7 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 1. Definisi Akuntansi
“Akuntansi adalah proses mencatat semua kejadian yang bersifat keuangan (disebut transaksi) dan melaporkannya dala bentuk yang lazim disebut laporan keuangan untuk dikomunikasikan kepada pengguna.” Elvy Maria Manurung (2011:01)
2. Pengertian Sistem Akuntansi dan Sistem Informasi Akuntansi
“Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.” Mulyadi (2014:3)
Dari definisi sistem akuntansi tersebut, unsur suatu sistem akuntansi pokok adalah formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar, buku pembantu, serta laporan. Mulyadi (2014:3)
“Sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan kepada pihak diluar perusahaan dan pihak intern (terutama manajemennya).” Zaki Baridwan (2011:3)
8
Sistem informasi akuntansi terdiri dari tiga komponen sistem fungsi/subsistem yaitu :
a. Input
Input merupakan segala sesuatu yang masuk ke dalam suatu sistem, input bisa berupa energi, manusia, data, modal dan lain-lain. Input merupakan pemicu bagi sistem untuk melakukan proses.
b. Proses
Proses merupakan perubahan dari input menjadi output. Proses berupa perakitan yang menghasikan satu macam output dari berbagai macam input yang disusun berdasarkan aturan tertentu.
c. Output
Output adalah hasil dari suatu proses yang merupakan tujuan dari keberadaan sistem. (Lilis Puspitawati, 2014: 59)
3. Akuntansi sebagai Sistem Informasi
Akuntansi terdiri dari 3 fungsi utama berurutan, yaitu :
a. Fungsi penginputan, input akuntansi berupa transaksi (transactions), yaitu peristiwa atau kejadian yang menyebabkan perubahan dana.
b. Fungsi pemrosesan, akuntansi mengolah setiap input dalam rangka menghasilkan informasi yang berkualitas. Proses dasar berupa pencatatan yang terdiri dari penjurnalan (journalizing) dan pemindah-bukuan (posting).
9
c. Fungsi pengoutputan, akuntansi menyajikan informasi dana sesuai kebutuhan pengguna agar dapat bermanfaat dalam pengambilan keputusan. Sony Warsono (2013:1)
4. Klarifikasi Sistem Akuntansi
Klarifikasi sistem akuntansi antara lain : a. Sistem akuntansi pokok
Sistem akuntansi pokok adalah organisasi formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu serta laporan. (Mulyadi, 2014:15)
b. Sistem akuntansi piutang
Sistem akuntansi piutang dirancang untuk mencatat transaksi terjadinya piutang yang berasal dari penjualan kredit dan berkurangnya piutang berasal dari transaksi retur penjualan dan penerimaan kas dari piutang. (Mulyadi, 2014:16)
c. Sistem akuntansi utang
Sistem akuntansi utang yang dirancang untuk mencatat transaksi terjadinya utang yang berasal dari transaksi pembelian kredit dan berkurangnya utang berasal dari transaksi retur pembelian dan pelunasan utang. (Mulyadi, 2014:16)
d. Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan
“Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan dirancang untuk menangani transaksi perhitungan gaji dan upah karyawan dan pembayarannya.” Mulyadi (2014:17)
10
e. Sistem akuntansi kas
“Sistem akuntansi kas dirancang untuk menangani transaksi penerimaan dan pengeluaran kas. Sistem ini terdiri dari jaringan prosedur penerimaan kas, prosedur pengeluaran kas dan prosedur dana kas kecil.”
Mulyadi (2014:17)
f. Sistem akuntansi persediaan
“Sistem akuntansi persediaan dirancang untuk menangani transaksi yang bersangkutan dengan mutasi persediaan yang disimpan digudang.”
Mulyadi (2014:18)
g. Sistem akuntansi aktiva tetap
“Sistem akuntansi tetap dirancang untuk menangani transaksi yang bersangkutan dengan mutasi aktiva tetap.” Mulyadi (2014:18)
5. Unsur-unsur Akuntansi Pokok
Unsur-unsur sistem akuntansi pokok dirancang oleh manajemen secara manual untuk menyajikan informasi keuangan bagi kepentingan pengelolaan perusahaan dan pertanggungjawaban keuangan kepada pihak luar perusahaan.
Unsur sistem akuntansi pokok dapat dilihat pada bagan 1 di bawah ini:
11
Bagan 1
Unsur Sistem Akuntansi Pokok
Sumber: Mulyadi (2014:15)
Unsur suatu sistem akuntansi pokok adalah formulir, jurnal, buku besar dan buku pembantu, serta laporan. Dibawah ini akan diuraikan lebih lanjut pengertian dari unsur-unsur sistem akuntansi tersebut diatas:
a. Transaksi
Transaksi adalah segala aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan masalah ekonomi/keuangan. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan masalah keuangan harus dicatatkan dalam pembukuan perusahaan yang nantinya digunakan untuk membuat laporan keuangan perusahaan.
untuk mencatatkan transaksi tersebut perusahaan harus menggunakan bukti fisik yang isinya menjelaskan bahwa pada tanggal tersebut terjadi aktivitas ekonomi beserta rincian uang yang diterima/dikeluarkan. Bukti transaksi bisa berupa faktur/invoice, kuitansi, nota kredit/debit, dan lain- lain. (Lilis Puspitawati, 2014:39-40)
12
b. Formulir
1) Pengertian Formulir
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam (didokumentasikan) di atas secarik kertas. Formulir sering pula disebut dengan istilah media, karena formulir merupakan media untuk mencatat peristiwa yang terjadi dalam organisasi ke dalam catatan. Dengan formulir ini, data yang bersangkutan dengan transaksi direkam pertama kali sebagai dasar pencatatan dalam pencatatan akuntansi. Contoh formulir dan tanda tangan pembuat formulir adalah : faktur penjualan, bukti kas masuk dan cek yang memiliki rung untuk diisi dengan informasi tanggal, nomor urut, nama dan alamat pembeli, jenis dan kuantitas barang yang dijual dan harga barang.
(Mulyadi, 2014:3-4)
Formulir elektronik adalah ruang yang ditayangkan dalam layar komputer yang digunakan untuk menangkap data yang akan diolah dalam pengolahan data elektronik. (Mulyadi, 2014:76)
2) Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam perancangan formulir a) Memanfaatkan tembusan atau copy formulir.
b) Menghindarkan duplikasi dalam pengumpulan data.
c) Merancangkan formulir sederhana dan ringkas.
d) Memuat unsur internal check.
13
e) Mencantumkan nama dan alamat perusahaan pada formulir yang akan dipergunakan untuk komunikasi dengan pihak luar.
f) Memuat nama formulir untuk memudahkan identifikasi.
g) Memberikan nomor untuk identifikasi formulir.
h) Mencantumkan nomor garis pada sisi sebelah kiri dan kanan formulir jika formulir digunakan untuk memperkecil kemungkinan salah dalam pengisian.
i) Cetak garis pada formulir tersebut akan diisi dengan tulis tangan.
j) Mencantumkan nomor urut tercetak.
k) Merancangkan formulir tertentu sedemikian rupa sehingga pengisiannya hanya membubuhkan tanda √ atau X, atau dengan menjawab ya atau tidak, untuk menghemat waktu pengisian.
l) Menyusun formulir ganda dengan menyisipkan karbon sekali pakai, atau dengan menggunakan karbon beberapa kali pakai, atau cetaklah dengan kertas tanpa karbon.
m) Pembagian zona formulir dibagi menurut blok – blok daerah yang logis yang berisi data yang saling terkait. Mulyadi (2014:82)
14
Gambar 1
Pembagian Zona dalam Formulir
ZONA NAMA FORMULIR ZONA HALAMAN
ZONA ORGANISASI Nama organisasi dan alamat
ZONA PENGENDALIAN Nomor urut tercetak Tanggal
Nama objek-karyawan, langganan, equipmen, dsb.
Alamat atau lokasi Intruksi
ZONA TUBUH FORMULIR
Rincian unsur, petunjuk keterangan, kuantitas Model, harga, perkalian, dsb.
ZONA PESANAN Instruksi
Distribusi
ZONA OTORISASI
Pesan
Tanda Tangan
ZONA TOTAL Total Pajak Discount ZONA NOMOR
Sumber: Mulyadi (2014:89) 3) Manfaat Formulir
Manfaat formulir dalam perusahaan adalah:
a) Menetapkan tanggung jawab mengenai timbulnya transaksi bisnis perusahaan
b) Merekam data mengenai transaksi bisnis perusahaan
c) Mengurangi kesalahan dengan cara menyatakan semua kejadian dalam bentuk tulisan
d) Menyampaikan informasi pokok dari satu orang ke orang lain di dalam organisasi yang sama atau organisasi lain
15
4) Penggolongan Formulir
Formulir yang digunakan dalam suatu perusahaan dapat digolongkan menurut sumbernya, yaitu:
a) Formulir yang dibuat dan disimpan dalam perusahaan
Formulir ini dibuat perusahaan, digunakan secara intern dan kemudian disimpan dalam perusahaan. Contoh: surat permintaan sewa (leasing), memo kredit, memo debet, bukti permintaan, memorial, bukti pembayaran gaji, bukti permintaan dan pengeluaran barang di gudang.
b) Formulir yang dibuat dan dikirimkan kepada pihak luar perusahaan
Formulir ini dibuat dalam perusahaan dan digunakan untuk menyampaikan informasi kepada pihak luar perusahaan. Contoh:
faktur penjualan, kwitansi atau bukti penerimaan kas, dan lain- lain.
c) Formulir yang diterima dari pihak luar perusahaan
Formulir ini diterima dari pihak luar sebagai akibat dari transaksi antara perusahaan dengan pihak luar tersebut. Contoh:
faktur pembelian, rekening koran bank, dan lain-lain. (Mulyadi, 2014:80)
Formulir yang digunakan dalam suatu perusahaan dapat digolongkan menurut tujuan penggunaannya, yaitu:
16
a) Formulir yang dibuat untuk meminta dilakukannya suatu tindakan Formulir dalam golongan ini digunakan oleh suatu organisasi untuk meminta organisasi lain melakukan sesuatu untuk kepentingan organisasi peminta. Contoh: formulir surat permintaan pembelian, bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang, surat permintaan penawaran harga, memo kredit, dan memo debet.
b) Formulir yang digunakan untuk mencatat tindakan yang telah dilaksanakan
Formulir dalam golongan ini digunakan untuk merekam data transaksi yang telah dilaksanakan. Contoh: formulir laporan penerimaan barang, faktur penjualan, faktur pembelian, kartu jam kerja, surat muat, dan pernyataan piutang. (Mulyadi, 2014:81) 5) Dokumen Sumber dan Dokumen Pendukung
Ditinjau dari pengolahan data akuntansi, dokumen atau formulir digolongkan menjadi dua macam: dokumen sumber (source document) dan dokumen pendukung (supporting document atau corroborating document).
Dokumen sumber adalah dokumen yang datanya dipakai sebagai sumber pencatatan ke dalam catatan akuntansi (jurnal dan buku pembantu), sedangkan dokumen pendukung adalah dokumen yang menguatkan data yang dicantumkan di dalam dokumen sumber.
Dokumen sumber dan dokumen pendukung yang dipakai sebagai
17
dasar pencatatan dalam catatan akuntansi merupakan keluaran berbagai sistem. (Mulyadi, 2013:15-16)
Nama dokumen sumber dan dokumen pendukung yang bersangkutan dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini :
Tabel 1
Transaksi, Dokumen Sumber, dan Dokumen Pendukung yang Bersangkutan Transaksi Dokumen sumber Dokumen pendukung
Penjualan tunai Faktur penjualan tunai
Pita register kas
Penjualan kredit Faktur penjualan Surat order pengiriman Laporan pengiriman barang Surat muat
Retur penjualan Memo kredit Laporan penerimaan barang Pembelian Bukti kas keluar Surat order penjualan
Laporan penerimaan barang Faktur dari pemasok
Retur pembelian Memo debit Laporan penerimaan barang Penggajian dan
pengupahan
Bukti kas keluar Daftar gaji Rekap daftar gaji Pemakaian barang
gudang
Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang Sumber: Mulyadi (2013:93)
c. Jurnal
“Jurnal merupakan catatan akuntansi permanen yang pertama digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan. Dalam sistem akuntansi, jurnal harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi satu transaksi pun yang tidak dicatat.” Mulyadi (2014:101)
18
Ada beberapa jenis jurnal yang biasa terdapat dalam perusahaan seperti:
1) Jurnal penjualan: jurnal ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan baik penjualan kredit maupun penjualan tunai. Contoh Jurnal Penjualan dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini :
Tabel 2 Jurnal Penjualan Tanggal Ketentuan
Kredit
Nama Akun di Buku Besar Utama/Pembantu
Tanda Cek
Debet Piutang Dagang
Kredit Penjualan
Total Sumber: Sony Warsono (2013:240)
2) Jurnal pembelian: jurnal ini digunakan untuk mencatat transaksi pembelian kredit. Contoh Jurnal Pembelian dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini :
Tabel 3 Jurnal Pembelian Tanggal Ketentuan
Kredit
Nama Akun di Buku Besar Utama/Pembantu
Check Mark
Debet Pembelian
Kredit Utang Dagang
Total Sumber: Sony Warsono (2013:241)
3) Jurnal penerimaan kas: jurnal ini digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan kas. Contoh Jurnal Penerimaan Kas dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini :
19
Tabel 4
Jurnal Penerimaan Kas Tanggal Nama Akun di
Buku Besar Utama/Pembantu
Debet Kas
Debet Pot.
Penj.
Debet Piutang Dagang
Kredit Penjualan
Kredit Serba-
Serbi
Total
Sumber: Sony Warsono (2013:240)
4) Jurnal pengeluaran kas: jurnal ini digunakan untuk mencatat transaksi pengeluaran kas. Contoh Jurnal Pengeluaran Kas dapat dilihat pada tabel 5 dibawah ini :
Tabel 5
Jurnal Pengeluaran Kas Tanggal Nama Akun di
Buku Besar Utama/Pembantu
Debet Utang Dagang
Debet Pembelian
Debet Serba- Serbi
Kredit Kas
Kredit Pot.
Pemb.
Kredit Serba-
Serbi
Total Sumber: Sony Warsono (2013:241)
5) Jurnal umum: jurnal ini digunakan untuk mencatat transaksi yang tidak dapat dicatat ke dalam empat jurnal di atas. (Mulyadi, 2014:107- 108)
Jurnal umum dengan dua kolom, debet dan kredit sudah cukup memadai sebagai catatan akuntansi pertama. Tabel jurnal umum dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini:
20
Tabel 6 Jurnal Umum
JURNAL UMUM Halaman:______
Tanggal Keterangan
No.
Bukti
No.
Rek. Debet Kredit
Sumber: Mulyadi (2014:102)
Jurnal ini digunakan untuk menampung transaksi penjualan, pembelian, penerimaan dan pengeluaran kas, depresiasi aset tetap dan transaksi lainnya. Kolom-kolom dalam jurnal tersebut diisi dengan data berikut ini:
1) Kolom tanggal, diisi dengan tanggal terjadinya transaksi yang diisi secara berurutan sesuai dengan kronologi terjadinya transaksi.
2) Kolom keterangan, diisi dengan keterangan lengkap mengenai transaksi yang terjadi seperti nama rekening yang didebet dan dikredit.
3) Kolom nomor bukti digunakan untuk mencatat nomor formulir yang dipakai sebagai dasar pencatatan data.
4) Kolom nomor rekening, diisi dengan nomor rekening yang didebet dan nomor rekening yang dikredit dengan adanya transaksi.
5) Kolom debet dan kredit, diisi dengan jumlah rupiah transaksi.
(Mulyadi, 2014:102-103)
21
d. Buku Besar
“Buku besar (general ledger) merupakan kumpulan rekening- rekening yang digunakan untuk menyortasi dan meringkas informasi yang telah dicatat dalam jurnal.” Mulyadi (2014:121)
Contoh buku besar dapat dilihat pada tabel 7 dibawah ini:
Tabel 7 Buku Besar
BUKU BESAR Nama Rekening : xxxxxxxxxxxx
Kode Rekening : xxx-xx
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Sumber : Mulyadi (2014:125)
Adapun bentuk buku besar terbagi menjadi 3 (tiga) berikut contohnya :
1) Skontro
Bentuk buku besar skontro dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini : Tabel 8
Buku Besar (Bentuk Skontro)
Tanggal Ket Ref Debet Tanggal Ket Ref Kredit
Sumber : (Elvy Maria Manurung, 2011:21)
22
2) Perkiraan dengan lajur tunggal untuk saldo
Bentuk buku besar perkiraan dengan lajur tunggal untuk saldo dapat dilihat pada tabel 9 berikut ini :
Tabel 9
Buku Besar Lajur Tunggal untuk Saldo
Tanggal Ket Ref Debet Kredit D/K Saldo
Sumber : (Elvy Maria Manurung, 2011:21)
3) Perkiraan dengan lajur rangkap untuk saldo
Bentuk buku besar perkiraan dengan lajur tunggal untuk saldo dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini :
Tabel 10
Buku Besar dengan Lajur Rangkap untuk Saldo
Tanggal Ket Ref Debet Kredit D/K Saldo
Debet Kredit
Sumber : (Elvy Maria Manurung, 2011:21)
Ada berbagai variasi bentuk formulir rekening buku besar sebagai berikut:
1) Rekening dengan debit lebar (wide debit ledger)
“Bentuk rekening ini menyediakan kolom “keterangan” pada sebelah debit lebih lebar bila dibandingkan dengan kolom
“keterangan” pada sebelah kredit.” Mulyadi (2014:123)
23
2) Rekening Biasa
“Bentuk rekening ini sangat luas digunakan. Rekening ini mempunyai kolom “keterangan” yang sama lebar untuk sebelah debit maupun sebelah kredit.” Mulyadi (2014:123)
3) Rekening Berkolom Saldo Ditengah
“Bentuk rekening ini digunakan jika diperlukan informasi saldo rekening setiap saat, baik saldo debit maupun saldo kredit dan diperlukan penjelasan yang relatif sama banyaknya baik untuk transaksi pendebitan maupun transaksi pengkreditan.” Mulyadi (2014:124)
4) Rekening Berkolom Saldo
Bentuk rekening ini digunakan jika diperlukan penjelasan yang banyak, baik untuk transaksi pendebitan maupun transaksi pengkreditan, dan jika diperlukan informasi saldo berjalan setiap saat.
Kolom saldo diletakkan disebelah kanan untuk memudahkan penyusunan neraca sisa. Ada dua cara merancang kolom saldo tersebut yaitu dengan mencantumkan kolom D/K untuk memberi tanda D untuk saldo debit dan untuk saldo kredit di muka angka yang tercantum dalam kolom saldo dan dengan membuat kolom saldo debit terpisah dari kolom saldo kredit. (Mulyadi, 2014:124)
5) Rekening Ganda Berkolom Saldo
“Bentuk rekening ini digunakan jika hanya diperlukan penjelasan singkat untuk setiap transaksi pendebitan dan pengkreditan,
24
jika diperlukan informasi saldo berjalan setiap saat, dan jika rekening sangat aktif dipakai.” Mulyadi (2014:125).
6) Rekening dengan Kolom Saldo Lama dan Saldo Baru
“Rekening ini biasanya digunakan jika perusahaan menggunakan mesin pembukuan sebagai alat posting-nya.” Mulyadi (2014: 126)
e. Buku Pembantu
“Buku pembantu (subsidiary ledgers) adalah suatu cabang buku besar yang berisai rincian tertentu yang ada dalam buku besar, yang dibentuk untuk memudahkan dan mempercepat penyusunan laporan dan neraca percobaan.” Mulyadi (2014:121)
Umumnya perusahaan menyelenggarakan berbagai buku pembantu sebagai berikut:
1) Buku Pembantu Persediaan
“Buku pembantu ini terdiri dari kartu persediaan yang berisi informasi baik mengenai kuantitas maupun harga pokok berbagai persediaan.” Mulyadi (2014:139). Contoh buku pembantu persedian dapat dilihat seperti gambar 2 di bawah ini:
25
Gambar 2 Kartu Persediaan
Sumber : Mulyadi (2013 : 140)
2) Buku Pembantu Piutang
”Buku pembantu ini terdiri dari kartu piutang yang disusun menurut nama debitur perusahaan. Bentuk formulir kartu piutang dapat menggunakan Rekening Biasa , Rekening dengan Kolom Saldo di Tengah, atau Rekening dengan Kolom Saldo”. Mulyadi (2013:139- 140)
3) Buku Pembantu Utang
“Buku pembantu ini terdiri dari kartu utang yang disusun menurut nama kreditur perusahaan”. Mulyadi (2014:140)
Seperti halnya dengan piutang, bentuk formulir kartu piutang dapat menggunakan Rekening Biasa, Rekening dengan Kolom Saldo di Tengah, atau Rekening dengan Kolom Saldo. (Mulyadi, 2014:141)
26
4) Buku Pembantu Aktiva Tetap
“Buku pembantu ini terdiri kartu aktiva tetap yang digunakan untuk mencatat semua informasi mengenai aktiva tetap, seperti tanggal perolehan, jenis aktiva tetap, spesifikasi, lokasi, depresiasi, dan pengeluaran modal.” Mulyadi (2013:141). Contoh kartu aktiva tetap dapat dilihat pada gambar 3 berikut :
Gambar 3 Kartu Aktiva Tetap
Sumber : Mulyadi (2014:143) f. Kode Rekening
Kode merupakan suatu rerangka yang menggunakan angka atau huruf atau kombinasi angka dan huruf untuk memberi tanda terhadap
27
klasifikasi yang sebelumnya telah dibuat. Kode ini memudahkan identifikasi dan pembedaan elemen-elemen yang ada di dalam suatu klasifikasi. Mulyadi (2014:127)
Ada 5 metode pemberian kode rekening, yaitu:
1) Kode angka atau alphabet urut
Dalam metode ini, rekening buku besar diberi kode angka atau huruf yang berurutan. Contoh kode angka urut adalah sebagai berikut:
a) Kas dan Bank b) Investasi sementara c) Piutang
d) Cadangan kerugian piutang e) Persediaan produk jadi
f) Persediaan produk dalam proses
g) Persediaan bahan baku dan bahan penolong h) Persekot biaya
i) Aktiva lancar lain j) Investasi jangka panjang k) Tanah
l) Gedung
m) Akumulasi depresiasi gedung n) Mesin
o) Akumulasi depresiasi mesin
28
p) Mebel
q) Akumulasi depresiasi mebel r) Aktiva Tetap Lain
s) Akumulasi depresiasi aktiva tetap lain t) Beban yang ditangguhkan
u) Aktiva Lain-Lain v) Utang dagang w) Utang pajak
x) Utang gaji dan upah y) Utang biaya
z) Pendapatan yang diterima dimuka aa) Utang lancar lain-lain
bb) Utang jangka panjang bank cc) Modal saham
dd) Laba ditahan
ee) Pendapatan penjualan ff) Harga pokok penjualan gg) Biaya bahan baku hh) Biaya tenaga kerja ii) Biaya overhead pabrik
jj) Biaya administrasi dan umum kk) Biaya pemasaran
ll) Penghasilan diluar usaha
29
mm) Biaya diluar usaha
nn) Rugi laba. (Mulyadi, 2014:127) 2) Kode angka blok
Dalam metode ini, rekening buku besar dikelompokan menjadi beberapa golongan disediakan satu blok angka yang berurutan untuk memberi kode. Untuk menghadapi kemungkinan perluasan rekening, dalam setiap blok angka disediakan angka cadangan perluasan, sehingga perluasan kode rekening hanya akan memperbaharui pemberian kode rekening dalam blok yang bersangkutan.
Contoh kode angka blok adalah sebagai berikut:
1 – 24 Aktiva Lancar
25 – 39 Investasi Jangka Panjang 40 – 69 Aktiva Tetap Berwujud 70 – 79 Aktiva Tetap Tidak Berwujud 80 – 89 Aktiva Lain-lain
100 – 124 Utang Lancar
125 – 129 Utang Jangka Panjang 130 – 139 Modal
140 – 169 Pendapatan Penjualan 170 – 199 Harga Pokok Penjualan 200 – 299 Biaya Produksi
300 – 349 Biaya Administrasi & Umum 350 – 399 Biaya pemasaran
30
400 – 499 Penghasilan diluar usaha
500 Rugi Laba. (Mulyadi, 2014:128) 3) Kode angka kelompok
Kode angka kelompok terbentuk dari dua atau lebih sub kode yang dikombinasikan menjadi satu kode. Karakteristik yang dimiliki kode angka kelompok ini adalah:
a) Rekening diberi kode angka atau kombinasi angka huruf b) Jumlah angka atau huruf dalam kode adalah tetap
c) Posisi angka atau huruf dalam kode mempunyai kode tertentu d) Perluasan klasifikasi dilakukan dengan member cadangan angka
dan atau huruf ke kanan Contoh kode angka kelompok:
Klasifikasi Kode
X X X X
Kelompok Rekening Golongan Rekening Sub-golongan Rekening Jenis Jurnal
Kelompok Kode
Aktiva 1
Aktiva Lancar 11
Kas dan Bank 111
31
Kas 1111
Kas Kecil 1112
Bank BCA 1113
Bank Mandiri 1114
4) Kode angka desimal
Kode angka desimal memberi kode angka terhadap klasifikasi yang membagi kelompok menjadi maksimum 10 sub kelompok dan menjadi 10 golongan yang lebih kecil dari sub kelompok tersebut.
Contoh kode angka desimal adalah sebagai berikut:
1 Persediaan
1.1 Persediaan Bahan Baku 1.2 Persediaan Bahan Penolong 1.3 Persediaan Lain-lain
Persediaan bahan baku (1.3) dibagi menjadi maksimum 10 golongan:
1.3.1 Bahan Baku Kayu
1.3.2 Bahan Baku Ampas Tebu 1.3.3 Bahan Baku Bambu
1.3.4 Bahan Baku Lain-lain. (Mulyadi, 2014:137-138) 5) Kode angka urut didahului dengan huruf
Metode ini menggambarkan kode berupa kombinasi angka dan huruf. Setiap rekening diberi kode angka yang didepannya dicantumkan huruf singkatan kelompok rekening tersebut, contoh:
32
AL 101
ATL 112
MO 245
AL merupakan singkatan dari Aktiva Lancar, ATL singkatan dari Aktiva Tidak Lancar, dan MO singkatan dari Modal. (Mulyadi, 2014:138)
g. Laporan Keuangan
Laporan keuangan menyajikan dengan wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas suatu entitas. Penyajian wajar mensyaratkan penyajian jujur atas pengaruh transaksi, peristiwa dan kondisi lain yang sesuai dengan definisi dan kriteria pengakuan aset, kewajiban, penghasilan dan beban. SAK ETAP 2013 Par 3.2
Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan, dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi tertentu. SAK ETAP 2013 Par 2.1
Laporan keuangan entitas menurut SAK ETAP 2013 Par 3.12 meliputi :
1) Neraca
2) Laporan laba rugi
3) Laporan perubahan ekuitas yang juga menunjukkan:
a) Seluruh perubahan dalam ekuitas, atau
b) Perubahan ekuitas selain perubahan yang timbul dari transaksi dengan pemilik kapasitasnya sebgai pemilik.
33
4) Laporan arus kas, dan
5) Catatan atas laporan keuangan yang berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
Berikut ini penjelasan lebih detail mengenai pengertian dan bentuk laporan keuangan, yaitu laporan neraca, laporan laba rugi dan laporan perubahan ekuitas.
1) Laporan Neraca
“Neraca menyajikan aset, kewajiban, dan ekuitas suatu entitas pada suatu tanggal tertentu sampai akhir periode pelaporan.” SAK ETAP 2013 Par 4.1
Menurut SAK ETAP 2013 Par 4.2 informasi yang disajikan dalam neraca minimal mencakup pos-pos sebagai berikut:
a) Kas dan setara kas
b) Piutang usaha dan piutang lainnya c) Persediaan
d) Properti investasi e) Aset tetap
f) Aset tidak berwujud
g) Utang usaha dan utang lainnya h) Aset dan kewajiban pajak i) Kewajiban diestimasi j) Ekuitas
34
Contoh Laporan Posisi Keuangan (Neraca) dapat dilihat pada tabel 11 berikut :
Tabel 11 Neraca
Sumber : Sony Warsono (2013:117) 2) Laporan Laba Rugi
“Laporan laba rugi adalah memasukkan semua pos penghasilan dan beban yang diakui dalam suatu periode kecuali SAK ETAP mensyaratkan lain.”SAK ETAP 2013 Par 5.2
Menurut SAK ETAP 2013 Par 5.3 informasi yang disajikan dalam laporan laba rugi minimal mencakup pos-pos sebagai berikut:
a) Pendapatan b) Beban keuangan
PT. ADIL SEIMBANG
LAPORAN POSISI KEUANGAN (dalam Rp) – Untuk per 31 Des 2012
ASET Kas
Piutang Usaha Supplies Kantor Dibayar dimuka beban Sewa Kantor
Total Aset Lancar Kendaraan
Akm. Bbn Penyusutan Nilai Buku kendaraan Peralatan Kantor Akm. Bbn Penyusutan Nilai Buku Peralatan
Total Aset Tdk Lancar Total Aset
1.650.000 1.240.000 40.000
120.000
4.300.000 (200.000) 4.100.000 1.500.000 (150.000) 1.350.000
3.050.000
5.450.000
8.500.000
LIABILITAS Utang Usaha Utang Hipotek Utang Iklan
Ditrma Dimuka Pendp.Usha Utang pajak penghasilan
Total Liabilitas
Ekuitas Modal Saham Saldo Laba
Total Ekuitas
Total Liabilitas dan Ekuitas
1.240.000 3.000.000 20.000 30.000 40.000
4.000.000 170.000
4.330.000
4.170.000
8.500.000
35
c) Bagian laba atau rugi dari investasi yang menggunakan metode ekuitas
d) Beban pajak e) Laba atau rugi neto
Contoh laporan laba rugi dapat dilihat pada tabel 12 beriut : Tabel 12
Laporan laba Rugi
PT. ADIL SEIMBANG (Metode Langkah Bertahap)
LAPORAN LABA/RUGI (dalam Rp) – Untuk periode s/d 31 Desember 2012 Penghasilan Operasional:
Pendaatan Usaha Beban Operasional:
Beban Gaji
Beban Supplies Kantor Beban Penyusutan Kendaraan Beban Penyusutan Peralatan
Kantor Beban Iklan
Beban Sewa Kantor Total Beban
Laba/(Rugi)*Operasional Penghasilan non operasional Beban non operasional
Laba/(Rugi)*Non Operasional Laba/(Rugi)* bersih sebelum pajak (-) Beban Pajak Penghasilan Laba/(Ruhi)* bersih setelah pajak
200.000 130.000 200.000 150.000 50.000 60.000
990.000
(790.000)
130.000 (20.000)
200.000
110.000 310.000 (40.000) 270.000
Sumber : Sony Warsono (2013:113) 3) Laporan Perubahan Ekuitas
“Laporan perubahan ekuitas menyajikan laba atau rugi entitas untuk suatu periode, pos pendapatan dan beban yang diakui secara langsung dalam ekuitas untuk periode tersebut.”SAK ETAP 2013 Par.
6.2
36
Menurut SAK ETAP 2013 Par 6.3 informasi yang disajikan di laporan ekuitas menunjukkan:
a) Laba atau rugi untuk periode
b) Pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam ekuitas
Untuk setiap komponen ekuitas, pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan yang diakui
c) Untuk setiap komponen ekuitas,suatu rekonsiliasi antara jumlah tercatat awal dan akhir periode, diungkapkan secara terpisah perubahan yang berasal dari :
(1) Laba atau rugi
(2) Pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam ekuitas (3) Jumah investasi, dividen dan distribusi lainnya ke pemilik
ekuitas
Contoh Laporan Perubahan Ekuitas dapat dilihat pada tabel 13 berikut ini :
Tabel 13
Laporan Perubahan Ekuitas PT. ADIL SEIMBANG
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (dalam Rp) – Untuk periode 1 Jan s/d 31 Des 2012
Ekuitas:
Modal, awal periode
(+) Setoran modal selama periode berjalan…..
Saldo modal di DSSP (+/-) Laba/rugi satu periode (-) Deviden
Ekuitas akhir, per 31 Desember 2012
3.000.000 1.000.000 4.000.000 270.000
(100.000)
4.170.000 Sumber : Sony Warsono (2013:116)
37
6. Pengertian Sistem dan Prosedur
“Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.” Mulyadi (2014:5)
Adapun sistem menurut Zaki Baridwan (2011:3) adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang berhubungan dengan yang disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan.
“Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.” Mulyadi (2014:5)
Sistem dan prosedur merupakan suatu bentuk sistem informasi di dalam perusahaan. Atas dasar-dasar inilah manajemen akan mengambil keputusan atau kebijaksanaan dalam pengendalian perusahaan guna mencapai suatu tujuan.
Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem terdiri dari jaringan prosedur, sedangkan prosedur adalah urutan kegiatan klerikal.
Kegiatan klerikal (clerical operation) terdiri dari kegiatan berikut ini yang dilakukan untuk mencatat informasi dalam formulir, buku jurnal, dan buku besar.
a. Menulis
b. Menggandakan c. Menghitung
38
d. Memberi kode e. Mendaftar
f. Memilih (mensortasi) g. Memindah
h. Membandingkan (Mulyadi, 2014:5-6) 7. Metodologi Pengembangan Sistem Akuntansi
a. Pengertian Metodologi Pengembangan sistem akuntansi
“Metodologi pengembangan sistem adalah langkah-langkah yang dilalui oleh analis sistem dalam mengembangkan sistem informasi.”
Mulyadi (2014:39)
b. Tahapan Pengembangan sistem akuntansi
Pengembangan sistem informasi dilaksanakan melalui tiga tahap:
1) Analisis sistem
Tahap analisis sistem merupakan tahap yang paling menentukan dalam keseluruhan tahap pengembangan sistem informasi agar desain sistem berguna bagi pemakainya. (Mulyadi, 2014:41)
2) Desain sistem
“Desain desain adalah proses penterjemahan kebutuhan pemakai informasi ke dalam alternatif rancangan sistem informasi yang diajukan kepada pemakai informasi untuk dipertimbangkan”.Mulyadi (2014:51)
39
3) Implementasi sistem
Implementasi sistem adalah pendidikan dan pelatihan pemakai informasi, pelatihan dan koordinasi teknisi yang akan menjalankan sistem, pengujian sistem baru, dan pengubahan yang dilakukan untuk membuat sistem informasi yang telah dirancang secara operasional.(Mulyadi (2014:53)
8. Sistem Pengendalian Intern
Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Tujuan sistem pengendalian intern adalah menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Mulyadi (2014:163) Unsur-unsur sistem pengendalian intern yaitu struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas, sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya; praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi, dan karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawab. (Mulyadi, 2014:164)
Perbedaan karakteristik pengendalian akuntansi dalam manual system dengan sistem pengolahan data elektronik dapat dilihat pada tabel 14 berikut.
40
Tabel 14
Perbedaan antara SPI dalam sistem manual dengan SPI dalam sistem
Sumber: Mulyadi (2014:181) 9. Sistem Komputer
Sistem komputer terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras tanpa perangkat lunak, hanya berfungsi sebagai benda metal saja yang tidak dapat mengerjakan sesuatu. Sedangkan perangkat lunak tanpa perangkat keras, hanya merupakan kode-kode komputer saja yang tidak dapat menggerakkan perangkat kerasnya. Oleh Karena itu, perangkat keras dan perangkat lunak harus bekerja bersama-sama membentuk suatu sistem komputer. (Jogiyanto, 2009:91)
No. Pengendalian Intern Akuntansi dalam Sistem Manual
Pengendalian Intern Akuntansi dalam Sistem Komputer
1. Pembagian tanggung jawab pelaksanaan suatu transaksi ke tangan beberapa orang atau departemen agar tercipta adanya heck-check dan spesialisasi pekerjaan klerikal
Karena ketelitian dan kecepatan pengolahan data dengan komputer, lebih sedikit diperlukan cek silang dalam pengolahan data, terutama yang menyangkut perhitungan dalam pengolahan data akuntansi
2. Dilakukan pemeriksaan secara visual terhadap transaksi penting dan dokumen yang diproses melalui sistem
Komputer dapat melakukan berbagai pemeriksaan yang semula dilakukan oleh manusia melalui program komputer, sehingga mengurangi pekerjaan editing dokumen secara visual
3. Manual system menitikberatkan pengendalian di tangan manusia, yang dicapai dengan pembagian tanggung jawab pelaksana transaksi ke beberapa orang atau bagian
Sistem komputer menitikberatkan pengendalian, melalui program komputer, sehingga pembagian tanggung jawab fungsional dalam pelaksanaan transaksi dapat dikurangi
41
a. Hardware (perangkat keras)
”Hardware sebagai sub-sistem dari sistem komputer juga mempunyai komponen, yaitu komponen alat masukan (input device), komponen alat pemroses (processing device), komponen alat keluaran (output device) dan komponen alat simpanan luar (storage)". Jogiyanto (2009:91)
1) Input Device
Merupakan alat yang digunakan untuk menerima masukan yang dapat berupa masukan data ataupun masukan program.
Beberapa alat masukan mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai alat masukan dan sekaligus sebagai alat keluaran (output) untuk menampilkan hasil. Jogiyanto (2009:91)
2) Process Device
Merupakan alat yang digunakan untuk melaksanakan kumpulan intruksi yang akan ditunjukan untuk menghasilkan suatu hasil tertentu yang dikehendaki. Process Device dapat melakukan tugasnya jika ada masukan dari Input Device baik berupa data atau intruksi. Alat ini disebut CPU (Central Processing Unit) dan main memory. Jogiyanto (2009: 97)
3) Output Device
Output yang dihasilkan dari pengolahan data dapat digolongkan ke dalam 3 macam bentuk, yaitu tulisan (huruf, kata, angka, karakter khusus dan simbol-simbol lain), image (bentuk grafik atau gambar) dan suara (bentuk musik atau omongan). Untuk mendapatkan bentuk output-output tersebut, maka dibutuhkan alat untuk menampilkannya, yaitu
42
alat keluaran atau alat output atau output device atau output unit, Alat keluaran dapat berbentuk hard copy device atau soft copy device. Jogiyanto (2009: 103)
b. Software (Perangkat Lunak)
Perangkat keras komputer tidak dapat berbuat apa-apa tanpa adanya perangkat lunak. Teknologi yang canggih dari perangkat keras akan berfungsi bila intruksi-intruksi tertentu telah diberikan kepadanya.
Intruksi-intruksi tersebut disebut dengan perangkat lunak.
Perangkat lunak secara umum dapat dibagi dua yaitu:
1) Perangkat lunak sistem (System Software)
Perangkat lunak sistem (system software) adalah perangkat lunak yang mengoperasikan sistem komputernya. Perangkat lunak sistem dapat dikelompokkan lagi menjadi 4 kelompok yaitu sebagai berikut:
a) Perangkat lunak sistem operasi (operating system), yaitu program yang ditulis untuk mengendalikan dan mengkoordinasi operasi dari sistem komputer.
b) Perangkat lunak sistem bantuan (utility), yaitu program yang ditulis untuk bantuan yang berhubungan dengan sistem komputer, misalnya memformat disk, menyalin disk, mencegah dan membersihkan virus dan lain sebagainya.
c) Perangkat lunak bahasa (language software), yaitu program yang digunakan untuk menterjemahkan intruksi-intruksi yang
43
ditulis dalam bahasa pemograman ke dalam bahasa mesin supaya dapat dimengerti oleh komputer.
2) Perangkat lunak aplikasi (Application software)
Perangkat lunak aplikasi (application software) adalah program yang ditulis dan ditejermahkan oleh perangkat lunak bahasa untuk menyelesaikan suatu aplikasi tertentu. Jogiyanto (2009: 126) 10. Bagan Alir Dokumen
Bagan alir dokumen (Document Flowchart) menurut Mulyadi (2014:66) adalah bagan yang menggambarkan aliran dokumen dalam suatu sistem informasi. Sistem akuntansi dapat dijelaskan dengan menggunakan bagan alir dokumen. Simbol-simbol standar pada tabel yang digunakan dapat dilihat pada tabel 15 berikut :
Tabel 15
Simbol-Simbol Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)
Simbol Nama Keterangan
Dokumen
Simbol ini di gunakan untuk menggambarkan semua jenis dokumen, yang merupakan formulir yang digunakan untuk merekam data terjadinya transaksi.
Berbagi dokumen
Simbol ini digunakan untuk mengambarkan berbagai jenis dokumen yang digabungkan bersama di dalam satu paket
44
Lanjutan
Catatan
Untuk menggambarkan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat data yang direkam sebelumnya di dalam dokumen atau formulir.
On-page connector
Simbol penghubung untuk memungkinkan aliran dokumen berhenti di suatu lokasi pada halaman tertentu dan kembali berjalan di lokasi lain pada halaman yang sama.
Akhir arus dokumen
Untuk mengarahkan pembaca ke simbol penghubung halaman yang sama yang bernomor seperti yang tercantum di dalam simbol tersebut.
Awal arus dokumen
Awal arus dokumen yang berasal dari simbol penghubung halaman yang sama, yang bernomor seperti yang tercantum di dalam simbol tersebut.
Off-page connector
Simbol penghubung untuk menunjukkan bagan alir yang tercantum pada halaman tertentu terkait dengan bagan alir yang tercantum pada halaman yang lain.
1
1
}
45
Lanjutan
Kegiatan manual
Simbol ini digunakan untuk menggambarkan kegiatan manual.
Keterangan, komentar
Simbol ini memungkinkan ahli sistem menambahkan
keterangan untuk
memperjelas pesan yang disampaikan dalam bagan alir.
Arsip sementara
Simbol ini digunakan untuk menunjukan tempat penyimpanan dokumen. A
= menurut abjad, N = menurut nomor urut, T = menurut tanggal.
Arsip permanen
Simbol ini digunakan untuk menggambarkan arsip permanen yang merupakan tempat penyimpanan dokumen yang tidak akan diproses lagi.
On-line computer
process
Simbol ini menggambarkan pengolahan data dengan komputer secara on-line.
Pengetikan on- line (on-line
keying)
Memasukkan (entry) data melalui peralatan on-line seperti terminal atau personal computer.
Pita magnetic
Simbol ini menggambarkan arsip komputer yang berbentuk pita magnetik.
On-line strorage
Simbol ini menggambarkan arsip komputer on-line (di dalam memory komputer).
46
Lanjutan
Keputusan
Simbol ini menggambarkan keputusan yang harus dibuat dalam proses pengolahan data.
Garis alir (Flow line)
Simbol ini menggambarkan arah proses penglahan data.
Anak panah tidak di gambarkan jika arus dokumen mengalir keatas atau kekiri, anak panah perlu di cantumkan
Persimpangan garis alir
Untuk menunjukkan arah masing-masing garis.
Pertemuan garis alir
Simbol ini digunakan jika dua garis alir bertemu dan salah satu garis mengikuti arus garis lainnya.
Mulai/berakhir (Treminal)
Simbol ini untuk menggambarkan awal dan akhir suatu proses akuntansi.
Masuk ke system
Simbol ini untuk menggambarkan masuk ke sistem yang digambarkan dalam bagan alir.
Keluar ke sistem lain
Simbol ini untuk menggambarkan keluar sistem lain.
Sumber : Mulyadi (2014:60-63) Tidak
Ya
Dari pemasok
Ke sistem penjualan
47
11. Sistem Manajemen Basis Data (DBMS)
“Basis data (database) merupakan suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi”. Abdul Kadir (2014:218)
“DBMS (Database Management system) merupakan perangkat lunak yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses basis data dengan cara yang praktis dan efisien”.Abdul Kadir (2014:218)
Sistem manajeman basis data DBMS (Database Management System) merupakan kumpulan program aplikasi yang digunakan untuk membuat dan mengelola basis data. DBMS berisi suatu koleksi data dan satu set program untuk mengakses data. DBMS merupakan perangkat lunak (software) yang menentukan bagaimana data tersebut diorganisasi, disimpan, diubah, dan diambil kembali. Perangkat lunak ini juga menerapkan mekanisme pengamanan data, pemaiakan data bersama, dan konsistensi data. Yakub (2012:55)
a. Keunggulan DBMS
Berikut ini keunggulan DBMS, antara lain : 1) Mengurangi duplikasi data
2) Menjaga konsistensi data
3) Informasi yang lebih banyak yang dapat dibentuk dari data tersimpan yang sama
4) Peningkatan integritas data 5) Pemaksaan terhadap standar 6) Penghematan suatu biaya
7) Menanggulangi konflik kebutuhan antar pemakai 8) Peningkatan pengaksesan dan daya tanggap data
48
9) Peningkatan produktivitas
10) Peningkatan pemeliharaan lewat ketidakbergantungan data 11) Peningkatan konkurensi
12) Meningkatkan layanan backup dan pemulihan data b. Kelemahan DBMS
Berikut ini kelemahan DBMS, antara lain : 1) Kompleksitas yang tinggi
2) Ukuran perangkat lunak yang besar
3) Harga rata-rata DBMS yang andal sangat mahal
4) Dibutuhkan biaya tambahan karena DBMS terkadang meminta kebutuhan perangkat keras
5) Biaya konversi sistem lama ke sistem baru yang memakai DBMS terkadang sangat mahal melebihi biaya untuk membeli DBMS 6) Kinerja yang rendah bila tidak mampu menggunakan dengan bagus 7) Dampak yang tinggi bila terdapat kegagalan. (Abdul Kadir, 2014:
220-221) 12. Relasi
Derajat relasi (kardinalitas) relasi menunjukan maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain.
Kardinalitas relasi yang terjadi di antara dua himpunan entitas (misakan A dan B) dapat berupa satu ke satu (one to one), satu ke banyak (one to many), dan banyak ke satu (many to one) dan banyak ke banyak (many to many).
49
a. Satu ke satu (one to one), artinya setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan satu entitas himpunan entitas B. Relasi satu ke satu dapat dilihat pada gambar 4 berikut :
Gambar 4 Relasi one to one
A B
Sumber : Yakub (2012:64)
b. Satu ke banyak (one to many), artinya setiap entitas pada himpunan entitas A dan dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas berhubungan d`engan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas. Relasi satu ke banyak (one to many) dapat dilihat pada gambar 5 berikut :
Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3 Entitas 4
Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3 Entitas 4
50
Gambar 5 Relasi one to many
A B
Sumber : Yakub (2012:64)
c. Banyak ke satu (many to one), artinya setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B. Lihat relasi satu ke banyak Banyak ke satu (many to one) dapat dilihat pada gambar 6 berikut :
Gambar 6 Relasi many to one
A B
Sumber : Yakub (2012:65)
Entitas 1
Entitas 2
Entitas 3
Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3 Entitas 4 Entitas 3
Entitas 1
Entitas 2 Entitas 3 Entitas 1
Entitas 2 Entitas 3 Entitas 4 Entitas 3
51
d. Banyak ke banyak (many to many), artinya setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, demikian juga sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A. Relasi banyak ke banyak (many to many) dapat dilihat pada gambar 7 berikut :
Gambar 7 Relasi many to many
A B
Sumber : Yakub (2012:65) 13. Normalisasi
“Normalisasi (normalize) merupakan salah satu cara pendekatan atau teknik yang digunakan dalam membangun desain lojik basis data relation dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar.” Yakub (2012:70)
Normalisasi merupakan suatu proses yang digunakan untuk menentukan pengelompokan atribut-atribut dalam sebuah relasi sehingga diperoleh relasi yang berstruktur baik. Yang dimaksud dengan relasi berstruktur baik adalah adalah relasi yang memenuhi dua kondisi berikut:
Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3 Entitas 4
Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3 Entitas 4
52
a. Mengandung redundansi sesedikit mungkin
b. Memungkinkan baris-baris dalam relasi disisipkan, dimodifikasi, dan dihapus tanpa menimbulkan kesalahan atau ketidakkonsistenan.
Bentuk normal dalam normalisasi dapat berupa : a. Bentuk normal pertama (1NF / First normal form)
Bentuk normal pertama (1NF), suatu relasi atau tabel memenuhi normal ke satu jika dan hanya jika setiap atribut dari relasi tersebut hanya memiliki nilai tunggal (scalar value) dalam satu baris atau record.
b. Bentuk normal kedua (2NF / Second normal form)
Bentuk normal kedua, suatu relasi memnuhi relasi ke dua jika dan hanya jika relasi tersebut memenuhi normal pertama dan setiap atribut yang bukan kunci (non key) bergantung secara fungsional (FD) secara utuh kepada kunci utama (primary key)
c. Bentuk normal ketiga (3NF / Third normal form)
Bentuk normal ketiga, suatu relasi memenuhi normal ke tiga jika dan hanya jika relasi tersebut memenuhi normal ke dua dan setiap atribut yang bukan kunci (non key) tidak mempunyai transitive functional dependency kepada kunci utama (primary key). (Yakub, 2012:71-72)
14. Microsoft Visual Basic 2015
Visual basic 2015 adalah versi terbaru dari Visual Basic yang diperkenalkan Microsoft pada tahun 2015 dengan tambahan banyak fitur-
53
fitur baru terutama fitur untuk membangun aplikasi mobile. Visual basic 2015 dikemas bersama-sama bahasa pemrograman Microsoft lainnya, seperti C++, C#, F#, Visual basic, JavaScript, dan banyak lagi dalam sebuah paket yang disebut Visual Studio. Visual Studio juga memiliki editor untuk semua bahasa markup, seperti HTML, XML, JSON, XAML untuk aplikasi Windows Dekstop, Phone, Store dan CSS. (Christopher Lee, 2016:2)
“Visual basic adalah bahasa pemrograman event-driven generasi ketiga dan Integrated Development Environment (IDE) dari Microsoft yang mulai diperkenalkan pada tahun 1991”. (Jubilee Enterprise, 2015:1)
Visual Basic merupakan pengembangan dari BASIC yang dibuat sebagai bahasa pemrograman yang mudah dipelajari dan digunakan. Visual Basic memungkinkan proses Rapid Application Development (RAD) dari aplikasi antarmuka, mengakses database, membuat kontrok dan objek.
(Jubilee Enterprise, 2015:2)
Dibawah ini merupakan gambar tampilan Microsoft Visual Basic 2015:
54
Gambar 8 Visual Studio 2015
Sumber : Diolah oleh Penulis
55
Gambar 9
Tampilan Visual Studio 2015
Sumber : Diolah oleh Penulis a. Menu bar
Menu bar merupakan perintah-perintah yang dikelompokkan dalam kriteria operasinya. Menu-menu tersebut antara lain menu File, Edit, View, Project, Build, Debug. Data, Format, Tools Windows dan Help. Tampilan Menu Bar dapat dilihat pada gambar 10 dibawah ini.
Gambar 10 Tampilan Menu Bar
Sumber : Microsoft Visual Basic 2015 (Diolah oleh penulis)
56
b. Toolbar
Toobar merupakan sekumpulan tombol yang mewakili suatu perintah tertentu pada bahasa pemrograman berbasis windows.
Tampilan Toolbar dapat dilihat pada gambar 11 dibawah ini.
Gambar 11 Tampilan Toolbar
Sumber : Microsoft Visual Basic 2015 (Diolah oleh penulis) c. Toolbox
Toolbox merupakan sebuah jendela di mana kontrol atau kontrol user interface ditempatkan dan digunakan untuk membentuk suatu program berbasis windows atau web. Tampilan Toolbox dapat dilihat pada gambar 12 dibawah ini.
Gambar 12 Tampilan Toolbox
Sumber : Microsoft Visual Basic 2015 (Diolah oleh penulis)
57
d. Form Design
Form Design adalah area kerja pada visual basic dimana kita akan mendesain tampilan untuk aplikasi yang kita buat. Tampilan pada visual basicnya dapat dilihat pada gambar 13 dibawah ini.
Gambar 13 Tampilan Form Design
Sumber : Microsoft Visual Basic 2015 (Diolah oleh penulis) e. Form Windows
Form Windows dapat menggunakan jendela form untuk beberapa keperluan, antara lain :
1) Menempatkan bermacam-macam control ke form
2) Jika pada jendela form dikenakan klik ganda, sebuah event load dari form akan tampil di jendela editor
3) Menyesuaikan penempatan control atau mengubah ukuaran control yang diinginkan
58
4) Memilih control (obyek) lebih dari satu yaitu menekan kombinasi tombol CTRL + klik atau SHIFT + klik
5) Melakukan edit properti text dari suatu kontrol (obyek) f. Coding Area
Merupakan bagian dari area kerja pada visual basic yang berfungsi untuk mendapatkan syntax atau code-code program. Tampilan pada visual basicnya dapat dilihat pada gambar 14 dibawah ini.
Gambar 14 Tampilan Coding Area
Sumber : Microsoft Visual Basic 2015 (Diolah oleh penulis) g. Error List
Bagian yang berisi informasi kesalahan coding/sintac. Sebuah project tidak akan dapat berjalan apabila masih terdapat kesalahan pada codingnya. Jadi dengan adanya error list, dapat diketahui dan dibenarkan letak kesalahan coding atau sintac sehingga sebuah project
59
tersebut dapat berjalan. Tampilan pada isual basicnya dapat dilihat pada gambar 15 dibawah ini.
Gambar 15 Tampilan Error List
Sumber : Microsoft Visual Basic 2015 (Diolah oleh penulis) h. Solution Explorer Windows
Solution Explorer Windows merupakan jendela yang menampilkan daftar semua form, modul, class dan fie lainnya untuk membuat aplikasi. Tampilan Solution Explorer Windows pada visual basicnya dapat dilihat pada gambar 16 dibawah ini.
Gambar 16
Tampilan Solution Explorer
Sumber : Microsoft Visual Basic 2015 (Diolah oleh penulis)
60
i. Properties Windows
Properties Windows digunakan pada mode desain yang bertujuan untuk mengatur suatu nilai pada kontrol (obyek). Tampilan Properties pada visual basicnya dapat dilihat pada gambar 17 dibawah ini.
Gambar 17 Tampilan Properties
Sumber : Microsoft Visual Basic 2015 (Diolah oleh penulis) 15. SQL Server 2014
“SQL server merupakan Relational Database Management System (RDMS) yang dikembangkan oleh Microsoft. Fungsi utama dari SQL Server adalah menampung dan menggunakan data yang terintegrasi dengan aplikasi baik pada komputer yang atau dari komputer lain.” Jubilee Enterprise (2015:2)
61
Tampilan awal SQL Server 2014 dapat dilihat pada gambar 18 dibawah ini.
Gambar 18
Tampilan Awal Microsoft SQL Server 2014
Sumber : Microsoft SQL Server 2014 (Diolah oleh Penulis) Gambar 19
Tampilan Koneksi ke Server
Sumber : Microsoft SQL Server 2014 (Diolah oleh Penulis)
62
Gambar 20
Tampilan SQL Server 2014
Sumber : Diolah oleh Penulis B. Hasil Penelitian Terdahulu
Perbandingan penelitian terdahulu mengenai sistem informasi akuntansi pokok dengan penelitian yang sekarang penulis lakukan dapat dilihat pada tabel 21 berikut ini :
63
Tabel 21
Hasil Penelitian Terdahulu Identitas
Peneliti Aspek
MARLIYANI OLFAH A03100030 Jurusan Akuntansi
Politeknik Negeri Banjarmasin 2013
NOVA YULIANTI A03130095 Jurusan Akuntansi
Politeknik Negeri Banjarmasin 2016
NUR FAUZIAH A03140081 Jurusan Akuntansi
Politeknik Negeri Banjarmasin 2017 Judul Rancang Bangun
Sistem Informasi Akuntansi Pokok Berbasis web Menggunakan ASP.
Net 4.5 pada Toko Karunia Teknik Banjarmasin
Sistem Informasi Akuntansi Pokok Berbasis Komputer Dengan Menggunakan Visual Basic 2015 pada LUMIERE FLORIST Banjarmasin
(Konsolidasi Toko Pusat dan Toko Cabang)
Sistem Informasi Akuntansi Pokok Menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 pada UD Ismail banjarmasin
Perusahaan yang diteliti
Toko Karunia Teknik Banjarmasin
LUMIERE FLORIST Banjarmasin
UD Ismail Banjarmasin Permasalahan Bagaimana rancang
bangun sistem akuntansi pokok berbasis web menggunakan ASP.
Net 4.5 pada Toko Karunia Teknik banjarmasin
1. Bagaimana
Penerapan sistem informasi akuntansi pokok yang baik dan tepat sesuai dengan keperluan Lumiere Florist Banjarmasin
?
2. Bagaimana Program Aplikasi sistem akuntasi pokok berbasis komputer pada Lumiere Florist Banjarmasin (konsolidasi toko pusat dan toko cabang) dengan menggunakan Visual Basic 2015 sebagai front end dan SQL Server 2014 sebagai back end pada Lumiere Florist Banjarmasin
?
1. Bagaimanakah sistem informasi akuntansi pokok yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan pada UD Ismail Banjarmasin?
2. Bagaimanakah sistem informasi akuntansi pokok menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 dan database SQL Server 2014 pada UD Ismail Banjarmasin
64
Lanjutan Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui bagaimana rancang bangun sistem akuntansi pokok berbasis web menggunakan ASP.
Net 4.5 pada Toko Karunia Teknik banjarmasin.
1. Untuk mengetahui Bagaimana
Penerapan sistem informasi akuntansi pokok yang baik dan tepat sesuai dengan keperluan Lumiere Florist Banjarmasin.
2. Untuk
menghasilkan Program Aplikasi sistem akuntasi pokok berbasis komputer dengan menggunakan Visual Basic 2015 sebagai front end dan SQL Server 2014 sebagai back end pada Lumiere Florist Banjarmasin (konsolidasi toko pusat dan toko cabang).
1. Untuk mengetahui bagaimana
penerapan sistem informasi
akuntansi pokok yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan pada UD Ismail Banjarmasin.
2. Untuk
menghasilkan sistem informasi akuntansi pokok dengan
menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 dan database SQL Server 2014 pada UD Ismail Banjarmasin
Metode Penelitian
Teknik wawancara atau interview, Dokumentasi dan Studi Pustaka
1. Analisis sistem yang berjalan berdasarkan sistem pengendalian intern untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi.
2. Analisa kebutuhan dengan cara
mengumpulkan data kegiatan perusahaan yang terkait dengan sistem akuntansi pokok.
Teknik wawancara atau interview, Dokumentasi dan Studi Pustaka
65
Lanjutan Hasil Penelitian
Sebaiknya perusahaan menerapkan sistem informasi akuntansi pokok, sehingga dapat mengetahui analisis sistem informasi akuntansi (SIA) pokok perusahaan, untuk merekomendasikan desain SIA, dan untuk mengembangkan sebuah program aplikasi menggunakan ASP. Net 4.5 untuk pencatatan transaksi keuangan dan
menghasilkan laporan keuangan.
Hasil penelitian ini membuat Program Aplikasi sistem informasi akuntansi pokok berbasis
komputer menggunakan Visual Basic 2015 pada Lumiere Florist
Banjarmasin (Konsolidasi Toko Pusat dan Toko Cabang)
Penelitian ini membuat sebuah sistem informasi akuntansi pokok menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 pada UD Ismail Banjarmasin yang diawali dengan input data transaksi ke dalam jurnal umum dan posting ke buku besar, sehingga dapat menghasilkan laporan keuangan berupa laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan neraca.
Sumber : Marliyani Olfah (2013), Nova Yulianti (2016), dan Penulis