), HP (USA), Dell (USA), Apple (USA), Lenovo (China), Huawei (Cina) hingga merek lokal seperti Zyrex dan Axioo. Merek-merek tersebut juga mempunyai Top Brand Index (TBI) tahun 2012 yang tinggi berdasarkan survei yang dilakukan oleh
Majalah Marketing (2013). Data TBI notebook 2012 di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut.
Tabel 1.2. Data TBI Notebook 2012 di Indonesia
Nomor Merek TBI
1 Acer 41.6%
2 Toshiba 14.2%
3 HP 9.9%
4 Asus 6.9%
5 Apple 6.2%
6 Dell 3.5%
7 Lenovo 3.4%
Sumber: Marketing (2013)
Berdasarkan Tabel 1.2, dapat diketahui bahwa pasar notebook di Indonesia dikuasai oleh para produsen asing. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia merupakan pasar yang sangat menjanjikan bagi para produsen notebook dunia
karena Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang pesat (5,78% pada tahun 2013) dan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia (±250 juta jiwa). Dengan potensi pasar yang menjanjikan tersebut, maka tingkat persaingan antar produsen notebook asing tersebut (ditambah dengan produsen lokal) akan tinggi. Tingkat
persaingan ini akan semakin tinggi dengan adanya produk-produk subtitusi notebook seperti komputer tablet dan smartphone.
Strategi pemasaran merupakan strategi perusahaan yang sangat penting untuk memenangkan persaingan dalam pasar notebook di Indonesia. Untuk merumuskan strategi pemasaran yang baik maka diperlukan kemampuan memahami perilaku konsumen yang baik. Perilaku konsumen dipengaruhi baik faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal misalnya budaya dan kelompok acuan, sedangkan pengaruh internal misalnya persepsi, motivasi, kepribadian, dan emosi.
Persepsi konsumen merupakan salah satu aspek perilaku konsumen yang perlu dipahami dengan baik oleh para pemasar. Hal ini dikarenakan persepsi memengaruhi keputusan beli dan konsumsi dari konsumen. Salah satu contoh persepsi adalah country of origin (COO) yang merupakan persepsi konsumen terhadap suatu negara yang mewakili suatu merek/produk.
Persepsi COO membentuk persepsi konsumen secara keseluruhan terhadap suatu produk atau merek. Persepsi yang terbentuk ini akan memengaruhi keputusan beli dan atau konsumsi konsumen terhadap suatu produk atau merek.
Perbedaan persepsi COO menunjukkan adanya perbedaan perilaku konsumen yang pada akhirnya berpengaruh pada penjualan suatu produk. Maka, para
produsen notebook perlu memahami dengan baik persepsi COO konsumen di Indonesia agar bisa merumuskan strategi pemasaran yang tepat, termasuk memahami faktor demografi yang memengaruhi persepsi COO.
Faktor demografi dipilih untuk diidentifikasi dalam hubungannya dengan COO karena beberapa literatur seperti Schaefer (1997) serta Neese dan Hult (1996) menyebutkan bahwa faktor demografi dapat digunakan untuk melihat perbedaan persepsi COO. Perbedaan persepsi COO ditinjau dari faktor demografi akan memberikan gambaran bagi produsen notebook tentang persepsi konsumen terhadap merek notebook yang diwakili negara asal merek tersebut. Dengan demikian hasil penelitian dapat dijadikan tambahan pertimbangan dalam perumusan strategi pemasaran, misalnya dalam hal promosi maupun penetapan harga.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan pada latar belakang di atas, maka masalah yang dapat dirumuskan adalah apakah ada perbedaan persepsi COO yang signifikan ditinjau dari faktor-faktor demografi konsumen notebook di Indonesia. Faktor-faktor demografi yang diangkat adalah usia, pekerjaan, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, dan jenis kelamin.
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan persepsi COO ditinjau dari faktor-faktor demografi (usia, pekerjaan, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, dan jenis kelamin) pada konsumen notebook di Indonesia.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak sebagai berikut.
1. Manfaat akademik, yaitu hasil penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi bagi ilmu pengetahuan mengenai perbedaan persepsi COO pada konsumen notebook di Indonesia ditinjau dari faktor-faktor demografi (usia, pekerjaan, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, dan jenis kelamin) sehingga dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti-peneliti lainnya yang berminat pada topik yang sama atau bagi pihak-pihak lainnya yang berkepentingan.
2. Manfaat manajerial, yaitu memberikan informasi tambahan kepada produsen maupun distributor dan pengecer untuk mengidentifikasi perilaku konsumen notebook di Indonesia terkait country of origin sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam strategi pemasaran perusahaan.
1.5 Sistematika Penulisan
Penelitian ini mempunyai sistematika penulisan sebagai berikut.
Bab I: Pendahuluan
Bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah yang diangkat berdasarkan latar belakang masalah, tujuan penelitian yang dilakukan, manfaat penelitian bagi pihak-pihak yang terkait, serta sistematika penulisan laporan penelitian.
Bab II: Landasan Teori dan Pengembangan Hipotesis
Bab ini menjelaskan semua teori yang mendasari penelitian ini, baik teori tentang persepsi maupun teori tentang Country of Origin (COO).
Selain itu, bab ini juga menguraikan hipotesis yang diangkat dalam penelitian ini.
Bab III: Metode Penelitian
Bab ini menjelaskan desain penelitian, definisi operasional variabel- varibel penelitian, populasi dan sampel yang digunakan, instrumen penelitian yang digunakan, metode pengumpulan data dan metode analisis data yang digunakan.
Bab IV: Analisis dan Pembahasan
Bab ini menjelaskan karakteristik 250 responden yang didapat dan hasil pengolahan data serta analisis data yang diolah tersebut. Pada bagian akhir bab ini, diuraikan analisis umum persepsi COO dari 250 responden.
Bab V: Kesimpulan dan Implikasi Manajerial
Bab penutup ini berisi kesimpulan yang didapat, implikasi manajerial bagi produsen notebook dan keterbatasan dalam penelitian ini.