• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Aspergillus sp. 17 (umur 7 hari) pada media PDA; B. Bentuk mikroskopik (perbesaran 10x40) dengan ; (a). Konidia; (b). Konidiopor.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "A. Aspergillus sp. 17 (umur 7 hari) pada media PDA; B. Bentuk mikroskopik (perbesaran 10x40) dengan ; (a). Konidia; (b). Konidiopor."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN A. Ciri makroskopik dan mikroskopik fungi yang ditemukan pada serasah Daun R. apiculata yang belum dan telah mengalami Dekom- posisi pada berbagai tingkat salinitas.

A B

A. Aspergillus sp. 17 (umur 7 hari) pada media PDA; B. Bentuk mikroskopik (perbesaran 10x40) dengan ; (a). Konidia; (b). Konidiopor.

Ciri makroskopik : warna koloni atas hitam kecoklatan . warna bawah kuning, Diameter hari ke tujuh 7 cm, pinggir koloni berwarna putih.

Ciri mikskroskopik : Konidiofor tunggal berdinding kasar, vesikel berwarna cok- lat, kepala konidiofor berukuran 7-8 µm, konidia berlimpah.

A B

A. Aspergillus sp. 16. ( umur 7 hari) pada media PDA; B. Bentuk Mikroskopik (perbesaran 10 x 40) dengan: (a) Konidia ; (b) Konidiapor.

Ciri Makroskopik : Warna koloni bagian atas coklat, pinggir putih warna bawah kuning. Bulat bulat kecil. Diameter 1 cm.

Ciri Mikroskopik : Konidianya bulat dan berwarna hitam, vesikel berwarna coklat muda, kehijaauan, konidifor berdinding tipis dan tidak bercabang.

a

b.

a.

b.

10

10

(2)

A. Saccharomyces sp.1 (umur 7 hari)pada media PDA; B Bentuk mikroskopik (perbesaran 10x40) dengan (a). Spora.

Ciri makroskopik : Koloni pada media PDA dalam suhu ruang terlihat seperti bak- teri, permukaan kusam dan berwarna putih, tipis (hampir rata dengan media) di- ameter koloni mencapai 2-5 mm dalam 3 hari inkubasi.

Ciri mikroskopiknya : sel berukuran 2-3 µm, berbentuk bulat sampai oval, ber- warna putih cerah dengan dinding sel setebal 1 µm.

A. Aspergillus sp.5 (umur 7 hari) pada medium PDA; B. Bentuk Mikroskopik (perbesaran 10x40) dengan : (a). Konidia ; (b). Konidiofor.

Ciri maskroskopik : Warna koloni bagian atas Putih dan warna bagian bawah putih kekuningan, diameter 8 cm, memenuhi cawan petri.

Ciri miskroskopik : Konidia berlimpah berwarna hitam, dan berbentuk bulat, konidiofor tidak bercabang dan berdinding kasar.

a.

b.

A B

A B

10 10

(3)

B

A Aspergillus sp.19 ( umur 7 hari) pada medium PDA; B. Bentuk mikroskopik (perbesaran 10x40) dengan : (a). Konidia. (b). Konidiofor.

Ciri makroskopik : Warna koloni abu abu dibagian atas dan warna abu abu pudar disebelah bawah, diameter di umur 7 hari 8 cm .

Ciri mikroskopik : Konidia berbentuk bulat, Konidiofor berwarna coklat kehita- man dan tidak bercabang.

A B

A Aspergillus Sp. 20 (umur 14 hari) pada media PDA ; B. Bentuk mikroskopik (Perbesaran 10x40) dengan : (a). Konidia; (b). Konidiofor.

Ciri makroskopik : Warna koloni bagian atas hijau keabuabuan, pinggir berwarna putih dan bawah berwarna kuning, bentuk bulat kecil dengan diameter 1,5 cm.

Ciri mikroskopik : Koniofor tidak bercabang dan berdinding halus, memiliki konidia yang berwarna hitam dengan spora berlimpah.

b.

a.

a

b

A 10

10

(4)

A Trichoderma sp.4 (umur 7 hari) pada media PDA; B. Bentuk mikroskopik (perbesaran 10x40) dengan; (a) Konidia; (b) Konidiofor

Ciri makroskopik : Warna koloni permukaan atas kuning, sementara pinggir ber- warna putih dan warna permukaan bawah juga berwarna kuning.

Ciri mikroskopik : Hipa hijau tranparan, dinding hifa tipis, mempunyai percaban- gan yang membentuk sudut 45 derjat dan 90 derajat, dengan diameter hifa sekitar 1-4 µm.

A Penicillium sp.3 (umur 7 hari) pada media PDA; B. Bentuk microskopik ,(perbesaran 10x40) dengan : (a). Konidia; (b). Konidiofor.

Ciri makroskopik ; Mula warna ungu padat, lama lama kehitaman dengan pinggir berwarna putih, warna bawah coklat tua, diameter 1,2 cm

Ciri mikroskopik ; Konidia berwarna coklat bening, konidiofor bercabang dan berdinding tipis. Konidia berlimpah dan tersusun seperti rantai.

a.

b.

a.

b.

A B

A B

10 10

(5)

A. Penicillium sp. 1 (umur 7 hari) pada media PDA ; B. Bentuk mikroskopik (perbesaran 10x40) dengan; (a) Konidia; (b). Konidiofor.

Ciri Makroskopik ; Mula mula koloni berwarna putih, Bentuk bulat kecil, Hari berikutnya berubah warna putih kecoklatan.

Ciri Mikroskopik ; Konidia berlimpah, konidia tersusun seperti rantai pada ujung fialid, dan mempunyai dinding yang tipis.

A. Trichoderma sp. 3 (umur 14 hari) pada media PDA ; B. Bentuk mikroskopik (perbesaran10x40) dengan: (a) konidia; (b) Konidiofor);

Ciri makroskopik; Warna koloni hijau berserak, warna bawah hijau kekuningan, sangat cepat memenuhi cawan petri, hari ke 7 telah memenuhi cawan petri.

Ciri mikroskopik ; Hipa mempunyai sekat. Hipa berwarna hijau transparan, dan memiliki dinding hipa yang tipis. Mempunyai percabangan yang membentuk sudut 45 dan 90 derjat, fialid berbentuk botol panjang, dan konidia berbentuk globuse.

a.

b.

a.

B b.

B

A

A 10

10

(6)

A. Aspergillus sp. 12 (umur 7 hari) pada media PDA; B. Bentuk mikroskopik (perbesaran 10x40) dengan: (a). Konidia; (b) Konidiapor).

Ciri makroskopik : Koloni berebentuk bulat, dengan warna bagian atas kuning, sementara warna koloni bagian bawah orange, pertumbuhan koloni lambat. Dia- mati sampai 14 hari.

Ciri mikroskopik : Konidianya bulatlonjong, konidiofor tidak bercabang dan me- lekat pada substrat, vesikel berwarna coklat kehitaman, dan konidiofor berwarna hitam.

A. Culvularia sp.1 (umur 14 hari) pada media PDA; B. bentuk mikroskopik (per- besaran 10x40) dengan: (a) Konidia; (b) hifa

Ciri makroskopik : mula mula koloni berwarna putih, umur 3 hari mulai coklat kehitaman dan dihari kelima mulai berwarna hitam,Diameter 7 cm, koloni dia- mati sampai hari ke 14.

Ciri mikroskopik : Hifa mempunyai berwarna coklat kehitaman, dan bercabang membentuk sudut 45 derjat, dengan diameter hipa 2,8 - 4,2 µm, sel ketiga konidia jika dilihat dari konidiofor kearah luar lebih besar dari sel lainnya.

a.

b.

10 10

A B

B A

(7)

A. Aspergillus sp. 8 (umur 7 hari) pada media PDA; B. Bentuk mikroskopik (per- besaran 10x40) dengan (a) konidia ; (b) Konidiofor

Ciri makroskopik : warna koloni hijau ditengah ,putih dipinggir, dan warna bawah hitam putih kuning. Diameter umur 7 hari 4,5 cm.

Ciri mikroskopik : Konidianya berbentuk bulat dan berwarna hitam, Konidiofor tunggal dengan ukuran 110 µm, dan kepala konidia berukuran 7 µm

.

A. Aspergillus sp. 19 (umur 7 hari ) pada media PDA; B. Bentuk mikroskopik (perbesaran 10x40) dengan: (a) konidia ; (b) Konidiofor.

Ciri makroskopik : Warna koloni kuning dan sedikit putih. Warna bawah kuning kemerah merahan, Diameter pada umur 7 hari telah memenuhi cawan petri.

Ciri mikroskopik: Konidia kelihatannya berlimpah dan berwarna hitam, berbentuk bulat, vesicle berwarna kehitaman. Konidiofor tidak bercabang.

a.

b.

a.

b.

10 10

A B

A B

(8)

A. Aspergillus sp. 15 . (umur 7 hari) pada media PDA : B . Bentuk mikroskopik (perbesaran 10 x 40) dengan (a). Konidia ; (b). Konidiofor.

Ciri makroskopik : Warna koloni sebelah atas putih, warna miselium bawah putih kekuningan. Diameter hari ke 7 adalah 5,5 cm.

Ciri mikroskopik : Konidia berbentuk bulat dan berwarna hitam. Kepala konidiopr mempunyai ukuran 10 µm Konidiofor tidak bercabang dan konidiofor mempunyai panjang berkisar antara 80 - 100 µm

A. Penicillium sp. 6 (umur 14 hari) pada media PDA : B. Bentuk mikroskopik (perbesaran 10 x 40) dengan (a) Konidia; (b) Konidiopor.

Ciri makroskopik : Bentuk koloni bulat, warna koloni bagian atas orange meng- kerut, bawah orange mengkerut, Diameter memenuhi cawan petri.

Ciri mikroskopik : Konidia berwarna coklat kehitaman, konidia berlimpah dan hipa berwarna hijau transparan, Konidiofor bercabang dan berdinding tipis.

a. b.

a.

b.

B

A 10

10

A B

(9)

A. Aspergillus sp. 1 (umur 14 hari) pada media PDA . B. Bentuk mikroskopik (perbesaran 10x40) dengan (a) Konidia, (b) konidiofor.

Ciri makroskopik : Warna koloni bagian atas coklat dan warna bagian bawah cok- lat, Pada umur 14 hari memiliki Diameter 6,5 cm.

Ciri mikroskopik : Konidia berbentuk bulat dan berwarna hitam, konidiofor tung- gal, vesikel berwarna coklat transparan, dan konidianya berlimpah, kepala konidia mempunyai ukuran panjang berkisar antara 6 – 7 µm.

A. Aspergillus sp. 6 (umur 7 hari) pada media PDA. B. Bentuk mikroskopik (per- bearan 10x40) dengan (a) konidia; (b) Konidiofor

Ciri makroskopik : Warna koloni putih kemerahan dan warna bawah merah kehi- taman atau merah kecoklatan.

Ciri mikroskopik : Konidia berbentuk bulat lonjong, berwarna hitam, konidiofor tidak bercabang dan berdinding tipis.

a.

b.

a.

b

10

A B

A 10

B

(10)

A. Penicillium sp. 3 (umur 10 hari) pada media PDA; B. Bentuk mikroskopik (perbesaran 10x40) dengan (a) Konidia ; (b) Konidiafor

Ciri makroskopik : Warna koloni, lingkaran hijau ditengah warna pink dilapisan kedua, warna kuning dilapisan ke tiga dan warna putih ditepi, warna bawah kuning. Diameter 6,8 cm.

Ciri mikroskopik : Konidia berlimpah konidia tersusun seperti rantai pada bagian ujung fialid, mempunyai dinding hipa yang tipis.

A. Aspergillus sp. 9 ( umur 7 hari) pada media PDA; B. Bentuk mikroskopik (perbesaran 10x40) dengan: (a) Konidia; (b) Konidiofor .

Ciri makroskopik : Warna koloni putih, bentuk bulat kecil, pertumbuhan lambat, diameter pada 7 hari adalah 2 cm.

Ciri mikroskopik : Konidia berbentuk bulat dan berwarna hitam, Konidiofor tunggal dan mempunyai panjang 80 µm, kepala konidiofor berukuran 8 µm.

a.

b.

a

b

A B 10

A B 10

(11)

A. Aspergillus sp. 14 (umur 10 hari) pada media PDA ; B. bentuk mikroskopik (perbesaran 10x40) dengan: (a) Konidia ; (b) Konidiofor

Ciri makroskopik : Warna koloni bagian atas hitam seperti serbuk, satu koloni bergabung dengan yang lain sehingga cawan petri penuh, warna spora hitam dan warna bawah kuning dan hitam.

Ciri mikroskopik : Kepala konidia berwarna hitam, berbentuk bulat dan cenderung merekah menjadi kolom-kolom pada koloni berumur tua. Konidiofor memiliki panjang 100-200 µm, berdinding halus, berwarna hialin tetapi dapat juga kecoklatan. Konidia berbentuk bulat hingga semibulat, memiliki ornamentasi berupa tonjolan dan duri-duri yang tidak beraturan.

A. Penicillium sp.7 (umur 14 hari) pada media PDA; B. Bentuk mikroskopik (perbesaaran 10 x 40) dengan: (a) Konidia; (b) Konidiofor

Ciri maskroskopik : Warna koloni serbuk coklat nectar warna bawah coklat muda Ciri miskroskopik : Mempunyai dinding hipa tipis, konidia tersusun seperti rantai, konidia berlimpah.

a.

b.

a.

b

A B 10

A B 10

(12)

A. Aspergillus sp. 11 ( umur 7 hari ) pada media PDA; B. Bentuk mikroskopik (perbesaran 10x40) dengan : (a) Konidia ; (b) Konidiofor

Ciri makroskopik : Koloni bulat padat tengah warna abu-abu, bercampur coklat, bawah warna kecoklatan. Diameter 3,5 cm.

Ciri mikroskopik : Konidia bulat berwarna hitam dalam jumlah berlimpah, konidiofor tunggal tidak bercabang, mempunyai vesical yang berwarna hitam ke- coklatan.

A. Saccaromyces sp. 1. (umur 7 hari) pada media PDA; B. bentuk mikskroskopik (perbesaran 10x40) dengan : (a) askospora.

Ciri makroskopik : Tidak terdapat konidiofor hanya tampak askosprora berwarna coklat bening dengan ukuran permukaan kusam dan berwarna putih, tipis (hampir rata dengan media) diameter koloni mencapai 2-5 mm dalam 3 hari inkubasi.

Ciri mikroskopiknya : sel berukuran 2-3 µm, berbentuk bulat sampai oval, ber- warna putih cerah dengan dinding sel setebal 1 µm

a.

b.

A B 10

A B 10

(13)

A. Aspergillus sp.13 (umur 14 hari) pada media PDA ; B. Bentuk mikroskopik (perbesaran 10x40) dengan: (a). Konidia ; (b). Konidiofor

Ciri makroskopik : Warna koloni hitam kecoklatan, Koloni melebar sehingga memenuhi cawan pertri, warna bawah hitam kecoklatan.

Ciri mikroskopik : Warna konidia berbentuk bulat dan berwarna hitam, konidio- for bercabang dipangkalnya. Permukan dinding konidiofor kasar dan berdinding tipis.mempunya vesikel berwarna coklat dan konidianya berlimpah pada konidio- for.

A. Trichoderma sp. 2 (umur 14 hari) pada media PDA ; B. Bentuk mikroskopik (perbesaran 10x40) dengan: (a) Konidia; (b) .Konidiopor.

Ciri makroskopik : Bentuk koloni di cawan Petri seperti bunga, warna koloni bagian atas putih kehijauan, bagian bawah berwarna putih kehijauan,

Ciri mikroskopik: Konidiofor bercabang berbentuk piramida. Fialid tampak langsing pada ujung konidiofor. Konidia berbentuk semibulat hingga oval.

a.

b.

a.

b.

A B 10

A B 10

(14)

A. Penicillium sp. 8 (umur 7 hari) pada media PDA ; B. Bentuk mikroskopik (perbesaran 10x10) dengan ; (a) Konidia; (b). Konidiofor

Ciri makroskopik : Warna koloni bagian atas putih, bentuk bulat melebar, warna bawah orange, diameter umur 7 hari telah mencapai 7 cm.

Ciri mikroskopik : Konida bulat dan berwarna hitam mempunyai ukuran , Konidiofor panjang dan bercabang, konidiofdor mempunyai panjang 90 µm

A. Tricoderma sp.10 ( umur 10 hari) pada media PDA ; B. Bentuk mikroskopik (perbesran 10x40) dengan :(a). Konidia ; (b). (Konidiofor).

Ciri makroskopik : Warna koloni atas putih seperti kapas, hipa tebal, warna bawah putih sedikit lingkaran abu abu, pinggir putih diameter umur 10 hari 7 cm.

Ciri mikroskopik : Hipa hijau tranparan, dinding hipa tipis, hipa mempunyai sekat, mempunyai percabangan yang membentuk sudut 45 dan 90 derjat.

a.

b.

A B 10

10

A B

(15)

A. Aspergillus sp. 3 . (Umur 14 hari) pada media PDA; B. Bentuk mikroskopik (perbesaran 10x40) dengan: (a) Konidia ; (b). Konidiofor

Ciri makroskopik : Warna umur 14 hari, bagian atas hijau tua dan warna tengah putih, warna bawah hitam mengkerut.

Ciri mikroskopik : Warna konidia hitam, berbentuk bulat, Konidiofor tidak ber- cabang dan berdinding tipis.

A. Aspergillus sp. 4 (umur 14 hari) pada media PDA; B. Bentuk mikroskopik (perbesaran 10 x 40) dengan : (a). Konidia ; (b) Konidiofor.

Ciri makroskopik : Koloni berwarna hijau abu abu, seperti serbuk, memenuhi cawan petri, warna bawah putih krem.

Ciri mikroskopik : Konidiofor bercabang bedinding tipis, vesicle berwarna terang, konidia berlimpah berwarna hitam.

a.

b.

a.

b.

A B 10

A B 10

(16)

A. Tidak teridentifikasi (umur 7 hari) pada media PDA; B. Bentuk mikroskopik (perbesaran 10 x 40) dengan : (a). Konidia ; (b). Konidiofor

Ciri maskroskopik : Warna miselium atas putih dan warna miselium bawah cok- lat, diameter umur 14 hari 2 cm.

Ciri mikroskopik : Konidia berwarna hitam dan berbentuk bulat, kepala konidio- for berdiameter 10 µm, vesical berwarna coklat kehitaman, koniopor tidak berca- bang.

A. Fusarium sp. 2 (umur 10 hr ) pada media PDA; B. bentuk mikroskopik (per- besaran 10x40) dengan ; (a). Konidia; (b). Konidiofor

Ciri maskroskopik : Warna koloni atas putih, warna mycelium putih, warna bawah putih campur sedikit hitam, cawan petri penuh.

Ciri mikroskopik : Konidianya berbentuk bulat, hipa mempunyai dinding dan septa, hialin, konidiopor mempunyai cabang mikrokonidia membengkok sehingga terlihat seperti bulan sabit.

a.

b.

b a.

A B 10

A B 10

(17)

A. Aspergillus sp. 21 (umur 10 hari) pada media PDA; B. Bentuk mikroskopik (perbesaran 10 x 40) dengan : (a). Konidia : (b). Konidiafor

Ciri makroskopis : Warna miselium atas putih, warna miselium bawah warna kuning muda, Cawan petri penuh di hari ke 10 ini.

Ciri mikroskopik ; Konidiofor tunggal, mempunyai panjang 120 µm. Konidia berbentuk bulat dan berwarna hitam, mempunyai kepala konidia yang berukuran 15 µm.

A. Penicillium sp. 5 (umur 14 hari) pada media PDA ; B. Bentuk mikroskopik (perbesaran 10 x 40) dengan : (a). Konidia , (b). Konidiofor

Ciri makroskopis : Warna miselium atas putih kemerah merahan, warna miselium bawah kuning, diameter umur 14 hari 4 cm

Ciri mikroskopis ; Hipa hijau transparan, konidia berlimpah berwarna hitam kehi- jauan, konidiofor bedinding kasar dan nampak bercabang.

a.

b

a.

b

A B 10

A B 10

(18)

A. Mucor sp. 2 (umur 10 hari ) pada media PDA; B. bentuk mikiroskopik (perbe- saran 10x40) dengan : (a) Konidia.; (b) Konidiofor

Ciri maksroskopis : Warna miselium atas orange, warna miselium bawah orange, memenuhi cawan petri, spora melimpah bisa keluar dari cawan petri

Ciri mikroskopik : Konidiofor mempunyai panjang 40 µm, Berwarna hitam, kepala konidiofor berdiameter 6 µm.

A. Mucor sp. 1 putih (umur 10 hari) pada media PDA ; B. Bentuk mikroskopik perbesaran (10x40) dengan: (a). Konidia ; (b). Konidiofor

Ciri makroskopik : Warna koloni bagian atas misellium berwarna hijau tengah dan pinggir berwarna putih. Miselium bawah berwarna hijau muda, diameter hari ke 10 mencapai 7 cm.

Ciri mikroskopik : Konidia berbentuk bulat dan berlimpah pada bagian konidofor dan berwarna hitam,dimater konidia adalah 4 µm. Konidiofor tidak bercabang dan bedinding tipis.panjang konidifor adalah 12 µm.

a. b

a.

b

10

A B

A B 10

(19)

A. Penicillium sp. 2 (Umur 7 hari) pada media PDA; B. Bentuk mikroskopik (10x40) dengan : (a). Konidia; (b) Konidiofor

Ciri makroskopik : Warna spora hitam, pinggiran warna putih, warna bagian bawah hitam mengkerut, bentuk bulat kecil kecil.

Ciri mikroskopik : Konidia berbentuk rantai, konidia berlimpah dibagian fialid, spora sudah terlepas dan berserakan. Konidiofor bedinding tipis dan bercabang.

A. Fusarium sp. 2 , (umur 14 hari) pada media PDA ; B. Bentuk mikroskopik (perbesaran 10x40) dengan: (a). Konidia ; (b) Konidiofor

Ciri makroskopik : Warna koloni tengah coklat, warna Nampak dari atas putih, hitam dan melebar, warna bawah coklat kehitaman, Diameter 10 hari mencapai 41 mm.

Ciri mikroskopik: Konidianya berbentuk bulat, hipa mempunyai dinding dan septa hialin, konidiopor mempunyai cabang dan mikrokonidia membengkok se- hingga terlihat seperti bulan sabit.

a.

b.

A B 10

A B 10

(20)

Lampiran B. Data Indeks Keanekaragaman Jenis Fungi pada Kontrol dan pada Berbagai Tingkat Salinitas

Kontrol

Jenis Fungi Kemunculan Koloni Log 10 Pi Ln (Pi) Pi Ln (Pi) Aspergillus sp. 1

Curvularia sp. 1 Penicillium sp. 8 Aspergilus sp. 3 Penicillium sp. 4

1 1 5 2 1

0,00 0,00

0,30 0,00

0,10 0,10 0,50 0,20 0,10

-2,30 -2,30 -0,69 -1,61 -2,30

-0,23 -0,23 -0,35 -0,32 -0,23

Total 10 -1,36

Indeks Keanekaragaman H’ = 1,36

Tingkat Salinitas 0-10 ppt

Jenis Fungi Kemunculan Koloni Log 10 Pi Ln (Pi) Pi Ln (Pi)

Aspergillus sp. 1 1 0,00 0,02 -3,91 -0,08

Aspergillus sp. 2 2 0,30 0,05 -2,99 -0,15

Aspergillus sp. 4 1 0,00 0,02 -3,91 -0,08

Aspergillus sp. 6 1 0,00 0,02 -3,91 -0,08

Aspergillus sp. 7 3 0,48 0,07 -2.66 -0,19

Aspergillus sp. 8 1 0,00 0,02 -3,91 -0,08

Aspergillus sp. 10 1 0,00 0,02 -3,91 -0,08

Aspergillus sp. 12 1 0,00 0,02 -3,91 -0,08

Aspergillus sp. 13 1 0,00 0,02 -3,91 -0,08

Aspergillus sp. 17 1 0,00 0,02 -3,91 -0,08

Aspergillus sp. 19 2 0,30 0,05 -2,99 -0,15

Aspergillus sp. 20 1 0,00 0,02 -3,91 -0,13

Penicilium sp. 1 Penicillium sp.2

2 4

0,30 0,60

0,05 0,60

-2,99 -0,51

-0,15 0,30

Penicilium sp. 3 1 0,00 0,02 -3,91 -0,08

Penicillium sp. 4 2 0,30 0,05 -2,99 -0,15

Penicillium sp. 7 1 0,00 0,02 -3,91 -0,08

Penicillium sp. 8 3 0,48 0,07 -2,66 -0,19

Trichoderma sp. 2 1 0,00 0,02 -3,91 -0,08

Trichoderma sp. 3 4 0,60 0,60 -0,51 -0,30

Trichoderma sp. 4 1 0,00 0,02 -3,91 -0,08

Curvularia sp. 1 2 0,30 0,05 -2,99 -0,15

Trichoderma sp, 5 1 0,00 0,02 -3,91 -0,08

Saccharomyces sp. 1 2 0,30 0,05 -2,99 -0,15

Fusarium sp. 1 3 0,48 0,07 -2,66 -0,19

Total 43 -3,19

Indeks Keanekaragaman H’ = 3,19

(21)

Tingkat Salinitas 10-20 ppt

Jenis Fungi Kemunculan Koloni Log 10 Pi Ln (Pi) Pi Ln (Pi)

Aspergillus sp. 1 1 0,00 0,02 -3,51 -0,11

Aspergillus sp. 2 1 0,00 0,02 -3,51 -0,11

Aspergillus sp. 4 1 0,00 0,02 -3,51 -0,11

Aspergillus sp. 5 1 0,00 0,02 -3,51 -0,11

Aspergillus sp. 6 1 0,00 0,02 -3,51 -0,11

Aspergillus sp 7 4 0,60 0,11 -2,21 -0,24

Aspergillus sp. 11 1 0,00 0,02 -3,51 -0,11

Aspergillus sp. 12 1 0,00 0,02 -3,51 -0,11

Aspergillus sp. 15 3 0,48 0,08 -2,53 -0,21

Aspergillus sp. 17 1 0,00 0,02 -3,51 -0,11

Aspergillus sp. 19 1 0,00 0,02 -3,51 -0,11

Aspergilus sp. 21 2 0,30 0,04 -2,99 -0,15

Penicillium sp 2 1 0,00 0,02 -3,51 -0,11

Penicillium sp. 3 1 0,00 0,02 -3,51 -0,11

Penicilium sp. 4 1 0,00 0,02 -3,51 -0,11

Penicilium sp. 7 2 0,30 0,04 -2,99 -0,15

Penicillium sp. 8 4 0,60 0,11 -2,21 -0,24

Fusarium sp. 2 1 0,00 0,02 -3,51 -0,11

Trichoderma sp. 2 2 0,30 0,04 -2,99 -0,15

Trichoderma sp. 3 2 0,30 0,04 -2,99 -0,15

Trichoderma sp. 5 1 0,00 0,02 -3,51 -0,11

Saccharomyces sp. 1 2 0,30 0,04 -2,99 -0,15

Saccharomyces sp. 2 1 0,00 0,02 -3,51 -0,11

Fusarium sp. 1 1 0,00 0,02 -3,51 -0,11

Total 37 -3,20

Indeks Keanekaragaman H’ = 3,20 Tingkat Salinitas 20-30 ppt

Jenis Fungi Kemunculan Koloni Log 10 Pi Ln (Pi) Pi Ln (Pi)

Aspergillus sp. 4 1 0,00 0,03 -3,50 -0,11

Aspergillus sp. 7 3 0,48 0,09 -2,40 -0,21

Aspergillus sp. 9 2 0,30 0,06 -2,81 -0,17

Aspergillus sp. 10 1 0,00 0,03 -3,50 -0,11

Aspergillus sp. 14 3 0,48 0,09 -2,40 -0,21

Aspergillus sp. 16 2 0,30 0,06 -2,81 -0,17

Aspergillus sp. 17 1 0,00 0,04 -3,22 -0,13

Aspergillus sp. 18 1 0,00 0,03 -3,50 -0,11

Aspergillus sp. 19 2 0,30 0,06 -2,81 -0,17

Aspergillus sp. 21 1 0,00 0,03 -3,50 -0,11

Penicillium sp. 1 4 0,60 0,13 -2,04 -0,27

Penicillium sp. 3 1 0,00 0,03 -3,50 -0,11

Penicilium sp. 5 1 0,00 0,03 -3,50 -0,11

Penicilium sp. 8 4 0,60 0,13 -2,04 -0,27

Curvularia sp. 1 1 0,00 0,03 -3,50 -0,11

Saccharomyces sp. 1 2 0,30 0,06 -2,81 -0,17

Saccharomyces sp. 2 1 0,00 0,03 -3,50 -0,11

Total 32 -2,73

Indeks Keanekaragaman H’ = 2,73

(22)

Tingkat Salinitas >30 ppt

Jenis Fungi Kemunculan Koloni Log 10 Pi Ln (Pi) Pi Ln (Pi)

Aspergillus sp. 1 1 0,00 0,03 -3,50 -0,11

Aspergillus sp. 5 1 0,00 0,03 -3,50 -0,11

Aspergillus sp. 6 2 0,30 0,05 -2,99 -0,15

Aspergillus sp. 7 4 0,60 0,11 -2,20 -0,24

Aspergillus sp. 8 1 0,00 0,03 -3,50 -0,11

Aspergillus sp. 10 1 0,00 0,03 -3,50 -0,11

Aspergillus sp. 12 1 0,00 0,03 -3,50 -0,11

Aspergillus sp. 13 1 0,00 0,03 -3,50 -0,11

Aspergillus sp. 14 3 0,48 0,08 -2,53 -0,20

Aspergillus sp. 15 2 0,30 0,05 -2,99 -0,15

Aspergillus sp. 19 2 0,30 0,05 -2,99 -0,15

Aspergillus sp. 21 1 0,00 0,03 -3,50 -0,11

Penicillium sp. 1 3 0,48 0,08 -2,53 -0,20

Penicillium sp. 2 3 0,48 0,08 -2,53 -0,20

Penicillium sp. 5 1 0,00 0,03 -3,50 -0,11

Penicillium sp. 6 2 0,30 0,05 -2,99 -0,15

Penicillium sp. 7 1 0,00 0,03 -3,50 -0,11

Penicillium sp. 8 4 0,60 0,11 -2,20 -0,24

Trichoderma sp. 3 1 0,00 0,03 -3,50 -0,11

Culvularia sp. 1 1 0,00 0,03 -3,50 -0,11

Saccharomyces sp. 1 1 0,00 0,03 -3,50 -0,11

Fusarium sp. 1 1 0,00 0,03 -3,50 -0,11

Total 38 -3,11

Indeks Keanekaragaman H’ = 3,11

(23)
(24)
(25)

Lampiran C . Data bobot kering serasah daun R. apiculata tiap ulangan pada berbagai tingkat salinitas dan lama masa dekom- posisi

Salinitas Lama masa dekomposisi (hari)

N1) Kontrol 15 Hari 30 Hari 45 Hari 60 Hari 75 Hari 90 Hari 105 Hari 120 Hari 0 – 10 ppt

1 50.0 18.7 17.8 13.6 14.9 18.8 7.2 9.0 8.7

2 50.0 19.2 15.2 16.6 16.5 17.4 11.4 9.8 9.8

3 50.0 28.5 20.5 17.9 12.3 9.8 12.8 5.5 5.5

Sub Total 150.0 66.4 53.5 48.1 43.7 46 31.4 30.0 24.3

Rata - rata 50.0 22.1 17.8 16.0 14.6 15.3 10.5 10.0 8.1

10 – 20 ppt

1 50.0 23.6 19.8 20.7 21.1 13.6 12.5 10.5 8.7

2 50.0 22.2 19.9 19.0 15.9 17.5 15.3 16.5 11.4

3 50.0 24.2 28.5 19.5 12.1 17.0 18.1 16.0 12.6

Sub Total 150.0 70.0 68.2 59.2 49.1 48.1 45.9 43.0 32.7

Rata - rata 50.0 23.3 22.7 19.7 16.4 16.0 15.3 14.3 10.7

20 – 30 ppt

1 50.0 24.1 23.0 12.1 17.4 20.1 13.8 16.0 13.6

2 50.0 29.8 17.6 19.9 17.9 16.0 13.4 14.6 12.3

3 50.0 18.9 21.3 21.7 14.7 15.9 22.2 16.7 13.7

Sub Total 150.0 72.8 61.9 53.7 50.0 53.7 49.4 47.3 39.6

Rata - rata 50.0 24.3 20.6 17.9 16.7 17.9 16.5 15.8 13.2

> 30 ppt

1 50.0 24.0 21.3 21.5 18.9 14.9 14.6 15.9 14.6

2 50.0 22.7 23.2 25.3 15.2 16.9 15.7 16.4 12.0

3 50.0 27.6 22.3 19.3 22.4 17.3 12.0 14.9 11.4

Sub Total 150.0 74.3 66.8 66.1 56.5 49.1 42.2 26.7 38.0

Rata - rata 50.0 24.8 22.3 22.0 18.8 16.4 15.7 8.9 12.6

N1) ulangan 1, 2 dan 3

(26)

Lampiran D. Rata-rata Laju Dekomposisi dan Lama Masa Serasah Terdapat di Lingkungan pada berbagai Tingkat Salinitas

Tingkat Salini-

tas X0 Xt Xt/X0 Ln

(Xt/X0)

k (Tahun-1) 0 – 10 ppt

10 – 20 ppt 20 – 30 ppt

>30 ppt

50 50 50 50

10,00 10,90 16,20 15,70

0,20 0,22 0,33 0,31

-1,61 -1,52 -1,10 -1,16

0,60 0,51 0,40 0,45

(27)

Lampiran E. Kadar Karbohidrat (%) Serasah Daun R. apiculata yang men- galami dekomposisi selama 15-120 Hari tiap ulangan di ling- kungan pada berbagai tingkat salinitas.

Salinitas

Lama Masa Dekomposisi (Hari) 0.

Kontrol 15 60 90 120 Total Rata- rata 0 – 10 ppt 12,37 7,99 31,66 49,78 34,37 136,17 27,23 10 – 20 ppt 12,37 11,10 23,80 42,61 26,79 123,67 24,73 20 – 30 ppt 12,37 10,40 11,82 28,06 27,50 90,15 18,03

> 30 ppt 12,37 11,53 17,41 16,57 19,08 76,96 15,39

(28)

Lampiran F. Kadar protein (%) serasah daun R. apiculata yang mengalami dekomposisi selama 15 – 120 hari. Tiap ulangan di lingkungan pada berbagai tingkat salinitas

Salinitas

Lama Masa Dekomposisi (Hari) 0.

Kontrol 15 60 90 120 Total Rata- rata 0 – 10 ppt 3,34 5,63 6,04 5,40 4,37 24,78 4,96 10 – 20 ppt 3,34 6,03 6,26 4,38 5,51 25,52 5,10 20 – 30 ppt 3,34 5,31 5,42 5,83 4,25 24,22 4,84

> 30 ppt 3,34 5,33 6,42 5,60 5,62 26,31 5,26

(29)

Lampiran G. Analisis Statistik

a. Kadar Protein serasah daun R. apiculata yang mengalami dekomposisi pada berbagai tingkat salinitas.

Tests of Normality

kelompok

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.

kadar_Protein Salinitas_0-10 ppt .270 15 .004 .842 15 .013

Salinitas_10-20 ppt .240 15 .020 .835 15 .011

Salinitas_20-30 ppt .295 15 .001 .829 15 .009

Salinitas_>30 ppt .325 15 .000 .769 15 .002

a. Lilliefors Significance Correction

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

kadar_Protein Based on Mean .521 3 56 .670

Based on Median .258 3 56 .856

Based on Median and with ad-

justed df .258 3 54.856 .856

Based on trimmed mean .552 3 56 .649

Kruskal-Wallis Test

Ranks

kelompok N Mean Rank

kadar_Protein Salinitas_0-10 ppt 15 29.90

Salinitas_10-20 ppt 15 33.50

Salinitas_20-30 ppt 15 24.50

Salinitas_>30 ppt 15 34.10

Total 60

Test Statisticsa,b kadar_Protein

Chi-Square 2.896

df 3

Asymp. Sig. .408

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: kelompok

(30)

b. Kadar Karbohidrat serasah daun R. apiculata yang mengalami dekom- posisi pada berbagai tingkat salinitas.

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

kadar_karbohidrat Based on Mean 11.701 3 56 .000

Based on Median 5.401 3 56 .002

Based on Median and with

adjusted df 5.401 3 39.663 .003

Based on trimmed mean 12.043 3 56 .000

Kruskal-Wallis Test

Ranks

kelompok N Mean Rank

kadar_karbohidrat Salintas_0-10 ppt 15 37.10

Salinitas_10-20 ppt 15 32.90

Salinitas_20-30 ppt 15 26.30

Salinitas_>30 ppt 15 25.70

Total 60

Test Statisticsa,b

kadar_karbohidrat

Chi-Square 4.470

df 3

Asymp. Sig. .215

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: kelompok

Tests of Normality

kelompok

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

kadar_karbohidrat Salintas_0-10 ppt .226 15 .038 .856 15 .021

Salinitas_10-20 ppt .223 15 .043 .834 15 .010

Salinitas_20-30 ppt .353 15 .000 .695 15 .000

Salinitas_>30 ppt .251 15 .012 .827 15 .008

a. Lilliefors Significance Correction

(31)

Lampiran H. Petak-petak penempatan kantong berisi serasah daun R.

apiculata pada berbagai tingkat salinitas (A) 0 – 10 ppt, (B) 10 – 20 ppt, (C) 20 – 30 ppt, dan (D) >30 ppt.

A B

C D

(32)

Lampiran I. Gambar daun Rhizophora apiculata yang sudah mengalami se- nescense dan gambar propagul R. apiculata.

(33)

Lampiran J. Gambar pengamatan isolasi fungi dan pengukuran salinitas.

Referensi

Dokumen terkait

Gambar iklan pangan yang tervalidasi tersebut kemudian didokumentasikan atau dipindai menggunakan alat pemindai (scanner), dianalisis kelengkapan dan kesesuaiannya

Menurut Standar Akuntansi Keuangan ETAP, jika aset tetap diperoleh melalui pertukaran dengan aset moneter atau kombinasi aset moneter dan aset moneter, maka biaya perolehan

Delila Kania, 2013 Pembelajaran Konsep Hukum Perdata Untuk Meningkatkan Kebermaknaan Pendidikan Dan Kewarganegaraan Universitas Pasundan Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

Berdasarkan hasil pengamatan permasalahan dihadapi oleh rumah makan Bromo Asri Probolinggo dan didasarkan keterangan pemilik adalah penurunan volume perdagangan yang

Untuk reward , kepala daerah harus benar-benar memberikan reward bagi aparat birokrasi yang menunjukkan perfoma kerja yang optimal dan sesuai standar yang

Pengumpulan data primer seperti biaya iuran air irigasi (ipair), data usahatani padi mengunakan metode SRI dan konvensional, dilakukan untuk melengkapi informasi

Hipotesis 3 yang diajukan dalam penelitian eksperimen ini adalah diduga manajer yang mengalami kondisi Adverse Selection dan Locus Of Control akan

Pada bahasa Talaud pembentuk kalimat imperatif untuk sapaan enkau ( i’o ), sapaan kalian ( miu ) dan sapaan Anda ( I’o ) mengalami perubahan pada awalan kata kerja yang