• Tidak ada hasil yang ditemukan

9. PPT INKLUSIF DAN PERLINDUNGAN ANAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "9. PPT INKLUSIF DAN PERLINDUNGAN ANAK"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

P

P

ENDIDIKAN INKLUSIF

ENDIDIKAN INKLUSIF

DAN PERLINDUNGAN

DAN PERLINDUNGAN

ANAK

(2)

LINGKUP MATERI

LINGKUP MATERI

PENDIDIKAN INKLUSIF

(3)

KOMPETENSI

KOMPETENSI

Memahami pendidikan inklusi

(4)
(5)
(6)

PENAYANGAN VIDEO

PENAYANGAN VIDEO

TANYA JAWAB

TANYA JAWAB

KAJIAN MATERI PENDIDIKAN INKLUSI

KAJIAN MATERI PENDIDIKAN INKLUSI

PENDIDIKAN INKLUSIF

1 1 2 2 3 3 4

4 PENGERJAAN LK/PRESENTASI HASILPENGERJAAN LK/PRESENTASI HASIL

5

(7)

TAYANGAN VIDEO

(8)

TANYA JAWAB

KONSEP PENDIDIKAN INKLUSIF

DIHUBUNGKAN DENGAN TAYANGAN

VIDEO

KONSEP PENDIDIKAN INKLUSIF

(9)

KAJIAN MATERI

(10)

LEMBAR KERJA

MENGERJAKAN LK SECARA KELOMPOK

DAN MEMPRESENTASIKAN HASIL

KERJA

MENGERJAKAN LK SECARA KELOMPOK

DAN MEMPRESENTASIKAN HASIL

(11)

Identifiksi dalam kelompok hambatan-hambatan yang mungkin timbul dalam penyelenggaraan pendidikan Inklusif dan coba kemukakan solusi yang dapat

mengatasi hambatan tersebut. Kerjakan dalam format di bawah ini

LEMBAR KERJA A 2.1

Identifikasi Hambatan dalam Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif

No

 

Hambatan yang mungkin timbul

Solusi

(12)

PENGUATAN

PENGUATAN

P

(13)

PENGERTIAN PENDIDIKAN

PENGERTIAN PENDIDIKAN

INKLUSIF

INKLUSIF

Pendidikan yang terbuka dan ramah

terhadap

pembelajaran

dengan

mengedepankan tindakan menghargai

dan merangkul perbedaan

(14)

Tujuan Umum Pendidikan Inklusi

Memastikan bahwa semua anak memiliki akses

terhadap pendidikan yang terjangkau, efektif, relevan dan tepat dalam wilayah tempat tinggalnya

Memastikan semua pihak untuk menciptakan

(15)

Tujuan

Tujuan

Khusus P

Khusus P

endidikan

endidikan

Inklusif

Inklusif

Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya

kepada semua anak.

Membantu mempercepat program wajib belajar

pendidikan dasar

Membantu meningkatkan mutu pendidikan dasar dan

menengah dengan menekan angka tinggal kelas dan putus sekolah

Menciptakan sistem pendidikan yang menghargai

(16)

Lanjutan:

Lanjutan:

Tujuan

Tujuan

Khusus P

Khusus P

endidikan

endidikan

Inklusif

Inklusif

Memenuhi amanat Undang-Undang

(17)

A

A

spek dalam Pendidikan

spek

Inklusif

 Restrukturisasi budaya, kebijakan dan praktik untuk

merespon keberagaman siswa dalam lingkungannya;

 Pembelajaran dan partisipasi semua anak yang rentan akan

tekanan eksklusi (bukan hanya siswa penyandang cacat);

(18)

L

Lanjutan:anjutan:

Aspek yang harus diperhatikan

Aspek yang harus diperhatikan dalam

Pendidikan Inklusif

 Hak siswa untuk dididik di dalam lingkungan

masyarakatnya;

 keberagaman sebagai kekayaan sumber,

bukan sebagai masalah;

 Saling memelihara hubungan antara sekolah

dan masyarakat;

 Memandang pendidikan inklusif sebagai satu

(19)
(20)

LANDASAN

LANDASAN

PENDIDIKAN INKLUSIF

PENDIDIKAN INKLUSIF

Landasan Filosofis

Landasan Yuridis

Landasan Pedagogis

Landasan Empiris

(21)

LANDASAN FILOSOFIS

LANDASAN FILOSOFIS

(22)

LANDASAN YURIDIS

LANDASAN YURIDIS

INTERNASIONAL

 Deklarasi HAM 1948

 Konvensi Hak Anak 1989 DIPUBLIKASIKAN 1991  Konferensi Dunia tentang Pendidikan untuk

Semua 1990

 Peraturan Standar tentang Persamaan

Kesempatan bagi Penyandang Cacat 1993 Dipublikasikan 1994.

 Pernyataan Salamanca tentang Pendidikan

(23)

LANDASAN YURIDIS

LANDASAN YURIDIS

INTERNASIONAL

 Konferensi/Komitmen Dakar mengenai

Pendidikan Untuk Semua (PUS) (2000)

 Deklarasi Bangkok tentang Pendidikan,

2004.

 Simposium Internasional tentang Inklusi dan

Penghapusan Hambatan Belajar, Partisipasi dan Perkembangan (25-26 September 2006 di Bukittinggi Sumatera Barat – Indonesia)

 Millenium Development Goals (Tujuan

(24)

LANDASAN YURIDIS

LANDASAN YURIDIS

NASIONAL

NASIONAL

UUD 1945 (amandemen)

2. UU RI Nomor 4 Tahun 1997 (Penyandang cacat)

UU RI Nomor 23 Tahun 2002 (Perlindungan anak)

4. UU RI Nomor 20 Tahun 2003

Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009, Tentang Pendidikan Inklusif

(25)

LANDASAN PEDAGOGIS

LANDASAN PEDAGOGIS

Melalui pendidikan, peserta didik

berkebutuhan khusus dibentuk menjadi

warganegara yang demokratis dan

bertanggungjawab, yaitu individu yang

mampu menghargai perbedaan dan

berpartisipasi dalam masyarakat.

Tujuan ini mustahil tercapai jika sejak

awal mereka diisolasikan dari teman

sebayanya di sekolah-sekolah khusus.

Betapapun kecilnya, mereka harus diberi

kesempatan bersama teman sebayanya.

(26)

LANDASAN EMPIRIS

LANDASAN EMPIRIS

The National Academy of Sciences (Amerika

Serikat), menunjukkan bahwa “klasifikasi dan penempatan anak berkelainan di

sekolah, kelas atau tempat khusus tidak efektif dan diskriminatif”. Layanan ini

merekomendasikan agar pendidikan khusus secara segregatif hanya diberikan terbatas berdasarkan hasil identifikasi yang tepat (Heller, Holtzman & Messick, 1982).

Pendidikan inklusif berdampak positif, baik

terhadap perkembangan akademik maupun sosial anak berkelainan dan teman

sebayanya.

(27)

Prinsip-Prinsip

Penyelenggaraan Pendidikan

Inklusif

Pendidikan yang ramah

Mengakomodasi kebutuhan

Mengembangkan potensi peserta

(28)

Faktor-faktor Yang

Faktor-faktor Yang

Mempengaruhi

Mempengaruhi

Penyelenggaraan pendidikan

Penyelenggaraan pendidikan

Inklusi

Inklusi

Keterlibatan semua staf sekolah dalam

pengembangan rasional

penyelenggaraan pendidikan Inklusif

dan manfaatnya bagi siswa

terkomunikasikan

Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif diawali dari

lingkup yang kecil dan terus ditingkatkan

Kecepatan implementasi Pendidikan

Inklusif bervariasi dari satu pengaturan

(setting) ke setting lainnya.

Penyediaan Sumber daya yang memadai

(29)

Lanjutan:

Lanjutan:

Faktor-faktor Yang

Faktor-faktor Yang

Mempengaruhi

Mempengaruhi

Penyelenggaraan pendidikan

Penyelenggaraan pendidikan

Inklusi

Inklusi

Staf inti yang menjamin jalanya

kolaborasi antar anggota

Keterlibatan orang tua

Kepemimpinan Kepala sekolah

Hubungan dengan pihak lain

(30)

Stakeholder di

Stakeholder di

S

S

ekolah

ekolah

Penyelenggara

Penyelenggara

Pendidikan

Pendidikan

Inklusif

Inklusif

Siswa

Orang tuaGuru

Kepala sekolah dan komponen sekolah

lainnya

Komite sekolah

Pengawas sekolah

(31)

Lanjutan:

Lanjutan:

Pusat sumber (SLB/SDLB)

Lembaga

swadaya

masyarakat

lokal, nasional, dan internasional

Universitas

Profesional

Pemerintah

Masyarakat

(32)
(33)

PENAYANGAN VIDEO PENAYANGAN VIDEO TANYA JAWAB TANYA JAWAB KAJIAN MATERI KAJIAN MATERI

PERLINDUNGAN ANAK

1 1 2 2 3 3 4

4 PENGERJAAN LK/PRESENTASI HASILPENGERJAAN LK/PRESENTASI HASIL

5

(34)

TAYANGAN VIDEO

(35)

TANYA JAWAB

KONSEP PERLINDUNGAN ANAK

SEKOLAH RAMAH ANAK

DIHUBUNGKAN DENGAN TAYANGAN

VIDEO

KONSEP PERLINDUNGAN ANAK

SEKOLAH RAMAH ANAK

(36)

KAJIAN MATERI

(37)

LEMBAR KERJA

MENGERJAKAN LK SECARA KELOMPOK

DAN MEMPRESENTASIKAN HASIL

KERJA

MENGERJAKAN LK SECARA KELOMPOK

DAN MEMPRESENTASIKAN HASIL

(38)

Dalam upaya memperkuat pemahaman kita dalam konsep perlindungan anak dan sekolah ramah anak, coba kerjakan dalam kelompok LK berikut ini!

LEMBAR KERJA 2.2

KONSEP PERLINDUNGAN ANAK

NO ASPEK URAIAN 1 Pengertian anak  

2 Pengertian perlindungan anak  

3 Landasan hukum perlindungan anak  

4 Asas perlindungan anak  

5 Tujuan perlindungan anak  

6 Hak dan Kewajiban anak  

7 Kewajiban dan tanggung jawab orang tua dalam perlindungan anak

   

8 Kewajiban dan tanggung jawab pemerintah dan masyarakat dalam perlindungan anak

     

9 Karakteristik sekolah ramah anak  

10 Prinsip, Nilai dan Lingkup Sekolah Ramah Anak

(39)

PENGUATAN

PENGUATAN

P

(40)

PENGERTIAN

PENGERTIAN

Perlindungan anak adalah segala

kegiatan untuk menjamin dan melindungi

anak dan hak-haknya agar dapat hidup,

tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi

secara optimal sesuai dengan harkat dan

martabat kemanusiaan, serta mendapat

perlindungan dari kekerasan dan

(41)

Asas dan Tujuan

Perlindungan Anak

Penyelenggaraan perlindungan anak

berasaskan Pancasila, UUD 1945 dan

prinsip-prinsip dari Konvensi Hak Anak

yaitu:

Non diskriminasi

Kepentingan yang terbaik bagi anak

(42)

HAK DAN KEWAJIBAN

HAK DAN KEWAJIBAN ANAK

(UU RI No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak)

(UU RI No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak)Setiap anak berhak untuk dapat hidup,

tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi

secara wajar sesuai dengan harkat dan

martabat kemanusiaan, serta mendapat

perlindungandari kekerasan dan diskriminasi.

Setiap anak berhak atas suatu nama sebagai

identitas diri dan status kewarganegaraan.

Setiap anak berhak untuk beribadah menurut

agamanya, berpikir, dan berekspresi sesuai

(43)

Lanjutan:

Lanjutan:

 Setiap anak berhak untuk mengetahui orang tuanya,

dibesarkan, dan diasuh oleh orang tuanya sendiri. Dalam hal karena suatu sebab orang tuanya tidak dapat menjamin

tumbuh kembang anak, atau anak dalam keadaan terlantar maka anak tersebut berhak diasuh atau diangkat sebagai anak asuh atau anak angkat oleh orang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

 Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan

jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual, dan sosial.

 Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran

dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat

(44)

Lanjutan

Lanjutan….….

 Setiap anak berhak menyatakan dan didengar pendapatnya,

menerima, mencari, dan memberikan informasi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya demi pengembangan dirinya sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan dan kepatutan.

 Setiap anak berhak untuk beristirahat dan memanfaatkan waktu

luang, bergaul dengan anak yang sebaya, bermain, berekreasi, dan berkreasi sesuai dengan minat, bakat, dan tingkat

kecerdasannya demi pengembangan diri.

 Setiap anak yang menyandang cacat berhak memperoleh

rehabilitasi, bantuan sosial, dan pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial.

 Setiap anak selama dalam pengasuhan orang tua, wali, atau pihak

lain mana pun yang bertanggung jawab atas pengasuhan, berhak mendapat perlindungan dari perlakuan: diskriminasi; eksploitasi, baik ekonomi maupun seksual; penelantaran; kekejaman,

(45)

Lanjutan Lanjutan……

 Setiap anak berhak untuk diasuh oleh orang tuanya

sendiri, kecuali jika ada alasan dan/atau aturan hukum

yang sah menunjukkan bahwa pemisahan itu adalah demi kepentingan terbaik bagi anak dan merupakan

pertimbangan terakhir.

 Setiap anak berhak untuk memperoleh perlindungan dari:

penyalahgunaan dalam kegiatan politik; pelibatan dalam sengketa bersenjata; pelibatan dalam kerusuhan sosial;

pelibatan dalam peristiwa yang mengandung unsur kekerasan;dan pelibatan dalam peperangan.

 Setiap anak berhak memperoleh perlindungan dari

sasaran penganiayaan, penyiksaan, atau penjatuhan

hukuman yang tidak manusiawi. Setiap anak berhak untuk memperoleh kebebasan sesuai dengan hukum.

Penangkapan, penahanan, atau tindak pidana penjara

anak hanya dilakukan apabila sesuai dengan hukum yang berlaku dan hanya dapat dilakukan sebagai upaya

(46)

Lanjutan

Lanjutan….….

Setiap anak yang dirampas kebebasannya berhak

untuk: mendapatkan perlakuan secara manusiawi dan penempatannya dipisahkan dari orang

dewasa; memperoleh bantuan hukum atau bantuan lainnya secara efektif dalam setiap

tahapan upaya hukum yang berlaku; dan membela diri dan memperoleh keadilan di depan pengadilan anak yang objektif dan tidak memihak dalam

sidang tertutup untuk umum. Setiap anak yang menjadi korban atau pelaku kekerasan seksual atau yang berhadapan dengan hukum berhak dirahasiakan.

Setiap anak yang menjadi korban atau pelaku

(47)

Tanggung

Tanggung

J

J

awab dan

awab dan

K

K

ewajiban anak

ewajiban anak

menghormati orang tua, wali, dan guru,

mencintai keluarga, masyarakat, dan

menyayangi teman,

mencintai tanah air, bangsa, dan

negara,

menunaikan ibadah sesuai dengan

ajaran agamanya,

melaksanakan etika dan akhlak yang

(48)

Kewajiban Pemerintah

 Bertanggung jawab menghormati dan menjamin hak

asasi setiap anak tanpa membedakan suku, agama, ras,

golongan, jenis kelamin, etnik, budaya dan bahasa,

status hukum anak, urutan kelahiran anak, dan kondisi fisik dan/atau mental.

 Memberikan dukungan sarana dan prasarana dalam

penyelenggaraan perlindungan anak. Negara dan

pemerintah menjamin perlindungan, pemeliharaan, dan kesejahteraan anak dengan memperhatikan hak dan kewajiban orang tua, wali, atau orang lain yang secara hukum bertanggung jawab terhadap anak.

 Mengawasi penyelenggaraan perlindungan anak. Negara dan pemerintah menjamin anak untuk mempergunakan haknya dalam menyampaikan

(49)

Kewajiban Orang Tua

Kewajiban Orang Tua

Mengasuh, memelihara, mendidik,

dan melindungi anak;

menumbuhkembangkan anak

sesuai dengan kemampuan, bakat,

dan minatnya;

Mencegah terjadinya perkawinan

(50)

SEKOLAH RAMAH ANAK

SEKOLAH RAMAH ANAK

Penerapan Sekolah Ramah Anak (SRA)

memerlukan keterlibatan dan partisipasi semua pihak dalam mewujudkan suasana belajar dan proses Pembelajaran yang aktif inovatif kreatif efektif dan menyenangkan (PAIKEM) untuk anak, guru dan warga sekolah lainnya

Anak tumbuh sehat dan gembira dalam

bimbingan para guru yang penuh perhatian dan bermotivasi tinggi, didukung oleh keluarga dan masyarakat yang membantu seluruh anak dalam lingkungan yang aman, bersih, sehat, hijau,

(51)

KARAKTERISTIK SEKOLAH RAMAH

ANAK

◦ Melindungi dan menjamin keselamatan anak-anak perempuan dan anak laki-laki termasuk anak yang memerlukan pendidikan khusus dan/atau pendidikan layanan khusus dari gangguan fisik, psikososial dan risiko bencana;

◦ Menjamin kesehatan anak perempuan dan anak laki-laki termasuk anak yang memerlukan pendidikan khusus dan/atau pendidikan layanan khusus selama berada disekolah/madrasah;

(52)

Lanjutan

Lanjutan

◦ Membuka kesempatan belajar bagi setiap anak perempuan dan laki-laki termasuk yang memerlukan pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus;

◦ Menerapkan kurikulum yang sesuai dengan usia, kemampuan dan cara belajar anak perempuan dan laki-laki, termasuk anak yang memerlukan pendidikan khusus dan/ atau pendidikan layanan khusus;

◦ Melibatkan peran serta keluarga, masyarakat sekitar dan pihak-pihak lainnya dalam pengelolaan pendidikan; dan

(53)

Prinsip-prinsip dalam

penerapan Sekolah Ramah

Anak

 Tata pemerintahan yang baik, yaitu transparansi, akuntabilitas, partisipasi, keterbukaan informasi, dan supremasi hukum;  Non-diskriminasi, yaitu tidak membedakan

suku, ras, agama, jenis kelamin, bahasa, paham politik, asal kebangsaan, status ekonomi, kondisi fisik maupun psikis anak, atau faktor lainnya;

(54)

Prinsip-Prinsip dalam Penerapan

Sekolah Ramah Anak

Hak untuk hidup, kelangsungan hidup, dan

perkembangan anak, yaitu menjamin hak anak untuk hidup, dan tumbuh dan berkembang semaksimal

mungkin dalam semua aspek kehidupannya, termasuk aspek fisik, emosional, psikososial, kognitif,sosial,

budaya; dan

Penghargaan terhadap pendapat anak, yaitu mengakui

dan memastikan bahwa setiap anak memiliki hak untuk berkumpul secara damai, berpartisipasi aktif dalam

setiap aspek yang mempengaruhi kehidupan mereka, untuk mengekspresikan pandangannya secara bebas terhadap segala sesuatu hal yang mempengaruhi

(55)

Nilai-nilai yang harus dibangun Guru

di Sekolah Ramah Anak

Menghormati hak asasi manusia termasuk

hak-hak anak: yaitu menjadikan hak asasi manusia termasuk hak-hak anak sebagai

pertimbangan utama dalam setiap kebijakan, program dan kegiatan;

Berorientasi pemberdayaan: yaitu

peningkatan kemampuan warga sekolah/ madrasah termasuk anak menjadi arah kebijakan, program dan kegiatan;

Kemandirian; yaitu mengoptimalkan

(56)

Lanjutan

Keberlanjutan, yaitu mengutamakan

penguatan lembaga yang ada dan mendukung;

Kearifan lokal, yaitu menggali dan

mendayagunakan kearifan lokal yang mendukung;

Kemitraan, yaitu berupaya melibatkan

pemangku kepentingan termasuk anak secara individu maupun dalam kelompok untuk bekerja sama;

Inklusif, yaitu memperhatikan kepentingan

(57)

Lanjutan…

Lanjutan…

Relevan dengan kondisi keseharian anak: yaitu

tanggap terhadap perubahan kebutuhan anak untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan kondisi

keseharian anak;

Mengembangkan sistem berpikir kritis, kreatif, dan

peduli yaitu mendukung tumbuhnya sistem berpikir kritis, kreatif dan peduli sejak usia anak;

Kehati-hatian: yaitu menghindari munculnya

kerentanan dan ketergantungan warga

sekolah/madrasah termasuk anak terhadap sumber daya di luar diri; dan

Penegakan fungsi sekolah/madrasah yaitu layanan

prima PHPA senantiasa menjadi prioritas utama

(58)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

kotor, jumlah anak jalanan lebih banyak laki-laki pada usia 16 sampai 18 tahun dan pada perempuan pada usia 13 sampai 15 tahun, berada ditempat-tempat keramaian dan

Peluang anak laki-laki usia 7-15 tahun untuk bersekolah apabila mempunyai kepala rumahtangga berjenis kelamin perempuan adalah lebih kecil dibanding anak laki-laki

Para Ulama Fikih mendefinisikan hadhanah yaitu melakukan pemeliharaan anak-anak yang masih kecil, baik laki-laki maupun perempuan, atau yang sudah besar tapi belum

Untuk track hiking, harus disesuaikan dengan usia anak dan.

Anak luar nikah dalam arti sempit adalah anak yang dilahirkan dari hasil hubungan antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan, yang kedua-duanya tidak

Perbedaan gender akan semakin tampak seiring dengan pertambahan usia dan menjadi sangat dipengaruhi lingkungan (misal: anak usia 1 tahun bisa dibedakan antara perempuan

Dalam tabel 13 berikut dapat dilihat kepada siapa (anak laki-laki atau anak perempuan) orang tua pertama-tama meminta bantuan bila mereka

Dalam penelitian ini, karakteristik subjek adalah anak anak yang berada pada usia sekolah dengan jenis kelamin laki laki dan perempuan yang mengidap penyakit kanker