• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. LANDASAN TEORI. 2.1 Persepsi Pengertian persepsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "2. LANDASAN TEORI. 2.1 Persepsi Pengertian persepsi"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

2.1 Persepsi

2.1.1 Pengertian persepsi

William Band dalam bukunya “Creating Value for Customers : Designing and Implementing a Total Corporate Strategy” (1991, p. 31) menulis:

“The best run company with the highest quality product or services may still come to grief if its customer do not see it in that light. Since customers have nothing but their own perception to go when choosing where to place their business, it is crucial for any company to know how they are viewed by their customers and to take measures to change that perception if necessary.”

Ini menunjukkan seberapa pentingnya persepsi konsumen bagi perusahaan.

Namun apa itu persepsi? Persepsi adalah interpretasi personal akan sesuatu yang dilihat, didengar, dicium oleh seseorang; penerimaan rangsangan terhadap indera dan aplikasi rangsangan tersebut secara sadar maupun tidak sadar untuk membentuk makna dan interpretasi yang dapat diterima; cara seseorang mengatur informasi yang mereka terima, dan cara seseorang mengintepretasikan informasi tersebut sehingga informasi itu memiliki makna.

Persepsi adalah pandangan seseorang terhadap sesuatu yang telah dialaminya. Sedangkan Horowitz (2000) mengemukakan bahwa saat ini, kebutuhan pelanggan berubah menjadi pandangan pelanggan. Jadi jika pandangan (persepsi) itu berubah, maka berubah pula keinginan pelanggan untuk memercayai suatu perusahaan.

2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi

Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi:

(2)

a. Physical Filters

Horovitz berpendapat bahwa secara fisik, akan ada beberapa elemen dalam penawaran yang dilakukan oleh perusahaan yang akan mengubah pandangan konsumen. Contohnya, ikan akan terlihat lebih segar bila ditaruh di atas es. Batasan-batasan fisik dapat memperkuat maupun menghancurkan persepsi mengenai kualitas suatu perusahaan

b. Psychological Filters

Horovitz juga mengemukakan bahwa di luar batasan-batasan fisik terdapat juga batasan-batasan psikologis yang dapat mempengaruhi persepsi pelanggan. Batasan psikologis yang dimaksud adalah memori, pengetahuan, kepercayaan, dan nilai.

Memori dapat bekerja dengan cara yang tidak biasa, tapi keyakinan atau kepercayaan konsumen juga harus dipertimbangkan. Contohnya, pelanggan akan menjadi lebih yakin bahwa suatu pelayanan yang membutuhkan waktu lama akan menghasilkan kualitas yang lebih baik (2000, p.5-6)

c. Image

Faktor ketiga yang berpengaruh adalah image perusahaan atau produk perusahaan. Image dibangun melalui karakter, kepribadian, dan nilai-nilai, ditetapkan oleh brand dan disebarluaskan oleh komunikasi. Walaupun komunikasi boleh saja tidak memiliki tujuan, namun komunikasi juga dapat disengaja, word of mouth dan rumor, misalnya.

Sedangkan William Band (1991) berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi adalah:

1. Needs and wants. Hal ini berhubungan dengan permasalahan yang harus perlu diselesaikan dengan membeli solusi yang ditawarkan perusahaan melalui produknya.

2. Pengalaman sebelumnya dengan produk perusahaan dan produk pesaing.

(3)

3. Pengalaman yang dirasakan konsumen menurut pengamatannya. Di sini, word of mouth dapat memiliki pengaruh yang besar pada persepsi konsumen.

4. Iklan dan marketing communications juga menyumbang pengaruh, maka dari itu seharusnya program promosi atau iklan yang dijalankan jangan sampai membuat konsumen berharap berlebihan dari yang seharusnya.

2.1.3. Prinsip dasar desain alat penelitian untuk persepsi

Lebih lanjut dalam bukunya, William band (1991) menyatakan bahwa perusahaan, dalam mendesain alat penelitian untuk meneliti persepsi, dapat mengikuti beberapa prinsip dasar sebagai berikut:

1. Penelitian harus terfokus pada harapan konsumen dan persepsi konsumen, bukan pada apa yang perusahaan piker telah disampaikan pada konsumen 2. Penelitian harus fokus pada kualitas produk atau jasa, bukan mencari

kesalahan.

3. Karyawan harus dilibatkan dalam mengembangkan batasan-batasan penelitian.

4. Data yang terkumpul harus disatukan, dan dijelaskan lebih lanjut.

5. Pertanyaan dalam penelitian harus spesifik, dan harus mudah untuk dikumpulkan dan dicatat.

6. Instrumen penelitian harus didesain sedemikian rupa, sehingga perusahaan dapat mengambil tindakan atau perubahan berdasarkan hasil yang didapat.

7. Yang terakhir, keuntungan yang didapat dari perubahan haruslah nyata, dan berharga bagi perusahaan.

Walaupun William Band lebih mengarahkan tulisannya untuk pihak perusahaan, penulis merasa tujuh langkah yang diberikan dapat disertakan dalam penelitian ini.

(4)

2.2 Harga

2.2.1. Pengertian Harga

Dalam kegiatan ekonomi untuk melakukan transaksi tidak lagi lazim dipergunakan, karena sebuah (sekelompok) produk sudah dapat dinilai melalui uang. Nilai dari suatu (sekelompok) produk inilah yang kita sebut harga.

a. Harga adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang.

b. “Price is the one element of marketing mix that produces revenue; the other element produces costs.” (Kotler, 2003, p. 470)

2.2.2 Penetapan Harga

Penetapan harga merupakan hak utama yang harus dilakukan suatu perusahaan pada saat pengembangan produk baru. Perusahaan harus memutuskan berapa harga produknya berdasarkan kualitas yang ada.

2.3.2.1 Nine Price-Quality Strategies

Tabel 2.1. Nine Price-Quality Strategy

Price

High Medium Low

High 1. Premium Strategy 2. High-value Strategy 3. Super-value Strategy Medium 4. Overcharging Strategy 5. Medium Value Strategy 6. Good-Value Strategy Product Quality

Low 7. Rip-off Strategy 8. False Economy Strategy 9. Economy Strategy

Sumber: Kotler (2003, p.472) Keterangan:

1. Perusahaan menawarkan kualitas produk yang tinggi pada harga tinggi 2. Perusahaan menawarkan kualitas produk yang tinggi dengan harga yang

lebih murah

3. Perusahaan menawarkan kualitas produk yang tinggi dengan harga rendah 4. Perusahaan menawarkan kualitas produk yang sedang dengan harga tinggi 5. Perusahaan menawarkan kualitas produk sedang dengan harga sedang 6. Perusahaan menawarkan kualitas produk yang sedang dengan harga

(5)

7. Perusahaan menawarkan kualitas produk yang rendah dengan harga tinggi 8. Perusahaan menawarkan kualitas produk yang rendah dengan harga

sedang

9. Perusahaan menawarkan kualitas produk yang rendah dengah harga rendah

2.2.3 Strategi Penetapan Harga Berdasarkan Konsumen (Cravens, 1997)

Salah satu tantangan dalam analisa harga adalah untuk memperkirakan bagaimana konsumen menanggapi harga-harga alternatif. Masalah utama dalam penetapan harga adalah uintuk menentukan nilai yang diinginkan pembeli pada produk atau merk dengn tujuan untuk menentukan harga produknya. Harga pokok hanya pada biaya yang memungkinkan memimpin harga sangat tinggi atau sangat rendah dibandingkan dengan perceived value dari konsumen. Konsumen melihat perbedaan nilai tergantung pada situasi yang digunakan mereka sehingga analisa segmen menjadi sangat penting.

2.3 Hubungan antar konsep

Persepsi konsumen merupakan cerminan bagaimana sebuah produk tampak di benak konsumen. Maka untuk mengetahui bagaimanakah persepsi produk yang tertanam dalam benak konsumen, harus dilakukan analisa persepsi konsumen terhadap suatu produk berdasarkan atribut-atribut produk tersebut.

Dalam penelitian ini, atribut yang digunakan adalah harga, sinyal, dan fasilitas sms. Harga merupakan attribut yang cukup penting, mengingat target penelitian disini adalah kalangan mahasiswa, yang sangat sensitif terhadap harga. Atribut yang kedua adalah sinyal, atribut ini juga penting karena dalam penggunaan ponsel GSM, sinyal merupakan indikasi kelancaran proses komunikasi. Atribut yang terakhir yaitu fasilitas SMS, merupakan atribut yang penting dalam penelitian ini karena fasilitas SMS merupakan salah satu keunggulan yang ditawarkan PT. EXCELCOMINDO PRATAMA dalam mengembangkan produknya XL.

(6)

2.4 Kerangka Pemikiran

2.5 Hipotesa

Persepsi mahasiswa terhadap produk XL ditinjau dari unsur harga, sinyal, dan SMS adalah lebih baik dibandingkan dengan produk-produk pesaing.

Sinyal - kejernihan - kekuatan - Luas

Jangkauan

Fasilitas SMS - Kelancaran - Fasilitas

Persepsi mahasiswa terhadap produk XL

Persepsi Konsumen Mahasiswa Terhadap Harga, Sinyal, dana Fasilitas SMS Produk XL: Studi Kasus Mahasiswa di Surabaya

Harga - Perdana - Isi ulang

- Tarif bicara ke sesama - XL Tarif bicara ke

operator lain - Tarif sms ke sesama - XL Tarif bicara ke

operator lain - Bonus pulsa/sms

HIPOTESA

Persepsi mahasiswa terhadap produk XL ditinjau dari unsur harga, sinyal, dan fasilitas SMS adalah lebih baik dibandingkan dengan produk-produk pesaing

Referensi

Dokumen terkait

a) Pendidikan karakter di madrasah harus dilaksanakan secara berkelanjutan (kontinuitas). Hal ini mengandung arti bahwa proses pengembangan nilai-nilai karakter

Konsumen cenderung lebih menyukai produk yang harganya mahal ketika informasi yang didapat hanya harga produknya. Persepsi konsumen terhadap kualitas produk

Seorang wirausahawan sebagai pemilik dan manajer perusahaan dapat memutuskan semua hal tersebut tanpa harus menunggu kebijakan dari pihak lain, kalaupun ia meminta pertimbangan

a. Jadwal Induk Produksi adalah input utama sistem MRP, dimana berisi tentang informasi jadwal produk perusahaan tentang kapan dan berapa barang yang harus diproduksi untuk

i. Keputusan membeli atau membuat sendiri yang dihadapi oleh perusahaan yang sebelumnya memproduksi sendiri produknya, kemudian mempertimbangkan akan membeli

Tidak hanya pengaruh positif tetapi turnover memiliki pengaruh negatif bagi perusahaan yaitu banyaknya biaya yang perlu di keluarkan untuk pelatihan dan pengembangan karyawan

Pada metode ini perusahaan harus dapat meyakinkan pembeli mengenai berbagai tawaran yang bersaing. Perusahaan harus hati-hati dalam menetapkan harga, dimana perusahaan

memisahkan antara ide yang baik dan ide yang kurang baik karena pengembangan produk baru membutuhkan biaya yang tidak sedikit,.. oleh karena itu perusahaan